Anda di halaman 1dari 5

Bagaimana mekanisme peningkatan asam lambung?

Proses meningkatnya asam lambunng adalah di mana sawar mukosa


lambung rusak sehingga dinding lambung mengalami cidera akibat isinya
yang asam dan enzimmatik tersebut. Apabila hal ini terjadi timbul erosi atau
ulkus peptikum dinding lambung (refluks berlebihan isi lambung ke
esophagus dan penyaluran berlebihan isi lambung ke duodenum juga dapat
menimbulkan ulkus peptikum di daerah-daerah tersebut). Apabila sawar
mukosa lambung rusak (baik karna melemah atau rusak di kalahkan oleh
sekresi yang berlebihan), asam dan pepsin berdifusi ke dalam mukosa
dengan konsekwensi patofisiologis serius. Asam memicu pengeluaran
hisatamin suatu stimular asam yang kuat memproduksi dan di simpan dalam
jumlah besar di mukosa (masih belum di ketauhui apakah histamine
berperan dalam keadaan normal). Histamine yang di keluarkan tersebut
merangsang sekresi lebih banyak asam, yang dapat berdifusi kembali ke
mukosa untuk merangsang pengeluaran hisatamin lebih lanjut yang memicu
pengeluaran lebih banyak asam dan seterusnya, sehingga, tercipta suatu
lingkaran setan.
Bagaimana gerakan peristaltik?
Gerakan propulsif ( mendorong) dasar pada traktus gastrointestinal adalah
peristaltik. Suatu cincin kontraksi timbul di sekitar usus dan kemudian
bergerak maju : hal ini analog dengan meletakan jari-jari seseorang
mengelilingi sebuah tabung tipis yang teregang mengonstriksikan jari-jari
tersebut dan menggesernya maju sepanjang tabung. Setiap bahan yang
terletak di depan cincin kontraksi terdorong ke depan.
Peristaltik merupakan sifat yang di miliki banyak tabung otot polos
sinsitium : perangsangan pada titik mana pun dalam usus dapat
menyebabkan munculnya cincin kontraksi dalam otot sirkular, dan cicin ini
kemudian menjalar sepanjang tabung usus. (peristaltik juga terjadi didalam
duktus biliaris, duktus kelenjar, ureter, dan banyak tabung otot polos lain
dalam tubuh).
Rangsangan umum untuk peristaltic usus adalah distensi usus. Yaitu, bila
sejumlah besar makanan terkumpul pada titik manapun dalam usus,
peregangan diding usus merangsang system saraf enteric untuk
menimbulkan kontraksi dinding usus 2-3 cm di belakang titik tersebut dan
timbul sebuah cincin kontraksi yang menimbulkan gerakan peristaltic.
Rangsangan lain yang dapat menimbulkan peristaltic antara lain iritasi
kimiawi atau fisis pada epitel yang melapisi usus. Juga sinyal saraf

parasimpatis yang kuat ke usus akan menimbulkan peristaltic kuat. Lihat


Gamabar-1

Gamabar 1

Bagaimana mekanisme absobsi dari lambung sampai menjadi feses?


Jumalah cairan total yang harus di absobsi setiap hari oleh usus
sebanding dengan cairan yang di cerna (kira-kira 1,5 liter di tambah dengan
cairan yang di sekresikan oleh bermacam-macam sekresi gastrointerstinal
(kira-kira 7 liter). Jadi jumlah totalnya 8-9 liter. Semua kecuali kira-kira 1,5
liter dari cairan ini di absobsi di usus halus, dan menyisahkan hanya 1,5 liter
untuk melalaui katup ileosekal kedalam kolom setiap harinya.
1. Lambung merupakan daerah saluran pencernaan yang
absobsinya buruk karena tidak memiliki jenis vili yang khas dari
membrane pengabsobsi, dan juga karna taut antara sel-sel
epitel merupakan taut ketat. Hanya ada beberapa zat yang
sangat larut dalam lemak, seperti alcohol dan beberapa obat
seperti aspirin, dapat di absobsi dalam jumlah kecil.
2. Permukaan absobsi vili mukosa usus halus
Gamabar-2 menunjukan permukaan absobsi mukosa usus halus,
tampak banayak lipatan yang di sebut valfula koniventes (atau
lipatan kerckring), yang meningkatkan daerah permukaan
absobsi mukosa menjadi 3 kali lipat. Lipatan-lipatan ini sebagian
besar meluas secara sirkular di sekitar usus dan sanagat
berkembang di dalam duodenum dan yeyunum. Pada lumen

bagian usus tersebut lipatan ini sering menonjol sampai


sepanjang 8 milimeter kedalam lumen
Juga terdapat berjuta-juta vili kecil, terletak di seluruh
dipermukaan epitel usus halus sampai dengan katup ileosekal,
vili tersebut menonjol kira-kira 1 mm dari permukaan mukosa,
seperti yang di tunjukan pada permukaan valvula koniventes
pada gambar 3. Vili-vili tersebut terletak sangat dekat satu sama
lain pada usus halus bagian atas sehingga saling bersentuhan
pada besar daerahnya, tetapi distribusinya kurang merata pada
usus halus bagian distal. Adanya vili pada permukaan mukosa
memperluas daerah absorbs total sampai 10 kali lipat lagi.
Akhirnya, setiap sel-sel epitel usus pada masing-masing vilus
ditandai oleh satu brush border, yang kira-kira terdiri atas 1000
mikrovili dengan panjang 1 mikrometer dan berdiameter 0,1
mikrometer, menonjol kedalam kimus usus : mikrovili ini
dilukiskan pada mikrograf elektron pada gambar 4. Mikrovili ini
meningkatkan daerah permukaan yang terpapar oleh materialmaterial usus paling sedikit 20 kali lipat lagi.
Jadi, gabungan lipatan kerckring, vili dan mikrovili akan
meningkatkan daerah absorbs total mukosa 1000 kali lipat,
menghasilkan daerah total yang sangat besar 250 meter persegi
atau lebih untuk seluruh usus halus kira-kira 1 lapangan tenis.
Gambar 5 menunjukan susunan vili yang umum dalam potongan
memanjang, menekankan pada (1) keuntungan pengaturan
system vascular untuk absorbs cairan dan bahan-bahan terlarut
kedalam darah portal, dan (2) susunan pembuluh limfe lacteal
sentral untuk absorbs kedalam limfe. Gambar 6 menunjukan
potongan melintang suatu vilus, dan gambar 7 menunjukan
banyak vesikel pinosifik kecil, yang merupakan bagian yang
terlepas dari membrane enterosif yang terlipat kearah dalam,
yang membentuk vesikel cairan terabsorbsi yang terperangkap.
Sebagian kecil zat di absorbs melalui proses fisik pinositosis.
Terdapat pula berbagai filament aktin yang meluas dari badan
sel epitel ke dalam masing-masing mikrovili brush border yang
berkontraksi secara ritmis sehingga menyebabkan pergerakan
mikrovili yang terus menerus, menjaga mikrovili agar secara
konstan terpapar dengan sejumlah cairan usus yang baru.
3. Absorbsi dalam usus halus
Absorbsi dari usus halus setiap hari terdiri atas beberapa ratus
gram karbohidrat, 100 gram atau lebih lemak, 50 sampai 100
gram asam amino, 50 sampai 100 gram ion, dan 7 sampai 8 liter

air. Kapasitas absorbs normal usus halus jauh lebih besar dari
nilai ini : sebanyak beberapa kilogram karbohidrat perhari, 500
gram lemak perhari, 500 sampai 700 gram asam amino perhari,
dan 20 liter air atau lebih per hari . Usus besar masih dapat
mengabsorbsi air dan ion tambahan, walaupun sedikit sekali
mengandung zat nutrisi.
Absorbsi
Absorbsi Isosmatik. Air ditranspor melalui membran usus
seluruhnya melalui proses difusi. Selanjutnya, difusi ini
mengikuti hukum osmosis yang biasa. Oleh karena itu, bila
kimus cukup encer, air di absorbs melalui mukosa usus ke
dalam darah vili hamper seluruhnya melalui osmosis.
Sebaliknya, air juga dapat ditranspor
kearah yang
berlawanan dari plasma kedalam kimus. Keadaan ini
terutama terjadi bila larutan hiperosmotik di lepaskan dari
lambung masuk ke dalam duodenum. Dalam beberapa
menit, sejumlah air akan dihantarkan melalui osmosis
untuk membuat kimus isosmotic dengan plasma.
Absorbsi Ion
Absorbsi Aktif Natrium. 20 sampai 30 gram natrium
disekresikan melalui sekresi usus setiap harinya.
Disamping itu, kebanyakan orang makan 5 sampai 8 gram
natrium setiap hari.
Karenanya, untuk mencegah
kehilangan netto natrium
kedalam feses, usus halus
mengabsorbsi 25 sampai 35 gram natrium setiap harinya,
yang kira-kira sebanding dengan sepertujuh dari semua
natrium yang terdapat di dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai