DIABETES MELETUS
1. PENGERTIAN Metode pemecahan masalah gizi pada pasien diabetes meletus yang
sistematis dimana nutritionis /dietisien berfikir kritis dalam membuat
keputusan untuk menangani masalah gizi sehingga aman, efektif dan
berkualitas.
2. Asesmen/ pengkajian Melanjutkan hasil skrining perawat
Antropemetri Mengkaji data BB,TB dan IMT
3. Asesmen/pengkajian Gula darah puasa,gula darah 2 jam setelah makan, HBA1c apabila
biokimia diperiksa , data laboratorium lain terkait gizi
4. Asesmen/ pengkajian Adanya tanda tanda lemas,buang air kecil sering dan banyak ,terasa
klinis/fisik sering lapar,banyak makan, sering haus dan banyak minum,kesemutan.
5. Asesmen/pengkajian Riwayat elergi makan ,pola kebiasan makan,bentuk makanan,rata rata
riwayat makan asupan sebelum masuk rumah sakit dll.
6. Asesmen/pengkajian Riwayat sosial ekonomi ,budaya ,riwayat penyakit saat ini dan penyakit
riwayat personal keluarga,riwayat penggunaan suplemen makanan, status kesehatan
mental serta setatus kognitif.
7. Diagnosa Gizi (masalah Kelebihan asupan kharbohidrat berkaitan dengan pola makan dengan
gizi) frekuensi sering dan banyak sumber kharbohidrat dan makanan manis
ditandai asupan makanan 130% dari kebutuhan.berubahnya nilai
laboratorium berkaitan dengan fungsi endokrin yang menurun ditadai
dengan peningkatan kadar gula darah puasa dan 2 jam setelah makan.
8. Intervensi gizi (terapi
Gizi)
a. Perencanaan Tujuan;
1.memenuhi kebutuhan asupan zat gizi
2.mempertahankan dan status gizi optimal
3.membantu dan mempertahankan kadar gula darah mencapai normal
4.terjadi peningkatan pengetahuan dan kepatuhan diet.
e. Kordinasi dengan Koordinasi pelayanan gizi dengan tenaga kesehatan lain yaitu demgan
tenaga kesehatan Dokter, perawat, apoter, dan tenaga kesehatan lain terkait asuhan
lain pasien
9. Monotoring dan Mengetahui respon pasien terhadap intervensi yaitu monitor hasil
evaluasi positif maupun negative dari:
2. Asesmen/ pengkajian Berat badan, tinggi badan, tinggi duduk, panjang tungkai, panjang
Antropemetri telapak tangan, rentang lengan, panjang jengkal, dan panjang telapak
kaki.
3. Asesmen/pengkajian Hb, Ht,saturasi transferin, serum ferritin, glukosa darah, kolestrol total,
biokimia
eritrosit, Tekanan darah.
4. Asesmen/ pengkajian skelera mata tampak pucat,sering mengantuk,cepat lelah, lemas ,kurang
klinis/fisik
nafsu makan
5. Asesmen/pengkajian Riwayat elergi makan ,pola kebiasan makan,bentuk makanan,rata rata
riwayat makan asupan sebelum masuk rumah sakit dll.
6. Asesmen/pengkajian Riwayat sosial ekonomi ,budaya ,riwayat penyakit saat ini dan penyakit
riwayat personal keluarga,riwayat penggunaan suplemen makanan, status kesehatan
mental serta setatus kognitif
7. Diagnosa Gizi (masalah Kurang nya inteke mineral (NI-5.1) disebabkan oleh pola makan yang
gizi) salah,serta kurangnya pengetahuan mengenai hal yang berkaitan
dengan masalah gizi, serta adanya interaksi antara zat gizi Fe.
8. Intervensi gizi (terapi
Gizi)
f. Perencanaan Tujuan;
1.memenuhi kebutuhan asupan zat gizi
2.menaikan berat badan hingga mencapai IMT normal
3.memperbaiki asupan Fe/zat besi
4. memperbaiki pola makan yang baik maupun seimbang
j. Kordinasi dengan Koordinasi pelayanan gizi dengan tenaga kesehatan lain yaitu dengan
tenaga kesehatan Dokter, perawat, apoter, dan tenaga kesehatan lain terkait asuhan
lain pasien
9. Monotoring dan Mengetahui respon pasien terhadap intervensi yaitu monitor hasil
evaluasi positif maupun negative dari:
c. Edukasi Tujuan
a. Memberikan penjelasan tentang diet TKTP
b. Memberikan pengetahuan terkait pneumonia
c. Memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga untuk
mematuhi diet yang diberikan agar mempercepat proses
penyembuhan pasien.
d. Konseling gizi Pasien dan penunggu, mengenai diet untuk anemia baik jumlah, jadwal
dan jenis makanan yang dianjurkan .
e. Kordinasi dengan tenaga Koordinasi pelayanan gizi dengan tenaga kesehatan lain yaitu dengan
kesehatan lain Dokter, perawat, apoter, dan tenaga kesehatan lain terkait asuhan
pasien
6. Monotoring dan evaluasi Mengetahui respon pasien terhadap intervensi yaitu monitor hasil
positif maupun negative dari:
b. Implementasi Tujuan
a. Memberikan penjelasan tentang diet TKTP
b. Memberikan pengetahuan terkait pneumonia
c. Memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga untuk
mematuhi diet yang diberikan agar mempercepat proses
penyembuhan pasien.
Pasien dan penunggu, mengenai diet untuk anemia baik jumlah, jadwal
dan jenis makanan yang dianjurkan .
c. Edukasi Koordinasi pelayanan gizi dengan tenaga kesehatan lain yaitu dengan
Dokter, perawat, apoter, dan tenaga kesehatan lain terkait asuhan
pasien
d. Konseling gizi Pasien dan penunggu, mengenai diet untuk anemia baik jumlah, jadwal
dan jenis makanan yang dianjurkan .
e. Kordinasi dengan tenaga Koordinasi pelayanan gizi dengan tenaga kesehatan lain yaitu dengan
kesehatan lain Dokter, perawat, apoter, dan tenaga kesehatan lain terkait asuhan
pasien
12. Monotoring dan evaluasi a.Status Gizi berdasarkan antropometri
b.Hasil biokimia terkait gizi ( gula darah puasa, 2 jam PP norma)
c.Fisik klinis terkait dengan Gizi,tidak terjadi hipoglikemia
d.Asupan makan tidak melebihi kebutuhan.
f. Re asesment(kontrol Kontrol ulang untuk konseling gizi melihat keberhasilan intervensi
kembali) (terapi gizi) dan kepatuhan diet 1 bulan setelah pulang dari rumah sakit
ii. Implementasi
iii. Edukasi