PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penataan naskah dinas Klinik Sayang Bunda merupakan pengaturan tentang
cara melaksanakan tugas dan fungsi dalam berbagai bidang kegiatan administrasi di
lingkungan Klinik Sayang Bunda. Salah satu komponen penting dalam
penatalaksanaan naskah adalah administrasi umum. Ruang lingkup administrasi
umum meliputi tata naskah dinas, penamaan lembaga, singkatan dan akronim,
kearsipan, serta tata ruang perkantoran.
Tata naskah dinas sebagai salah satu unsur administrasi umum meliputi antara
lain, pengaturan tentang jenis dan penyusunan naskah dinas, penggunaan logo dan
cap dinas, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, korespondensi
naskah dinas, kewenangan, perubahan, pencabutan, pembatalan produk hukum,
dan ralat.
Ketentuan tentang tata naskah dinas yang berlaku di Klinik Sayang Bunda
mengacu pada :
1. Peraturan Walikota Palembang Nomor 69 Tahun 2010 tentang Pedoman
Pelaksanaan Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Palembang.
2. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama, Ditjen Bina Upaya KesehatanDirektorat Bina Upaya Kesehatan
Dasar Tahun 2015.
Ketentuan Umum
Dalam Pedoman Tata Naskah Klinik Sayang Bunda, yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kota Palembang;
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Palembang;
3. Walikota adalah Walikota Palembang;
4. Unit pelaksana teknis selanjutnya disebut UPT adalah unsur pelaksana
teknis operasional dinas untuk melaksanakan sebagian urusan dinas.
5. Tata naskah dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi
pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan,
distribusi dan penyimpanan naskah dinas serta media yang digunakan
dalam komunikasi kedinasan.
6. Naskah dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan
yang dibuat dan atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di
lingkungan Klinik Sayang Bunda
7. Naskah dinas elektronik adalah naskah dinas berupa komunikasi informasi
yang dilakukan secara elektronik atau terekam dalam multimedia elektronik
8. Format adalah naskah dinas yang menggambarkan tata letak dan
redaksional, serta penggunaan lambang/logo dan cap dinas.
9. Stempel/cap adalah tulisan dan/atau lambang yang digunakan sebagai
tanda pengenal yang sah dan berlaku, dibubuhkan pada ruang tanda
tangan.
10. Kop naskah dinas adalah bagian atas dari surat resmi Klinik Sayang Bunda
yang berisi logo, nama perusahaan dan alamat lengkap.
11. Kewenangan Penandatanganan Naskah Dinas adalah kekuasaan yang
ada pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab pada jabatannya.
12. Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari pejabat
kepada pejabat atau dibawahnya.
13. Surat pernyataan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan tertulis dari
pejabat sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau menjelaskan
kebenaran sesuatu hal.
14. Surat perjanjian adalah naskah dinas yang berisi kesepakatan bersama
antara dua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan tindakan atau
perbuatan hukum yang telah disepakati bersama.
15. Surat tugas adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada
bawahan atau pejabat yang berwenang kepada bawahan yang berisi
perintah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
16. Surat perintah perjalanan dinas adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk melaksanakan
perjalanan dinas.
17. Dokumentasi kegiatan adalah berisi tentang pendokumentasian telah
dilakukan nya kegiatan tersebut.
18. Surat kuasa adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang kepada
bawahan berisi pemberian wewenang dengan atas namanya untuk
melakukan suatu tindakan tertentu dalam rangka kedinasan.
19. Surat undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
undangan kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan untuk
menghadiri suatu acara kedinasan.
20. Surat pernyataan melaksanakan tugas adalah naskah dinas dari pejabat
yang berwenang berisi pernyataan bahwa seseorang pegawai telah
menjalankan tugas.
21. Surat panggilan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
panggilan kepada seorang pegawai untuk menghadap.
22. Lembar disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
petunjuk tertulis kepada bawahan.
23. Laporan adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan berisi informasi
dan pertanggungjawaban tentang pelaksanaan tugas kedinasan.
24. Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
pernyataan atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan kedinasan.
25. Berita acara adalah naskah dinas yang berisi pernyataan atas sesuatu hal
yang ditandatangani oleh para pihak.
26. Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses sidang atau
rapat.
27. Daftar hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang yang berisi
pernyataan atas kehadiran seseorang.
28. Surat keputusan adalah surat yang berisi keputusan pimpinan klinik
terhadap sesuatu terhadap penunjukan pejabat, dengan kebijakan
organisasi atau lembaga tersebut
29. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan
dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling
efektif.
30. Surat kesehatan adalah surat pernyataan yang dibuat oleh pihak
berwenang dalam hal kesehatan seseorang.
31. Surat keterangan buta warna adalah surat pernyataan yang dibuat oleh
pihak berwewenang setelah dilakukan pemeriksaan kepada orang
tersebut.
32. Surat keterangan sakit adalah surat yang dipergunakan oleh seseorang
untuk meminta izin kepada pimpinan untuk tidak masuk kerja.
33. Surat pelimpahan tugas adalah surat pelimpahan wewenang dan tanggung
jawab dari dinas/pejabat kepada pejabat atau dibawahnya
34. Surat mengajukan usulan adalah surat untuk mengajukan permohonan
usulan ke dinas atau pejabat
35. Surat permintaan cuti adalah surat permohonan yang diajukan oleh
seorang pegawai kepada pimpinan atau instansi tempatnya bekerja yang
isinya permohonan izin tidak bekerja untuk sementara waktu.
36. Surat pengantar adalah naskah dinas berisi jenis dan jumlah barang yang
berfungsi sebagai tanda terima.
37. Perubahan adalah merubah atau menyisipkan suatu naskah dinas.
38. Pencabutan adalah suatu pernyataan tidak berlakunya suatu naskah dinas
sejak ditetapkan pencabutan tersebut.
39. Pembatalan adalah pernyataan bahwa suatu naskah dinas dianggap tidak
pernah dikeluarkan.
Tata Naskah Dinas
C. Tingkat Keamanan;
Tingkat keamananan dilakukan dengan mencantumkan kode pada sampul
naskah dinas sebagai berikut :
a. Surat rahasia disingkat R, merupakan surat yang materi dan sifatnya
memiliki tingkat keamanan yang tinggi, erat hubungannya dengan rahasia
klinik,
b. Surat penting disingkat P, merupakan surat yang tingkat keamanan isi
surat perlu mendapat perhatian penerima surat.
c. Surat konfidensial disingkat K, merupakan surat yang materi dan sifatnya
memiliki tingkat keamanan sedang yang berdampak kepada terhambatnya
kegiatan klinik.
d. Surat biasa disingkat B, merupakan surat yang materi dan sifatnya biasa
namun tidak dapat disampaikan kepada yang tidak berhak.
D. Kecepatan Proses;
Kecepatan proses sebagai berikut:
a. Amat segera/kilat, dengan batas waktu 24 jam setelah surat diterima;
b. Segera, dengan batas waktu 2 x 24 jam setelah surat diterima;
c. Penting, dengan batas waktu 3 x 24 jam setelah surat diterima;
d. Biasa dengan batas waktu maksimum 5 hari kerja setelah surat diterima.
1.4 Stempel
1. Jenis stempel untuk naskah di Klinik Sayang Bunda adalah stempel Klinik terdiri
atas:
a. Stempel Klinik Sayang Bunda
b. Stempel nama dokter Klinik Sayang Bunda/SIP
2. Stempel untuk naskah dinas menggunakan tinta berwarna ungu dan dibubuhkan
pada bagian kiri tandatangan pejabat yang menandatangani naskah dinas.
3. Petugas yang berhak menggunakan stempel
a. Stempel Klinik Sayang Bunda: Kepala Klinik Sayang Bunda, Kepala Tata
Usaha, Bendahara dan Sekretaris
b. Stempel nama dokter Klinik Sayang Bunda/SIP: Kepala Klinik Sayang Bunda,
Kepala Tata Usaha, Bendahara, petugas pendaftaran, asisten dokter yang
bertugas
4. Petugas yang berwenang menyimpan stempel Klinik Sayang Bunda dan stempel
nama dokter Klinik Sayang Bunda adalah Kepala tata usaha
2) Dokumen eksternal
Merupakan Regulasi eksternal berupa peraturan perundangan dan
pedoman-pedoman yang diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan,
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota dan organisasi profesi
sebagai acuan bagi Klinik Sayang Bunda dalam menyelenggarakan
administrasi manajemen dan upaya kesehatan perorangan.
Dokumen-dokumen eksternal tersebut ada di Klinik Sayang Bunda
sebagai dokumen yang dikendalikan.
2) Dokumen Terkendali
Dokumen yang didistribusikan ke sekretariat/tiap unit/pelaksana di
Klinik Sayang Bunda, terdaftar dalam Daftar Distribusi Dokumen
Terkendali, menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan dapat
ditarik bila ada perubahan (revisi). Dokumen ini harus ada
tanda/stempel “TERKENDALI”.
4) Dokumen Kedaluwarsa
Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena
mengalami perubahan/revisi sehingga tidak dapat lagi menjadi acuan
dalam melaksanakan pekerjaan. Dokumen ini harus ada
tanda/stempel “KEDALUWARSA”. Dokumen induk diidentifikasi dan
dokumen sisanya dimusahkan
d) Batang Tubuh.
(1) Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat
Keputusan yang dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya:
Kesatu:
Kedua:
Dst
(2) Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan,
perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan
lainnya, dan
(3) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/Surat
Keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh
pejabat yang menetapkan Peraturan/Surat Keputusan.
e) Kaki:
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi
yang memuat penanda tangan penerapan Peraturan/Surat
Keputusan, pengundangan peraturan/keputusan yang terdiri dari:
(1) Tempat dan Tanggal Penetapan,
(2) Nama Jabatan ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan
tanda koma (,),
(3) Tanda tangan Pejabat, dan
(4) Nama Lengkap yang menanda tangani.
f) Penandatanganan:
Peraturan/Surat Keputusan Kepala Klinik Sayang Bunda
ditandatangani oleh Kepala Klinik Sayang Bunda, dituliskan nama
tanpa gelar.
g) Lampiran Peraturan/Surat Keputusan:
(1) Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul
Peraturan/ Surat Keputusan.
(2) Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala Klinik
Sayang Bunda.
b. Manual Mutu
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke
dalam maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu disusun,
ditetapkan, dan dipelihara oleh organisasi menjadi panduan implementasi
manajemen mutu.
Pedoman/Panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk
menentukan dan melaksanakan kegiatan. Panduan adalah petunjuk dalam
melakukan suatu kegiatan, Dapat diartikan bahwa pedoman mengatur
beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu) kegiatan saja.
Pedoman/Panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui
penerapan SOP.
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/panduan maka
Klinik Sayang Bunda menyusun sistematika pedoman/panduan sesuai
kebutuhan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan dokumen pedoman
atau panduan yaitu:
a. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau
keputusan Kepala Klinik Sayang Bunda untuk pemberlakuan
pedoman/panduan tersebut
b. Peraturan Kepala Klinik Sayang Bunda tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian Kepala Klinik Sayang Bunda.
c. Setiap pedoman/panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap
2-3 tahun sekali.
d. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan pedoman/panduan
untuk suatu kegiatan/pelayanan tertentu, maka Klinik Sayang Bunda
dalam membuat pedoman/panduan wajib mengacu pada
pedoman/panduan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.
e. Format sistematika pedoman/panduan Klinik Sayang Bunda yang
digunakan mengacu pada sistematis yang lazim yaitu sebagai berikut:
a) Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
Kata Pengantar
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan
BAB IV Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB V Uraian Jabatan
BAB VI Tata Hubungan Kerja
BAB VII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB VIII Kegiatan
BAB IX Pertemuan/ Rapat
BAB X Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
- Awal kegiatan
- Akhir kegiatan
Ya
- Simbol keputusan ?
Tidak
- Penghubung
- Dokumen :
- Arsip
A. Dokumen
Dokumen Klinik Sayang Bunda merupakan data manajemen Klinik,
sehingga data maupun dokumen Klinik wajib dikelola secara baik agar tidak
sampai tercecer.Untuk memudahkan didalam pengelolaan dokumen penting
ditentukan sistem pengendalian dokumen agar memudahkan didalam
pengelolaan, penyimpanan dan pencarian untuk diberlakukan pelaksanaannya.
Sistem tersebut digunakan sebagai pedoman didalam pengelolaan dokumen di
Klinik, baik dokumen yang bertalian dengan dokumen administrasi Klinik
maupun dokumen akreditasi Klinik. Oleh karena itu sebagai acuan didalam
pengelolaan dokumen di Klinik Sayang Bunda maka wajib disusun Pedoman
Pengendalian Dokumen Klinik Sayang Bunda.
3) Penyimpanan Dokumen/Arsip/Perkantoran
a. Dokumen Rekam Medis inaktif wajib disimpan sekurang-kurangnya 5
(lima) tahun untuk family folder, untuk status Rekam Medik 2 (dua) tahun,
terhitung dari tanggal terakhir pasien berkunjung, setelah batas waktu
sebagaimana dimaksud diatas dilampaui, dan Pasien Meninggal rekam
medis dapat dimusnahkan, kecuali persetujuan tindakan dan persetujuan
lain harus disimpan dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, terhitung dari
tanggal kunjungan.
b. Dokumen disimpan dalam file folder yang ada diantaranya folder rujukan,
folder surat tugas, folder surat masuk, folder surat keluar.
1) Surat Masuk
Surat masuk diterima oleh Petugas Tata Usaha Puskesmas yang
kemudian dibukukan kedalam buku agenda surat masuk. Setelah
dibukukan diteruskan ke Kasubbag Tata Usaha. Surat yang bersifat
tindak lanjut segera diberikan lembaran disposisi yang telah diberi
nomor sesuai nomor agenda diteruskan ke Kepala Puskesmas
Keramasan. Setelah Kepala Puskesmas mengisi disposisi
dikembalikan ke Tata Usaha untuk diarsipkan (diagendakan), dan akan
diteruskan ke petugas yang didisposisikan dengan batas waktu
maksimal 1 hari. Sedangkan surat yang bersifat pemberitahuan akan
ditempelkan di papan informasi Puskesmas atau disampaikan dalam
komunikasi Internal.Penomoran Surat Masuk/Pencatatan Surat Masuk,
di beri nomor sesuai dengan nomor urut pada agenda surat masuk.
2) Surat Keluar Puskesmas
Surat keluar adalah surat yang dibuat oleh Puskesmas baik dalam
berupa undangan, pemberitahuan, atau laporan untuk dikirimkan
kepada pihak lain, baik perorangan maupun kelompok. Surat keluar di
Puskesmas Keramasan adalah sebagai berikut :
Konsep surat keluar terlebih dahulu dibuat dan dikoreksi oleh Unit Tata
Usaha kemudian dilanjutkan ke Kepala Puskesmas untuk di periksa
kembali selanjutnya ditandatangani oleh Kepala Puskesmas. Setelah
itu dikembalikan ke Tata Usaha untuk didokumentasikan dengan
diberikan nomor dan dikirim ke alamat yang dituju oleh ekspeditor
(pengarsipan dan buku eskpedisi).
3) Penyimpanan dokumen/arsip kepegawaian puskesmas dilakukan
dengan menggunakan box file masing-masing nama pegawai dengan
urutan arsip kepegawaian yang ditentukan.
c. Peminjaman Dokumen.
d. Format-Format.
6) Format resep
B. Rekaman Implementasi
Rekaman implementasi adalah dokumen yang menjadi bukti objektif dari
kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan
PuskesmasKeramasan untuk melaksanakan regulasi internal atau kegiatan
yang direncanakan.
Catatan/rekaman implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga
harus menetapkan SOP terdokumentasi untuk mendefinisikan pengendalian
yang diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan, pengambilan,
lama simpan dan permusnahan. Catatan/rekaman implementasi harus dapat
terbaca,segera dapat teridentifikasi dan dapat diakses kembali.
BAB V
PENUTUP