PRECEPTOR
DR. BAMBANG EKO SUBEKTI, SP.AN
KEPANITERAAN KLINIK
SMF ANASTESI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDOEL MOELOEK
2016
CAIRAN DALAM TUBUH
INPUT OUTPUT
• MINUM • BAK
• MAKAN • BAB
• OKSIDASI • KERINGAT
• IWL
PERSENTASE CAIRAN DI DALAM TUBUH
CAIRAN TUBUH 60%
Difusi
• Bergeraknya molekul lewat pori-pori. Larutan akan bergerak dari
konsentrasi tinggi ke arah larutan berkonsentrasi rendah.
Pompa Na+K-
• Proses transpor yang memompa ion natrium keluar melalui membran sel dan
pada saat bersamaan memompa ion kalium dari luar ke dalam.
Tindakan untuk memelihara,
mengganti cairan tubuh dalam
Terapi cairan batas-batas fisiologis dengan
cairan infus kristaloid (elektrolit)
atau koloid (plasma ekspander)
secara intravena.
TUJUAN TERAPI CAIRAN
Mengatasi syok
Mengoreksi dehidrasi
Terapi
Cairan
Resusitasi Rumatan
Elektrolit
Kristaloid Koloid
Dan Nutrisi
TERAPI CAIRAN RESUSITASI
Terapi cairan resusitasi : infus normal saline (ns), ringer Asetat (RA),
atau ringer laktat (RL) sebanyak 20 ml/kg Selama 30-60 menit. Pada
syok hemoragik bisa diberikan 2-3L dalam 10 menit.
KEBUTUHAN CAIRAN PEMELIHARAAN
Dewasa Anak-anak
10 kg I: 4 cc/kgBB/jam
10 kg III: 1 cc/kgBB/jam
TERAPI CAIRAN UNTUK KOREKSI SUHU
CONTOH:
• ANAK USIA 12 TAHUN DENGAN BERAT BADAN 30 KG DAN SUHU 38°C UNTUK
KOREKSI SUHU MEMBUTUHKAN TERAPI CAIRAN TAMBAHAN:
10 % X 1700 CC/HARI = 340 CC/HARI
CONTOH
10 KG I: 4 CC/KGBB/JAM X 10 KG = 40
10 KG II: 2 CC/KGBB/JAM X 10 KG = 20
10 KG III: 1 CC/KGBB/JAM X 10 KG = 10
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
30 KG: 70 CC/JAM X 24 JAM/HARI = 1680 CC/HARI -> 1700 CC/HARI
(DIBULATKAN)
TERAPI CAIRAN PERIOPERATIF
PRA-BEDAH
SELAMA BEDAH
PASCA BEDAH
PERUBAHAN FISIOLOGIS YANG
BERHUBUNGAN DALAM PEMBEDAHAN
INTERSISIAL
INTRAV
ASKULE INTRASEL
R
A. RINGER LAKTAT
Molekul besar
shg membran
kapiler tidak Pengganti
permeabel thd cairan
cairan ini intravaskuler
(berfungsi sbg
albumin di
plasma)
BERDASARKAN PENGGUNAANNYA JENIS CAIRAN DIBAGI 4
KELOMPOK :
1. CAIRAN PEMELIHARAAN
2. CAIRAN PENGGANTI
3. CAIRAN UNTUK TUJUAN KHUSUS
4. CAIRAN NUTRISI
JENIS CAIRAN DAN INDIKASINYA
1. CAIRAN PEMELIHARAAN
TUJUANNYA : MENGGANTIKAN KEHILANGAN AIR TUBUH LEWAT URIN, FESES, PARU DAN
KERINGAT.
4. CAIRAN NUTRISI
Digunakan untuk nutrisi parenteral pada pasien yang tidak mau
makan, tidak boleh makan, dan tidak bisa makan peroral.
NUTRISI PARENTERAL
Nutrisi parenteral tidak menggantikan fungsi alamiah usus, karena itu hanya
merupakan jalan pintas sementara sampai usus berfungsi normal kembali.
TUJUAN PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL
Pasien yang menjalani kemoterapi dosis tinggi, radiasi dan transplantasi tulang
sumsum
Pasien katabolik parah dengan atau tanpa gizi buruk ketika saluran pencernaan
tidak bisa digunakan dalam waktu 5 sampai 7hari
LANJUTAN
KARBOHIDRAT PROTEIN
VITAMIN,
LEMAK MINERAL,
TRACE ELEMENT
KARBOHIDRAT
• Cairan standar yang tersedia terdiri dari asam amino esensial dan non esensial dalam larutan.
• Komponen asam amino dari solusi tpn dapat bervariasi pada konsentrasi serta komposisi asam amino
tiap individu. Konsentrasi bervariasi antara 3% sampai 15%. Biasanya 10% larutan asam amino
tiap100g protein per liter
• Tujuan dari penyediaan asam amino adalah peningkatkan keseimbangan nitrogen positif
• Protein dapat menunjukkan kontraindikasi pada ensefalopati hati atau gagal ginjal saat dialisis
• Persyaratan:
• Dewasa 0.8 g/ kg/ hari
• Pasien penyakti kritis 1.2 – 2.5 g/ kg/ hari
LEMAK
• LIPID – 1 GRAM LIPID – 9 KCAL
• Intralipid
• 10% - 100 mg/ml – 100 kcal / 111 ml
• 20% - 200 mg/ml – 100 kcal / 55.5 ml
• Pemberian
• Mulai 500 ml 10% untuk 1-2 hari, ditingkatkan 20% sesuai keperluan
LANJUTAN
• PERSYARATAN
• Dosis maksimal untuk lemak tidak boleh
melebihi 60% dari kalori
• Asupan lemak dapat dibatasi kurang dari
30% dari total atau 1gram/ kg perhari
VITAMIN/MINERAL/TRACE ELEMEN
• Kebutuhan vitamin parenteral berbeda dari kebutuhan vitamin enteral
karena perbedaan efisiensi penyerapan dan pemanfaatan zat gizi
diberikan melalui rute parenteral dan stabilitas fisika kimia di cairan
parenteral
• Karena ketidakstabilannya, vitamin dicampur dengan cairan
np,ditambahkan sesaat sebelum pemberian cairan.
• Vitamin k tidak termasuk dalam persiapan multi-vitamin dan harus
diberikan baik secara intramuskuler atau sebagai cairan injeksi intravena
larutan ditambahkan ke np
• Vitamin K, (2 sampai 4 mg per minggu) juga harus dimasukkan dalam
formulasi NP, administrasi yang harus dihindari pada pasien terapi
coumadin.
REKOMENDASI ASUPAN VITAMIN PARENTERAL
ELEKTROLIT
• Komposisi elektrolit dari cairan nutrisi parenteral dirancang untuk
mempertahankan fungsi tubuh normal dan juga menyediakan kelebihan dan
kekurangan mineral berdasarkan penyakit yang diderita
CARA PEMBERIAN
1. NUTRISI PARENTERAL PERIFER
• Ketidakstabilan medis
• Kadar glukosa <12.5% dan asam amino 3.5 g/kg/hari (resiko trombofiebitis). Tidak
boleh mengandung kalsium (dapat terjadi komplikasi karena ekstravasasi kalsium).
2. NUTRISI PARENTERAL SENTRAL
Saluran GI yang lama tidak digunakan (>2 minggu):
• Sindroma usus pendek
• Kelainan gastrointestinal yang dioperasi
• Enterokolitis nekrotikans
• Diare yang sulit disembuhkan
• Ileusmekonium
• Dilakukan dengan pemasangan sebuah kateter vena dengan ujungnya
berada di dalam lokasi sentral. Jalur ini dilakukan unutuk pasien yang
membutuhkan nutrisi jangka lama.
PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL
Secara umum, pasien-pasien dewasa yang stabil harus
mendapatkan dukungan nutrisi 7 sampai dengan 14 hari
sedangkan pada pasien-pasien kritis, pemberian dukungan
nutrisi harus dilakukan dalam kurun waktu 5 sampai dengan
10 hari.