Anda di halaman 1dari 35

A.

STROKE

1. Definisi Stroke

Stroke merupakan kegawatdaruratan neurologi yang mendadak

(akut) karena oklusi atau hipoperfusi pada pembuluh darah otak,

sehingga jika tidak segera diatasi maka akan terjadi kematian sel dalam

beberapa menit, kemudian akan menimbulkan defisit neurologis dan

menyebabkan kecacatan atau kekematian (Misbach,2011). Sedangkan

menurut Irfan (2010) stroke adalah gangguan fungsi saraf yang

disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul

secara mendadak dalam beberapa detik atau secara cepat dalam

beberapa jam dengan gejala atau tanda-tanda sesuai dengan daerah yang

terganggu.

Definisi menurut WHO, Stroke adalah suatu keadaan dimana

ditemukan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa defisit

neurologik fokal dan global, yang dapat memberat dan berlangsung

lama selama 24 jam atau lebih dan atau dapat menyebabkan kematian,

tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vascular. Menurut Padila

(2015) istilah stroke lebih dikenal daripada Cerebro Vaskuler Accident

(CVA), kelainan ini terjadi pada organ otak. Lebih tepatnya adalah

ganguan pembuluh darah otak. Berupa penurunan kualitas pembuluh

darah otak yang menyebabkan angka kematian yang tinggi. Kejadian

12
1

sebagian besar dialami oleh kaum laki-laki dan usia umumnya diatas 55

tahun.

Stroke iskemik/stroke non hemoragik biasanya juga dikenal

sebagai infark serebral karena penyumbatan arteri. Sekitar 80 persen

dari stroke adalah iskemik, karena gangguan pasokan darah. Biasanya

disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah (arteri) diotak. Jika

arteri tersumbat, sel-sel otak tidak bisa mendapatkan oksigen dan nutrisi

dan akhirnya akan berhenti bekerja. Jika arteri tetap tersumbat lebih

dari beberapa menit, sel-sel otak mungkin mati (Silva,dkk. 2014).

Seiring dengan perkembangan zaman, perubahan pola hidup

masyarakat stroke dapat menyerang di usia dibawah 55 tahun. Dapat

diambil kesimpulan bahwa stroke adalah penyakit sistem persyarafan

yang mana pada pembuluh darah otak mengalami penyumbatan atau

pecahnya pembuluh darah otak yang dapat mengakibatkan kematian

jika tidak segera ditangani.

2. Klasifikasi

Klasifikasi stroke menurut Corwin (2009) adalah :

a. Stroke non hemoragik

1) Trombosis cerebri, terjadi penyempitan lumen pembuluh darah

otak perlahan karena proses arterosklerosis cerebral dan

perlambatan sirkulasi serebral.

2) Embolisme cerebral, penyempitan pembuluh darah terjadi

mendadak akibat abnormalitas patologik pada jantung.


1

Embolus biasanya menyumbat arteri cerebral tengah atau

cabang-cabangnya yang merusak sirkulasi cerebral.

b. Stroke hemoragik

Stroke hemoragik merupakan pendarahan serebral dan

mungkin perdarahan subarachnoid. Disebabkan oleh pecahnya

pembuluh darah otak pada daerah otak tertentu. Kejadiannya

biasanya saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga

terjadi saat istirahat. Kesadaran pasien umunya dapat menurun.

3. Etiologi

Penyebab stroke menurut Rendidan Margareth (2015):

a. Infark otak (80%)

1) Emboli

Emboli kardiogenik, fibrilasi atrium dan aritmia lain,

thrombusmural dan ventrikel kiri, penyakit katup mitral atau

aorta, endokarditis (infeksi ataunon infeksi).

2) Emboli paradoksal

Emboli arkus aorta, aterotrombotik (penyakit pembuluh darah

sedang-besar), penyakit eksrakanial, arteri karotis interna, arteri

vertebralis.

3) Penyakit intracranial

Arteri karotis interna, arteri serebri interna, arteri basilaris,

lakuner (oklusi arteri perforans kecil).


1

b. Pendarahan intraserebral (15%)

Hipertensi, malformasi arteri-vena, angipatiamiloid.

c. Pendarahan sub araknoid (5%)

d. Penyebab lain (dapat menimbulkan infark / pendarahan)

Trobus sinus dura, diseksi arteri karotis/vertebralis, vaskulitis sistem

saraf pusat, penyakit moya-moya (oklusi arteri besar intra cranial

yang progresif), migren, kondisi hiperkoagulasi, penyalahgunaan

obat, dan kelainan hematologist (anemia sel sabit, polisistema, atau

leukemia), serta miksoma atrium.

4. Patofisiologi

Patofisiologi stroke berbeda berdasarkan jenis stroke, iskemik dan

hemorhagik yaitu (Permana, 2018):

a. Stroke iskemik

Infark serebri diawali dengan terjadinya penurunan

Cerebral Blood Flow (CBF) yang menyebabkan suplai oksigen

keotak akan berkurang. Nilai kritis CBF adalah 23 ml/100 gr/mnt,

dengan nilai normal 50 ml/100 gr/mnt. Penurunan CBF di bawah

nilai normal dapat menyebabkan infark. Suatu penelitian

menyebutkan bahwa nilai CBF pada pasien dengan infark adalah

4,8-8,4 ml/100 gr/mnt. Patofisiologi stroke iskemik dibagi menjadi

dua bagian yaitu vaskular dan metabolisme. Iskemia disebabkan

karena terjadi oklusi vaskular. Oklusi vaskular yang menyebabkan

iskemia ini dapat disebabkan oleh emboli, thrombus, plak, dan


1

penyebab lainnya. Iskemia menyebabkan hipoksia dan akhirnya

kematian jaringan otak. Oklusi vaskular yang terjadi menyebabkan

terjadinya tanda dan gejala pada stroke iskemik yang muncul

berdasarkan lokasi terjadinya iskemia. Sel-sel pada otak akan mati

dalam hitungan menit dari awal terjadinya oklusi. Hal ini berujung

pada onset stroke yang tiba-tiba

Gangguan metabolisme terjadi pada tingkat selular, berupa

kerusakan pompa natrium-kalium yang meningkatkan kadar

natrium dalam sel. Hal ini menyebabkan air tertarik masuk

kedalam sel dan berujung pada kematian sel akibat edema

sitotoksik. Selain pompa natrium-kalium, pertukaran natrium dan

kalsium juga terganggu. Gangguan ini menyebabkan influks

kalsium yang melepaskan berbagai neuro transmiter dan pelepasan

glutamat yang memperparah iskemia serta mengaktivasi enzim

degradatif. Kerusakan sawar darah otak (membran pemisah

sirkulasi darah dari cairan ekstraselular otak) juga terjadi,

disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah oleh proses di atas,

yang menyebabkanmasuknya air ke dalam rongga ekstraselular

yang berujung pada edema. Hal ini terus berlanjut hingga 3-5 hari

dan sembuh beberapa minggu kemudian. Setelah beberapa jam,

sitokin terbentuk dan terjadi inflamasi.

Akumulasi asam laktat pada jaringan otak bersifat

neurotoksik dan berperan dalam perluasan kerusakan sel. Hal ini


1

terjasi apabila kadar glukosa darah otak tinggi sehingga terjadi

peningkatan glikolisis dalam keadaan iskemia. Stroke iskemik

dapat berubah menjadi stroke hemorhagik. Pendarahan yang terjadi

tidak selalu menyebabkan defisit neurologis. Defisit neurologis

terjadi apabila perdarahan yang terjadi luas. Hal ini dapat

disebabkan oleh rusaknya sawara darah otak, sehingga sel darah

merah terekstravasasi dari dinding kapiler yang lemah.

b. Stroke hemorhagik

Stroke hemorhagik dibagi menjadi pendarahan intraserebral dan

pendarahan subaraknoid

1) Perdarahan intraserebral

Perdarahan masuk ke parenkim otak akibat pecahnya

arteri penetrans yang merupakan cabang dari pembuluh darah

superficial danberjalantegaklurusmenujuparenkimotakyang di

bagian distalnya berupa anyaman kapiler. Hal ini

dapatdisebabkanolehdiathesisperdarahandanpenggunaanantiko

agulansepertiheparin,hipertensikronis,sertaaneurisma.

Masuknya darah ke dalam parenkim otak

menyebabkanterjadinyapenekananpadaberbagaibagianotaksepe

rtiserebelum,batangotak,danthalamus.Darahmendorongstruktur

otak dan merembes ke sekitarnya bahkan dapat

masukkedalamventrikelataukeronggasubaraknoidyangakan
1

bercampurdengancairanserebrospinaldanmerangsangmeningen

.Halinimenyebabkanpeningkatantekananintrakranial yang

menimbulkan tanda dan gejala seperti nyerikepalahebat, papil

edema,dan muntah proyektil.

2) Pendarahansubaraknoid

Lokasipendarahanumumnyaterletakpadadaerahgangliab

asalis,pons,serebelumdanthalamus.Perdarahanpada ganglia

basalis sering meluas hingga mengenai kapsulainterna dan

kadang-kadang ruptur ke dalam ventrikel

laterallalumenyebarmelaluisistemventrikulerkedalamronggasu

baraknoid.Adanyaperluasaninttraventrikulerseringberakibatfata

l.

5. Manifestasiklinis

Pada stroke non hemoragik (iskemik), gejala utamanya

adalahtimbulnyadefisitneurologist,secaaramendadak/subakut,didahuluig

ejala prodromal, terjadinya pada waktu istirahat atau bangun pagi

danbiasanya kesadaran tidak menurun, kecuali bila embolus cukup

besar,biasanyaterjadipadausia>50tahun.MenurutWHOdalamInternation

al Statistic Dessification Of Disease And Realeted HealthProblem

10threvitoan, stroke hemoragik dibagi atas Pendarahan IntraSerebral

(PIS) dan Pendarahan Subaraknoid (PSA) (Rendi, Margareth,2015).


1

Stroke akibat PIS mempunyai gejala yang tidak jelas,

kecualinyerikepalakarenahipertensi,seranganseringkalisiang

hari,saataktifitas atau emosi/marah, sifat nyeri kepala hebat sekali, mual

danmuntah sering terdapat pada permulaan serangan, kesadaran

biasanyamenurun dan cepat masuk koma (60% terjadi kurang dari

setengah jam,23% antara setengah jam s.d dua jam, dan 12% terjadi

setelah dua jam,sampai19 hari)(Rendi,Margareth, 2015).

Pada pasienPSA gejalaprodormalberupa nyerikepala

hebatdanakut,kesadaranseringterganggudansangatbervariasi,adagejala/

tanda rangsang maningeal, oedema pupul dapat terjadi bila

adasubhialoid karena pecahnya aneurisma pada arteri komunikans

anterioratauarterikarotisinterna.Gejalaneurologistergantungpadaberatrin

gannya gangguan pembuluh darah dan lokasinya (Rendi,

Margareth,2015).

Manifestasi klinis stroke akut dapat berupa kelumpuhan

wajahatauanggotabadan(hemiparesisyang

timbulmendadak),gangguansensabilitaspadasatuataulebihanggotabadan(

gangguanhemiparesik),perubahanmendadakstatus mental

(konfusi,delirium,letargi,stupor,ataukoma),afasia(bicaratidaklancar,kura

ngnyaucapan, atau kesulitan memahami ucapan), disartria (bicara

pelo/cadel),gangguan penglihatan (hemianopia/monokuler, atau

diplopia), ataksia(trunkal/anggota badan), vertigo, mual dan muntah,

atau nyeri kepala(Rendi, Margareth, 2015).


2

6. Komplikasi

Komplikasiyang dapatterjadi akibat stroke

diantaranyabisamenyebabkan aspirasi, paralitic illeus, atrial fibrilasi,

diabetus insipidus,peningkatanTIK, dan hidrochepalus (Padila, 2015)

7. FaktorResiko

Menurut Silva, D. A. E., Venketasurbramanian, N., Roxas,

A.A., Kee, L. P., dan Lampl Y. (2014) faktor risiko adalah

karakteristikpada seseorang yang meningkatkan kemungkinannya

mengembangkankondisi penyakit tertentu. Banyak yang tahu tentang

faktor risiko palingumum untuk stroke, tekanan darah tinggi

(hipertensi). Tapi itu hanyasatu dari banyak faktor terkait dengan

stroke. Kolesterol tinggi,

diabetesmellitus,penyakitjantung,tidakteraturdetakjantungyangdisebutat

rial fibrillation, dan kelainan pembekuan adalah faktor risiko

lainnyapukulan. Faktor resiko dapat dibagi menjadi 2, yaitu dabat

diubah dantidakdapat diubah.

a. Faktor resiko yang dapat diubah : tekanan darah, penyakit

jantung,kolesterol darah, diabetes, masalah pembekuan, merokok,

asupanalkoholyangberlebihan,obesitas,gayahidupyangtidakberpind

ah-pindah

b. Faktor resikoyang tidak dapat diubah: usia, jenis kelamin, ras-

etnis,genetik
2

8. PemeriksaanPenunjang

MenurutPadila(2015)pemeriksaanpenunjangpasienstroketerdiriatas:

a. Diagnostik

Scan kepala, angiografi serebral, EEG44, Fungsi lumbal, MRI,

danXraytengkorak

b. Pemeriksaanlaboratorium

Hitungdarahlengkap, kimiaklinik,masaprotombin,urinalisis

10. Penatalaksanaanmedis

Strokedapatdilakukanpengobatandengan cara(Padila,2015):

a. Konservatif

1) Pemenuhancairandanelektrolitdenganpemasanganinfus

2) MencegahpeningkatanTIKdenganobatantihipertensi,deuritika,v

asodiatorperifer,antikoagulan,diazepambilakejang, anti tukak

misal cimetidine, kortikosteroid (pada kasusini tidak ada

manfaatnya karena pasien akan mudah

terkenainfeksi,hiperglikemidanstressulcer/perdarahanlambung)

,danmanitol luntuk mengurangi edema otak.

b. Operatif

ApabilaupayamenurunkanTIKtidakberhasilmakaperludipertimbang

kan evakuasi hematom karena hipertensi

intrakranialyangmenetapakan membahayakan kehidupan pasien.


2

c. Padafasesubakut/

pemulihan(>10hari)perlu:Terapiwicara,terapifisikdans

tokingantiembolisme.

11. NationalInstituteofHealthStrokeScale(NIHSS)

Hartigen et al (2014) berpendapat dalam Saudin, Rajin

(2017)pengkajianNationalInstitutesofHealthStrokeScale(NIHSS)merup

akanlangkahpertamadariproseskeperawatandenganmengumpulkandata-

datayangakuratdaripasiensehinggaakandiketahui berbagai

permasalahan yang ada. Model pengkajian NIHSSdapat membantu

perawat sebagai praktisi kesehatan terdepan

untukmenentukandiagnosadanrencanakeperawatanyangtepatuntuktujua

n asuhan keperawatan. total varians yang disebabkan oleh

varians"benar" di antara pasien. menghitung sensitivitas dan

spesifisitas, yangNIHSSdikategorikankedalaminterval5-point(0-5,6-

10,11-15,16-

20,21-25,dan26-30).

Hudak et al (2012) dalam Saudin, Rajin (2017) juga

berpendpattentang skala NIHSS merupakan instrument untuk menilai

gangguanneurologis. Kecepatan penilaian ini yang merupakan tindakan

dasarmenanganikasusstroke.SemakintingginilaiNIHSSpadapasienstrok

eberartisemakinberatderajatkeparahanya(Hardingandbridgeweter

(2010) dalam Saudin, Rajin (2017)). Dibawah ini

adalahtabeldariNationalInstituteofHealthStrokeScaledalamSaudin,Raji

n(2017) :
2

Tabel1.NationalInstituteofHealthStrokeScale

No ItemyangDinilai Kriteria Skor


1. a.Tingkat kesadaran SadarMeng 0
antuk 1
Stupor 2
Koma 3
b. Respon MenJawab dua pertanyaan dengan 0
terhadappertany benarMenJawabsatupertanyaandengan 1
aan benar 2
TidakmenJawabsatupun pertanyaan dengan benar
c.PerintahLOC Melakukan keduanya dengan 0
benarMelakukansatu denganbenar 1
Tidakmelakukan satupundengan benar 2
2. Tatapanterbalik Normal 0
Kelumpuhan tatapan 1
sebagianKelumpuhantatapan 2
total
3. Lapangpenglihatan Tidak ada kehilangan 0
penglihatanHemianopiasebagian 1
Hemianopiakomplet 2
Hemianopiabilateral 3
4. Paralisiswajah NormalParalisi 0
sminor 1
Paralisissebagian 2
Paralisistotal 3
5. a.Motoriklengank Tanpapenyimpangan 0
anan Menyimpang tapi tidak sepenuhnya 1
menurunMenahan gravitasi tetapi jatuh <10 2
detikTidakada upaya melawangravitasi 3
Tidakada gerakan 4
b.Motoriklengan kiri Tanpapenyimpangan 0
Menyimpang, tapi tidak sepenuhnya 1
turunMenahan gravitasi tetapi jatuh <10 2
detikTidakada upaya melawangravitasi 3
Tidakada gerakan 4
6. a.Motoriktungkai kiri Tanpapenyimpangan 0
Menyimpang, tapi tidak sepenuhnya 1
turunMenahan gravitasi tetapi jatuh <10 2
detikTidakada upaya melawangravitasi 3
Tidakada gerakan 4
b. Motorik Tanpapenyimpangan 0
tungkaikanan Menyimpang, tapi tidak sepenuhnya 1
turunMenahan gravitasi tetapi jatuh <10 2
detikTidakada upaya melawangravitasi 3
Tidakada gerakan 4
7. Ataksiaekstremitas Tidakada 0
Ada di satu 1
ekstremitasAdadiduaek 2
stremitas
8. Sensorik Normal 0
Kehilangan ringan hingga 1
sedangKehilanganberathingga 2
total
2

9. Bahasa Normal 0
Afasiaringan 1
Afasiaberat 2
Bisu 3
10. Disartria Normal 0
Disantriaringan-sedang 1
Disatriaberat 2
11. Perhatian Tidakadaabnormalitas 0
Gangguanringan 1
Gangguanberat 2
Total

B. KonsepAsuhanKeperawatan

1. PengkajianKeperawatan

ProsespengkajianmenurutBakri(2017)merupakanpengumpulan

informasiyangberkesinambungan,dianalisadandiinterpretasikan serta

diidentifikasi secara mendalam. Sumber

datapengkajiandiperolehdarianamnesa(wawancara),pengamatan(obser

vasi),pemeriksaanfisikanggotakeluargadandatadokumentasi.Alatyangd

apatdigunakansaatpengkajianbiasanyaquisioner dan check list. Cara

mengumpulkan data menurut Dion danBetan (2013) dalamBakri

(2017):

a. Wawancara

Tujuan dari wawancara yaitu mendapatkan informasi

yangdiperlukandarikeluarga,meningkatkanhubunganperawat-

keluargadalamsatukomunikasi,membantukeluargauntukmemperol

ehinformasiyangdibutuhkan.

b. Pengamatan(observasi)
2

Pengamatan yang dilakukan berkaitan dengan hal-hal

yangtidakperluditanyakan(ventilasi,penerangan,kebersihanlingku

nganrumah dan sekitarnya).

c. Datadokumentasi

Datadokumentasiyangdimaksudadalahpengkajianterhadap

data atau catatan kesehatan pasien. Contoh : KMS,

kartukeluarga,dancatatanlainyangadahubungannnya

denganpasien.

d. Pemeriksaanfisik

Jika pasien adalah inidivu, maka pemeriksaan fisik

hanyapada anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan,

akantetapi bisa juga dilakukan kepada seluruh anggota keluarga

jikapasienadalah satu keluargabukan pasien individu.

Pengkajianrentanggeraksendimerupakanpengkajianfungsi

sendi, termasuk didalamnya adalah pengkajian kekuatanotot.

Pengkajian ini digunakan untuk menguji fungsi otot

disekitarsendi.Perawatmelakukanpengkajiankekuatanototdengan

memberikan tekanan pada sendi tertentu pada atau di dekat otot

disekelilingsendi.Ujikekuatanototinidilakukandenganmenggunaka

nskala0-5,yangakan dijabarkandibawah ini:

Tabel2.Derajat kekuatanotot

Nilai Kekuatanotot
0 0%darikekuatannormal,tidakadakontraksiyangterlihatatau
terpalpasi;paralisiskomplet
1 10%darikekuatannormal,tidakbergerak,kontraksiototdapatdipalp
asiataudilihat,kontraksiyangdilihatsedikit;paresis,
kelemahan parah
2

2 25%darikekuatannormal,gerakanototpenuhmelawangravitasiden
ganbantuan
Rentanggerakpasifjikagravitasi dihilangkan
3 50% dari kekuatan normal, gerakan normal melawan
gravitasiRentanggerakaktifmelawangravitasisendiriataumelawant
ahananringan, kelemahanringan
4 75%darikekuatannormalpenuhmelawangravitasidanmelawantaha
nan minimal
Rentanggerakaktifmelawangravitasisendiriataumelawan
tahananringan,kelemahanringan
5 100%darikekuatannormal,gerakannormalpenuhmelawangravitasi
dan melawantahanan penuh
Rentanggerakaktifmelawantahananpenuh; normal

Sumber:Berman,Snyder,Kozier,Erb(2009)

MenurutRiasmini(2017)pengkajiankeperawatankeluargadapat

menggunakan metode observasi, wawancara dan

pemeriksaanfisik.Adaduatahapdalampengkajiankeperawatankeluarga.

Pengkajiantahapsatuberfokuspadamasalahkesehatankeluarga.Pengkaji

antahapduamenyajikankemampuankeluargadalammelakukanlima

tugas kesehatan keluarga.

Variabel data dalam pengkajian keperawatan keluarga

menurutRiasmini(2017)mencakup :

a. Data umum/ identitas keluarga. Mencakup nama kepala

keluarga,komposisi anggota keluarga, alamat, agama, suku, bahasa

sehari-hari,jarakpelayanan kesehatanterdekat,danalattransportasi

b. Kondisi kesehatan semua keluarga. Terdiri dari nama,

hubungandengankeluarga,umur,jeniskelamin,pendidikanterakhir,pe

kerjaansaatini,statusgizi,tandavital,statusimunisasidasar,
2

dan penggunaan alat bantu/protesa, serta status kesehatan

anggotakeluargasaatini,meliputikeadaanumum,riwayatpenyakit/ale

rgi

c. Data pengkajian individu yang mengalami masalah kesehatan

(saatinisedangsakit).Meliputidataindividuyangsakit,diagnosismedis

,rujukandokter/

rumahsakit,keadaanumum,sirkulasi,cairan,perkemihan,pernapasan,

muskuloskeletal,neurosensori,kulit, istirahat dan tidur, status

mental, komunikasi dan

budaya,kebersihandiri,perawatandirisehari-

hari,dandatapenunjangmedisindividuyangsakit(lab, radiologi,

EKG,USG).

d. Datakesehatanlingkungan.Mencakupsanitasilingkunganpemukiman

antara lain ventilasi, penerangan, kondisi lantai,

tempatpembuangansampah dll.

e. Strukturkeluarga.Mencakupstrukturperan,nilai(value),komunikasi,k

ekuatan.KomponenstrukturkeluargainiakanmenJawab pertanyaan

tentang siapa anggota keluarga,

bagaimanahubungandiantaraanggota keluarga.

f. Riwayatdantahapperkembangankeluarga.Variabelperkembangan

keluarga ini akan menJawab tahap perkembangankeluarga,tugas

perkembangan keluarga.

g. Fungsikeluarga.Terdiridariaspekinstrumentaldanekspresif.

Aspek instrumental fungsi keluarga adalah aktivitas hidup sehari-

hari, seperti makan, tidur, pemeliharaan kesehatan. Aspek

ekspresiffungsikeluargaadalahfungsiemosional,komunikasi,pemeca
2
han
2

masalah,keyakinan,dll.Pengkajianinimencakupkemampuankeluarg

adalammelakukantugaskesehatankeluarga,meliputikemampuan

mengenal masalah kesehatan, mengambil

keputusanmengenaitindakankeperawatanyangtepat,merawatanggot

akeluarga yang sakit, memelihara lingkungan rumah yang sehat,

danmenggunakanfasilitasataupelayanankesehtandimasyarakat.

Sumber data dalam pengkajian keperawatan keluarga

menurutRiasmini (2017)meliputi:

a. Sumberdatadalampengkajiankeperawatankeluargadapatdiperolehm

elaluiwawancaradenganpasienberkaitandengankejadiansebelumnya

dankejadiansekarang,penilaiansubjektifmisalnyapengalamansetiapa

nggotakeluarga,maupuntemuanyang objektif misalnya hasil

observasi berbagaifasilitas yang adadikeluarga.

b. Sumber data keluarga juga dapat diperoleh dari

informasiyangtertulisataulisandariberbagaiagensiyangberhubungan

ataubekerjasamadengankeluargaatauinformasidarianggotatimkeseh

atanlain.

2. DiagnosaKeperawatan

DiagnosakeperawatanyangmungkinmunculmenurutTimPokjaS

DKIDPPPPNI(2017)danDonsu,Induniasih,Purwanti(2015)diantaranya

yaitu:
3

a. Gangguanmobilitasfisikberhubungandenganketidakmampuank

eluargamemberikanperawatanbagianggotanyayangsakit(D.005

4).

b. Resiko gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan

denganketidakmampuankeluargamemberikanperawatanbagian

ggotanyayangsakit(D.0129).

c. Manajemenkesehatankeluargatidakefeketifberhubungandengan

ketidakmampuankeluargamengambilkeputusandalammerawata

nggotakeluargayangsakit(D.0115).

3. PenerapanPrioritas

BailondanMaglayadalamBakri,2017telahmerumuskanskala

prioritas sebagai berikut :

Tabel3.SkalaPrioritasKeperawatan Keluarga

No Kriteria Nilai Bobot


1. Sifat
masalahTidak/kura 3
ng 2 1
sehatAncamankese 1
hatan
Keadaansejahtera
2. Kemungkinan masalah yang
dapatdiubah
Mudah 2 2
SebagianTi 1
dakdapat 0
3. Potensimasalahuntukdicegah
Tinggi 3
Cukup 2 1
Rendah 1
4. Menonjolnyamasalah
Masalahyangbenar-benarharussegeraditangani 2
Ada masalah tetapi tidak segera 1
ditanganiMasalahtidakdirasakan 1
0

RumusSkoring:
3

Gambar1. Rumus Skoring

a. Tentukanangkadariskor tertunggiterlebihdahulu

b. Skoryangdimaksuddiambildariskalaprioritas

c. Skordibagidenganangkatertinggi

d. Kemudiandikalikandenganbobotskor

e. Jumlahkan skor dari semua kriteria. Urutan prioritas dari skor

tertinggikerendah.

Skoring Prioritas Masalah pada diagnosa keperawatan

keluargapadapenderita strokeadalah :

Tabel4.Skoringprioritasdiagnosakeperawatan

No. Diagnosa Kriteria Skoring Pembenar Total


keperawatan
1. Gangguanmobilitas Sifatmasalah:k 3/3x1=1 Dapat
fisik urangsehat mengakibatkan
terganggunya
berhubungandengan
ketidakmampuan ADL
keluargamemberika Kemungkinan 1/2x2=1 Keterampilan
nperawatan bagi masalah keluargauntuk
anggotanya yang merawatanggot
yangdapatdiub a yang
ah:sebagian
sakit sakitkurang
Potensimasala 2/3x1=2/ Dapatdicegaha 3 2/3
huntukdicegah 3 pabilakeluarga
: mampumerawa
cukup tdenganbenar
Menonjolnyam 2/2x1=1 Apabila tidak
asalah dicegah
:masalah
bisamenimbulk
beratharus ankomplikasi

segeraditangan
i
2. Resiko gangguan Sifatmasalah: 2/3x1=2/ Apabila tidak 2 1/3
3

integritas ancaman 3 dicegah dapat


kulit/ menimbulkan
jaringanberhubunga gangguan
ndenganketidakmam integritaskulit
puan
keluargamemberika Kemungkinan 1/2x2=1 Keterampilan
nperawatan bagi masalah keluargauntuk
anggotanya yang merawatanggot
yangdapatdiub a yang
ah:sebagian
sakit sakitkurang
Potensimasala 2/3x1=2/ Dapatdicegaha
huntukdicegah 3 pabilakeluarga
: mampumerawa
cukup tdenganbenar
Menonjolnyam 0/2x1=0 Apabila
asalah :
masalah tidakdideteksi
bisa
tidakdirasakan menimbulkan
masalahbaru
3. Manajemen Sifatmasalah: 2/3x1=2/ Apabila tidak
kesehatan keluarga ancaman 3 dicegah dapat
tidak efeketif menimbulkan
berhubungandengan komplikasi

ketidakmampuankel Kemungkinan 1/2x1=1/ Keterampilank


uargamengambilkep masalah 2 eluargauntukm
utusan dalam erawatanggota
merawat anggota yangdapatdiub yang
ah:sebagian
keluargayangsakit sakit kurang
Potensimasala 2/3x1=2/ Dapatdicegaha 2 5/6
huntukdicegah 3 pabilakeluarga
: mampumerawa
cukup tdenganbenar
Menonjolnyam 2/2x1=1 Apabila tidak
asalah:adatapi dicegah
tidakperlusege
ra bisamenimbulk
ankomplikasi
ditangani

4.PerencanaanKeperawatan

Tabel5.PerencanaanKeperawatanDiagnosa1
No Diagnosa TujuandanKriteria Hasil Intervensi(SIKI)
3

Keperawatan (SLKI)
1. Gangguanmobi SLKI(L.05042) SIKI(I.05177)
litas Setelah dilakukan Observasi
fisikberhubung tindakanasuhan keperawatan a. Identifikasi
andenganketida selama ...x... diharapkan indikasidilakukanla
kmampuan pasien mampumelaksanakan tihan
keluargamemb aktivitas b. Identifikasi
erikanperawata fisiksesuaikemampuannyaden keterbatasanpergerakan
n gankriteriahasil : sendi
bagianggotanya a. Pergerakan c. Monitor
yangsakit ekstremitaskekuatanre lokasiketidaknyamanan
ntanggerakmeningkat ataunyeripadasaatberger
b. Nyerimenurun ak
c. Kecemasanmenurun Terapeutik
d. Kakusendimenurun a. Gunakan pakaian
e. Gerakan yanglonggar
tidakterkoordinasimen b. Cegah terjadinya
urun cederaselama latihan
f. Gerakanterbatas rentanggerakdilakukan
menurun c. Fasilitasimengoptimalk
g. Kelemahanfisik an posisitubuh untuk
menurun pergerakansendi yang
aktif danpasif
d. Lakukan gerakan
pasiffrngan bantuan
sesuaidenganindikasi
e. Berikandukunganpositif
pada saatmelakukan
latihian geraksendi
Edukasi
a. Jelaskan tujuan
danprosedurlatihan
b. Anjurkan
melakukanrentang
gerak pasif
danaktifsecarasistemati
s
c. Anjurkan duduk
ditempat tidur atau
kursi,jikaperlu
d. Ajarkan rentang
gerakaktif sesuai
programlatihan
Kolaborasi
a.Kolaborasidenganfisio
terapismengembang
kanprogram latihan,
jikaperlu
3

Tabel6.PerencanaanKeperawatanDiagnosa2

No Tujuan dan Kriteria Intervensi(SIKI)


Hasil(SLKI)
DiagnosaKep SLKI(L.14125) SIKI(I.11353)
erawatan Setelah dilakukan Observasi
2. Resikogangguan tindakanasuhankeperawatanse a. Identifikasiusiadanbuday
integritaskulit/ lama...x... diharapkan tidak a dalam
jaringanberhubu terjadigangguan membantukebersihandiri
ngandenganketi integritaskulit/jaringan, b. Identifikasi jenis
dakmampuan dengan kriteriahasil: bantuanyangdibutuhkan
a. Elastisitas, hidrasi, c. Monitorkebersihantubuh
keluargamember danperfusi (mis.Rambut,mulut,
ikanperawatan jaringanmeningkat kulit, kuku)
b. Nyeri, d. Monitor integritas
bagianggotanya perdarahankemerahan, kulitTerapeutik
yangsakit hematoma,pigmentasi a. Sediakan
abnormal,jaringanparut, peralatanmandi
nekrosis,abrasikorneam b. Sediakan
enurun
c. Suhu kulit, lingkunganyangamandan
sensasi,tekstur,pertu nyaman
mbuhanrambutmem c. Fasilitasi
baik
menggosokgigi,sesuaike
butuhan
d. Fasilitasimandi,sesuaike
butuhan
e. Pertahankan
kebiasaankebersihandiri
f. Berikanbantuansesuaitin
gkatkemandirian
Edukasi
a. Jelaskan
manfaatmandidan
dampak tidak
manditerhadapkesehatan
b. Ajarkan kepada
keluargacara
memandikan
pasien,jikaperlu

Tabel7.PerencanaanKeperawatanDiagnosa3

No Diagnosa n Tujuan dan Kriteria


Keperawatan Hasil(SLKI)
3. Manajemenkese SLKI(L.12105)
hatankeluarga Setelah dilakukan
tindakanasuhankeperawatanselama
tidakefeketifber ...x... diharapkan
hubungandenga manajemenkesehatan keluarga
3
efektif,dengankriteriahasil: Intervensi(SIKI) a. Identifikasi kesiapan
dankemampuanmenerim
SIKI(I.12383) ainformasi
Observasi b. Identifikasifaktor-faktor
3

ketidakmampua a. Kemampuanmenjelask yang dapat


n an meningkatkan
masalahkesehatanyang
keluargamenga dialamimeningkat danmenurunkanmotivasi
mbilkeputusan b. Aktivitas perilakuhidupbersihdans
dalammerawata keluargamengatasi ehat.
nggotakeluarga masalahkesehatandeng Terapeutik
antepatmeningkat a. Sediakanmateridanmedia
yangsakit c. Tindakan pendidikankesehatan
untukmengurangi b. Jadwalkanpendidikankes
faktorrisikomenin ehatan
gkat sesuaikesepakatan
d. Verbalisasi c. Berikankesempatanuntuk
kesulitanmenjalankan bertanya
perawatanyang Edukasi
ditetapkanmenurun a. Jelaskan faktor
e. Gejala risikoyang dapat
penyakitanggota mempengaruhi
keluargamenuru kesehatan
n b. Ajarkanperilakuhidupber
sihdan sehat
c. Ajarkanstrategiyangdapa
tdigunakanuntukmening
katkanperilakuhidupbersi
hdan sehat.

5. Pelaksanaankeperawatan

MenurutNursalan(2011)dalamBakri(2017)tahappelaksanaandi

mulaisetelahdisusunnyarencanatindakankeperawatan.Rencanatindakan

yangspesifikdilaksanakanuntukmemodifikasifaktor-

faktoryangmempengaruhikesehatanpasien.tujuandaritahappelaksanaan

adalahmembantupasiendalammencapai tujuan yang telah ditetapkan,

yang mencakup

peningkatankesehatan,pencegahanpenyakit,pemulihankesehatan,danm

emfasilitasi koping. Selama tahap ini perawat harus

mengumpulkandatadanmemilihtindakanyangpalingsesuaidengankondi

sipasien.
3

semuatindakankeperawatandicatatkedalamformatyangtelahditetapkano

leh masing-masinginstitusi.

6. Evaluasikeperawatan

Evaluasi dilakukan sesuai dengan rencana tindakan yang

telahdiberikan,kemudiandilaukanpenilaianuntukmelihatkeberhasilanny

a. Jika tindakan yang dilakukan belum berhasil, makaperlu dicari cara

metode lainnya. Tahapan ini dapat dilakukan

secaraformatifdansumatif.Evaluasiformatifadalahevaluasiyangdilakuk

anselamaprosesasuhankeperawatan,sedangkanevaluasisumatifadalah

evaluasi akhir (Bakri, Maria. 2017)

C. RangeOfMotion

1. Definisi

ROM(RangeOfMotion)merupakanlatihanfisikmenggerakkan

anggota badan dan anggota gerak secara teratur baikdibantu maupun

secara mandiri yang berguna untuk melatih otot-ototyang mengalami

kekakuan. Latihan aktif dan pasif ROM

merupakansuatukebutuhanmanusiauntukmelakukanpergerakandimana

pergerakan tersebut dilakukan secara bebas. latihan aktif dan

pasifROM dapat dilakukan kapan saja dimana keadaan fisik tidak aktif

dandisesuaikandengankeadaanpasien(Yanti,2018).

RangeOfMotion(ROM)adalahsuatuteknikdasaryangdigunakan

untuk menilai gerakan dan untuk gerakan awal ke dalamsuatuprogram

intervensiterapeutik. Gerakan dapatdilihat sebagai


3

tulang yang digerakkan oleh otot atau pun gaya ekternal lain

dalamruang geraknya melalui persendian. Bila terjadi gerakan, maka

seluruhstrukturyangterdapatpadapersendiantersebutakanterpengaruh,y

aitu: otot, permukaan sendi, kapsul sendi, fasia, pembuluh darah

dansaraf.RangeOfmotion(ROM)diukurdalamrentanggerakaktif(ARO

M)danrentanggerakpasif(PROM).AROMdidefinisikansebagai rentang

gerak ketika seseorang menggunakan kekuatan ototuntuk

mempengaruhi gerakan pada sendi. Sementara PROM adalahrentang

gerak yang dicapai ketika pemeriksa menerapkan kekuataneksternal

ke anggota tubuh seseorang. Perbedaan antara AROM

danpengukuranPROMmenunjukkanperlekatantendon,kelemahan(keku

atanmenurunrelatifterhadapjaringanartikularyangketat),keterlibatansar

af,atau nyeri (Chaniago, 2019).

2. Manfaat RangeOf Motion(ROM)

ManfaatdariROMmenurut Yanti(2018),yaitu:

Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam

melakukanpergerakan,mengkajitulang,sendi,danotot,mencegahterjadin

yakekakuansendi,memperlancarsirkulasidarah,memperbaikitonusotot,

meningkatkan mobilisasi sendi, dan memperbaiki toleransi

ototuntuklatihan.

3. Prinsip RangeOf Motion (ROM)

Prinsip dasarlatihanRangeOfMotion (ROM) menurut

Suratun,Heryati,Manurung,&Raenah(2008) dalamYanti (2018) yaitu:


3

a. ROMharusdiulangisekitar8kalidandikerjakanminimal2kalisehari

b. ROMdilakukanperlahandanhati-

hatisehingatidakmelelahkanpasien.

c. DalammerencanakanprogramlatihanROMmemperhatikanumurpas

ien,diagnosis, tandavital,dan lamanya tirah baring.

d. ROMseringdiprogramkanolehdokterdandikerjakanolehahlifisioter

api

e. Bagian-

bagiantubuhyangdapatdilakukanROMadalahleher,jari,lengan,

siku, bahu, tumit,atau pergelangan kaki.

f. ROMdapatdilakukanpadasemuapersendianyangdicurigaimengura

ngiproses penyakit.

g. MelakukanROMharussesuaiwaktunya,misalnyasetelahmandiatau

perawatanrutin telah dilakukan.

4. Klasifikasi RangeOf Motion (ROM)

Menurut Carpenito (2009) latihan ROM dibedakan menjadi 4

jenisyaitu:

a. ROMAktif,ROMAktifadalahkontraksiototsecaraaktifmelawan

gaya gravitasi seperti mengangkat tungkai dalam posisilurus.

b. ROM Pasif, ROM Pasif yaitu gerakan otot pasien yang

dilakukanolehoranglain dengan bantuan oleh pasien.


4

c. ROM Aktif-Asitif, ROM Aktif-Asitif yaitu kontraksi otot

secaraaktif dengan bantuan gaya dari luar seperti terapis, alat

mekanisatauekstremitasyangsedangtidak dilatih.

d. ROM Aktif Resestif, ROM Aktif Resestif adalah kontraksi

ototsecaraaktifmelawantahananyangdiberikan,misalnya beban.

5. IndikasiRangeOfMotion ROM

IndikasiROMmenurutYanti(2018)adalah

a. Pasiendenganpenurunankesadaran,kelumpuhanataubedresttotal.

b. Pasienmemilikikelemahanototdantidakdapatmenggerakkanpersen

diansepenuhnya.

SedangkanmenurutPotter&Perry(2005)dalamYanti(2018)indikasiRO

M adalah

a. IndikasiROMAktif

1) Pada saat pasien dapat melakukan kontraksi otot secara

aktifdan menggerakkan ruas sendinya baik dengan bantuan

atautidak.

2) Pada saat pasien memiliki kelemahan otot dan tidak

dapatmenggerakkan persendian sepenuhnya, digunakan A-

AROM(Active-Assistive ROM, adalah jenis ROM Aktif

yang

manabantuandiberikanmelaluigayadariluarapakahsecaramanu

alataumekanik,karenaototpenggerakprimermemerlukanbantua

n untukmenyelesaikangerakan).
4

3) ROMAktifdapatdigunakanuntukprogramlatihanaerobik.

4) ROMAktifdigunakanuntukmemeliharamobilisasiruasdiatasda

ndibawahdaerahyangtidakdapat bergerak.

b. IndikasiROMPasif

1) Pada daerah dimana terdapat inflamasi jaringan akut

yangapabila dilakukan pergerakan aktif akan menghambat

prosespenyembuhan.

2) Ketikapasientidakdapatatautidakdiperbolehkanuntukbergerak

aktifpadaruasatauseluruhtubuh,misalnyakeadaankoma,

kelumpuhan ataubedrest total.

6. KontraindikasiROM

KontraindikasiROMmenurut Yanti(2018)adalah

a. ROMtidakbolehdiberikanapabilagerakandapatmenggangguproses

penyembuhan cedera.

b. Terdapatnyabanyakgerakanyangsalah,termasuktanda-

tandameningkatnya rasanyeridan peradangan.

c. ROMtidakbolehdilakukanbilaresponpasienataukondisinyamemba

hayakan.

Kontraindikasidanhal-

halyangharusdiwaspadaipadalatihanROMmenurutCarpenito

(2009)yaitu:

a. LatihanROMtidakbolehdiberikanapabilagerakandapatmenggangg

uproses penyembuhan cedera.


4

1) Gerakan yang terkontrol dengan seksama dalam batas-

batasgerakanyang bebasnyeriselama

faseawalpenyembuhanakanmemperlihatkanmanfaatterhadapp

enyembuhandanpemulihan.

2) Terdapatnya tanda-tanda terlalu banyak atau terdapat

gerakanyangsalah,termasukmeningkatnyarasanyeridanperada

ngan.

b. ROM tidak boleh dilakukan bila respon pasien atau

kondisinyamembahayakan(life threatening).

1) PROMdilakukansecarahati-hatipadasendi-

sendibesar,sedangkanAROMpadasendiankledankakiuntukme

minimalisasivenous stasis dan pembentukan trombus.

2) Pada keadaan setelah infark miokard, operasi arteri

koronaria,danlain-

lain,AROMpadaekstremitasatasmasihdapatdiberikandalam

pengawasanyangketat.

7. Macam-macamgerakan ROM(Yanti,2018)

a. LatihanPasif

1) Gerakanmenekukdanmeluruskanpergelangantangan:

a) Pegang lengan bawah dengan tangan satu, tangan

lainnyamemegangpergelangan tangan pasien

b) Tekukpergelangantangankeatasdankebawah

2) Gerakanmenekukdanmeluruskansiku :
4

Peganglenganatasdengantangansatu,tanganlainnyamenekukd

an meluruskan siku

3) Pronasidan supinasisiku

Posisilenganfleksi,tangankiriperawatmemegangpergelangan

yangan kanan pasien, dan tangan kanan

perawatmemegangtelapaltanganpasien.Pronasisikumemutarle

nganbawahkearahluar,telapaktangandiarahluar.Gerakansupin

asiperawatmemutarlenganpasienkearahdalam,telapak tangan

menghadap tubuhpasien.

4) Gerakanmenekukdanmeluruskansendibahu :

a) Tangansatupenolongmemegang

siku,tanganlainnyamemenganglengan.

b) Luruskansikunaikandanturunkanlegandengansikutetaplur

us

5) Fleksidanekstensibahu

Luruskandangerakkantangankearahataskemudiankembalike

posisi semula.

6) Fleksidaneksensijari-jarikaki

Pegang pergelangan kaki pasien dengan tangan kiri dan

kakipasiendengantangankanan,lakukangerakanfleksijarikedep

ankebawahkearahtempattidurlalumelakukan
4

ekstensi.Lalumerlakukangerakandorsopedisdenganmenarikke

arah belakang

7) Inversidaneversikaki

Pegangpergelangankakipasiendengantangankiridantelapak

tangan dengan tangan kanan, perawat menggerakantelapak

kaki kea rah dalam , lalu menggerakkan kaki kea rahluar.

8) Gerakanmenekukdanmeluruskanpangkalpaha

Pegang lutut dengan tangan satu, tangan lainnya

memegangtungkai.Naikkandanturunkankakidenganlututyangl

urus

9) Rotasipangkalpaha

Dekatkan kaki pasien pada pelatih, kemudian putar ke

arahdalam

10) Adduksidanabduksipangkalpaha

Perawatmengangkatkakipasiensetinggi8cm,lalumelakukan

gerakan adduksi, yaitu menjauhi kaki salah satupasien ke

arah perawat. Lalu abduksi, mengangkat kaki

lalumendekatikearah pasien

b. Latihanaktif

1) Latihan ROM aktif pada leher: fleksi, ekstensi,

hiperkestensi,fleksikanan kiri, sertarotasi kanan kiri


4

2) Latihan ROM aktif pada bahu: fleksi ke atas,

ekstensi,hiperkestensi, fleksi depan menyilang, ke

belakang,sirkumduksi,abduksi, adduksi, rotasi

3) LatihanROMaktifpadasiku;fleksi,ekstensi,supinasi,danpronas

4) LatihanROMaktifpadapergelangantangan:fleksi,ekstensi,hipe

rektensi,abduksi, adduksi.

5) LatihanROMaktifpadajari-jari

tangan:fleksi,ekstensi,hiperektensi,abduksi, adduksi

6) LatihanROMpadakaki:fleksi,ekstensi,abduksi,adduksi,eversid

an inverse

D. LandasanTeori

1. Kerangkakonsep

SumberSilva,D.A.E.,Venketasurbramanian,N.,Roxas,A.A.,Kee,

L.P.,danLamplY. (2014)

Stroke Faktorresikostroke:
NonHemor
a.Dapatdiubah:tekanan
agik
darah,
penyakit jantung,
kolesteroldarah,diab
etes,masalahpembek
uan,
merokok, asupan
4

GangguanM
obilitasFisik

Range OfMotion
(ROM)

Melakukan
gerakan:fleksi,
ekstensi,hipereksten
si,abduksi,
adduksi,rotasi,
inversi,pronasi,
supinasipadaekstre
mitas

Peningkatan
kekuatanotot dan
rentang geraksendi

Gambar1. KerangkaKonsep

Anda mungkin juga menyukai