Anda di halaman 1dari 15

DOKUMENTASI KEPERAWATAN

OKSIGENASI

Dosen Pembimbing : Ns. Nehru Nugroho.S.Kep,M.Kep

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 1 :

1. Ahmad Rofiq
2. Intan Putri Andriani
3. Muhammad Ikhwan
4. Niken Dewi Murti
5. Rapika Apriliani
6. Rony Hadiwijaya
7. Tiara Afriani
8. Yunita Herlina

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN AJARAN 2017/2018
ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI

A. Definisi

PengertianKebutuhan oksigen merupakan kebutuhan dasar manusia yang di


gunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan hidup dan
aktivitas berbagai organ atau sel. Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan
oksigenasi yaitu saluran pernapasan bagian atas, bagian bawah dan paru .

Kebutuhan tubuh terhadap oksigen merupakan kebutuhan yang sangat


mendasar dan mendesak, tanpaoksigen dalam waktu tertentu sel tubuh akan
mengalami kerusakan yang menetap dan menimbulkan kematian

Stak merupakan organ yang sangat sensitif terhadap kekurangan oksigen.


$tak masih mampu menoleransi kekurangan oksigen antara menit. Apabila
kekurangan kekurangan oksigen berlangsung lebih dari lima menit,dapat terjadi
kerusakan sel otak secara permanen fungsi sistem jantung ialah untuk
mengantarkan oksigen, nutrien, dan substansi lain ke jaringan dan membuang
produk sisa metabolisme selular melalui pompa jantung. Kerja pompa jantung
sangat penting untuk mempertahankan aliran oksigen. Prosesyang mempengaruhi
oksigenasi pada klien termasuk perubahan yang mempengaruhi
kapasitas darah untuk membawa oksigen, seperti anemia dan perubahan yang
mempengaruhi gerakan dinding dada atau sistem saraf pusat klien .

B. Faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan oksigen.

1. Faktor Fisiologi

 Menurunnya kapasitas pengingatan O2 seperti pada anemia.


 Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada obstruksi
saluran napas bagian atas.
 Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan transport
O2 terganggu.
 Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam, ibu hamil,
luka, dan lain-lain.
 Kondisi yang memengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada
kehamilan, obesitas, muskulus skeleton yang abnormal, penyalit kronik
seperti TBC paru.

2. Faktor Perkembangan

 Bayi prematur yang disebabkan kurangnya pembentukan surfaktan.


 Bayi dan toddler adanya risiko infeksi saluran pernapasan akut.
 Anak usia sekolah dan remaja, risiko infeksi saluran pernapasan dan
merokok.
 Dewasa muda dan pertengahan : diet yang tidak sehat, kurang aktivitas,
stress yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru-paru.
 Dewasa tua : adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan
arteriosklerosis, elastisitas menurun, ekspansi paru menurun.

3. Faktor Perilaku

 Nutrisi : misalnya pada obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi


paru, gizi yang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen
berkurang, diet yang tinggi lemak menimbulkan arterioklerosis.
 Exercise akan meningkatkan kebutuhan oksigen.
 Merokok : nikotin menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah perifer
dan koroner.
 Substansi abuse (alcohol dan obat-obatan) : menyebabkan intake
nutrisi/Fe menurun mengakibatkan penurunan hemoglobin, alcohol,
menyebabkan depresi pusat pernapasan.
 Kecemasan : menyebabkan metabolism meningkat

4.Faktor Lingkungan

 Tempat kerja
 Suhu lingkungan
 Ketinggian tempat dan permukaan laut.

Perubahan-perubahan fungsi jantung yang memengaruhi kebutuhan


oksigenasi :

 Gangguan kondiksi seperti distritmia (takikardia/bradikardia).


 Perubahan cardiac output, menurunnya cardiac output seoerti pada
pasien dekom menimbulkan hipoksia jaringan.
 Kerusakan fungsi katup seperti pada stenosis, obstruksi, regurgitasi
darah yang mengakibatkan ventrikel bekerja lebih keras.
 Myocardial iskhemial infark mengakibatkan kekurangan pasokan darah
dari arteri koroner ke miokardium.

C. Perubahan Fungsi Pernapasan

1. Hiperventilasi

Merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah O2 dalam paru-


paru agar pernapasan lebih cepat dan dalam. Hiperventilasi dapat disebabkan
karena :

 Kecemasan
 Infeksi/sepsis
 Keracunan obat-obatan
 Ketidakseimbangan asam basa seperti pada asidosis metabolic.

Tanda-tanda dan gejala hiperventilasi adalah takikardia, napas pendek,


nyeri dada (chest pain), menurunkan konsentrasi, disorientasi , tinnitus.

2. Hipoventilasi

Hivoventilasi terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat untuk


memenuhi penggunaan O2 tubuh atau untuk mengeluarkan CO2dengan
cukup. Biasanya terjadi pada keadaan atelektasis (kolaps paru).

Tanda-tanda dan gejala pada keadaan hipoventilasi adalah nyeri kepala,


penurunan kesadaran, disorientasi, kardiakdistritmia, ketidakseimbangan
elektrolit, kejang dan kardiak arrest.

3. Hipoksia

Tidak adekuatnya pemenuhan O2 seluler akibat dari defisiensi O2 yang


diinspirasi atau meningkatkan penggunaan O2 pada tingkat seluler. Hipoksia
dapat disebabkan oleh :

 Menurunnya hemoglobin
 Berkurangnya konsentrasi O2 jika berada di puncak gunung.
 Ketidakmampuan jaringan mengikat O2 seperti pada
keracunan sianida.
 Menurunnya difusi O2 dari alveoli ke dalam darah seperti
pneumonia.
 Menurunnya perfusi jaringan seperti pada syok.
 Kerusakan/gangguan ventilasi.

Tanda-tanda hipoksia antara lain : kelelahan, kecemasan, menurunnya


kemampuan konsentrasi, nadi meningkat, pernapasan cepat dan dalam,
sianosis, sesak napas, dan clubbing.

4. Tachipnea
Merupakan pernafasan yang memiliki frekuensi lebih dari 24 kali per
menit.

5. Bradypnea
Merupakan pola pernapasan yang lambat dan kurang dari 10 kali per
menit.

6. Kusmaul
Merupakan pola pernapasan cepat dan dangkal yang dapat ditemukan
pada orang dalam keadaan asidosis metabolic.

7. Dispnea

Merupakan perasaan sesal dan berat saat pernafasan.

8. Orthopnea
Merupakan kesulitan bernafas kecuali dalam posisi duduk atau berdiri
dan pola ini sering ditemukan pada seseorang yang mengalami kongestif
paru.

9. Cheynestokes
Merupakan siklus pernafasan yang amplitudonya mula-mula naik,
turun, berhenti, kemudian mulai dari siklus baru.

10. Pernapasan paradoksial


Merupakan pernapasan yang ditandai dengan pergerakan dinding paru
yang berlawanan atah dari keadaan normal, seriong ditemukan pada keadaan
atelektasis.
11. Biot
Merupakan pernapasan dengan irama yang mirip dengan cheynestokes ,
tetapi amplitudonya tidak teratur.

12. Esteridor
Merupakan pernapasan bising yang terjadi karena penyempitan pada
saluran pernapasan

D. Pengkajian Keperawatan

Secara umum pengkajian dimulai dengan mengumpulkan data tentang :

1. Biodata pasien (umur, sex, pekerjaan, pendidikan)

Umur pasien bisa menunjukkan tahap perkembangan pasien baik secara


fisik maupun psikologis, jenis kelamin dan pekerjaan perlu dikaji untuk
mengetahui hubungan dan pengaruhnya terhadap terjadinya masalah/penyakit,
dan tingkat pendidikan dapat berpengaruh terhadap pengetahuan klien tentang
masalahnya/penyakitnya.

2. Keluhan utama dan riwayat keluhan utama (PQRST)

Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu oleh


klien pada saat perawat mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat keluhan
utama seharusnya mengandung unsur PQRST (Paliatif/Provokatif, Quality,
Regio, Skala, dan Time)

3. Riwayat perkembangan

 Neonatus : 30 - 60 x/mnt
 Bayi : 44 x/mnt
 Anak : 20 - 25 x/mnt
 Dewasa : 15 - 20 x/mnt
 Dewasa tua : volume residu meningkat, kapasitas vital menurun

4. Riwayat kesehatan keluarga

Dalam hal ini perlu dikaji apakah ada anggota keluarga yang mengalami
masalah / penyakit yang sama.
5. Riwayat sosial

Perlu dikaji kebiasaan-kebiasaan klien dan keluarganya, misalnya :


merokok, pekerjaan, rekreasi, keadaan lingkungan, faktor-faktor alergen dll.

6. Riwayat psikologis

Disini perawat perlu mengetahui tentang :

 Perilaku atau tanggapan klien terhadap masalahnya/penyakitnya


 Pengaruh sakit terhadap cara hidup
 Perasaan klien terhadap sakit dan therapy
 Perilaku / tanggapan keluarga terhadap masalah/penyakit

7.Riwayat spiritual

8.Pemeriksaan fisik

a.Hidung dan sinus

Inspeksi : cuping hidung, deviasi septum, perforasi, mukosa (warna,


bengkak, eksudat, darah), kesimetrisan hidung.

Palpasi : sinus frontalis, sinus maksilaris

b. Faring

Inspeksi : warna, simetris, eksudat ulserasi, bengkak

c.Trakhea

Palpasi : dengan cara berdiri disamping kanan pasien, letakkan jari


tengah pada bagian bawah trakhea dan raba trakhea ke atas, ke bawah
dan ke samping sehingga kedudukan trakhea dapat diketahui.

d.Thoraks
Inspeksi :

 Postur, bervariasi misalnya pasien dengan masalah pernapasan kronis


klavikulanya menjadi elevasi ke atas.
 Bentuk dada, pada bayi berbeda dengan orang dewasa. Dada bayi
berbentuk bulat/melingkar dengan diameter antero-posterior sama
dengan diameter tranversal (1 : 1). Pada orang dewasa perbandingan
diameter antero-posterior dan tranversal adalah 1 : 2
Beberapa kelainan bentuk dada diantaranya :

1) Pigeon chest yaitu bentuk dada yang ditandai dengan diameter


tranversal sempit, diameter antero-posterior membesar dan sternum
sangat menonjol ke depan.
2) Funnel chest merupakan kelainan bawaan dengan ciri-ciri berlawanan
dengan pigeon chest, yaitu sternum menyempit ke dalam dan diameter
antero-posterior mengecil. Barrel chest ditandai dengan diameter
antero-posterior dan tranversal sama atau perbandingannya 1 : 1.

 Kelainan tulang belakang diantaranya :

1. Kiposis atau bungkuk dimana punggung melengkung/cembung ke


belakang.
2. Lordosis yaitu dada membusung ke depan atau punggung
berbentuk cekung.
3. Skoliosis yaitu tergeliatnya tulang belakang ke salah satu sisi.

 Pola napas

1. eupnea yaitu pernapasan normal dimana kecepatan 16 - 24 x/mnt,


klien tenang, diam dan tidak butuh tenaga untuk melakukannya,
2. tachipnea yaitu pernapasan yang cepat, frekuensinya lebih dari 24
x/mnt, atau bradipnea yaitu pernapasan yang lambat, frekuensinya
kurang dari 16 x/mnt
3. apnea yaitu keadaan terhentinya pernapasan.

 Kaji volume pernapasan

1. hiperventilasi yaitu bertambahnya jumlah udara dalam paru-paru


yang ditandai dengan pernapasan yang dalam dan panjang
2. hipoventilasi yaitu berkurangnya udara dalam paru-paru yang
ditandai dengan pernapasan yang lambat.

 Kaji sifat pernapasan apakah klien menggunakan pernapasan dada yaitu


pernapasan yang ditandai dengan pengembangan dada, ataukah
pernapasan perut yaitu pernapasan yang ditandai dengan pengembangan
perut.
 Kaji ritme/irama pernapasan yang secara normal adalah reguler atau
irregular

 Cheyne stokes yaitu pernapasan yang cepat kemudian menjadi lambat


dan kadang diselingi apnea.

 Kusmaul yaitu pernapasan yang cepat dan dalam, atau pernapasan biot
yaitu pernapasan yang ritme maupun amplitodunya tidak teratur dan
diselingi periode apnea.

 Perlu juga dikaji kesulitan bernapas klien, apakah dispnea yaitu sesak
napas yang menetap dan kebutuhan oksigen tidak terpenuhi, ataukah
ortopnea yaitu kemampuan bernapas hanya bila dalam posisi duduk atau
berdiri

 Perlu juga dikaji bunyi napas

1. stertor/mendengkur yang terjadi karena adanya obstruksi jalan


napas bagian atas
2. stidor yaitu bunyi yang kering dan nyaring dan didengar saat
inspirasi
3. wheezing yaitu bunyi napas seperti orang bersiul,
4. rales yaitu bunyi yang mendesak atau bergelembung dan didengar
saat inspirasi
5. ronchi yaitu bunyi napas yang kasar dan kering serta di dengar
saat ekspirasi.

 Perlu juga dikaji batuk dan sekresinya, apakah klien mengalami

1. batuk produktif yaitu batuk yang diikuti oleh sekresi,


2. non produktif yaitu batuk kering dan keras tanpa sekresi
3. hemoptue yaitu batuk yang mengeluarkan darah

 Status sirkulasi, dalam hal ini perlu dikaji heart rate/denyut nadi
1. takhikardi yaitu denyut nadi lebih dari 100 x/mnt, ataukah
2. bradikhardi yaitu denyut nadi kurang dari 60 x/mnt.

Juga perlu dikaji tekanan darah

1. hipertensi yaitu tekanan darah arteri yang tinggi


2. hipotensi yaitu tekanan darah arteri yang rendah.

 Juga perlu dikaji tentang oksigenasi pasien apakah

1. anoxia yaitu suatu keadaan dengan jumlah oksigen dalam jaringan


kurang
2. hipoxemia yaitu suatu keadaan dengan jumlah oksigen dalam darah
kurang
3. hipoxia yaitu berkurangnya persediaan oksigen dalam jaringan akibat
kelainan internal atau eksternal
4. cianosis yaitu warna kebiru-biruan pada mukosa membran, kuku atau
kulit akibat deoksigenasi yang berlebihan dari Hb
5. clubbing finger yaitu membesarnya jari-jari tangan akibat kekurangan
oksigen dalam waktu yang lama.

Palpasi :

Untuk mengkaji keadaan kulit pada dinding dada, nyeri tekan, massa,
peradangan, kesimetrisan ekspansi dan taktil vremitus.

Taktil vremitus adalah vibrasi yang dapat dihantarkan melalui sistem


bronkhopulmonal selama seseorang berbicara. Normalnya getaran lebih
terasa pada apeks paru dan dinding dada kanan karena bronkhus kanan
lebih besar. Pada pria lebih mudah terasa karena suara pria besar.
Analisa Data :

NO DATA SENJANG ETIOLOGI PROBLEM


1. Data Subjektif :
1. Pasien mengatakan nafasnya Hipoventilasi Ketidak efektifan
tersengal-sengal dan dangkal pola nafas
2. Pasien mengatakan berat saat
bernafas

Data Objektif :
1. Irama nafas pasien tidak
teratur
2. Orthopnea
3. Pernafasan disritmik
4. Letargi

2. Data Subjektif :
1. Pasien mengeluh sesak saat Sekresi yang Bersihan jalan
bernafas
Tertahan nafas tidak efektif
2. Pasien mengeluh batuk
tertahan
3. Pasien tidak mampu
mengeluarkan sekresi jalan
nafas
4. Pasien merasa ada suara
nafas tambahan

Data Objektif :
1. Pasien tampak tersengal
sengal dan pernafasan
dangkal
2. Terdapat bunyi nafas
tambahan
3. Pasien tampak bernafas
dengan mulut
4. Penggunaan otot bantu
Pernafasan dan nafas cuping
hidung
5. Pasien tampak susah untuk
batuk

a.
3. Data Subjektif :
1. Pasien mengeluh pusing dan Ventilasi perfusi Gangguan
nyeri kepala pertukaran gas
2. Pasien mengeluh susah tidur
3. Pasien merasa lelah
4. Pasien merasa gelisah
b.
Data Objektif :
1. Pasien tampak pucat
2. Pasien tampak gelisah
3. Perubahan pada nadi
4. Pasien tampak lelah
E. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada pasien dengan gangguan


pemenuhan kebutuhan oksigenasi diantaranya adalah :

 Bersihan jalan nafas tidak efektif


 Pola napas tidak efektif
 Gangguan pertukaran gas
 Penurunan kardiak output
 Rasa berduka
 Koping tidak efektif
 Perubahan rasa nyaman
 Potensial/resiko infeksi
 Interaksi sosial terganggu
 Intoleransi aktifitas, dll sesuai respon klien

1. Bersihan jalan napas tidak efektif

Yaitu tertumpuknya sekresi atau adanya obstruksi pada saluran napas.

Tanda-tandanya :

 Bunyi napas yang abnormal


 Batuk produktif atau non produktif
 Cianosis
 Dispnea
 Perubahan kecepatan dan kedalaman pernapasan

Kemungkinan faktor penyebab :

 Sekresi yang kental atau benda asing yang menyebabkan obstruksi


 Kecelakaan atau trauma (trakheostomi)
 Nyeri abdomen atau nyeri dada yang mengurangi pergerakan dada
 Obat-obat yang menekan refleks batuk dan pusat pernapasan
 Hilangnya kesadaran akibat anasthesi
 Hidrasi yang tidak adekuat, pembentukan sekresi yang kental dan sulit
untuk di expektoran
 Immobilisasi
 Penyakit paru menahun yang memudahkan penumpukan sekresi
2. Pola napas tidak efektif

Yaitu respon pasien terhadap respirasi dengan jumlah suplay O2 kejaringan

tidak adekuat

Tanda-tandanya :

 Dispnea
 Peningkatan kecepatan pernapasan
 Napas dangkal atau lambat
 Retraksi dada
 Pembesaran jari (clubbing finger)
 Pernapasan melalui mulut
 Penambahan diameter antero-posterior
 Cianosis, flail chest, ortopnea
 Vomitus
 Ekspansi paru tidak simetris

Kemungkinan faktor penyebab :

 Tidak adekuatnya pengembangan paru akibat immobilisasi, obesitas,


nyeri
 Gangguan neuromuskuler seperti : tetraplegia, trauma kepala, keracunan
obat anasthesi
 Gangguan muskuloskeletal seperti : fraktur dada, trauma yang
menyebabkan kolaps paru
 CPPO seperti : empisema, obstruksi bronchial, distensi alveoli
 Hipoventilasi akibat kecemasan yang tinggi
 Obstruksi jalan napas seperti : infeksi akut atau alergi yang menyebabkan
spasme bronchial atau oedema
 Penimbunan CO2 akibat penyakit paru

3. Gangguan pertukaran gas

Yaitu perubahan asam basa darah sehingga terjadi asidosis respiratori dan
alkalosis respiratori.

Tanda-tandanya :

 Dispnea,
 Abnormal gas darah arteri
 Hipoksia
 Gelisah
 Takikardia
 Sianosis
 Hipoksemia
 Tingkat kedalaman irama pernafasan abnormal

Kemungkinan penyebab :

 Penumpukan cairan dalam paru


 Gangguan pasokan oksigen
 Obstruksi saluran pernapasan
 Bronkhospasme
 Edema paru
 Pembedahan paru
 Disfungsi kardiak output akibat penyakit arteri koroner, penyakit
jantung
 Berkurangnya volume darah akibat perdarahan, dehidrasi, reaksi alergi
dan reaksi kegagalan jantung
 Cardiak arrest akibat gangguan elektrolit
 Ketidakseimbangan elektrolit seperti kelebihan potassiom dalam darah

Anda mungkin juga menyukai