Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

HIPERTENSI (I 10)
KSM PENYAKIT DALAM
RS AIRLANGGA JOMBANG

Nomer Dokumen: Nomer Revisi: Halaman :


RS AIRLANGGA JOMBANG 001/PPK/KSM/RSA/IV/2022 01 1/2

Tanggal Terbit : Ditetapkan


21 Mei 2022 Direktur Utama RS Airlangga

(dr. Jaufan Fata A, M.H, M.Kes)


Pengertian Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sisitolik lebih dari ≥
140 mmHg dan atau diastolic ≥ 90 mmHg
Tujuan Sebagai acuan petugas sebagai tatalaksana pasien hipertensi
Wewanti 1. Penyusun tidak bertanggung jawab terhadap hasil apapun akibat penggunaan PPK.
2. Penyusun tidak menjamin akurasi informasi yang ada dalam PPK.
PPK bukan merupakan hal terbaik untuk semua pasien.
Kebijakan Berdasarkan keputusan Direktur Rumah Sakit Airlangga Jombang tentang kebijakan
pelayanan medis.
Anamnesis Keluhan hipertensi dapat tidak bergejala sampai dengan bergejala.
Keluhan hipertensui antara lain:
 Sakit/nyeri kepala
 Gelisah
 Jantung berdebar
 Pusing
 Kaku leher
 Penglihatan kabur
Keluhan tidak spesifik antara lain: tidak nyaman kepala, mudah lelah dan impotensi
Factor resiko:
1. Factor resiko yang tidak dapat dimodifikasi:
 Umur
 Jenkis kelamin
 Riwayat hipertensi dan penyakit kardiovaskuler dalam keluarga
2. Factor resiko yang tidak dapat dimodifikasi
 Riwayat pola makan (konsumsi garam berlebih)
 Konsumsi alcohol berlebih
 Aktifitas fisik kurang
 Kebiasaan merokok
 Obesitas
 Dyslipidemia
 Diabetes mellitus
 Psikososial dan stres
Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan :
 Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan-berat bila terjadi komplikasi
hipertensi ke organ lain
 Tekanan darah meningkat sesuai kriteria JNC VII
 Pada pasien dengan hipertensi, wajib diperiksa status neurologis dan
pemeriksaan fisik jantung (tekanan vena jugularis , batas jantung, dan
ronchi)
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium :
1. Darah Lengkap
2. Gula darah sewaktu
3. RFT
4. LFT
Radiologi :L
1. Foto thoraks
2. EKG
Kriteria Diagnostik Diagnosis ditegakakan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik berupa tekanan
darah sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolic ≥ 90 mmHg atau saat diperiksa sedang
mengkonsumsi obat antihipertensi tanpa memandang tekanan darah
Diagnosis Banding 1. White collar hypertension
2. Proses akibat obat
3. Nyeri akibat tekanan intracerebral
4. ensefalitis
Prognosis Umumnya bonam apabila terkontrol
Terapi Penatalaksanaan: peningkatan tekanan darah dapat dikontrol dengan perubahan
gaya hidup dan terapi farmakologi
modifikasi rekomendasi Rerata penurunan TDS
Penurunan berat badan Jaga berat badan ideal 5-20 mmHg/ 10Kg
Dietery approaches to Diet kaya buah, 8-14 mmHg
stop hypertension sayuran, produk
rendah lemak dengan
jumlah lemak total dan
lemak jenuh yang
rendah
Pembatasan asupan Kurangi hingga ≤100 2-8 mmHg
natrium mmol/hari
Aktivitas fisik aerobic Aktivitas fisik aerobic 4-9 mmHg
yang teratur (mis:jalan
cepat) 30 menit sehari
Stop alkohol 2-4 mmHg
Hipertensi stage 1 dapat diberikan diuretic ( furosemide 1x40 mg, atau
pemberian penghambat ACE ( captopril 3x 12,5-50 mg/hari) atau kombinasi
Hipertensi stage 2 bila target tidak tercapai setelah observasi selama 2
minggu dapat diberikan kombinasi 2 obat , biasanya golongan diuretic , dan
penghambat ACE atau penghambat kalsium
Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya kontraindikasi dari masing
masing antihipertensi di atas, sebaiknya pemilihan obat hipertensi yang
diminum sekali sehari atau maksimum 2 kali sehari.
Edukasi 1. edukasi tentang cara minum obat
2. pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka panjang
3. pentingnya menjaga kecukupan pasokan obat-obatan
4. pola hidup sehat untuk menjaga dan mengontrol hipertensi
Lama Perawatan 3-4 hari
Kriteria Pemulangan Tekanan darah terkendali, keluhan berkurang
Daftar Pustaka Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 5 tahun 2014 Panduan Praktek
Klinis Bagi Dokter di Failitas Kesehatan Primer
Kapita selecta kedokteran edisi ke 3 jilid 1 tahun 2001 ,media Aesculapius fakuktas
kedokteran Indonesia.
Unit Terkait 1. IGD
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Laboratorium
4. Instalasi Farmasi
5. Instalasi gizi

Anda mungkin juga menyukai