Anda di halaman 1dari 84

RESUSITASI JANTUNG PARU

(2015 AHA GUIDELINES UPDATE)


APA YANG HARUS DILAKUKAN?

2
Kategori penolong

(TMRC)

(dokter/perawat)

(penolong awam)
Basic life support (BLS)/Bantuan Hidup
Dasar (BHD)

 Resusitasi Jantung Paru (RJP)

Resusitasi Jantung Paru dan Otak (RJPO)

SEMUA TINDAKAN SEGERA UNTUK


Istilah… MENGHENTIKAN PROSES KEMATIAN
Resusitasi jantung paru (RJP)
adalah bagian dari rangkaian
tindakan bantuan hidup dasar
Lanjut...
Suatu rangkaian penilaian dan tindakan yang dilakukan
untuk mengembalikan fungsi paru dan jantung dalam
waktu singkat.

Bila dilakukan secara cepat dan benar kemungkinan


berhasil besar.

Dengan RJP fungsi paru dan jantung dapat


dipertahankan sampai adanya bantuan lanjutan.
Kedaruratan Sehari-hari
Tenggelam
Stroke
Obstruksi /Benda asing Keracuan
Inhalasi asap Trauma
Reaksi anapilaksis Infark miokard
Overdosis obat Sambaran petir
Koma
Sengatan listrik
fakta… Bantuan Hidup Dasar

Benar dan Efektif

Menghasilkan OUTPUT JANTUNG


25% – 33%, OUTPUT JANTUNG Normal
Sirkulasi darah terhenti 4 – 6 menit,
fakta… menyebabkan

KERUSAKAN OTAK PERMANEN

Penderita harus segera MENDAPATKAN


Bantuan Hidup Dasar
WAKTU KRITIS
Clinical death (Mati klinis) : nafas (-)
dan jantung/nadi(-) Penderita mempunyai
kesempatanWaktu selama 4 – 6 menit untuk
dilakukan RJP tanpa Kerusakan Otak

Brain damage : setelah 4 - 6 menit


(Kerusakan otak)

Biological death : Kematian sel dimulai


terutama sel otak dan bersifat Irreversibel, biasa
terjadi dalam waktu 8 – 10 menit dari henti
jantung. (Mati biologis)
Golden time
Tanda – tanda pasti mati :
• Lebam Mayat ( terjadi 20 – 30 menit setelah kematian )
• Kaku Mayat ( terjadi antara 1 – 2 jam kemudian )
• Pembusukan ( terjadi setelah 6 – 12 jam setelah kematian )
• Tanda lainnya / Cedera yang mematikan

Penderita henti nafas dan jantung mempunyai harapan hidup


lebih baik jika semua langkah dalam “ Rantai Penyelamatan /
Rantai survival “ dilakukan bersamaan.
Hal ini diperkenalkan oleh AHA ( American Heart association )
Yang mempunyai 4 mata rantai :
Kecepatan meminta bantuan
Resusitasi jantung Paru
Defibrilasi
Pertolongan hidup lanjut
Keterlambatan BHD

Keterlambatan Kemungkinan
BHD berhasil

1 menit 98 dari 100


3 menit 50 dari 100
10 menit 1 dari 100
Indikasi BHD
Henti napas.
Penyebab : tenggelam,stroke, obstruksi jalan napas
akibat benda asing, menghirup asap, keracunan obat,
tersengat listrik, tercekik, trauma, MCI, dll.
Tanda –tanda: dengan tidak adanya gerakan dada dan
aliran udara pernafasan dari pasien.
Pada awal henti nafas oksigen masih di dalam darah
untuk beberapa menit dan jantung masih dapat
mensirkulasikan darah ke otak dan organ vital lainnya,
jika pada keadaan ini diberikan bantuan nafas, maka
akan sangat bermanfaat sehingga pasien dapat tetap
hidup dan mencegah henti jantung.
Indikasi BHD
Henti jantung
Pada saat terjadi henti jantung, secara langsung akan
terjadi henti sirkulasi. Henti sirkulasi ini akan dengan
cepat menyebabkan otak dan organ vital kekurangan
oksigen.
Tujuan BHD
1. Mencegah berhentinya sirkulasi atau
berhentinya pernafasan
2. Memberikan bantuan eksternal terhadap
sirkulasi dan ventilasi dari pasien yang
mengalami henti jantung atau henti nafas
melalui resusitasi jantung paru ( RJP ).
RANTAI KELANGSUNGAN HIDUP inhospital
cardiac arrests (IHCAs) dan out-of-hospital
cardiac arrests (OHCAs)

IHCA DAN OHCA


Serangan Jantung di Dalam Rumah Sakit (HCA)

AHA 2015 Guidelines


Serangan Jantung di Luar Rumah Sakit
(OHCA)

AHA 2015 Guidelines


Basic Life Support
(BLS) 2015
Immediate recognition and activation of Emergency Response System (ERS)
2010 2015
A verry methodical process was A more simultaneous approach
emphasized:Sebuah proses metode :pendekatan yg lebih simultan
ditekankan pada

 Check for responsiveness  Call for nearby help after finding an


unresponsive victim: meminta bantuan
terdekat setelah menemukan korban
tidak sadar/respon

 Check for no breathing or no normal • Assess breathing and pulse


breathing simultaneously: kaji nafas dan nadi
secara bersamaan

• Call for help  Full activitate emergency response


system or call for back up: sistem
tanggap darurat diaktifkan penuh atau
minta bantuan

• Check for pulse


Breathing and pulse
2015
Simultaneous breathing and pulse check in less than 10 seconds
Chest compression Depth
2015
Chest Compression Rate-Update
2015
Chest Compression Rate-Update
2015
Respiratory Rate
Respiratory Rate (Advanced Airway – 2015)
Ventilation Rate During CPR-2015
Urutan CPR: Bayi
ANJURAN & LARANGAN BLS CPR BERKUALITAS
TINGGI DEWASA
LANGKAH – LANGKAH RJP
DISINGKAT

D. R. S. C. A .B
UPDATE
KOMPRESI - DEKOMPRESI
Kompresi
• Menekan jantung dan paru
• Meningkatkan tekanan rongga dada

Dekompresi
• Pengisian jantung dan paru
• Menurunkan tekanan rongga dada
• Pengembangan penuh
RECOVERY POSITION
 BILA RESPIRATORI RATE (+)
 BILA NADI (+)
 MENGHINDARI ASPIRASI JIKA MUNTAH
 POSISI PALING AMAN
1 2

3
4
BHD PADA ANAK

• Teknik dasar sama seperti pada dewasa


• Kompresi dada dengan satu tangan pada
anak usia 1-8 tahun

22
BHD PADA BAYI

• Bayi = usia 1 - 12 bulan


• Kompresi dada menggunakan 2 jari, misal :
– jari telunjuk + jari tengah
– jari tengah + jari manis
– dua ibu jari
• Napas buatan : dari mulut ke mulut+hidung bayi

23
BHD PADA BAYI
• Napas buatan : dari mulut ke mulut+hidung bayi

24
BHD PADA BAYI

25
BHD PADA BAYI

26
• jari-jari yang melakukan kompresi jangan
sampai terangkat lepas dari dada pasien !!
• mudah salah posisi
• membuang waktu utk mencari lokasi kompresi
• kompresi organ yg salah / trauma organ

Bagian Diklat RSCM 27


ALOGARITMA RJP
AHA 2015
Algoritma Serangan
Jantung Pada Orang
Dewasa

• Kedalaman kompresi tidak boleh lebih dari 2,4


inci (6 cm).
• Singkatan: AED, defibrilator eksternal otomatis;
AP, anteroposterior; CPR, resusitasi
kardiopulmonari.

AHA 2015 Guidelines


Algoritma Gawat Darurat
(Dewasa) yang
Mengancam Jiwa Terkait
Opioid

Teknik CPR berdasarkan


tingkat pelatihan penolong
AHA 2015
Guidelines
Algoritma Serangan
Jantung Pada Pasien
Pediatri untuk Satu
Penolong

AHA 2015 Guidelines


Algoritma Serangan Jantung Pada Pasien Pediatri untuk 2 Penolong atau
Lebih

AHA 2015 Guidelines


Resusitasi Neonatal

3 pertanyaan utama :
1.Kehamilan normal?
2.Tonus baik?
3.Bernapas atau menangis?

Waktu Emas (60 detik) untuk menyelesaikan langkah awal :


-mengevaluasi ulang
-memulai ventilasi

•Rekomensi : penundaan pemotongan tali pusar > 30 detik ( bayi normal & prematur) yang tidak memerlukan resusitasi
saat lahir.
•Suhu
• Suhu tanpa asfiksia :36,5°C - 37,5°C
• Cegah hipotermi
• Hindari hipertemi ( >38°C)

AHA 2015 Guidelines


Resusitasi Neonatal

Bayi asprasi cairan amniotik tercemar mekonimum, tonus otot lemah dan
sulit bernapas :
•Hrs dirawat dlm inkubator
•Diberikan PAP, jika perlu.
•Intubasi tidak lagi disarankan
•Dukungan ventilasi dan kadar oksigen sesuai yang diindikasikan
•Penilaian detak jantung penting selama menit pertama resusitasi
•ECG 3 sadapan (kl ada) atau auskultasi dan palpasi
•Penilaian oksigenisasi menggunaka pulse oksimetri
•Resusitasi pada bayi baru lahir prematur (< 35 mg)
•oksigen rendah (21% - 30%) dan oksigen dititrasi.
•masker laring sebagai alternatif penggati intubasi trakea (>34 mg)

AHA 2015 Guidelines


Resusitasi Neonatal
Bayi prematur yang bernapas secara spontan dengan kesulitan pernapasan
•memberikan udara/oksigen tekanan positif secara berkelanjutan
•Intubasi rutin untuk pemberian PPV tdk dianjurkan

Rekomendasi tentang teknik kompresi dada


•Gerakan melingkar dengan dua ibu jari di atas dada
•Rasio kompresi berbanding ventilasi (3:1 dengan 90 kompresi dan 30 napas
buatan/mnt), dapat mempertimbangkan untuk menggunakan rasio yang lebih
tinggi (misalnya, 15:2)
•Pemberian oksigen 100% bila kompresi dada diberikan ttp disarankan,
oksigen dapat dihentikan segera setelah detak jantung normal.
•Rekomendasi tentang penggunaan epinefrin selama CPR dan tindakan
pemberian volume tidak ditinjau pada tahun 2015, sehingga rekomendasi
tahun 2010 tetap berlaku.

Hipotermia terapeutik :
•berdaya dukung tinggi
•bayi yang lahir > 36 minggu
•Bayi dgn ensefalopati hipoksik-iskemik (sedang s/d berat)

Nilai Apgar 0 pada 10 menit : pertanda kuat mortalitas dan morbiditas (bayi
prematur dan normal) AHA 2015 Guidelines
Post-Cardiac Arrest Care Algorithm

AHA 2015 Guidelines


Post-Cardiac Arrest Care Algorithm

AHA 2015 Guidelines


Ringkasan
Komponen CPR
Berkualitas

• Kedalaman kompresi tidak boleh lebih dari 2,4 inci (6 cm).


• Singkatan: AED, defibrilator eksternal otomatis; AP,
anteroposterior; CPR, resusitasi kardiopulmonari.

AHA 2015 Guidelines


CPR TECHNIQUE
Kompresi jantung pada dewasa, anak dan bayi

Dewasa Anak-anak Bayi


(anak >8 thn) (1- 8 thn) (< 1 thn)
± 1/3 – 1/2 diamter anterop
Diameter rongga dada / 4

Kekuatan tekanan tangan


pada badan

Posisi lengan lurus

Posisi tangan menetap


VENTILASI TAMBAHAN
RESCUE BREATHING
BILA NAPAS TIDAK
ADEKUAT
DIBERIKAN 10X/MENIT
SELAMA 2 MENIT
SAMPAI DADA
MENGEMBANG
EVALUASI kembali.............

C = Periksa nadi carotis

A = Periksa jalan napas

B = Periksa pernapasan
RJP PADA ANAK
RJP PADA IBU HAMIL

TEAM TOT DIKLAT RSIJPK


Head tilt,
Chin lift
Jaw Thrust
Tehnik
membuka
mulut

Cross finger
a l
on
it
p
O
a l
on
it
p
O
Bantuan nafas
menggunakan
BAG with PALP
RJP DIHENTIKAN
Kembalinya ventilasi & sirkulasi spontan
Ada yang lebih bertanggung jawab
Penolong lelah
Adanya DNAR
Tanda kematian yang irreversibel
RJP TIDAK DILAKUKAN
DNAR (Do Not Attempt Resuscitation)
Tanda kematian : rigor mortis (lebam mayat),
dekapitasi(kaku mayat)
Sebelumnya dengan fungsi vital yang sudah
sangat jelek dengan terapi maksimal
Bila menolong korban akan membahayakan
penolong
KOMPLIKASI RJP
Nafas buatan :
inflasi gaster
regurgitasi
mengurangi volume paru
Bila terjadi inflasi gaster
perbaiki jalan nafas
hindari TV yang besar dan laju nafas yang cepat
REFERENSI
AHA. (2015). 2015 AHA Guidelines update for CPR and
ECC. Circulation 132(18),supplement 2nd Nov 3, 2015.
AHA.(2015). Fokus utama pembaharuan pedoman
American Heart Association 2015 untuk CPR dan
ECC.terjemahan .
VIDEO PEMBELAJARAN RJP
Alhamdulillah
Trimakasih

Anda mungkin juga menyukai