DISUSUN OLEH :
WITA NURMALA
NIM. 1490122104
A. Pengertian
sel darah merah lebih mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari sel
darah merah yang normal (<120 hari) (Susyanti dan Prayustira, 2016).
dalam atau dekat gen globin. Kelainan hemoglobin pada penderita thalasemia
darah merah menjadi lebih pendek dari normal yaitu berusia 120 hari (Marnis,
dalam sel darah merah yang berfungsi untuk menganggkut oksigen dari
darah sehingga umur eritrosit menjadi pendek (kurang dari 100 hari).
pada sintesis hemoglobin yang diturunkan oleh orang tua (Suriadi, 2006).
misalnya pada HbS, HbF, HbD dan sebagainya, selain itu gangguan jumlah
memiliki 2 gen dari kedua orang tuanya. Jika hanya 1 gen yang diturunkan,
1) Gizi buruk
2) Perut buncit karena pembesaran limpa dan hati yang mudah diraba
(hepatomegaly)
2. Thalassemia mayor
Gejala klinik yang terlihat sejak anak baru berumur kurang dari 1
tahun:
2) Anemia mikrostik berat, terdapat sel target dan sel darah merah
3. Thalassemia intermedia
Gejala khas :
2) Keadaan kuning pucat pada kulit, jika sering ditransfusi kulitnya menjadi
Mutase DNA
Pengikatan O2 berkurang
Hb defectif
penderita thalassemia.
a. Komplikasi Jantung
penderita thalasemia beta mayor, yaitu pemeriksaan tiap enam bulan sekali
angiotensin.
tubuh kekuerangan sel darah merah yang sehat. Komplikasi tulang yang
2. Osteoporosis
Pembesaran limpa terjadi karena limpa sulit untuk mendaur ulang sel
H. Pengkajian
dengan klien keluarga juga orang terdekat atau masyarakat. Proses kepera
a. Pengumpulan data
diperolehmelaluianamnese, pemeriksaan fisik, pemerikasaan laborat
orium serta pemeriksaan penunjang lainnya.
1) Anamnesea
Thalasemia banyak dijumpai pada bangsa di sekitar laut Tengah
(pediteranial) seperti Turkidan Yunani dll. Di Indonesia sendiri
Umur ada penderita thalasemia mayor yang gejala klinisnya jelas
lelah.B.;iwayat kesehatan keluargaThalasemia merupakan
secara mendalam adanyafaktor resiko talasemia. +pabila diduga a
lahir.=.Data keadaan fisik anak thalasemia
b. Pemeriksaan laboratorium
1) Pemeriksaan darah
puasa >120mg/dl dan dua jam post prandial > 200 mg/dl.
2) Urine
3) Kultur pus
2. Analisa Data
dibedakan atas data subyektif dan data obyektif dan berpedoman pada
3. Diagnosa keperawatan
H. Diagnosa Keperawatan
1. Perawatan sirkulasi
(l.02079) :
Tindakan
Observasi
- Periksa sirkulasi
perifer (warna, suhu,
ankle-branchial
index, nadi perifer,
oedem)
- Identifikasi faktor
risiko gangguan
sirkulasi (orang tua,
kolesterol)
- Monitor kepanasan,
nyeri, oedema
Terapeutik
- Hindari pemasangan
infus atau
pengambilan darah
diarea keterbatasan
perfusi
- Hindari penekanan
dan pemasangan
tourniquet pada area
cidera
- Lakukan
pencegahan infeksi
- Lakukan hidrasi
Edukasi
Informasikan tanda
gejala darurat yang
harus
2. Gangguan Integritas Setelah dilakukan Perawatan integritas
Kulit (D.0056) tindakan keperawatan kulit (l.11353) :
Penyebab: selama 1x8 jam, Tindakan
- Ketidakseimbangan diharapkan integritas Observasi
antara suplai dan kulit dan jaringan - Identifikasi
kebutuhan oksigen meningkat dengan penyebab gangguan
- Tirah baring kriteria hasil : integritas kulit
- Kelemahan - Keluhan tidak
- Imobilitas nyaman menurun Terapeutik
- Gaya hidup - Keluhantidur - Ubah posisi setiap 2
monoton terganggu menurun jam jika tirah baring
- Keluhan perut - Bersihkan area luka
Gejala dan Tanda membesar menurun
Mayor (L.14125) Edukasi
Subjektif - Anjurkan
- Mengeluh lelah menggunakan
pelembab
Objektif - Anjurkan minum air
- Frekuensi jantung cukup
meningkat >20% - Anjurkan
dari kondisi sehat meningkatkan
asupan nutrisi
Gejala dan Tanda - Anjurkan hindari
Minor : terpapar suhu
Subjektif : ekstrim
- Dyspnea saat atau
setelah aktivitas Perawatan luka
- Merasa tidak (l.14564)
nyaman setelah Tindakan
beraktivitas Observasi
- Merasa lemah - Monitor
karakteristik luka
Objektif (drainase, warna,
- Tekanan darah ukuran, bau)
berubah >20% dari - Monitor tanda tanda
kondisi sehat infeksi
- Sianosis
- Gambaran ekg Terapeutik
menunjukan aritmia - Lepaskan balutan
saat atau setelah secara perlahan
aktivitas - Cukur rambut
Gambaran ekg disekitar luka
menunjukkan - Bersihkan dengan
iskemi nacl
- Bersihkan jaringan
nekrotik
- Berikan salep dikulit
atau lesi
- Pasang balutan
sesuai jenis luka
Edukasi
- Jelaskan gejala
infeksi
- Ajarkan prosedur
perawatan luka
mandiri
- Anjurkan
mengkonsumsi
makanan tktp
-
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
antibiotic
Terapi aktivitas
(l.01026)
Tindakan
Observasi
- Identifikasi deficit
tingkat aktivitas
- Identifikasi
kemampuan
berpartisipasi dalam
aktifitas tertentu
- Identifikasi sumber
daya aktivitas
- Identifikasi strategi
meningkkatkan
partisipasi dalam
beraktivitas
- Monitor respon
emosional, fisik,
sosial, dan spiritual
Terapeutik
- Fasilitasi fokus pada
kemampuan
- Sepakati komitmen
untuk meningkatkan
frekuensi dan
rentang aktifitas
- Fasilitasi memilih
aktivitas dan
tetapkan tujuan
aktivitas
- Koordinasikan
pemilihan aktivitas
sesuai usia
- Fasilitasi aktivitas
rutin
- Fasilitasi aktivitas
motoric yang
merelaksasi otot
- Fasilitasi
mengembangkan
motivasi dan
penguatan diri
- Berikan penguatan
positif
Edukasi
- Jelaskan metode
aktivitas sehari-hari
- Ajarkan cara
melakukan aktifitas
yang dipilih
- Anjurkan melakaukan
aktivitas fisik, sosial,
spiritual, dan kognitif
dalam menjaga fungsi
dan kesehatan
- Anjurkan keluarga
memberi penguatan
positif
Kolaborasi
Kolaborasi dengan
terapis okupasi dalam
merencanankan dan
memonitor program
aktivitas
Terapeutik
- Fasilitasi fokus pada
kemampuan
- Sepakati komitmen
untuk meningkatkan
frekuensi dan
rentang aktifitas
- Fasilitasi memilih
aktivitas dan
tetapkan tujuan
aktivitas
- Koordinasikan
pemilihan aktivitas
sesuai usia
- Fasilitasi aktivitas
rutin
- Fasilitasi aktivitas
motoric yang
merelaksasi otot
- Fasilitasi
mengembangkan
motivasi dan
penguatan diri
- Berikan penguatan
positif
Edukasi
- Jelaskan metode
aktivitas sehari-hari
- Ajarkan cara
melakukan aktifitas
yang dipilih
- Anjurkan melakaukan
aktivitas fisik, sosial,
spiritual, dan kognitif
dalam menjaga fungsi
dan kesehatan
- Anjurkan keluarga
memberi penguatan
positif
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
terapis okupasi dalam
merencanankan dan
memonitor program
aktivitas
3 Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen nutrisi
(D.00019) tindakan keperawatan (l.03119) :
Penyebab : selama ….. maka Tindakan
- Ketidakmampuan diharapkan nafsu makan Observasi
menelan makanan dan status nutrisi - Identifikasi status
- Ketidakmampuan membaik dengan kriteria nutrisi
mencerna hasil : - Identifikasi alergi
makanan - Keinginan makan dan intoleransi
- Ketidakmampuan membaik makanan
mengabsorpsi - Asupan makanan - Identifikasi
nutrient membaik makanan yang
- Peningkatan - Kemampuan disukai
kebutuhan merasakan makan - Monitor asupan
metabolismme membaik makanan
- Faktor ekonomi - Porsi makan - Monitor berat badan
- Faktor psikologis dihabiskan - Monitor hasil
Gejala dan Tanda meningkat pemeriksaan
Mayor : - Perasaan cepat laboratorium
Objektif kenyang menurun Terapeutik
- Berat badan (L.03030) dan (L.03024) - Lakukan oral hygen,
menurun minimal jika perlu
10% dibawah - Sajikan makanan
rentang ideal secara menarik dan
suhu sesuai
Gejala dan Tanda - Berikan makanan
Minor : tinggi serat untuk
Subjektif mencegah
- Cepat kenyang koonstipasi
setelah makan - Berikan makanan
- Nyeri abdomen tinggi kalori dan
- Nafsu makan protein
menurun - Berikan seplemen
makanan
Objektif Edukasi
- Bising usus - Anjurkan posisi
hiperaktif duduk
- Otot pengunyah - Ajarkan diet yang
lemah diprogramkan
- Otot menelan Kolaborasi
lemah - Kolaborasi
- Membrane pemberian medikasi
mukosa pucat sebelum makan
- Sariawan Kolaborasi dengan ahli
- Diare gizi
- Rambut rontok
4 Hipovolemia (D.0023) Setelah dilakukan Manajemen
Penyebab: tindakan keperawatan Hipovolemia (I.
- Kehilangan cairan 1x8 jam, diharapkan 03116) tindakan :
aktif status cairan cairan Observasi :
- Kekurangan intake meningkat , dengan - Periksa tanda dan
cairan kriteria hasil : gejala hipovolemia
- Kegagalan - Kekuatan nadi (ortopnea, dyspnea,
mekanisme regulasi meningkat edema, JVP
Gejala dan Tanda - Membrane mukosa meningkat)
Mayor lembab - Identifikasi penyebab
Subjektif - Turgor kulit membaik hipovolemia
- - Tekanan darah - Monitor TTV
Objektif membaik - Monitor intake dan
- Frekuensi nadi (L.03028) output cairan
meningkat
- Nadi teraba lemah Terapeutik
- Tekanan darah - Timbang berat badan
menurun - Batasi asupan cairan
- Volume urin dan garam
menurun - Tinggikan kepala
- Hematocrit tempat tidur 30-40
meningkat derajat
Edukasi :
- Ajarkan cara
memperbanyak
cairan
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian
diuretic
I. Evaluasi
Journal.Volume 37.
Daniela, R., Patricia, V., Paula, B.A., Eloy, C.F. (2015). Evaluation of Antioxidant,
(2012) 2902–2910.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.