Anda di halaman 1dari 4

MENDETEKSI PERUBAHAN KONDISI (EARLY WARNING SYSTEM)

No. Dokumen No. No. Halaman


Revisi

01

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR
PROSEDUR 01 Maret 2019 Direktur utama

OPERASIONAL

dr. Ignatius Ivan Putrantyo


NIK. 247.02.070618
PENGERTIAN Sistem peringatan dini yang dapat diartikan sebagai rangkaian sistem komunikasi
informasi yang dimulai dari deteksi awal dan pengambilan keputusan selanjutnyna.
Deteksi dini merupakan gambaran dan isyarat terjadinya gangguan fungsi tubuh yang
buruk atau ketidakstabilitan fisik pasien sehingga dapat menjadi kode dan atau
mempersiapkan kejadian buruk dan meminimalkan dampaknya, penilaian untuk
mengukur peringatan dini ini menggunakan Early Warning System, suatu sistem
skoring fisiologis (tanda-tanda vital) yang digunakan di unit sebelum pasien mengalami
kegawatdaruratan.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mendeteksi secara cepat keadaan
pasien sebelum mengalami kegawatdaruratan
KEBIJAKAN Kebijakan Direktur Rumah Sakit Almah Nomor: ………….. tentang mendeteksi
perubahan kondisi pasien menurun
PROSEDUR 1. Nilai score EWS pasien pada assesmen awal dengan kondisi penyulit akut dan
pemantauan secara berkala pada semua pasien resiko tinggi yang akan berkembang
menjadi kritis selama berada di rumah sakit
2. Pada ruang IGD dinilai pada setap pasien yang dating
3. Pemantauan rutin pada semua pasien, minimal 1 kali dalam satu shift dinas perawat
4. Ukur score EWS sesuai dengan parameter
5. Laporkan score EWS ke dokter DPJP sesuai score
6. Dokumentasikan hasil perhitungan EWS

Parameter Early Warning Sistem


Parameter 3 2 1 0 1 2 3

Pernafasan <8 9-11 12-20 21-24 >25

Saturasi
<91 92-93 94-95 96
oksigen
Penggunaan
Alat bantu Ya Tidak
O2
Suhu 35,1- 36,1- 38,1-
<35 >39,1
36,0 38,0 39,0
Tekanan Darah 91- 101- 111- >220
<90
Sistolik 100 110 219
Denyut Jantung 111- >131
<40 41-50 51-90 91-110
130
Tingkat
Sadar
Kesadaran
TOTAL
Tindakan Early Warning System

Frekuensi
No Nilai EWS Asuhan yang diberikan
monitoring
1 0 Minimal Lanjutkan observasi / monitoring secara
setiap 12 rutin
jam sekali
2 Total score 1-4 Minimal 1. Perawat pelaksana
setiap 4-6 menginformasikan kepada ketua tim
jam sekali / penanggungjawab jaga ruangan
tentang siapa yang melaksanakan
asessmen selanjutnya
2. Ketiua tim / penanggungjawab
membuat keputusan :
- Meningkatkan frekuensi
observasi / monitoring
- Perbaikan asuhan yang
dibutuhkan oleh pasien

3 Total score 5 dan 6 Peningkatan 1. Ketua tim (perawat) segera


atau 3 dalam 1 frekuensi memberikan informasi tentang
(satu) parameter observasi / kondisi pasien kepada dokter jaga
monitoring atau DPJP
setidaknya 2. Dokter jaga atau DPJP melakukan
setiap 1 jam asessmen sesuai kompetensinya dan
sekali menentukan kondisi pasien apakah
dalam penyakit akut
3. Siapkan fasilitas monitoring yang
lebih canggih

4 Total score 7 atau Lanjutkan 1. Ketua tim (perawat) melaporkan


lebih oberasi / kepada tim kode biru
monitoring 2. Tim kode biru melakukan asessmen
tanda-tanda segera
vital 3. Stabilisasi oleh tim kode biru dan
pasien dirujuk sesuai kondisi pasien
4. Untuk pasien di IGD (prioritas 3, 4
dan 5) perawat penanggungjawab
segera mengirim pasien ke ruang
resusitasi untuk penanganan
bantuan hidup lanjut (BHL)

UNIT TERKAIT 1. Ruang Rawat inap


2. Ruang ICU
3. Ruang hemodialisa
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Ruang vk

Anda mungkin juga menyukai