Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

A. KEBUTUHAN OKSIGENASI
1. DEFINISI
Oksigenasi merupakan suatu proses untuk mendapatkan O2 dan mengeluarkan
O2. Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan
untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya dan
untuk aktivitas berbagai organ atau sel. Apabila lebih dari 4 menit orang tidak
mendapatkan oksigen maka akan berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat
diperbaiki dan biasanya pasien akan meninggal (Kusnanto, 2016).
Bila ada gangguan pada salah satu organ system respirasi, maka kebutuhan
oksigen akan mengalami gangguan. Sering kali individu tidak menyadari terhadap
pentingnya oksigen. Proses pernapasan dianggap sebagai sesuatu yang biasa – biasa
saja. Banyak kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan dalam
pemenuhan kebutuhan oksigen, seperti adanya sumbata pada saluran pernapasan.
Pada kondisi ini, individu merasakan pentingnya oksigen (Kusnanto, 2016).

2. ETIOLOGI
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan klien mengalami gangguan
oksigenasi menurut NANDA (2013), yaitu hiperventilasi, hipoventilasi, deformitas
tulang dan dinding dada, nyeri,cemas, penurunan energy,/kelelahan, kerusakan
neuromuscular, kerusakan muskoloskeletal, kerusakan kognitif / persepsi, obesitas,
posisi tubuh, imaturitas neurologis kelelahan otot pernafasan dan adanya perubahan
membrane kapiler-alveoli.

3. SISTEM TUBUH YANG BERFUNGSI DALAM OKSIGENASI


Sistem tubuh yang berperan dalam oksigenasi adalah sistem pernapasan atau
sistem respirasi. Sistem pernapasan terbagi menjadi 2, yaitu sistem pernapasan atas
( hidung, faring, laring ) dan sistem pernapasan bawah ( trakea dan paru-paru ). Proses
pemenuhan kebutuhan oksigenasi dalam tubuh terdiri atas 3 tahapan, yaitu
a. Ventilasi
Proses ini merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke alveoli
atau sebaliknya. Proses ventilasi ini dipengaruhi oleh 3 beberapa faktor, antara
lain :
1) Adanya konsentrasi oksigen diatmosfer
2) Adanya kondisi jalan napas yang baik
3) Adanya kemampuan thoarks dan alveoli pada paru-paru dalam melaksanakan
ekspansi atau kembang kempis.
b. Difusi
Difusi gas merupakan perukan antara oksigen dari alveoli ke kapiler paru-paru
dan karbondioksida dari kapiler paru-paru ke alveoli. Proses ini dipengaruhi oleh
beberpa fktor, antara lain :
1) Luas permukaan paru-paru
2) Tebal membran respirasi
3) Perbedaan tekanan dan konsentrasi oksigen
4) Afinitas gas, yaitu kemampuan untuk menembus dan saling mengikat Hb
c. Transportasi gas
Transportasi gas merupakan proses pendistribusian antara oksigen kapiler ke
jaringan tubuh dan karbondioksida jaringan tubuh ke kapiler. Transportasi gas
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diataranya :
1) Kardiak output dapat dinilai melalui isi sekuncup dan frekuensi denyut jantung
2) Kondisi pembuluh darah, latihan dan aktivitas seperti olahraga dan lain-lain.

4. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN OKSIGEN


a. Saraf otonom
Ransangan simpatis dan parasimpatis dari saraf otonom dapat
mempengaruhi kemampuan untuk dilatasi dan konstriksi.
b. Hormonal dan obat
c. Alergi pada saluran napas
Banyak faktor yang dapat menimbulkan keadaan alergi antara lain debu,
bulu binatang, serbuk benang sari bunga, kapuk, makanan, dan lain-lain.
a. Faktor perkembangan
Tahap perkembangan anak dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan
oksigenasi karena usia organ di dalam tubuh seiring dengan usia
perkembangan anak.
b. Faktor lingkungan
Kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi kebutuhan oksigenasi
seperti faktor alrergi, ketinggian dan suhu yang dapat memperngaruhi
adaptasi.
c. Faktor perilaku
Perilaku yang dimaksud diantaranya adalah perilaku dalam
mengkonsumsi makanan ( status nutrisi ), ktivitas yang dapat meningkatkan
kebutuhan oksigenasi, merokok dan lain-lain.

5. MACAM-MACAM GANGGUAN PADA KEBUTUHAN OKSIGEN


a. Hipoksia
Keadaan kekurangan oksigen di jaringan atau tidak adekuatnya pemenuhan
kebutuhan oksigen seluler akibat defesiensi oksigen yang diinspirasi atau
meningkatnya penggunaan oksige pada tingkat seluler. Penyebab terjadinya
hipoksia antara lain :
1. Menurunnya hemoglobin
2. Berkurangnya konsentrasi oksigen, misalnya ketika berada di puncak
gunung.
3. Ketidakmampuan jaringan mengikat oksigen, seperti pada keracunan.
4. Menurunnya difusi oksigen
5. Menurunnya perfusi jaringan seperti pada syok
6. Kerusakan atau gangguan ventilasi
Tanda-tanda dari hipoksia diantaranya, kelelahan, kecemasan, menurunnya
kemampuan konsentrasi, nadi meningkat, pernapasan cepat dan dalam,
sianosis, sesak nafas, serta clubbing finger.
b. Gagal nafas
Merupakan keadaan dimana terjadi kegagalan tubuh memenuhi kebutuhan
oksigen karena pasien kehilangan kemampuan ventilasi secara adekuat sehingga
terjadi kegagalan pertukaran gas karbon dioksida dan oksigen.
c. Perubahan pola nafas
Perubahan pola nafas dapat berupa :
1. Dispnea, yaitu kesulitan bernapas, misalnya pada pasien dengan asma
2. Apnea, yaitu henti nafas
3. Takipnea, yaitu pernapasan lebih cepat dari normal
4. Bradipnea, yaitu pernapasan lebih lambat
5. Kussmaul, yaitu pernapasan dengan panjang ekspirasi dan inspirasi sama,
sehingga pernapasan menjadi lambat dan dalam.
6. Cheyene-stokes, merupakan pernapasan cepat dan dalam kemudian
berangsur-angsur dangkal dan diikuti periode apnea yang berulang secara
teratur. Misalnya pada keracunan obat bius, penyakit jantung, dan penyakit
ginjal.
7. Bior, adalah pernapasan dalam dan dangkal disertai apnea dengan periode
yang tidak teratur.
DAFTAR PUSTAKA

Marmi.(2016).Keterampilan Dasar Praktek Klinik. Celeban Timur: Pustaka Pelajar


(Anggota IKAPI).
Andini & Yuni (2017). Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Adi Sitti Jamilah, L. S. (2016). Kebutuhan Dasar Manusia . Tangeran Selatan:
BINARUPA AKSARA.

NANDA INTERNATIONAL (2013). Diagnosis Keperawatan: definisi & Klasifikasi.


Jakarta:EGC
Kusnanto. (2016). Modul Pembelajaran Pemenuhan Kebutuhan Oksigen. Mulyorejo,
Surabaya: Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.

Anda mungkin juga menyukai