Menurut Ambarwati (2014), terdapat beberapa faktor yang dapatmempengaruhi kebutuhan oksigen
diantaranya adalah faktorfisiologis, status kesehatan, faktor perkembangan, faktorperilaku, dan
lingkungan.
a. Faktor fisiologis
Gangguan pada fungsi fisiologis akan berpengaruh pada kebutuhan oksigen seseorang. Kondisi ini dapat
mempengaruhifungsi pernapasannya diantaranya adalah:
1) Penurunan kapasitas angkut oksigen seperti pada pasienanemia atau pada saat terpapar zat beracun
2) Penurunan konsentrasi oksigen yang diinspirasi
3) Hipovolemia
4) Peningkatan laju metabolik
5) Kondisi lain yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti kehamilan, obesitas dan penyakit
kronis.
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN OKSIGENASI
b. Status kesehatan
Pada orang yang sehat, sistem pernapasan dapat menyediakankadar oksigen yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi, pada kondisi sakit tertentu, proses oksigenasi dapatterhambat
sehingga mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigentubuh seperti gangguan pada sistem pernapasan,
kardiovaskulerdan penyakit kronis.
c. Faktor perkembangan
Tingkat perkembangan menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi sistem pernapasan individu.
1) Bayi prematur. yang disebabkan kurangnya pembentukansurfaktan.
2) Bayi dan toddler: adanya risiko infeksi saluran pernapasanakut.
3) Anak usia sekolah dan remaja: risiko infeksi saluranpernapasan dan merokok.
4) Dewasa muda dan paruh baya: diet yang tidak sehat, kurangaktivitas, dan stres yang mengakibatkan
penyakit jantung dan paru-paru.
5) Dewasa tua: adanya proses penuaan yang mengakibatkankemungkinan arteriosklerosis, elastisitas
menurun, dan ekspansiparu menurun.
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN OKSIGENASI
e. Faktor perilaku
f. Lingkungan Kondisi
Tercapainya fungsi utama dari sistem pernapasan sangat tergantung dari proses
fisiologi sistem pernapasan itu sendiri yaitu ventilasi pulmonal, difusi gas, transfortasi
gas serta perfusi jaringan.
Keempat proses oksigenasi ini didukung oleh baik atau tidaknya kondisi jalan napas,
keadaan udara di atmosfir, otot-otot pernapasan, fungsi sistem kardiovaskuler serta
kondisi daripusat pernapasan
MASALAH TERKAIT PEMENUHAN KEBUTUHAN
OKSIGENASI
Permasalahan yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan oksigenasi tidak terlepas dari
adanya gangguan yang terjadi pada sistim respirasi, baik pada anatomi maupun
fisiologis dari organ-organ respirasi.Permasalahan dalam pemenuhan masalahtersebut
juga dapat disebabkan oleh adanya gangguan pada sistern tubuh lain, seperti sisten
kardiovaskuler
Gangguan respirasi dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti adanya peradangan,
obstruksi, trauma, kanker, degenerative, dan lain-lain.
Gangguan tersebut akan menyebabkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen tidak
terpenuhi secara adekuat
secara garis besar, gangguan pada respirasi dikelompokkan menjadi tiga yaitu
• gangguan irama atau frekuensi
• insufisiensi pemapasan
• hipoksia,
Gangguan respirasi
A. Gangguan irama/frekuensi pernapasan
• Takipnea
Takipnea merupakan pernapasan yang frekuensinya meningkatdan melebihi jumlah frekuensi pernapasan normal.
• Bradipnca
Bradipnea merupakan pemapasan yang frekuensinya menurundengan jumlah frekuensi pernapasan dibawah frekuensipernapasan
normal.
Gangguan respirasi
B. Insufisiensi pernapasan
Penyebab insufisiensi pernapasandapat dibagi menjadi tiga kelompok utama yaitu:
2) Kondisi yang menyebabkan luas permukaan difusi berkurangmisalnya. kerusakanjaringan paru, TBC, kanker
dan lain-lain.
• Kondisi yang menyebabkan penebalan membrane pernapasan, misalnya pada edema paru, pneumonia, dan
lainnya.
• Kondisi yang menyebabkan rasio ventilasi dan perfusi yang tidak normal dalam. beberapa bagian paru,
misalnya pada thrombosis paru.
• Kondisi yang menyebabkan terganggunya pengangkutanoksigen dari paru-paru ke jaringan
Penatalaksanaan pemenuhan
oksigenasi
terapi oksigen adalahtindakan pemberian oksigen melebihi pengambilan oksigen melalui atmosfir atau FiO221%. Tujuan
terapi oksigen adalah mengoptimalkan oksigenasi jaringan dan mencegah respirasi respiratorik, mencegah hipoksia
jaringan, menurunkan kerjanapas dan kerja otot jantung, serta mempertahankan PaO2 > 60% mmHg atau SaO2 >90%.
a. Inhalasi oksigen
Pemberian oksigen merupakan tindakan keperawatan dengancara
memberikan oksigen kedalam paru-paru melalui aluran pernapsan dengan
menggunakan alat bantu oksigen. terdapat dua sisteminhalasi oksigen yaitu
sistem aliran rendah dan sistem alirantinggi.
1. Sistem aliran rendah ditujukan pada klien yang memerlukan oksigen dan masih mampu bernapas
sendiri dengan pola pernapasan yang normal. Sistem ini diberikan untuk menambah konsentrasi
udara ruangan. Pemberian oksigen. diantaranya dengan
• ventury mask atau sungkup muka dengan ventury dengan aliran sekitar 2 15 liter/menit. Prinsip pemberian
oksigen dengan ventury adalah oksigen yang menuju sungkup diatur dengan alat yang memungkinkan
konsenstrasi dapat diatur sesuai dengan warna alat, misalnya: warna biru 24%, putih 28%, jingga 31%, kuning
35%, merah 40%, dan hijau 60%
• Fisioterapi dada Fisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan dengan cara postural
drainase, clapping, dan vibrating, pada pasien dengan gangguan sistem pernapasan. Tindakan ini dilakukan
dengan tujuan meningkatkan efisiensi pola pemapasan dan membersihkan jalan napas
1) Perkusi Perkusi adalah suatu tindakan menepuk-nepuk kulit tangan pada punggung pasien yang
menyerupai mangkok dengan kekuatan penuh yang dilakukan secara bergantian dengan tujuan
melepaskan sekret pada dinding bronkus sehingga pernapasan menjadi lancar.
2) Vibrasi Vibrasi merupakan suatu tindakan keperawatan dengan cara memberikan getaran yang kuat
dengan menggunakan kedua tangan yang diletakkan pada dada pasien secara mendatar, tindakan ini
bertujuan untuk meningkatkan turbulensi udara yang dihembuskan sehingga sputum yang ada dalam
bronkus terlepas.
4) Napas dalam dan batuk efektif Latihan napas dalam merupakan
cara bernapas untuk memperbaiki ventilasi alveolus atau memelihara
pertukaran gas, mencegah atelektasis, meningkatkan efisiensi batuk,
dan mengurangi stress. Latihan batuk efektif merupakan cara yang
dilakukan untuk melatih pasien untuk memiliki kemampuan batuk
secara efektif dengan tujuan untuk membersihkan. laring, trakea, dan
bronkiolus, dari sekret atau benda asing di jalan napas
1. Anoreksia
2. Diaphoresis
6. Sianosis, takikardi
8. hiperkapnia
Asuhan Keperawatan teoritis gangguan
oksigenasi
1. PENGKAJIAN
1. Mata
•Lesi kuning pada kelopak mata (hiperlipidemia)
• Konjungtiva pucat (anemia)
• Konjungtiva sianosis (hipoksemia)
2. Hidung
• Pernapasan dengan cuping hidung
• Membran mukosa sianosis (penurunan oksigen)
• Bernapas dengan mengerutkan mulut (dikaitkan dengan penyakit paru kronik)
3) Kulit
• Sianosis perifer (vasokontriksi)
• Sianosis secara umum (hipoksemia)
• Penurunan turgor (dehidrasi)
3. Pemeriksaan Penunjang
Implementasi merupakan tahap dari proses keperawatan yang dimulai setelah perawat
menyusun rencana keperawatan. Dengan rencana keperawatan yang dibuat berdasarkan
diagnosis yang tepat, intervensi diharapkan dapat nencapai tujuan dan hasil yang diinginkan
untuk mendukung dan meningkatkan status kesehatan pasien
6. Evaluasi Keperawatan