PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Unit gawat darurat (IGD) adalah Unit dirumah sakit yang memberikan
2009). Agar tujuan tersebut dapat dicapai maka diperlukan cara pengolahan
sebagai inti pelayanan kesehatan tidak lain dipandang sebagai kegiatan yang
1. Tujuan Umum
Kemuliaan Batam.
2. Tujuan Khusus
Batam.
bentuk :
ruangan
b) Mampu membuat kebijakan kerja di ruangan
keperawatan profesional
1) Operan
2) Pre conference
3) Post conference
4) Ronde keperawatan
5) Supervise keperawatan
6) Discharge planning
7) Dokumentasi keperawatan
tertentu
terisi berikutnya
C. Manfaat
1. Bagi Pasien
keluarga.
4. Bagi Mahasiswa
Rumah Sakit.
BAB II
TINJAUAN LAHAN
1. Sejarah Singkat
Batam kepada Alm Dr. Soemarno Sosroatmodjo yang saat itu menjabat
bagi ibu dan anak. Niat Ibu Sri itu pun direalisasikan dengan
perkembangan BKIA pada tahun pertama. Hal itu mendorong Ibu Sri
1986.
Lubuk Baja Batam Timur. Tentu saja, beliau tidak sendirian. Beberapa
pada 1988 yang diketuai oleh Dr. Jan Van Der Berg.
Nedam, Belanda).
dengan jenis pelayanan yang tersedia pada saat itu diantara untuk pasien
Batam. Sejak Tahun 1993 Dr. Ismanto dipinang oleh Ibu untuk
menjabat sebagai direktur pertama rumah sakit tersebut, pada saat itu
SpB, dalam kurun waktu 20 tahun, baik sarana dan prasarana maupun
cukup pesat. Peralatan baik medis maupun umum yang tadinya semua
berasal dari hibah dan bantuan yang sebagian besarnya dari Yayasan
Kapasitas tempat tidur berkembang menjadi lebih dari 200 tempat tidur.
saat ini digunakan untuk pelayanan rawat inap pasien menular dan
pelayanan dan kenyamanan bagi pasien maka pada tahun 2011 Dewan
3.000 meter persegi untuk pelayanan rawat jalan (poliklinik) dan rumah
Soedarsono.
kebesaran dan kemajuan bukan diukur dari seberapa banyak yang telah
dimiliki dan dicapai tapi seberapa besar organisasi ini berguna dan
seberapa banyak yang telah dimiliki dan dicapai tapi seberapa besar
rumah sakit ini bermanfaant dan berguna serta diakui dan dipercaya
a. Falsafah
pasien/keluarga.
4) Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat
b. Motto
c. Visi
Sekitarnya.
d. Misi
alur
medis terkait yag ada di luar maupun di dalam rumah sakit dalam
) daan ambulance.
masyarakat
kegawat daruratan.
B. Pengumpulan Data
1. Data Umum
Unit gawat darurat ( IGD ) adalah unit di rumah sakit yang memberikan
1) Denah Ruangan
Terlampir
Wawancara:
Ka. Ruangan
Billing Billing
Observasi
Dari hasil wawancara dan observasi kami simpulkan bahwa metode tim
Masalah
d. Pembiayaan ( M4 - / money )
Kemuliaan Batam.
e. Pemasaran ( M5 – Marketing )
Berhasil
Meninggal
gawat darurat
gawat darurat
gawat darurat
( terima rujukan )
menit
Sistem pembayaran pada ruang IGD RS Budi Kemuliaan Batam selama 3 bulan
a. Fungsi perencanaan
Wawancara:
mengacu pada visi dan misi Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam
Observasi ;
Masalah :
ini visi dan misi ruangan mengacu kepada visi rumah sakit dan
Wawancara :
Menurut Kepala ruangan dalam melakukan tindakan
sudah di tetapkan.
Observasi :
Wawancara :
maksud
Observasi :
kebutuhan pasien
Kuesioner :
ada SAK
3) Standar Kinerja
Kuesioner
Berdasarkan penyebaran kuesioner secara random kepada 6
b. Fungsi pengorganisasian
1) Struktur organisasi
ini:
Ka. Ruangan
BILLING BILLING
3
D III
15 15 15
Keperawatan
TOTAL 19 19 19
Kuesioner
Masalah: -
2) Uraian tugas
a) Kepala Ruangan
Wawancara
WIB, hari sabtu dan minggu libur kerja. Adapun tugas yang
telah dilakukan oleh kepala ruangan adalah meliputi :
b) Ka.Tim
Wawancara:
Observasi
Hasil observasi yang didapat diruang IGD, ruang IGD mempunyai 4 ketua tim,
masing-masing ketua tim membawahi 4 perawat pelaksana setiap shift nya dan
Masalah : -
c) perawat pelaksana
Wawancara
dengan klasifikasi pendidikan DIII 9 orang rata-rata lebih dari 5 tahun, 4 orang
profesi Ners.
Wawancara:
organisasi diruang IGD terdiri dari kepala ruangan, koordinator tim, dan anggota
tim, kebutuhan waktu setiap shift dibagi 3 shift yaitu shift pagi, sore dan malam.
Untuk jam kerja membutuhkan 8 jam setiap shift, dimana setiap shift ada 4 orang
perawat terdiri dari 1 koordinator tim dan 3 perawat pelaksana yang berfungsi
untuk membagi setiap kegiatan anggota tim. Jadwal disusun oleh kepala ruangan
Observasi:
Dari hasil pemantauan diruang IGD dalam pengaturan jadwal dinas dikondisikan
berdasarkan ketenagaan dan jumlah pasien. Dalam keadaan normal shift ( diluar
faktor resiko) dapat memenuhi pelaksaan asuhan keperawatan, tetapi apabila ada
Wawancara:
Observasi:
Masalah:-
Wawancara:
Observasi:
Hasil pemantauan diruangan IGD belum memberikan asuhan keperawatan secara
e. Kamar bersalin
f. Kamar operasi
g. Rawat jalan
dengan menambah perawat libur ( loss day) dan tugas non keperawatan.
Loss Day= jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti + hari besar x
kebutuhan tenaga
c. Fungsi pengarahan
1) Operan
Wawancara
Operan dilakukan setiap penggantian shift, operan dipimpin oleh
kepala ruangan dan diikuti oleh Ka.Tim dan perawat pelaksana. Pada
Observasi:
shift melakukan operan sesuai dengan SOP yang berlaku dirumah sakit
Budi Kemuliaan
Masalah: -
Kuesioner:
Kegiatan pre dan post conference sering dilakukan setiap shift dari kepala
Observasi:
Pada saat mengikuti operan dari dinas malam ke pagi, dan dinas pagi ke
sore, tampak kegiatan pre dan post conference berjalan dengan baik,
dilakukan saat jam dinas, yaitu pada saat pre conference atau pada saat
rapat rutin dengan memberikan saran-saran untuk mentaati ketentuan
sesuai SOP agar perawat dapat secara aman dan meningkatkan kepuasan
pasien.
Wawanacara:
yang ditentukan reward diberikan melalui ucapan terima kasih dan pujian
yang diberikan pada saat rapat rutin untuk mengapresiasi kinerja perawat.
dievaluasi.
Observasi:
Masalah: -
4) pendelegasian
Obseravsi :
Dari hasil wawancara dan observasi di IGD sistem pendelegasian tugas
pendelegasian tugas
Masalah:-
5) supervise
Wawancara:
ruangan kepada perawat pelaksana pada saat dinas dan sudah terjadwal
Observasi :
6) Ronde keperawatan
Wawancara:
Pelaksanaan ronde diruangan IGD tidak ada jadwal tetap tergantung kasus
Observasi :
dengan privasinya tetapi hal itu menjadi suatu prinsip kode etik kesehatan
d) pengendalian
kuesioner
Dari hasil kuesioner didapatkan hasil tiap tiga bulan sekali diruangan IGD
1) Indicator mutu
direncanakan
3) Survey Kepuasan
pasien mau pulang atau dirawat inap sudah berjalan dengan baik.
O TY ED
meningkatkan -adanya
-adanya terus
standar berbenah
pelayanan untuk
minimal meningkatkan
yang
dikeluarkan
oleh
kementrian
kesehatan
-tarif layanan
terjangkau
-adanya
kerjasama
dengan stikes
diluar batam
dalam
menyediakan
tenaga
keperawatan
-adanya
mahasiswa
yang praktik
di RS.Budi
Kemuliaan
DEPKES tentang
belum tanggung
karena tanggung
keterbatasan gugat
SDM terhadap
pelayanan
kesehatan
-tuntunan
masyarakat
terkait dengan
peralatan
lengkap,muda
h, terjangkau
dan nyaman
-akses
berobat
keluar negeri
lebih mudah
penilaian pelatihan
motivasi yang
diperoleh dari
jenjang
pendidikan
tinggi
ruangan professional
- Supervise sudah
terjadwal dengan
baik dan
mencakup semua
aspek
- Rumah sakit
sudah
terakreditasi
sehingga
meningkatkan
kepercayaan
pelanggan
- Adanya tim
pengendali mutu
pelayanan
BATAM
D. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Ruang IGD menggunakan metode kerja tim, tapi belum bisa berjalan se-
2. Sudah diterapkan pre dan post conference tetapi belum bisa berjalan secara
maksimal
Tabel 2.5
Kriteria
Jumlah
No Masalah Kepentingan (I)
IxTxS
P S R PC DU POC T S
maksimal
selesainya masalah
yang paling besar dan atas dasar pertimbangan waktu, keterbatasan sumber daya
dan kewenangan, maka masalah yang akan diatasi terlebih dahulu adalah :
3. Penerapan pre dan post conference tetapi belum bisa berjalan secara
maksimal
Setelah dilakukan pembobotan masalah maka langkah selanjutnya adalah
PEMBAHASAN
A. Persiapan
Hang Tuah Tanjung Pinang pada tanggal 13 Januari sampai 15 Januari 2020 di
penugasan tim, dilakukan pada tanggal 14 Januari 2020. Pada kegitan ini
keparawatan meningkat.
3. Penyusunan materi pelatihan dan proposal dilakukan pada tangal 15
4. Penyusunan SAK dan SOP pre dan post konference, dilakukan pada
karena memiliki aspek legalitas yang akan menjadi aspek hokum untuk
Hal ini diakui oleh perawat IGD bahwa format khusus untuk pengkajian
IGD sudah ada, tetapi masih satu format dengan anamnesia dokter
(berdasarkan wawancara dengan anggota pokja dan karu IGD dan hasil
B. Pelaksanaan
dimana mengaplikasikan pre dan post conference dan operan. Selama ini
di IGD sudah berjalan operan pre dan post conference, tetapi belum
pelaksana.
BAB IV
PENTUP
A. Kesimpulan
yang perlu dikuatkan diruangan adalah dimana ruang IGD belum ada format
SAK, ruangan IGD sudah diterapkan pre dan post conference, tetapi belum
bisa berjalan secara maksimal. Ruang IGD menggunakan metode kerja tim,
tetapi belum bisa berjalan seoptimal mungkin karena kurangnya jumlah tenaga
kerja.
B. Saran
1. Rumah Sakit
agar perawat mendapatkan beban kerja yang sesuai dengan jam kerja
Kemuliaan Batam.
2. Ruang IGD
Bagi pasien :
komprehensif
E. Tahapan dan Bentuk Pelaksanaan Operan
tahapan yaitu :
1. Persiapan yang akan dilakukan oleh perawat yang akan melimpahkan tanggung
jawab. Meliputi faktor informasi yang akan disampaikan oleh perawat juga
sebelumnya.
2. Pertukaran shift jaga, dimana antara perawat yang akan pulang dan datang
3. Pengecekan ulang informasi oleh perawat yang datang tentang tanggung jawab
dan tugas yang dilimpahkan. Merupakan aktivitas dari perawat yang menerima
operan untuk melakukan pengecekan data informasi pada medical record atau
F. Langkah – Langkah
4. Penyampaian operan diatas (point C) harus dilakukan secara jelas dan tidak
terburu-buru
G. Prosedur Operan
Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur operan jaga (Nursalam,2002),
meliputi:
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
penanggung jawab :
c. Hal- hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap
f. Lama timbang terima untuk setiap klien tidak lebih dari 5 menit kecuali
pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.
dengan berdiskusi.
informasi dengan melihat pada medical record saja atau media tertulis
untuk dikombinasi.
Shift kerja atau operan memiliki efek-efek yang dapat mempengaruhi diri
berikut:
1. Efek Fisiologis
Kualitas tidur termasuk tidur siang tidak seefektif tidur malam. Banyak
gangguan dan biasanya diperlukan waktu istirahat untuk menebus kurang tidur
2. Efek Psikososial
yang biasanya di lakukan pada siang atau sore hari. Sementara pada saat itu
bagi pekerja malam dipergunakan untuk istrahat atau tidur, s/ehingga tidak
lingkungan masyarakat.
3. Efek Kinerja
Kinerja menurun selama kerja shift malam yang di akibatkan oleh efek
terjadi pada usia 40 sampai 50 tahun. Shift kerja juga dapat menjadi masalah
Survei pengaruh shift kerja terhadap kesehatan dan keselamatan kerja yang di
paling tinggi terjadi pada akhir rotasi shift kerja malam. Terdapat suatu
kenyataan bahwa kecelakaan cenderung banyak terjadi selama shift pagi dan
1. Identitas klien
5. Masalah keperawatan
8. Tindakan kolaborasi
A. Pengertian
baik dinas pagi, sore, atau malam sesuai jadwal dinas perawatan.
1. Pre Conference
Komunikasi kepala tim dan perawat pelaksana setelah selesai operan untuk
rencana kegiatan pada shift tersebut yang di pimpin oleh kaltim atau
penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut 1 orang, maka
perawat (rencana harian) dan tambahan rencana dari kepala tim dan
Kegiatan:
2. Post conferenc
sepanjang shift dan sebelim operan kepala shift berikutnya. Isinya adalah
Kegiatan :
berikan
acara.
B. Tujuan
diri dalam pemberian asuhan keperawatan dan merupakan cara yang efektif
asuhan (T.M.Marell,et,al,1997)
pasien.
keperawatan
tambahkan
anggota tim
Menurut Ratna sitorus, 2006, panduan perawat dalam pelaksanaan antara lain:
masing
malam
d. Masalah keperawatan
g. Rencana medis
6. Ketepatan dokumentasi
diselesaikan
Pedoman pelaksanaan conferance