Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Early warning system (EWS) adalah panduan yang digunakan oleh petugas
layanan kesehatan untuk menentukan secara cepat derajat penyakit atau
kondisi actual dari pasien. EWS berdasarkan atas tanda-tanda vital utama
yaitu Respiratory rate, saturasi oksigen, temperatur, tekanan darah, denyut
nadi, dan respon pasien (Alert, verbal, pain, unresponsive). Penerapan EWS
ini didasari oleh keinginan untuk bias mengenali tanda-tanda penurunan
kondisi pasien secara lebih cepat di ruang perawatan yang tidak mempunyai
sistem observasi secara ketat.
B. Tujuan
1. TujuanUmum
Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di RSUD
PratamaTambu.
TujuanKhusus
a. Sebagai acuan dalam prosedur pengenalan dini kegawat daruratan
pada pasien rawat inap.
b. Mengurangi jumlah panggilan code blue pada pasien yang dirawat di
ruang perawatan umum.
c. Peningkatan respon time dalam pertolongan kedaruratan dan tindakan
definitive selanjutnya.

1
BAB II
DEFINISI

1. Early Warning System(EWS) adalah sistem peringatan dini yang dapat


diartikan sebagai rangkaian sistem komunikasi informasi yang dimulai dari
deteksi awal, dan pengambilan keputusan selanjutnya. Diteksi dini
merupakan gambaran dan isyarat terjadinya gangguan funsi tubuh yang buruk
atau ketidakstabilitas fisik pasien sehingga dapat menjadi kode dan atau
mempersiapkan kejadian buruk dan meminimalkan dampaknya, penilaian
untuk mengukur peringatan dini ini menggunakan Early Warning Score.
2. Tujuan EWS adalah untuk mendeteksi terjadinya perburukan/ kegawatan
kondisi pasien yang tujuannya adalah mencegah hilangnya nyawa seseorang
dan mengurangi dampak yang lebih parah dari sebelumnya. Pengukuran skor
pada pasien dewasa menggunakan National Early Warning Score (NEWS),
pada pasien anak menggunakan Pediatric Early Warning System (PEWS),
pada pasien ibu hamil menggunakan Modified Obstertic Early Warning Score
(MEOWS).
3. National Early Warning Score (NEWS)adalah sebuah pendekatan sistematis
yang menggunakan skoring untuk mengidentifikasi perubahan kondisi
sesorang sekaligus menentukan langkah selanjutnya yang harus dikerjakan.
Penilaian ini dilakukan pada orang dewasa (berusia lebih dari 16 tahun), tidak
untuk anak-anak dan ibu hamil. Sistem ini dikembangkan oleh Royal College
of Physicians, the Royal College of Nursing, the National Outreach Forum
and NHS Training for Innovatio, London tahun 2012.
4. Sistem skoring NEWS menggunakan pengkajian yang menggunakan 7
(tujuh) parameter fisiologis yaitu tekanan darah sistolik, nadi, suhu, saturasi
oksigen, kebutuhan alat bantu O2 dan status kesadaran untuk mendeteksi
terjadinya perburukan/ kegawatan kondisi pasien yang tujuannya adalah
mencegah hilangnya nyawa seseorang dan mengurangi dampak yang lebih
parah dari sebelumnya.

2
5. Pediatric Early Warning System (PEWS) adalah penggunaan skor
peringatan dini dan penerapan perubahan kompleks yang diperlukan untuk
pengenalan dini terhadap pasien anak di rumah sakit.
6. Sistem skoring PEWS menggunakan pengkajian yang menggunakan 9
(sembilan) parameter fisiologis yaitu suhu, nadi, pernafasan, distres
pernafasan, pemasangan O2, saturasi, tingkat kesadaran, warna kulit,
hipoglikemi.
7. Modified Obstertic Early Warning Score(MEOWS) adalah penggunanaan
skor peringatan ini yang mengalami perubahan pada pasien ibu hami dimulai
usia 20 minggu sampai kelahiran anak usia 6 minggu.
8. Sistem skoring MEOWS menggunakan pengkajian dengan 10 parameter
fisiologis, yaitu respirasi, saturasi, suhu, tekanan darah sistolik, tekanan darah
diastolik, nadi, tingkat kesadaran, nyeri, lochea, protein urin.

3
BAB III
RUANG LINGKUP

Early Warning System (EWS) digunakan pada ruangan rawat inap biasa yang
tidak mempunyai system observasi secara ketat seperti yang dilakukan di ruangan
intensif. Sistem ini bias diterapkan pada seluruh ruang rawa tinap di RSUD
Pratama Tambu yang meliputi ruang rawat inap dewasa, ruang rawat inap anak,
ruang maternal dan kamar bersalin.

4
BAB IV
TATA LAKSANA

A. National Early Warning System


1. NEWS digunakan pada pasien dewasa (berusia 16 tahun atau lebih)
2. NEWS dapat digunakan untuk untuk mengasesmen pengakit akut,
mendeteksi penurunan klinis, dan menginisiasi respon klinis yang tepat
waktu dan sesuai.
3. NEWS tidak digunakan pada:
a. Pasien berusia kurang dari 16 tahun
b. Pasien hamil
c. Pasien dengan PPOK
4. NEWS juga dapat diimplementasikan untuk asesmen prehospital pada
kondisi akut oleh first responder seperti pelayanan ambulans, pelayanan
kesehatan primer, Puskesmas untuk mengoptimalkan komunikasi kondisi
pasien sebelum diterima rumah sakit tujuan.

a. Tabel Parameter National Early Warning Score (NEWS)


Parameter Blue 3 2 1 0 1 2 3 Blue
Respirasi ≤5 6-8 9-11 12-20 21- 25-34 ≥35
24
Saturasi O2 ≥96 94-95 92- ≤91
93

Suplemen O2 Ya Tidak
TD Sistolik ≥220 181- 111- 101- 91- 71-90 ≤70
220 180 110 100
Heart Rate ≥140 131-140 111- 91-110 51-90 41-50 ≤40
130
Kesadaran Sadar Nyeri/Verbal
Temperatur ≤35 35.1- 36.1-38 38.1- ≥35
36 39

5
b. Skor NEWS dan Respon Klinis yang Diberikan
Skor 1-4 (Resiko Ringan) Assesment segera oleh perawat senior, respon
segera, maks 5 menit, eskalasi perawatan dan
frekuensi monitoring 4-6 jam, jika diperlukan
assesment oleh dokter jaga
Skor 5-6 (Resiko Sedang) Assesment segera oleh dokter jaga (respon segera,
maks 5 menit), konsultasi DPJP dan spesialis
terkait eskalasi perawatan dan monitoring tiap
jam, pertimbangkan perawatan dengan monitoring
Skor 7 ataulebih / 1 Parameter Resusitasi dan monitoring secara kontinyu oleh
Kriteria Red (ResikoTInggi) dokter jaga dan perawat senior, aktivasi code blue
segera maks 10 menit, informasikan dan
konsultasikan ke DPJP
HentiNapas/Jantung Lakukan RJP oleh petugas/tim primer, aktivasi
code blue segera maksimal 5 menit, informasikan
dan konsultasikan DPJP

B. Pediatric Early Warning System (PEWS)


1. PEWS digunakan pada pasienanak/ pediatrik ( berusia saat lahir-16 tahun)
2. PEWS dapat digunakan untuk untuk mengasesmen penyakit akut,
mendeteksi penurunan klinis, dan menginisiasi respon klinis yang tepat
waktu dan sesuai.
3. PEWS tidakdigunakan pada:
a. Pasien dewasa lebih dari 16 tahun
b. Pasien anak dengan TOF (Tetralogi of Fallot), sindrom VACTERL
4. PEWS juga dapat diimplementasikan untuk asesmen prehospital pada
kondisi akut oleh first responder seperti pelayanan ambulans, pelayanan
kesehatan primer, Puskesmas untuk mengoptimalkan komunikasi kondisi
pasien sebelum diterima rumah sakit tujuan.

6
a. Tabel Parameter Pediatrik Eearly Warning Score
Parame 0 1 3 2
ter
Keadaa InteraksiBi Somnolenata Iritabel, tidak Letargi, gelisah,
nUmum asa u rewel dapat penurunanresponterhada
tapidapat ditenangkan pnyeri
ditenangkan
Kardiov Tidaksiano Tampakpucat Tampaksianosi Sianotik dan motlet,
askuler sis, ataupengisia s, ataupengisiankapiler>5
ataupengisi nkapiler 2 ataupengisiank detikatautakikardi>30x
ankapiler<2 detik apiler>2 detik, diatas parameter RR
detik atautakikardi> sesuaiusia/menitataubra
20x diatas dikardisesuaiusia
parameter RR
sesuaiusia/men
it
Respira Respirasida Respirasi>10 Respirasi>20x Respirasi>30x diatas
si lam x diatas diatas parameter normal
parameter parameter parameter atau>5x dibawah RR
normal, RR sesuaiusia/men sesuaiusiapermenitdeng
tidakterdap sesuaiusia/m it, anretraksiberatataumerin
atretraksi enitataumeng atauadaretraksi tihataumengguakan
gunakanotota ataumengguna FiO2 lebihdari 50%
lat bantu kan FiO2
napasataume lebihdari 40%
nggunakan
FiO2
lebihdari
30%

7
b. Nilai Normal Tanda-Tanda Vital
Usia Heart Rate/menit Respirasi/menit
Neonatus (0-1 Bulan) 100-180 40-60
Bayi (1-12 Bulan) 100-180 35-40
Balita (13-36 Bulan) 70-110 25-30
Pra-sekolah (4-6 Tahun) 70-110 21-23
Sekolah (7-12 Tahun) 70-110 19-21
Remaja (13-19 Tahun) 55-90 16-18

c. Respon Klinis terhadap Pediatrik Early Warning System (PEWS).


Skor 0-2 (Normal) Pasien dalam keadaan stabil, jika skor 0 dilakukan
evaluasi secara rutin tiap 8 jam, jika skor naik 1 atau 2,
lakukan evaluasi setiap 4 jam, jika diperlukan asesmen
oleh dokter jaga
Skor 3-4 Ada penurunan kondisi pasien, asesmen oleh dokter jaga,
laukan evaluasi ulang setiap 2 jam atau lebih cepat,
konsultasi ke DPJP, laukan terapi sesuai instruksi jika
diperlukan dipindahkan ke area dengan monitoring yang
sesuai
Skor 5 atau lebih Ada perubahan yang signifikasn, lakukan resusitasi,
monitoring secara kontinyu, aktivasi code blue kegawatan
medis secara maksimal 10 menit, informasikan dan
konsultasikanke DPJP
Henti Napas/Jantung Lakukan RJP oleh petugas/tim primer, aktivasi code blue
segeramaksimal 5 menit, informasikan dan konsultasikan
DPJP

C. Modified Early Obstertic Warning Score (MEOWS)


1. MEOWS digunakan pada pasienibu hamil dengan usia kandungan 20
minggu sampai 6 minggu setelah melahirkan.
2. MEOWS dapat digunakan untuk mengasesmen pengaki takut, mendeteksi
penurunan klinis, dan menginisiasi respon klinis yang tepatwaktu dan

8
sesuai.
3. MEOWS tidakdigunakanselama proses pembukaan sampai selesai
melahirkan.
a. Tabel Parameter Modified Early Obstertic Warning System
(MEOWS)

Parameter 3 2 1 0 1 2 3
Respirasi <12 12-20 21-25 >25
Saturasi <92 92-95 >95
Penggunaan O2 Yes No
Suhu <36 36.1- 37.5-37.7 >37.7
37.2
Tekanan darah <90 90-140 141- 151-160 >160
sistolik 150
Tekanan darah 60-90 91-100 101-110 >110
diastolik
Nadi <50 50-60 61-100 101- 111-120 >120
110
Tingkat A V, P/U
ksadaran
Nyeri Normal Abnormal
Pengeluaran/ Normal Abnormal
Lochea
Protein urin + ++>

9
b. Respon Klinis terhadap MEOWS

Skor 1-4 (ResikoRingan) Assesment segera oleh bidan senior, respon segera, maks 5
menit, eskalasi perawatan dan frekuensi monitoring 4-6
jam dan konsultasikan ke DPJP, jika terdapat gejala
impending eclampsia (nyeri kepala, gangguan kepala dan
nyeri ulu hati) eskalasi
Skor 5-6 (ResikoSedang) Assesment segera oleh dokter jaga (respon segera, maks 5
menit), konsultasi DPJP dan spesialis terkait eskalasi
perawatan dan monitoring tiap jam, pertimbangkan
perawatan dengan monitoring yang sesuai (HCU)
Skor 7 ataulebih / 1 Resusitasi dan monitoring secara kontinyu oleh dokter
Parameter Kriteria Red jaga dan bidan senior, informasikan dan konsultasikan ke
(ResikoTInggi) DPJP, kontak segera anastesi obstetrik, pindahkan ke area
yang sesuai (HCU/ICU) jika terdapat tanda dan gejala
penurunan kondisi secara cepat, penurunan kesadaran,
kejang, akraldingin, distress pernapasan dan perdarahan
yang massif segera panggil tim medis reaksi emergency
HentiNapas/Jantung Lakukan RJP oleh petugas/tim primer, aktivasi code blue
segeramaksimal 5 menit, informasikan dan konsultasikan
DPJP

10
BAB V
DOKUMENTASI

1. Lembar observasi National Early Warning Score (NEWS)


2. Lembar observasi Pediatrik Early Warning System (PEWS)
a. PEWS Umur <1 Tahun
b. PEWS Umur 1-5 Tahun
c. PEWS Umur 5-11 Tahun
d. PEWS Umur 12-16 Tahun
3. Lembar observasi Modified Early Obstertic Warning System (MEOWS)

11
BAB VI
PENUTUP

Penerapan early warning system adalah salah satu standar akreditasi


rumahsakit yang harus dipenuhi oleh rumah sakit. Hal ini menjadi penting untuk
meningkatkan keselamatan pasien dengan cara mengurangi terjadinya delay
dalam pelayanan dan pengenalan secara dini tanda-tanda kegawatan. Dengan
penerapan early warning system ini diharapkan angka mortalitas bias menurun
dan kepuasan pasien bias meningkat.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Hill, K. (2012). National Early Warning Score. Nursing in Critical


Care, 17(6), 318-318.
2. Morgan, D. (2010). Core Topics in Critical Care Medicine. Anaesthesia and
Intensive Care, 38(6), 1145-1147.
3. Smith, G. B., Prytherch, D. R., Meredith, P., Schmidt, P. E., & Featherstone,
P. I. (2013). The ability of the National Early Warning Score (NEWS) to
discriminate patients at risk of early cardiac arrest, unanticipated intensive
care unit admission, and death. Resuscitation, 84(4), 465-470.

13

Anda mungkin juga menyukai