Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE)

Gambaran Umum
Memberikan asuhan pasien merupakan upaya yang kompleks dan sangat tergantung
pada komunikasi darl informasi. Komunikasi tersebut adalah kepada dan dengan
komunitas, pasien dan keluarganya, serta antar staf klinis terutama profesional pemberi
asuhan (PPA). Kegagalan dalam berkomunikasi merupakan salah satu akar masalah
yang paling sering menyebabkan insiden keselamatan pasien.

Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana


dimaksud oleh pengirim pesan/komunikator, pesan dinndaklanjuti dengan sebuah
perbuatan oleh penerima pesan/komunikan, dan tidak ada hambatan untuk hal
itu.

Komunikasi efektif sebagai dasar untuk memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarga agar mereka memahami kondisi kesehatannya sehingga pasien herpartisipasi
lebih baik dalam asuhan yang diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil
keputusan tentang asuhannya.
Edukasi kepada pasien dan keluarga diberikan oleh staf klinis terutama PPA yang
sudah terlatih (dokter, perawat, nutrisionis, apoteker dll). Mengingat banyak profesi
yang terlibat dalam edukasi pasien dan keluarganya, maka perlu koordinasi kegiatan
dan fokus pada kebutuhan edukasi pasien.

Edukasi yang efektif diawali dengan asesmen kebutuhan edukasi pasien dan
keluarganya. Asesmen ini menentukan bukan hanya kebutuhan akan
pembelajaran, tetapi juga proses edukasi dapat dilaksanakan dengan baik. Edukasi
paling efektif apabila sesuai dengan pilihan pembelajaran yang tepat, dengan
memperfimbangkan agama, nilai budaya, juga kemampuan membaca, serta bahasa.
Edukasi akan berdampak posirif bila diberikan selama proses asuhan.

Edukasi termasuk pengetahuan yang diperluKan selama proses asuhan. Edukasi termasuk
pengetahuar yang diperlukan selama proses asuhan maupun pengetahuan yang dibutuhkan
setelah pasien dipulangkan (discharged) ke pelayanan kesehatan Iain atau ke rumah.
Dengan demikian, edukasi dapat mencakup informasi sumber—sumber di komunitas untuk
tambahan pelayanan dan Vndak lanjut pelayanan apabila diperlukan, serta bagaimana
akses ke pelayanan emergensi bila dibutuhkan. Edukasi yang efektif dalam suatu
rumah sakit hendaknya menggunakan format visual dan elektronik, serta berbagai
edukasi jarak jauh dan teknik lainnya.
KOMUNIKASI DENGAN KOMUNITAS MASYARAKAT
Standar MKE 1
Rumah sakit berkomunikasi dengan masyarakat untuk memfasilitasi akses masyarakat
ke pelayanan di rumah sakit dan informasi tentang pelayanan yang disediakan oleh
rumah

322 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT • EDISI 1.1
Maksud dan tujuan MKE 1
Rumah sakit mengenali komunitas dan populasi pasiennya, serta merencanakan
komunikasi berkelanjutan dengan kelompok kunci (keygroup) tersebut. Komunikasi
dapat dilakukan kepada individu secara langsung atau melalui media publik dan agen
yang ada dikomunitas atau pihak keriga melalui komunikasi efektif. Tujuan komunikasi
efektif dengan masyarakat adalah memfasilitasi akses masyarakat ke pelayanan di
rumah sakit
Dalam memenuhi kebutuhan pelayanan di rumah sakit, maka rumah sakit juga harus
mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan komunikasi efektif pada pasien dan
keluarga. Komunikasi efektif harus tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan dipahami oleh
penerima.
Elemen Penilaian Telusur Skor
MKE 1
1. Terdapat regulasi R Pedoman komunikasi efekfif yang meliputi 10 TL
tentang pedoman komunikasi dengan masyarakat, dengan pasien
komunikasi dan keluarga, serta komunikasi antar staf
efektif yang klinis 0 TT
meliputi
komunikasi
dengan
masyarakat,
dengan pasien
dan keluarga,
serta antar staf
klinis. (R)
2. Terdapat bukti D 1) Bukti pertemuan dengan masyarakat dan 10 TL
pelaksanaan pemangku kepentingan untuk mendapatkan
komunikasi masuk an dan evaluasi pelayanan yang dise- 5 TS
efektif antara diakan oleh RS TT
0
rumah sakit 2) Bukti pemberian informasi kepada masyara-
dengan kat tentang penyampaian informasi
masyarakat (Lihat tentang pelayanan RS (jenis pelayanan,
juga TKRS 3.2 dan waktu pelay- anan, proses mendapatkan
pelayanan)
TKRS 3.1 EP 3).
3) Bukti materi tentang informasi pada 2)
(D, W)
dalam bentuk website, leaflet, brosur,
bul- letin dll
w
. Staf PKRS/Humas RS/marketing
• Masyarakat bila perlu

INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT • EDISI 1.1 323
3. Terdapat bukti D 1) Bukti pelaksanaan tentang pemberian 10 TL
pelaksanaan infor- masi di admisi, bagian
komunikasi informasi/PKRS 5 TS
efektif dengan 2) Bukti pelaksanaan tentang pemberian 0 TT
pasien dan infor-
keluarga (Lihat W masi dan edukasi dalam asuhan pasien
juga HPK 2.1; HPK
2.2; ARK 1.3; PAP • Staf admisi/staf PKRS/staf bagian
2.4). (D,W) informasi
8 MPP
• PPA/staf klinis
• Pasien/keluarga
4. Terdapat bukti D Bukti pelaksanaan tentang komunikasi 10 TL
pelaksanaan efektif dalam rekam medis pasien
komunikasi 5 To
efekflf antar W • DPJP 0 TT
staf klinis (lihat • PPJA
juga AP, PAP, SKP • Apoteker
2, TKRS 3.2 EP • Dietisien
2). (D,W) • Staf klinis

Standar MKE 1.1


Strategi komunikasi dengan masyarakat, pasien dan i‹eIuarga didasarkan pada pengenalan
populasi yang dilayani rumah sakit.
Maksud dan Tujuan MKE 1.1
Rumah sakit menetapkan populasi yang dilayani berdasar atas demografi yang
diuraikan menurut usia, etnis, agama, tingkat pendidikan, serta bahasa yang digunakan
termasuk adanya hambatan komunikasi. Berdasar analisa data populasi yang dilayani,
rumah sakit menetapkan strategi komunikasi dengan masyarakat menggunakan pedoman
komunikasi efektif.
Jenis informasi yang dikomunikasikan kepada masyarakat meliputi
• Informasi tentang pe!ayanan, jam pelayanan,serta akses dan proses mendapatkan
pelayanan
• Informasi tentang kualitas pelayanan yang diberikan kepada publik dan
kepada sumber rujuk an
Elemen Penilaian
Telusur Skor
MKE 1.1
1. Terdapat de- D Bukti data demografi digunakan untuk 10 TL
mografi popu- membuat strategi komunikasi dengan populasi
lasi sebagai dasar 5 TS
strategi komu- W Staf PKRS/staf SIM RS 0 TT
nikasi dengan
komunitas dan
populasi yang
dilayaiJi rumah
sakit (D,W).

324 INSTRUMEN SIJRVEI STAfJDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT • EDISI 1.1
2. Demografi Bukti data demografi populasi terkini 10 TL
sekurang-kurang-
nya dapat meng- w Staf unit PKRS/staf unit SIM RS 5 TS
gambarkan usia, 0 TT
etnis, agama,
tingkat pendidi-
kan, serta bahasa
yang dipergu-
nakan termasuk
hambatan dalam
berkomunikasi.
(D,W)
3. Rumah sakit me- D Bukti materi informasi yang meliputi 10 TL
nyeJiakan infor- jenis pelayanan, waktu, akses, dan proses
masi tentang mendapatkan pelayanan dalam bentuk 5 TS
jenis pelayanan, brosur/ leaflet/banner, buletin, Web site, Call o TT
waktu pelayanan center/ SMS Center, Seminar Awam,
serta akses dan Pameran, slide show di TV internal / LCD
proses untuk w dll.
mendapat- kan
pelayanan. + Staf admisi/unit PKRS/bagian informasi
(D,W) • Pasien/keluarga
4. Rumah sakit D Bukti materi informasi tentang data kualitas 10 TL
menyediakan in- pelayanan antara lain keberhasilan tindakan,
formasi tentang mutu pelayanan, bisa dalam bentuk brosur/ 5 TS
kualitas pelay- leaflet/ buletin, atau poster/banner 0 TT
anan.(D,W)
• Kepala/staf unit kerja
• Staf admisi/unit PKRS/ bagian informasi
• Pasien/keluarga

KOMUNIKASI DENGAN PASIEN DAN KELUARGA


Standar MKE 2
Rumah sakit memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang jenis
asuhan dan pelayanan, serta akses untuk mendapatkan pelayanan
Maksud dan Tujuan MKE 2
Pasien cian keluarga membutuhi‹an informasi lengkap mengenai asuhan dan
pelayanan yang disediakan oleh rumah sakit, serta bagaimana untuk mengakses
pelayanan tersebut. Memberikan informasi ini penting untuk membangun
komunikasi yang terbuka dan terpercaya antara pasien, keluarga, dan rumah sakit.
Informasi tersebut membantu rnencocokkan harapan pasien dengan kemampuan rumah
sakit. Informasi sumber alternatif asuhan dan pelayanan, diberikan jika rumah sakit tidak
dapat menyediakan asuhan serta pelayanan yang dibutuhkan pasien di luar misi dan
kemampuan rumah sakit.

INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT • EDISI 1.1 325
Elemen Penilaian
Telusur Skor
MKE Z
1. Tersedia infor- D Bukti penjelasan tentang asuhan dan 10 TL
masi untuk pasien pelayanan
dan keluarga yang disediakan RS 5 TS
pada saat admisi/ w 0 TT
pendaftaran ten- • Staf Admisi
tang asuhan dan • Pasien/keluarga
pelayanan yang
disediakan oleh
rumah sakit (D,W)
2. Informasi un- D Bukti penjelasan tentang akses terhadap 10 TL
tuk pasien dan pelay-
keluarga juga anan yang disediakan rumah sakit 5 TS
menjelaskan yy 0 TT
akses terhadap • Staf admisi
pelayanan yang • Pasien/keluarga
disediakan oleh
rumah sakit.
(D,W)
3. Rumah sakit D Bukh tentang dafiar feskes rujuk an 10 TL
menyediakan disertai perjanjian kerjasama
informasi alter- 5 TS
naof asuhan dan w • Staf admisi 0 TT
pelayanan di staf klinis
tern- pat Iain • Pasien/keluarga
apabila rumah
sakit tidak dapat
menye- diakan
asuhan dan
pelayanan yang
dibutuhkan
pasien (Lihat ARK
5 EP 4). (D,W)
Standar MKE 3
Komunikasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga diberikan dalam format dan
bahasa yang mudah dimengerti.
Maksud dan tujuan MKE 3
Pasien hanya dapat membuat keputusan yang dikemukakan dan berpartisipasi dalam
proses asuhan apabila mereka memahami informasi yang diberikan kepada mereka.
Oleh karena itu, perhatian khusus perlu diberikan terhadap format dan bahasa yang
digunakan dalam berkomunikasi, serta pemberian edukasi kepada pasien dan
keluarga.
Respond pasien akan berbeda terhadap format edukasi berupa instruksi lisan, materi
tertulis, video, demonstrasi/peragaan dan lain-lain. Demikian juga, penting untuk
merigerti bahasa yang dipilih. Ada kalanya, anggota keluarga atau penerjemah
mungkin dibutuhkan untuk membantu dalam edukasi atau menerjemahkan materi.

326 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT • EDISI 1.1
Elemen Penilaian Telusur Skor
MKE 3
1. Sesuai dengan de- D Bukti tentang materi edukasi/komunikasi 10 TL
mografi komuni- dalam
tas dan populasi, bentuk tulisan/gambar/video/demonstrasi/ 5 TS
komunikasi dan praktikum, yang praktis dan mudah 0 TT
edukasi pasien dipahami sesuai data demografi
dan keluarga populasi
menggunakan
format yang prak- Kepala/staf unit PKRS
tis dan mudah
dipahami. (D,W)

2. Materi komuni- D Buku materi edukasi dalam bahasa Indonesia 10 TL


kasi dan edukasi dan atau bahasa lainnya sesuai demografi
pasien dan ke- populasi 5 TS
luarga diberikan 0 TT
dalam bahasa O Lihat materi edukasi
yang dimengerti.
(D,O)
3. Rumah sakit me- D 1) Bukti tentang tersedia penterjemah RS 10 TL
nyediakan pen- atau penterjemah dari luar RS
erjemah sesuai 2) Bukti tentang MoU dengan pihak terkait 5 TS
kebutuhan, dan 0 TT
bila di RS tidak w • Penterjemah
ada petugas pen- • Pasien/keluarga
terjemah maka
diperlukan ad-
anya kerja sama
dengan pihak ter-
kait. (D,tv)
Standar MKE 4
Terdapat komunikasi efektif untuk menyampaikan informasi yang akurat dan tepat waktu
di seluruh rumah sakit termasuk yang “urgent”.
Maksud dan Tujuan MKE 4
Ada kalanya di rumah sakit memerlukan penyampaian informasi yang akurat dan tepat
waktu, khususnya keadaan yang urgent seperti code blue, code red dan perintah
evakuasi.

INSTRUMEN SURVEI STAfJDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT • EDISI 1.1 327
Elemen Penilaian Telusur Skor
MKE 4
1. RS R Penetapan tentang informasi yang harus 10 TL
menetapkan disampaikan secara akurat dan tepat
informasi yang waktu ke seluruh RS beserta tata caranya
harus disampai- dalam o TT
kan secara akurat pedoman komunikasi efektif, misalnya:
dan tepat waktu code blue, code red
ke seluruh rumah
sakit. (R)
2. Terdapat bukti D 1) Bukti berupa surat edaran 10 TL
proses penyam- Direktur/pen- gumuman/majalah
paian informasi dinding/media sosial/ intranetl us ing 5 TS
yang akurat dan system dll 0 TT
tepat waktu di 2) Buku penyampaian program PMKP secara
seluruh rumah berkala dikomunikasikan kepada staf, ter-
sakit, termasuk masuk perkembangan dalam pencapaian
yang “urgent” Sasaran Keselamatan Pasien
antara Iain code 3) Bukti tata laksana penyampaian code
blue dan code red blue,
(lihat juga PAP 3.2 code red.
dan TKRS 4.1 EP W
3). (D,W,S) Staf RS
S
Peragaan code blue, code red.
Standar MKE 5
Informasi tentang asuhan pasien dan hasil asuhan dikomunikasikan antarstaf klinis selama
bekerja dalam sif atau antar sif.
Maksud dan Tujuan MKE 5
Komunikasi dan pertukaran informasi diantara dan antarstaf klinis selama bekerja
dalam sif atau antar sif penting untuk berjalan mulusnya proses asuhan. Informasi
penting dapat dikomunikasikan dengan cara lisan, tertulis atau elektronik. Setiap
rumah sakit menentukan informasi yang akan dikomunikasikan dengan cara dan
informasi tersebut sering dikomunikasikan dari satu staf klinis kepada staf klinis
lainnya, meliputi:
• status kesehatan pasien antara Iain catatan perkembangan pasien terintegrasi
(CPPT);
• ringkasan asuhan yang diberikan (ringkasan pulang dan ringkasan rawat jalan);
dan
• informasi klinis pasien saat transfer dan rujukan, serta
serah terima
Elemen Penilaian
Telusur Skor
MKE 5
1. Terdapat regulasi R Penetapan tentang tatacara berkomunikasi 10 TL
tentang tata cara antar staf RS
berkomunikasi
(R) 0 TT

328 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT • EDISI J.1
2. Informasi kondisi D Bukti tentang komunikasi antar PPA atau 10 TL
pasien antarstaf staf klinis dalam rekam medis
klinis termasuk 5 TS
PPA berdasarkan o Lihat catatan komunikasi pada rekam medis 0 TT
pada proses yang
sedang berjalan
atau pada saat
penting tertentu
dalam proses asu-
han ditulis dalam
rekam medis.
(D,O)
3. Seriap pasien Bukti tentang ringkasan pulang pasien 10 TL
setelah rawat rawat inap
inap dibuat ring- 5 To
kasan pulang Staf klinis 0 TT
(lihat juga ARK 4.2
dan MIRM 15).
(D,W)
4. Setiap pasien D Bukti tentang profil ringkas medis rawat jalan 10 TL
rawat jalan den- (PRMRJ)
gan diagnosis 5 TS
kompleks dibuat o Lihat rekam medis pasien rawat jalan 0 TT
profil ringkas
medis rawat jalan \/y Staf klinis
(lihat juga ARK
4.3). (D,O,W)
5. Pada proses D Bukt1 dalam form transfer dan rujukan 10 TL
transfer atau ru- memuat ringkasan asuhan dan pelayanan yang
jukan, Informasi telah diberikan
5 To
yang dikomunika- 0 TT
sikan termasuk o Lihat form transfer dan rujukan
ringkasan asuhan
dan pelayanan
yang telah diberi-
kan (lihat juga
ARK 3.3, ARK 4.2
dan MIRM 15).
(D,O)
6. Terdapat bukti D Bukti dokumentasi pelaksanaan serah terima 10 TL
dokumentasi pasien/operan dalam sif atau antar sif
pada proses serah 5 TS
terima/bond over w Staf klinis 0 TT
(lihat juga SKP
2.2). (D,W)

INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIOIJAL AKREDITASI RUMAH SAKIT • EDISI 1.1 329
Standar MKE 6
Rumah sakit menyediakan edukasi untuk menunjang partisipasi pasien dan keluarga
dalam proses asuhan.
Maksud dan Tujuan MKE 6
Rumah sakit melaksanakan edukasi terhadap pasien dan keluarganya, sehingga
mereka mendapat pengetahuan serta keterampilan untuk berpartisipasi dalam
proses dan pengambilan keputusan asuhan pasien. Rumah sakit
mengembangkan/memasukkan edukasi ke dalam proses asuhan sesuai misi, jenis
pelayanan yang diberikan, dan populasi pasien. Edukasi direncanakan untuk menjamin
bahwa setiap pasien diberikan edukasi sesuai dengan kebutuhannya.
Rumah sakit menetapkan pengorganisasian sumber daya edukasi secara efektif dan efisien.
Oleh karena itu, rumah sakit perlu menetapkan organisasi Promosi Kesehatan Rumah
Sakit (PKRS), menciptakan pelayanan edukasi, cian mengatur penugasan seluruh staf yang
memberikan edukasi secara terkoordinasi.
Elemen Penilaian
Telusur Skor
MKE 6
1. Terdapat pene- P. Regulasi tentang penetapan instalasi/unit/tim 10 TL
tapan organisasi PKRS termasuk pedoman kerja dan program
promosi kesehat-
an rumah sakit 0 TT
yang mengkoor-
dinasikan pem-
berian edukasi
kepada pasien
sesuai peraturan
perundang-un-
dangan (R)
2. Terdapat bukti D Buku tentang laporan pelaksanaan kegiatan 10 TL
organisasi pro- PKRS sesuai dengan program
mosi kesehatan 5 TS
rumah sakit telah w • Pimpinnn unit/komite/panitia/t1m PKRS 0 TT
berfungsi sesuai • Staf unit/komite/panit1a/tim PKRS
peraturan perun-
dang-undangan.
(D,W)
3. Edukasi dilak- D Bukti tentang laporan pelaksanaan edukasi. 10 TL
sanakan sesuai
dengan kebutu- 0 Lihat pelaksanaan pemberian edukasi 5 TS
han pasien dan
keluarga di selu- w • Pimpinan unit/komite/panitia/tim PKRS 0 TT
ruh rumah sakit. • Staf unit/komite/panitia/tim PKRS
(D,O,W) < Pasien dan keluarga

330 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT • EDISI J.1
Standar MKE 7
Profesional pemberi asuhan (PPA) yang memberikan edukasi harus mampu memberikan
edukasi secara efekfif.
Maksud dan Tujuan MKE 7
Profesional Pemberi Asuhan (PPA) yang dapat dibantu oleh staf klinis lainnya yang
memberi asuhan memahami kontribusinya masing-masing dalam pemberian edukasi
pasien. Informasi yang diterima pasien dan keluarga adalah komprehensif, konsisten,
dan efektif. Agar profesional pemberi asuhan (PPA) mampu memberikan edukasi
secara efektif dilakukan pelatihan sehingga terampil melaksanakan komunikasi
efektif. Pengetahuan tentang materi yang diberikan, dan kemampuan berkomunikasi
secara efektif adalah pertimbangan penting dalam edukasi yang efektif.
Elemen Penilaian Telusur Skor
MKE 7
1. Profesional pem- D Bukti tentang pelaksanaan pelatihan 10 TL
beri asuhan (PPA) komunikasi efekfif
sudah terampil 5 TS
melakukan ko- w PPA 0 TT
munikasi efektif
(D,W)
2. Profesional Pem- V/ • PPA 10 TL
beri Asuhan (PPA)
memiliki pengeta- • Pasien/keluarga 5 TS
huan yang cukup 0 TT
tentang materi
yang diberikan
(Wj

IIJSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT • EOISI 1.1


Standar MKE 8
Agar edukasi pasien dan keluarga dapat efektif, staf harus melakukan asesmen
kemampuan, kemauan belajar dan kebutuhan edukasi yang dicatat di dalam rekam
medis.
Maksud dan Tujuan MKE 8
Edukasi berfokus pada pengetahuan dan ketrampilan spesifik yang dibutuhkan pasien
dan keluarga dalam pengambilan keputusan, berpartisipasi dalam asuhan dan asuhan
berkelanjutan di rumah. Hal tersebut diatas berbeda dengan alur informasi pada
umumnya antara staf dan pasien yang bersifat informatif tapi bukan bersifat edukasi
seperti lazimnya. Pengetahuan dan ketrampilan yang menjadi kekuatan dan
kekurangan diidenrifikasi dan digunakan untuk membuat rencana edukasi . Ada banyak
var iabel menentukan apakah pasien dan keluarga mau dan mampu untuk belajar.
Dengan demikian untuk merencanakan edukasi dilakukan asesmen:
a) kemampuan membaca, nngkatpendidikandan baha:ayangdgunakan;
b) hambatan emosional dan mofivasi;
c) keterbatasan fisik dan kognifif;
d) kesediaan pasien untuk menerima informasi.
Untuk memahami kebutuhan edukasi setiap pasien dan keluarganya,
dibutuhkan proses asesmen untuk identifikasi jenis operasi, prosedur invasif
lainnya, rencana tindakan, kebutuhan perawatannya, dan kesinambungan
asuhan setelah keluar rumah sakit. Asesmen ini memungkinkan profesional
pemberi asuhan (PPA) mer- encanakan dan melaksanakan edukasi yang
dibutuhkan.
ElemM Eg a ia n Telusur Skor
1. Dilakukan ases- D Bukti tentang pelaksanaan asesmen 10 TL
men kemampuan kemampuan dan kemauan belajar pasien yang
dan kemauan melipufi a) sampai dengan d) dalam rekam 5 TS
belajar pasien medis pasien 0 TT
dan keluarga yang
meliputi a) o Lihat rekam medis pasien
sam- pai
dengan d) di
maksud dan
tu- juan dan
dicatat di
rekam medis.
(D,O)
2. Dilakukan ases- D Bukti tentang pelaksanaan asesmen 10 TL
men kebutuhan kebutuhan
edukasi untuk edukasi 5 TS
pasien dan di- 0 0 TT
catat di rekam Lihat rekam medis pasien
medis. (D,O)

332 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT • EDISI 1.1
3. Hasil asesmen D Bukti tentang perencanaan edukasi sesuai hasil 10 TL
digunakan untuk asesmen dalam rekam medis
membuat peren- 5 TS
canaan kebutu- o Lihat rekam medis pasien 0 TT
han edukasi (D,O)
Standar MKE 9
Pemberian edukasi merupakan bagian penting dalam proses asuhan kepada
pasien
Maksud dan Tujuan MKE 9
Edukasi di fokuskan pada pengetahuan dan keterampilan spesifik yang dibutuhkan
pasien dalam rangka memberdayakan pasien dalam proses asuhan, dengan memahami
diagnosis dan perkembangan kondisi kesehatannya, ikut terlibat dalam pembuatan
keputusan dan berpartisipasi dalam asuhannya, serta dapat melanjutkan asuhan di
rumah.
Edukasi yang diberikan sebagai bagian dari proses memperoleh i.aformed consent
untuk pengobatan (misalnya pembedahan dan anestesi) didokumentasikan di rekam
medis pasien. Sebagai tambahan, bila pasien atau keluarganya secara langsung
berpartisipasi dalam pemberian pelayanan (contort : mengganti balutan, menyuapi
pasien, memberikan obat, dan tindakan pengobatan), maka mereka perlu diberi
edukasi.
Elemen Penilaian
Telusur Skor
MKE 9
1. Terdapat bukti D Bukti tentang pelaksanaan pemberian 10 TL
terhadap pasien penjelasan setelah asesmen awal tentang
dijelaskan ten- hasil 5 TS
tang hasil ases- asesmen, diagnosa dan rencana asuhan 0 TT
men, diagnosis 0
dan rencana Lihat rekam medis pasien
asuhan yang
akan diberikan
(Lihat
juga HPK.2.1).
(D,O)
2. Terdapat bukti D Bukti tentang pelaksanaan pemberian 10 TL
pasien dijelaskan edukasi oleh DPJP dan PPJA setelah
tentang hasil asesmen ulang tentang hasil asuhan dan 5 TS
pengobatan
asuhan dan termasuk hasil asuhan yang tidak diharapkan g TT
pen- w
gobatan
termasuk
hasil asuhan dan • DPJP
pengobatan yang • PPJA
t1dak diharap- • Pasien/keluarga
kan (Lihat juga
PAP.2.4 dan HPK
2.1). (D,W)

INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT • EDISI 1.1 0t3
3. Terdapat bukti D Bukti pelaksanaan pemberian edukasi 10 TL
edukasi asu- oleh DPJP, PPJA, MPP tentang asuhan
han lanjutan di lanjutan di rumah 5 TS
rumah. (D,W) 0 TT
w • oPJP
+ PPJA
+ MPP
4. Bila dilakukan D Bukti pelaksanaan pemberian edukasi 10 TL
findakan medik tentang risiko dan komplikasi tindakan medik
yang memerlukan yang akan dilakukan 5 To
persetujuan fin- 0 TT
dakan kedokteran w • DPJP
(informed con • Pasien/keluarga
sent), pasien dan
keluarga belajar
tentang risiko
dan komplikasi
yang dapat ter-
jadi untuk dapat
memberikan
persetujuan (Lihat
HPK S.1 dan
5.2). (D,W)
S. Pasien dan ke- D Buku pelaksanaan pemberian edukasi tentang 10 TL
luarga diberikan hak, kewajiban pasien untuk berparfisipasi
edukasi mengenai dalam proses asuhan 5 TS
hak dan tanggung 0 TT
jawab mereka w • GPA
untuk berpartisi- • Staf klinis
pasi pada proses • Pasien/keluarga
asuhan (lihat juga
HPK 1 dan HPK
4). (D,W)

334 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT • EOISI


1.1
Standar MKE 10
Edukasi pasien dan keluarga termasuk topik berikut ini, terkait dengan pelayanan
pasien: penggunaan obat yang aman, penggunaan peralatan medis yang aman,
potensi interaksi antara obat dengan makanan, pedoman nutrisi, manajemen nyeri dan
teknik rehabilitasi
Maksud dan Tujuan MKE 10
Rumah sakit menggunakan materi dan proses edukasi pasien yang standar paling
sedikit pada topik-topik tertera dibawah ini:
1) penggunaan obat-obatan yang didapat pasien secara efektif dan aman
(bukan hanya obat yang diresepkan untuk dibawa pulang), termasuk potensi
efek samp- ing obat;
2) penggunaan peralatan medis secara efektif dan aman;
3) potensi interaksi antara obat yang diresepkan dan obat lainnya termasuk
obat yang t1dak diresepkan serta makanan;
4) diet dan nutrisi;
5) manajemen nyeri;
6) teknik rehabilitasi;
7) cara cuci tangan yang benar
Elemen Penilaian
Telusur Skor
MKE 10
1. Pemberian D Bukti pelaksanaan pemberian edukasi 10 TL
edukasi kepada tentang:
pasien dan ke- 1) penggunaan obat-obatan secara efektif 5 TS
luarga terkait dan aman
0 TT
dengan asuhan 2) potensi efek samping obat
yang diberikan 3) potensi interaksi obat antar obat
meliputi peng- konven- sional, obat bebas, serta
gunaan obat- suplemen atau makanan
obatan secara
efektif dan aman, • Apoteker
potensi efek • Pasien/keluarga
samping obat,
potensi interaksi
obat antarobat
konvensional ,
obat bebas serta
suplemen atau
makanan (lihat
MKE 1 EP 1).
(D,W)

INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT • EDISI 1.1 335
2. Pemberian Bukt1 pelaksanaan pemberian edukasi tentang 10 TL
edukasi kepada keamanan dan efektivitas penggunaan
pasien dan kelu- peralatan medis 5 TS
arga terkait den- TT
0
gan asuhan yang w + DPJP/PPJA/PPA lainnya
diberikan melipu- Pasien/keluarga
ti keamanan dan
efekrivitas peng-
gunaan peralatan
medis (D,W)
3. Pemberian D Bukti pelaksanaan pemberian edukasi 10 TL
edukasi kepada tentang diet dan nutrisi yang memadai,
pasien dan ke- termasuk untuk kebutuhan tumbuh 5 TS
luarga terkait kembang anak. 0 TT
dengan asuhan W
yang diberikan < Dietisien
melipu0 diet dan + Pasien/keluarga
nutrisi yang me-
madai (D,W) (lihat
juga PAP.4 EP 7)
4. Pemberian D Bukti pelaksanaan pemberian edukasi tentang 10 TL
edukasi kepada asesmen nyeri dan manajemen nyeri
pasien dan kelu- TS
arga terkait den- w + DPJP 0 TT
gan asuhan yang • PPJA
diberikan meli- • staf klinis
puti manajemen • Pasien/keluarga
nyeri (D,W) (lihat
juga HPK.2.S dan
PAP.6 ; AP.1.5)

5. Pemberian D Buku pelaksanaan pemberian edukasi tentang 10 TL


edukasi kepada teknik rehabilitasi
pasien dan kelu- 5 TS
arga terkait den- w • DPJP/fisioterapis 0 TT
gan asuhan yang • Pasien/keluarga
diberikan meliputi
teknik rehabilitasi
(D,W)

386 INSTRUMEN SURUEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT • EOISI 1.1
6. Pemberian D Bukti pelaksanaan pemberian edukasi 10 TL
edukasi kepada tentang cara cuci tangan
pasien dan kelu- To
arga terkait den- w • PPJA/PPA lainnya/Tim PPI 0 TT
gan asuhan yang • Pasien/keluarga
diberikan meli-
puti cara cuci tan- S Pe ragaan cuci
gan yang aman
(D,W,S) (lihat juga tangan
SKP.5 dan PPI.9
EP 6)
Standar MKE 11
Metode edukasi mempertimbangkail nilai-nilai dan pilihan pasien dan keluarga, dan
memperkenankan interaksi yang memadai antar pasien-keluarga dan staf klinis
agar edukasi efektif dilaksanakan.
Maksud dan Tujuan MKE 11
Proses edukasi berlangsung dengan baik bila mengunakan metode yang tepat dalam proses
pemberian edukasi. Dalam proses edukasi pasien dan keluarga didorong untuk
bertanya / berdiskusi agar dapat berpartisipasi dalam proses asuhan.
Perlu kepastian bahwa materi edukasi yang diberikan dapat dipahami nleh pasien
dan keluarga. Kesempatan untuk interaksi antara staf, pasien, dan keluarga pasien
dapat memberikan umpan balik feed back) untuk memastikar bahwa informasi
dimengerfi, berfaedah dan dapat digunakan.
Profesional pemberi asuhan (PPA) memahami kontribusinya masing-masing dalam
pemberian pendidikan pasien, dengan demikian mereka dapat berkolaborasi lebih
efektif. Kolaborasi, pada gilirannya dapat membantu menjamin bahwa informasi yang
diterima pasien dan keluarga adalah komprehensif, konsisten, dan efektif. Dalam pemberian
edukasi harus dilengkapi dengan materi tertulis.
Elemen Penilaian
Telusur Skor
MKE 11
1. Profesional W • PPA 10 TL
pemberi asuhan
(PPA) harus me- • Pasien/keluarga 5 TS
nyediakan waktu 0 TT
yang adekuat
dalam memberi-
kan edukasi (W)

INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT • EOISI 1.1 337
2. Bila diperlukan, D Bukti tentang materi edukasi 10 TL
pemberian eduka-
si kepada pasien 5 TS
dan keluarga W kolaboratif PPA terkait 0 TT
diberikan secara
kolaboratif oleh
professional pem-
beri asuhan (PPA)
terkait. (D,W)
3. Pada proses pem- W • PPA 10 TL
berian edukasi, • Staf klinis
staf harus men- • Pasien/keluarga Staf pemberi edukasi 5 TS
dorong pasien 0 TT
dan keluarga s Peragaan staf k|inis dalam pemberian edukasi
untuk bertanya
dan memberi
pendapatagar
dapat sebagai
peserta aktif.
(W,S)
4. Terdapat bukti D Buku pelaksanaan verifikasi 10 TL
di- lakukan
verifikasi untuk w • PPA 5 TS
memasti- kan • Staf klinis 0 TT
pasien dan • Pasien /keIuarga
keluarga dapat
memahami ma-
teri edukasi yang
diberikan (D,W)
5. Informasi verbal D Bukti materi edukasi tertulis 10 TL
diperkuat dengan 5 TS
materi tertulis.(5,W) 0 TT
Standar MKE 12
Dalam menunjang keberhasilan asuhan yang berkesinambungan, upaya promosi kesehatan
harus dilakukan berkelanjutan.
Maksud dan Tujuan MKE 12
Pasien sering membutuhkan pelayanan tindak lanjut guna memenuhi kebutuhan kesehatan
berkesinambungan atau untuk mencapai sasaran kesehatan mereka. Informasi kesehatan
umum diberikan oleh rumah sakit, atau oleh sumber di komunitas, dan dapat
dimasukkan bila membuat ringkasan pasien pulang.
Informasi tersebut mengenai praktik pencegahan yang relevan dengan kondisi pasien
atau sasaran kesehatannya, serta edukasi untuk mengatasi penyakit atau
kecacatannya yang relevan dengan kondisi pasien.
Rumah sakit mengidentifikasi sumber—sumber yang dapat memberikan edukasi dan
pelatihan yang tersedia di komunitas, khususnya organisasi dan fasilitas kesehatan yang
ada di komunitas yang memberikan dukungan promosi kesehatan serta pencegahan
penyakit.

338 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT • EDISI 1.1
Elemen Penilaian
Telusur Skor
MKE 12
1. Rumah sakit D Bukti tentang daftar faskes dan praktik mandiri 10 TL
mengidentifikasi yang ada di domisili pasien
sumber—sumber 5 To
yang ada di 0 TT
ko- munitas
untuk
mendukung
pro- mosi
kesehatan
berkelanjutan
dan edukasi un-
tuk menunjang
asuhan pasien
yang berkelanju-
tan (D)
2. Pasien dan ke- D Bukti tentang pelaksanaan rujukan 10 TL
luarga dirujuk untuk pemberian edukasi lanjutan
agar mendapat- 5 TS
kan edukasi dan vy • PPA 0 TT
pelatihan yang • staf klinis
diperlukan un- • MPP
tuk menunjang
asuhan pasien
berkelanjutan,
agar mencapai
hasil asuhan yang
optimal setelah
meninggalkan
rumah sakit (D,W)
(lihat juga ARK
4.1)
3. Edukasi berkelan- D Bukti tentang materi edukasi dan pelafihan 10 TL
jutan tersebut untuk pasien yang rencana pemulangannya
diberikan ke- kompleks (terkait dengan Perencanaan 5 TS
pada pasien yang Pemulangan Pasien) 0 TT
rencana pemulan-
gannya kompleks • PPA
(lihat juga ARK 3). W • Staf klinis
(D,W) • MPP
• Pasien/keluarga

INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT • EDISI 1.1 339

Anda mungkin juga menyukai