Tata Laksana Farmakologis dan

Non-Farmakologis untuk
Hipertensi di FKTP
Ahmad Surya Darma, dr. Sp.JP-FIHA
RSI Siti Hajar Sidoarjo

Mentoring Spesialis BPJS Kesehatan, 7 Juni 2022

 EPIDEMIOLOGI HIPERTENSI

Tambahan 23,5 juta orang terdiagnosa

hipertensi baru tiap tahun
Hypertension, WHO 2013 Hipertensi, Indonesia 2017
 Jumlah Kematian
berdasarkan Penyebab
Kematian dan Faktor
Risiko, WHO 2016
Introduction
Target Organ Damage

• ASYMPTOMATIC

The Ice Berg Phenomenon in Hypertension

 BAHASAN
• Klasifikasi Hipertensi ?
• Kapan Memulai Terapi hipertensi ?
• Bagaimana Terapi Hipertensi ?
• Berapa Target Tekanan Darah ?
• Terapi farmakologis untuk hipertensi
• Terapi non farmakologis untuk hipertensi
CARA MELAKUKAN PENGUKURAN TENSI YANG BENAR
 KLASIFIKASI HIPERTENSI

ESC, 2018; Konsesus InaSH, 2020 ISH, 2021

KLASIFIKASI HIPERTENSI

American Journal of Preventive Cardiology 2 (2020) 100038

 Etiologi Hipertensi

Primary
Hipertension
Hipertension
Secondary
Hipertension
 HIPERTENSI PRIMER (ESENSIAL)
• Sekitar 95% kasus hipertensi
• Patofisiologi belum jelas, kemungkinan karena genetik, gaya hidup
HIPERTENSI SEKUNDER
EVALUASI KLINIS HIPERTENSI
KARAKTERISTIK KLINIS YANG MENGARAH
KE HIPERTENSI SEKUNDER
Pemeriksaan Rutin Berkala
Pasien Hipertensi
Hypertension Mediated Organ Damage
(HMOD)
 Target Organ Damage in Hypertension
• CAD, myocardial ischemia & infarction • stroke
• cardiac hypertrophy • TIA (transient ischaemic attack)
• heart failure • PRIND (prolonged, reversible,
• cardiac arrhythmia (AF, VA) ischaemic, neurological deficit)

HYPERTENSION

• retinopathy
• nephrosclerosis • lesions
• atrophy of nephrons • swelling of optic disc
• renal failure • blindness
Remodelling of the heart
PENILAIAN HMOD
Gambaran EKG

LV high voltage
R wave in V4, V5 or V6 > 26 mm
R wave in V5 or V6 + S wave in V1 > 35 mm

Normal ECG
LV strain pattern
LAD

LVH ECG
 KAPAN
MEMULAI
TERAPI
HIPERTENSI
 PENENTUAN BATAS TD
UNTUK INISIASI OBAT ANTI HT
Pemberian obat anti hipertensi,bukan selalu merupakan langkah pertama
dalam penatalaksanaan hipertensi
 Inisiasi Terapi Penurunan TD
(modifikasi gaya hidup dan pengobatan)
Sesuai Derajat Awal Hipertensi di Klinik
PANDUAN INISIASI OBAT ANTI-HT
SESUAI KLASIFIKASI HT AWAL
ISH 2020
PANDUAN INISIASI OBAT ANTI-HT
SESUAI KLASIFIKASI HT
 PILIHAN
TERAPI
HIPERTENSI
STRATEGI PENATALAKSANAAN
HIPERTENSI TANPA KOMPLIKASI
Terapi Obat yang Ideal
OBAT ANTI HIPERTENSI
OBAT ANTI HIPERTENSI
Kombinasi Obat Anti HT
TARGET TD
PADA
TERAPI
HIPERTENSI
Target Tekanan Darah setelah Terapi
Target Tekanan Darah
Terapi Non Farmakologis
Modifikasi Gaya Hidup
 LIFESTYLE MODIFICATION for HT
ADEQUATE REST
QUIT SMOKING
9
STRESS REDUCTION 1
8

APPROPIATE 2 AVOID OBESITY,

EXERCISE 7 BODY WEIGHT CONTROL

AVOID ALCOHOL 3 HEALTHY DIET

6
(DASH DIET)

4 SODIUM
HIGH KALIUM DIET 5
RESTRICTIONS
MONITORING
HIPERTENSI
 Home Blood Pressure Monitoring
(HBPM)
HBPM adalah sebuah metode pengukuran tekanan darah yang
dilakukan sendiri oleh pasien di rumah atau di tempat lain di luar klinik
(out of office).
Home Blood Pressure Monitoring
(HBPM)
Contoh tabel HBPM yang diisi
mandiri pasien
TATALAKSANA HIPERTENSI DI FKTP
PEMILIHAN OBAT ANTI HT DI FKTP
PEMILIHAN OBAT ANTI HT DI FKTP
INDIKASI MERUJUK Px. HT KE FASILITAS
KESEHATAN TINGKAT LANJUT (FKTL)
KESIMPULAN
 KESIMPULAN
• Penatalaksanaan hipertensi saat pandemic tidak terlalu berbeda dengan
panduan yang telah tersedia, penekanan hanya pada sebisa mungkin
menggunakan HBPM, konsultasi jarak jauh (tele-konsultasi), dan penerapan
protokol kesehatan dengan ketat.
• Hipertensi merupakan salah satu komorbiditas pada pasien yang terinfeksi
covid-19, dan menyebabkan meningkatnya morbiditas dan mortalitas pada
pasien Covid-19.
• Tidak dianjurkan penghetian obat HT pada pasien covid-19 (dalam hal ini ACE-
i/ARB) bila pasien sudah menggunakan obat sebelumnya.
TERIMA
KASIH
DISKUSI KASUS
 Edukasi pasien dengan Hipertensi

• Edukasi jenis penyakit dan perjalanannya

• Edukasi pengobatan
• Edukasi Nutrisi/pola hidup
 Edukasi Pencegahan

1. Pertahankan berat badan ideal. Atur pola makan, antara

lain tidak mengonsumsi makanan tinggi garam dan tinggi
lemak, serta perbanyak konsumsi buah dan sayur
2. Olahraga teratur. Sedapat mungkin atasi stres dan emosi
3. Hentikan kebiasaan merokok
4. Hindari minuman beralkohol
5. Periksa tekanan darah secara berkala.
6. Bila diperlukan konsumsi obat-obatan penurunan tekanan
darah serta keteraturan minum obat.