Anda di halaman 1dari 38

 Triyani Kresnawan, DCN, MKes, RD

 Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit


Triyani Kresnawan, DCN, MKes, RD
Jaka 1 Maret 1962
triyaawan@yahoo.com
PENDIDIKAN
Akademi Gizi Jakarta 1984
Curriculum Vitae
Diploma IV Gizi FKUI Jurusan Gizi Klinik 1990
Pasca Sarjana FKM UI Jurusan Gizi 1999

RIWAYAT PEKERJAAN
Ka. Unit Produksi Makanan Tahun 2000 s/d 2013
Ka. Instalasi Gizi Tahun 2013 s/d 2017
TIM Hemodialisis, CAPD dan Transplantasi Ginjal s/d saat ini
Konselor Diet Ginjal di RSCM Kencana s/d saat ini
Asesor Tenaga Gizi Kemkes s/d saat ini
Surveyor KARS s/d saat ini

ORGANISASI PROFESI
PERSAGI ( Persatuan Ahli Gizi Indonesia)
AsDI ( Asosiasi Dietisien Indonesia)
Konsultan IKCC (Indonesia Kidney Care Club)
AIPGI (Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia)
Kasus malnutrisi di RS pada
tahun 2016
Pasien malnutrisi dibandingkan dengan
pasien tanpa malnutrisi
MALNUTRISI TERKAIT DENGAN

BEBAN EKONOMI BIAYA LAMA RAWAT


Pasien dengan malnutrisi memiliki

Rumah sakit terkait malnutrisi harus Terjadi kematian di rumah sakit daripada Pasien malnutrisi di rumah sakit lebih
diperhitungkan tanpa malnutrisi panjang lama rawat inap
MALNUTRISI DI RUMAH SAKIT
STUDI DELPHI (Meijers dkk, 2010)

• Defisiensi/Kurang Energi,
• Defisiensi/Kurang Protein
• Penurunan masa otot

Digambarkan dengan kehilangan berat


badan, penurunan indek massa tubuh
dan kurangnya asupan makanan
PERLUNYA SKRINING GIZI
MENGIDENTIFIKASI PASIEN
Identifikasi Risiko Gizi
Asupan yang kurang
atau hilangnya massa
tubuh

Terdapat Inflamasi…? Ya/Tidak

YA YA
TIDAK Derajat ringan Ada tanda /respon
hingga sedang Inflamasi

Malnutrisi Terkait Malnutrisi terkait Malnutrisi Terkait


Kelaparan Penyakit Kronik Penyakit Akut atau
(murni karerna (gagal organ, kanker pankreas, Cedera
arthtitis rheumatoid, obesitas, (infeksi mayor, luka bakar,
kelaparan kronik,
sarkopenia) trauma, cedera kepala)
anoreksia nervosa)
Patient Centered Care
Profesional Pemberi Clinical
Asuhan Team Leader
PPA DPJP
Dalam SNARS Ed 1.1

PPJA
Apoteker

Profesional Pemberi Asuhan


:
• Mereka yg secara langsung
memberikan asuhan kpd
pasien, a.l. DPJP, PPJA,
Dietisien, Apoteker, dan
Lainnya Dietisien
Lainnya.
• Kompetensi Profesi &
Kolaborasi Interprofesional
• Tugas Mandiri, Tugas
Kolaboratif, Tugas SUMBER : (KARS, 2019)
Delegatif/Mandat
Konsep
Patient Centred
Care
(Std HPK)

Konsep Inti Asuhan


Core Concept Pasien
Terintegrasi

Integrasi
❑ Integrasi Intra-Inter PPA
❑ Perspektif Pasien (AP 4, SKP 2, TKRS 3.2, MKE 5)
❑ Perspektif PPA ❑ Integrasi Inter Unit
(PAP 2, ARK 3.1, TKRS 3.2, MKE 5)
•Conway,J et al: Partnering with Patients and Families To Design a
Patient- and Family-Centered Health Care System, A Roadmap for
❑ Integrasi PPA-Pasien
the Future. Institute for Patient- and Family-Centered Care, 2006 (HPK 2, 2.1, 2.2, AP 4, MKE 6)
•Standar Akreditasi RS v.2012, KARS →Horizontal & Vertical Integration
•Nico Lumenta, Sintesis berbagai literatur, 2015
STANDAR PELAYANAN
BERFOKUS PASIEN
STANDAR PELAYANAN
BERFOKUS PASIEN
• ARK (Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas
Pelayanan)
• HPK (Hak pasien dan keluarga)
• AP (Asesmen Pasien)
• Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP)
Makanan dan Terapi Gizi PAP 4 & PAP5
• MKE (Managemen Komunikasi)
Standar AP 1.4 LINK ke PAP 4 & 5
Deteksi Dini Risiko Malnutrisi
Mencegah HOSMAL (Hospital Malnutrition)
Skrining Gizi dalam waktu 1x24 jam

Pasien dengan risiko D Bukti dalam RM tentang pelaksanaan pasien 10 TL


nutrisional dilanjutkan dengan dengan risiko nutrisional dilanjutkan dengan 5 TS
asesmen gizi. (D,W) asesmen gizi 0 TT
• PPJA
W • Dietisien
• Pasien/keluarga
TUJUAN SKRINING GIZI

Memprediksi/menapis probabilitas outcome yang baik atau


buruk terkait gizi

APABILA NO SCREENING…? Malnutrisi


tidak
terdeteksi
Kondisi sekarang
(BB, TB, IMT, LILA)

Kondisi yang stabil


(Kehilangan BB)

Komponen Utama
Skrining Gizi Kondisi memburuk
(Rasmussen dkk, 2010) (Penurunan asupan)

Pengaruh penyakit
terhadap status gizi
Skrining Gizi
Nutritional Dapat Membantu
Screening Memilah
Can Help Identify andrisiko &
Track
Mencegah Terjadi Malnutrisi Lebih
Nutritional Risklanjut bila di Asesmen

Identifikasi pasien berisiko malnutrisi

Berikan Intervensi gizi yang tepat

Meningkatkan asupan energi, protein dan zat gizi lain sesuai kondisi medis

Meningkatkan indikator antropometri

Meningkatkan perbaikan penyakit – mengurangi komplikasi

Mengurangi hari perawatan dan penggunaan biaya RS


MAKANAN DAN TERAPI GIZI
PAP 5
Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP 5)
Pasien dengan resiko nutrisi (berisiko malnutrisi) menerima
Terapi Gizi terintegrasi
Maksud & Tujuan :
Pada asesment awal di skrining untuk risiko nutrisi. Pasien
dikonsultasikan ke Ahli gizi untuk dilakukan asesmen lebih
lanjut. Jika ditemukan resiko malnutrisi maka dibuat
rencana terapi gizi dan dilaksanakan. Kemajuan dimonitor
dan dicatat. DPJP, Perawat, Ahli gizi, dan kel pasien
bekerjasama dalam konteks asuhan gizi terintegrasi
PERAN TENAGA GIZI
MELAKUKAN ASUHAN
GIZI RANAP & RAJAL
PROSES ASUHAN GIZI TERINTEGRASI (DPJP, PERAWAT, DIETISIEN,
NAKES LAIN, KEL.PASIEN) PELAYANAN ASUHAN PASIEN
(PAP 5.1 RS MENETAPKAN REGULASI)
Tersedianya berbagai pilihan makanan sesuai dengan status gizi
pasien dan konsisten dengan asuhan klinis nya
PAP4 SNARS 1.1
KETERKAITAN PROSES PELAYANAN MAKANAN DENGAN STANDAR SNARS 1.1

PAP 4.1 PPI 7.4.1 PPI 7.4.2


PPI 7.4.2
PPI 7.4.3 PPI 7.4.3 PPI 7.4.3
PAP 4.1 PPI 7.4.3
PAP 4.1
MKF MKF MKF
MKF MKF
2,3,4,5,7, 9,10 2,3,4,5,6,7,9,10 2,3,4,5,6,7,9,10
2,3,4,5,6,7,9,10
2,3,4,5,6,7, PKPO 3.1
PKPO 3.1 PKPO 3.1 PKPO 3.1
9,10
Distribusi
Makanan: Pelanggan:
Perencanaan Sentralisasi Pasien Rawat
Penerima Penyimpa Persiapan Pengolahan Inap
- Menu an & Pelanggan
-Anggaran nan Bahan Bahan
Bahan lain
Bahan Makanan Bahan Makanan Makanan
Makanan Distribusi
-Kontrak Makanan Makanan:
Desentralisasi

PPI 7.4.3
PAP 4.1
PAP 4.4
SKP 1,5
MKF 2,3,4,5,6,7,9,10
PKPO 3.1
Bukti Pemberian Terapi Gizi Terintegrasi
(PAP 5.2)

DPJP
CLINICAL
LEADER

SKRINING GIZI
AP 1.4 AP 1.1, 1.2
PPJA Asesmen DPJP

AP 1.1.4, 1.2.4,.DX
AP 1.1.4, 1.2.4,
Kep: Risiko/Defisit Apoteker
AP 1.4.3 DX Medis
Nutrisi
Asesmen Lanjutan
Dietisien
AP. 1.1.5, 1.2.5 AP. 1.1.5, 1.2.5
Rencana keperawatan: Rencana Asuhan Medis
Mandiri & Kolaborasii PAP 5.2, 5.3 Order Diet & Obat
Dx. Gizi, Rencana & Terapi Gizi

Monitoring,Implementasi PAP 5.4 Monitoring,Implementasi


& evaluasi Monitoring,Implementasi & & evaluasi
evaluasi

AP 2.1 EVALUASI TERINTEGRASI DALAM CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI


PAP 5.3 Asuhan Gizi Terintegrasi mencakup Rencana, pemberian,
monitor terapi Gizi (D, W)
DPJP, Perawat, Nutrisionis/Dietisien, Keluarga pasien bekerjasama dalam
kontek asuhan gizi terintegrasi. DPJP sebagai Clinical Leader

49
BAGIAN DARI ASUHAN GIZI YAITU INTERVENSI GIZI EDUKASI, KONSELING
PASIEN & KELUARGA SECARA LANGSUNG/TELE KONSELING
Dokumentasi Skrining Gizi

1. Penurunan Berat Badan 11 Kg dalam 6


bulan terakhir
skor : 3
2. Asupan kurang karena ada penurunan
nafsu makan : Ya
skor : 1

TOTAL SKOR MST : 4


Pasien dengan diagnosis/kondisi khusus : Ya
(Covid-19 dengan DM tipe 2 Malnutrisi)
Dokumentasi : Asesmen Gizi , lanjutan
skrining gizi untuk pasien baru
Contoh : Formulir Asuhan Gizi

1. Diagnosa : Covid-19 dengan DM Tipe 2


Malnutrisi
2. Risiko malnutrisi : Risiko Tinggi
3. Kondisi Khusus : Ya
4. Alergi Makanan : Tidak Ada
5. Preskripsi Diet : Diet Khusus
6. Tindak Lanjut : Perlu Asuhan Gizi
DOKUMENTASI TINDAK LANJUT SKRINING GIZI PERAWAT ADALAH ASESMEN GIZI
MENGGUNAKAN FORM ASUHAN GIZI FORMAT ADIME
Dokumentasi Care Plan Terintegrasi

Tanggal/ jam :
18 Maret 2021/Pk 10.00
Daftar Masalah :
Malnutrisi Energi Protein Kurang
Intervensi (Farmakologis & Non
Farmakologis) :
Diet DM 2100 kalori protein 75 gram,
4 porsi bentuk lunak bertahap
Tujuan dan Keluaran (outcome) :
Memenuhi kebutuhan energi dan
protein minimal 80 %. Optimalisasi
Asupan gizi secara bertahap
Waktu evaluasi (tanggal) :
21 Maret 2021
PAP 4.5 MONEV TERAPI GIZI
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
TERINTEGRASI (CPPT)
Asesmen Gizi
➢Antropometri
BB = 39 kg
➢Biokimia
Albumin = 2,94
➢Klinis/Fisik
TD = 120/80 mmHg; N = 84 x/mnt; RR= 20x/mnt; S= 36,8ºC.
Nafsu makan mulai baik
➢Asupan makan
T DM 1300 kkal +MC Komersial 200 ml + Roti porsi ke-4
E =1750 kkal, P=63g, L=45g, KH=261g
Diagnosa Gizi
Malnutrisi (NC 4.1) berkaitan dengan peningkatan kebutuhan
zat gizizi ditandai oleh % asupan makan SMRS E=72%,
L=74%, KH=55% dan status gizi kurang (IMT 17,3)
Intervensi Gizi
➢Diet Lunak DM 2100 kkal, protein 75 gram secara bertahap
TDM 1500 kkal + MC komersial 1x200ml + Roti porsi ke-4
Monitoring & Evaluasi
➢Asupan makan, daya terima, berat badan, lab biokimia
Contoh: CPPT dalam Dokumen Medik
Health Information Systems (HIS)
Daftar Bacaan
• Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1.1 KARS, Kemenkes
RI 2019
• Instrumen Survey Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS)
edisi 1.1 2019
• Joint Commission International Accreditation Standards for Ambulatory
Care 4 Edition 2019
• Malnutrition Care : Preparing for Next Level of Quality. Journal of The
Academy of Nutrition and Dietetic Volume 116 No 5. 2016
• Malnutrition Quality Improvement Initiative (MQII). Malnutrition Care
Assessmen and Decision Tool 2016
• MQII Complate Toolkit, Scond Edition 2018
• PMK 26 tahun 2013 tentang penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik
Tenaga Gizi
• Permenkes RI no.78 tahun 2013 tentang Pedoman Pelayanan Gizi RS
• Joint Commission International 6 th ed 2017
• Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI No 187 tahun 2019 tentang
SKKNI Dietisien
• Keputusan Menteri Kesehatan RI No 01.07/342/2020 tentang Standar
Profesi Nutrisionis

Anda mungkin juga menyukai