DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KARANG TUMARITIS
Jalan Jalan Jendral Sudirman Kelurahan Karang Tumaritis Nabire Papua
Halo Puskesmas : 082124486455 Email : Pkmkartumnbr@yahoo.com
TENTANG
MEMUTUSKAN
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini maka
akan diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya
SUHIRNO
Lampiran I : Keputusan Kepala Puskesmas KARANG
Nomor TUMARITIS
Tanggal : SK/PKM-KARANG TUMARITIS/ ... / 2020
Tentang : 1 Maret 2020
: Tata Naskah Dinas Di Lingkungan
Puskesmas KARANG TUMARITIS
A. Pengertian Umum
1. Tata Naskah Dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi
pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan
penyimpanan naskah dinas serta media yang digunakan dalam komunikasi
kedinasan.
2. Naskah dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang
dibuat dan atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di lingkungan
pemerintah daerah.
3. Format adalah naskah dinas yang menggambarkan tata letak dan redaksional
serta penggunaan lambang/logo dan cap dinas.
4. Stempel/cap dinas adalah tanda identitas dari suatu jabatan atau SKPD.
5. Kop naskah dinas adalah kop surat yang menunjukan jabatan atau nama SKPD
tertentu yang ditempatkan dibagian atas kertas.
6. Sampul naskah dinas adalah sampul/alat pembungkus naskah dinas yang
mempunyai kop sampul naskah dinas.
7. Kop sampul naskah dinas adalah kop surat yang menunjukan jabatan atau
nama SKPD tertentu yang ditempatkan dibagian atas sampul naskah.
8. Papan nama SKPD adalah papan yang bertuliskan nama dan alamat SKPD.
9. Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan.
10. Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari pejabat
kepada pejabat atau pejabat dibawahnya.
11. Penandatangan naskah dinas adalah hak, kewajiban dan tanggung jawab yang
ada pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah dinas sesuai dengan
tugas dan kewenangan pada jabatannya.
12. Keputusan kepala SKPD adalah naskah dinas dalam bentuk dan susunan
keputusan Kepala SKPD yang bersifat internal.
13. Kesepakatan Bersama adalah naskah dinas yang berbentuk sebuah
kesepakatan tertulis antara dua pihak atau lebih yang menetapkan syarat-syarat
dan ketentuan dalam hubungan kerja.
14. Surat edaran adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, penjelasan
dan/atau petunjuk cara melaksanakan hal tertentu yang dianggap penting dan
mendesak.
15. Surat biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, pertanyaan,
permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
16. Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan tertulis dari
pejabat sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau menjelaskan kebenaran
sesuatu hal.
17. Surat izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap suatu
permohonan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
18. Surat perintah adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada bawahan
yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
19. Surat perintah tugas adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada
bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
20. Surat perintah perjalanan dinas adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk melaksanakan
perjalanan dinas.
21. Surat kuasa adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang kepada
bawahan berisi pemberian wewenang dengan atas namanya untuk melakukan
suatu tindakan tertentu dalam rangka kedinasan.
22. Surat undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
undangan kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan untuk
menghadiri suatu acara kedinasan.
23. Surat keterangan melaksanakan tugas adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang berisi pernyataan bahwa seorang pegawai telah menjalankan tugas.
24. Surat panggilan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
panggilan kepada seorang pegawai untuk menghadap.
25. Nota dinas adalah naskah dinas yang bersifat internal berisi komunikasi
kedinasan antar pejabat atau dari atasan kepada bawahan dan dari bawahan
kepada atasan.
26. Nota pengajuan konsep naskah dinas adalah naskah dinas untuk
menyampaikan konsep naskah dinas kepada atasan.
27. Lembar disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
petunjuk tertulis kepada bawahan.
28. Telaahan staf adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan antara lain
berisi analisis pertimbangan, pendapat dan saran-saran secara sistematis.
29. Pengumuman adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
pemberitahuan yang bersifat umum.
30. Laporan adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan yang berisi informasi
dan pertanggungjawaban tentang pelaksanaan tugas kedinasan.
31. Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
keterangan atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan kedinasan.
32. Surat pengantar adalah naskah dinas yang berisi jenis dan jumlah barang yang
berfungsi sebagai tanda terima.
33. Telegram adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi hal tertentu
yang dikirim melalui telekomunikasi elektronik.
34. Berita acara adalah naskah dinas yang berisi keterangan atau sesuatu hal yang
ditandatangani oleh para pihak.
35. Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses sidang atau rapat.
36. Memo adalah naskah dinas dari pejabat yang berwewenang berisi catatan
tertentu.
37. Daftar hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang yang berisi
keterangan atas kehadiran seseorang.
38. Piagam adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi penghargaan
atas prestasi yang telah dicapai atau keteladanan yang telah diwujudkan.
39. Sertifikat adalah naskah dinas yang merupakan tanda bukti seseorang telah
mengikuti kegiatan tertentu.
40. Perubahan adalah merubah atau menyisipkan suatu naskah dinas.
41. Pencabutan adalah suatu pernyataan tidak berlakunya suatu naskah dinas sejak
ditetapkan pencabutan tersebut.
42. Pembatalan adalah pernyataan bahwa suatu naskah dinas dianggap tidak
pernah dikeluarkan.
9. Papan Nama
a. Papan nama Puskesmas KARANG TUMARITIS berbentuk empat persegi
panjang.
b. Ukuran papan nama disesuaikan dengan besar bangunan.
c. Papan nama berisi tulisan Pemerintah Kabupaten NABIRE, Dinas
Kesehatan, Puskesmas KARANG TUMARITIS, alamat, nomor telepon serta
kode pos.
d. Jenis bahan dasar, warna, besar huruf papan nama kantor perangkat daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur sebagaimana
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan ini.
e. Papan nama Puskesmas KARANG TUMARITIS ditempatkan pada tempat
yang strategis, mudah di lihat dan serasi dengan letak dan bentuk
bangunannya.
10. Perubahan, Pencabutan, Pembatalan dan Ralat
a. Yang dimaksud dengan perubahan adalah mengubah sebagian dari suatu
naskah dinas. Dalam hal ini harus dibedakan dengan pengertian ralat yaitu
merubah kekeliruan kecil, misalnya salah ketik.
b. Yang dimaksud dengan pencabutan adalah suatu pernyataan tidak berlaku
lagi suatu naskah dinas terhitung mulai saat ditentukan dalam pencabutan
tersebut.
c. Yang dimaksud dengan pembatalan adalah suatu pernyataan yang
dinyatakan bahwa suatu naskah dinas harus dianggap tidak pernah
dikeluarkan.
d. Tata Cara Mengubah, Mencabut Atau Membatalkan Naskah Dinas :
1) Naskah Dinas yang bersifat mengatur apabila diubah, dicabut atau
dibatalkan harus dengan naskah dinas yang sama jenisnya. Misalnya
Peraturan harus dengan Peraturan.
2) Pejabat yang berhak menentukan perubahan, pencabutan dan
pembatalan adalah pejabat yang semula menandatangani naskah
dinas tersebut atau oleh pejabat yang lebih tinggi kedudukannya.
3) Ralat yang bersifat kekeliruan kecil misalnya salah ketik dikeluarkan
oleh pejabat yang menandatangani naskah dinas atau dapat oleh
pejabat setingkat lebih rendah.
Lampiran II
Keputusan Kepala Puskesmas KARANG
TUMARITIS
Nomor : SK/PKM-KARANG TUMARITIS/ ...
/2020
Tanggal 1 Maret 2020
Tentang Tata Naskah Dinas Di Lingkungan
Puskesmas KARANG TUMARITIS
A. Surat Keputusan
1) Pengertian
Keputusan Kepala SKPD adalah naskah dinas dalam bentuk dan susunan
produk hukum yang bersifat penetapan individual, konkrit dan final.
2) Susunan.
Keputusan Kepala SKPD terdiri atas :
a. Kepala Keputusan Kepala SKPD;
b. Pembukaan;
c. Batang Tubuh;
d. Penutup; dan
e. Lampiran (jika diperlukan).
3) Kepala Keputusan Kepala SKPD terdiri atas :
a. Kop/Lambang Keputusan Kepala Puskesmas KARANG TUMARITIS terdiri
atas:
a) Lambang Daerah.
b) Frasa “PEMERINTAH KABUPATEN NABIRE”, DINAS KESEHATAN, dan
PUSKESMAS KARANG TUMARITIS.
c) Alamat
b. Judul
a) Judul Keputusan Kepala Puskesmas KARANG TUMARITIS memuat
keterangan mengenai Keputusan Kepala Puskesmas KARANG
TUMARITIS, nomor, tahun penetapan dan nama Keputusan Kepala
Puskesmas KARANG TUMARITIS.
b) Judul Keputusan Kepala Puskesmas ditulis seluruhnya dengan huruf
kapital (di bold ) yang diletakkan ditengah lembar isi naskah dinas tanpa
diakhiri tanda baca.
c) Judul Keputusan Kepala Puskesmas KARANG TUMARITIS tidak boleh
ditambah dengan singkatan atau akronim.
4) Pembukaan Keputusan Kepala SKPD terdiri atas :
a. Jabatan Pembentuk Keputusan Kepala SKPD;
Jabatan Pembentuk Keputusan Kepala SKPD ditulis seluruhnya dengan
huruf kapital yang diletakkan di tengah lembar isi naskah dinas dan akhiri
dengan tanda baca koma (,).
b. Konsiderans “Menimbang”;
a) Konsiderans Menimbang memuat uraian singkat mengenai pokok pikiran
yang menjadi pertimbangan dan alasan pembentukan Keputusan Kepala
SKPD.
b) Jika konsiderans memuat lebih dari satu pokok pikiran, setiap pokok
pikiran dirumuskan dalam rangkaian kalimat yang merupakan kesatuan
pengertian.
c) Tiap-tiap pokok pikiran diawali dengan huruf abjad, dan dirumuskan dalam
satu kalimat yang diawali dengan kata “bahwa” dan diakhiri dengan tanda
baca titik koma (;).
c. Dasar Hukum;
a) Dasar hukum diawali dengan kata “Mengingat”.
b) Peraturan Perundang-undangan yang digunakan sebagai dasar hukum
hanya Peraturan Perundang-undangan yang tingkatannya sama atau lebih
tinggi.
c) Tiap dasar hukum diawali dengan angka Arab 1, 2, 3, dan seterusnya dan
diakhiri dengan tanda baca titik koma (;).
e. Diktum
Diktum terdiri dari :
a) Kata “MEMUTUSKAN”.
b) Kata “Menetapkan”.
c) Kata “MEMUTUSKAN” ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa spasi
diantara suku kata dan diakhiri dengan tanda baca titik dua (:) serta
diletakkan ditengah Lembar Isi naskah dinas.
d) Kata “Menetapkan” ditulis seluruhnya dengan huruf kecil dan diawali
dengan huruf kapital tanpa spasi diantara suku kata dan diakhiri dengan
tanda baca titik dua (:) serta diletakkan di sebelah kiri setelah kata
“MEMUTUSKAN”, dan isi ketetapan ditulis seluruhnya dengan huruf
kapital.
4. Batang tubuh
a. Batang tubuh Keputusan Kepala SKPD memuat semua materi muatan
Keputusan Kepala SKPD yang dirumuskan dalam diktum-diktum KESATU,
KEDUA dan seterusnya.
b. Penulisan diktum KESATU, KEDUA dan seterusnya ditulis seluruhnya
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik dua serta
diletakkan disebelah kiri bawah setelah kata “Menetapkan”.
c. Materi pokok yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala SKPD dicantumkan
dalam diktum KESATU, KEDUA dan seterusnya, ditulis dengan diawali huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik.
d. Pada diktum terakhir dicantumkan saat mulai berlaku Keputusan Kepala
SKPD.
5. Penutup
a. Penutup merupakan bagaian akhir Keputusan Kepala SKPD yang memuat
penandatangan penetapan Keputusan Kepala SKPD.
b. Penandatangan penetapan Keputusan Kepala SKPD memuat :
a) Tempat dan tanggal penetapan;
b) Nama jabatan;
c) Tandatangan pejabat;
d) Nama lengkap pejabat yang menandatangani disertai gelar, pangkat,
dan nomor induk pegawai.
6. Lampiran (jika diperlukan)
a. Dalam hal Keputusan Kepala SKPD memerlukan lampiran, hal tersebut
dinyatakan dalam batang tubuh bahwa perihal dimaksud sebagaimana
tercantum dalam lampiran Keputusan Kepala SKPD.
b. Dalam hal Keputusan Kepala SKPD memerlukan lebih dari satu lampiran,
tiap lampiran harus diberi nomor urut dengan menggunakan angka romawi.
c. Judul lampiran ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang diletakkan di
sudut kanan atas tanpa diakhiri tanda baca dengan rata kiri.
d. Pada halaman akhir tiap lampiran harus dicantumkan nama dan tanda
tangan pejabat yang menetapkan Keputusan Kepala SKPD.
Contoh Surat Keputusan Kepala SKPD berasarkan kewenangan jabatannya :
TENTANG
Menimbang : a. bahwa……………..;
b. bahwa……………..;
c. dan seterusnya...…;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : ……………………..
KEDUA : ……………………..
KETIGA : ……………………..
Ke…….. : ……………………..
Ke…….. : ……………………..
Ke…….. : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
NAMA
Pangkat
NIP
B. Surat Biasa
1). Pengertian
Surat biasa adalah alat penyampaian berita secara tertulis yang berisi
pemberitahuan, pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
2). Susunan
Surat Biasa terdiri atas :
a) Kepala Surat Biasa;
b) Isi Surat Biasa;
c) Bagian Akhir Surat Biasa.
1.a. Kepala Surat Biasa terdiri atas :
1. Nama tempat ditetapkan;
2. Tanggal,Bulan dan Tahun;
3. Pejabat / alamat yang dituju;
4. Nomor Surat;
5. Sifat Surat;
6. Lampiran surat; dan
7. Hal surat.
2.a. Isi Surat Biasa dirumuskan dalam bentuk uraian.
3.a. Bagian Akhir Surat Biasa terdiri atas :
1. Nama Jabatan;
2. Tanda tangan pejabat;
3. Nama pejabat, pangkat dan NIP bagi PNS;
4. Stempel jabatan/instansi; dan
5. Tembusan. (jika diperlukan)
3). Penandatanganan.
Surat Biasa yang ditandatangani oleh Kepala SKPD atas wewenang jabatannya
dibuat diatas kertas ukuran folio dengan menggunakan kop naskah dinas SKPD
yang bersangkutan dengan lambang daerah berwarna hitam yang ditempatkan
dibagian kiri atas;
Kepada
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmm.
Kepala Puskesmas KARANG TUMARITIS,
NAMA
Pangkat
NIP
Tembusan :
1. ……………
2. ……………
C. Surat Perintah
1). Pengertian
Surat Perintah adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada pejabat
bawahan, berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
2). Susunan
Surat Perintah terdiri atas :
a. Kepala Surat Perintah;
b. Isi Surat Perintah; dan
c. Bagian Akhir Surat Perintah.
1.a. Kepala Surat Perintah terdiri atas :
1. Tulisan “ Surat Perintah “; dan
2. Nomor, Tanggal dan Tahun.
2.a. Isi Surat Perintah terdiri atas :
1. Nama Pejabat dan Jabatan yang memberikan perintah; dan
2. Nama Pejabat yang diberi perintah, jenis perintah khusus yang harus
dilaksanakan dan waktu pelaksanaan.
3.a. Bagian Akhir Surat Perintah terdiri atas :
1. Nama tempat;
2. Tanggal, Bulan dan Tahun;
3. Nama Jabatan;
4. Tanda tangan Pejabat;
5. Nama Jelas Pejabat berikut Pangkat dan NIP bagi PNS;
6. Stempel Jabatan/Instansi; dan
7. Tembusan.
3). Penandatanganan
Surat Perintah yang ditandatangani oleh kepala SKPD atas wewenang
jabatannya dibuat diatas kertas ukuran folio dengan menggunakan kop naskah
dinas SKPD yang bersangkutan dengan lambang daerah berwarna hitam.
4). Bentuk/model naskah dinas Surat Perintah, tertera pada halaman berikut :
SURAT PERINTAH
NOMOR …………………………
MEMERINTAHKAN :
Kepada :
Nama : ……………………………
Jabatan : ……………………………
Untuk :
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………….
NAMA
Pangkat
NIP
Tembusan :
1. ………………………
2. ………………………
D. Perjanjian Kerjasama
1). Pengertian
Perjanjian Kerjasama adalah naskah dinas yang merupakan suatu perjanjian
antara dua pihak atau lebihyang menciptakan hak dan kewajiban dan merupakan
tindak lanjut dari Kesepakatan Bersama.
2). Susunan
Perjanjian kerjasama terdiri atas :
a. Kepala Perjanjian Kerjasama;
b. Isi Perjanjian Kerjasama; dan
c. Bagian Akhir Perjanjian Kerjasama.
1.a. Kepala Perjanjian Kerjasama terdiri atas;
1) Logo atau lambang dari pihak-pihak yang mengadakan Perjanjian
Kerjasama ( SKPD dengan ……………………….) diletakan disisi kiri
dan kanan atas lembar naskah dinas apabila hanya ada dua pihak
atau diletakan dibagian atas lembar naskah dinas berjajar secara
horizontal apabila lebih dari dua pihak;
2). Frasa “ PERJANJIAN KERJASAMA”, “ ANTARA SKPD
DENGAN………….” ditulis seluruhnya dengan huruf kapital dan
ditempatkan di tengah lembar isi naskah dinas tanpa diakhiri tanda
baca ( diisi dengan nama SKPD dan yang mengadakan Perjanjian
Kerjasama, bukan dengan nama jabatan);
3) Nomor Perjanjian Kerjasama masing-masing pihak dan;
4) Tentang atau hal Perjanjian Kerjasama.
2.b. Isi Perjanjian Kerjasama yang paling sedikit memuat:
1). Subjek kerjasama;
2). Objek kerjasama;
3). Ruang lingkup kerjasama;
4). Hak dan kewajiban.
5). Jangka waktu kerjasama (bisa lebih dari 12 bulan);
6). Pembiayaan (berisi ketentuan mengenai sumber dan jumlah biaya, yang
dilengkapi dengan rincian biaya dalam bentuk lampiran);
7). Keadaan memaksa / force majeure;
8). Penyelesaian perselisihan; dan
9). Pengakhiran kerjasama.
PERJANJIAN KERJASAMA
Logo ANTARA
SKPD
DENGAN
..................................................................
Nomor : ........................................
Nomor : ........................................
TENTANG
..................................................................
..................................................................................................................................................
.................................................................................
PASAL ....
JANGKA WAKTU
..................................................................................................................................................
.................................................................................
PASAL ....
PEMBIAYAAN
..................................................................................................................................................
.................................................................................
PASAL ....
KEADAAN MEMAKSA
..................................................................................................................................................
.................................................................................
PASAL ....
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
..................................................................................................................................................
.................................................................................
PASAL ....
PEMUTUSAN PERJANJIAN KERJASAMA
..................................................................................................................................................
.................................................................................
PASAL ....
KETENTUAN LAIN-LAIN
..................................................................................................................................................
.................................................................................
PASAL ....
PENUTUP
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
Perjanjian kerjasama ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2(dua) asli,
bermaterai cukup, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan masing-masing
dokumen diterima dan diserahkan kepada PARA PIHAK.
2). Susunan
Surat Tugas terdiri dari
a. Kepala Surat Perintah Tugas;
b. Isi Surat Perintah Tugas; dan
c. Bagian Akhir Surat Perintah Tugas.
2.b. Isi Surat Perintah Tugas memuat dasar dan pertimbangan penugasan,
nama, pangkat/golongan, NIP, jabatan yang diberi tugas dan jenis tugas yang
harus dilaksanakan dan waktu pelaksanaan tugas.
3). Penandatanganan.
Surat Perintah Tugas yang ditandatangani oleh Kepala SKPD atas wewenang
jabatannya dibuat diatas formulir ukuran folio, dengan menggunakan kop naskah
dinas SKPD yang bersangkutan dengan lambang daerah berwana hitam.
4). Bentuk/model naskah dinas Surat Perintah Tugas tertera pada halaman berikut :
PEMERINTAH KABUPATEN NABIRE
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KARANG TUMARITIS
Jalan Jendral Sudirman Kelurahan Karang Tumaritis Nabire Papua
Halo Puskesmas : 082124486455 Email : Pkmkartumnbr@yahoo.co
Dasar : ………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
MEMERINTAHKAN :
2. Nama : ……………………………………..
Pangkat/Gol : ……………………………………..
NIP : ……………………………………..
Jabatan : ……………………………………..
Untuk : 1. ……………………………………………………….
2. ……………………………………………………….
3. ……………………………………………………….
NAMA
Pangkat
NIP
Tembusan :
1. …………………………….
2. …………………………….
F. SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS
1). Pengertian
Surat Perintah Perjalanan Dinas adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk melaksanakan
perjalanan dinas.
2). Susunan
Surat Perintah Perjalanan Dinas terdiri atas :
a. Kepala Surat Perintah Perjalanan Dinas;
b. Isi Surat Perintah Perjalanan Dinas; dan
c. Bagian Akhir Surat Perintah Perjalanan Dinas.
3. Penandatanganan
Surat Perintah Perjalanan Dinas yang ditandatangani oleh Kepala SKPD atas
wewenang jabatannya dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop
Naskah Dinas SKPD yang bersangkutan dengan lambang daerah berwarna hitam.
NAMA
Pangkat,Gol Ruang
NIP………………..
Tanggal kembali :
Tempat Tujuan I
Tanggal tiba : Kepala Puskesmas KARANG
TUMARITIS
Tempat Tujuan II
Tanggal tiba :
NAMA
Pangkat, Gol Ruang
G. SURAT KUASA.
1). Pengertian
Surat Kuasa adalah Naskah Dinas dari pejabat yang berwenang kepada bawahan
berisi pemberian wewenang dengan atas namanya untuk melakukan suatu
tindakan tertentu dalam rangka kedinasan.
2). Susunan
Surat Kuasa terdiri atas :
a. Kepala Surat Kuasa;
b. Isi Surat Kuasa; dan
c. Bagian Akhir Surat Kuasa.
3. Penandatanganan
Surat Kuasa yang ditandatangani oleh Kepala SKPD atas wewenang jabatannya
dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop Naskah Dinas SKPD
yang bersangkutan dengan lambang daerah berwarna hitam.
4. Bentuk/model naskah dinas Surat Kuasa, tertera pada halaman berikut :
SURAT KUASA
NOMOR : ……………………………..
a. Nama : ………………………………………..
b. Jabatan : ………………………………………..
MEMBERIKAN KUASA :
Kepada :
a. Nama : …………………………………………
b. Jabatan : …………………………………………
c. NIP : …………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………….
NAMA NAMA
Pangkat Pangkat
NIP NIP
Tembusan :
1. ……………………….
2. ……………………….
H. SURAT UNDANGAN
1. Pengertian
Surat Undangan adalah Naskah Dinas dari pejabat yang berwenang berisi undangan
kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu
acara kedinasan.
2. Susunan
Surat Undangan terdiri atas :
a. Kepala Surat Undangan;
b. Isi Surat Undangan; dan
c. Bagian Akhir Surat Undangan.
3. Penandatanganan.
Surat Undangan yang ditandatangani oleh Kepala SKPD atas wewenang jabatannya
dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop Naskah Dinas SKPD yang
bersangkutan dengan lambang daerah berwarna hitam;
Kepada
............................................................................................................
..................................................
Hari : .............................................................
Tanggal : …………………….…………………
Pukul : ………………………………………..
Tempat : ………………………………………..
Acara : ……………………………………….
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………
NAMA
Pangkat
NIP
Tembusan :
1. ........................................
2. ........................................
I. SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN TUGAS
1. Pengertian
Surat Keterangan Melaksanakan Tugas adalah Naskah Dinas dari pejabat yang
berwenang berisi pernyataan bahwa seorang pegawai telah menjalankan tugas.
2. Susunan
Surat Keterangan Melaksanakan Tugas terdiri atas :
a. Kepala Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
b. Isi Surat Keterangan Melaksanakan Tugas; dan
c. Bagian Akhir Surat Keterangan Melaksanakan Tugas.
Nama : ......................................................
NIP : ......................................................
Pangkat/Golongan : ......................................................
Jabatan : ......................................................
Nama : .....................................................
NIP : .....................................................
Pangkat/Golongan : .....................................................
Jabatan : .....................................................
NAMA
Pangkat
NIP
Tembusan :
1. ……………………
2. ……………………
J. SURAT PANGGILAN
1. Pengertian
Surat Panggilan adalah Naskah Dinas yang dipergunakan untuk memanggil
pejabat instansi Pemerintah/Badan Hukum/Swasta/Perorangan, guna diminta
keterangan mengenai sesuatu permasalahan/persoalan.
2. Susunan
Surat Panggilan terdiri atas :
a. Kepala Surat Panggilan;
b. Isi Surat Panggilan;dan
c. Bagian Akhir Surat Panggilan.
3. Penandatanganan.
Surat Panggilan yang ditandatangani oleh Kepala SKPD atas wewenang
jabatannya dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop Naskah
Dinas SKPD yang bersangkutan dengan lambang daerah berwarna hitam.
Tempat,Tanggal,Bulan dan
Tahun
Kepada
Nomor : ............................... Yth. ...........................................
Sifat : ............................... ...........................................
Lampiran : ...........................
Hal : Panggilan. di-
.................
Hari : ......................................................
Tanggal : ......................................................
Pukul : ......................................................
Tempat : ......................................................
Menghadap
Kepada : ......................................................
Alamat : ......................................................
Untuk : .....................................................
........................................................
NAMA
Pangkat
NIP
Tembusan :
1. ...................................
2. ..................................
K. NOTA DINAS
1. Pengertian
Nota Dinas adalah nota dinas yang bersifat internal berisi komunikasi kedinasan
antar pejabat atau dari atasan kepada bawahan dan dari bawahan kepada atasan.
2. Susunan.
Nota Dinas terdiri atas :
a. Kepala Nota Dinas;
b. Isi Nota Dinas; dan
c. Bagian Akhir Nota Dinas.
3. Penandatanganan.
Nota Dinas yang ditandatangani oleh Kepala SKPD atas wewenang jabatannya
dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan kop naskah dinas SKPD
yang bersangkutan dengan lambang daerah berwarna hitam.
NOTA – DINAS
Kepada : .............................................
Dari : .............................................
Tanggal : .............................................
Nomor : .............................................
Sifat : .............................................
Lampiran : .............................................
Hal : ......................................................................
______________________________________________________________________
__
.................................................................................................................................
............................................................................................................................................
................
.................................................................................................................................
............................................................................................................................................
.................
.................................................................................................................................
............................................................................................................................................
...
NAMA
Pangkat
NIP
L. LEMBAR DISPOSISI
1. Pengertian
Lembar Disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
petunjuk tertulis kepada bawahan.
2. Susunan
Lembar Disposisi terdiri atas :
a. Kepala Lembar Disposisi;
b. Isi Lembar Disposisi; dan
c. Bagian Akhir Lembar Disposisi.
3. Pemberian paraf.
a. Lembar Disposisi diparaf oleh :
1). Bupati NABIRE;
2). Sekretaris Daerah; dan
3). Kepala Perangkat Daerah.
b. Lembar Disposisi yang diparaf oleh Pejabat dimaksud angka 1, 2 dan 3 diatas,
dibuat diatas kertas ukuran ½ folio, dengan menggunakan Kop Naskah Dinas
SKPD yang bersangkutan.
LEMBAR DISPOSISI
Perihal :
Catatan :
Nama Jabatan
Paraf dan tanggal
Nama Pejabat
M. TELAAHAN STAF
1. Pengertian
Telaahan Staf adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan antara lain berisi
analisis pertimbangan, pendapat dan saran-saran secara sistematis.
2. Susunan
Telaahan Staf terdiri dari :
a. Kepala Telaahan Staf;
b. Isi Telaahan Staf; dan
c. Bagian Akhir Telaahan Staf.
3. Penandatanganan.
Telaahan Staf yang ditandatangani oleh Pejabat Perangkat Daerah dibuat diatas
kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop Naskah Dinas Perangkat Daerah
yang bersangkutan.
TELAAHAN STAF
Kepada : .....................................................................................
Dari : .....................................................................................
Tanggal : .....................................................................................
Nomor : .....................................................................................
Lampiran : .....................................................................................
Hal : .....................................................................................
II. Praanggapan
IV. Analisis
Pendapat Wakil Bupati
V. Kesimpulan
NAMA JABATAN,
NAMA
Pangkat
NIP
N. PENGUMUMAN
1. Pengertian
Pengumuman adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
pemberitahuan yang bersifat umum.
2. Susunan
Pengumuman terdiri atas :
a. Kepala Pengumuman;
b. Isi Pengumuman; dan
c. Bagian Akhir Pengumuman.
3. Penandatanganan.
a. Pengumuman yang ditandatangani oleh Bupati/Wakil Bupati dibuat diatas kertas
ukuran folio, dengan menggunakan Kop Naskah Dinas Bupati dengan lambang
negara warna hitam;
b. Pengumuman yang ditanda tangani oleh Sekretaris Daerah atas nama Bupati
NABIRE atau atas wewenang jabatannya dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan
menggunakan Kop Naskah Dinas Sekretariat Daerah dengan lambang daerah
berwarna hitam.
c. Pengumuman yang ditanda tangani oleh Kepala SKPD atas nama Bupati
NABIRE atau atas wewenang jabatannya dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan
menggunakan Kop Naskah Dinas SKPD yang bersangkutan dengan lambang daerah
berwarna hitam.
PENGUMUMAN
NOMOR : ……............………
TENTANG
....................................................................................
....................................................................................
.......................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................
.......................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
.....................................................................................................
.......................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
.......................................................................................................
Ditetapkan di :
pada tanggal……………
Kepala Puskesmas KARANG TUMARITIS,
NAMA
Pangkat
NIP
Tembusan :
a. ..........................
b. ..........................
O. LAPORAN
1. Pengertian
Laporan adalah alat pemberitahuan atau pertanggungjawaban dari Pejabat
bawahan kepada atasan atau dari suatu Tim Kerja yang disusun secara lengkap,
sistimatis dan kronologis.
2. Susunan
Laporan terdiri atas :
a. Kepala Laporan;
b. Isi Laporan;
c. Bagian Akhir Laporan; dan
d. Lampiran jika dianggap perlu .
3. Penandatanganan.
Laporan yang ditandatangani oleh Kepala SKPD atas wewenang jabatannya
dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop Naskah Dinas SKPD
yang bersangkutan.
LAPORAN
TENTANG
…………………………………………………….
I. Pendahuluan.
A. Umum/latar belakang
B. Landasan Hukum
V. Penutup.
Dibuat di :
pada tanggal.............
Kepala Puskesmas KARANG TUMARITIS,
NAMA
Pangkat
NIP
Tembusan :
1. ................................
2. .................................
P. REKOMENDASI
1. Pengertian
Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
keterangan/penjelasan atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat dijadikan
bahan pertimbangan kedinasan.
2.Susunan
Rekomendasi terdiri atas :
a. Kepala Rekomendasi;
b. Isi Rekomendasi; dan
c. Bagian Akhir Rekomendasi.
3. Penandatanganan.
Rekomendasi yang ditandatangani oleh Kepala SKPD atas wewenang jabatannya
dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop Naskah Dinas SKPD
yang bersangkutan dengan lambang daerah berwarna hitam;
REKOMENDASI ..............................
NOMOR …………...........…
...................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
....................................................................................................................................:
a. ………................................................................................................................
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
b. .........................................................................................................................
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………….
.............................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
.....
NAMA
Pangkat
NIP
Q. BERITA ACARA
1. Pengertian
Berita Acara adalah naskah dinas yang berisi keterangan atau sesuatu hal yang
ditandatangani oleh para pihak.
2. Susunan
Berita Acara terdiri atas :
a. Kepala Berita Acara;
b. Isi Berita Acara; dan
c. Bagian Akhir Berita Acara.
3. Penandatanganan.
Berita Acara yang ditandatangani oleh Kepala SKPD atas wewenang jabatannya
dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop Naskah Dinas SKPD
yang bersangkutan dengan lambang daerah berwarna hitam.
BERITA ACARA
------------------------------
NOMOR : ...............
.................................................................................................................................
........................................................................
Dibuat di :……………….
Mengetahui/Mengesahkan
NAMA JELAS
Pangkat
NIP
R. NOTULEN
1. Pengertian
Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses sidang atau rapat.
2. Susunan
Notulen terdiri atas :
a. Kepala Notulen;
b. Isi Notulen; dan
c. Bagian Akhir Notulen.
3. Penandatanganan.
Notulen yang ditandatangani oleh Kepala SKPD dibuat diatas kertas ukuran folio,
dengan menggunakan Kop Naskah Dinas SKPD yang bersangkutan dengan
lambang daerah berwarna hitam.
NOTULEN
Sidang/Rapat : …………………………………………………………………………
Hari/Tanggal : …………………………………………………………………………
Waktu Panggilan : …………………………………………………………………………
Waktu siding/rapat : …………………………………………………………………………
Acara : 1.
………………………………………………………........................
2. dan seterusnya
3. Penutup.
PIMPINAN SIDANG/RAPAT
Ketua : ………………………………..………………………………………..
Sekretaris : ………………………………………………..………………………..
Pencatat : ………………………………………………………………..………..
……………………………………………………………………………………………...
PIMPINAN SIDANG/RAPAT
NAMA JABATAN,
NAMA
Pangkat
NIP
2. Susunan
Daftar Hadir Pertemuan Rapat terdiri atas :
a. Kepala Daftar Hadir Pertemuan Rapat;
b. Isi Daftar Hadir Pertemuan Rapat; dan
c. Bagian Akhir Daftar Hadir Pertemuan Rapat.
3. Penandatanganan.
Daftar Hadir Pertemuan Rapat ditandatangani oleh pembuat daftar hadir dan
diketahui oleh Kepala Puskesmas dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan
menggunakan Kop Naskah Dinas SKPD dengan lambang daerah berwarna hitam.
4. Bentuk/model naskah dinas Daftar Hadir Pertemuan Rapat, pada halaman berikut :
DAFTAR HADIR STAF PUSKESMAS KARANG TUMARITIS
DALAM RANGKA RAPAT BULANAN PUSKESMAS
TANGGAL :
1.
2.
3.
Da
set
eru
nya
MENGETAHUI
Nama Nama
NIP. NIP
T. DAFTAR HADIR
1. Pengertian.
Daftar Hadir adalah Naskah Dinas yang dipergunakan untuk mencatat dan
mengetahui kehadiran seseorang.
2. Susunan.
Daftar Hadir terdiri atas :
a. Kepala Daftar Hadir;
b. Isi Daftar Hadir; dan
c. Bagian Akhir Daftar Hadir.
3. Penandatanganan.
Daftar Hadir masuk dan pulang kantor ( Apel pagi dan siang ) ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas selaku penanggungjawab dan dibuat diatas kertas ukuran folio;
NAMA
NIP
U. BENTUK, UKURAN DAN ISI KOP NASKAH DINAS.
1. Perbandingan huruf pada kop naskah dinas antara tulisan nama pemerintah daerah
dan nama satuan kerja perangkat daerah adalah 3 : 4.
2. Bentuk dan isi kop naskah dinas seperti pada contoh berikut :
1. Pengertian
Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) adalah suatu dokumen yang menginformasikan
gambaran umum dan penjelasan mengenai keluaran kegiatan yang akan dicapai
sesuai dengan tugas dan fungsi lembaga yang memuat latar belakang, penerima
manfaat, strategi pencapaian, waktu pencapaian dan biaya yang diperlukan.
KARANG TUMARITIS,
MENGETAHUI :
Kepala Puskemas KARANG TUMARITIS Pemegang Pogram
___________________ _________________
NIP. NIP.
W. Format Standar Operasional Prosedur (SOP)
1. Pengertian
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian Naskah
Puskesmas yang memuat petunjuk tertulis yang dibakukan mengenai berbagai
tata cara dan uraian kegiatan, bagaimana, kapan harus dilakukan, di mana, dan
oleh siapa dilakukan.
SOP administrasi puskesmas merupakan prosedur operasional standar
dari berbagai proses penyelenggaraan administrasi puskesmas. Ketentuan lebih
lanjut tentang SOP administrasi puskesmas diatur dengan peraturan perundang-
undangan.
4. Susunan
a. Halaman Judul (Cover)
Halaman judul merupakan halaman pertama sebagai sampul muka sebuah
SOP, ditulis dengan menggunakan huruf Times New Roman ukuran 26 (di
bold ). Halaman judul ini berisi informasi mengenai:
1) Judul SOP
2) Nama Unit Kerja
3) Tahun Pembuatan
4) Informasi lain yang diperlukan
Berikut adalah contoh halaman judul sebuah SOP
(form)
Contoh Sampul SOP
JUDUL SOP
b. Keputusan Pimpinan
Karena SOP merupakan pedoman bagi setiap pegawai, maka harus memiliki
kekuatan hukum. Dalam halaman selanjutnya setelah halaman judul, disajikan
keputusan Pimpinan tentang penetapan SOP.
c. Daftar Isi SOP
Daftar isi ini dibutuhkan untuk membantu mempercepat pencarian informasi dan
menulis perubahan/revisi yang dibuat untuk bagian tertentu dari SOP terkait.
d. Penjelasan Singkat Penggunaan
Sebagai sebuah manual, maka SOP memuat penjelasan bagaimana membaca
dan menggunakannya. Isi dari bagian ini antara lain mencangkup:
1) Ruang lingkup, menjelaskan tujuan prosedur dibuat dan kebutuhan
organisasi.
2) Ringkasan, memuat ringkasan singkat mengenai prosedur yang dibuat.
e. Bagian Identitas
Bagian identitas dari unsur prosedur dalam SOP dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Logo instansi dan nomenklatur unit kerja pembuat.
2) Nomor SOP, diisi nomor prosedur yang di-SOP-kan Puskesmas (No
Komponen, Unit Kerja, Bagian, Nomor SOP)
3) Tanggal Pembuatan, diisi tanggal selesai dibuatnya SOP Puskesmas.
4) Tanggal Pengesahan, diisi tanggal pengesahan SOP oleh Pejabat yang
berwenang di Puskesmas, dan tanggal mulai diberlakukan SOP.
5) Tanggal Revisi, diisi tanggal SOP Puskesmas direvisi atau tanggal rencana
diperiksa kembali SOP yang bersangkutan.
6) Pengesahan oleh pejabat yang berwenang pada unit kerja. Item
pengesahan berisi jabatan yang berkompeten untuk mengesahkan SOP.
7) Judul/Nama SOP, sesuai dengan prosedur yang sesuai dengan tugas dan
fungsi yang dimiliki.
8) Dasar Hukum, berupa peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar
prosedur yang dibuat menjadi SOP.
9) Kualifikasi Pelaksana, diisi memberikan penjelasan mengenai kualifikasi
pelaksana yang dibutuhkan dalam melaksanakan perannya pada prosedur
yang distandarkan. SOP Administrasi dilakukan oleh lebih dari satu
pelaksana, oleh sebab itu maka kualifikasi yang dimaksud adalah berupa
kompetensi (keahlian dan ketrampilan) bersifat umum untuk semua
pelaksana dan bukan bersifat individu, yang diperlukan untuk dapat
melaksanakan SOP ini secara optimal.
10) Keterkaitan, memberikan penjelasan mengenai keterkaitan prosedur yang
distandarkan dengan prosedur lain yang distandarkan (SOP lain yang terkait
secara langsung dalam proses pelaksanaan kegiatan dan menjadi bagian
dari kegiatan tersebut).
11) Peralatan dan Perlengkapan, memberikan penjelasan mengenai daftar
peralatan utama (pokok) dan perlengkapan yang dibutuhkan yang terkait
secara langsung dengan prosedur yang di-SOP-kan.
12) Peringatan, memberikan penjelasan mengenai kemungkinan yang terjadi
ketika prosedur dilaksanakan atau tidak dilaksanakan. Peringatan
memberikan indikasi berbagai permasalahan yang mungkin muncul dan
berada di luar kendali pelaksana ketika prosedur dilaksanakan, serta
berbagai dampak lain yang ditimbulkan. Dalam hal ini dijelaskan pula
bagaimana cara mengatasinya bila diperlukan. Umumnya menggunakan
kata peringatan, yaitu jika/apabila-maka (if-then) atau batas waktu (dead
line) kegiatan harus sudah dilaksanakan.
13) Pencatatan dan Pendataan, memuat berbagai hal yang perlu didata dan
dicatat oleh setiap pegawai puskesmas yang berperan dalam pelaksanaan
prosedur yang telah distandarkan. Pendataan dan pencatatan akan menjadi
dokumen yang memberikan informasi penting mengenai “apakah prosedur
telah dijalankan dengan benar”.
f. Bagian Flowchart
Bagian flowchart merupakan uraian mengenai langkah-langkah
kegiatan/Prosedur secara berurutan dan sistematis dari prosedur yang
distandarkan, yang berisi:
1) Nomor, diisi nomor urut.
2) Uraian Prosedur, diisi tahapan kegiatan yang merupakan urutan logis suatu
proses kegiatan yang mana dimulai dari kegiatan dilakukan sampai dengan
kegiatan selesai. Biasanya menggunakan kalimat aktif dengan awalan me-.
3) Pelaksana, merupakan pelaksana kegiatan. Simbol-simbol diagram alur
sesuai dengan proses yang dilakukan. Keterangan simbol sebagaimana
ditentukan pada daftar simbol. Pelaksana diisi dengan nama-nama jabatan
(Jabatan Fungsional Umum, Jabatan Fungsional Tertentu, Jabatan Struktural)
yang ada di unit kerja yang bersangkutan yang melakukan proses kegiatan.
Urutan penulisan jabatan dimulai dari jabatan yang terlebih dahulu melakukan
tahap kegiatan. Jika dalam SOP tersebut terkait dengan unit lain, maka
jabatan unit kerja lain diletakkan setelah kolom jabatan di unit kerja yang
bersangkutan.
4) Mutu Baku, beirisi persyaratan dan kelengkapan, waktu, output dan
keterangan. Agar SOP ini terkait dengan kinerja, maka setiap aktivitas
hendaknya mengidentifikasikan mutu baku tertentu, seperti : waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan persyaratan/kelengkapan yang diperlukan
(standard input) dan outputnya. Mutu baku ini akan menjadi alat kendali mutu
sehingga produk akhirnya (end product) dari sebuah proses telah memenuhi
kualitas yang diharapkan, sebagaimana ditetapkan dalam standar pelayanan.
Untuk memudahkan dalam pendokumentasian dan implementasi, sebaiknya
SOP memiliki kesamaan dalam unsur prosedur meskipun muatan dari unsur
tersebut akan berbeda sesuai dengan kebutuhan unit kerja. Norma waktu bias
dalam hitungan menit, jam, hari.
g. Format SOP
Format SOP Puskesmas yang dipersyaratkan dalam Kebijakan Reformasi
Birokrasi memiliki format yang telah distandarkan. Adapun format SOP
Puskesmas yang dipergunakan dalam Kebijakan Reformasi Birokrasi adalah
sebagai berikut :
1. Format Diagram Alir Bercabang (Branching Flowcharts)
Format yang dipergunakan dalam SOP adalah format diagram alir
bercabang (branching flowcharts) dan tidak ada format lainnya yang dipakai.
Hal ini diasumsikan bahwa prosedur pelaksanaan tugas dan fungsi instansi
pemerintah termasuk di dalamnya Puskesmas memuat kegiatan yang
banyak (lebih dari sepuluh) dan memerlukan pengambilan keputusan yang
banyak. Oleh sebab itu untuk menyamakan format maka seluruh prosedur
pelaksanaan tugas dan fungsi administrasi pemerintahan dibuat dalam
bentuk diagram alir bercabang (branching flowcharts) termasuk juga
prosedur yang singkat (sedikit, kurang dari sepuluh) dengan/atau tanpa
pengambilan keputusan.
2. Menggunakan hanya Lima Simbol Flowcharts
Simbol yang digunakan dalam SOP AP hanya terdiri dari 5 (lima) simbol,
yaitu: 4 (empat) simbol dasar flowcharts (Basic Symbol of Flowcharts) dan 1
(satu) simbol penghubung ganti halaman (Off-Page Conector). Kelima simbol
yang dipergunakan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Simbol Kapsul/Terminator ( ) untuk mendeskripsikan kegiatan mulai dan
berakhir;
b. Simbol Kotak/Process ( ) untuk mendeskripsikan proses atau kegiatan
eksekusi;
c. Simbol Belah Ketupat/Decision ( ) untuk mendeskripsikan kegiatan
pengambilan keputusan;
d. Simbol Anak Panah/Panah/Arrow ( ) untuk mendeskrpsikan arah kegiatan
(arah proses kegiatan);
e. Simbol Segilima/Off-Page Connector ( ) untuk mendeskripsikan
hubungan antar simbol yang berbeda halaman.
Keterkaitan Peralatan/Perlengkapan
1. SOP Lokakarya mini Bulanan Puskesmas KARANG 1. ATK
TUMARITIS 2. Komputer
SUHIRNO, SKM
NIP. 19740222 199404 1001
Lampiran Keputusan Kepala Puskesmas tentang tata naskah dinas Puskesmas
KARANG TUMARITIS merupakan acuan bagi Puskesmas KARANG TUMARITIS
dalam menyusun petunjuk pelaksanaan tata naskah dinas sesuai dengan keperluan
yang ada di puskesmas KARANG TUMARITIS.
SUHIRNO,SKM
Penata
NIP.19740222 199404 1001