Anda di halaman 1dari 13

Askep gagal napas

(ARDS)
• Kelompok 4
Pengertian
• Gagal nafas akut /ARDS adalah ketidakmampuan sistem
pernafasan untuk mempertahankan oksigenasi darah
normal (PaO2), eliminasi karbon dioksida (PaCO2) dan
pH yang adekuat disebabkan oleh masalah ventilasi
difusi atau perfusi (Susan Martin T, 1997)
• Gagal nafas akut/ARDS adalah kegagalan sistem
pernafasan untuk mempertahankan pertukaran oksigen
dan karbondioksida dalam jumlah yang dapat
mengakibatkan gangguan pada kehidupan (RS Jantung
“Harapan Kita”, 2001)
etiologi
1.Depresi Sistem saraf pusat
2.Kelainan neurologis primer
3.Efusi pleura, hemotoraks dan pneumothoraks
4.Trauma
5.Penyakit akut paru
patofisiologi

• 179833381-Pathway-Ards.doc
Manifestasi KLINIS
Gejala klinis utama pada kasus ARDS :
1.      Peningkatan jumlah pernapasan
2.      Klien mengeluh sulit bernapas, retraksi dan sianosis
3.      Pada Auskultasi mungkin terdapat suara napas tambahan
4.      Penurunan kesadaran mental
5.      Takikardi, takipnea
6.      Dispnea dengan kesulitan bernafas
7.      Terdapat retraksi interkosta
8.      Sianosis
9.      Hipoksemia
10.  Auskultasi paru : ronkhi basah, krekels, stridor, wheezing
11.  Auskultasi jantung : BJ normal tanpa murmur atau gallop     
Pemeriksaan diagnostik
1.Pemeriksaan laboratorium
2.Pemeriksaan fungsi ventilasi
3.Pemeriksaan status asam basa
4.Pemeriksaan sinar X (rotgen)
5.Pemeriksaan EKG
6.Tes fungsi paru
Penatalaksanaan medis
1. Terapi Oksigen
2. Ventilasi Mekanik
3. Positif End Expiratory Breathing (PEEB)
4. Memastikan volume cairan yang adekuat
5. Terapi Farmakologi
6. Pemeliharaan Jalan Napas
7. Pencegahan Infeksi
8. Dukungan nutrisi
Asuhan keperawatan

A.Pengkajian
1) Data pribadi
2) Pengkajian primer (ABCD)
B.Pemeriksaan Fisik
Head to Toe
Diagnosa keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan
hilangnya fungsi jalan napas, peningkatan sekret
pulmonal, peningkatan resistensi jalan napas.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
hipoventilasi alveoli, penumpukan cairan di alveoli,
hilangnya surfaktan pada permukaan alveoli
3. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan pertukaran
gas tidak adekuat, peningkatan secret, penurunan
kemampuan untuk oksigenasi, kelelahan.
intervensi
DIAGNOSA 1
1. Monitor fungsi pernapasan, Frekuensi, irama, kedalaman,
bunyi dan penggunaan otot-otot tambahan.
2. Berikan Posisi semi Fowler
3. Berikan terapi O2
4. Lakukan suction
5. Berikan fisioterapi dada
NEXT….
Diagnosa 2

1. Kaji status pernapasan , catat peningkatan respirasi


dan perubahan pola napas .
2. Kaji adanya sianosis dan Observasi kecenderungan
hipoksia dan hiperkapnia
3. Berikan istirahat yang cukup dan nyaman
4. Berikan humidifier oksigen dengan masker CPAP
jika ada indikasi
5. Berikan obat-obat jika ada indikasi seperti steroids,
antibiotik, bronchodilator dan ekspektorant
Next….
Diagnosa 3
1. monitor vital signs seperti tekanan darah, heart rate,
denyut nadi (jumlah dan volume).
2. Amati perubahan kesadaran, turgor kulit,
kelembaban membran mukosa dan karakter sputum.
3. Hitung intake, output dan balance cairan. Amati
“insesible loss”
4. Timbang berat badan setiap hari
5. Berikan cairan IV dengan observasi ketat
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai