Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Pedoman Penyusunan Dokumen Tata Nasakah
Puskesmas Daya Utama. Buku ini kami susun sebagai salah satu upaya untuk memberikan
acuan dan kemudahan dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas Daya Utama. Karena pada
prinsip, seluruh kegiatan harus tertulis dan apa yang tertulis harus dikerjakan dengan sesuai.
Buku ini berisi contoh-contoh dokumen yang dapat digunakan dalam menyusun
dokumen semua kegiatan. Pada kesempatan ini perkenankan saya menyampaikan ucapan
terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penyusunan
Pedoman Penyusunan Dokumen Tata Naskah Puskesmas Daya Utama. Semoga dengan
digunakannya buku ini dapat mempermudah pembaca dalam menyiapkan dokumen untuk
semua kegiatan.
Nizar,S.Sos,M.Kes
NIP. 19660423 198803 1 004
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I : Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Ruang Lingkup Hidup
Bab II : Pedoman Tata Naskah Kedinasan
A. Ketentuan Umum
B. Asas Tata Naskah
C. Prinsip-prinsip penyelenggaraan naskah dinas
D. Penyelenggara Naskah
Bab III : Naskah Dinas
Bab IV : Penggunaan dan wewenang
Bab V : Pafar,Penulisan sama
Bab VI : Perubahan dan Pencabutan
Bab VII : Pelaporan
Bav VIII : Pembinaan dan Pengawasan
Bab IX : Ketentuan-Ketentuan Lain
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman Pelaksanaan Tata Naskah Dinas UPT Puskesmas Daya
Utama meliputi pengaturan tentang jenis dan format naskah dinas, penyusunan naskah
dinas, korespondensi naskah dinas, Pejabat penandatangan naskah dinas, penggunaan
lambang Negara dan logo dalam naskah dinas, serta perubahan, pencabutan,
pembatalan, dan ralat naskah dinas.
Tata naskah dinas Puskesmas terbagi dua, yaitu:
1. Pedoman Tata Naskah Kedinasan
2. Pedoman Tata Naskah Akreditasi
BAB II
PEDOMAN TATA NASKAH KEDINASAN
A. Ketentuan Umum
Dalam Pedoman Tata Naskah Puskesmas yang dimaksud dengan :
1. Kabupaten adalah Kabupaten Banyuasin.
2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Banyuasin.
3. Bupati adalah Bupati Banyuasin.
4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Banyuasin.
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah.
6. Asisten Sekretaris Daerah adalah Asisten Sekretaris Daerah.
7. Perangkat daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah dan Dewan perwakilan
rakyat daerah dalam penyelenggaraan Urusan pemerintahan yang menjadi
Kewenangan Daerah.
8. Organisasi perangkat daerah yang selanjutnya di singkat OPD adalah
organisasi/lembaga pemerintah Kabupaten Banyuasin yang bertanggung jawab
kepada Bupati dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri dari
sekretariat daerah, kecamatan, kelurahan dan satuan polisi pamong praja.
9. Unit Pelaksana Teknis selanjutnya disebut UPT adalah unsur pelaksanan teknis
operasionalndinas atau badan untuk melaksanakan sebagian urusan dinas atau
badan.
10. Tata naskah dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi pengaturan
jenis format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan
naskah dinas serta media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan.
11. Naskah dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang
dibuat dan atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di lingkungan Pemerintah.
12. Format adalah naskah dinas yang menggambarkan tata letak dan redaksional, serta
penggunaan lambing/logo dan cap dinas.
13. Stempel / cap Dinas adalah tanda identitas dari suatu jabatan atau OPD
14. Kop naskah dinas adalah Kop surat yang menunjukkan jabatan atau nama OPD
tertentu yang ditempatkan dibagian atas kertas.
15. Kop sampul naskah dinas adalah kop surat yang menunjukkan jabatan atau nama
OPD tertentu yang ditempatkan dibagian atas sampul.
16. Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabtan.
17. Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari pejabat kepada
pejabat atau dibawahnya.
18. Penandatanganan naskah adalah hak, kewajiban dan tanggung jawab yang ada
pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah dinas sesuai dengan tugas
dan kewenangan pada jabatannya.
19. Surat pernyataan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan tertulis dari pejabat
sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau menjelaskan kebenaran sesuatu hal.
20. Surat perjanjian adalah naskah dinas yang berisi kesepakatan bersama antar dua
belah pihak atau lebih untuk melaksanakan tindakan atau perbuatan hokum yang
telah disepakati bersama.
21. Surat tugas adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada bawahan atau
pejabat yang berwenang kepada bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
22. Surat perintah perjalanan dinas adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk melaksanakan perjalanan dinas.
23. Dokumentasi kegiatan adalah berisi tentang pendokumentasiaan telah dilakukannya
kegiatan tersebut.
24. Surat kuasa adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang kepada bawahan
berisi pemberian wewenang dengan atas namanya untuk melakukan suatu tindakan
tertentu dalam rangka kedinasan.
25. Surat undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi undangan
kepadapejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu
acara kedinasan.
26. Surat pernyataan melaksanakan tugas adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang berisi pernyataan bahwa seseorang pegawai telah menjalankan tugas.
27. Surat panggilan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi panggilan
kepada seorang pegawai untuk menghadap.
28. Lembar disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi petunjuk
tertulis kepada bawahan.
29. Laporan adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan berisi informasi dan
pertanggung jawaban tentang pelaksanaan tugas kedinasan.
30. Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi pernyataan
atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan
kedinasan.
31. Berita acara adalah naskah dinas yang berisi pernyataan atas sesuatu hal yang di
tandatangani oleh para pihak.
32. Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses siding atau rapat
33. Daftar hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang yang berisi pernyataan
atas kehadiran seseorang.
34. Surat keputusan adalah surat yang berisi suatu keputusan yang dibuat oleh
pimpinan dengan kebijakan organisasi atau lembaga tersebut.
35. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan dengan
prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaian suatu pekerjaan
yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif.
36. Surat kesehatan adalah surat pernyataan yang dibuat oleh pihak berwenang dalam
hal kesehatan seseorang.
37. Surat sakit adalah surat yang dipergunakan oleh seseorang untuk meminta izin
kepada pimpinan untuk tidak masuk kerja.
38. Surat pelimpahan tugas adalah surat pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
dari dinas/pejabat kepada pejabat atau dibawahnya.
39. Surat permintaan cuti adalah surat permohonan yang diajukan oleh seorang
pegawai kepada pimpinan atau instansi tempatnya bekerja yang isinya permohonan
izin tidak bekerja untuk sementara waktu.
40. Surat pengantar adalah naskah dinas berisi jenis dan jumlah barang yang berfungsi
sebagai tanda terima.
41. Perubahan adalah merubah atau menyisipkan suatu naskah dinas.
42. Pencabutan adalah suatu pernyataan tidak berlakunya suatu naskah dinas sejak
ditetapkan pencabutan tersebut.
43. Pembatalan adalah pernyataan bahwa suatu naskah dinas dianggap tidak pernah
dikeluarkan.
B. Asas tata naskah dinas terdiri atas:
1. Asas Efisien dan Efektif
Dilakukan melalui penyederhanaan dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar
naskah dinas, spesifikasi informasi, serta dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang
baik,benar dan lugas.
2. Asas Pembakuan
Yaitu dilakukan melalui tata cara dan bentuk yang telah dibakukan.
3. Asas Akuntabilitas
Yaitu penyelenggaraan tata naskah dinas harus dapat di pertanggung jawabkan dari
segi isi, format, prosedur, kewenangan, keabsahan dan dokumentasi.
4. Asas Keterkaitan
Yaitu tata naskah dinas diselenggarakan dalam satu kesatuan system.
5. Asas Kecepatan dan Ketepatan.
Yaitu tata naskah dinas diselenggarakan tepat waktu dan tepat sasaran.
6. Asas Keamanan
Yaitu penyelenggaraan tata naskah dinas harus aman secara fisik dan substansi.
Media …
Kata penyambung
-2-
Media
` elektronik …….. .….………………
……..dst
b. Pencatatan
1) Naskah dinas masuk yang diterima dari petugas penerimaan
yang telah dikelompokkan berdasarkan kategori klasifikasi
keamanan.
2) Pengendalian naskah dinas dilakukan dengan registrasi
naskah dinas pada sarana pengendalian naskah dinas.
Registrasi naskah dinas meliputi:
a) nomor urut.
b) tanggal penerimaan.
c) tanggal dan nomor naskah dinas.
d) asal naskah dinas.
e) isi ringkas naskah dinas.
f) unit kerja yang dituju.
g) keterangan.
3) Sarana pengendalian naskah dinas antaralain dapat berupa:
a) Buku Agenda Naskah Dinas Masuk;
b) Kartu kendali;
c) Takah.
d) Agenda Elektronik.
c. Pengarahan
d. Penyampaian
a) Pencatatan
(1) Naskah dinas keluar yang dikirim harus diregistrasi
pada sarana pengendalian naskah dinas keluar.
(f) Keterangan.
(3) Sarana pengendalian naskah dinas keluar antara
lain dapat berupa:
NASKAH DINAS
a. Surat Pernyataan
b. Surat Perjanjian
c. SuratTugas
d. Surat Perintah Perjalanan Tugas
e. Dokumentasi Kegiatan
f. Surat Kuasa
g. Surat Undangan
h. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas
i. Surat Panggilan
j. Lembur Disposisi
k. Laporan
l. Surat Pernyataan
m. Surat Perjanjian
n. Surat Tugas
o. Surat Perintah Perjalanan Tugas
p. Keputusan
q. Sop
r. Surat Kesehatan
s. Surat Sakit
t. Surat Perlimpahan Tugas
u. Surat Mengajukan usulan
v. Surat Permintaan Cuti
BAB IV
PENGGUNAAN DAN KEWENANGAN ATAS NAMA, UNTUK BELIAU,
PELAKSANA TUGAS, PELAKSANA HARIAN DAN PEJABAT
1. Atas nama disingkat a.n merupakan jenis pelimpahan wewenang dalam hubungan
internal antara atasan kepada pejabat setingkat dibawahnya.
2. Untuk Beliau yang disingkat u.b merupakan jenis pelimpahan wewenang dalam
hubungan internal antara atasan kepada pejabat dua tingkat dibawahnya.
3. Pelaksana tugas disingkat Plt merupakan pejabat sementara pada jabatan tertentu
yang mendapat pelimpahan wewenang penandatanganan naskah dinas,karena
pejabat definitive belum dilantik.
4. Plt sebagaimana dimaksud adalah diangkat dengan keputusan kepala OPD atau
keputusan walikota dan berlaku paling lama 1 (satu) tahun.
5. Plt sebagaimana dimaksud adalah bertanggung jawab atas naskah dinas yang
dilakukannya.
6. Pelaksana tugas harian yang disingkat Plh merupakan pejabat sementara pada
jabatan tertentu yang mendapat pelimpahan wewenang penandatanganan naskah
dinas,karena pejabat definitive berhalangan sementara.
7. Plh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dengan keputusan kepala OPD
atau keputusan dan berlaku paling lama 3 (tiga) bulan.
8. Plh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempertanggung jawabkan
Pelaksanaan atas naskah dinas yang dilakukannya pejabat defenitif.
BAB V
PARAF, PENULISAN NAMA, PENANDATANGANAN, PENDELEGASIAN
PENANDATANGANAN NASKAH DINAS DAN PENGGUNAAN TINTA UNTUK
NASKAH DINAS
C. STEMPEL
Jenis stempel untuk naskah di Puskesmas adalah stempel puskesmas terdiri atas:
a. Stempel Puskesmas
b. Stempel nama dokter puskesmas /NIP/SIP.
c. Stempel puskesmas adalah Stempel Puskesmas Daya Utama.
d. Stempel puskesmas nama puskesmas dan nama dengan pembatas tanda bintang.
e. Stempel nama dokter puskesmas /NIP/SIP/, berisi:
a. Nama dokter dan NIP
b. Nama dokter dan SIP
f. Yang berhak menggunakan stempel puskesmas adalah , Kepala Puskesmas,tata
usaha dan bendahara
1) Ukuran sampul naskah dinas Puskesmas Daya Utama adalah sampul seperempat
folio ukuran panjang 23 cm dan lebar 11 cm.
2) Jenis naskah dinas Puskesmas Daya Utama menggunakan sampul plastik.
G. PAPAN NAMA
BAB VIII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Dinas Kesehatan melakukan pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan
naskah dinas di Puskesmas.
BAB IX
KETENTUAN-KETENTUAN LAIN
a) Menimbang :
b) memuat uraian singkat tentang pokok pokok pikiran yang menjadi
latarbelakang dan alasanpembuatan keputusan.
c) Huruf awal kata ”menimbang” Di tulis dengan huruf capital, di akhiri
dengan tanda baca titik dua (:), dan di letakan dibagian kiri .
Kesatu :
Kedua:
Ketiga:
Keempat: Dicantumkan saat berlakunya peraturan/surat keputusan ,
perubahan , pembatalan , pencabutan ketentuan , dan
peraturan lainnya ,dan
Hal-hal yang perlu di perhatikan untuk dokumen peraturan / surat keputusan yaitu :
1. Kebijakan yang telah ditetapkan kepala puskesmas masih tetap berlaku meskipun terjadi
pergantian Kepala Puskesmas hingga adanya kebutuhan revisi atau pembatalan
2. Kebijakan berupa peraturan , pada batang tubuh tidak ditulis sebagai dictum tetapi dalam
bentuk bab bab dan pasal pasal.
b. Manual mutu
Kata pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
BAB II Sistem Manajemen dan sistem penyelenggaraan pelayanan
BAB III Tanggung Jawab manajemen
BAB IV Tinjauan Manajemen
BAB V Manajeme sumber daya
BAB VI Penyelenggraan pelayanan
BAB VII Penutup
Kata pengantar
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan Pedoman
3. Sasaran Pedoman
4. Ruang Lingkup Pedoman
5. Batasan Operasional
C. STANDAR KETENAGAAN
1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
2. Distribusi Ketenagaan
3. Jadwal Kegiatan