0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
139 tayangan3 halaman
Etiologi multiple myeloma belum jelas, tetapi diduga berhubungan dengan keabnormalan kromosom, virus, ras, jenis kelamin, umur tua, dan paparan radiasi atau bahan kimia. Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan penyakit ini adalah keabnormalan kromosom tertentu, umur di atas 65 tahun, ras Afrika Amerika, jenis kelamin laki-laki, dan riwayat kondisi pra-kanker seperti MGUS ma
Etiologi multiple myeloma belum jelas, tetapi diduga berhubungan dengan keabnormalan kromosom, virus, ras, jenis kelamin, umur tua, dan paparan radiasi atau bahan kimia. Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan penyakit ini adalah keabnormalan kromosom tertentu, umur di atas 65 tahun, ras Afrika Amerika, jenis kelamin laki-laki, dan riwayat kondisi pra-kanker seperti MGUS ma
Etiologi multiple myeloma belum jelas, tetapi diduga berhubungan dengan keabnormalan kromosom, virus, ras, jenis kelamin, umur tua, dan paparan radiasi atau bahan kimia. Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan penyakit ini adalah keabnormalan kromosom tertentu, umur di atas 65 tahun, ras Afrika Amerika, jenis kelamin laki-laki, dan riwayat kondisi pra-kanker seperti MGUS ma
Etiologi multiple myeloma tidak diketahui secara jelas, tetapi diduga berhubungan dengan adanya keabnormalan kromosom, virus (HIV dan hepatitis C), ras Afrikan-Amerikan, jenis kelamin laki-laki, usia tua, rangsangan imun kronik dan faktor risiko seperti pajanan radiasi dan pajanan akibat pekerjaan (occupational exposure)[1]. Ada beberapa penelitian yang menunjukan bahwa faktor-faktor risiko tertentu meningkatkan kesempatan seseorang akan mengembangkan penyakit multiple myeloma, diantaranya : 1. Keabnormalan kromosom Kromosom yang sering terlibat hanya kromosom 1,13 (13q-) dan 14 (14q+) menimbulkan dugaan bahwa gen-gen yang terlokalisasi pada kromosom ini telah terganggu regulasinya. Antara lain dijumpai kelainan dalam gen supresor Rb yang terletak pada 13 q c-myc-gen dan bcl-1-gen, yang berhubungan dengan t (11;14). Perubahan-perubahan di dalam gen ras dan dalam gen supresor tumor p53 terutama dijumpai dalam stadium lanjut pertumbuhan sel plasma maligna. Laporan-laporan terakhir menunjukkan bahwa pentingnya stimulasi autokrin dari klon ganas oleh IL-6 dan proses aktifasi onkogen dari berbagai stadium penyakit ini. Pertumbuhan dan diferensiasi sel mieloma mungkin diregulasi oleh berbagai sitokin, dengan menggunakan sistem pengaturan autokrin dan parakrin. Terutama IL-6 ternyata merupakan faktor pertumbuhan penting dan sentral untuk sel mieloma in vitro dan in vivo. Konversi dari sel monoklonal stabil yang terkontrol menjadi tidak terkontrol, progresif menjadi tumor ganas multiple myeloma memerlukan satu atau lebih perubahan tambahan[1]. 2. Umur diatas 65 tahun Tumbuh menjadi lebih tua meningkatkan kesempatan mengembangkan multiple myeloma. Kebanyakan orang-orang dengan myeloma terdiagnosa setelah umur 65 tahun. Penyakit ini jarang pada orang-orang yang lebih muda dari umur 35 tahun [1]. 3. Ras (Bangsa) Risiko dari multiple myeloma adalah paling tinggi diantara orang-orang Amerika keturunan Afrika dan paling rendah diantara orang-orang Amerika keturunan Asia. Sebab untuk perbedaan antara kelompok-kelompok ras belum diketahui[1]. 4. Jenis Kelamin Setiap tahun di Amerika, kira-kira 11.200 pria dan 8.700 wanita terdiagnosa dengan multiple myeloma. Tidak diketahui mengapa lebih banyak pria terdiagnosa dengan penyakit ini [1]. 5. Sejarah perorangan dari Monoclonal Gammopathy Of Undetermined Significance (MGUS) MGUS adalah kondisi yang tidak membahayakan dimana sel-sel plasma abnormal membuat protein-protein M. Biasanya, tidak ada gejala-gejala, dan tingkat yang abnormal dari protein M ditemukan dengan tes darah. Adakalanya, orang-orang dengan MGUS mengembangkan kanker-kanker tertentu, seperti multiple myeloma [2]. 6. Riwayat keluarga penderita multiple myeloma Studi-studi telah menemukan bahwa risiko multiple myeloma seseorang mungkin lebih tinggi jika saudara dekatnya mempunyai penyakit ini. Banyak faktor-faktor risiko lain yang dicurigai sedang dipelajari. Para peneliti telah mempelajari apakah terpapar pada kimia-kimia atau kuman-kuman tertentu (terutama virus-virus), yang mempunyai perubahan-perubahan pada gen-gen tertentu, memakan makanan makanan tertentu, atau menjadi kegemukan (obesitas) meningkatkan risiko mengembangkan multiple myeloma[1]. Sumber : Syahrir M. Mieloma multipel dan penyakit gammopati lain. Dalam: Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid II., Jakarta, Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit dalam FK-UI. 2006; 739–47.
Landgren O, Gridley G, Turesson I, Caporaso N, Goldin L, Baris D, Fears T, Hoover
R and Linet M. Risk of monoclonal gammopathy of undetermined significance (MGUS) and subsequent multiple myeloma among African American and white veterans in the United States. Blood 2006; 107:904-906