PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem dokumentasi adalah salah satu unsur penting dan sangat vital yang
menentukan keberhasilan akreditasi klinik. Pengaturan sistem dokumentasi dalam satu
proses implementasi pelayanan di klinik sangat penting, karena dokumen merupakan acuan
kerja, bukti pelaksanaan dan penerapan kebijakan, program dan kegiatan, serta bagian dari
salah satu persyaratan akreditasi klinik. Dengan adanya sistem pendokumentasian yang
baik dalam suatu institusi/organisasi diharapkan fungsi-fungsi setiap personil maupun
bagian-bagian dari organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan bersama dalam
upaya mewujudkan kinerja yang optimal.
Dokumen yang dimaksud dalam akreditasi klinik secara garis besar dibagi atas dua
bagian yaitu dokumen internal dan dokumen eksternal. Dokumen tersebut digunakan
untuk membangun dan membakukan sistem manajemen mutu dan manajemen pelayanan.
Regulasi internal tersebut berupa Kebijakan, Pedoman, Standar Operasional Prosedur
(SOP) dan dokumen lain yang disusun berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman-
pedoman (regulasi) eksternal yang berlaku.
Agar para pemangku kebijakan klinik memiliki acuan dan memudahkan dalam
melakukan proses pembuatan dokumen maka perlu disusun Pedoman Tata Naskah dan
Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62.
E. DEFINISI ISTILAH
Dalam Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen ini yang dimaksud
dengan:
1. Klinik adalah Klinik Pratama Mitra 62.
2. Penanggung Jawab adalah Penanggung Jawab Klinik Pratama Mitra 62.
3. Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen adalah pengelolaan informasi tertulis
yang meliputi pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan,
distribusi dan penyampaian naskah dinas dan dokumen, serta media yang
digunakan dalam komunikasi kedinasan.
4. Naskah Dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang
dibuat dan/atau dikeluarkan oleh petugas atau pejabat yang berwenang di
lingkungan Klinik Pratama Mitra 62.
5. Dokumen adalah informasi tertulis sebagai panduan kerja yang dibuat dan/atau
dikeluarkan oleh petugas atau pejabat yang berwenang di lingkungan Klinik
Pratama Mitra 62.
6. Dokumen Internal adalah informasi tertulis yang disusun dan ditetapkan oleh
Klinik Pratama Mitra 62 dalam bentuk dokumen untuk pembakuan sistem
manajemen mutu, dan sistem penyelenggaraan pelayanan upaya kesehatan.
7. Dokumen Eksternal adalah informasi tertulis berupa peraturan perundangan dan
pedoman-pedoman yang diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 2
Kesehatan Propinsi/Kabupaten/Kota dan organisasi profesi, yang merupakan
acuan bagi Klinik dalam menyelenggarakan administrasi manajemen dan upaya
kesehatan.
8. Format adalah naskah dinas yang menggambarkan tata letak dan redaksional,
serta penggunaan lambang/logo dan cap dinas.
9. Kop Naskah Dinas adalah kop surat yang menunjukkan jabatan atau nama Klinik
yang ditempatkan di bagian atas kertas.
10. Stempel Klinik adalah alat/cap yang digunakan untuk mengesahkan suatu
naskah dinas yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang di Klinik
Pratama Mitra 62.
11. Papan Nama Klinik adalah papan yang bertuliskan nama, alamat Klinik, nomor
telepon dan kode pos.
12. Sampul Naskah Dinas adalah amplop/alat pembungkus naskah dinas yang
mempunyai kop sampul naskah dinas.
13. Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan.
14. Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari Penanggung
Jawab Klinik kepada penanggung jawab/ koordinator program atau pelaksana
kegiatan.
15. Mandat adalah pelimpahan wewenang yang diberikan oleh atasan kepada
bawahan untuk melakukan suatu tugas tertentu atas nama yang memberi mandat.
16. Keputusan Penanggung Jawab adalah naskah dinas dalam bentuk dan susunan
produk hukum yang bersifat penetapan konkrit, individual, dan final.
17. Surat Biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, pertanyaan,
permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
18. Surat Keterangan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan tertulis dari
pejabat sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau menjelaskan kebenaran
sesuatu hal.
19. Surat Perintah adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada bawahan
yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
20. Surat Izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap suatu
permohonan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
21. Surat Perjanjian adalah naskah dinas yang berisi kesepakatan bersama antara
dua pihak atau lebih untuk melaksanakan tindakan atau perbuatan hukum yang
telah disepakati bersama.
C. TATA PERSURATAN
Penyelenggaraan naskah dinas dilaksanakan sebagai berikut:
1. Pengelolaan Surat Masuk
Pengelolaan surat masuk dilakukan melalui:
a. Instansi penerima menindaklanjuti surat yang diterima melalui tahapan:
1) Diagenda dan diklasifikasi sesuai sifat surat serta didistribusikan ke unit
pengelola;
2) Unit pengelola menindaklanjuti sesuai dengan klasifikasi surat dan arahan
pimpinan;
3) Surat masuk diarsipkan oleh Bagian Administrasi di Sekretariat Tim
Akreditasi Klinik.
b. Copy surat jawaban yang mempunyai tembusan disampaikan kepada yang
berhak;
c. Alur surat menyurat diselenggarakan melalui mekanisme dari tingkat pimpinan
tertinggi hingga ke pejabat struktural terendah yang berwenang.
Surat yang perlu diberi jawaban diberi batas waktu sebagai berikut:
a. Amat segera/kilat
Dengan batas waktu 24 jam setelah surat diterima.
b. Segera
Dengan batas waktu 2 x 24 jam setelah surat diterima.
c. Penting
Dengan batas waktu 3 x 24 jam setelah surat diterima.
d. Biasa
Dengan batas waktu maksimum 5 hari kerja setelah surat diterima.
1. Penyusunan Dokumen
Ketua Tim Akreditasi di Klinik Pratama Mitra 62 bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan identifikasi/perubahan serta penyusunan dokumen.
Penyusunan dokumen secara keseluruhan dikoordinir oleh Tim Akreditasi
Klinik dengan mekanisme sebagai berikut:
a. SOP yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja disampaikan ke Tim
Akreditasi.
b. Fungsi Tim Akreditasi Klinik di dalam penyusunan dokumen adalah:
1) Memberikan tanggapan, mengkoreksi dan memperbaiki dokumen yang telah
disusun oleh pelaksana atau unit kerja baik dari segi bahasa maupun
penulisan
2) Mengkoordinir proses pembuatan dokumen sehingga tidak terjadi
duplikasi/tumpang tindih dokumen antar unit
3) Melakukan cek ulang terhadap dokumen yang akan ditandatangani oleh
Penanggung Jawab Klinik.
2. Pengesahan Dokumen
Dokumen disahkan oleh Penanggung Jawab Klinik atau pejabat yang terkait sesuai
dengan surat keputusan yang dikeluarkan oleh Penanggung Jawab Klinik.
3. Sosialisasi Dokumen
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu dilakukan
sosialisasi dokumen tersebut. Khusus bagi SOP, bila rumit maka untuk
melaksanakan SOP tersebut perlu dilakukan pelatihan.
7. Penataan Dokumen
Untuk memudahkan dalam pencarian dokumen akreditasi Klinik maka dokumen
dikelompokkan masing-masing bab/kelompok pelayanan dengan diurutkan sesuai
urutan kriteria dan elemen penilaian, dan dibuatkan daftar secara berurutan.
3) Diktum
a) Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah,
seluruhnya dengan huruf kapital;
b) Diktum “Menetapkan” dicantumkan setelah kata
“MEMUTUSKAN” sejajar dengan kata “Menimbang” dan
“Mengingat”, huruf awal kata “Menetapkan” ditulis dengan
huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua (:);
c) Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala),
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan
tanda baca titik (.).
4) Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat
Keputusan yang dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya:
Kesatu:
Kedua:
dan seterusnya.
2. Surat Biasa
Surat Biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, pertanyaan,
permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
a. Susunan
1) Surat Biasa terdiri dari:
a) Kepala Surat Biasa;
b) Isi Surat Biasa;
c) Bagian Akhir Surat Biasa.
2) Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
a) Kepala Surat Biasa terdiri dari:
i. Sebelah kanan atas:
a) Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun;
b) Kepada pejabat/alamat yang dituju.
ii. Sebelah kiri atas:
Nomor, sifat, lampiran dan perihal diketik berurutan secara vertikal.
b) Isi Surat Biasa dirumuskan dalam bentuk uraian.
c) Bagian akhir Surat Biasa terdiri dari:
i. Nama jabatan;
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Surat Biasa adalah sebagaimana terlampir.
3. Surat Keterangan
Surat Keterangan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan tertulis dari
pejabat sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau menjelaskan kebenaran
sesuatu hal.
a. Susunan
1) Surat Keterangan terdiri dari:
a) Kepala Surat Keterangan
b) Isi Surat Keterangan
c) Bagian akhir Surat Keterangan.
2) Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
a) Kepala Surat Keterangan terdiri dari:
i. Tulisan “Surat Keterangan” ditempatkan di tengah lembar naskah
dinas
ii. Nomor dan tahun atau dapat menggunakan nomor sesuai Tata
Naskah dan Pengendalian Dokumen.
b) Isi Surat Keterangan terdiri dari:
i. Nama dan jabatan yang menerangkan
ii. Nama, pangkat/golongan, jabatan dan identitas lain yang diperlukan
dari pihak yang diterangkan
iii. Maksud Surat Keterangan.
c) Bagian akhir Surat Keterangan terdiri dari:
i. Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun
ii. Nama jabatan
iii. Tanda tangan
iv. Nama jelas pejabat
v. Stempel Klinik.
4. Surat Perintah
Surat Perintah adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada
bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
a. Susunan
1) Surat Perintah terdiri dari:
a) Kepala Surat Perintah
b) Isi Surat Perintah
c) Bagian akhir Surat Perintah.
2) Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
a) Kepala Surat Perintah terdiri dari:
i. Tulisan “Surat Perintah” ditempatkan di tengah lembar naskah
dinas
ii. Nomor dan tahun atau dapat menggunakan nomor sesuai Tata
Naskah dan Pengendalian Dokumen.
b) Isi Surat Perintah terdiri dari:
i. Nama dan jabatan yang memberikan perintah
ii. Tulisan “Memerintahkan” ditempatkan di tengah lembar naskah
dinas
iii. Nama dan jabatan yang diberi perintah
iv. Jenis perintah yang harus dilaksanakan
v. Waktu melaksanakan perintah.
c) Bagian akhir Surat Perintah terdiri dari:
i. Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun
ii. Nama jabatan
iii. Tanda tangan
iv. Nama jelas pejabat
v. Stempel Klinik.
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Surat Perintah adalah sebagaimana terlampir.
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 22
5. Surat Izin
Surat Izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap suatu
permohonan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
a. Susunan
1) Surat Izin terdiri dari:
a) Kepala Surat Izin
b) Isi Surat Izin
c) Bagian akhir Surat Izin.
2) Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
a) Kepala Surat Izin terdiri dari:
i. Tulisan “Surat Izin” ditempatkan di tengah lembar naskah dinas
ii. Nomor dan tahun atau dapat menggunakan nomor sesuai Tata
Naskah dan Pengendalian Dokumen
iii. Judul Surat Izin
iv. Dasar pemberian Surat Izin.
b) Isi Surat Izin terdiri dari:
i. Tulisan “Memberi Izin” ditempatkan di tengah lembar naskah dinas
ii. Nama, jabatan dan alamat yang diberikan izin
iii. Peruntukan izin.
c) Bagian akhir Surat Izin terdiri dari:
i. Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun
ii. Nama jabatan
iii. Tanda tangan
iv. Nama jelas pejabat
v. Stempel Klinik.
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Surat Izin adalah sebagaimana terlampir.
6. Surat Perjanjian
Surat Perjanjian adalah naskah dinas yang berisi kesepakatan bersama antara
dua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan tindakan atau perbuatan hukum
yang telah disepakati bersama.
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 23
a. Susunan
1) Surat Perjanjian terdiri dari:
a) Kepala Surat Perjanjian
b) Pembukaan Surat Perjanjian
c) Isi Surat Perjanjian
d) Bagian akhir Surat Perjanjian.
2) Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
a) Kepala Surat Perjanjian terdiri dari:
i. Tulisan “Surat Perjanjian” yang ditempatkan di tengah lembar
naskah dinas
ii. Nomor dan tahun atau dapat menggunakan nomor sesuai Tata
Naskah dan Pengendalian Dokumen
iii. Judul Surat Perjanjian.
b) Pembukaan Surat Perjanjian terdiri dari:
i. Hari, tanggal, bulan dan tahun serta tempat pembuatan
ii. Identitas para pihak yang terlibat perjanjian.
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Surat Perjanjian adalah sebagaimana terlampir.
7. Surat Peringatan
a. Susunan
1) Surat Peringatan terdiri dari:
a) Kepala Surat Peringatan
b) Isi Surat Peringatan
c) Bagian akhir Surat Peringatan.
2) Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
a) Kepala Surat Peringatan terdiri dari:
i. Tulisan “Surat Peringatan” yang ditempatkan di tengah lembar
naskah dinas
ii. Tulisan urutan surat peringatan (Pertama, Kedua atau Ketiga)
setelah tulisan “Surat Peringatan”
iii.Nomor dan tahun atau dapat menggunakan nomor sesuai Tata
Naskah dan Pengendalian Dokumen
b) Isi Surat Peringatan terdiri dari:
i. Nama dan jabatan yang melakukan pelanggaran
ii. Alasan dari pemberian Surat Peringatan
iii.Tujuan pemberian Surat Peringatan
iv.Ketentuan yang berlaku terkait Surat Peringatan.
c) Bagian akhir Surat Peringatan terdiri dari:
i. Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun
ii. Nama jabatan
iii.Tanda tangan
iv.Nama jelas pejabat
v. Stempel Klinik.
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Surat Peringatan adalah sebagaimana terlampir.
a. Susunan
1) Surat Perintah Tugas terdiri dari:
a) Kepala Surat Perintah Tugas
b) Isi Surat Perintah Tugas
c) Bagian akhir Surat Perintah Tugas.
2) Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
a) Kepala Surat Perintah Tugas terdiri dari:
i. Tulisan “Surat Perintah Tugas” ditempatkan di tengah lembar
naskah dinas
ii. Nomor dan tahun atau dapat menggunakan nomor sesuai Tata
Naskah dan Pengendalian Dokumen
iii. Dasar dikeluarkan Surat Perintah Tugas.
b) Isi Surat Perintah Tugas terdiri dari:
i. Tulisan “Memerintahkan” ditempatkan di tengah lembar naskah
dinas
ii. Nama dan jabatan yang diberi tugas
iii. Untuk melaksanakan tugas atau perjalanan dinas sesuai dasar
dikeluarkan Surat Perintah Dinas.
c) Bagian akhir Surat Perintah Tugas terdiri dari:
i. Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun
ii. Nama jabatan
iii. Tanda tangan
iv. Nama jelas pejabat
v. Stempel Klinik.
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Surat Perintah Tugas adalah sebagaimana terlampir.
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Surat Perintah Perjalanan Dinas adalah sebagaimana
terlampir.
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 27
10. Surat Kuasa
Surat Kuasa adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang kepada
bawahan berisi pemberian wewenang dengan atas namanya untuk melakukan
suatu tindakan tertentu dalam rangka kedinasan.
a. Susunan
1) Surat Kuasa terdiri dari:
a) Kepala Surat Kuasa
b) Isi Surat Kuasa
c) Bagian akhir Surat Kuasa.
2) Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
a) Kepala Surat Kuasa terdiri dari:
i. Tulisan “Surat Kuasa” ditempatkan di tengah lembar naskah
dinas
ii. Nomor dan tahun atau dapat menggunakan nomor sesuai Tata
Naskah dan Pengendalian Dokumen.
b) Isi Surat Kuasa terdiri dari:
i. Nama dan jabatan yang memberi kuasa
ii. Tulisan “Memberi Kuasa” ditempatkan di tengah lembar
naskah dinas
iii. Identitas pejabat yang diberi kuasa
iv. Jenis tugas dan tindakan yang dikuasakan.
c) Bagian akhir Surat Kuasa terdiri dari:
i. Sebelah kanan bawah:
i.1) Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun
i.2) Nama jabatan pemberi kuasa
i.3) Tanda tangan pemberi kuasa
i.4) Nama jelas pemberi kuasa
i.5) Stempel Klinik.
ii. Sebelah kiri bawah:
ii.1) Nama jabatan penerima kuasa
ii.2) Tanda tangan penerima kuasa
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 28
ii.3) Nama jelas penerima kuasa.
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Surat Kuasa adalah sebagaimana terlampir.
11. Surat Undangan
Surat Undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
undangan kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan untuk
menghadiri suatu acara kedinasan.
a. Susunan
1) Surat Undangan terdiri dari:
a) Kepala Surat Undangan
b) Isi Surat Undangan
c) Bagian akhir Surat Undangan.
2) Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
a) Kepala Surat Undangan terdiri dari:
i. Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun ditempatkan di kanan
atas
ii. Alamat undangan yang ditujukan ditempatkan di bawah nama
tempat, tanggal, bulan dan tahun
iii. Nomor, sifat, lampiran dan perihal diketik berurutan secara
vertikal, ditempatkan di kiri atas.
b) Isi Surat Undangan terdiri dari:
i. Maksud dan tujuan
ii. Hari, tanggal, waktu, tempat dan acara penyelenggaraan
iii. Catatan yang dianggap perlu.
c) Bagian akhir Surat Undangan terdiri dari:
i. Nama jabatan
ii. Tanda tangan
iii. Nama jelas pejabat yang mengundang
iv. Stempel Klinik.
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Surat Undangan adalah sebagaimana terlampir.
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Surat Keterangan Melaksanakan Tugas adalah
sebagaimana terlampir.
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Surat Panggilan adalah sebagaimana terlampir.
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Nota Dinas adalah sebagaimana terlampir.
a. Susunan
1) Surat Pengajuan Konsep Naskah Dinas terdiri dari:
a) Kepala Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas
b) Isi Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas
c) Bagian akhir Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas.
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 32
2) Penjelasan format seagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
a) Kepala Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas terdiri dari:
i. Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun ditempatkan di kanan
atas
ii. Pejabat/alamat yang dituju ditempatkan di bawah nama tempat,
tanggal, bulan dan tahun
iii. Nomor ditempatkan di kiri atas
iv. Tulisan “Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas” ditempatkan di
tengah lembar naskah dinas.
b) Isi Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas terdiri dari:
i. Pejabat yang dituju
ii. Tentang isi naskah dinas
iii. Catatan yang diperlukan
iv. Lampiran
v. Permohonan mendapatkan tanda tangan atas pengesahan atau
persetujuan.
c) Bagian akhir Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas terdiri dari:
i. Nama jabatan
ii. Tanda tangan
iii. Nama jelas yang mengajukan
iv. Tulisan “Disposisi Pimpinan”.
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas adalah
sebagaimana terlampir.
a. Susunan
1) Lembar Disposisi terdiri dari:
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 33
a) Kepala Lembar Disposisi
b) Isi Lembar Disposisi
c) Bagian akhir Lembar Disposisi.
2) Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
a) Kepala Lembar Disposisi terdiri dari:
i. Tulisan “Lembar Disposisi”
ii. Tanggal diterima, nomor agenda dan sifat surat ditempatkan di
kanan atas
iii. Asal surat, nomor surat dan tanggal surat ditempatkan di kiri
atas
iv. Perihal
v. Diteruskan kepada.
b) Isi Lembar Disposisi dirumuskan dalam bentuk uraian.
c) Bagian akhir Lembar Disposisi dibubuhi paraf atasan yang
memberikan disposisi beserta tanggalnya.
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Lembar Disposisi adalah sebagaimana terlampir.
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Telaahan Staf adalah sebagaimana terlampir.
18. Pengumuman
Pengumuman adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
pemberitahuan yang bersifat umum.
a. Susunan
1) Pengumuman terdiri dari:
a) Kepala Pengumuman
b) Isi Pengumuman
c) Bagian akhir Pengumuman.
2) Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
a) Kepala Pengumuman terdiri dari:
i. Tulisan “Pengumuman” ditempatkan di tengah
lembar naskah dinas
ii. Nomor ditempatkan di bawah tulisan “Pengumuman”
iii. Judul Pengumuman.
b) Isi Pengumuman dirumuskan dalam bentuk uraian.
c) Bagian akhir Pengumuman terdiri dari:
i. Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun
ii. Nama jabatan
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 35
iii. Tanda tangan
b. Bentuk
Bentuk dari naskah dinas Pengumuman adalah sebagaimana terlampir.
19. Laporan
Laporan adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan yang berisi
informasi dan pertanggungjawaban tentang pelaksanaan tugas kedinasan.
a. Susunan
1) Laporan terdiri dari:
a) Kepala Laporan
b) Isi Laporan
c) Bagian akhir Laporan
d) Lampiran jika dianggap perlu.
2) Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
a) Kepala Laporan memuat nama/judul Laporan;
b) Isi Laporan dirumuskan dalam bentuk uraian terdiri dari:
i. Pendahuluan yang memuat penjelasan umum,
landasan hukum, maksud dan tujuan
ii. Kegiatan yang dilaksanakan
iii. Hasil yang dicapai
iv. Kesimpulan dan saran yang memuat rangkaian
pelaksanaan tugas dan saran-saran sebagai bahan
pertimbangan;
v. Penutup.
c) Bagian akhir Laporan terdiri dari:
i. Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun;
ii. Nama jabatan
iii. Tanda tangan
iv. Nama jelas pejabat
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 36
v. Stempel Klinik.
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Laporan adalah sebagaimana terlampir.
20. Rekomendasi
Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
keterangan atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan kedinasan.
a. Susunan
1) Rekomendasi terdiri dari:
a) Kepala Rekomendasi
b) Isi Rekomendasi
c) Bagian akhir Rekomendasi.
2) Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
a) Kepala Rekomendasi terdiri dari:
i. Tulisan “Rekomendasi” ditempatkan di tengah lembar naskah
dinas
ii. Nomor ditempatkan di bawah tulisan “Rekomendasi”
iii. Judul Rekomendasi.
b) Isi Rekomendasi dirumuskan dalam bentuk uraian.
c) Bagian akhir Rekomendasi terdiri dari:
i. Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun
ii. Nama jabatan
iii. Tanda tangan
iv. Nama jelas pejabat
v. Stempel Klinik.
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Rekomendasi adalah sebagaimana terlampir.
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Surat Pengantar adalah sebagaimana terlampir.
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Berita Acara adalah sebagaimana terlampir.
23. Notulen
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 39
Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses sidang atau
rapat.
a. Susunan
1) Notulen terdiri dari:
a) Kepala Notulen
b) Isi Notulen
c) Bagian akhir Notulen.
2) Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
a) Kepala Notulen terdiri dari:
i. Tulisan “Notulen” ditempatkan di tengah lembar naskah dinas
ii. Nama sidang/rapat
iii. Hari/tanggal
iv. Waktu panggilan sidang/rapat
v. Waktu sidang/rapat
vi. Acara.
b) Isi Notulen terdiri dari:
i. Pimpinan sidang/rapat
ii. Ketua/Wakil Ketua
iii. Sekretaris
iv. Pencatat
v. Peserta sidang/rapat
vi. Kegiatan sidang/rapat
vii. Kata pembukaan
viii. Pembahasan
ix. Peraturan.
c) Bagian akhir Notulen terdiri dari:
i. Nama jabatan
ii. Tanda tangan
iii. Nama jelas
iv. Stempel Klinik.
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Notulen adalah sebagaimana terlampir.
24. Memo
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 40
Memo adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi catatan
tertentu.
a. Susunan
1) Memo terdiri dari:
a) Kepala Memo
b) Isi Memo
c) Bagian akhir Memo.
2) Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
a) Kepala Memo terdiri dari:
i. Tulisan “Memo” ditempatkan di tengah lembar naskah dinas
ii. Nama pengirim Memo
iii. Nama pejabat yang dituju.
b) Isi Memo dirumuskan dalam bentuk uraian.
c) Bagian akhir Memo terdiri dari:
i. Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun
ii. Nama jabatan
iii. Tanda tangan
iv. Nama jelas pejabat
v. Stempel Klinik.
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Memo adalah sebagaimana terlampir.
a. Susunan
1) Daftar Hadir terdiri dari:
a) Kepala Daftar Hadir
b) Isi Daftar Hadir
c) Bagian akhir Daftar Hadir.
2) Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
a) Kepala Daftar Hadir terdiri dari:
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Daftar Hadir adalah sebagaimana terlampir.
26. Piagam
Piagam adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
penghargaan atas prestasi yang telah dicapai atau keteladanan yang telah
diwujudkan.
a. Susunan
1) Piagam terdiri dari:
a) Kepala Piagam
b) Isi Piagam
c) Bagian akhir Piagam.
2) Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
a) Kepala Piagam terdiri dari:
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Piagam adalah sebagaimana terlampir.
27. Sertifikat
Sertifikat adalah naskah dinas yang merupakan tanda bukti seseorang
telah mengikuti kegiatan tertentu.
a. Susunan
Sertifikat terdiri dari:
1) Tulisan “Sertifikat” ditempatkan di tengah lembar naskah
dinas;
2) Nama dan instansi penerima Sertifikat;
3) Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun;
4) Nama jabatan;
5) Tanda tangan;
6) Nama jelas pejabat;
7) Stempel Klinik.
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 43
b. Bentuk
Bentuk naskah dinas Sertifikat adalah sebagaimana terlampir.
BAB IV
DOKUMEN
A. JENIS DOKUMEN
Dokumen yang berada di dalam lingkungan Klinik Pratama Mitra 62 dibedakan
berdasarkan sumber dan klasifikasi Akreditasi.
1. Berdasarkan Sumber
a. Dokumen Internal
Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Perorangan yang dilaksanakan di Klinik perlu dibakukan
berdasarkan regulasi internal yang ditetapkan oleh Penanggung Jawab Klinik.
Regulasi internal tersebut disusun dan ditetapkan dalam bentuk dokumen yang
disebut Dokumen Internal dan harus disediakan oleh Klinik untuk memenuhi
standar Akreditasi.
b. Dokumen Eksternal
Regulasi eksternal yang berupa peraturan perundang-undangan dan
pedoman-pedoman yang diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan serta
kementerian lain yang bisa digunakan serta organisasi profesi, yang merupakan
acuan bagi Klinik dalam menyelenggarakan administrasi manajemen dan upaya
kesehatan perorangan disebut Dokumen Eksternal.
Dokumen-dokumen eksternal sebaiknya disediakan di Klinik, sebagai
dokumen yang dikendalikan, untuk menunjang pelaksanaan proses Akreditasi.
d. Dokumen Kedaluwarsa
Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku karena telah mengalami
perubahan/revisi sehingga tidak dapat lagi menjadi acuan dalam
melaksanakan pekerjaan. Dokumen ini harus ada tanda/stempel
“KEDALUWARSA”. Dokumen induk diidentifikasi dan dokumen yang
beredar di unit-unit kerja/pelaksana ditarik dan dimusnahkan.
B. BENTUK DOKUMEN
Dokumen-dokumen yang harus dibuat dan disediakan di Klinik Pratama
Mitra 62 adalah sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan Manajemen Klinik
a. Rencana Strategis/Rencana Lima Tahunan
b. Rencana Tahunan
c. Kebijakan Penanggung Jawab Klinik/Keputusan Penanggung Jawab
Klinik
d. Manual/Pedoman/Panduan Mutu
e. Standar Operasional Prosedur (SOP)
f. Pedoman/Panduan Teknis yang terkait dengan manajemen
g. Perencanaan Klinik:
1) Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
2) Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
h. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK).
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 45
2. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
a. Kebijakan tentang Pelayanan Klinis
b. Pedoman Pelayanan Klinis
c. Standar Operasional Prosedur (SOP) Klinis
d. Kerangka Acuan terkait dengan Program/Kegiatan Pelayanan Klinis
dan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
C. SUSUNAN DOKUMEN
1. Rencana Strategis/Rencana Lima Tahunan
Sejalan dengan rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Klinik
perlu menyusun rencana kinerja lima tahunan dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Rencana Lima Tahunan tersebut harus sesuai dengan visi, misi, tugas pokok
dan fungsi Klinik berdasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara
optimal.
Dalam menyusun Rencana Lima Tahunan Penanggung Jawab Klinik bersama
seluruh jajaran karyawan yang bertugas di Klinik melakukan analisis situasi yang
meliputi analisis pencapaian kinerja, mencari faktor-faktor yang menjadi
pendorong maupun penghambat kinerja, sehingga dapat menyusun program kerja
lima tahunan yang dijabarkan dalam kegiatan dan rencana anggaran.
SAMPUL
PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Keadaan Umum Klinik
B. Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Lima
Tahunan
BAB II KENDALA DAN MASALAH
A. Identifikasi Keadaan dan Masalah
1. Tim mempelajari kebijakan, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN), rencana strategis Kementerian
Kesehatan, Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan
Propinsi / Kabupaten / Kota dan target kinerja
lima tahunan yang harus dicapai oleh Klinik.
2. Tim mengumpulkan data:
a. Data umum
b. Data wilayah
c. Data penduduk sasaran
d. Data cakupan
e. Data sumber daya
3. Tim melakukan analisis data
4. Alternatif pemecahan masalah.
B. Penyusunan Rencana
1. Penetapan tujuan dan sasaran
2. Penyusunan rencana
a. Penetapan strategi pelaksanaan
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 47
b. Penetapan kegiatan
c. Pengorganisasian
d. Perhitungan sumber daya yang
diperlukan.
C. Penyusunan Rencana Pelaksanaan (Plan of
Action)
1. Penjadwalan
2. Pengalokasian sumber daya
3. Pelaksanaan kegiatan
4. Penggerak pelaksanaan
D. Penyusunan Pelengkap Dokumen
BAB III INDIKATOR DAN STANDAR KINERJA
UNTUK TIAP JENIS PELAYANAN DAN UPAYA KLINIK
Klinik menetapkan indikator capaian kinerja tiap jenis
pelayanan dan upaya/program.
BAB IV ANALISIS KINERJA
A. Pencapaian kinerja untuk tiap jenis pelayanan
dan upaya Klinik
B. Analisis Kinerja: menganalisis faktor
pendukung dan penghambat pencapaian
kinerja.
BAB V RENCANA PENCAPAIAN KINERJA
LIMA TAHUNAN
A. Program Kerja dan Kegiatan: berisi program-
program kerja yang akan dilakukan yang
meliputi antara lain:
1. Program Kerja dan Kegiatan Pengembangan
SDM, yang dijabarkan dalam kegiatan-
kegiatan, misalnya: pelatihan, pengusulan
penambahan SDM, seminar, workshop, dsb
2. Program Kerja dan Kegiatan Pengembangan
Sarana, yang dijabarkan dalam kegiatan-
kegiatan, misalnya: pemeliharaan sarana,
pengadaan alat-alat kesehatan, dsb
c. Penutup
Panduan ini disusun dengan harapan akan membantu Penanggung Jawab
Klinik dalam menyusun Rencana Kerja Lima Tahunan, yang kemudian
diuraikan dalam rencana tahunan dalam bentuk Rencana Usulan Kegiatan
(RUK) dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
2. Rencana Tahunan
4. Manual/Pedoman/Panduan Mutu
Manual/Pedoman/Panduan Mutu adalah dokumen yang memberi
informasi yang konsisten ke dalam maupun keluar tentang sistem manajemen
mutu. Manual Mutu disusun, ditetapkan, dan dipelihara atau disimpan oleh tim
manajemen mutu klinik.
Manual Mutu disusun dengan sistematika sebagai berikut:
SAMPUL
PENGESAHAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Organisasi
b. Data Demografi
c. Visi Organisasi
d. Misi Organisasi
e. Struktur Organisasi
f. Motto Organisasi
g. Tata Nilai Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis).
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 53
B. Ruang Lingkup
1. Ruang Lingkup
2. Tanggung Jawab
3. Kebijakan
4. Dokumen Terkait
C. Tujuan
D. Landasan Hukum dan Acuan
E. Istilah dan Definisi
b. Tujuan
Tujuan penyusunan SOP adalah agar berbagai proses kerja
rutin terlaksana dengan efisien, efektif, konsisten/seragam dan
aman, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui
pemenuhan standar yang berlaku.
c. Manfaat
1) Memenuhi persyaratan standar pelayanan klinik
2) Mendokumentasikan langkah-langkah kegiatan
3) Memastikan staf Klinik memahami bagaimana melaksanakan
pekerjaannya.
Contoh: SOP Pemasangan Infus, SOP Pendaftaran Pasien.
d. Format
Format SOP mengacu pada Permenpan No. 35/2012 dan
contoh yang tertera di buku Pedoman Penyusunan Dokumen
Akreditasi FKTP cetakan 2017. Format SOP adalah sebagai berikut:
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : …/
… dr. evilinda
Puspitasari
Klinik Pratama
Tanda Tangan:
Mitra 62
Jika SOP disusun lebih dari satu halaman, maka pada halaman kedua dan
seterusnya SOP dibuat tanpa menyertakan kop/heading. Kop/heading harus
tetap di dalam tabel SOP atau kotak.
2) Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/Langkah-Langkah
Penulisan SOP yang harus tetap di dalam tabel/kotak adalah: nama Klinik
dan logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan tanda tangan
Penanggung Jawab Klinik, sedangkan untuk pengertian, tujuan, kebijakan,
prosedur/langkah-langkah dan unit terkait boleh tidak diberi tabel/kotak.
2) Kotak Kop/Heading
a) Heading hanya dicetak di halaman pertama;
b) Kotak Logo diisi logo dan nama Klinik Pratama Mitra 62;
c) Kotak Judul diisi judul/nama SOP sesuai proses kerjanya;
d) Nomor Dokumen diisi sesuai dengan ketentuan penomeran
yang telah ditentukan;
e) Nomor Revisi diisi dengan status revisi, dapat menggunakan
huruf. Contoh: dokumen baru diberi huruf A, dokumen
revisi pertama diberi huruf B dan seterusnya. Tetapi dapat
juga dengan angka. Contoh: dokumen baru dapat diberi
nomor 0, sedangkan dokumen revisi pertama diberi nomor 1,
dan seterusnya;
f) Tanggal Terbit diisi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau
tanggal diberlakukannya SOP tersebut;
g) Halaman diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga
total halaman untuk SOP tersebut (misal 1/5). Namun di tiap
3) Isi SOP
Isi dari SOP setidaknya adalah sebagai berikut:
a) Pengertian
Diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau definisi
tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah
pengertian/menimbulkan multi persepsi.
b) Tujuan
Berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci:
“Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk…”
c) Kebijakan
Berisi kebijakan Penanggung Jawab Klinik yang menjadi
dasar dibuatnya SOP tersebut.
d) Referensi
Berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP,
bisa berbentuk buku, peraturan perundang-undangan,
ataupun bentuk lain sebagai bahan pustaka.
e) Langkah-langkah Prosedur
Bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan
langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja
tertentu.
f) Unit Terkait
Berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.
g) Diagram Alir
Di dalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja
sebaiknya dalam langkah-langkah kegiatan dilengkapi
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 61
dengan diagram alir/bagan alir untuk memudahkan dalam
pemahaman langkah-langkahnya. Adapun Bagan Alir secara
garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu Diagram Alir
Makro dan Diagram Alir Mikro.
Ya
?
Tidak
ii.5) Dokumen
ii.6) Arsip
B. LATAR BELAKANG
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 69
Berisi justifikasi atau alasan mengapa program tersebut disusun.
Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan diperlukan program
tersebut dapat lebih kuat.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan Umum adalah tujuan program/kegiatan secara garis besar
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus adalah tujuan program/kegiatan secara terperinci
F. SASARAN
Berisi target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/kegiatan. Sasaran yang baik
harus memenuhi “SMART” yaitu:
1. Specific:
Spesifik dan jelas, sehingga dapat dipahami dan tidak
ada kemungkinan kesalahan interprestasi/tidak multi tafsir
dan bisa menjawab masalah. Sasaran harus
menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan, bukan cara
pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolok
ukur yang jelas sehingga dapat dijadikan landasan untuk
penyusunan strategi dan kegiatan yang spesifik.
G. PERAN TERKAIT
1. Lintas Program
Berupa penjelasan siapa dan melakukan apa
peranannya pada lintas program
2. Lintas Sektor
Berupa penjelasan siapa dan melakukan apa
peranannya pada lintas sektor
H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Berisi perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian
kegiatan yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam
bentuk bagan Gantt.
2. Penulisan Nama
a. Penulisan nama Penanggung Jawab Klinik pada Naskah Dinas dalam
bentuk dan susunan produk hukum tanpa menggunakan gelar
akademik.
b. Penulisan nama Penanggung Jawab Klinik pada Naskah Dinas dalam
bentuk dan susunan surat menggunakan gelar.
c. Penulisan nama pejabat selain yang dimaksud pada huruf a
menggunakan gelar, pangkat dan Nomor Induk Pegawai.
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 75
3. Penandatanganan Naskah Dinas di Lingkungan Klinik
a. Penanggung Jawab Klinik menandatangani Naskah Dinas dalam
bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Bab III,
terdiri dari:
1) Surat Biasa
2) Surat Keterangan
3) Surat Perintah
4) Surat Izin
5) Surat Perjanjian
6) Surat Peringatan
7) Surat Perintah Tugas
8) Surat Perintah Perjalanan Dinas
9) Surat Kuasa
10) Surat Undangan
11) Surat Keterangan Melaksanakan Tugas
12) Surat Panggilan
13) Nota Dinas
14) Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas
15) Lembar Disposisi
16) Telaahan Staf
17) Pengumuman
18) Laporan
19) Rekomendasi
20) Surat Pengantar
21) Berita Acara
22) Notulen
23) Memo
24) Daftar Hadir
25) Piagam
26) Sertifikat
Nama
Pangkat
NIP
Setiap Naskah Dinas dan Dokumen harus memiliki nomor identitas yaitu dengan
menggunakan Nomor Naskah Dinas atau Nomor Dokumen. Penomoran ini harus mengacu
kepada masing-masing format penomoran berikut ini:
Cara penulisan nomor Naskah Dinas dan Dokumen dalam susunan surat adalah:
Kode Klinik/Nomor Kode Klasifikasi/Kode Jenis Surat/Bulan/Tahun
c. Contoh:
Kode Jenis Surat Biasa dalam Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian
Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 adalah “SB”, maka penomorannya adalah:
No. MITRA62/007/SB/VII/2020
4. Bulan
a. Bulan adalah bulan dimana naskah dinas atau dokumen tersebut
dikeluarkan.
b. Bulan berupa angka romawi bulan tersebut.
c. Contoh :
Surat Biasa dikeluarkan untuk ke tujuh kalinya pada bulan Juli 2020,
maka penomorannya adalah: No. MITRA62/010/SB/VII/2020
5. Tahun
a. Tahun adalah bulan dimana naskah dinas atau dokumen tersebut
dikeluarkan.
b. Tahun berupa angka.
c. Contoh:
Surat Biasa dikeluarkan untuk ke tujuh kalinya pada bulan Juli 2020,
maka penomorannya adalah: No. MITRA62/007/SB/VII/2020
Cara penulisan nomor naskah dinas atau dokumen dalam susunan produk hukum
adalah:
Kode Klinik / Nomor Kode Klasifikasi / Kode Jenis Produk Hukum / Bulan /
Tahun
c. Contoh:
Rencana Strategis Tahunan pertama dikeluarkan pada bulan Januari
2020, maka penomorannya adalah: No. MITRA62/001/RS1/I/2020
4. Bulan
a. Bulan adalah bulan saat naskah dinas atau dokumen tersebut
dikeluarkan.
b. Bulan ditulis dalam angka romawi
c. Contoh:
Kerangka Acuan Kegiatan ke lima dikeluarkan pada bulan Juni
2020, maka penomorannya adalah:
No. MITRA62/005/KAK/VI/2020
5. Tahun
a. Tahun adalah tahun dimana naskah dinas atau dokumen tersebut
dikeluarkan.
b. Tahun ditulis berupa angka.
c. Contoh:
Standar Operasional Prosedur ke lima belas dikeluarkan pada bulan
April 2020, maka penomorannya adalah:
No. MITRA62/015/SOP/IV/2020
D. PENGELOLAAN NOMOR
1. Pengelolaan nomor naskah dinas dan dokumen dalam bentuk dan
susunan surat menjadi tugas, tanggungjawab dan fungsi Bagian
Administrasi Klinik dengan memperhatikan prinsip koordinasi secara
vertikal dan horizontal.
2. Pengelolaan nomor naskah dinas dan dokumen dalam bentuk dan
susunan produk hukum yang bersifat pengaturan dan penetapan baik
yang ditandatangani Penanggung Jawab Klinik maupun atas nama
BAB VII
STEMPEL
A. JENIS
1. STEMPEL KLINIK
Jenis stempel untuk naskah dinas dan dokumen di lingkungan Klinik
merupakan stempel Klinik.
3 cm
3 cm
b) PENGGUNAAN
d) PENGAMANAN
Pengamanan stempel naskah dinas dan dokumen di
Lingkungan Klinik Pratama Mitra 62 adalah menggunakan kode.
Ketentuan lebih lanjut mengenai standarisasi kode pengamanan
stempel diatur tersendiri oleh Penanggung Jawab Klinik.
PELAKSANA
POKJA
(Kebijakan,
Pedoman, SOP,
KAK dibuat)
B. PENYIMPANAN DOKUMEN/ARSIP
1. Dokumen asli (master dokumen yang sudah dinomori dan sudah
ditandatangani) disimpat di sekretariat Tim Akreditasi Klinik atau
bagian adminstrasi dan umum klinik sesuai dengan tata cara
pengarsipan dokumen yang diatur dalam Pedoman Tata Naskah dan
Pengendalian Dokumen. Penyimpanan dokumen asli harus rapi, sesuai
dengan metode pengarsipan seningga mudah dicari kembali bila
diperlukan.
2. Dokumen fotocopy disimpan di masing-masing unit di klinik dimana
dokumen tersebut dipergunakan. Bila dokumen tersebut tidak berlaku
lagi atau tidak dipergunakan maka unit kerja wajib mengembalikan
dokumen yang sudah tidak berlaku tersebut ke sekretriat Tim Akreditasi
Klinik atau administrasi dan umum.
3. Dokumen yang berada di masing-masing unit harus disimpan di tempat
yang mudah dilihat, diambil dan dibaca oleh pelaksana.
C. SISTIM PENOMORAN
Surat masuk dan surat keluar dinomori sesuai Pedoman Tata Naskah
dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62.
E. PEMINJAMAN DOKUMEN
Peminjaman dokumen antar unit atau lintas unit dilakukan sesuai
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra
62.
BAB IX
KOP NASKAH DINAS DAN DOKUMEN
A. JENIS
Jenis Kop naskah dinas dan dokumen di Lingkungan Klinik Pratama Mitra 62
adalah Kop naskah dinas Klinik.
C. PENGGUNAAN
Kop naskah dinas dan dokumen digunakan untuk naskah dinas dan
dokumen yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Klinik atau pejabat
lain yang ditunjuk.
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 90
BAB X
SAMPUL NASKAH DINAS DAN DOKUMEN
A. JENIS
Jenis Sampul naskah dinas di Lingkungan Klinik Pratama Mitra 62
adalah sampul naskah dinas dan dokumen Klinik.
BAB XI
PENGARSIPAN NASKAH DAN DOKUMEN
A. PENGERTIAN
Berdasarkan UU No. 7 Tahun 1971 arsip adalah:
1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga-lembaga dan
badan-badan pemerintahan dalam bentuk corak apapun, baik dalam
keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan
kegiatan pemerintah;
2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh badan-badan swasta
atau perorangan dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan
tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan
kebangsaan.
Di dalam lingkungan Klinik Pratama Mitra 62 arsip adalah naskah dinas
maupun dokumen yang dibuat dan diterima oleh Klinik dalam bentuk corak
apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka
pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan di lingkungan Klinik Pratama Mitra
62.
B. TUJUAN
Tujuan pengarsipan adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pusat ingatan dan informasi jika berkas diperlukan sebagai
keterangan
C. JENIS
1. Menurut Fungsi:
a. Arsip Dinamis
Arsip Dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penyelenggaraan kegiatan
pelayanan kesehatan pada umumnya, atau dipergunakan secara
langsung dalam penyelenggaraan administrasi Klinik.
Terdapat 2 jenis arsip dinamis, yaitu:
1) Arsip Aktif
Merupakan arsip yang digunakan langsung dan terus
menerus.
2) Arsip Inaktif
Merupakan arsip yang frekuensi penggunaannya menurun
atau sudah tidak digunakan sama sekali.
b. Arsip Statis
Arsip Statis adalah arsip yang tidak digunakan secara langsung
untuk perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kegiatan
pelayanan kesehatan pada umumnya, maupun untuk
penyelenggaraan kegiatan administrasi Klinik sehari-hari.
2. Menurut Hukum/Perundang-undangan:
a. Arsip Otentik
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 93
Arsip Otentik adalah arsip yang diatasnya terdapat tanda
tangan asli dengan tinta (bukan foto copy atau film) sebagai tanda
keabsahan dari isi arsip bersangkutan.
b. Arsip Tidak Otentik
Arsip Tidak Otentik adalah arsip yang diatasnya tidak
terdapat tanda tangan asli dengan tinta, baik berupa foto copy kertas
maupun dokumen digital.
3. Menurut Pengendaliannya:
a. Arsip Internal
Merupakan arsip yang terkendali di dalam lingkungan Klinik,
seperti surat keluar, keputusan, dan lain-lain.
b. Arsip Eksternal
Merupakan arsip di luar kendali Klinik, seperti surat masuk,
dokumen eksternal, dan lain-lain.
D. ASAS
Asas yang digunakan di dalam lingkungan Klinik Pratama Mitra 62 adalah
asas Sentralisasi.
Asas sentralisasi adalah penyimpanan arsip yang dipusatkan di satu unit
kerja khusus yang lazim disebut Sentral Arsip. Semua surat-surat yang sudah
selesai diproses akan disimpan di Sentral Arsip.
Sentral Arsip berada di Sekretariat Tim Akreditasi Klinik Pratama Mitra
62, dengan aturan penyimpanan sebagai berikut:
1. Segala jenis naskah dinas berbentuk surat yang merupakan fungsi dan
tanggungjawab Bagian Administrasi, diarsipkan di dalam Sentral
Arsip.
2. Segala jenis naskah dinas atau dokumen berbentuk produk hukum
yang merupakan fungsi dan tanggungjawab Tim Akreditasi Klinik
diarsipkan di dalam Sentral Arsip.
E. SIKLUS ARSIP
4. Tahap Pemindahan
Pemindahan arsip dari dinamis aktif ke dinamis inaktif apabila
diperlukan.
5. Tahap Pemusnahan
Pemusnahan arsip yang kadaluwarsa dan sudah melewati
masa retensi penyimpanan naskah dinas dan dokumen, dapat
dimusnahkan dengan salah satu cara di bawah ini:
F. SISTEM PENGARSIPAN
Sistem pengarsipan adalah cara pengaturan atau penyimpanan arsip secara
logis dan sistematis agar mudah ditemukan jika dibutuhkan, dengan memakai
nomor, huruf ataupun kombinasi nomor dan huruf sebagai identitas arsip yang
terkait. Di dalam lingkungan Klinik Pratama Mitra 62 sistem pengarsipan
menggunakan gabungan sistem huruf dan nomor yang mengadaptasi sistem
filing subject, sistem nomor dan sistem kronologis.
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 96
Berikut adalah sistem pengarsipan Klinik Pratama Mitra 62:
Kode Klinik – Kode Filing Subject – Kode Nomor Sub Subject –
Tahun – Bulan – Nomor Urut Klasifikasi
Contoh:
Surat masuk pertama dari BPJS Kesehatan tentang Rujukan Online P-Care
bulan April 2019, maka sistem arsipnya adalah:
KMS-BPJSKes.-301-2019-04-001
1. Kode Klinik
Kode Klinik adalah Kode yang telah ditentukan oleh
Penanggung Jawab Klinik untuk identifikasi Klinik Pratama Mitra
62, yaitu “MITRA62”.
a. Kepegawaian
1) Gaji : 101
2) Keuangan : 102
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 97
3) SK : 103
4) Dan seterusnya …
b. Obat
1) Pemesanan Obat : 201
2) Pembelian Obat : 202
3) Dan seterusnya …
c. BPJS Kesehatan
1) P-Care : 301
a) Surat Masuk : 3011
b) Surat Keluar : 3012
2) HFIS : 302
3) Dan seterusnya …
d. Dan seterusnya …
4. Tahun
Tahun adalah tahun terbitnya naskah dinas atau dokumen yang
akan diarsipkan.
5. Bulan
Bulan adalah bulan terbitnya naskah dinas atau dokumen yang
akan diarsipkan.
I. PENEMUAN ARSIP
Arsip dapat ditemukan dan dipinjam oleh semua entitas yang ada di
lingkungan Klinik Pratama Mitra 62 sesuai dengan ijin Kepala
Administrasi, Kepala Tim Akreditasi, atau Penanggung Jawab Klinik.
Prosedurnya antara lain:
1. Peminjam Mengisi Formulir
Berisi nama peminjam, nomor arsip, tanggal harus kembali, dan
pengesahan petugas pengendalian arsip.
2. Meletakkan Kartu Substitusi (Out Guide/Out Folder)
Dilakukan untuk mengidentifikasi arsip yang sedang dipinjam dan
untuk memudahkan penyimpanannya kembali.
3. Penanggungjawab Arsip
Kepala Administrasi atau Kepala Tim Akreditasi bertanggungjawab
terhadap dokumen atau naskah dinas yang dipinjam, kaitannya
dengan penyimpanan arsip, pengambilan arsip, penagihan arsip, dan
mengingatkan peminjam arsip.
J. PENYIMPANAN ARSIP
Pertanggungjawaban 5 th 25 th musnah
Keuangan
Cheque/Giro Bekas 5 th 25 th musnah
Pentin
Surat Perjanjian Sesua Sesua musnah
g
i keperluan i keperluan
Dan seterusnya.
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 100
BAB XII
PAPAN NAMA
A. JENIS
Jenis Papan Nama di Klinik Pratama Mitra 62 adalah papan nama Klinik.
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 101
2. Ukuran
Ukuran papan nama di Lingkungan Klinik Pratama Mitra 62
disesuaikan dengan ukuran bangunan.
3. Isi
Papan Nama di Lingkungan Klinik Pratama Mitra 62 berisi tulisan
“KLINIK PRATAMA MITRA 62”, alamat, nomor telepon serta
kode pos.
C. BAHAN
Jenis bahan dasar papan nama di Klinik Pratama Mitra 62 disesuaikan dengan
kebutuhan, misalnya dari bahan kayu, beton dengan lapisan marmer, granit dan lain
sebagainya.
D. PENEMPATAN
Papan nama klinik ditempatkan pada tempat yang strategis, mudah dilihat dan
serasi dengan letak dan bentuk bangunannya.
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 102
BAB XIII
PERUBAHAN DAN PENCABUTAN
Perubahan dan pencabutan naskah dinas atau dokumen sebagaimana dimaksud dalam
bab ini dilakukan dengan bentuk dan susunan naskah dinas yang sejenis.
Perubahan dokumen dilakukan setelah proses pengkajian serta harus mendapat
pengesahan dari pejabat yang berwenang.
Tanda tangan naskah dinas dan dokumen dilakukan oleh pejabat yang menetapkan,
mengeluarkan atau pejabat di atasnya.
Setiap kali revisi seluruh halaman akan mengalami perubahan sehingga isi revisi atau
perubahan harus tercatat pada Riwayat Perubahan.
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 103
BAB XIV
PELAPORAN
Penanggung jawab Klinik sekaligus sebagai Ketua Tim Akreditasi melaporkan hasil
implementasi Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62
kepada Penanggung Jawab Klinik Pratama Mitra 62.
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 104
BAB XV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 105
BAB XVI
PENUTUP
Bentuk dan susunan naskah dinas dan dokumen sebagaimanan tercantum dalam
Lampiran.
Dengan tersusunnya Panduan Tata Naskah dan Pedoman ini diharapkan dapat
membantu Klinik Pratama Mitra 62 dalam menyusun dokumen-dokumen yang
dipersyaratkan dalam standar Akreditasi.
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 106
LAMPIRAN-LAMPIRAN
TENTANG
STANDART LAYANAN KLINIS
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 107
PENANGGUNG JAWAB KLINIK PRATAMA MITRA 62,
MEMUTUSKAN :
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 108
Mitra 62 merupakan janji pelayanan klinis yang wajib dilaksanakan
petugas upaya kesehatan perseorangan dan pelaksanaannya akan
diukur tim audit internal.
Kedua Standar layanan klinis sebagaimana lampiran merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dalam keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan
perubahan sebagiamana mestinya.
Ditetapkan di : SIDOARJO
Tanggal :
PENANGGUNG JAWAB KLINIK
PRATAMA MITRA 62
Sidoarjo, …………………
Kepada
Nomor : ……………….. Yth.
……………………………
Sifat : ………………..
…………………………………..
Lampiran : ………………..
………………………………….
Perihal : ………………..
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 109
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………............
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Mitra 62
NAMA
SURAT KETERANGAN
NO. …………………………
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Mitra 62
Sidoarjo,……………………
NAMA
SURAT PERINTAH
NO. …………………………
MEMERINTAHKAN:
Kepada:
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 111
a. Nama : ………………………………………………
b. Unit Kerja : ………………………………………………
c. Jabatan : ………………………………………………
Untuk : ………………………………………………
Sidoarjo, ……………..
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Mitra 62
NAMA
SURAT IZIN
NO. …………………………
TENTANG
................................................................................
Dasar:
a. ……………………………………………………………
b. ……………………………………………………………
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 112
MEMBERI IZIN:
Kepada:
a. Nama :
………………………………………………………………
b. Unit Kerja :
………………………………………………………………
c. Jabatan :
………………………………………………………………
d. Untuk :
………………………………………………………………
Sidoarjo, ……………..
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Mitra 62
NAMA
Lampiran 6. Contoh Format Surat Perjanjian
SURAT PERJANJIAN
NO. …………………………
TENTANG
.............................................................................................................................
......................................................................................................................................
............................................................................
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 113
Pada hari ini ……………… tanggal ….. bulan ………………… tahun
………, bertempat di …………………, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Pasal 1
1. ………………………………………………………………………
………………
2. ………………………………………………………………………
………………
Pasal …
1. ………………………………………………………………………
………………
2. ………………………………………………………………………
………………
PENUTUP
Pasal …
Surat Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) di atas kertas bermaterai cukup
serta mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh PARA
PIHAK. Perjanjian ini berlaku efektif sejak ditandatangani bersama oleh PARA
PIHAK.
NAMA NAMA
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 114
Saksi-saksi:
1. ………………………………… Tanda Tangan
2. ………………………………… Tanda Tangan
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 115
Sehubungan dengan kesalahan/pelanggaran tata tertib perusahaan yang telah
Saudara lakukan, yaitu:
1. ………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………
Diterbitkan di : Sidoarjo
Pada tanggal :
……………….
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Mitra 62
NAMA
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 116
Lampiran 8. Contoh Format Surat Perintah Tugas
Dasar :
………………………………………………………………………
…………………………………………………………..............
....
MEMERINTAHKAN:
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 117
Kepada : 1. Nama : ………………………………………………
Unit Kerja : ………………………………………………
Jabatan :……………………………………………....
2. Nama :……………………………………………….
Unit Kerja :……………………………………………….
Jabatan :……………………………………………….
Keperluan :
1. ……………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………….
3. …………………………………………………………………….
Ditetapkan di : Sidoarjo
Pada tanggal : ………………...
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Mitra 62
NAMA
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 118
Lampiran 9. Contoh Format Surat Perintah Perjalanan Dinas
Lembar Ke :
……………….
Kode No. :
……………….
Nomor : ……………….
Ditetapkan di :
………………...
Pada tanggal : ………………...
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Mitra 62
NAMA
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 120
Lampiran 10. Contoh Format Surat Kuasa
SURAT KUASA
NO. …………………………
MEMBERI KUASA:
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 121
Kepada:
a. Nama : ………………………………………………
b. Unit Kerja : ………………………………………………
c. Jabatan : ………………………………………………
Untuk :
……………………………………………………………………………………
NAMA
NAMA
Sidoarjo,
…………………………..
Kepada
Nomor : ……………………… Yth. …………………………
Sifat : ………………………
………………………………..
Lampiran : ………………………
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 122
Perihal : Undangan
………………………………...
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Hari : …………………………………………
Tanggal : …………………………………………
Pukul : …………………………………………
Tempat : …………………………………………
Acara : …………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………...
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Mitra 62
NAMA
Lampiran 12. Contoh Format Surat Keterangan Melaksanakan Tugas
Sidoarjo, ……………………………
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Mitra 62
NAMA
Sidoarjo,
……………………………..
Kepada
Nomor : ………………………… Yth. ……………
Sifat : ………………………… …………………
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 124
Lampiran : …………………………
………………………………….
Perihal : Panggilan ………………………………….
NAMA
Lampiran 14. Contoh Format Nota Dinas
NOTA DINAS
Kepada : ……………………………………………………………….
Dari : ……………………………………………………………….
Tanggal : ……………………………………………………………….
Nomor : ……………………………………………………………….
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 125
Sifat : ……………………………………………………………….
Lampiran : ……………………………………………………………….
Perihal : ……………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Mitra 62
NAMA
Sidoarjo,
………………………….....
Kepada
Nomor : ………………………… Yth.
…………………………...
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 126
………………………...............
NAMA
DISPOSISI PIMPINAN:
LEMBAR DISPOSISI
NAMA
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 128
Lampiran 17. Contoh Format Telaahan Staf
TELAAHAN STAF
Kepada : …………………………………………………………………
Dari : …………………………………………………………………
Tanggal : …………………………………………………………………
Nomor : …………………………………………………………………
Sifat : …………………………………………………………………
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 129
Lampiran : …………………………………………………………………
Perihal : …………………………………………………………………
I. Persoalan : …………………………………….
II. Pra-anggapan : …………………………………….
III. Fakta-fakta yang Mempengaruhi : …………………………………….
IV. Analisis : …………………………………….
V. Kesimpulan : …………………………………….
VI. Saran Tindakan : …………………………………….
Kepala Administrasi
NAMA
PENGUMUMAN
NO. …………………………
TENTANG
………………………………………………………………
………………………………………………………………
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 130
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………
Ditetapkan di :
………………...
Pada tanggal : ………………...
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Mitra 62
NAMA
Lampiran 19. Contoh Format Laporan
LAPORAN
TENTANG
………………………………………………………………
………………………………………………………………
I. PENDAHULUAN
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 131
i. Umum / Latar Belakang
ii. Landasan Hukum
iii. Maksud dan Tujuan
V. Penutup
NAMA
REKOMENDASI
NO. …………………………
TENTANG
………………………………………………………………
………………………………………………………………
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 132
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
1. ………………………………………………………………
………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Surabaya,
…………………………….
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Mitra 62
NAMA
Sidoarjo,
…………………………..
Kepada
Yth.
…………………………………...
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 133
………………………….......................
SURAT PENGANTAR
NO. ……………………….
Penerima Pengirim
Nama Jabatan Nama Jabatan
NAMA NAMA
Lampiran 22. Contoh Format Berita Acara
BERITA ACARA
NO. …………………………
Pada hari ini ……………… tanggal ….. bulan …………… tahun ……….,
kami masing-masing yang bertanda tangan di bawah ini:
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 134
1. ……………………………….. yang selanjutnya disebut PIHAK
KESATU (memuat nama, jabatan, unit kerja dan alamat).
2. ………………………………….. yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA (memuat nama, jabatan, unit kerja dan alamat).
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………..
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya dalam rangkap …..
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Dibuat di ……………….
…….
NAMA NAMA
Dilaksanakan di hadapan,
NAMA
Jabatan/Unit Kerja
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 135
Lampiran 23. Contoh Format Notulen
NOTULEN
Sidang/Rapat : ………………………………………..
Hari/Tanggal :
………………………………………..
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 136
Waktu Panggilan Sidang/Rapat : ………………………………………..
Waktu Sidang/Rapat : ………………………………………..
Acara : 1.
………………………………......
2. Dan seterusnya
3. Penutup
Pimpinan Sidang/Rapat
Ketua : ……………………………………..
Sekretaris : ……………………………………..
Pencatat : ……………………………………..
Peserta Sidang/Rapat : 1. ………………………………..
2. Dan seterusnya
Pimpinan Sidang/Rapat
Nama Jabatan Pimpinan
NAMA
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 137
Lampiran 24. Contoh Format Memo
MEMO
Dari :
………………………………………………………………………..
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 138
Kepada :
………………………………………………………………………..
ISI :
……………………………………………………………………
…
………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………………
………………………………………….
Sidoarjo,
…………………………
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Mitra 62
NAMA
Lampiran 25. Contoh Format Daftar Hadir
DAFTAR HADIR
Hari : ………………………………………………………............
Tanggal : ……………………………………………………………….
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 139
Jam : ……………………………………………………………….
Tempat : ……………………………………………………………….
Acara : ……………………………………………………………….
Sidoarjo,
……………………………..
NAMA
Lampiran 26. Contoh Format Piagam Penghargaan
PIAGAM PENGHARGAAN
NO. …………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………
Sidoarjo, ……………………………
Nama Jabatan Pimpinan
NAMA
SERTIFIKAT
Diberikan Kepada:
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 141
Nama : ……………….................................
Jabatan : ……………………………………...
Unit Kerja : ……………………………………...
Sidoarjo,
……………………………
NAMA
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman :½
KLINIK dr. Evilinda
Tanda tangan :
MITRA 62 Puspita
1. PPengertian
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 142
2. Tujuan
3. Kebijakan SK Penanggung Jawab ………………………
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam
Medis
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
5. Prosedur /
Langkah-langkah
6. Alat dan
Bahan
7. Diagra
m Alir
8. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
9. Unit
Terkait
10. Dokume
n Terkait
11. Rekaman Historis Perubahan
N Tanggal mulai
Yang diubah Isi Perubahan
o diberlakukan
Disusun oleh:
Jabatan Instansi
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 143
NAMA
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen Klinik Pratama Mitra 62 | 144