Disusun Oleh:
Pembimbing:
1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah
dapat diselesaikan. Referat ini dibuat sebagai salah satu tugas Kepaniteraan Klinik
kasih kepada :
1. dr. Sulatri Chen Panjaitan Sp. Rad sebagai dosen pembimbing dan penguji
yang telah memberikan kritikan dan saran yang bermanfaat dalam penulisan
referat ini mulai dari awal hingga penulisan referat ini selesai.
ribuan curahan kasih sayang, keringat, dan do’a tulus untuk penulis.
Tiada gading yang tak retak, tentunya sebagai mahasiswa yang masih terus
menuntut ilmu, kami menyadari bahwa pembuatan referat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mohon maaf apabila dalam pembuatan referat ini
terdapat banyak kekurangan dan koreksi. Atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih dan semoga referat radiologi ini dapat berguna dan menambah pengetahuan
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan…………………………………………………………….. 5
2.5 Diagnosis………............................................................................. 10
2.6 Pencitraan…………..…………………..….................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1 Latar belakang
juga biasa muncul setelah operasi abdomen dan akan sembuh dalam 3-6 hari
post operasi dan dapat bertahan selama 24 hari setelah operasi. Pada
penelitian yang dilakukan tahun 2012, di antara pasien dengan udara bebas,
dilakukan diagnosis segera untuk menemukan sumber dari udara bebas dan
dan MRI yang sapat juga dilakukan dengan kontras. Foto polos abdomen
menjadi pencitraan utama pada akut abdomen, termasuk pada perforasi viskus
radiolusen antara batas lateral kanan hati hepar dan permukaan peritoneum.2
4
dengan artifak reverberasi atau Distal Ring Down. USG tidak
pneumoperitoneum.2
kontaindikasi yang tepat pada setiap pasien. Selai itu juga penting untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Pneumoperitoneum adalah adanya udara bebas dalam ruang
peritoneum yang biasanya terkait dengan perforasi dari usus kecil. Namun,
pencernaan yaitu lebih dari 90%. Perforasi dari lambung atau duodenum yang
tanda-tanda dan gejala peritonitis, dan temuan radiologis yang paling umum
adalah adanya gas subphrenic dalam foto polos Thorax erect. Dalam
intervensi secepatnya.1,3
kadang jumlah udara bebas dalam rongga peritoneal yang sedikit sering
6
1. Lembaran yang menutupi dinding usus, disebut lamina visceralis
(tunika serosa).
parietalis.
parietalis.
mendekati peritoneum dorsal dan terjadi perlekatan. Akibat perlekatan ini, ada
mesenterium;
7
3. Colon ascendens dan colon descendens terletak retroperitoneal;
mesenterium.
tergantung pada usia. Pada neonatus, penyebab yang paling mungkin adalah
Selain itu, mungkin ada penyebab iatrogenik, seperti perforasi dari tabung
Pada bayi yang lebih tua dan anak-anak, penyebab terbanyak adalah
saluran pencernaan (dari ulkus lambung atau duodenum, ulkus stres, kolitis
membentuk atau pecahnya abses, atau mungkin karena masalah dada seperti
pneumomediastinum.8
8
2. Faktor iatrogenik (yaitu pembedahan perut terakhir, trauma abdomen,
4. Pneumatosis intestinalis
- Infark usus
- Cedera perut
B. Pneumoperitoneum tanpa 1. Thoraks
- Pneumomediastinum/pneumotoraks
- Asma
2. Abdomen
- Pasca laparotomi
- Divertikulosis jejunum
- Endoskopi
-Paracentesis/peritoneal dialisis /
laparoskopi
3. Female pelvis
9
- Instrumentasi (mishysterosalpingography,
Uji Rubin)
- Post-partum
- Oro-genital intercourse
- Vagina douching
- Senggama
mengalami nyeri perut samar akibat perforasi viskus perut, tergantung pada
penyebab perforasi peritoneum mungkin seperti kaku perut, tidak ada bising
usus, nyeri epigastrium atau jatuh pada kondisi shock yang parah.9
2.5 Diagnosis
Cara terbaik untuk mendiagnosis udara bebas adalah dengan cara foto
polos Thorax erect. Udara akan terlihat tepat di bawah hemidiaphragma, sela
antara diafragma dan hati. Jika foto polos Thorax erect tidak dapat dilakukan,
maka pasien ditempatkan di sisi kanan posisi dekubitus dan udara dapat dilihat
sela antara hati dan dinding perut. Foto polos, jika benar dilakukan, dapat
10
mendiagnosa udara bebas di peritoneum. Computed Tomography bahkan lebih
2.6 Pencitraan
Paling tidak diambil 2 foto, meliputi foto abdomen posisi supine dan foto Thorax
posisi erect atau left lateral dekubitus. Udara bebas walaupun dalam jumlah yang
sedikit dapat terdeteksi pada foto polos. Pasien tetap berada pada posisi tersebut
Posisi dari pemeriksaan foto polos berdasarkan dari proyeksi. Proyeksi mengacu
pada arah pusat sinar central ray (CR) saat keluar dari tabung sinar – x dan
Macam-Macam Proyeksi
bidang kaset dan bagian depan menghadap datangnya arah sinar, arah sinar
(supine position) dimana bagian depan dari tubuh menempel pada bidang
kaset dan bagian belakang dari tubuh menghadap datangnya arah sinar,
11
Lateral : posisi pasien bisa berdiri (erect position) atau tidur (supine
position) dimana bagian lateral kiri dari tubuh menempel pada bidang
kaset dan bagian lateral kanan dari tubuh menghadap datangnya arah sinar,
begitu sebaliknya kalau bagian lateral kanan dari tubuh menempel pada
bidang kaset maka bagian lateral kiri dari tubuh menghadap datangnya
arah sinar, arah sinar (central ray) tegak lurus terhadap bidang kaset.
membentuk sudut.
Oblique :
dengan kaset.
dengan kaset.
dengan kaset
dengan kaset.
Decubitus
12
Dorsal Decubitus : pasien berbaring terlentang atau supine pada
terhadap lantai.
terhadap lantai.
Kiri (LLD) dimana pasien berbaring pada sisi kiri dengan sisi
berbaring pada sisi kanan dan bagian kiri di atas. Untuk central ray
13
Tanda-tanda peritoneum pada foto polos 6,7,10 :
yang berbetuk elips terlihat pada foto polos abdomen posisi supine.
Gambar 5 : Tampak udara (area lusen) di bawah hepar yang berbentuk elips
14
2. Doges Cap Sign
antara kanan ginjal dan hati, sehingga terkadang menjadi sedikit susah
berbentuk segitiga
Tampak udara berada di bagian ventral hati yang dapat berbentuk macam-
15
Gambar 7 : Tampak udara bebas di bagian depan dari hepar yang
Foto dengan pasien pada posisi left lateral decubitus, tampak udara bebas
antara dinding abdomen dan hati (panah putih). Tampak juga cairan di
peritoneum (panah hitam) dan dapat digunakan untuk setiap pasien yang
sangat sakit.
16
Gambar 8 : tampak udara bebas (panah putih) dan cairan (panah hitam) di
peritoneum
Rigler Sign diambil dari nama Leo G Rigler, pada foto polos abdomen
17
Gambar 9 : Rigler Sign, tampak udara intralumen usus dan ekstralumen
inferior yang dikelilingi udara bebas (panah putih) pada foto polos
18
Gambar 10 : tampak ligamen falciformis yang dikelilingi udara bebas
(panah putih)
7. Football Sign
19
8. Continous Diaphragm Sign
20
Gambar 13 : Double buble sign, tampak gambaran dua gelembung udara di
lambung.
21
11. Lesser Sac Gas Sign
Posisi dari Lesser Sac terletak di belakang dari lambung dimana daerah
sac yang disebut foramen Winslowi. Pada foto polos thoraks AP tampak
cupola sign (panah putih) dan lesser sac gas sign (panah hitam).
22
Gambar 16 : Triangle sign, Tampak udara bebas berbentuk segitiga (panah
hitam)
13. Urachus Sign merupakan refleksi peritoneal vestigial yang biasanya tidak
terlihat pada foto polos abdomen. Urachus memiliki opasitas yang sama
seperti garis tipis linier di tengah bagian bawah abdomen yang berjalan
dari kubah vesika urinaria ke arah kepala. Dasar urachus tampak sedikit
23
Gambar 17 : Urachus sign (panah hitam)
darah epigastrik inferior dapat terlihat sebagai huruf ‘V’ terbalik di daerah
24
15. Ligamentum Teres Sign
Pada gambaran foto abdomen dengan barium terlihat ulser dari duodenal
putih)
dan visualisasi dari otot slips diafragma yang membentuk seperti lumba-
Secara umum tervisual yaitu dua hingga empat otot yang elongasi, paralel
25
Gambar 20 : Tampak udara bebas di bawah hemidiafragma kanan yang
17. Pneumoretroperitoneum
Pada fotos polos abdomen merupakan pasien dengan udara bebas di deerah
26
Udara bebas intraperitoneal tidak terlihat pada sekitar 20-30% yang lebih
disebabkan karena standarisasi yang rendah dan teknik yang tidak adekuat. Foto
polos abdomen menjadi pencitraan utama pada akut abdomen, termasuk pada
perforasi tidak menunjukkan udara bebas pada foto polos abdomen. Diagnosis
50mL kontras terlarut air diberikan secara oral atau lewat NGT pada pasien
konservatif adalah yang terbaik, dengan dokter menunggu dan melihat lebih
teliti untuk melihat apakah tubuh pasien mampu menghilangkan gas sendiri.
27
2.8 Diferensial Diagnosis
1. Syndrome Chilaiditi
2. Abscess Subphrenic
1. Chilaiditi sindrom
Interposisi dari usus (berhimpitnya usus dan hepar) antara hepar dan
di subphrenik, padahal itu adalah udara yang ada dalam usus besar , ditandai
2. Subphrenic abses
28
Abses Subphrenik adalah dilokalisirnya pengumpulan nanah, biasanya di
bawah kanan atau kiri hemidiafragma, terdapat akumulasi cairan yang terinfeksi
antara diafragma, hepar dan limpa. 2,8
Perbedaan gambaran udara pada abses subphrenik dan pneumoperitoneum
adalah pada foto lateral dekubitus ; akan terlihat udara terkumpul dalam suatu
kantong abses dan ada air fluid level.
29
Gambar 24 : tampak band dari atelektasis linear di basal paru yang menyerupai
gambaran pneumoperitoneum
30
BAB III
KESIMPULAN
udara dibawah hemidiafragma. Foto polos abdomen juga dapat dilakukan dan
diharapkan ditemukan udara bebas intraperitoneal. Pada daerah usus hasil yang
diharapkan adalah menemukan Rigler’s sign atau double wall sign. Pada
abscess subphrenic, dan linear atelektasis pada dasar paru. Tatalaksana pada
tergantung dari penyebabnya. Namun perforasi dan infeksi yang cepat dapat
menimbulkan kematian.
31
DAFTAR PUSTAKA
2. Churchill , James D Begg . 2006. Abdominal X-rays Made Easy 2nd Edition.
Elsevier
Diunduh dari
http://www.meddean.luc.edu/lumen/MedEd/Radio/curriculum/Surgery/pneum
September 2018
32
Diunduh dari http://www.wikiradiography.com/page/Pneumoperitoneum pada
15 September 2018
33