Anda di halaman 1dari 48

Laporan Kasus

SKABIES DENGAN INFEKSI SEKUNDER PENDEKATAN


KEDOKTERAN KELUARGA

Nama Mahasiswa:
Destry Aryanty, S. Ked ( H1AP12034)
Olivia Kurnia Putri, S. Ked (H1AP12029)
Silpianty Harnelya Sari, S. Ked ( H1AP09043)

Nama Pembimbing:
dr. Erlina Panca Putri
dr. H. Hamzah, MM
dr. Dessy Noermadhaningsih

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


UPTD PUSKESMAS SUKAMERINDU KOTA BENGKULU
FKIK UNIVERSITAS BENGKULU
2018

1
BERKAS PASIEN
Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : UPTD Puskesmas Sukamerindu
No Berkas : 01/KedKomunitas/2018/FKIK/UNIB
No Rekam Medis : 574.K

Data Administrasi : Minggu, 18 Maret 2018


Diisi Oleh : Destry Aryanty (H1AP12034)
Olivia Kurnia Putri (H1AP12029)
Silpianty Harnelya Sari (H1AP09043)

Pasien Keterangan
Nama An. R Pasien
Umur / tgl. Lahir 14 Tahun
Alamat Jl. Nusantara No. 38, Bandar Raya,
Kec. Muara Bangkahulu Kota
Bengkulu
Jenis kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pendidikan SMP
Pekerjaan Pelajar
Status perkawinan Belum Menikah
Kedatangan yang ke 1

Telah diobati Ya/tidak Salep Permetrin 5%


ssebelumnya CTM 3x1
Amoxillin 3x1
Alergi obat Ya/tidak Bila ya /Macam obatnya
Sistem pembayaran BPJS

2
DATA PELAYANAN
I. ANAMNESIS (subyektif)
A. Alasan kedatangan/keluhan utama
Alasan kedatangan : Gatal-gatal pada sela jari tangan dan kaki yang
sudah dirasakan ± 6 bulan.
Kekhawatiran : Gatal-gatal semakin bertambah parah dari hari
ke hari menjadi luka dan menyebar ke seluruh
tubuh.
Harapan : Keluhan gatal-gatal yang dialami pasien
menjadi sembuh.
Persepsi : Penyakit kulit ini mungkin dikarenakan
serangga saat tinggal di asrama, sehingga akan
sembuh sendiri saat pasien sudah tidak tinggal di
asrama lagi.

B. Keluhan lain/tambahan
Tidak ada keluhan lain

C. Riwayat perjalanan penyakit sekarang


An. R, 14 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan terdapat gatal-
gatal pada sela jari tangan dan sela jari kaki yang tidak sembuh-sembuh
sejak ± 6 bulan yang lalu. Gatal terutama dirasakan pada malam hari. Gatal
yang dirasakan membuat pasien selalu ingin menggaruk hingga menjadi
luka pada sela jari tangan dan kaki pasien. Gatal-gatal dirasakan pertama
kali saat pasien masih tinggal di asrama ± 6 bulan yang lalu. Pasien
mengaku teman sekamarnya di asrama lebih dulu mengeluhkan keluhan
serupa. Kemudian pasien mengalami keluhan yang sama.
Sebelum datang ke puskesmas pasien tidak pernah berobat untuk
keluhan yang dialaminya. Pasien keluar dari asrama 4 bulan yang lalu dan
tinggal di rumah bersama ayah dan ibunya. Gatal di sela jari tangan dan kaki
masih dirasakan.

3
Tidak terdapat bercak kemerahan di anggota tubuh yang lain. Tidak
ada rasa gatal maupun ketombe di kulit kepala. Pasien kemudian berobat ke
puskesmas karena keluhan bertambah parah.

D. Riwayat penyakit dahulu


 Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya.
 Riwayat alergi makanan dan alergi obat tidak ada.

E. Riwayat penyakit keluarga:


 Riwayat alergi disangkal
 Riwayat kencing manis disangkal
 Riwayat hipertensi disangkal
 Anggota keluarga pasien yang tinggal serumah dengan pasien
tidak ada yang mengalami keluhan serupa dengan pasien.

F. Riwayat Kebiasaan, Sosial, Ekonomi dan Lingkungan


 Pasien merupakan anak kedua yang tinggal bersama kedua
orangtuanya di rumah.
 Pasien tinggal di rumah dengan ukuran sederhana, kebersihan
rumah kurang. Lingkungan di sekitar rumah cukup padat
lingkungan yang kurang terjaga kebersihannya.
 Ventilasi dan pencahayaan rumah sangat kurang, rumah terasa
lembab dan kurangnya sirkulasi udara, hanya ada jendela kecil
berukuran 1 m x 0,5 m. Sinar matahari tidak dapat masuk ke
dalam kamar tidur.
 Kebersihan dan kerapihan rumah kurang. Sprei, sarung bantal,
sarung kursi, serta tirai jarang dicuci.
 Sumber air minum dari PAM, memiliki 1 kamar mandi dan
memiliki jamban, dinding terbuat dari semen setinggi 3 m.
Saluran air dialirkan ke got di depan rumah yang mengalir.

4
 Kondisi rumah secara keseluruhan kurang baik.
 Aktivitas pasien sehari-hari yaitu masih bersekolah di kelas 2
MTS.
 Pasien mengaku mandi 2x sehari
 Ibu pasien kurang memperhatikan masalah higienitas anaknya,
pakaian kesan tidak rapi dan tampak tidak bersih, terkadang
pasien dan ibu pasien menggunakan handuk yang sama untuk
mandi.
 Pasien tidak merokok.
 Pasien tidur sendiri di kamar tidurnya.
 Pasien berobat menggunakan BPJS.

II. PEMERIKSAAN FISIK (obyektif)


A. Status Generalis
1. Tanda Vital
a. Nadi : 82x/menit c. Tekanan Darah : 100/70 mmHg
b. Pernafasan : 18x/menit d. Suhu Badan : 36,8o C

2. Status Gizi
TB: 155 cm BB: 47 Kg IMT: BB/TB -1 s/d +1 STATUS GIZI: Baik
Bentuk Badan Astenikus Atletikus Piknikus

3. Tingkat Kesadaran dan Keadaan Umum


a. Kesadaran : Compos Mentis Kesadaran menurun
b. Tampak kesakitan : Tidak Ya
c. Berjalan ada gangguan : Tidak Ya

4. Kelenjar Getah Bening


Jumlah, ukuran, perlekatan, konsistensi
a. Leher : Normal Tidak Normal
b. Submandibula : Normal Tidak Normal
c. Ketiak : Normal Tidak Normal
d. Inguinal : Normal Tidak Normal

5
5. Mata
Mata kanan Mata kiri
a. Persepsi warna Normal Buta Warna Normal Buta Warna
Parsial Parsial
Buta Warna Buta Warna
Total Total
b. Kelopak mata Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
c. Konjungtiva Normal Hiperemis Normal Hiperemis
Sekret Sekret
Pucat Pucat
Pterigium Pterigium
d. Kesegarisan/ letak Normal Strabismus Normal Strabismus
bola mata
e. Sklera Normal Ikterik Normal Ikterik
f. Lensa mata Tidak Keruh Tidak Keruh
Keruh Keruh
g. Bulu mata Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
h. Penglihatan 3 Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
dimensi

6. Telinga
Telinga Kanan Telinga Kiri
a. Daun telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
b. Liang telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

- Serumen Tidak ada Ada serumen Tidak ada Ada serumen


Menyumbat Menyumbat
(prop) (prop)
c. Membran Intak Tidak intak Intak Tidak intak
Timpani lainnya…… lainnya……
d. Tes berbisik (Tidak dilakukan)
e. Tes garpu tala (Tidak dilakukan)
f. Rinne (Tidak dilakukan)
g. Weber (Tidak dilakukan)
h. Swabach (Tidak dilakukan)

7. Hidung
a. Meatus Nasi Normal Tidak Normal
b. Septum Nasi Normal Deviasi ke ........
c. Konka Nasal Normal Udem lubang hidung ........
d. Nyeri Ketok Sinus Maksilaris Normal Nyeri tekan positif di ……..
e. Penciuman tidak dilakukan

6
8. Tenggorokan
a. Pharynx Normal Hiperemis Granulasi
b. Tonsil : Kanan : Kiri :
Ukuran To T1 T2 T3 To T1 T2 T3
Normal Hiperemis Normal Hiperemis

c. Palatum Normal Tidak Normal

9. Leher
a. Gerakan leher Normal Terbatas
b. Kelenjar Thyroid Normal Tidak Normal
c. Pulsasi Carotis Normal Bruit
d. Tekanan Vena Jugularis Normal Tidak Normal
e. Trachea Normal Deviasi
f. Lain-lain : …..

10. Dada
Keterangan
a. Bentuk Simetris Asimetris
b. Lain – lain

11. Paru-paru dan Jantung


Keterangan
a. Palpasi Normal Tidak Normal
- Iktus Kordis Normal Tidak Normal, sebutkan
Kanan Kiri
b. Perkusi Sonor Sonor
Redup Redup
Hipersonor Hipersonor
- Batas Jantung Normal Tidak Normal , sebutkan
c. Auskultasi : Vesikular Vesikular
- bunyi napas Bronchovesikular Bronchovesikular
- Bunyi Napas Ronkhi Ronkhi
tambahan Wheezing Wheezing
- Bunyi Jantung Normal Tidak Normal , sebutkan

12. Abdomen
Keterangan
a. Inspeksi Normal Tidak Normal
b. Perkusi Timpani Redup
c. Auskultasi
Normal Tidak Normal
- Bising Usus

7
d. Hati Normal Teraba...jbpx …jbac
e. Limpa Normal Teraba shcufner …..
Kanan Kiri
f. Ginjal Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
g. Ballotement Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
h. Nyeri costo
Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
vertebrae

13. Genitourinaria
 Tidak diperiksa

14. Ekstremitas Atas


Kanan Kiri
- Gerakan Normal Tidak normal Normal Tidak normal
- Tulang Normal Tidak normal Normal Tidak normal

15. Ekstremitas Bawah


Kanan Kiri
- Gerakan Normal Tidak normal Normal Tidak normal
- Tulang Normal Tidak normal Normal Tidak normal
- Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada

16. Kulit
Keterangan
a. Kulit Normal Tidak Normal (lihat status lokalis)
b. Selaput Lendir Normal Tidak Normal
c. Kuku Normal Tidak Normal
d. Lain – lain ………

B. Status Dermatologi
 Lokasi : Inter digitalis manus dekstra etsinistra, dorsum
manus dekstra et sinistra, inter digitalis pedis dekstra
et sinistra da dan Dorsum pedis dekstra et sinistra
 Efloresensi : Terdapat papul multipel berukuran milier dengan
warna kulit dan sebagian eritematosa. Gambaran
terowongan juga terlihat di ujung dekat papul yang
multipel. Juga terdapat pustul, erosi, dan eskoriasi

8
yang ditutupi krusta merah kehitaman. Tampak
bekas garukan.

III. PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PASIEN

Keluhan: Pemeriksaan:
gatal di sela kedua  Lokasi Lesi : Inter digitalis manus dekstra etsinistra, dorsum
jari tangan dan kaki
manus dekstra et sinistra, inter digitalis pedis dekstra et
sinistra da dan Dorsum pedis dekstra et sinistra
 Efloresensi : Terdapat papul multipel berukuran milier
dengan warna kulit dan sebagian eritematosa. Gambaran
terowongan juga terlihat di ujung dekat papul yang multipel.
Juga terdapat pustul, erosi, dan eskoriasi yang ditutupi krusta
merah kehitaman. Tampak bekas garukan.

An. R, 14 tahun
dengan Skabies

Faktor Internal: Faktor Eksternal:


- Kebersihan diri - Kurangnya pengetahuan
kurang keluarga pasien mengenai
- Pengetahuan penyakit yang dialami
tentang penyakit paisen
yang dialami kurang - Kurangnya pengetahuan
dan kesadaran pasien dan
keluarga pasien mengenai
pentingnya higienitas
dalam menjaga kesehatan
Alasan Pembinaan:
- Penyakit pasien sudah berlangsung tubuh
cukup lama ± 6 bulan - Perlunya dukungan
- Pengetahuan keluarga dan pasien keluarga
mengenai penyakit ini masih kurang
- Kurangnya kesadaran pasien dan
keluarga mengenai pentingnya
kebersihan lingkungan

9
IV. DIAGNOSIS HOLISTIK (assessment)
Aspek personal
Alasan kedatangan : Gatal-gatal pada sela jari tangan dan kaki yang sudah
dirasakan ± 6 bulan.
Kekhawatiran : Gatal-gatal semakin bertambah parah dari hari ke hari
menjadi luka dan menyebar ke seluruh tubuh.
Harapan : Keluhan gatal-gatal yang dialami pasien menjadi
sembuh.
Persepsi : Penyakit kulit ini mungkin dikarenakan serangga saat
tinggal di asrama, sehingga akan sembuh sendiri saat
pasien sudah tidak tinggal di asrama lagi.

Aspek klinik
Papul multipel berukuran milier dengan warna kulit dan sebagian
eritematosa pada regio manus dekstra et sinistra, dorsum manus dekstra et
sinistra, inter digitalis pedis dekstra et sinistra da dan Dorsum pedis dekstra
et sinistra Gambaran terowongan juga terlihat di ujung dekat papul yang
multipel. Juga terdapat pustul, erosi, dan eskoriasi yang ditutupi krusta
merah kehitaman dan tampak bekas garukan.
Diagnosis kerja : Skabies dengan infeksi sekunder
Prognosis : Bonam

Aspek risiko internal


Faktor Internal :
1. Kebersihan diri kurang
2. Pengetahuan tentang penyakit yang dialami kurang

Aspek psikososial keluarga


1. Kurangnya pengetahuan keluarga pasien mengenai penyakit yang
dialami pasien

10
2. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran pasien dan keluarga pasien
mengenai pentingnya higienitas dalam menjaga kesehatan tubuh.
3. Perlunya dukungan keluarga.

Derajat fungsional : 1

V. RENCANA PENATALAKSANAAN PASIEN (Planning)


No Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan Ket
Rencana Kunjungan I
1 Aspek Personal
a. Konseling dan edukasi Pasien 18 Maret a. Pasien mengerti tentang
mengenai skabies, yaitu 2018 penyakit kulit yang
penyebab, faktor dialami yaitu skabies
resiko, pencegahan, dari penyebab, faktor
komplikasi, dan risiko, pencegahan,
tatalaksana. komplikasi, dan
b. Konseling dan edukasi tatalaksananya.
mengenai pentingnya b. Pasien mengerti
menjaga kebersihan mengenai pentingnya
diri serta lingkungan menjaga kebersihan diri
sekitar. serta lingkungan sekitar.
c. Edukasi pasien c. Pasien mengerti
mengenai pentingnya mengenai pentingnya
untuk tidak untuk menjaga
menggunakan handuk kebersihan pakaian.
dan pakaian secara d. Pasien mau menjaga
bersama-sama, daya tahan tubuh dengan
mengganti pakaian saat pola hidup sehat.
berkeringat, menjemur
pakaian di bawah terik

11
matahari.
d. Memberi motivasi
kepada pasien agar
selalu menjaga daya
tahan tubuh dengan
pola hidup sehat.
2. Aspek Klinik
a. Pemeriksaan tanda Pasien Kunjung  Tanda vital dalam batas
vital an I di normal
b. Inspeksi pada daerah rumah  Terdapat Papul multipel
lesi yaitu di kedua pasien berukuran milier dengan
sela jari tangan dan (18 warna kulit dan sebagian
kaki. Maret eritematosa pada regio
Farmakologi 2018) manus dekstra et
Menganjurkan pasien sinistra, dorsum manus
untuk mengkonsumsi obat dekstra et sinistra, inter
secara teratur: digitalis pedis dekstra et
 Permetrin cream 5% sinistra da dan Dorsum
digunakan 1x dan pedis dekstra et sinistra
dibersihkan setelah 10 Gambaran terowongan
jam, ulangi setelah 1 juga terlihat di ujung
minggu jika keluhan dekat papul yang
tidak hilang. multipel. Juga terdapat
 Klorfeniramin maleat pustul, erosi, dan
tablet 3 x 4mg eskoriasi yang ditutupi
 Amoxicillin tablet 3 x krusta merah kehitaman
500mg dan tampak bekas
Non farmakologi garukan.
 Edukasi untuk tidak Farmakologi
menggunakan handuk Pasien mengonsumsi obat

12
dan pakaian secara secara teratur dan benar
bersama-sama Nonfarmakologi
 Edukasi untuk mencuci  Pasien tidak
sprei dan handuk yang menggunakan handuk
sudah digunakan, serta dan pakaian bersamaan
mengganti pakaian dengan keluarga yang
setelah mandi. lainnya
 Hindari untuk  Pasien mencuci sprei
menggaruk kulit dan handuk yang sudah
terutama di bagian lesi digunakan
 Pasien tidak menggaruk
kulit terutama di bagian
lesi
3. Aspek Psikososial
Keluarga dan
Lingkungan
 Konseling dan edukasi Pasien Kunjung  Anggota keluarga
kepada keluarga dan orang an I di mengerti mengenai
mengenai skabies yaitu tua pasien rumah skabies yaitu penyebab,
penyebab, faktor risiko, pasien faktor risiko, pencegahan,
pencegahan, komplikasi, (18 komplikasi, dan
dan tatalaksananya. Maret tatalaksananya.
 Edukasi kepada keluarga 2018)  Pasien dan keluraga
mengenai pentingnya mengerti pentingnya
menjaga kebersihan menjaga kebersihan diri
anggota keluarga dan dan lingkungan sebagai
kebersihan lingkungan upaya pencegahan
rumah untuk mencegah terjadinya penyakit kulit.
terjadinya penyakit kulit  Pasien dan keluarga
khususnya akibat mencuci sprei dan handuk

13
tungau. yang telah digunakan dan
 Edukasi keluarga tidak menggunakan
mengenai pentingnya handuk dan pakaian
untuk mencuci sprei dan secara bersama-sama.
handuk yang sudah  Anggota keluarga
digunakan dan tidak mengerti mengenai
menggunakan handuk perannya untuk
dan pakaian secara mendukung kesembuhan
besama-sama. pasien.
 Edukasi mengenai  Pasien datang lagi ke
pentingnya peran dan puskesmas untuk kontrol
dukungan keluarga mengenai keluhan gatal
untuk kesembuhan yang dirasakan
pasien dan mencegah
penyebaran penyakit.
 Menganjurkan pasien
untuk kontrol ke
puskesmas untuk
keluhan gatal yang
dirasakan.
Rencana Kunjungan II

1 Aspek Personal
a. Evaluasi pemahaman pasien Pasien Kunjungan a. Pasien mulai mengerti
mengenai skabies yaitu II di rumah mengenai penyakitnya yaitu
penyebab, faktor risiko, pasien (25 skabies mulai dari penyebab,
pencegahan, komplikasi dan Maret 2018) faktor risiko, pencegahan,
tatalaksananya. komplikasi dan
b. Evaluasi pasien untuk menjaga tatalaksananya.
kebersihan diri, kebersihan b. Pasien menjaga kebersihan
pakaian, dan lingkungan secara diri, kebersihan pakaian, dan
teratur. lingkungan secara teratur.

14
c. Evaluasi upaya pasien dalam c. Pasien menerapkan pola
menjaga daya tahan tubuh hidup sehat untuk menjaga
dengan pola hidup sehat. daya tahan tubuhnya.
2 Aspek Klinik
 Pemeriksaan tanda vital Pasien Kunjungan a. Tanda vital dalam batas
 Evaluasi lesi di tubuh II di rumah normal
setelah pengobatan pasien (25 b. Adanya perbaikan pada lesi
Farmakologi : Maret 2018) pasien yang ditandai dengan
Menganjurkan pasien untuk gejala dan lesi aktif yang
mengonsumsi obat secara teratur: berkurang.

 Permetrin cream 5% Farmakologi:

digunakan 1x dan Pasien mengonsumsi obat secara


teratur dan benar.
dibersihkan setelah 10 jam,
Non farmakologi
ulangi setelah 1 minggu jika
 Pasien tidak menggunakan
keluhan tidak hilang.
handuk dan pakaian secara
 Klorfeniramin maleat tablet
bersama dengan anggota
3 x 4mg keluarga lain.
Non farmakologi  Pasien tidak menggaruk kulit
 Edukasi cara penggunaan terutama dibagian lesi.
pakaian dan handuk yang  Pasien mengganti bajunya
tepat untuk pasien dengan saat lembab karena keringat.
skabies.
 Pasien mandi minimal 2 kali
 Hindari untuk menggaruk sehari.
kulit terutama dibagian lesi.
 Edukasi pasien untuk
mengganti bajunya yang
lembab saat berkeringat.
 Edukasi penerapan
pentingnya mandi minimal
2 kali sehari.
3 Aspek Psikososial Keluarga dan
Lingkungan Pasien, Kunjungan a. Keluarga selalu mandi

15
a. Evaluasi usaha keluarga dan II di rumah minimal 2 kali sehari.
menjaga kebersihan diri. keluarga pasien b. Keluarga selalu mengganti
b. Evaluasi upaya keluarga pakaian setelah mandi dan
menjaga kebersihan pakaian saat berkeringat, tidak
seperti mengganti pakaian menggunakan handuk secara
setelah mandi, tidak bersama, dan tidak
menggunakan pakaian lembab, menggunakan pakaian yang
tidak menggunakan handuk lembab serta menjemur
secara bersama-sama, serta pakaian di bawah terik
menjemur pakaian dibawah matahari.
terik matahari. c. Keluarga selalu menjaga
c. Evaluasi usaha keluarga kebersihan di rumah maupun
menjaga kebersihan rumah dan di lingkungan sekitar rumah.
lingkungan sekitar rumah d. Keluarga sudah membagi
untuk mempertahankan daya perannya untuk mendukung
tahan tubuh. kesembuhan pasien, baik
d. Evaluasi pembagian peran sebagai pelaku rawat maupun
keluarga sebagai upaya yang menemani pasien saat
kesembuhan pasien. berobat.

Rencana Kunjungan III

1 Aspek Personal
a. Evaluasi pemahaman pasien Pasien Kunjungan a. Pasien mengerti mengenai
mengenai skabies yaitu III di rumah mengenai skabies yaitu
penyebab, faktor risiko, pasien (1 penyebab, faktor risiko,
pencegahan, komplikasi dan April 2018) pencegahan, komplikasi dan
tatalaksananya. tatalaksananya.
b. Evaluasi pasien untuk menjaga b. Pasien menjaga kebersihan
kebersihan diri, kebersihan diri, kebersihan pakaian dan
pakaian, dan lingkungan secara lingkungan secara teratur.
teratur . c. Pasien menerapkan pola
c. Evaluasi upaya pasien dalam hidup sehat untuk
menjaga daya tahan tubuh mempertahankan daya tahan
dengan pola hidup sehat. tubuh.

16
2 Aspek Klinik
 Pemeriksaan tanda vital Pasien Kunjungan a. Tanda vital dalam batas
 Evaluasi lesi di tubuh II di rumah normal
setelah pengobatan pasien (1 b. Keluhan gatal hilang dan lesi
Farmakologi : April 2018) di tubuh tidak ada lagi, pasien
Menganjurkan pasien untuk dinyatakan sembuh.

mengonsumsi obat secara Farmakologi:


Pasien mengonsumsi obat secara
teratur:
teratur dan benar.
 Permetrin cream 5%
Non farmakologi
digunakan 1x dan
 Pasien tidak menggunakan
dibersihkan setelah 10 jam,
handuk dan pakaian secara
ulangi setelah 1 minggu jika bersama dengan anggota
keluhan tidak hilang. keluarga lain.
 Klorfeniramin maleat tablet  Pasien tidak menggaruk kulit
3 x 4mg terutama dibagian lesi.
Mengevaluasi penerapan  Pasien mengganti bajunya
penggunaan obat. saat lembab karena keringat.
Non farmakologi  Pasien mandi minimal 2 kali
 Edukasi cara penggunaan sehari.
pakaian dan handuk yang
tepat untuk pasien dengan
skabies.
 Hindari untuk menggaruk
kulit terutama dibagian lesi.
 Edukasi pasien untuk
mengganti bajunya yang
lembab saat berkeringat.
 Edukasi penerapan
pentingnya mandi 2 kali
sehari.
3 Aspek Psikososial Keluarga dan
Lingkungan Pasien Kunjungan a. Keluarga selalu mandi

17
a. Evaluasi keluarga menjaga dan III di rumah minimal 2 kali sehari.
kebersihan diri untuk orangtua pasien (1 b. Keluarga selalu mengganti
mencegah terjadinya penyakit pasien April 2018) pakaian setelah mandi dan
kulit dengan mandi minimal saat berkeringat, rutin
2 kali sehari. mencucui sprei, tidak
b. Evaluasi keluarga menjaga menggunakan handuk secara
kebersihan pakaian seperti bersama, dan tidak

mengganti pakaian setelah menggunakan pakaian yang


lembab serta menjemur
mandi dan saat
pakaian di bawah terik
berkeringat, pentingnya
matahari.
untuk mencuci sprei dan
c. Keluarga selalu menjaga
handuk yang sudah
kebersihan di rumah maupun
digunakan dan tidak di lingkungan sekitar rumah.
menggunakan handuk d. Keluarga sudah membagi
bersama-sama, tidak perannya untuk mendukung
memakai pakaian yang kesembuhan pasien, baik
lembab, serta menjemur sebagai pelaku rawat maupun
pakaian dibawah terik yang menemani pasien saat

matahari. berobat.

c. Evaluasi kebersihan rumah


dan lingkungan sekitar
rumah.
d. Evaluasi pembagian peran
keluarga sebagai upaya
kesembuhan pasien.

18
Persetujuan Ka. UPTD PKM.
Sukamerindu Persetujuan Pembimbing
Tanda tangan : Tanda tangan :

Nama Jelas : dr. Erlina Panca Putri Nama Jelas : dr. Hamzah, MM
Tanggal : Tanggal :

19
VI. TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI
Tanggal INTERVENSI YANG DILAKUKAN, DIAGNOSIS HOLISTIK
DAN RENCANA SELANJUTNYA
Pertemuan I Intervensi yang dilakukan:
Puskesmas  Anamnesis dan pemeriksaan fisik
14 Maret 2018  Diagnosis
 Informed consent untuk rencana melakukan kunjungan rumah

Hasil:
Status Dermatologi:
 Lokasi : Inter digitalis manus dekstra etsinistra, dorsum
manus dekstra et sinistra, inter digitalis pedis dekstra
et sinistra da dan Dorsum pedis dekstra et sinistra
 Efloresensi : Terdapat papul multipel berukuran milier dengan
warna kulit dan sebagian eritematosa. Gambaran
terowongan juga terlihat di ujung dekat papul yang
multipel. Juga terdapat pustul, erosi, dan eskoriasi
yang ditutupi krusta merah kehitaman. Tampak bekas
garukan.

 Tekanan darah: 100/70 mmHg


 Frekuensi nadi: 86x/menit
 Frekuensi napas: 18x/menit
 Suhu: 36,5oC

20
Penatalaksanaan:
Mengajukan mengonsumi obat secara benar dan teratur, berupa:
 Cream permetrin 5% 1x dibersihkan setelah 10 jam, diulang setelah 1
minggu jika keluhan tidak hilang
 Klorfeniramin maleat 3x4mg tablet
 Amoksisilin 3x500mg tablet

Rencana selanjutnya:
 Kunjungan rumah
 Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang holistik
 Edukasi dan konseling tentang penyakit yang dialami pasien serta
penatalaksanaannya yang dilakukan sesuai dengan penatalaksanan
skabies
 Edukasi dan konseling mengenai komplikasi yang dapat terjadi
 Konseling dan motivasi untuk menjaga kebersihan diri dan
lingkungan
 Konseling dan motivasi untuk menggunakan obat sesuai yang
diajarkan
 Menemui anggota keluarga lainnya untuk melihat fungsi keluarga
 Mengisi berkas pembinaan keluarga
Kunjungan I Intervensi yang dilakukan
Rumah pasien Aspek Personal
18 Maret 2018  Konseling dan edukasi skabies, yaitu penyebab, faktor resiko,
pencegahan, komplikasi, dan tatalaksana
 Konseling dan edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan diri
serta lingkungan sekitar
 Edukasi pasien mengenai pentingnya untuk tidak menggunakan
handuk bersama-sama.
Aspek Klinik
c. Pemeriksaan tanda vital

21
d. Inspeksi pada daerah lesi yaitu di kedua sela jari tangan dan kaki.
Farmakologi
Menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi obat secara teratur
 Permetrin cream 5% digunakan 1x dan dibersihkan setelah 10 jam,
ulangi setelah 1 minggu jika keluhan tidak hilang.
 Klorfeniramin maleat tablet 3 x 4mg (p.o)
 Amoxicillin tablet 3 x 500mg (p.o)
Non farmakologi
 Edukasi untuk tidak menggunakan handuk secara bersama-sama
 Edukasi untuk mencuci sprei dan handuk yang sudah digunakan
 Hindari untuk menggaruk kulit terutama di bagian lesi

Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan


 Konseling dan edukasi kepada keluarga mengenai skabies yaitu
penyebab, faktor risiko, pencegahan, komplikasi, dan tatalaksananya.
 Edukasi kepada keluarga mengenai pentingnya menjaga kebersihan
anggota keluarga dan kebersihan lingkungan rumah
 Edukasi keluarga mengenai pentingnya untuk mencuci sprei dan
handuk yang sudah digunakan dan tidak menggunakan handuk secara
besama-sama
 Edukasi mengenai pentingnya peran dan dukungan keluarga untuk
kesembuhan pasien dan mencegah penyebaran penyakit
 Menganjurkan pasien untuk kontrol ke puskesmas untuk keluhan gatal
yang dirasakan
Hasil:
 Gejala gatal masih dirasakan
 Bintik-bintik merah masih ada
 Ibu pasien sudah mengganti sprei, mencuci pakaian, menjemur
sofa dan kasur.
 Pasien sudah tidak menggunakan handuk yang sama dengan

22
anggota keluarga yang lain. Tetapi alat mandi seperti sabun
masih digunakan secara bersama – sama.
 Kondisi rumah masih terlihat kurang bersih dan berantakan
 Keluarga pasien sudah merencanakan untuk menambah ventilasi
rumah tetapi masih terkendala waktu.

Aspek Psikososial, Keluarga dan Lingkungan


 Tidak lagi menggunakan alat mandi bersama dan menggunakan
sabun cair.
 Keluarga dimotivasi untuk memperbaiki ventilasi dan
penerangan, dengan membuka pintu rumah pada siang hari agar
kondisi rumah tidak lembab.

Pemeriksaan Fisik:
 Tekanan darah: 110/70 mmHg
 Frekuensi nadi: 80x/menit
 Frekuensi napas: 20x/menit
 Suhu: 36,5oC
 Status dermatologi:
Lokasi : Inter digitalis manus dekstra etsinistra, dorsum manus
dekstra et sinistra, inter digitalis pedis dekstra et sinistra da dan
Dorsum pedis dekstra et sinistra
Efloresensi : Terdapat papul multiple eritematosa. Gambaran
skuama halus juga terlihat di ujung dekat papul yang multipel.
Tampak bekas garukan.
Penatalaksanaan:
Mengajukan mengonsumi obat secara benar dan teratur, berupa:
 Cream permetrin 5% 1x dibersihkan setelah 10 jam, diulang
setelah 1 minggu jika keluhan tidak hilang
 Klorferamin maleat 3x4mg tablet

23
 Menjelaskan kepada pasien mengenai penggunakan permetrin
krim dilanjutkan setelah penggunaan satu minggu yang lalu
karena tidak ada perbaikan pada pasien.
Rencana selanjutnya:
 Kunjungan rumah ke II
 Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang holistik
 Edukasi dan konseling tentang penyakit yang dialami pasien
serta penatalaksanaannya yang dilakukan sesuai dengan
penatalaksanan skabies
 Edukasi dan konseling mengenai komplikasi yang dapat terjadi
 Konseling dan motivasi untuk menjaga kebersihan diri dan
lingkungan
 Konseling dan motivasi untuk menggunakan obat sesuai yang
diajarkan
 Menemui anggota keluarga lainnya untuk melihat fungsi
keluarga

VII. KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM BINAAN


PERTAMA
Diagnosis Holistik pada Saat Berakhirnya Pembinaan Pertama
Aspek personal
Keluhan : Gatal pada sela jari tangan dan sela jari kaki pasien yang
tidak sembuh-sembuh sejak 6 bulan yang lalu
Kekhawatiran : Gatal menjadi tambah parah yang akan menyebar ke seluruh
tubuh
Harapan : Gatal hilang dan luka bekas garukan menjadi sembuh
Persepsi : Penyakit gatal mungkin karena serangga dari teman
sekamar saat tinggal di asrama sehingga akan sembuh sendiri
saat sudah tidak lagi tinggal di asrama.

24
Aspek Klinik
 Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal
 Pada pemeriksaan sifat dan efloresensi lesi didapatkan Papul multipel
berukuran milier dengan warna kulit dan sebagian eritematosa pada regio
manus dekstra et sinistra, dorsum manus dekstra et sinistra, inter digitalis
pedis dekstra et sinistra da dan Dorsum pedis dekstra et sinistra Gambaran
terowongan juga terlihat di ujung dekat papul yang multipel. Juga terdapat
pustul, erosi, dan eskoriasi yang ditutupi krusta merah kehitaman dan
tampak bekas garukan.

Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan


 Keluarga mulai memahami mengenai skabies yaitu penyebab, faktor
risiko, pencegahan, komplikasi, dan tatalaksananya.
 Keluarga bersedia menjaga kebersihan anggota keluarga dan kebersihan
lingkungan rumah
 Keluarga bersedia untuk mencuci sprei dan handuk yang sudah
digunakan dan tidak menggunakan handuk secara besama-sama
 Keluarga mengerti mengenai pentingnya peran dan dukungan keluarga
untuk kesembuhan pasien dan mencegah penyebaran penyakit
 Pasien belum datang kembali ke puskesmas untuk kontrol ulang
mengenai keluhan yang dirasakan

Derajat fungsional: 1

Persetujuan Pembimbing
Tanda tangan :

Nama Jelas : dr. Hamzah, MM


Tanggal :

25
Skor Kemampuan Keluarga dalam Penyelesaian Masalah dan Rencana
Penatalaksanaan
Coping Coping
Hasil yang
No Kegiatan Sasaran Waktu score score
diharapkan
awal akhir
1 Edukasi dan konseling Keluarga memahami 3 5
kepada keluarga lebih jauh tentang
mengenai penyakit Keluarga 3 minggu penyakit skabies, yaitu
skabies, yaitu dan pasien penyebab, faktor risiko,
penyebab, faktor pencegahan, komplikasi,
risiko, pencegahan, dan penatalaksanaannya.
komplikasi, dan
penatalaksanaan.
2 Edukasi dan konseling Keluarga 3 minggu Keluarga mengerti 2 5
anggota keluarga dan pasien manfaat dari pentingnya
mengenai pentingnya kontrol rutin dan
kontrol rutin setelah bersedia menemanio
pengobatan pertama pasien kontrol selama
pengobatan.

3 Edukasi dan konseling Keluarga 3 minggu Keluarga dan pasien 3 5


mengenai pola higienitas dan pasien menerapkan pola
pada pasien skabies. higienitas yang diberikan
pembina kepada pasien.

4 Edukasi tentang Keluarga 3 minggu Pasien dan keluarga 2 5


pentingan menjaga dan pasien menjaga kebersihan diri,
kebersihan diri, pakaian, rumah serta
pakaian, rumah, dan bergotong –royong
lingkungan sekitar. membersihkan
lingkungan, dan mulai
memikirkan mengenai
kebersihan kamar mandi
dan penyediaan jamban.

26
5. Edukasi dan konseling Keluarga 3 minggu Keluarga dan pasien 3 5
mengenai pola hidup dan menerapkan pola
sehat agar daya tahan pasien hidup sehat agar daya
tubuh pasien dapat tahan tubuh pasien
terjaga dengan dapat terjaga dengan
pengaturan pola makan, pengaturan pola
tidur cukup, dan makan, tidur cukup,
olahraga rutin. dan olahraga rutin.

27
BERKAS KELUARGA BINAAN

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : UPTD Puskesmas Sukamerindu


No Berkas : 01/KedKomunitas/2018/FKIK/UNIB
Nama Pembina : Destry Aryanty, S. Ked (H1AP12034)
Olivia Kurnia Putri, S. Ked (H1AP12029)
Silpianty Harnelya S, S. Ked (H1AP09043)

Alasan untuk dilaksanakan pembinaan keluarga pada keluarga ini:


 Pasien menderita skabies yang berlangsung cukup lama ± 6 bulan
 Pengetahuan keluarga dan pasien mengenai penyakit ini masih kurang
mengenai penyakit skabies
 Kurangnya kesadaran pasien dan keluarga mengenai pentingnya kebersihan
lingkungan
 Pentingnya peran dan dukungan dari pihak keluarga untuk kesembuhan
pasien

Data Demografi Keluarga


Alamat : Jl. Nusantara no.38 Bandaraya, Kecamatan Muara
Bangkahulu Kota Bengkulu
Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah atau yang memiliki
hubungan dekat dengan keluarga
Kedudukan
Jenis Umur Pendidikan
No Nama dalam Pekerjaan Ket
Kelamin (tahun) Terakhir
Keluarga
1 Aminduya Ayah Lk 56 S1 PNS
2 Pina Ibu Pr 65 SMP IRT
3 Riski Anak Lk 14 - Pelajar Sakit

28
Diagram 1. Genogram

Keterangan :
 Laki – laki
 Perempuan
 Pasien
 Tinggal serumah

Data Dinamika Keluarga


Bentuk keluarga : Keluarga inti
Tahapan siklus hidup keluarga :` Keluarga dengan anak usia remaja

Diagram 2. Family Map

Keterangan:
Tn. A Ny. P
Laki-laki

Perempuan
An. R
Pasien

Hubungan tidak dekat

Hubungan dekat

29
Tabel 2. Fungsi-fungsi dalam keluarga
Kesimpulan
Fungsi pembina untuk fungsi
Penilaian
Keluarga keluarga yang
bersangkutan
Pasien adalah pasien baru yang didiagnosis menderita skabies. Berdasarkan penilaian
Keluarga Merupakan Nuclear family atau keluarga inti yang terhadap komponen
terdiri atas suami (Tn. A, 56 Tahun), Istri (Ny. P, 64 Tahun), dan pada keluarga, maka
Biologis Anak (An. R, 14 tahun) yang tinggal dalam satu rumah. Keluarga pembina dapat
masih kurang mengerti tentang penyakit yang diderita pasien, menyimpulkan bahwa
yaitu skabies mulai dari penyebab, faktor risiko, komplikasi, dan fungsi biologis kurang
tatalaksana penyakit tersebut, serta pola higienitas apa yang baik.
perlu diterapkan.
Keadaan pasien memerlukan pemantauan rutin dan dukungan Berdasarkan penilaian
dari keluarga. Pasien dikelilingi anggota keluarga yang kurang terhadap komponen
peduli dalam pengontrolan penyakit pasien. Pasien berobat ke pada keluarga, maka
Psikologis
puskesmas jika ada keluhan. Keadaan pasien memerlukan pembina dapat
dukungan dari keluarga. Komunikasi sangat dekat dengan ibu. menyimpulkan bahwa
fungsi psikologis
berjalan kurang baik.
Pasien merupakan siswa kelas 2 SMP, yang dulunya menetap di Fungsi sosial berjalan
pesantren sejak kelas 1 SMP dan sejak 4 bulan ini baru menetap dengan baik.
Sosial
di rumah. Hubungan dengan masyarakat terjalin baik. Keluarga
ini dikenal baik di lingkungan sekitar, sehingga tidak sulit
mencari alamat pasien.
- Pendapatan keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan Fungsi ekonomi baik.
sehari-hari
- Kebutuhan primer terutama papan dapat terpenuhi dengan
baik, pasien tinggal di rumah sendiri dengan lingkungan
Ekonomi & padat penduduk.
Pemenuhan - Gaya hidup sederhana, tidak konsumtif dengan prioritas
kebutuhan penggunaan uang sesuai kebutuhan primer, sekunder, dan
tersier.
- Alokasi dana khusus untuk kesehatan ada. Selama ini, biaya
pengobatan pasien masih tertanggungi oleh BPJS yang
dimiliki pasien.

30
Anggota keluarga belum mengerti pentingnya peran dan Fungsi adaptif keluarga
Adaptif dukungan dari anggota keluarga untuk kesembuhan pasien terhadap keadaan pasien
kurang baik.

Data Risiko Internal Keluarga


Tabel 3. Perilaku kesehatan keluarga
Kesimpulan pembina
Sikap & perilaku keluarga yang
Perilaku untuk perilaku yang
menggambarkan perilaku tersebut
bersangkutan
 Penampilan keluarga kurang bersih dan sederhana. Kebersihan diri dan keluarga
 Keluarga mandi 2x/hari kurang baik.
 Keadaan rumah tampak kurang teratur dan kotor Kebersihan lingkungan

 Pencahayaan dan ventilasi didalam rumah kurang. sekitar kurang baik.


 Lingkungan sekitar adalah perumahan dengan
Kebersihan pribadi &
pemukiman yang padat dan terdapat selokan
lingkungan
yang tidak lancar. Terdapat genangan air karena
sering terjadi hujan.
 Rumah pasien memiliki kamar mandi yang cukup
bersih
 Rumah pasien memiliki jamban
 Air yang digunakan menggunakan PAM
 Aktivitas pasien banyak dihabiskan di sekolah Keluarga kurang menerapkan
 Pelayanan kesehatan yang sering dikunjungi perilaku pencegahan spesifik
Pencegahan spesifik
pasien hanya Puskesmas. Pasien dan keluarga baru terhadap penyakit
berobat ke puskesmas kalau merasa sudah ada
keluhan

 Kebutuhan pangan tercukupi Kualitas dan kuantitas


 Keluarga memasak sendiri makanan sehari-hari makanan keluarga baik.
Gizi keluarga
 Penyediaan makanan dilakukan sendiri
 Pola makan keluarga teratur, biasanya 2-3x/hari

31
 Hubungan antar anggota keluarga baik. Fungsi asah, asih, asuh dalam
Asah asih asuh  Kegiatan keagamaan tidak begitu teramati. keluarga ini sudah baik.
 Keluarga mengasuh anak dengan baik
 Tidak ada hambatan dalam tumbuh kembang anak
 Pasien anak keempat dari empat bersaudara. Kesehatan reproduksi kurang
Kakak kedua dan ketiga pasien meninggal dunia baik, ibu pasien hamil di usia
Kesehatan reproduksi saat masih bayi. tua.
 Ibu pasien menikah usia 33 tahun, usia kehamilan
pertama usia 33 tahun, usia kehamilan kedua 50
tahun
 Pasien tidak memiliki aktivitas fisik khusus yang Aktivitas fisik dalam
Latihan jasmani / rutin dijalankan. keluarga kurang baik.
aktivitas fisik  Aktivitas sehari-hari pasien hanya bermain, tidur,
makan, dan sekolah.
 Anggota keluarga mencari pelayanan kesehatan Perilaku kesehatan keluarga
jika sakit saja. Keluarga pasien juga tidak bersifat kuratif.
mengingatkan pasien untuk mengobati keluhan
Penggunaan
gatalnya.
pelayanan kesehatan
 Jarak rumah ke pelayanan kesehatan (puskesmas)
3 Km yang biasa ditempuh keluarga pasien
dengan menggunakan sepeda motor atau angkutan
umum
 Pasien sering menggunakan pakaian yang sama Perilaku kesehatan dalam
Kebiasaan / perilaku
berulang kali sebelum dicuci. keluarga kurang baik.
lainnya yang buruk
 Pasien menggunakan handuk bergantian dengan
untuk kesehatan
ibunya.

32
Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan Keluarga
Tabel 4. Faktor pelayanan kesehatan
Kesimpulan pembina
Faktor Keterangan
untuk faktor pelayanan
Pusat pelayanan kesehatan Pasien berobat ke Puskesmas Sukamerindu Pusat pelayanan kesehatan
kesehatan
yang digunakan oleh pasien atau Rumah Sakit Kota Bengkulu. primer dan rumah sakit
dan keluarga rujukan dapat dijangkau oleh
pasien dan keluarga,
walaupun jaraknya cukup
jauh, namun pasien memiliki
kendaraan pribadi sehingga
tidak terlalu bermasalah.
Pasien juga merasakan
keringanan dalam hal biaya
karena pasien merupakan
peserta BPJS.
Cara mencapai pusat Pasien harus menggunakan kendaraan
pelayanan kesehatan tersebut bermotor untuk menuju ke Puskesmas atau
rumah sakit rujukan.

Tarif pelayanan kesehatan Karena pasien menggunakan kartu BPJS


tersebut dirasakan maka pasien merasakan keringanan dalam
biaya pengobatan.

Kualitas pelayanan kesehatan Kualiatas pelayanan kesehatan baik di


tersebut dirasakan puskesmas maupun di rumah sakit rujukan,
pasien selalu merasa puas dengan pelayanan
yang diberikan oleh petugas kesehatan.

33
Tabel 5. Tempat tinggal

Kepemilikan rumah : menumpang /kontrak/ hibah/ milik sendiri


Daerah perumahan : kumuh / padat/ berjauhan/ mewah

Kesimpulan pembina untuk


Karakteristik Rumah
tempat tinggal

Luas bangunan rumah : 6 x 6 m2 Pasien tinggal di rumah bersama kedua


2
Luar total tanah rumah : 10 x 6 m orang tuanya. Pasien tinggal di perumahan
yang cukup padat, dengan lingkungan
Jumlah orang dalam satu rumah : 3 orang
yang kurang terjaga kebersihannya. Pasien
tinggal dirumah dengan 3 kamar dengan
Bertingkat / tidak bertingkat
ukuran rumah 6 x 6 m2. Sinar matahari
tidak dapat masuk ke dalam kamar tidur.
Lantai rumah dari : tanah / semen / keramik / lain-lain*
Ventilasi kurang, rumah terasa lembab,
Dinding rumah dari : papan / tembok / kombinasi* hanya ada jendela kecil. Kebersihan dan
kerapian kurang . pakaian ditumpuk –
Penerangan di dalam rumah
tumpuk menjadi satu. Sprei, sarung
Jendela : Ada
bantal, sarung kursi serta tirai jarang
Listrik : Ada/tidak
dicuci. Sumber air minum dari air PAM,
rumah pasien memiliki 1 kamar mandi
Ventilasi
dan memiliki jamban. Saluran air
Kelembapan rumah : lembap/tidak
dialirkan ke got di depan rumah yang
Bantuan ventilasi di dalam rumah : ada/tidak
mengalir. Kondisi rumah secara
Bila ada, yaitu : AC / Kipas angin / exhaust fan
keseluruhan Kurang Baik.
Kebersihan di dalam rumah
Kurang Bersih

Tata letak barang dalam rumah


Tidak teratur

34
Sumber air
Air minum dan masak dari :
Sumur / pompa tangan / pompa listrik / PAM / beli
dari tukang air
Air cuci
Sumur / pompa tangan / pompa listrik / PAM / beli
dari tukang air
Jarak sumber air dari septik tank : -

Kamar Mandi Keluarga


Ada / Tidak Ada
Dalam Rumah / Luar Rumah
Jumlah : 1 Buah, ukuran 2 x 2 m2

Jamban
Ada / Tidak Ada
Dengan pegangan / Tanpa pegangan
Bentuk jamban : Jongkok / Duduk

Limbah & sampah


Limbah dialirkan ke : tidak ada / got / kali
Tempat sampah di luar rumah : ada / tidak
Kesan kebersihan lingkungan permukiman :
baik / cukup / kurang

35
Diagram 3. Denah rumah
U

DEPAN

1,5 Teras 2 PKM S

R. Tamu
2
2

Kamar Dapur 1
kamar r
Kamar
mandi

R
u
m
a
h

36
Pengkajian Masalah Kesehatan Keluarga

Sosial Budaya
Hubungan masyarakat
terjalin dengan baik

Life style :
Pola hidup sehat yang kurang untuk
menjaga daya tahan tubuh dan
memeriksakan diri ke layanan kesehatan
jika ada keluhan saja.

Perilaku kesehatan:
Pasien sering Lingkungan
menggunakan pakaian Psikososial
yang sama berulang Ekonomi:
kali sebelum dicuci. Keluarga kurang
Pasien menggunakan mengerti pentingnya
handuk bergantian peran dan dukungan
dengan ibunya. FAMILY keluarga dalam
Sistem Pelayanan kesembuhan pasien.
kesehatan:
Jarak pelayanan
Pasien : Pekerjaan:
kesehatan
(puskesmas) primer Usia 14 th, Pelajar
dan rumah 3km. dengan
Skabies infeksi
sekunder
Biologi Manusia:
Pasien baru
didiagnosis skabies Lingkungan fisik:
dan keluarga belum -Ventilasi dan
memahami tentang penerangan di dalam
penyakitnya. rurumah kurang
-Banyak pakaian
ditumpuk dan digantung di
sembarang tempat

- Keadaan rumah kurang bersih, kurang rapi,


ventilasi dan penerangan di dalam rumah
kurang baik
- Lingkungan padat, dan terdapat banyak
genangan air.

37
Diagnosis Kesehatan Keluarga
Masalah internal keluarga
Masalah biologis:
 Pasien dan keluarga belum memahami mengenai penyakit skabies yang
diderita oleh pasien mulai dari penyebab, faktor risiko, pencegahan,
komplikasi, dan tatalaksananya.

Masalah eksternal keluarga


Masalah life style :
 Pasien dan keluarga belum menerapkan pola hidup sehat sebagai upaya
untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Masalah psikososial:
 Keluarga belum memahami pentingnya peran dan dukungan sebagai
anggota keluarga dalam upaya kesembuhan pasien.
Masalah lingkungan rumah :
 Kebersihan lingkungan sekitar rumah kurang bersih
 Rumah dan lantai serta benda-benda di dalam rumah kotor dan berdebu
 Ventilasi dan penerangan di dalam rumah kurang
 Banyak pakain ditumpuk dan digantung di sembarang tempat

38
TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI SAAT
KUNJUNGAN KE II DAN III DI RUMAH PASIEN
Tanggal Intervensi Yang Dilakukan, Diagnosis Holistik Dan Rencana
Selanjutnya
Kunjungan II Intervensi yang dilakukan:
Rumah Aspek Personal
Pasien  Evaluasi pemahaman pasien mengenai skabies yaitu penyebab, faktor
25 Maret 2018 risiko, pencegahan, komplikasi dan tatalaksananya.
 Evaluasi pasien untuk menjaga kebersihan diri, kebersihan pakaian,
dan lingkungan secara teratur
 Evaluasi upaya pasien dalam menjaga daya tahan tubuh dengan pola
hidup sehat.
Aspek Klinik
 Pemeriksaan tanda vital
 Inspeksi pada daerah lesi yaitu di kedua sela jari tangan dan kaki.

Farmakologi
Evaluasi cara pasien dalam mengonsumsi obat-obatan berikut:
 Permetrin cream 5% digunakan 1x dan dibersihkan setelah 10
jam, ulangi setelah 1 minggu jika keluhan tidak hilang.
 Klorfeniramin maleat tablet 3 x 4mg.
 Menjelaskan kepada pasien mengenai penggunakan permetrin
krim dilanjutkan 1x lagi setelah penggunaan satu minggu yang
lalu karena tidak ada perbaikan pada pasien.

Non farmakologi
 Edukasi untuk tidak menggunakan handuk secara bersama-sama
 Edukasi untuk mencuci sprei dan handuk yang sudah digunakan
 Hindari untuk menggaruk kulit terutama di bagian lesi
Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan
 Konseling dan edukasi kepada keluarga mengenai skabies yaitu

39
penyebab, faktor risiko, pencegahan, komplikasi, dan
tatalaksananya.
 Edukasi kepada keluarga mengenai pentingnya menjaga
kebersihan anggota keluarga dan kebersihan lingkungan rumah
 Edukasi keluarga mengenai pentingnya untuk mencuci sprei dan
handuk yang sudah digunakan dan tidak menggunakan handuk
secara besama-sama
 Edukasi mengenai pentingnya peran dan dukungan keluarga
untuk kesembuhan pasien dan mencegah penyebaran penyakit
 Menganjurkan pasien untuk kontrol ke puskesmas untuk keluhan
gatal yang dirasakan
Hasil:
 Gejala gatal masih dirasakan
 Bintik-bintik merah masih ada
 Ibu pasien sudah mengganti sprei, mencuci pakaian, menjemur
sofa dan kasur.
 Pasien sudah tidak menggunakan handuk yang sama dengan
anggota keluarga yang lain. Tetapi alat mandi seperti sabun
masih digunakan secara bersama – sama.
 Kondisi rumah masih terlihat kurang bersih dan berantakan
 Keluarga pasien sudah merencanakan untuk menambah ventilasi
rumah tetapi masih terkendala waktu.

Aspek Psikososial, Keluarga dan Lingkungan


 Tidak lagi menggunakan alat mandi bersama dan menggunakan
sabun cair.
 Keluarga dimotivasi untuk memperbaiki ventilasi dan
penerangan, dengan membuka pintu rumah pada siang hari agar
kondisi rumah tidak lembab.

40
Pemeriksaan Fisik:
 Tekanan darah: 110/70 mmHg
 Frekuensi nadi: 80x/menit
 Frekuensi napas: 20x/menit
 Suhu: 36,5oC
 Status dermatologi:
Lokasi : Inter digitalis manus dekstra etsinistra, dorsum manus
dekstra et sinistra, inter digitalis pedis dekstra et sinistra da dan
Dorsum pedis dekstra et sinistra
Efloresensi : Terdapat papul multiple eritematosa. Gambaran
skuama halus juga terlihat di ujung dekat papul yang multipel.
Tampak bekas garukan.

Penatalaksanaan:
Mengajukan mengonsumi obat secara benar dan teratur, berupa:
 Cream permetrin 5% 1x dibersihkan setelah 10 jam, diulang
setelah 1 minggu jika keluhan tidak hilang
 Klorferamin maleat 3x4mg tablet
 Menjelaskan kepada pasien mengenai penggunakan permetrin
krim dilanjutkan setelah penggunaan satu minggu yang lalu
karena tidak ada perbaikan pada pasien.

41
Rencana selanjutnya:
 Kunjungan rumah ke III
 Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang holistik
 Edukasi dan konseling tentang penyakit yang dialami pasien
serta penatalaksanaannya yang dilakukan sesuai dengan
penatalaksanan skabies
 Edukasi dan konseling mengenai komplikasi yang dapat terjadi
 Konseling dan motivasi untuk menjaga kebersihan diri dan
lingkungan
 Konseling dan motivasi untuk menggunakan obat sesuai yang
diajarkan
 Menemui anggota keluarga lainnya untuk melihat fungsi
keluarga
Kunjungan Intervensi yang dilakukan
III Aspek Personal
Rumah pasien  Evaluasi pemahaman pasien mengenai skabies yaitu penyebab, faktor
1 April 2018 risiko, pencegahan, komplikasi dan tatalaksananya.
 Evaluasi pasien untuk menjaga kebersihan diri, kebersihan pakaian,
dan lingkungan secara teratur
 Evaluasi upaya pasien dalam menjaga daya tahan tubuh dengan pola
hidup sehat.
Aspek Klinik
 Pemeriksaan tanda vital
 Inspeksi pada daerah lesi yaitu di kedua sela jari tangan dan kaki.

Farmakologi
 Vitamin C tablet 1x1 untuk menjaga daya tahan tubuh pasien.
Non farmakologi
 Edukasi untuk tidak menggunakan handuk secara bersama-sama
 Edukasi untuk mencuci sprei dan handuk yang sudah digunakan
 Hindari untuk menggaruk kulit terutama di bagian lesi

42
Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan
 Konseling dan edukasi kepada keluarga mengenai skabies yaitu
penyebab, faktor risiko, pencegahan, komplikasi, dan
tatalaksananya.
 Edukasi kepada keluarga mengenai pentingnya menjaga
kebersihan anggota keluarga dan kebersihan lingkungan rumah
 Edukasi keluarga mengenai pentingnya untuk mencuci sprei dan
handuk yang sudah digunakan dan tidak menggunakan handuk
secara besama-sama
 Edukasi mengenai pentingnya peran dan dukungan keluarga
untuk kesembuhan pasien dan mencegah penyebaran penyakit
 Menganjurkan pasien untuk kontrol ke puskesmas untuk keluhan
gatal yang dirasakan

Hasil:
 Gatal-gatal sudah berkurang
 Bintik-bintik kemerahan sudah tidak ada lagi.

Pemeriksaan Fisik
 Tekanan darah: 100/70 mmHg
 Frekuensi nadi: 88x/menit
 Frekuensi napas: 20x/menit
 Suhu: 36,5ºC

Status Dermatologi:
Lokasi : Inter digitalis manus dekstra etsinistra, dorsum manus
dekstra et sinistra, inter digitalis pedis dekstra et sinistra da dan
Dorsum pedis dekstra et sinistra
Efloresensi : Terdapat papul multiple eritematosa dan skuama
halus.

43
Penatalaksanaan:
 Vitamin C tablet 1x1

Rencana selanjutnya:
 Terus memotivasi pasien dan keluarga untuk tetap menerapkan pola
hidup bersih guna meningkatkan daya tahan tubuh.
 Memotivasi untuk tetap menjaga kebersihan personal pasien dan
keluarga seperti, mandi minimal 2x sehari, selalu mengganti pakaian
sesudah mandi, tidak menggunakan handuk secara bersama-sama,
mengganti dan mencuci sprei, mencuci tangan sebelum makan,
setelah makan, setelah dari toilet dan setelah bermain.

44
Kesimpulan Pembinaan Keluarga pada Pembinaan Keluarga Saat Ini
 Masalah kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan
pertama dan coping score akhir
Coping Score
No. Masalah yang terselesaikan
akhir
1 Keluarga lebih memahami mengenai penyakit skabies 5
yang diderita oleh pasien. Mulai dari penyebab, faktor
resiko, komplikasi, pencegahan dan tatalaksana
2 Ibu pasien miliki keinginan untuk membawa pasien 5
rutin kontrol ke pelayanan kesehatan
3 Pasien dan keluarga menjaga kebersihan diri dan 5
lingkungan.
4 Keluarga pasien memiliki komitmen untuk menciptakan 5
keadaan rumah yang kondusif dan memberikan
dukungan moral untuk pasien.

 Faktor Pendukung terselesainya masalah kesehatan pasien


- Adanya tempat pelayanan kesehatan yang yang mudah dijangkau oleh
pasien yaitu UPTD Puskesmas Sukamerindu.
- Pasien memiliki keinginan yang kuat untuk sembuh.
- Pasien dan keluarga kooperatif untuk menerima edukasi yang
diberikan.
- Pasien dan keluarga menerapkan pola hidup sehat untuk menjaga daya
tahan tubuh pasien.
- Pasien dan keluarga mematuhi pola kebersihan yang disarankan.
 Faktor penghambat terselesaikannya masalah-masalah kesehatan
pasien
- Tidak ada faktor-faktor penghambat dalam penyelesaian masalah-
masalah kesehatan pasien. Pasien dan keluarga dapat menerima,
memahami, dan menerapkan dengan baik apa yang pembina ajarkan.

45
 Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya
- Edukasi dan konseling kepada pasien dan keluarga mengenai
pentingnya penerapan pola hidup sehat agar dapat menjaga daya tahan
tubuh untuk menghindari terserangnya penyakit skabies.
- Edukasi dan konseling kepada pasien serta keluarga mengenai
pentingnya mengontrol kelembaban dan kebersihan tubuh dan
lingkungan pasien. Dengan mencuci pakaian, sprei, gorden, sofa, dan
tempat tidur.
- Melakukan edukasi terarah dan konseling berulang pada pasien dan
keluarga mengenai penatalaksanaan penyakit skabies, termasuk pola
penggunaan pakaian, handuk, kebersihan tubuh dan penggunaan obat
teratur serta kontrol teratur ke Puskesmas ataupun Rumah Sakit.
- Edukasi dan konseling pasien serta keluarga mengenai pentingnya
melakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan kerokan kulit
untuk memastikan diagnosis skabies.
- Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarganya mengenai
pentingnya memeriksakan diri ke puskesmas jika ada masalah terkait
kesehatan keluarga.
Persetujuan Pembimbing
Tanda tangan :

Nama Jelas :
Tanggal :

46
DOKUMENTASI
Lampiran

1. Dokumentasi kondisi pasien, dan rumah

47
48

Anda mungkin juga menyukai