A. DEFINISI
Thalasemia adalah penyakit anemia hemolitik herediter yang diturunkan
secara resesif. Ditandai oleh defisiensi produksi globin pada hemoglobin
(IlmuBedah, 2011)
Thalasemia atau yang disebut juga Anemia Cooley adalah suatu gangguan darah
yang diturunkan, ditandai oleh defisiensi produksi rantai globin pada hemoglobin
(Encyclopedia, 2008).
Thalasemia adalah penyakit anemia herediter atau suatu gangguan darah yang
diturunkan, yang disebabkan oleh kekurangan sintesis rantai polipeptid yang
menyusun molekul globin pada hemoglobin( National Center for Immunization
and Respiratory Diseases, 2010).
B. ETIOLOGI
Adapun etiologi dari thalasemia adalah faktor genetik (herediter).
Penyebab
kerusakan
tersebut
karena
hemoglobin
yang
tidak
normal
C. PATOFISIOLOGI
Hemoglobin paska kelahiran yang normal terdiri dari dua rantai alpa dan
beta polipeptide. Dalam beta thalasemia ada penurunan sebagian atau
keseluruhan
dalam
proses
sintesis
molekul
hemoglobin
rantai
beta.
D. PATHWAY
Thalasemia Mayor:
Pucat
Lemah
Anoreksia
Sesak napas
Peka rangsang
Disritmia
Epistaksis
Ikterik
2.
Thalasemia Minor
Pucat
F. MANIFESTASI KLINIS
Letargi
Pucat
Kelemahan
Anoreksia
Sesak nafas
Pembesaran limpa
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Studi hematologi : terdapat perubahan perubahan pada sel darah merah,
yaitu mikrositosis, hipokromia, anosositosis, poikilositosis, sel target,
eritrosit yang immature, penurunan hemoglobin dan hematrokrit.
b.
c.
H. PENATALAKSANAAN
I. ASUHAN KEPERAWATAN
1.
PENGKAJIAN/ANAMNESA
a.
b.
c.
d.
Pengkajian Umum
e.
Anemia kronik.
Krisis Vaso-Occlusive
Ekstremitas: kulit tangan dan kaki yang mengelupas disertai rasa sakit
yang menjalar.
Abdomen : sakit yang sangat sehingga dapat dilakukan tindakan
pembedahan
Cerebrum : stroke, gangguan penglihatan.
Pinggang : gejalanya seperti pada penyakit paru-paru basah.
Liver
Ginjal
: hematuria.
f.
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a.
b.
c.
d.
K. ANALISA DATA
No
Etiologi
Masalah
Keperawatan
DS : Pucat
DO : Hasil laboratorium: Hb dan
eritrosit menurun, leukosit
Rendahnya eritrosit
Perubahan Perfusi
jaringan
yang
menjadi
kurang.
DS : Perutnya membesar
Peningkatan Fe
3. 3
dalam darah
penimbunan
zat
kuningan
4.
Intoleransi aktivitas
Gangguan integritas
kulit
kulit
DO : Kulit pucat
(hemosiderosis).
DS :
Penekanan
abdomen
ruang
Gangguan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
L. RENCANA KEPERAWATAN
N
O
1.
2.
Diagnosa Keperawatan
Perubahan Perfusi
jaringan b.d
berkurangnya komponen
seluler yang penting
untuk menghantarkan
oksigen atau zat nutrisi ke
sel
Tujuan
Intervensi
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Rasionalisasi
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
4.
1.
2.
3.
10
4.
5.
Kolaborasi
1.
Berikan pengikat zat besi
(desferoxamine) Selama 10 jam 5x
seminggu
2.
3.
4.
11
M. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen
seluler yang diperlukan untuk pengiriman O2 ke sel.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kegagalan untuk mencerna atau ketidakmampuan mencerna
makanan/absorbsi nutrien yang diperlukan untuk pembentukan sel darah
merah normal.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
O2 dan kebutuhan.
4. Resiko infeksi berhubungan dengan transfusi darah.
5. Kurang pengetahuan tentang prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan interpretasi informasi dan tidak mengenal sumber
informasi.
N. EVALUASI KEPERAWATAN
Tidak adanya gangguan perfusi jaringan.
Nutrisi terpenuhi.
12
DAFTAR PUSTAKA
Guyton & Hall.1997. Fisiologi Kedokteran (Ed. 9). Jakarta : EGC
Guyton, Arthur C. (2000). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 9.Jakarta : EGC
Mansjoer, Kapita selekta kedokteran Ed 3, jilid 2 Media Aesculapius Jakarta : 2000
Nanda. 2006. Diagnosa Keperawatan NANDA : Definisi dan Klasifikasi.
Yogyakarta : Prima Medika
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC
Nursalam. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak (untuk perawat dan
bidan). Salemba Medika : Jakarta
13