Anda di halaman 1dari 6

TOR EARLY WARNING SYSTEM (EWS)

RSU LURAMAY
TAHUN 2023

RUMAH SAKIT UMUM LURAMAY MAKASSAR


Jl. A.P. Pettrani No. 82 Makassar Phone : 0411 – 4671666 Fax : 0411 – 4671999

Email : rsiaparamounthospital@gmail.com
Kerangka Acuan
Early Warning System (EWS)

A. Latar Belakang Kegiatan


Staf Klinis memerlukan pelatihan untuk mendeteksi (mengenali) perubahan kondisi pasien
memburuk dan mampu melakukan tindakan. Staf yang tidak bekerja di ruang pelayanan
intensif/kritis mungkin tidak mempunyai pengetahuan dan pelatihan yang cukup untuk
melakukan asesmen serta mengetahui pasien yang akan masukan dalam kondisi kritis. Padahal,
banyak pasien di bangsal mengalami keadaan kritis selama dirawat inap. Seringkali pasien
memperlihatkan tanda bahaya dini (contoh, tanda-tanda vital yang memburuk dan perubahan
kecil status neurologisnya) sebelum mengalami penurunan kondisi klinis yang meluas sehingga
mengalami kejadian yang tidak diharapkan.
Ada kriteria fisiologis yang dapat membantu staf untuk mengenali sedini-dininya pasien
yang kondisinya memburuk. Sebagian besar pasien yang mengalami gagal jantung atau gagal
paru sebelumnya memperlihatkan tanda-tanda fisiologis di luar kisaran normal yang merupakan
indikasi keadaan pasien memburuk. Hal ini dapat diketahui dengan Early Warning System (EWS).
Early Warning System (EWS) adalah sistem peringatan dini yang dapat diartikan sebagai
rangkaian sistem komunikasi informasi yang dimulai dari deteksi awal, dan pengambilan
keputusan selanjutnya. Deteksi dini merupakan gambaran dan isyarat terjadinya gangguan fungsi
tubuh yang buruk atau ketidakstabilitas fisik pasien sehingga dapat menjadi kode dan atau
mempersiapkan kejadian buruk dan meminimalkan dampaknya, penilaian untuk mengukur
peringatan dini ini menggunakan Early Warning Score.
Penerapan Early Warning System (EWS) membuat staf mampu mengidentifikasi keadaan pasien
memburuk sedini-dininya dan bila perlu mencari bantuan staf yang kompeten. Dengan demikian,
hasil asuhan akan lebih baik. Pelaksanaan Early Warning System (EWS) dapat dilakukan
menggunakan sistem skor. Semua staf dilatih untuk menggunakan Early Warning System (EWS).

B. Tujuan Kegiatan
1. Meningkatkan kemampuan staf dalam hal pelaksanaan Early Warning System (EWS) di Rumah
Sakit.
2. Meningkatkan pelaksanaan proses Early Warning System (EWS)
3. Meningkatkan pelaksanaan dokumentasi / pencatatan Early Warning System (EWS)
C. Rincian Kegiatan
Kegiatan ini adalah melakukan penilaian kondisi pasien dengan 3 pendekatan, yaitu:
1. National Early Warning System (NEWS)
2. Pediatric Early Warning System (PEWS)
3. Modified Early Obstetric Warning Score (MEOWS)
o National Early Warning System
National Early Warning Score (NEWS) adalah sebuah pendekatan sistematis yang
menggunakan skoring untuk mengidentifikasi perubahan kondisi sesorang sekaligus
menentukan langkah selanjutnya yang harus dikerjakan. Penilaian ini dilakukan pada orang
dewasa (berusia lebih dari 16 tahun), tidak untuk anak-anak dan ibu hamil. Sistem ini
dikembangkan oleh Royal College of Physicians, the Royal College of Nursing, the National
Outreach Forum and NHS Training for Innovatio, London tahun 2012. Sistem skoring
NEWS menggunakan pengkajian yang menggunakan 7 (tujuh) parameter fisiologis yaitu
tekanan darah sistolik, nadi, suhu, saturasi oksigen, kebutuhan alat bantu dan status
kesadaran untuk mendeteksi terjadinya perburukan/ kegawatan kondisi pasien yang
tujuannya adalah mencegah hilangnya nyawa seseorang dan mengurangi dampak yang lebih
parah dari sebelumnya.
1) NEWS digunakan pada pasien dewasa (berusia 16 tahun atau lebih).
2) NEWS dapat digunakan untuk untuk mengasesmen pengakit akut, mendeteksi
penurunan klinis, dan menginisiasi respon klinis yang tepat waktu dan sesuai.
3) NEWS tidak digunakan pada:
a. Pasien berusia kurang dari 16 tahun
b. Pasien hamil
c. Pasien dengan PPOK
4) NEWS juga dapat diimplementasikan untuk asesmen prehospital pada kondisi akut oleh
first responder seperti pelayanan ambulan, pelayanan kesehatan primer, Puskesmas
untuk mengoptimalkan komunikasi kondisi pasien sebelum diterima rumah sakit tujuan.

Parameter Early Warning System


Physiological
Parameter 3 2 1 0 1 2 3
Pernafasan ≤8 9-11 12-20 21-24 >25
Saturasi ≤91 92-93 94-95 ≥96
Pemberian Yes No
Oksigen
Temperatur ≤35 35,1-36,0 36,2 - 38,0 ≥39,1
Sistolik ≤90 90-100 101-110 111-219 ≥220
Denyut Nadi ≤40 41-50 51-90 91-110 111-130 ≥131
Kesadaran Sadar V.P
penuh Or U
Score EWS

Tindakan Penilaian Early Warning System

NO NILAI EWS FREKUENSI ASUHAN YANG DIBERIKAN


MONITORING
Minimal setiap 12 jam Lanjutkan observasi/ monitoring secara
1 0
sekali rutin
1. Perawat pelaksana menginformasikan
kepada ketua tim / penanggung jawab
jaga ruangan tentang siapa yang
melaksanakan assesmen selanjutnya.
Minimal Setiap 2. Ketua tim / penanggung jawab
2 Total Score 1 – 4
4 – 6 Jam Sekali membuat keputusan:
a. Meningkatkan frekuensi
observasi / monitoring
b. Perbaikan asuhan yang
dibutuhkan oleh pasien
1. Ketua Tim (Perawat) segera
memberikan informasi tentang
kondisi pasien kepada dokter jaga
Peningkatan Frekuensi atau DPJP,
Total Score 5 dan
Observasi / Monitoring. 2. Dokter jaga atau DPJP melakukan
3 6 atau 3 dalam 1
Setidaknya Setiap 1 Jam assesmen sesuai kompetensinya dan
(satu) parameter
Sekali menentukan kondisi pasien apakah
dalam penyakit akut,
3. Siapkan fasilitas monitoring yang
lebih canggih.
4 Total Score 7 atau Lanjutkan Observasi / 1. Ketua Tim (Perawat) melaporkan
lebih Monitoring Tanda-Tanda kepada Tim kode biru
Vital 2. Tim kode biru melakukan assesmen
segera
3. Stabilisasi oleh Tim kode biru dan
pasien dirujuk sesuai kondisi pasien
4. Untuk pasien di IGD (Prioritas 3, 4
dan 5), Perawat penanggungjawab
segera kirim pasien ke ruang
Resusitasi untuk penangan Bantuan
Hidup Lanjut (BHL)

D. Sasaran Kegiatan
1. Perawat RSU Luramay
2. Bidan RSU Luramay
3. Peserta di batasi 20 orang

E. Narasumber

F. Waktu Dan Tempat Kegiatan


Hari :
Tanggal :
Jam : 08.00 - selesai
Tempat : Aula RSU Luramay

G. Jadwal Kegiatan

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan & Pelaporan


Laporan hasil Pelatihan

I. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi


1. Pencatatan Pada kegiatan ini, ada beberapa hal yang harus didokumentasikan seperti:
1) Pre planning kegiatan
2) Materi
3) Undangan
4) Daftar hadir
5) Laporan hasil kegiatan
6) Dokumentasi
2. Laporan hasil kegiatan IHT EWS kepada Direktur RSU Luramay
3. Evaluasi pelaksanaan program dilakukan dengan cara melihat seluruh pelaksanaan kegiatan
yang sudah dilakukan dan kegiatan yang belum dilakukan beserta hambatan pelaksanaan
kegiatan.

J. Sertifikat
Setirfikat akan diberikan hanya kepada peserta yang dinyatakan lulus

K. Penutup
Demikian kerangka acuan ini disusun untuk dijadikan sebagai gambaran serta pedoman umum
dalam pelaksanaan Inhouse training “Early Warning System“ dalam proses pembelajaran klinik.

Makassar,
Ketua Panitia Pelatihan EWS

Anda mungkin juga menyukai