1
KATA PENGANTAR
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Keperawatan Gawat Darurat Selanjutnya, kami mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Sebagai dosen mata kuliah Keperawatan
Gawat Darurat yang telah banyak memberi bantuan dengan arahan dan
petunjuk yang jelas sehingga mempermudah kami menyelesaikan tugas
ini.
Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang
akan kami buat di masa yang akan ating, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
15 Oktober 2023
2
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan....................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................5
A. Anatomi Fisiologi....................................................................................................5
B. Pengertian..............................................................................................................6
C. Etiologi...................................................................................................................6
D. Tanda dan Gejala....................................................................................................7
E. Patofisiologi............................................................................................................7
F. Pemeriksaan Penunjang.........................................................................................8
G. Asuhan Keperawatan.............................................................................................8
1. Pengkajian..........................................................................................................8
2. Diagnosa Keperawatan.....................................................................................10
3. Implementasi....................................................................................................13
4. Evaluasi.............................................................................................................13
BAB III...............................................................................................................................14
PENUTUP..........................................................................................................................14
A. Kesimpulan...........................................................................................................14
B. Saran....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
diantaranya nyeri tekan dan nyeri lepas pada palpasi, defans muscular,
dan tanda-tanda umum inflamasi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anatomi Fisiologi
6
a. Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis.
b. Membentuk pembatas yang halus sehinggan organ yang
ada dalam rongga peritoneum tidak saling bergesekan.
c. Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ
terhadap dinding posterior abdomen.
d. Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah yang membantu
melindungi terhadap infeksi.
B. Pengertian
C. Etiologi
7
2. Peradangan
Peradangan yang meluas dari organ di luar area peritoneum
seperti ginjal dapat menyebabkan peritonitis.
3. Bakteri yang paling umum terlibat adalah Escherichia coli,
Klebsiella, Proteus, Pseudomonas, dan Streptococcus.
E. Patofisiologi
8
keluarnya eksudat fibrinosa. Kantong-kantong nanah (abses)
terbentuk diantara perlengketan fibrosa yang menempel menjadi
satu dengan permukaan sekitarnya sehingga membatasi infeksi.
F. Pemeriksaan Penunjang
a. Tes laboratorium
1) Analisa gas darah (AGD) : Alkalosis respiratori dan
asidosis mungkin ada.
2) Sel darah putih meningkat kadang-kadang lebih besar
dari 20.000 Sel darah merah mungkin meningkat,
merupakan hemokonsentrasi.
3) Hemoglobin dan haematocrit mungkin rendah bila terjadi
kehilangan darah.
b. Protein/albumin serum: mungkin menurun karena
penumpukan cairan (di intra abdomen).
c. Amilase serum: biasanya meningkat
d. Elektrolit serum: hypokalemia mungkin ada.
e. X-ray
G. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
1) Triage
- Keluhan Utama
- Riwayat Keluhan utama
TTV
- Tekanan darah
- Suhu
- Nadi
- Pernapasan
Berat badan dan Tinggi badan
Pengkajian Primer:
9
1) Airway (Jalan Nafas)
- Kepatenan jalan napas
- Sumbatan jalan nafas
- Bunyi nafas
2) Breathing
- Frekuensi pernafasan
- Kedalaman pernafasan
- Pergerakan dinding dada
- Pernafasan cuping hidung
- Irama pernafasan
3) Circulation
- Frekuensi Nadi
- Kualitas nadi
- irama nadi
- Warna kulit
- Sianosis
- Cappilarry refill time
- Edema
4) Disability
- Jenis kesadaran
- Nilai GCS meliputi Eye,Motorik,Verbal
Pengkajian Sekunder
1) Anamnesa
2) Kaji adanya nyeri abdomen
3) Kaji adanya anoreksia ,nausea dan vomitus
4) Kaji adanya diare
5) Kaji adanya konstipasi dan keluhan tidak dapat flatus
6) Pemeriksaan fisik :
- Inspeksi
- Palpasi
10
- Perkusi
- Auskultasi
- Pemeriksaan penunjang: darah, Protein/albumin serum,
Amilase serum, Elektrolit serum, X-ray
2. Diagnosa Keperawatan
11
meningkat Identifikasi pengaruh nyeri
Sulit tidur pada kualitas hidup
Gejala dan Monitor keberhasilan
tanda Minor : terapi komplementer yang
Subjektif : sudah diberikan
(tidak tersedia) Monitor efek samping
Objektif : penggunaan analgetik
Tekanan Terapeutik :
darah Berikan Teknik
meningkat nonfarmakologis untuk
Pola napas mengurangi rasa nyeri
berubah Control lingkungan yang
Nafsu memperberat rasa nyeri
makan Fasilitasi istirahat tidur
berubah Pertimbangkan jenis dan
Proses sumber nyeri dalam
berfikir pemilihan strategi
terganggu meredakan nyeri
Menarik diri Edukasi :
Berfokus Jelaskan
pada diri penyebab,periode,dan
sendiri pemicu nyeri
Diaphoresis Jelaskan
strategi ,meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
Ajarkan Teknik
nonfarmakologis untuk
12
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian
analgetik jika perlu
Hipertermia Manajemen hipertermia Setelah dilakukan
penyebab : Observasi : asuhan keperawatan
Proses Identifikasi penyebab diharapkan suhu
penyakit hipertermia menurun dengan
Gejala dan Monitor suhu tubuh kriteria hasil :
tanda mayor : Monitor kadar elektrolit Menggigi
Subjektif : Monitor haluaran urine menurun
(tidak tersedia) Monitor komplikasi akibat Suhu tubuh
Objektif : hipertermia membaik
Suhu tubuh Terapeutik Suhu kulit
diatas nilai Sediakan lingkungan yang membaik
normal dingin
Gejala dan
Longgarkan atau
tanda minor :
lepaskan pakaian
Subjektif :
Basahi dan kipasi
(tidak tersedia)
permukaan tubuh
Objektif :
Berikan cairan oral
Kulit merah
Ganti linen setiap hari
Kejang
atau lebih sering jika
Takikardi
mengalami hyperhidrosis
Takipnea Lakukan pendinginan
Kulit terasa eksternal
hangat Hindari pemberian
antipiretik atau aspirin
Berikan oksigen jika perlu
Edukasi
13
Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
ciran elektrolot intravena
3. Implementasi
4. Evaluasi
BAB III
14
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Jika seseorang sedang menjalani dialisis atau cuci darah, lakukan hal-hal
berikut ini untuk mencegah terjadinya peritonitis:
Jika mengalami sakit perut yang parah atau cedera perut, seperti luka
pisau, segera periksakan diri ke rumah sakit untuk mendapatkan
penanganan yang tepat.
15
16
DAFTAR PUSTAKA
References
RAHADIYAN MUJA AKX16110 (2019) Karya tulis ilmiah stikes bakti kencana
bandung
Lili.2013.Peritonitis.Online:(http://lilipsikc2.blogspot.com/2013/08/
peritonitis_19.html).
17