Anda di halaman 1dari 16

Lampiran

Surat Keputusan Bersama Dewan


Pengurus Perkumpulan Budi Kemuliaan
Batam Dengan Direksi Rumah Sakit Budi
Kemuliaan Batam
Nomor : .........................................
Tanggal : .........................................

PERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN (NURSING STAF BY LAWS)


RUMAH SAKIT BUDI KEMULIAAN BATAM

PENDAHULUAN

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat. Rumah sakit di Indonesia terus berkembang baik jumlah, jenis maupun
kelas rumah sakit sesuai dengan kondisi atau masalah kesehatan masyarakat, letak geografis,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peraturan serta kebijakan yang ada.
Penyelenggaraan pelayanan keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit dintentukan
oleh tiga komponem utama yaitu: jenis pelayanan keperawatan dan kebidanan yang diberikan,
sumber daya manusia tenaga keperawatan sebagai pemberian pelayanan, dan manajemen
sebagai tata kelola pemberian pelayanan. Diperlukan tenaga keperawatan yang kompeten,
mampu berpikir kritis, selalu berkembang serta memiliki etika profesi sehingga pelayanan
keperawatan dan kebidanan dapat diberikan dengan baik, berkualitas dana man bagi pasien
dan keluarganya.
Agar profesinalisme dan pertumbuhan profesi tenaga keperawatan dan kebidanan di
sebuah rumah sakit dapat terjadi dan terus berkembang diperlukan adanyan suatu mekanisme
dan system pengorganisasian yang terencana dan terarah yang diatur oleh suatu wadah
keprofesian yang sarat dengan aturan dan tata norma profesi sehingga dapat menjamin bahwa
system pemberian pelayanan dan asuhan keperawatan dan kebidanan yang diterima oleh
pasien, diberikan oleh tenaga keperawatan dan kebidanan dari berbagai jenjang kemampuan
atau kompetensi dengan benar dan baik serta dituntun oleh etika profesi keperawatan dan
kebidanan. Mekanisme dan system pengorganisasian tersebut adalah Komite keperawatan.
Komite keperawatan adalah wadah non structural yang terdiri dari tenaga ahli atau
profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada kepala/direktur rumah sakit
dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Komite

1
Keperawatan bertugas membantu kepala/direktur rumah sakit dalam melakukan kredensial,
pembinaan disiplin dan etika profesi keperawatan dan kebidanan, serta pengembangan standar
pelayanan dan standar asuhan keperawatan dan kebidanan.
Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, diperlukan dukungan, kebijakan internal staf
keperawatan, serta dukungan sumber daya dari rumah sakit. Berdasarkan Permenkes No 49
tahun 2013 tentang Komite Keperawatan pada pasal 15 ayat 1 “Setiap rumah sakit wajib
menyusun peraturan internal staf keperawatan dengan mengacu pada peraturan korporasi dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.” Peraturan internal staf keperawatan (nursing
staff by laws) merupakan peraturan penyelenggaraan profesi staf keperawatan dan mekanisme
tata kerja komite keperawatan. Staf keperawatan meliputi perawat dan bidan. Peraturan ini
dirasakan penting karena staf keperawatan merupakan jumlah terbesar dari tenaga kesehatan
lain di rumah sakit, memiliki kualifikasi berjenjang dan sebagai profesi yang berhubungan
langsung dengan pasien dan keluarganya. Sehingga peraturan ini sebagai upaya untuk
memastikan agar hanya staf keperawatan yang kompeten sajalah yang boleh melakukan
asuhan keperawatan di rumah sakit. Kebijakan ini didukung oleh pihak rumah sakit.
Rumah sakit wajib menyusun peraturan internal staf keperawatan dengan mengacu
pada Peraturan Internal Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Peraturan internal staf keperawatan berbeda untuk setiap rumah sakit
sesuai dengan visi dan misi rumah sakit. Peraturan internal staf keperawatan ini mengatur
tentang penugasan klinis staf keperawatan, mekanisme mempertahankan dan pedisiplinan
profesi keperawatan. Peraturan internal staf keperawatan disusun oleh Komite keperawatan
dan disahkan oleh kepala/direktur Rumah Sakit. Peraturan internal staf keperawatan sebagai
acuan serta dasar hukum yang sah bagi Komite keperawatan dan kepala/direktur Rumah Sakit
dalam hal pengambilan keputusan tentang staf keperawatan. Termasuk mengatur mekanisme
pertanggungjawaban Komite Keperawatan kepada kepala/direktur Rumah Sakit tentang
profesionalisme staf keperawatan rumah sakit.
Berdasarkan kondisi tersebut diperlukan adanya Pedoman Penyelenggaraan Peraturan
Internal Staf Keperawatan (nursing staff by laws) sehingga dapat diimplementasikan,
berkontribusi meningkatkan kinerja pengelolaan klinik bagi tenaga keperawatan yang akhirnya
dapat menjamin pasien dan masyarakat menerima pelayanan berkualitas dana aman.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Pengertian

Dalam Peraturan Internal Staf Keperawatan ini yang dimaksud dengan :


1. Peraturan Perundang undangan adalah
a. Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,
b. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
c. Undang Undang nomer 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
d. Peraturan Mentri Kesehatan nomer 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan di
Rumah Sakit

2
e. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1333 /MENKES/SK/XII/1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit ,
f. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1045/MENKES/PER/XI/XI/2006 tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan ,
g. Keputusan Mentri Kesehatan nomor 369/MENKES/SK/III/2007 tentang standar profesi
Bidan
h. Peraturan Mentri Kesehatan nomor 17 tahun 2013 tentang izin dan penyelenggaraan
Praktik Keperawatan,
i. Peraturan Mentri Kesehatan nomor 1796/MENKES/PER/VIII/2011tentang Registrasi
Tenaga Kesehatan.
j. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 129 /MENKES/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit ,
k. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 147 /MENKES/PER/I/2010 tentang Perizinan
Rumah Sakit,.
2. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat.
3. Rumah Sakit Budi Kemuliaan adalah rumah sakit yang didirikan pada tanggal 8 Oktober
1993.
4. Perkumpulan Budi Kemuliaan Batam adalah sebuah perkumpulan yang didirikan pada
tanggal 8 Oktober 1984 yang semula merupakan cabang otonom dari Perkumpulan Budi
Kemuliaan Jakarta, yang kemudian sejak tahun 2001 telah dilepaskan sebagai
Penyelenggara rumah sakit yang terlepas dari perkumpulan Budi Kemuliaan Jakarta, yang
pertama kali dikukuhkan pendiriannya berdasarkan Akta Notaris Soehendro Gautama, SH,
M.Hum tanggal 8 Oktober 2008 No. 7, dan telah dilakukan perubahan terkini berdasarkan
akta Notaris Syaifudin, SH No. 20 tanggal 13 Maret 2018.
5. Pemilik Rumah Sakit adalah Perkumpulan Budi Kemuliaan Batam.
6. Dewan Pengurus Perkumpulan Budi Kemuliaan Batam adalah badan yang dibentuk
dan dipilih dari anggota perkumpulan untuk mengurus dan memimpin perkumpulan dan
merupakan organ tertinggi diluar Rapat Umum Anggota (RUA).
7. Direktur adalah pimpinan rumah sakit yang diangkat dan diberhentikan Oleh Dewan
Pengurus Perkumpulan Budi Kemuliaan Batam dan bertugas dalam pengelolaan rumah
sakit.
8. Komite Keperawatan adalah wadah non struktural rumah sakit yang mempunyai fungsi utama
mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan melalui mekanisme
kredensial, penjagaan mutu profesi dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi.
9. Staf Keperawatan adalah Perawat / Bidan yang bekerja di Rumah Sakit baik pekerja tetap
maupun tidak tetap yang dikelompokkan sesuai area klinis masing-masing.
10. Sub Komite Keperawatan adalah kelompok kerja di bawah Komite Keperawatan yang
dibentuk untuk mengelola masalah masalah khusus , sesuai kebutuhan rumah sakit.
11. Peraturan Internal Staf Keperawatan (Nursing Staff By Laws ), adalah suatu peraturan
organisasi staf keperawatan dan komite keperawatan di rumah sakit yang ditetapkan oleh
pemilik rumah sakit atau Governing Board.

3
12. Kewenangan Klinis adalah uraian intervensi keperawatan dan kebidanan yang dilakukan
oleh tenaga keperawatan sesuai dengan area praktik nya.
13. Penugasan Klinis adalah penugasan yang diberikan oleh Pimpinan Rumah Sakit Budi
Kemuliaan Batam berdasarkan daftar kewenangan klinis.
14. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga keperawatan/kebidanan untuk
menentukan kelayakan pemberian Kewenangan Klinis.
15. Panitia Adhoc adalah panitia yang dibentuk oleh Komite Keperawatan untuk membantu
melaksanakan tugas dan fungsi komite keperawatan.
16. Mitra Bestari (Peer Group) adalah sekelompok professional tenaga keperawatan yang
berasal dari rumah sakit lain, organisasi profesi perawat, organisasi profesi bidan, dan/atau
institusi pendidikan keperawatan dan institusi kebidanan yang bekerja sama dengan
Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam dengan reputasi dan kompetensi yang baik untuk
menelaah segala hal yang terkait dengan tenaga keperawatan.
17. Rapat Kerja adalah yaitu rapat yang dilaksanakan 1 (satu) kali dalam setahun untuk
membahas rencana kerja.
18. Rapat Pleno adalah rapat koordinasi yang diadakan untuk mengeluarkan rekomendasi.
19. Sidang Tahunan adalah sidang yang dilakukan oleh Keperawatan untuk melakukan
evaluasi terhadap program kerja yang telah dilaksanakan.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) Maksud dibuatnya peraturan internal staf keperawatan adalah agar Komite Keperawatan dapat
menyelenggarakan tata kelola klinis yang baik (good clinical governance) melalui mekanisme
kredensial, peningkatan mutu profesi, dan penegakan disiplin profesi perawat di Rumah Sakit
Budi Kemuliaan Batam.
(2) Tujuan dari peraturan internal staf keperawatan adalah
a. Mewujudkan profesionalisme perawat di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam
b. Mengembangkan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Budi
Kemuliaan Batam
c. Menegakkan etik dan disiplin profesi perawat di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam.
d. Memberikan dasar hukum bagi mitra bestari dalam pengambilan keputusan profesi
melalui Komite Keperawatan.

BAB III
KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILEGE)

Pasal 3

4
Asuhan keperawatan hanya boleh dilakukan oleh staf keperawatan yang telah diberi
Kewenangan Klinis melalui proses Kredensial.

Pasal 4

Kewenangan Klinis yang diberikan kepada staf keperawatan disesuaikan dengan kategoro
jenjang klinis keperawatan.

Pasal 5

Jenjang Klinis Keperawatan terdiri dari:


(1) Jenjang Perawat Klinik 1
(2) Jenjang Perawat Klinik 2
(3) Jenjang Perawat Klinik 3
(4) Jenjang Perawat Klinik 4
(5) Jenjang Perawat Klinik 5

Pasal 6

Dalam keadaan tertentu Kewenangan Klinis dapat diberikan kepada staf keperawatan dengan
melihat kondisi berupa:
(1) Kewenagan klinis sementara
(2) Kewenangan klinis dalam keadaan darurat
(3) Kewenangan Klinis bersyarat
Pasal 7

Penjabaran Kewenangan Klinis seperti tersebut dalam pasal 5 dan pasal 6 diatur dalam dalam
buku putih (white paper).

Pasal 8

Penyusunan buku putih (white paper) kewenangan klinis keperawatan disusun oleh Panitia
Adhoc yang dibentuk oleh Komite Keperawatan Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam dengan
melibatkan Mitra Bestari (Peer Group).

Pasal 9

Dalam rangka mendapatkan Kewenangan Klinis, staf keperawatan mengajukan secara tertulis
kepada Komite Keperawatan Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam dengan melampirkan syarat-
syarat yang ditentukan.

Pasal 10

5
Komite keperawatan menugaskan kepada Sub Komite Kredensial untuk melakukan proses
kredensial kepada staf keperawatan sebagai dasar mengeluarkan rekomendasi kewenangan
klinis staf keperawatan.

Pasal 11

Dalam hal proses kredensial memerlukan tenaga yang banyak maka Sub Komite Kredensial
mengajukan kepada Ketua Komite Keperawatan agar dibentuk Panitia Adhoc untuk melakukan
proses kredensial staf keperawatan.

Pasal 12

Dalam hal proses kredensial telah selesai maka Sub Komite Kredensial mengeluarkan
rekomendasi kepada Komite Keperawatan.

Pasal 13

Rekomendasi Sub Komite Kredensial dapat berubah :


(1) Direkomendasikan diberi Kewenangan Klinis
(2) Tidak direkomendasikan
(3) Direkomendasikan dengan syarat

Pasal 14

Komite Keperawatan menetapkan kewenangan klinis staf keperawatan atas dasar rekomendasi
dari Sub Komite Kredensial.

BAB IV
PENUGASAN KLINIS

Pasal 15

Komite Keperawatan mengusulkan kepada Pimpinan Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam
mengeluarkan Penugasan Klinis kepada staf keperawatan sesuai dengan Kewenangan Klinis.

Pasal 16

Direktur/Pimpinan Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam mengeluarkan Penugasan Klinis


kepada staf keperawatan untuk jangka waktu lima tahun.

Pasal 17

6
Dalam hal tertentu Direktur Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam berhak mengeluarkan surat
pengakhiran Penugasan Klinis kepada staf keperawatan atas rekomendasi Sub Komite Etik dan
Disiplin Profesi melalui Komite Keperawatan.

BAB V
DELEGASI DAN MANDAT TINDAKAN MEDIK

Pasal 18

Kewenangan tenaga keperawatan untuk melakukan tindakan medik merupakan tindakan yang
bersifat delegasi dan mandat yang memerlukan Kewenangan Klinis tertentu dan perlu
diKredensial. Dengan demikian, tindakan medik yang bersifat delegasi dan mandat, tetap
menjadi tanggung jawab tenaga medis yang memberikan delegasi dan mandat. Hal ini diatur
dalam Daftar Kewenangan Klinis Delegasi dan Mandat Perawat Rumah Sakit Budi Kemuliaan
Batam Tahun 2020.

BAB VI
KOMITE KEPERAWATAN

Pasal 19
Pengorganisasian Komite Keperawatan

(1) Susunan organisasi Komite Keperawatan terdiri dari:


a. Ketua
b. Sekretaris
c. Sub Komite
(2) Sub Komite sebagaimana dimaksud pada Pasal 18 Ayat 1 huruf c, terdiri dari :
a. Sub Komite Kredensial
b. Sub Komite Mutu Profesi
c. Sub Komite Etik dan Disiplin Profesi

(3) Bagan Struktur Organisasi Komite Keperawatan adalah sebagai berikut :

7
(4) Ketua Komite Keperawatan ditetapkan oleh Direktur/Pimpinan Rumah Sakit Budi Kemuliaan
Batam dengan memperhatikan masukan dari tenaga keperawatan yang bekerja di Rumah
Sakit Budi Kemuliaan Batam
(5) Sekretaris dan Sub Komite diusulkan oleh Ketua Komite Keperawatan dan ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam dengan memperhatikan masukan tenaga
keperawatan yang bekerja di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam.

Pasal 20

Personil Komite Keperawatan harus memiliki kompetensi yang tinggi sesuai jenis pelayanan
atau area praktik, mempunyai semangat profesionalisme serta reputasi baik.

Pasal 21

Komite Keperawatan memberikan jaminan kepada Direktur Rumah Sakit Budi Kemuliaan
Batam bahwa tenaga keperawatan memiliki kompetensi kerja yang tinggi sesuai standar
pelayanan dan berperilaku baik sesuai etika profesinya.

Pasal 22
Fungsi, Tugas, dan Kewenangan

(1) Komite Keperawatan mempunyai fungsi meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan


yang bekerja di rumah sakit dengan cara:
a. Melakukan Kredensial bagi seluruh tenaga keperawatan yang akan melakukan
pelayanan keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit
b. Memelihara mutu profesi tenaga keperawatan, dan
c. Menjaga disiplin, etika dan perilaku profesi perawat dan bidan
(2) Dalam melaksanakan fungsi Kredensial, Komite Keperawatan memiliki tugas sebagai
berikut:
a. Menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis dan Buku Putih (White Paper)
b. Melakukan verifikasi persyaratan Kredensial
c. Merekomendasikan Kewenangan Klinis tenaga keperawatan

8
d. Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis
e. Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang ditetapkan
f. Melaporkan seluruh proses Kredensial kepada Ketua Komite keperawatan untuk
diteruskan kepada kepala/direktur Rumah Sakit
(3) Dalam melaksanakan fungsi memelihara mutu profesi, Komite Keperawatan memiliki tugas
sebagai berikut:
a. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktik
b. Merekomendasikan perencanaan pengembangan professional berkelanjutan tenaga
keperawatan
c. Melakukan audit keperawatan dan kebidanan, dan
d. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan
(4) Dalam melaksanakan fungsi menjaga etika dan disiplin profesi tenaga keperawatan, Komite
Keperawatan memiliki tugas sebagai berikut:
a. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan
b. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan
c. Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran disiplin dan masalah etik dalam
kehidupan profesi dan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan
d. Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis, dan
e. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam asuhan
keperawatan dan kebidanan

Pasal 23

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Komite Keperawatan berwenang:


a. Memberikan rekomendasi rincian Kewenangan Klinis
b. Memberikan rekomendasi perubahan rincian Kewenangan Klinis
c. Memberikan rekomendasi penolakan Kewenangan Klinis tertentu
d. Memberikan rekomendasi Surat Penugasan Klinis
e. Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit keperawatan dan kebidanan
f. Memberikan rekomendasi pendidikan keperawatan dan pendidikan kebidanan
berkelanjutan, dan
g. Memberikan rekomendasi pendampingan dan memberikan rekomendasi pemberian
tindakan disiplin

Pasal 24
Hubungan Komite Keperawatan dengan kepala/Direktur

(1) Kepala/direktur Rumah Sakit menetapkan kebijakan, prosedur dan sumber daya yang
diperlukan untuk menjalankan fungsi dan tugas Komite Keperawatan
(2) Komite Keperawatan bertanggung jawab kepada kepala/direktur Rumah Sakit

9
Pasal 25
Panitia Adhoc

(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Komite Keperawatan dibantu oleh panitia adhoc
(2) Panitia adhoc sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh kepala/direktur Rumah
Sakit berdasarkan usulan ketua Komite Keperawatan
(3) Panitia adhoc sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dari tenaga keperawatan yang
tergolong sebagai Mitra Bestari
(4) Tenaga keperawatan yang tergolong sebagai Mitra Bestari sebagaiman dimaksud pada
ayat (3) dapat berasal Rumah Sakit lain, organisasi profesi perawat, organisasi profesi
bidan, dan/atau institusi pendidikan keperawatan dan institusi pendidikan kebidanan.

Pasal 26

Komite Keperawatan sebagai mitra kerja dari Bidang Keperawatan dan tidak bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang Keperawatan

Pasal 27

Komite Keperawatan bekerja sama dan melakukan koordinasi dengan Kepala Bidang
Keperawatan serta saling memberikan masukan tentang perkembangan profesi keperawatan
dan kebidanan di Rumah Sakit

BAB VII
SUB KOMITE KREDENSIAL

Pasal 28
(1) Sub Komite Kredensial sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat (2) huruf a bertugas:
a. Menyusun daftar rincian kewenangan klinis
b. Menyusun buku putih (white paper) yang merupakan dokumen persyaratan terkait
kompetensi yang dibutuhkan melakukan setiap jenis pelayanan keperawatan dan
kebidanan sesuai dengan standar kompetensinya.
c. Menerima hasil verifikasi persyaratan kredensial
d. Merekomendasikan tahapan proses kredensial
e. Merekomendasikan pemulihan kewenangan klinis bagi setiap tenaga keperawatan
f. Melakukan kredensial ulang secara berkala setiap lima tahun
g. Sub komite membuat laporan seluruh proses Kredensial kepada Ketua Komite
Keperawatan untuk diteruskan ke kepala/direktur Rumah Sakit
(2) Dalam menjalankan tugasnya sebagaimana tersebut dalam pasal 28 ayat (1) Sub Komite
Kredensial dapat mengusulkan dibentuknya tim adhoc kepada Ketua Komite Keperawatan.

BAB VIII

10
SUB KOMITE MUTU PROFESI

Pasal 29

(1) Sub Komite Mutu Profesi sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (2) huruf b bertugas:
a. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktik
b. Merekomendasikan perencanaan pengenbangan professional berkelanjutan tenaga
keperawatan
c. Melakukan audit asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan
d. Memfasilitasi proses pendampingan tenaga keperawatan sesuai kebutuhan
(2) Dalam menjalankan tugasnya sebagaimana tersebut dalam pasal 29 ayat (1), Sub Komite
Profesi dapat mengusulkan dibentuknya tim adhoc kepada Kepada Ketua Komite
Keperawatan baik incidental atau permanen.

BAB IX
SUB KOMITE ETIK DAN DISIPLIN PROFESI

Pasal 30

(1) Sub Komite Etik dan Disiplin Profesi sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (2) huruf c
bertugas:
a. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan
b. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan dan kebidanan
c. Melakukan penegakan disiplin profesi keperawatan dan kebidanan
d. Merekomendasikan penyelesaian masalah-masalah pelanggaran disiplin dan masalah-
masalah etik dalam kehidupan profesi, asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan
e. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam asuhan
keperawatan dan asuhan kebidanan
(2) Guna menindak lanjutin rekomendasi dari Sub Komite Etik dan Disiplin Profesi
sebagaimana tersebut dalam pasal 30 ayat (1), Komite Keperawatan membentuk panitia
adhoc baik incidental atau permanen
(3) Hasil kerja panitia adhoc sebagaimana tersebut dalam pasal 30 ayat (2) dibawa dalam rapat
pleno.

BAB X
RAPAT

Pasal 31

(1) Komite Keperawatan dan Bidang Keperawatan melaksanakan kerja dan koordinasi secara
berkala dan berkesinambungan melalui rapat koordinasi keperawatan.
(2) Rapat Koordinasi Keperawatan terdiri dari : Rapat Kerja, Rapat Rutin, Rapat Pleno, dan
siding tahunan.
(3) Rapat Kerja

11
a) Rapat Kerja Keperawatan dilaksanakan dalam setahun sekali dan bersifat terbuka.
b) Rapat Kerja Keperawatan dipimpin oleh Ketua Komite Keperawatan atau Kepala Bidang
Keperawatan dan dihadiri oleh Sekretaris Komite Keperawatan, Sub Komite
Keperawatan, KaSie Keperawatan dan Kepala Ruangan Keperawatan
c) Agenda rapat kerja adalah membuat rencana kerja keperawatan dalam 5 (lima) tahun.
(4) Rapat Rutin
a) Rapat Rutin Keperawatan dilaksanakan 1 (satu) kali dalam seminggu diikuti oleh Bidang
Keperawatan, Komite Keperawatan dan Kepala Ruang Keperawatan.
b) Agenda rapat rutin adalah membahas masalah-masalah harian keperawatan.
c) Rapat Rutin Keperawatan dipimpin oleh Kepala Bidang Keperawatan atau Ketua Komite
Keperawatan.
(5) Rapat Pleno
a) Rapat Pleno Keperawatan diadakan sewaktu-waktu bila dibutuhkan
b) Rapat Pleno dipimpin oleh Ketua Komite Keperawatan atau Kepala Bidang
Keperawatan dan dihadiri oleh Sekretaris Komite Keperawatan, Sub Komite, dan Kasie
Keperawatan.
c) Agenda rapat pleno adalah membahas persoalan etik dan disiplin staf keperawatan
d) Kehadiran rapat pleno adalah 100% peserta rapat.
(6) Sidang Tahunan
a) Sidang Tahunan Keperawatan diadakan satu kali setahun
b) Sidang Tahunan dipimpin oleh Ketua Komite Keperawatan atau Kepala Bidang
Keperawatan dan dihindari oleh Sekretaris Komite Keperawatan, Sub Komite
Keperawatan, KaSie Keperawatan dan Kepala Ruang Keperawatan.
c) Agenda siding tahunan adalah membuat rencana kerja keperawatan dalam satu tahun.
d) Keputusan yang diambil harus disetujui sekutang-kurangnya oleh 2/3 peserta hadir.
Pasal 32
Mekanisme Rapat

(1) Setiap penyelenggaraan rapat diberitahu melalui undangan tertulis kecuali rapat khusus
(2) Rapat dapat mengundang peserta selain anggota staf keperawatan sesuai dengan
kebutuhan dan dengan sepengetahuan direktur
(3) Setiap rapat wajib mengisi daftar hadir
(4) Setiap rapat wajib membuat notulen yang akan didistribusikan paling lambat seminggu
setelah ditandatangani oleh Ketua Komite Keperawatan
(5) Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.

BAB XI
PERATURAN PELAKSANAAN TATA KELOLA KLINIS

Pasal 32

(1) Dalam memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan diperlukan standar profesi,
standar pelayanan, dan standar prosedur operasional serta kebutuhan dasar pasien

12
(2) Memenuhi kebutuhan sebagaimana tersebut dalam pasal 32 ayat (1), Komite Keperawatan
bersama-sama Bidang Keperawatan berkewajiban menyusun:
a. Standar profesi keperawatan dan kebidanan
b. Standar pelayanan keperawatan dan kebidanan
c. Standar prosedur operasional keperawatan dan kebidanan
d. Standar kebutuhan dasar pasien
(3) Dalam keadaan tidak mampu setiap staf keperawatan berkewajiban melakukan konsultasi
dan/atau merujuk pasien kepada tenaga keperawatan lain yang dianggap lebih mampu.

BAB XII
TATA CARA REVIEW DAN PERBAIKAN PERATURAN INTERNAL STAF
KEPERAWATAN

Pasal 33

(1) Segala sesuatu yang belum diatur dalam aturan ini akan diatur dikemudian hari melalui
Rapat Pleno Keperawatan
(2) Apabila ada pasal dan/atau ayat dalam peraturan internal keperawatan ini yang dikemudian
hari dianggap tidak sesuai, dapat ditinjau ulang melalui sidang tahunan keperawatan.

BAB XII
PENUTUP

Pasal 34

(1) Peraturan Internal Keperawatan ini mulai diberlakukan pada tanggal ditetapkan.
(2) Semua peraturan rumah sakit yang ditetapkan sebelum ini, dinyatakan masih tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Internal Staf Keperawatan ini.

Ditetapkan di Batam
Pada tanggal 15 November 2020
Direktur Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam

13
(dr. Ismanto Soemantoro, Sp.B)
NIK.P.2020.10.15021948.1795

Persetujuan Direktur Tim Perumus

dr. Suyanto, Sp.OG., M.M.R.S ( )

Catatan / Koreksi Direktur :


.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
...................................................................................................
DITETAPKAN DI :BATAM
PADA TANGGAL : …………..

DEWAN PENGURUS PERKUMPULAN BUDI KEMULIAAN BATAM PERKUMPULAN

BUDI KEMULIAAN BATAM

14
(Ny. SRI SOEDARSONO)
Ketua

15
2

Anda mungkin juga menyukai