DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SOSOK
Jalan Oevang Oeray No.33 Telp. (0563) 28831 Kecamatan Tayan Hulu 78562
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan : Sosok
Pada Tanggal : Oktober 2016
Plt. Kepala Puskesmas Sosok
ALBINA,SKM
Penata
NIP.19760705 199803 2 004
Lampiran I Keputusan Kepala Puskesmas Sosok
Nomor : Tahun 2017
Tanggal : Januari 2017
Tentang : Tata Naskah Dinas Di Lingkungan
Puskesmas Sosok
A. Pengertian Umum
1. Tata Naskah Dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi pengaturan jenis,
format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan naskah dinas
serta media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan.
2. Naskah dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dibuat
dan atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di lingkungan pemerintah daerah.
3. Format adalah naskah dinas yang menggambarkan tata letak dan redaksional serta
penggunaan lambang/logo dan cap dinas.
4. Stempel/cap dinas adalah tanda identitas dari suatu jabatan atau SKPD.
5. Kop naskah dinas adalah kop surat yang menunjukan jabatan atau nama SKPD tertentu
yang ditempatkan dibagian atas kertas.
6. Sampul naskah dinas adalah sampul/alat pembungkus naskah dinas yang mempunyai
kop sampul naskah dinas.
7. Kop sampul naskah dinas adalah kop surat yang menunjukan jabatan atau nama SKPD
tertentu yang ditempatkan dibagian atas sampul naskah.
8. Papan nama SKPD adalah papan yang bertuliskan nama dan alamat SKPD.
9. Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan.
10. Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari pejabat kepada pejabat
atau pejabat dibawahnya.
11. Penandatangan naskah dinas adalah hak, kewajiban dan tanggung jawab yang ada pada
seorang pejabat untuk menandatangani naskah dinas sesuai dengan tugas dan
kewenangan pada jabatannya.
12. Keputusan kepala SKPD adalah naskah dinas dalam bentuk dan susunan keputusan
Kepala SKPD yang bersifat internal.
13. Kesepakatan Bersama adalah naskah dinas yang berbentuk sebuah kesepakatan tertulis
antara dua pihak atau lebih yang menetapkan syarat-syarat dan ketentuan dalam
hubungan kerja.
14. Surat edaran adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, penjelasan dan/atau
petunjuk cara melaksanakan hal tertentu yang dianggap penting dan mendesak.
15. Surat biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, pertanyaan, permintaan
jawaban atau saran dan sebagainya.
16. Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan tertulis dari pejabat sebagai
tanda bukti untuk menerangkan atau menjelaskan kebenaran sesuatu hal.
17. Surat izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap suatu permohonan yang
dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang
18. Surat perintah adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada bawahan yang
berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
19. Surat perintah tugas adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada bawahan
yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
20. Surat perintah perjalanan dinas adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang kepada
bawahan atau pejabat tertentu untuk melaksanakan perjalanan dinas.
21. Surat kuasa adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang kepada bawahan berisi
pemberian wewenang dengan atas namanya untuk melakukan suatu tindakan tertentu
dalam rangka kedinasan.
22. Surat undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi undangan
kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara
kedinasan.
23. Surat keterangan melaksanakan tugas adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
berisi pernyataan bahwa seorang pegawai telah menjalankan tugas.
24. Surat panggilan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi panggilan
kepada seorang pegawai untuk menghadap.
25. Nota dinas adalah naskah dinas yang bersifat internal berisi komunikasi kedinasan antar
pejabat atau dari atasan kepada bawahan dan dari bawahan kepada atasan.
26. Nota pengajuan konsep naskah dinas adalah naskah dinas untuk menyampaikan konsep
naskah dinas kepada atasan.
27. Lembar disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi petunjuk
tertulis kepada bawahan.
28. Telaahan staf adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan antara lain berisi analisis
pertimbangan, pendapat dan saran-saran secara sistematis.
29. Pengumuman adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi pemberitahuan
yang bersifat umum.
30. Laporan adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan yang berisi informasi dan
pertanggungjawaban tentang pelaksanaan tugas kedinasan.
31. Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi keterangan atau
catatan tentang sesuatu hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan kedinasan.
32. Surat pengantar adalah naskah dinas yang berisi jenis dan jumlah barang yang berfungsi
sebagai tanda terima.
33. Telegram adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi hal tertentu yang
dikirim melalui telekomunikasi elektronik.
34. Berita acara adalah naskah dinas yang berisi keterangan atau sesuatu hal yang
ditandatangani oleh para pihak.
35. Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses sidang atau rapat.
36. Memo adalah naskah dinas dari pejabat yang berwewenang berisi catatan tertentu.
37. Daftar hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang yang berisi keterangan atas
kehadiran seseorang.
38. Piagam adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi penghargaan atas
prestasi yang telah dicapai atau keteladanan yang telah diwujudkan.
39. Sertifikat adalah naskah dinas yang merupakan tanda bukti seseorang telah mengikuti
kegiatan tertentu.
40. Perubahan adalah merubah atau menyisipkan suatu naskah dinas.
41. Pencabutan adalah suatu pernyataan tidak berlakunya suatu naskah dinas sejak
ditetapkan pencabutan tersebut.
42. Pembatalan adalah pernyataan bahwa suatu naskah dinas dianggap tidak pernah
dikeluarkan.
B. Penyelenggaraan Naskah Dinas
Penyelenggaraan naskah dinas dilaksanakan sebagai berikut :
1. pengelolaan surat masuk.
Pengelolaan surat masuk di Puskesmas Sosok, dilakukan dengan cara :
a. petugas Puskesmas Sosok menindaklanjuti surat yang diterima dengan tahapan;
1) diagenda dan diklasifikasi sesuai sifat surat serta didistribusikan ke unit
pengelola.
2) unit pengelola menindaklanjuti sesuai dengan klasifikasi surat dan arahan
pimpinan.
3) surat masuk diarsipkan pada unit tata usaha.
b. copy surat jawaban yang mempunyai tembusan disampaikan kepada yang berhak.
2. pengelolaan surat keluar.
Pengelolaan surat keluar di Puskesmas Sosok dilakukan dengan cara :
a. surat keluar yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang diberi nomor,
tanggal dan stempel oleh unit tata usaha;
b. surat keluar sebagaimana dimaksud pada huruf a segera dikirim;
c. surat keluar diarsipkan pada unit tata usaha
3. Penggunaan kertas surat.
Penggunaan kertas untuk naskah dinas di Puskesmas Sosok adalah seperti berikut :
a. Kertas yang digunakan adalah HVS 70 gram;
b. Ukuran kertas yang digunakan untuk surat menyurat adalah Folio/F4 (215x330mm)
c. Ukuran kertas yang digunakan untuk pidato adalah A5 (165x215mm)
d. Kertas yang digunakan berwarna putih dengan kualitas baik.
e. Penyediaan surat berlambang negara berwarna kuning emas atau logo daerah
berwarna dicetak di atas kertas 70 gram, dipergunakan untuk susunan keputusan
kepegawaian, sertifikat dan piagam.
4. Pengetikan sarana administrasi dan komunikasi perkantoran.
Pengetikan sarana administrasi dan komunikasi perkantoran adalah sebagai berikut :
a. Penggunaan huruf dengan jenis Times New Roman dengan ukuran 12 atau
disesuaikan dengan kebutuhan.
b. Spasi 1 atau 1,5 sesuai kebutuhan.
c. Batas tepi pengetikan sebagai berikut :
1) Batas tepi atas 2 cm
2) Batas tepi bawah 2 cm
3) Batas tepi kiri 3 cm
4) Batas tepi kanan 2 cm
d. Batas tepi pengetikan bersifat flexibel disesuaikan dengan kebutuhan.
5. Penulisan nama, penandatangan dan penggunaan tinta untuk naskah dinas.
a. Penulisan nama pejabat menggunakan gelar, nomor induk pegawai dan pangkat.
b. Penandatangan naskah dinas dalam bentuk surat dan sususan surat terdiri atas :
1) Kepala Puskesmas, bentuk surat dan susunan surat terdiri atas :
a) surat biasa;
b) surat perintah;
c) perjanjian kerjasama;
d) surat perintah tugas;
e) surat perintah perjalanan dinas;
f) surat kuasa;
g) surat undangan;
h) surat keterangan melaksanakan tugas;
i) surat panggilan;
j) nota dinas;
k) lembar disposisi;
l) telaahan staf;
m) pengumuman;
n) laporan;
o) rekomendasi;
p) berita acara;
q) daftar hadir.
2) Kepala subbagian, bentuk surat dan susunan surat terdiri atas;
a) surat perintah.
b) nota dinas
c) daftar hadir.
c. Penggunaan Tinta untuk Naskah Dinas.
1) Tinta yang digunakan untuk naskah dinas berwarna hitam.
2) Tinta yang digunakan untuk penandatanganan dan paraf naskah dinas berwarna
biru tua.
6. Penggunaan Stempel.
a. Stempel yang digunakan adalah stempel UPT berbentuk lingkaran.
b. Stempel UPT dimaksud berisi nama Pemerintah Kabupaten Sanggau, nama Dinas
Kesehatan dan nama Puskesmas Sosok.
c. Stempel untuk naskah dinas menggunakan tinta berwarna ungu dan dibubuhkan
pada bagian kiri tanda tangan pejabat yang menandatangani naskah dinas.
7. Kop Naskah Dinas.
Kop naskah dinas Puskesmas Sosok memuat sebutan Pemerintah Kabupaten Sanggau,
nama Dinas Kesehatan, Nama Puskesmas Sosok, alamat, nomor telepon, dan kode pos.
8. Sampul Naskah Dinas
a. Sampul naskah dinas berbentuk empat persegi panjang.
b. Ukuran sampul naskah yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan, meliputi;
1) sampul kantong dengan ukuran panjang 41 cm dan lebar 30 cm;
2) sampul folio/map dengan ukuran panjang 35 cm dan lebar 25 cm;
3) sampul setengah folio dengan ukuran panjang 28 cm dan lebar 18 cm; dan
4) sampul seperempat folio dengan ukuran panjang 28 cm dan lebar 14 cm.
c. Jenis kertas sampul naskah dinas dengan warna coklat;
9. Papan Nama.
a. Papan nama Puskesmas Sosok berbentuk empat persegi panjang.
b. Ukuran papan nama disesuaikan dengan besar bangunan.
c. Papan nama berisi tulisan Pemerintah Kabupaten Sanggau, Dinas Kesehatan,
Puskesmas Sosok, alamat, nomor telepon serta kode pos.
d. Jenis bahan dasar, warna, besar huruf papan nama kantor perangkat daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur sebagaimana tercantum
dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
e. Papan nama Puskesmas Sosok ditempatkan pada tempat yang strategis, mudah di
lihat dan serasi dengan letak dan bentuk bangunannya.
10. Perubahan, Pencabutan, Pembatalan dan Ralat.
a. Yang dimaksud dengan perubahan adalah mengubah sebagian dari suatu naskah
dinas. Dalam hal ini harus dibedakan dengan pengertian ralat yaitu merubah
kekeliruan kecil, misalnya salah ketik.
b. Yang dimaksud dengan pencabutan adalah suatu pernyataan tidak berlaku lagi suatu
naskah dinas terhitung mulai saat ditentukan dalam pencabutan tersebut.
c. Yang dimaksud dengan pembatalan adalah suatu pernyataan yang dinyatakan bahwa
suatu naskah dinas harus dianggap tidak pernah dikeluarkan.
d. Tata Cara Mengubah, Mencabut Atau Membatalkan Naskah Dinas.
1) Naskah Dinas yang bersifat mengatur apabila diubah, dicabut atau dibatalkan
harus dengan naskah dinas yang sama jenisnya. Misalnya Peraturan harus
dengan Peraturan.
2) Pejabat yang berhak menentukan perubahan, pencabutan dan pembatalan
adalah pejabat yang semula menandatangani naskah dinas tersebut atau oleh
pejabat yang lebih tinggi kedudukannya.
3) Ralat yang bersifat kekeliruan kecil misalnya salah ketik dikeluarkan oleh
pejabat yang menandatangani naskah dinas atau dapat oleh pejabat setingkat
lebih rendah.
Lampiran II Keputusan Kepala Puskesmas Sosok
Nomor : Tahun 2017
Tanggal : Januari 2017
Tentang : Tata Naskah Dinas Di Lingkungan
Puskesmas Sosok
A. Surat Keputusan
1) Pengertian.
Keputusan Kepala SKPD adalah naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum
yang bersifat penetapan individual, konkrit dan final.
2) Susunan.
Keputusan Kepala SKPD terdiri atas :
a. Kepala Keputusan Kepala SKPD;
b. Pembukaan;
c. Batang Tubuh;
d. Penutup; dan
e. Lampiran (jika diperlukan).
3) Kepala Keputusan Kepala SKPD terdiri atas :
a. Kop /Lambang Keputusan Kepala Puskesmas Sosok terdiri atas:
a) Lambang Daerah.
b) Frasa PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU, DINAS KESEHATAN,
dan PUSKESMAS SOSOK.
c) Alamat
b. Judul
a) Judul Keputusan Kepala Kepala Puskesmas Sosok memuat keterangan mengenai
Keputusan Kepala Puskesmas Sosok, nomor, tahun penetapan dan nama
Keputusan Kepala Puskesmas Sosok.
b) Judul Keputusan Kepala kepala Puskesmas ditulis seluruhnya dengan huruf
kapital yang diletakkan ditengah lembar isi naskah dinas tanpa diakhiri tanda
baca.
c) Judul Keputusan Kepala Sosok tidak boleh ditambah dengan singkatan atau
akronim.
4) Pembukaan Keputusan Kepala SKPD terdiri atas :
a. Jabatan Pembentuk Keputusan Kepala SKPD.
Jabatan Pembentuk Keputusan Kepala SKPD ditulis seluruhnya dengan huruf
kapital yang diletakkan di tengah lembar isi naskah dinas dan akhiri dengan tanda
baca koma (,).
b. Konsiderans Menimbang;
a) Konsiderans Menimbang memuat uraian singkat mengenai pokok pikiran yang
menjadi pertimbangan dan alasan pembentukan Keputusan Kepala SKPD.
b) Jika konsiderans memuat lebih dari satu pokok pikiran, setiap pokok pikiran
dirumuskan dalam rangkaian kalimat yang merupakan kesatuan pengertian.
c) Tiap-tiap pokok pikiran diawali dengan huruf abjad, dan dirumuskan dalam satu
kalimat yang diawali dengan kata bahwa dan diakhiri dengan tanda baca titik
koma (;).
c. Dasar Hukum;
a) Dasar hukum diawali dengan kata Mengingat.
b) Peraturan Perundang-undangan yang digunakan sebagai dasar hukum hanya
Peraturan Perundang-undangan yang tingkatannya sama atau lebih tinggi.
c) Tiap dasar hukum diawali dengan angka Arab 1, 2, 3, dan seterusnya dan diakhiri
dengan tanda baca titik koma (;).
e. Diktum.
Diktum terdiri dari :
a) Kata MEMUTUSKAN.
b) Kata Menetapkan.
c) Kata MEMUTUSKAN ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa spasi
diantara suku kata dan diakhiri dengan tanda baca titik dua (:) serta diletakkan
ditengah Lembar Isi naskah dinas.
d) Kata Menetapkan ditulis seluruhnya dengan huruf kecil dan diawali dengan
huruf kapital tanpa spasi diantara suku kata dan diakhiri dengan tanda baca titik
dua (:) serta diletakkan di sebelah kiri setelah kata MEMUTUSKAN.
4. Batang tubuh
a. Batang tubuh Keputusan Kepala SKPD memuat semua materi muatan Keputusan
Kepala SKPD yang dirumuskan dalam diktum-diktum KESATU, KEDUA dan
seterusnya.
b. Penulisan diktum KESATU, KEDUA dan seterusnya ditulis seluruhnya dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik dua serta diletakkan disebelah kiri
bawah setelah kata Menetapkan.
c. Materi pokok yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala SKPD dicantumkan dalam
diktum KESATU, KEDUA dan seterusnya, ditulis dengan diawali huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda baca titik.
d. Pada diktum terakhir dicantumkan saat mulai berlaku Keputusan Kepala SKPD.
5. Penutup
a. Penutup merupakan bagaian akhir Keputusan Kepala SKPD yang memuat
penandatangan penetapan Keputusan Kepala SKPD.
b. Penandatangan penetapan Keputusan Kepala SKPD memuat :
a) Tempat dan tanggal penetapan;
b) Nama jabatan;
c) Tandatangan pejabat;
d) Nama lengkap pejabat yang menandatangani disertai gelar, pangkat, dan
nomor induk pegawai.
6. Lampiran (jika diperlukan)
a. Dalam hal Keputusan Kepala SKPD memerlukan lampiran, hal tersebut dinyatakan
dalam batang tubuh bahwa perihal dimaksud sebagaimana tercantum dalam
lampiran Keputusan Kepala SKPD.
b. Dalam hal Keputusan Kepala SKPD memerlukan lebih dari satu lampiran, tiap
lampiran harus diberi nomor urut dengan menggunakan angka romawi.
c. Judul lampiran ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang diletakkan di sudut
kanan atas tanpa diakhiri tanda baca dengan rata kiri.
d. Pada halaman akhir tiap lampiran harus dicantumkan nama dan tanda tangan pejabat
yang menetapkan Keputusan Kepala SKPD.
Contoh Surat Keputusan Kepala SKPD berasarkan kewenangan jabatannya :
Menimbang : a. bahwa..;
b. bahwa..;
c. dan seterusnya;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Kesatu : ..
Kedua : ..
Ketiga : ..
Ke.. : ..
Ke.. : ..
Ke.. : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Sosok
Pada Tanggal : .
Kepala Puskesmas Sosok,
NAMA
Pangkat
NIP
B. Surat Biasa
1). Pengertian
Surat biasa adalah alat penyampaian berita secara tertulis yang berisi peberitauan,
pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
2). Susunan.
Surat Biasa terdiri atas :
a). Kepala Surat Biasa;
b). Isi Surat Biasa;
c). Bagian Akhir Surat Biasa.
4). Penandatanganan.
Surat Biasa yang ditandatangani oleh Kepala SKPD atas wewenang jabatannya dibuat
diatas kertas ukuran folio dengan menggunakan kop naskah dinas SKPD yang
bersangkutan dengan lambing daerah berwarna hitam yang ditempatkan dibagian kiri
atas;
Kepada
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmm.
NAMA
Pangkat
NIP
Tembusan :
1.
2.
C. Surat Perintah
1). Pengertian.
Surat Perintah adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada pejabat bawahan,
berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
2). Susunan.
Surat Perintah terdiri atas :
a. Kepala Surat Perintah;
b. Isi Surat Perintah; dan
c. Bagian Akhir Surat Perintah.
4. Penandatanganan.
Surat Perintah yang ditandatangani oleh kepala SKPD atas wewenang jabatannya
dibuat diatas kertas ukuran folio dengan menggunakan kop naskah dinas SKPD yang
bersangkutan dengan lambang daerah berwarna hitam.
SURAT PERINTAH
NOMOR
MEMERINTAHKAN :
Kepada :
Nama :
Jabatan :
Untuk :
..
Ditetapkan di : Sosok
Pada Tanggal :
Kepala Puskesmas Sosok,
NAMA
Pangkat
NIP
Tembusan :
1.
2.
D. Perjanjian Kerjasama
1). Pengertian
Perjanjian Kerjasama adalah naskah dinas yang merupakan suatu perjanjian antara dua
pihak atau lebihyang menciptakan hak dan kewajiban dan merupakan tindak lanjut dari
Kesepakatan Bersama.
2). Susunan
Perjanjian kerjasama terdiri atas :
a. Kepala Perjanjian Kerjasama;
b. Isi Perjanjian Kerjasama; dan
c. Bagian Akhir Perjanjian Kerjasama.
3). Bentuk/model naskah dinas Surat Perjanjian tertera pada halaman berikut :
PERJANJIAN KERJASAMA
Logo ANTARA
SKPD
DENGAN
..................................................................
Nomor : ........................................
Nomor : ........................................
TENTANG
..................................................................
..............................................................................................................................
.....................................................................................................
PASAL ....
JANGKA WAKTU
..............................................................................................................................
.....................................................................................................
PASAL ....
PEMBIAYAAN
..............................................................................................................................
.....................................................................................................
PASAL ....
KEADAAN MEMAKSA
..............................................................................................................................
.....................................................................................................
PASAL ....
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
..............................................................................................................................
.....................................................................................................
PASAL ....
PEMUTUSAN PERJANJIAN KERJASAMA
..............................................................................................................................
.....................................................................................................
PASAL ....
KETENTUAN LAIN-LAIN
..............................................................................................................................
.....................................................................................................
PASAL ....
PENUTUP
..
Perjanjian kerjasama ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2(dua) asli, bermaterai cukup,
mempunyai kekuatan hukum yang sama dan masing-masing dokumen diterima dan diserahkan
kepada PARA PIHAK.
2). Susunan
Surat Tugas terdiri dari
a. Kepala Surat Perintah Tugas;
b. Isi Surat Perintah Tugas; dan
c. Bagian Akhir Surat Perintah Tugas.
2.b. Isi Surat Perintah Tugas memuat dasar dan pertimbangan penugasan, nama,
pangkat/golongan, NIP, jabatan yang diberi tugas dan jenis tugas yang harus
dilaksanakan dan waktu pelaksanaan tugas.
3). Penandatanganan.
Surat Perintah Tugas yang ditandatangani oleh Kepala SKPD atas wewenang jabatannya
dibuat diatas formulir ukuran folio, dengan menggunakan kop naskah dinas SKPD yang
bersangkutan dengan lambang daerah berwana hitam.
4). Bentuk/model naskah dinas Surat Perintah Tugas tertera pada halaman berikut :
PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEATAN MASARAKAT SOSOK
Jalan Oevang Oeray No.33 Telp. (0563) 28831 Kecamatan Tayan Hulu 78562
NOMOR . TAHUN ..
Dasar : .
.
.
MEMRINTAHKAN :
Kepada : 1. Nama : ..
Pangkat/Gol : ..
NIP : ..
Jabatan : .
2. Nama : ..
Pangkat/Gol : ..
NIP : ..
Jabatan : ..
Untuk : 1. .
2. .
3. .
Ditetapkan di Sosok
Pada tanggal.
Kepala Puskesmas Sosok,
NAMA
Pangkat
NIP
Tembusan :
1. .
2. .
F. SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS
1). Pengertian
Surat Perintah Perjalanan Dinas adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang kepada
bawahan atau pejabat tertentu untuk melaksanakan perjalanan dinas.
2). Susunan
Surat Perintah Perjalanan Dinas terdiri atas :
a. Kepala Surat Perintah Perjalanan Dinas;
b. Isi Surat Perintah Perjalanan Dinas; dan
c. Bagian Akhir Surat Perintah Perjalanan Dinas.
3. Penandatanganan
Surat Perintah Perjalanan Dinas yang ditandatangani oleh Kepala SKPD atas wewenang
jabatannya dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop Naskah Dinas
SKPD yang bersangkutan dengan lambang daerah berwarna hitam.
DIKELUARKAN DI : SOSOK
PADA TANGGAL :
NAMA
Pangkat,Gol Ruang
NIP..
Pengesahan dari Pejabat / tempat yang Pengesahan dari Pejabat yang diberikan
dikunjungi pada saat tiba / kembali kewenangan
Tempat Tujuan II
Tanggal tiba :
NAMA
Pangkat, Gol Ruang
NIP..
G. SURAT KUASA.
1). Pengertian
Surat Kuasa adalah Naskah Dinas dari pejabat yang berwenang kepada bawahan berisi
pemberian wewenang dengan atas namanya untuk melakukan suatu tindakan tertentu
dalam rangka kedinasan.
2). Susunan
Surat Kuasa terdiri atas :
a. Kepala Surat Kuasa;
b. Isi Surat Kuasa; dan
c. Bagian Akhir Surat Kuasa.
3. Penandatanganan
Surat Kuasa yang ditandatangani oleh Kepala SKPD atas wewenang jabatannya dibuat
diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop Naskah Dinas SKPD yang
bersangkutan dengan lambang daerah berwarna hitam.
SURAT KUASA
NOMOR : ..
a. Nama : ..
b. Jabatan : ..
MEMBERIKAN KUASA :
Kepada :
a. Nama :
b. Jabatan :
c. NIP :
Demikian Surat Kuasa ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
NAMA NAMA
Pangkat Pangkat
NIP NIP
Tembusan :
1. .
2. .
H. SURAT UNDANGAN
1. Pengertian
Surat Undangan adalah Naskah Dinas dari pejabat yang berwenang berisi
undangan kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan untuk
menghadiri suatu acara kedinasan.
2. Susunan
Surat Undangan terdiri atas :
a. Kepala Surat Undangan;
b. Isi Surat Undangan; dan
c. Bagian Akhir Surat Undangan.
3. Penandatanganan.
Surat Undangan yang ditandatangani oleh Kepala SKPD atas wewenang
jabatannya dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop
Naskah Dinas SKPD yang bersangkutan dengan lambang daerah berwarna
hitam;
Kepada
.......................................................................................................................
.......................................
Hari : .............................................................
Tanggal : .
Pukul : ..
Tempat : ..
Acara : .
NAMA
Pangkat
NIP
Tembusan :
1. ........................................
2. ........................................
I. SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN TUGAS
1. Pengertian
Surat Keterangan Melaksanakan Tugas adalah Naskah Dinas dari pejabat yang berwenang
berisi pernyataan bahwa seorang pegawai telah menjalankan tugas.
2. Susunan
Surat Keterangan Melaksanakan Tugas terdiri atas :
a. Kepala Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
b. Isi Surat Keterangan Melaksanakan Tugas; dan
c. Bagian Akhir Surat Keterangan Melaksanakan Tugas.
4. Bentuk/model naskah dinas Surat Keterangan Melaksanakan Tugas, tertera pada halaman
berikut :
PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEATAN MASARAKAT SOSOK
Jalan Oevang Oeray No.33 Telp. (0563) 28831 Kecamatan Tayan Hulu 78562
Nama : ......................................................
NIP : ......................................................
Pangkat/Golongan : ......................................................
Jabatan : ......................................................
Nama : .....................................................
NIP : .....................................................
Pangkat/Golongan : .....................................................
Jabatan : .....................................................
Demikian surat keterangan melaksanakan tugas ini saya buat dengan sesungguhnya
dengan mengingat Sumpah Jabatan/Pegawai Negeri Sipil dan apabila dikemudian hari isi surat
keterangan ini ternyata tidak benar yang berakibat kerugian bagi negara, maka saya bersedia
menanggung kerugian tersebut.
NAMA
Pangkat
NIP
Tembusan :
1.
2.
J. SURAT PANGGILAN
1. Pengertian
Surat Panggilan adalah Naskah Dinas yang dipergunakan untuk memanggil pejabat instansi
Pemerintah/Badan Hukum/Swasta/Perorangan, guna diminta keterangan mengenai sesuatu
permasalahan/persoalan.
2. Susunan
Surat Panggilan terdiri atas :
a. Kepala Surat Panggilan;
b. Isi Surat Panggilan;dan
c. Bagian Akhir Surat Panggilan.
3. Penandatanganan.
Surat Panggilan yang ditandatangani oleh Kepala SKPD atas wewenang jabatannya dibuat
diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop Naskah Dinas SKPD yang
bersangkutan dengan lambang daerah berwarna hitam.
Kepada
Nomor : ............................... Yth. ...........................................
Sifat : ............................... ...........................................
Lampiran : ...........................
Hal : Panggilan. di-
.................
Hari : ......................................................
Tanggal : ......................................................
Pukul : ......................................................
Tempat : ......................................................
Menghadap
Kepada : ......................................................
Alamat : ......................................................
Untuk : .....................................................
........................................................
NAMA
Pangkat
NIP
Tembusan :
1. ...................................
2. ..................................
K. NOTA DINAS
1. Pengertian
Nota Dinas adalah nota dinas yang bersifat internal berisi komunikasi kedinasan antar
pejabat atau dari atasan kepada bawahan dan dari bawahan kepada atasan.
2. Susunan.
Nota Dinas terdiri atas :
a. Kepala Nota Dinas;
b. Isi Nota Dinas; dan
c. Bagian Akhir Nota Dinas.
3. Penandatanganan.
Nota Dinas yang ditandatangani oleh Kepala SKPD atas wewenang jabatannya dibuat
diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan kop naskah dinas SKPD yang
bersangkutan dengan lambang daerah berwarna hitam.
NOTA DINAS
Kepada : .............................................
Dari : .............................................
Tanggal : .............................................
Nomor : .............................................
Sifat : .............................................
Lampiran : .............................................
Hal : ......................................................................
________________________________________________________________________
...............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
.................................................................................................................................
NAMA
Pangkat
NIP
L. LEMBAR DISPOSISI
1. Pengertian
Lembar Disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi petunjuk tertulis
kepada bawahan.
2. Susunan
Lembar Disposisi terdiri atas :
a. Kepala Lembar Disposisi;
b. Isi Lembar Disposisi; dan
c. Bagian Akhir Lembar Disposisi.
3. c. Bagian Akhir Lembar Disposisi dibubuhi paraf atasan yang memberi disposisi
beserta tanggalnya.
3. Pemberian paraf.
a. Lembar Disposisi diparaf oleh :
1). Bupati Sanggau;
2). Sekretaris Daerah; dan
3). Kepala Perangkat Daerah.
b. Lembar Disposisi yang diparaf oleh Pejabat dimaksud angka 1, 2 dan 3 diatas, dibuat
diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop Naskah Dinas SKPD yang
bersangkutan.
LEMBAR DISPOSISI
Perihal :
Catatan :
Nama Jabatan
Paraf dan tanggal
Nama Pejabat
M. TELAAHAN STAF
1. Pengertian
Telaahan Staf adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan antara lain berisi analisis
pertimbangan, pendapat dan saran-saran secara sistematis.
2. Susunan
Telaahan Staf terdiri dari :
a. Kepala Telaahan Staf;
b. Isi Telaahan Staf; dan
c. Bagian Akhir Telaahan Staf.
3. Penandatanganan.
Telaahan Staf yang ditandatangani oleh Pejabat Perangkat Daerah dibuat diatas kertas
ukuran folio, dengan menggunakan Kop Naskah Dinas Perangkat Daerah yang
bersangkutan.
TELAAHAN STAF
Kepada : .....................................................................................
Dari : .....................................................................................
Tanggal : .....................................................................................
Nomor : .....................................................................................
Lampiran : .....................................................................................
Hal : .....................................................................................
II. Praanggapan
IV. Analisis
Pendapat Wakil Bupati
V. Kesimpulan
VI. Saran
Keputusan Bupati
NAMA JABATAN,
NAMA
Pangkat
NIP
2. Susunan
Pengumuman terdiri atas :
a. Kepala Pengumuman;
b. Isi Pengumuman; dan
c. Bagian Akhir Pengumuman.
3. Penandatanganan.
a. Pengumuman yang ditandatangani oleh Bupati/Wakil Bupati dibuat diatas kertas ukuran
folio, dengan menggunakan Kop Naskah Dinas Bupati dengan lambang negara warna
hitam;
b. Pengumuman yang ditanda tangani oleh Sekretaris Daerah atas nama Bupati Sanggau
atau atas wewenang jabatannya dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan
Kop Naskah Dinas Sekretariat Daerah dengan lambang daerah berwarna hitam.
c. Pengumuman yang ditanda tangani oleh Kepala SKPD atas nama Bupati Sanggau atau
atas wewenang jabatannya dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop
Naskah Dinas SKPD yang bersangkutan dengan lambang daerah berwarna hitam.
PENGUMUMAN
NOMOR : ............
TENTANG
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
...........
....................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............
....................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
................
Ditetapkan di :
pada tanggal
Kepala Puskesmas Sosok,
NAMA
Pangkat
NIP
Tembusan :
a. ..........................
b. ..........................
O. LAPORAN
1. Pengertian
Laporan adalah alat pemberitahuan atau pertanggungjawaban dari Pejabat bawahan
kepada atasan atau dari suatu Tim Kerja yang disusun secara lengkap, sistimatis dan
kronologis.
2. Susunan
Laporan terdiri atas :
a. Kepala Laporan;
b. Isi Laporan;
c. Bagian Akhir Laporan; dan
d. Lampiran jika dianggap perlu .
3. Penandatanganan.
Laporan yang ditandatangani oleh Kepala SKPD atas wewenang jabatannya dibuat diatas
kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop Naskah Dinas SKPD yang bersangkutan.
LAPORAN
TENTANG
I. Pendahuluan.
A. Umum/latar belakang
B. Landasan Hukum
V. Penutup.
Dibuat di :
pada tanggal.............
Kepala Puskesmas Sosok,
NAMA
Pangkat
NIP
Tembusan :
1. ................................
2. .................................
P. REKOMENDASI
1. Pengertian
Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
keterangan/penjelasan atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan kedinasan.
2.Susunan
Rekomendasi terdiri atas :
a. Kepala Rekomendasi;
b. Isi Rekomendasi; dan
c. Bagian Akhir Rekomendasi.
3. Penandatanganan.
Rekomendasi yang ditandatangani oleh Kepala SKPD atas wewenang jabatannya dibuat
diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop Naskah Dinas SKPD yang
bersangkutan dengan lambang daerah berwarna hitam;
REKOMENDASI ..............................
NOMOR ...........
.................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
............................................:
a. ................................................................................................................
b. .........................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
.....................................................................................................................
NAMA
Pangkat
NIP
Q. BERITA ACARA
1. Pengertian
Berita Acara adalah naskah dinas yang berisi keterangan atau sesuatu hal yang
ditandatangani oleh para pihak.
2. Susunan
Berita Acara terdiri atas :
a. Kepala Berita Acara;
b. Isi Berita Acara; dan
c. Bagian Akhir Berita Acara.
3. Penandatanganan.
Berita Acara yang ditandatangani oleh Kepala SKPD atas wewenang jabatannya dibuat
diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop Naskah Dinas SKPD yang
bersangkutan dengan lambang daerah berwarna hitam.
BERITA ACARA
------------------------------
NOMOR : ...............
...............................................................................................................................................
..........................................................
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya dalam rangkap.... untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Dibuat di :.
Mengetahui/Mengesahkan
NAMA JELAS
Pangkat
NIP
R. DAFTAR HADIR PERTEMUAN RAPAT
1. Pengertian
Daftar Hadir Pertemuan Rapat adalah naskah dinas yang dipergunakan untuk mencatat dan
mengetahui kehadiran seseorang dalam pertemuan rapat.
2. Susunan
Daftar Hadir Pertemuan Rapat terdiri atas :
a. Kepala Daftar Hadir Pertemuan Rapat;
b. Isi Daftar Hadir Pertemuan Rapat; dan
c. Bagian Akhir Daftar Hadir Pertemuan Rapat.
3. Penandatanganan.
Daftar Hadir Pertemuan Rapat ditandatangani oleh pembuat daftar hadir dan diketahui
oleh Kepala Puskesmas dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop
Naskah Dinas SKPD dengan lambang daerah berwarna hitam.
4. Bentuk/model naskah dinas Daftar Hadir Pertemuan Rapat, pada halaman berikut :
DAFTAR HADIR STAF PUSKESMAS SOSOK
DALAM RANGKA RAPAT BULANAN PUSKESMAS
TANGGAL :
1.
2.
3.
Dan
sete
rus
nya
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Sosok, Pembuat Daftar,
Nama Nama
NIP. NIP
S. DAFTAR HADIR
1. Pengertian.
Daftar Hadir adalah Naskah Dinas yang dipergunakan untuk mencatat dan mengetahui
kehadiran seseorang.
2. Susunan.
Daftar Hadir terdiri atas :
a. Kepala Daftar Hadir;
b. Isi Daftar Hadir; dan
c. Bagian Akhir Daftar Hadir.
3. Penandatanganan.
Daftar Hadir masuk dan pulang kantor ( Apel pagi dan siang ) ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas selaku penanggungjawab dan dibuat diatas kertas ukuran folio;
NAMA
NIP
T. BENTUK, UKURAN DAN ISI KOP NASKAH DINAS.
1. Perbandingan huruf pada kop naskah dinas antara tulisan nama pemerintah daerah dan nama
satuan kerja perangkat daerah adalah 3 : 4.
a. tulisan nama pemerintah daerah dengan huruf Times News Roman 14.
b. tulisan nama satuan kerja perangkat daerah dengan huruf Times News Roman 18 (bold)
c. tulisan nama unit kerja dengan huruf Times News Roman 12 (bold)
d. tulisan alamat unit kerja degan huruf Times News Roman 10
2. Bentuk dan isi kop naskah dinas seperti pada contoh berikut :
4. Susunan
a. Halaman Judul (Cover)
Halaman judul merupakan halaman pertama sebagai sampul muka sebuah SOP.
Halaman judul ini berisi informasi mengenai:
1) Nama Unit Kerja
2) Tulisan SOP ( Standar Operasional Prosedur )
3) Nama SOP
Berikut adalah contoh halaman judul sebuah SOP(form)
PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SOSOK
NAMA SOP
b. Keputusan Pimpinan
Karena SOP merupakan pedoman bagi setiap pegawai, maka harus memiliki kekuatan
hukum. Dalam halaman selanjutnya setelah halaman judul, disajikan keputusan
Pimpinan tentang penetapan SOP.
c. Daftar Isi SOP
Daftar isi ini dibutuhkan untuk membantu mempercepat pencarian informasi dan menulis
perubahan/revisi yang dibuat untuk bagian tertentu dari SOP terkait.
d. Penjelasan Singkat Penggunaan
Sebagai sebuah manual, maka SOP memuat penjelasan bagaimana membaca dan
menggunakannya. Isi dari bagian ini antara lain mencangkup:
1) Ruang lingkup, menjelaskan tujuan prosedur dibuat dan kebutuhan organisasi.
2) Ringkasan, memuat ringkasan singkat mengenai prosedur yang dibuat.
e. Bagian Identitas
Bagian identitas dari unsur prosedur dalam SOP dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Logo instansi dan nomenklatur unit kerja pembuat.
2) Nomor SOP, diisi nomor prosedur yang di-SOP-kan Puskesmas (No Komponen,
Unit Kerja, Bagian, Nomor SOP)
3) Tanggal Pembuatan, diisi tanggal selesai dibuatnya SOP Puskesmas.
4) Tanggal Pengesahan, diisi tanggal pengesahan SOP oleh Pejabat yang berwenang di
Puskesmas, dan tanggal mulai diberlakukan SOP.
5) Tanggal Revisi, diisi tanggal SOP Puskesmas direvisi atau tanggal rencana diperiksa
kembali SOP yang bersangkutan.
6) Pengesahan oleh pejabat yang berwenang pada unit kerja. Item pengesahan berisi
jabatan yang berkompeten untuk mengesahkan SOP.
7) Judul/Nama SOP, sesuai dengan prosedur yang sesuai dengan tugas dan fungsi yang
dimiliki.
8) Dasar Hukum, berupa peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar prosedur
yang dibuat menjadi SOP.
9) Kualifikasi Pelaksana, diisi memberikan penjelasan mengenai kualifikasi pelaksana
yang dibutuhkan dalam melaksanakan perannya pada prosedur yang distandarkan.
SOP Administrasi dilakukan oleh lebih dari satu pelaksana, oleh sebab itu maka
kualifikasi yang dimaksud adalah berupa kompetensi (keahlian dan ketrampilan)
bersifat umum untuk semua pelaksana dan bukan bersifat individu, yang diperlukan
untuk dapat melaksanakan SOP ini secara optimal.
10) Keterkaitan, memberikan penjelasan mengenai keterkaitan prosedur yang
distandarkan dengan prosedur lain yang distandarkan (SOP lain yang terkait secara
langsung dalam proses pelaksanaan kegiatan dan menjadi bagian dari kegiatan
tersebut).
11) Peralatan dan Perlengkapan, memberikan penjelasan mengenai daftar peralatan
utama (pokok) dan perlengkapan yang dibutuhkan yang terkait secara langsung
dengan prosedur yang di-SOP-kan.
12) Peringatan, memberikan penjelasan mengenai kemungkinan yang terjadi ketika
prosedur dilaksanakan atau tidak dilaksanakan. Peringatan memberikan indikasi
berbagai permasalahan yang mungkin muncul dan berada di luar kendali pelaksana
ketika prosedur dilaksanakan, serta berbagai dampak lain yang ditimbulkan. Dalam
hal ini dijelaskan pula bagaimana cara mengatasinya bila diperlukan. Umumnya
menggunakan kata peringatan, yaitu jika/apabila-maka (if-then) atau batas waktu
(dead line) kegiatan harus sudah dilaksanakan.
13) Pencatatan dan Pendataan, memuat berbagai hal yang perlu didata dan dicatat oleh
setiap pegawai puskesmas yang berperan dalam pelaksanaan prosedur yang telah
distandarkan. Pendataan dan pencatatan akan menjadi dokumen yang memberikan
informasi penting mengenai apakah prosedur telah dijalankan dengan benar.
f. Bagian Flowchart
Bagian flowchart merupakan uraian mengenai langkah-langkah kegiatan/Prosedur secara
berurutan dan sistematis dari prosedur yang distandarkan, yang berisi:
1) Nomor, diisi nomor urut.
2) Uraian Prosedur, diisi tahapan kegiatan yang merupakan urutan logis suatu proses
kegiatan yang mana dimulai dari kegiatan dilakukan sampai dengan kegiatan selesai.
Biasanya menggunakan kalimat aktif dengan awalan me-.
3) Pelaksana, merupakan pelaksana kegiatan. Simbol-simbol diagram alur sesuai dengan
proses yang dilakukan. Keterangan simbol sebagaimana ditentukan pada daftar
simbol. Pelaksana diisi dengan nama-nama jabatan (Jabatan Fungsional Umum,
Jabatan Fungsional Tertentu, Jabatan Struktural) yang ada di unit kerja yang
bersangkutan yang melakukan proses kegiatan. Urutan penulisan jabatan dimulai dari
jabatan yang terlebih dahulu melakukan tahap kegiatan. Jika dalam SOP tersebut
terkait dengan unit lain, maka jabatan unit kerja lain diletakkan setelah kolom jabatan
di unit kerja yang bersangkutan.
4) Mutu Baku, beirisi persyaratan dan kelengkapan, waktu, output dan keterangan. Agar
SOP ini terkait dengan kinerja, maka setiap aktivitas hendaknya mengidentifikasikan
mutu baku tertentu, seperti : waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
persyaratan/kelengkapan yang diperlukan (standard input) dan outputnya. Mutu baku
ini akan menjadi alat kendali mutu sehingga produk akhirnya (end product) dari
sebuah proses telah memenuhi kualitas yang diharapkan, sebagaimana ditetapkan
dalam standar pelayanan. Untuk memudahkan dalam pendokumentasian dan
implementasi, sebaiknya SOP memiliki kesamaan dalam unsur prosedur meskipun
muatan dari unsur tersebut akan berbeda sesuai dengan kebutuhan unit kerja. Norma
waktu bias dalam hitungan menit, jam, hari.
g. Format SOP
Format SOP Puskesmas yang dipersyaratkan dalam Kebijakan Reformasi Birokrasi
memiliki format yang telah distandarkan. Adapun format SOP Puskesmas yang
dipergunakan dalam Kebijakan Reformasi Birokrasi adalah sebagai berikut :
1. Format Diagram Alir Bercabang (Branching Flowcharts)
Format yang dipergunakan dalam SOP adalah format diagram alir
bercabang (branching flowcharts) dan tidak ada format lainnya yang dipakai. Hal ini
diasumsikan bahwa prosedur pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah
termasuk di dalamnya Puskesmas memuat kegiatan yang banyak (lebih dari sepuluh)
dan memerlukan pengambilan keputusan yang banyak. Oleh sebab itu untuk
menyamakan format maka seluruh prosedur pelaksanaan tugas dan fungsi
administrasi pemerintahan dibuat dalam bentuk diagram alir bercabang (branching
flowcharts) termasuk juga prosedur yang singkat (sedikit, kurang dari sepuluh)
dengan/atau tanpa pengambilan keputusan.
2. Menggunakan hanya Lima Simbol Flowcharts
Simbol yang digunakan dalam SOP AP hanya terdiri dari 5 (lima) simbol, yaitu: 4
(empat) simbol dasar flowcharts (Basic Symbol of Flowcharts) dan 1 (satu) simbol
penghubung ganti halaman (Off-Page Conector). Kelima simbol yang dipergunakan
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Simbol Kapsul/Terminator ( ) untuk mendeskripsikan kegiatan mulai dan
berakhir;
h. Penomoran SOP
Penomoran SOP dengan urutan sebagai berikut.
1. Nomor surat sesuai aturan pemerintah daerah yang berlaku.
2. Singkatan/Akronim nama SKPD.
3. Singkatan/Akronim unit kerja.
4. Nomor SOP.
Contoh :
1) SOP/PKM-SOSOK/.././2017
Ditetapkan di : Sosok.
Pada Tanggal : Oktober 2016.
Plt. Kepala Puskesmas Sosok,
ALBINA, SKM
Penata
NIP. 19760705 199803 2 004