Anda di halaman 1dari 8

Nama : Dinda Amalia Shaleha

NIM : 019.06.0022/A

Tugas : Essay Materi Kuliah by Dr. dr. Desak Made Wihandani, M.Kes

Biokimia Enzim Pencernaan

Latar Belakang

Pada materi ini akan dibahas mengenai Biokimia Enzim Pencernaan. Yang dimana enzim
itu sendiri merupakan biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (mempercepat
reaksi kimia) dalam sistem pencernaan tersebut. Dan materi ini mejadi salah satu dasar dari ilmu
kedokteran yang sangat penting untuk dipelajari dan dipahami.
Pembahasan

Digestion adalah degradasi molekul-molekul nutrien menjadi komponen yang lebih


sederhana sehingga, dapat diabsorpsi didalam usus. Ini juga sangat penting untuk memecah
makromolekul menjadi fragmen yang lebih kecil yang memiliki ukuraan yang sesuai untuk
penyerapan di seluruh epitel pencernaan. Dan organ-orgn yang terlibat didalamnya adalah traktus
GI, hati dan pancreas. Makromolekul nutrisi yang terkandung dalam makanan yang dicerna
adalah karbohidrat, lipid, dan protein. Prinsip umum atau utama dari proses pencernaan adalah
lubrikasi dan homogenisasi dari makanan, sekresi enzim (enzim pencernaan), sekresi elektrolit,
hidrogen dan bikarbonat, sekresi asam empedu, dan hirolisis dari oligomer dan dimer sehingga
dia menghasilkan monomer kemudian dapat di absorpsi ke epitel usus halus.

Sebagian besar enzim pencernaan yang terlibat itu disekresikan dalam bentuk prekursor
yang inactive (tidak aktif). Disebut zymogens (proenzymes) karena semua enzim pencernaan
adalah hidrolase (enzim kelas III), dan akan aktif jika ada makanan yang masuk. Sifat enzim itu
sama dengan protein karena enzim itu adalah protein, dan jika enzim ini terkena panas maka
akan mengalami kerusakan, serta fungsinya adalah untuk mempercepat laju reaksi. Selanjutnya,
mengenai kelas dari enzim beserta reaksinya, yaitu terdapat enzyme oxidoreduktase yang
mengoksidasi/mereduksi, tranferase yang mentransfer atom, hydrolase yang menghidrolisis, liase
yang sebagai pembelahan/memecah, isomerase yang mengisomerisasi, dan ligase yang
mensintesis. Kemudian, Amilolitik enzim yaitu enzim yang terlibat dalam percernaan
polisakarida atau amilum. Jadi, polisakarida (pati, glikogen) oleh amilase akan dipecah
menghasilkan maltose, sucrosa dan lactosa yang berupa disakarida. Yang dimana disakarida ini
tidak bisa diabsorpsi harus dipecah terlebih dahulu untuk menghasilkan monosakarida. Maltosa
oleh maltase menghasilkan glukosa, sukrosa oleh sukrase menghasilkan glukosa dan fruktosa,
dan laktosa oleh laktase menghasilkan glukosa dan galaktosa. Dan nama enzim ditandai dengan
berakhiran kata ase.

Enzim Digesti Oral terbagi menjadi dua, yaitu salivary amilase dan linguale lipase.
Salivary amylase, yang dihasilkan oleh kelenjar saliva di dalam rongga mulut dan memecah
menjadi maltosa dan dia bekerja spesifik memecah ikatan internal alfa1-4 glikosida. Pada
manusia, tidak memiliki beta-1 glikosida, sehingga tidak dapat mencerna serat seperti sayur-
sayuran dan akan dibuang melalui feces. Dan Linguale lipase, yang dihasilkan oleh kelenjar
ebner bekerja memecah trigliserida menghasilkan asam lemak, diacilgliserol dan gliserol. Jadi,
keduanya terdapat di dalam rongga mulut untuk mencerna karbohidrat dan lemak. Sedangkan,
pencernaan protein didalam rongga mulut tidak memiliki enzim. Digestion protein akan dimulai
pada gaster, dan didalam rongga mulut protein hanya mengalami lubrikasi dan homogenisasi
atau hanya dihaluskan. Kemudian, Enzim lambung (Gaster), yang nanti akan mencerna protein,
yang dimana didalam gaster itu terdapat enzim pepsin dan dikeluarkan dalam bentuk inactive
yang sering kita sebut pepsinogen. Kemudian akan diaktifkan oleh asam lambung (HCL) dan
dengan enzim pepsin yang sudah aktif atau auto aktivasi. Pepsin ini memecah protein dan
polipeptida menjadi peptide atau asam amino.

Enzim pancreas, yang menghasilkan banyak enzim diantaranya adalah protease, lipase,
amylase dan nuclease. Pertama, Protease merupakan enzim-enzim untuk digestion protein yang
dihasilkan oleh pancreas, yaitu ada tripsin (yang dikeluarkan dalam bentuk tripsinogen)
diaktifkan oleh entropeptidase menjadi tripsin dan kemudian memecah rantai peptide terutama
pada gugus carboksil asam amino yang bersifat basa (arginin dan pipsin) maka, kemotripsin akan
memecah ikatan pada gugus karboksil asam amino aromatic contohnya tirosin. Asam amino
terdiri dari gugus karboksil dan amine, ujung satunya dari gugus karboksil begitu juga dengan
ujung lainnya amino, kemudian ada elastase yang disekresikan dalam bentuk pro elastase dan
diaktifkan oleh tripsin menjadi elastase dan kerjanya dia adalah untuk memotong ikatan pada
gugus karboksil alifatik, dan ada carboxyl asam amino alifatik yang dimana terdapat carboxy
peptidase A yang disekresikan dalam bentuk propeptidase diaktifkan oleh tripisin menjadi
carboxy peptidase A, dia bekerja memotong atau memecah gugus karboxil asam amino arimatik
maupun alifatik dan carboxy peptidase B yang bersifat basa di ujungnya. Kedua, Lipase yang
akan memecah trigliserida dari pencernaan lemak menjadi monogliserid. Jadi, trigliserida oleh
lipase pancreas akan pecah menjadi monogliserid.kemudian terdapat postpo lifase (pemecah
posfolifid menjadi asam lemak). Untuk mengubahnya menjadi asam lemak dan gliserol dengan
bantuan H2O. Ketiga, Amilase pancreas yaitu enzim untuk mencerna karbohidrat baik yang
dihasilka oleh pancreas ada pancreatic alfa amilase, dan sama-sama memiliki alfa 1-4. Enzim
yang dihasilkan oleh mukosa usus seperti maltase, laktase, sukrase dan dekstrinase.

Enzim lambung juga dipicu untuk mengeluarkan sekresinyan dengan histamin, gastrin
asetil colin. Bile (empedu), merupakan cairan yang dihasilkan oleh hati yang terdiri dari air,
elektrolit, dan molekul organic termasuk asam empedu yang disebut Bile acid yang
mempertahankan homeostasis kolestrol dan dia penting untuk digesion dan absorpsi untuk lemak
dan vitamin yang larut dalam lemak. Jadi tugasnya adalah mengemulsikan lemak karena air dan
lemak tidak dapat Bersatu. Oleh karena itu yang membantu kelarutannya adalah bile acid
sehingga lemak bisa masuk ke sirkulasi. Dan dihasilkan sekitar 400-500ml/hari. Bile acid ini
dibagi menjadi dua, yaitu primary conjugated bile acid yang terdiri dari Taurocholic acid,
Glycocholic acid, Taurochenodeoxycholic acid dan Gylcochenodoxycholic acid, Kemudian
secondary bile acids terdiri dari Deoxycholic acid dan Lithocholic acid. Dan keduanya
mengandung koligesit dan glikokoligesit. Yang dimana koligesit itu bersifat hidrofobik dan
ujungnya terdapat glisin yang bersifat hidrofilik. Sehingga koligesit dan glisin bergabung
membentuk glikoligesit yang bersifat antifatik (bisa larut dalam lemak dan mempunyai ujung
yang larut dalam air). Dan bile acid ini berperan sebagai ditirjen dan tidak dapat terjadi digestion
jika tanpa bile acid. Dan bile acid ini membentuk micells yang memiliki tugas untuk memediasi
transfor dari lipid melewati lingkungannya dari lumen usus menuju brush border sehingga lipid
dapat di absorpsi. Dan micells memperluaskan permukaan dari lipid sehingga enzimnya dapat
bekerja.
Selanjutnya digestion karbohidrat dan merupakan sumber utama yang kita konsumsi dari
energi sehari-hari yang berbentuk polisakarida, disakarida dan monosakarida (siap untuk di
absorpsi). Polisakarida di pecah oleh amilase, disakarida membutuhkan digesion lebih lanjut
dengan bantuan hidrolisis enzim maltase, lactase dan sukrase sampai dia membentuk monomer
sehingga dapat di absorpsi. Setelah berupa monomer kemudian di absorpsi . yang dimana ada
yang membutuhkan transfort dan ada yang tidak membutuhkan. Glukosa dan galaktosa adalah
natrium yang membutuhkan transforter. Sedangkan fruktosa tidak jadi dapat dikatakan
independent. Sesudah di sirkulasi dia akan masuk ke hati dan disitulah akan di distribusi dan dia
akan diubah menjadi energi. Dan sebagiannnya disimpan dalam bentuk glikogen di hati. Dan
pengaturan kadar gula darah itu diatur oleh hormone insulin. Bila kadar gula darahnya berlebih
akan di simpan dalam bentuk klikogen di hati dan jika kekurangan maka glikogen ini akan
dipecah menjadi glukosa dan kemudian masuk ke oksidasi dan menghasilkan ATP.
Kemudian, untuk pencernaan dari protein, yang dimulai dari lambung oleh pepsin dan
kemudian dilanjutkan duodenum oleh enzim protease pancreas, dan dildalam lumen brush border
proses digestion dilanjutkan oleh endopeptidase, eksopeptidase. Yang dimana endopeptidase
(tripsin, kemotripsin) akan memotong ikatan peptide internal, sedangkan jika eksopeptidase
adalah ledakan oksipeptidase dan aminopeptidase. Dimulai oleh pepsin dilambung, yang
dihasilkan oleh chief cell dan subratnya adalah protein dan produknya peptide. Fase pencernaan
protein dibagi menjadi fase gastric, pangcreatic dan intestinal. Dimana fase gastric dimulai dari
sekresi HCL oleh sel-sel parietal yang akan menurunkan pH lambung menjadi 1-2. Selanjutnya
fase pancreas yang menghasilkan sodium bikarbonat menetralisisasi kandungan asam yang
dibawa dari lambung. Dan fase intestinal, masih berupa oligopeptide di membrane usus halus,
disini akan dilanjutkan pencernaanya oleh endopeptidase, dipeptidase, anginopeptidase dan
karboksidase sehingga menghasilkan asam amino baru masuk ke kapiler.
Dan digesti lipid. 90 % dari yang kita makan adalah trigliserida sisanya kolestrol,
Cholesterol ester, Phospholipids, and Free fatty acids (FFA). Lipid diemulsikan oleh bile
kemudian lipase akan memecah trigliserida menjadi monogliserid. Dengan bantuan bile
membentuk micells lalu di absorpsi oleh mikrovili masuk ke dalam entrasel ATP acid dan
monogliserid dikompersi Kembali menjadi trigliserid. Agregasi terjadi pada trigleserid dengan
kolestrol, protein dan phospholipid untuk membentuk kilomikron kemudian dikeluarkan ke
sirkulasi yang masuk ke limfe yang kemudian mengangkutnya ke system tubuh.
Didalam duodenum enzim-enzim yang dihasilkan oleh pancreas akan membantu
meningkatkan solubilitas dari lipid, jadi proses digestion lipid menggunakan enzim yang
dikeluarkan pada fase pancrease. Sementara kelarutannya di bantu oleh bile acid. Di fase
pancreas menghasilkan gliserol dan fatty acid baik difase lingual juga memeach trigliserid
menjadi gliserol dan fatty acid. Absorpsinya terjadi melalui difusi dan hampir 100% fatty acid
dan gliserol dan sekitar 30-40% kolestrol di absorpsi dan kemudian Kembali ke liver melalui
hepatic sirculation. Kemudian sesudah masuk kedalam enterosit, fatty acid yang lebih dari 12
atom carbon mengalami resitensis menjadi trigliserid sedangkan yang pendek yang medium dia
akan masuk ke hepatic porta kemudian gliserol langsung ke hepatic porta. Dan dapt dilihat pada
gambar dibawah ini.
Proses Biokimiawi Hepar

Latar Belakang

Pada materi ini akan dibahas mengenai Proses Biokimiawi dari Hepar/Liver (Hati). Yang
dimana enzim itu sendiri merupakan biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis
(mempercepat reaksi kimia) dalam Hepar tersebut. Dan materi ini mejadi salah satu dasar dari
ilmu kedokteran yang sangat penting untuk dipelajari dan dipahami.
Pembahasan
Liver mensintesis molekul-molekul yang diperlukan ditempat lain untuk mempertahankan
homeostasis, menkonversi molekul dari satu tip eke yang lain, dan mengatur keseimbangan
energy. Liver, pancreas dan gallbladder merupakan organ tambahan. Jadi, Liver adalah organ
internal terbesar dan memiliki beberapa fungsi yaitu, sintesis protein, system imun, faktor-faktor
pembekuan, substansi yang mengangkut oksigen, mensekresikan bile, menkompersi kelebihan
asam amino menjadi energi dalam proses gluconeogenesis dan memfilter obat-obatan dari aliran
darah, menetralisirnya dan mengeluarkannya melalui bile. Kemudian Galballader, menyimpan
bile yang dihasilkan liver dan mengeluarkannya ke dalam small intersten, yang dimana di dalam
bile terdapat water, bile salts, cholesterol, dan pigment bilirubin. Kemudian hepatosit didalam
liver memproduksi bile dan menyimpan di dalam galblladder kemudian dikeluarkan ke dalam
small intersten. Dan untuk kelarutan lipid dibantu oleh bile acid dan juga membawa lipid. Dan
Pancreas letaknya di dekat duodenum. Menghasilkan enzim-enzim pencernaan untuk mencerna
karbohidrat, protein dan lipid. Kerjanya pancreas adalah mengatur kadar gula darah dengan
memproduksi insulin yang bekerja mengambil kelebihan gula darah dan kemudian disimpan
dihati dalam bentuk glikogen.
Peranan liver dalam metabolisme karbohidrat, yang akan mengambil gula dan
mengubahnya menjadi bentuk polimer besar yang disebut glikogen (melalui suatu proses yang
disebut glikogenesis), dan penyimpanan glukosa tetapi liver juga bekerja memecah glikogen
memecah Kembali menjadi glukos dalam proses Depolimerisasi glikogen (glikogenolisis) selain
itu juga Mensintesis glukosa dari asam amino dan karbohidrat non-heksosa melalui proses
(glukoneogenesis) dan melakukan Penyerapan dan pelepasan glukosa oleh hepatosit untuk
membantu dan mempertahankan homeostasis serta melindungi seluruh tubuh dari lonjakan
berbahaya dan penurunan kadar glukosa darah. Kemudian, peranan liver dalam metbaolisme
lipid, yang mengoksidasi trigliserida untuk menghasilkan energy, mensintesis lipoprotein,
mengkompersi atau mengubah karbohidrat dan protein berlebih menjadi asam lemak dan
trigliserida, asam lemak dapat dipecah untuk menghasilkan energi dan keton dan Mensintesis
sejumlah besar kolesterol dan fosfolipid.

Dan Peranan liver dalam metabolisme protein, yang akan dipecah menjadi asam amino
sebelum diteruskan ke vena portal hepatik. Kemudian, asam amino yang masuk ke hati
membutuhkan proses metabolisme sebelum dapat digunakan sebagai sumber energi kemudian
Hepatosit sebelum masuk ke proses metabolisme energi pertama-tama menghilangkan gugus
amina dari asam amino dan mengubahnya menjadi amonia dan urea mellaui siklus urea karena
ammonia ini karena Urea kurang toksik daripada amonia dan dapat diekskresikan dalam urin
sebagai produk limbah pencernaan. Kemudian Bagian asam amino yang tersisa dapat dipecah
menjadi ATP atau diubah menjadi molekul glukosa baru melalui gluconeogenesis selain itu juga
mensintesis asam amino non esensial ( disintesis oleh hati). Fungsi lainnya dari Liver, yaitu
fungsi storage yang dimana hati banyak menyimpan nutrisi penting, vitamin, dan mineral.
Penyimpanan ini perlu untuk mempertahankan homeostasis glukosa darah, fungsi production.
Hati bertanggung jawab untuk produksi beberapa komponen protein vital plasma darah Seperti
protrombin, fibrinogen, dan albumin yang dimana Protein protrombin dan fibrinogen adalah
faktor koagulasi yang terlibat dalam pembentukan bekuan darah dan Albumin adalah protein
yang menjaga lingkungan isotonik darah .

Selanjutnya, Metabolism bilirubin, yang dikeluarkan dari tubuh melalui sekresi dalam
bile. Bilirubin dieliminasi dari tubuh oleh sekresi menjadi empedu dan eliminasi dalam feces.
Bilirubin dihasilkan setiap darah kita lisis Dan umur dari sel darah merah adalah 120 hari.
Kemudian, setelah berumur 120 hari akan terjadi lisis dan terbentuklah bilirubin dari sel darah
merah yang mati yang dimana isi sel darah merah tersebut adalah hemoglobin dan eritrosit. Lalu
didalam eritrosit terdapat hemoglobin dan hemoglobin keluar terurai menjadi hem (proto porfirin
Fe) dan globin (rantai polipeptide alfa dan beta). Kemudian Hati mengubah bilirubin tak
terkonjugasi menjadi bentuk terkonjugasi melalui 3 proses yaitu Uptake Bilirubin, Conjugation
dan Secretion. Bilirubin diikat oleh albumin kemudian diambil hepatocik lalu masuk ke liver
dan dipegang oleh ligandin dan protein agar bilirubin tidak kembali kedalam darah.
Pada Liver, bilirubin yang tidak terkonjugasi akan menjadi terkonjugasi dengan
glucoronic acid sebanyak 2 kali dan menghasilkan glucuronosyltransferase, demikian juga yang
unconjugated bilirubin yang tidak larut menjadi larut. Sebanyak 2 kali, karena konjugasi pertama
menghasilkan mono glucuronic itu kelarutannya belum sempurna itulah alasannya dilakukannya
dua kali konjugasi. Setelah menjadi conjugated bilirubin, maka dikeluarkan bile dan ini adalah
proses transfort aktif artinya membutuhkan energi. Lalu ke duodenum, yeyunum dan ileum dan
samapilah di colon. Pada colon, ada bakteri pronormal usus menghasilkan enzim beta
glucoronidase mengubah bilirubin yang larut menjadi urobilinogen (tidak berwarna) dan
mengalami oksidasi menjadi urobilin yang memberi warna khas pada feces.

Proses pengeluaran bilirubin ini bisa mengelami gangguan, karena bisa dengan over
produksi misalnya lisis eritrosit berlebihan dan akhirnya terjadi peningkatan produksi bilirubin,
gangguan liver, ketika akan dikeluarkan oleh bile terdapat sumbatan karena ada batu empedu
yang membuat hyperbilirubin, lalu kembali ke darah dan menyebabkan terjadi peningkatan
bilirubin unconjugated. Hyperbilirubin adalah warna hijau yang terdapat pada kulit atau mukosa,
normalnya dalam darah yaitu kurang dari 1 mg/dL. Jadi, jaundis atau penyakit kuning ini bisa
ada dalam 3 bentuk yaitu prehepatic (over produksi) , intrahepatic (gangguan pada liver) dan post
hepatic ( gangguan pada system billier mislanya gangguan batu empedu).

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan kedua materi diatas, yaitu mengenai Biokimia enzim


pencernaan dan Proses Biokimiawi Hepar, bahwa didalam proses pencernaan terdapat enzim-
enzim yang berfungsi sebagai katalis (mempercepat laju reaksi) dalam proses digesti
(pencernaan) tersebut. Dan juga terdapat Biokimiawi serta peranan Liver terhadap metabolisme
protein, karbohidrat dan lipid, serta pembahasan mengenai patologi yang dapat terjadi pada
Liver. Dan materi ini mejadi salah satu dasar dari ilmu kedokteran yang sangat penting untuk
dipelajari dan dipahami oleh kita sebagai mahasiswa kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai