DISUSUN OLEH :
WITA NURMALA
NIM. 1490122104
karena apabila berkurang maka akan terjadi kerusakan pada jaringan otak
tubuh bersama dengan unsur lain seperti hidrogen, karbon, dan nitrogen.
Oksigen merupakan unsur yang diperlukan oleh tubuh dalam setiap menitke
sistem tubuh baik itu bersifat kimia atau fisika. Oksigen ditambahkan
kedalam tubuh secara alami dengan cara bernapas. Pernapasan atau respirasi
(Ernawati, 2012).
B. Etiologi
Menurut Ambarwati (2014) dalam Eki (2017), terdapat beberapa
lingkungan.
1. Faktor Fisiologis
c. Hipovolemia
2. Status Kesehatan
3. Faktor Perkembangan
c. Anak usia sekolah dan remaja : risiko infeksi saluran pernapasan dan
merokok
d. Dewasa muda dan paruh baya : diet yang tidak sehat, kurang aktivitas,
menurun.
4. Faktor Prilaku
5. Lingkungan
oksigenasi, yaitu :
a. Suhu lingkungan
b. Ketinggian
C. Fisiologi
1. Pernapasan Eksternal
karbondioksida.
a. Ventilasi Pulmoner
yaitu jalan nafas yang bersih, sistem saraf pusat dan sistem pernapasan
paru.
2. Pernapasan Sistemik
nutrien. Pada proses ini, darah yang banyak mengandung oksigen dibawa
5. Dispneu
8. Takhipneu
E. Patofisiologi
secara efisien
3. Oksimetri
abnormal
5. Bronkoskopi
Untuk memperoleh sampel biopsy dan cairan atau sampel sputum yang
6. Endoskopi
7. Fluoroskopi
kontraksi paru
8. CT-scan
1. Hipoksemiaa
2. Hipoksia
3. Gagal napas
I. Penatalaksanaan
atmosfir atau FiO2 > 21%. Tujuan terapi oksigen adalah mengoptimalkan
3. Hipoksemia
6. Trauma berat
60 %.
konsentrasi 60-80 %.
dua katup, satu katup terbuka pada saat inspirasi dan tertutup
udara masuk pada saat inspirasi dan akan membuka pada saat
dengan sistem aliran nya tinggi adalah dengan ventury mask atau
60%.
2. Fisioterapi Dada
1) Perkusi
2) Vibrasi
3) Postural drainase
segmen paru.
laring, trakea dan bronkiolus dari sekret di jalan napas (Eki, 2017).
5) Penghisapan lendir
J. Pengkajian
1. Pengumpulan data
2. Anamnesa
1) Identitas Pasien
2) Keluhan Utama
sesak nafas, serta upaya yang telah dilakukan oleh pasien untuk
mengatasinya.
keluarga lain.
6) Riwayat Psikososial
3. Pemeriksaan Fisik
mata keruh.
3) Sistem Integument
4) Sistem pernapasan
5) Sistem kardiovaskuler
6) Sistem gastrointestinal
8) Sistem muskuloskeletal
9) Sistem Neurologis
4. Pemeriksaan Laboratorium
meninggi.
3) Pemeriksaan sputum
epitel bronkus.
d. Terdapatnya neutrofileosinofil
4) Pemeriksaan radiologi
Foto thorak :
akan bertambah.
5) Lain-lain
napas hangat
- Lakukan fisioterapi
Minor : - Lakukan
menurun Kolaborasi
berubah pemberian
ekspektoran.
ventilasi-perfusi diharapkan
- Perubahan menurun pertukaran gas - monitor frekuensi,
- Takikardi napas
- pH arteri oksigen
dan AGD
Edukasi
Objektif - jelaskan tujuan dan
- sianosis prosedur
- gelisah pemantauan
- kesadaran menurun
(l.01026)
Tindakan
Observasi
- monitor kecepatan
oksigen
-
Terapeutik
- Bersihkan sekret
- Pertahankan
kepatenan jalan
napas
Edukasi
keluarga cara
menggunakan oksigen
Kolaborasi
- Kolaborasi penentuan
dosis oksigen
- Kolaborasi
penggunaan oksigen
enak
Minor hangat
- Orthopneu dada
- Lakukan
hidung Edukasi
efektif
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran.
L. Evaluasi
telah ditentukan.
I:Implementasi.
REFERENSI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Purbalingga: 2012.