DEMAM DENGUE
Oleh:
Muhammad Hilmy
K1A1 14 028
Pembimbing
dr. Miniartiningsih Sam, Sp.A., M.Kes
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. A
Tanggal Lahir : 25 Desember 2019
Umur : 9 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
BB : 25 kg
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kartika, Mandonga
B. ANAMNESIS
Keluhan utama : Demam
Anamnesis terpimpin :
1
C. PEMERIKSAAN FISIK
KU : Sakit sedang/Composmentis
Gizi Baik :
BB/TB = P85-P90 ( Baik)
Pucat : (-) Sianosis : (-) Tonus : Baik
Ikterus : (-) Turgor : Baik
Antropometri : BB : 25 Kg │ TB : 120 cm │LILA : 17 cm│LK : 59cm
│LD : 57 cm │LP : 54,5 cm
Tanda Vital
TD : 110/70 mmHg P : 42x/menit
N : 130x/menit S : 38,70C
Kepala : Normocephal
Muka : Simetris kanan dan kiri
Rambut : Berwarna hitam, lurus, tidak mudah dicabut
Ubun-ubun besar : menutup
Telinga :Otorhea (-), perdarahan (-)
Mata : Konjungtiva anemis (-) │Sklera ikterik (-)
Hidung : Rinorhea (-)│epistaksis (-)
Bibir : Sianosis(-), kering (+),perdarahan (-)
Lidah : Kotor (-) | Tremor (-) | Hiperemis (-)
Sel Mulut : Stomatitis (-)
Leher : Pembesaran Kelenjar Getah Bening (-) kaku kuduk (-)
Bentuk dada : Simetris Kiri dan Kanan
Paru :
PP : simetris kiri dan kanan │ retraksi (-)│Peteki (-)
PR : Massa (-) | Nyeri Tekan (-)
PK : Sonor kedua lapangan paru
PD : Vesikuler +/+ │Rhonki -/- │ Wheezing -/-
Jantung
PP : Ictus cordis tidak tampak
2
PR : Ictus cordis teraba
PK : Pekak
PD : BJ I/II murni regular, bunyi tambahan (-)
Batas kiri : ICS V Linea midclavicularis (S)
Batas kanan : ICS IV Linea parasternalis (D)
Irama : BJ I/II regular
Souffle : -
Thrill : -
Abdomen
PP : cembung, ikut gerak nafas, tampak peteki
PD : peristaltik (+) kesan normal
PK : Timpani (+) seluruh abdomen
PR : Asites (-), Nyeri tekan (+) epigastrium
1221 1221
Tasbeh : (-)
3
KPR : +/+
APR : +/+
Refleks Patologis : bruzinski I- IV (-), babinski (-), Chaddok (-), Openheim (-)
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. DARAH RUTIN (27/09/2019)
Parameter Hasil Nilai Rujukan
E. DIAGNOSA KERJA
Demam Dengue
F. ANJURAN PEMERIKSAAN :
1. Darah Rutin
2. IgM, IgG anti dengue
3. Foto Thoraks LDKA
4
G. RESUME
Seorang OS laki-laki tahun datang dengan keluhan demam yang dialami 4
hari sebelum masuk rumah sakit. Demam dirasakan tiba-tiba dan terus menerus
hingga di RS. nyeri kepala dirasakan sejak 4 hari yang lalu sebelum masuk
rumah sakit, Mual dirasakan 4 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit, ibu
pasien menggatakan tampak bintik-bintik kemerahan pada lengan dan tungkai
yang dirasakaan 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Nafsu makan menurun,
pasien belum BAB sejak 1 hari saat masuk rumah sakit, BAK (+) warna kuning
jernih,
Riwayat minum obat sanmol tetapi tidak ada perubaha, Riwayat keluarga
dan tetangga tidak ada yang sedang demam..
a. Riwayat imunisasi : Hepatitis B, Polio, BCG, DPT, Hib,Campak.
b. Riwayat kelahiran: lahir cukup bulan, di rumah sakit, partus normal,
langsung menangis
c. Riwayat tumbuh kembang : Berbalik : 4 bulan, Gigi pertama : 6 bulan,
Duduk : 9 bulan, Berdiri : 9 bulan, Jalan sendiri : 1 tahun.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesan sakit sedang dengan tanda-tanda vital
TD : 110/70, P: 42x/menit, N : 130x/menit, S: 38,70C. Tampak lemas sakit
sedang Hidung : perdarahan (-), Telinga : perdarahan (-), Mulut : bibir kering
(+), perdarahan gusi (-),Nyeri tekan (+) epigastrium, kulit tampak peteki pada
lengan dan tungkai, CRT <2 detik . Pada pemeriksaan darah rutin didapatkan
WBC 3,5 x 103/uL , PLT 122 x 103/uL, HT 41,9
H. PENATALAKSANAAN
R/ :
- IVFD RL 40 tpm ( 5 cc/kgbb/jam)
- INF Paracetamol 250 mg /6J/IV (K/P demam >38,5)
- Ranitidine 25 mg/ 8J/IV
- Obs KU dan TTV
5
I. FOLLOW UP
A:Demam Dengue
28/09/2019 S: Demam (+), nyeri kepala - IVFD RL 24 tpm ( 3
(+),menggigil (-), Mual (+), cc/kgbb/jam)
Muntah (-) BAB/BAK baik - INF Paracetamol 250
O: mg /6J/IV (K/P demam
BB : 25 kg >38,5)
TD : 100/80 - Ranitidine 25 mg/ 8J/IV
N : 84x/m - Obs KU dan TTV
6
P : 24 x/m
S : 37,6°C
Mata : Konjungtiva anemis (-
) │Sklera ikterik (-)
Hidung : Rinorhea (-
)│epistaksis (-)
Bibir : Sianosis(-), kering
(+),perdarahan (-)
Paru :Vesikuler +/+ │Rhonki
-/- │ Wheezing -/-
Abd : tampak peteki ,
peristaltik (+) kesan normal
A:Demam Dengue
29/09/2019 S: Demam (-), nyeri kepala (+) - IVFD RL 24 tpm ( 3
Nyeri menelan (+) ,menggigil cc/kgbb/jam)
(-), Mual (+), Muntah (-) - INF Paracetamol 250
BAB/BAK baik mg /6J/IV (K/P demam
O: >38,5)
BB : 25 kg - Ranitidine 25 mg/ 8J/IV
TD : 90/60 - Cek Darah Rutin
N : 92x/m - Obs KU dan TTV
P : 24 x/m
S : 36,6°C
Mata : Konjungtiva anemis (-
) │Sklera ikterik (-)
Hidung : Rinorhea (-
)│epistaksis (-)
Bibir : Sianosis(-), kering
(+),perdarahan (-)
7
Paru :Vesikuler +/+ │Rhonki
-/- │ Wheezing -/-
Abd : tampak peteki ,
peristaltik (+) kesan normal
A:Demam Dengue
30/09/2019 S: Demam (-), nyeri kepala (-) - AFF INF
Nyeri menelan (-) ,menggigil - BPl
(-), Mual (+), Muntah (-) - Obat Pulang
BAB/BAK baik - Paracetamol 3x250 mg
O: PRN Demam >38,5
BB : 25 kg
TD : 90/60
N : 92x/m
P : 24 x/m
S : 36,9°C
Mata : Konjungtiva anemis (-
) │Sklera ikterik (-)
Hidung : Rinorhea (-
)│epistaksis (-)
Bibir : Sianosis(-), kering
(+),perdarahan (-)
Paru :Vesikuler +/+ │Rhonki
-/- │ Wheezing -/-
Abd : tampak peteki ,
peristaltik (+) kesan normal
Shifting Dulnes (+)
A:DHF Grade II
8
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENDAHULUAN
(WHO) memperkirakan bahwa lebih dari 2,5 miliar orang berisiko terkena
demam dengue (Dengue Fever) hingga penyakit berat yang terkadang fatal
yang ditandai dengan perdarahan dan syok, yang dikenal sebagai demam
serotype virus dengue yaitu DEN-1, DEN-2, DEN,3 dan DEN-4. Semua
dengue2.
kematian. Lebih dari dua perlima populasi dunia (2,5 miliar) tinggal di daerah-
9
B. DEFINISI
Dengue adalah penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk yang paling
umum pada manusia. Ini disebabkan oleh empat serotipe virus dengue (DEN-
1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4), dari genus Flavivirus, dan ditularkan oleh
C. EPIDEMIOLOGI
parah adalah 1% -5% dan mungkin kurang dari 1% dengan pengobatan yang
memadai; Namun, tingkat kematian di antara mereka yang syok bisa mencapai
26% jika pengobatan tidak memadai. Demam dengue endemik di lebih dari
wilayah merah menunjukkan Aedes aegypti dengan epidemi dengue, dan biru
menunjukkan Aedes aegypti tanpa epidemi dengue. Perkiraan saat ini berkisar
antara 50 juta hingga 528 juta orang yang terinfeksi setiap tahun, yang
menyebabkan setengah juta orang masuk rumah sakit dan sekitar 25.000
kematian5.
Keterangan :
Daerah
epidemik Dengue
Daerah tanpa
epidemik Dengue
Gambar 1. Distribusi global dengue pada tahun 2006 (Heilman et all, 2014)
10
Infeksi paling umum didapat di lingkungan perkotaan. Dalam beberapa
dekade terakhir, perluasan desa, kota, dan kota di daerah endemik dan
Samudra Pasifik, Afrika, dan Amerika. Ini juga bisa menjadi ancaman bagi
diperkirakan memiliki sekitar 3 juta infeksi dan 6000 kematian setiap tahunnya.
kemungkinan ada di sebagian besar negara Afrika, dengan 20% dari populasi
benua terancam5.
D. ETIOLOGI
Ada empat serotipe virus dengue, yang disebut DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan
Flavivirus relatif kecil (40-50 mm) dan bulat dengan selaput pelindung terdiri
dari lipid. Genom flavivirus memiliki panjang sekitar 11.000 basa dan terdiri
dari tiga protein struktural dan tujuh protein nonstruktural. Ada tiga kompleks
umum pada protein selaput pembungkus yang menghasilkan reaksi silang yang
luas dalam tes serologis. Ini membuat diagnosis serologis tegas dari flavivirus
menjadi sulit. Ini terutama benar di antara empat virus dengue. Infeksi dengan
11
satu serotipe demam dengue memberikan kekebalan seumur hidup terhadap
virus itu, tetapi tidak ada kekebalan lintas protektif terhadap serotipe lainnya.
terinfeksi dengan tiga, dan mungkin empat, serotipe demam dengue selama
E. PATOGENESIS
Virus Dengue yang masuk kedalam tubuh akan beredar dalam sirkulasi
darah dan akan ditangkap oleh makrofag (Antigen Presenting Cell). Viremia
akan terjadi sejak 2 hari sebelum timbul gejala hingga setelah lima hari
sel T- Helper dan menarik makrofag lainnya untuk menangkap lebih banyak
virus. Sedangkan sel T-Helper akan mengaktifasi sel T Sitotoksik yang akan
melisis makrofag7.
seperti demam, nyeri sendi, nyeri otot, dan gejala lainnya. Juga bisa terjadi
infeksi virus dengue sebagai respon fisiologis terhadap mediator yang muncul7.
yang memicu panas seperti TNF-α, IL-1, IL-6, dan sebaliknya sitokon yang
12
meredam panas adalah TGF-β, dan IL-10. Beredarnya virus di dalam plasma
bisa merupakan partikel virus yang bebas atau berada dalam sel platelet,
dengan sel ini menyebabkan viremia pada infeksi virus Dengue sukar
non netralisasi antibodi yang dipelajari dari hasil studi menggunakan stok kulit
virus C6/C36, viro sel nyamuk dan preparat virus yang asli7.
antibodi IgM dan platelet. Antibodi alami IgM dibuat oleh CD5+ B sel, bersifat
tidak spesifik dan memiliki struktur molekul mutimerix. Molekul hexamer IgM
Imun”. Kompleks imun IgM tersebut selalu ditemukan di dalam dinding darah
dibawah kulit atau di bercak merah kulit penderita dengue. Oleh karenanya
dalam penentuan virus dengue level IgM merupakan hal yang spesifik7.
13
F. SKEMA BATASAN KLASIFIKASI WHO DAN DEFINISI KASUS
Gambar 2. Klasifikasi WHO untuk infeksi dengue simptomatik (Deen, LJ., Harris, E.,
Wills, B., et all. 2006)
dengan dua atau lebih manifestasi (sakit kepala, nyeri retro-orbital, mialgia,
lokasi dan waktu yang sama dengan kasus demam dengue lainnya yang
volume sel yang dikemas, atau oleh pengembangan efusi atau asites pleura,
atau keduanya4.
sesuai dengan ada atau tidak adanya perdarahan spontan dan keparahan
kebocoran plasma. Istilah sindrom dengue shock (DSS) mengacu pada DBD
14
III dan IV, di mana syok hadir serta keempat kriteria definisi DBD. Syok
untuk usia, terdapat pada DBD tingkat III, sedangkan syok berat tanpa
denyut nadi atau tekanan darah ada pada DBD tingkat IV4.
G. MANIFESTASI KLINIS
pasien datang dengan penyakit demam akut dengan tanda dan gejala tidak
spesifik: sakit kepala, malaise, mual / muntah, sakit perut, dan kadang-kadang
demam dengue awal tetapi sering terlewatkan oleh dokter / perawat di rawat
jalan atau unit perawatan primer yang sibuk. Tes Tourniquet adalah metode
darah hingga pertengahan antara tekanan sistolik dan diastolik selama lima
menit. Kemudian lepaskan tekanan dan tunggu sekitar satu menit atau sampai
(Gambar 3). Teknik Daisy untuk tes tourniquet lebih mudah dan dapat
digunakan pada anak-anak > 5 tahun dan orang dewasa. Dalam teknik ini,
15
tekanan diterapkan ke 80 mmHg selama lima menit dan kemudian dilepaskan
Menurut definisi kasus WHO 2011, infeksi dengue diduga pada pasien
1. Sakit kepala
2. Nyeri retro-orbital
3. Mialgia
5. Ruam
16
H. DIAGNOSIS BANDING
kaki. reverse
2. Limfadenopati. transcription-
mungkin positif.
terjadi.
2. Tidak adanya
kecenderungan
perdarahan dan
kegagalan sirkulasi.
2. Fotopobia. meningitides.
3. Perubahan kesadaran.
17
4. Kejang.
I. DIAGNOSIS
Anamnesis
Demam dengue harus dicurigai pada setiap pasien yang tinggal di negara-
negara di mana infeksi adalah endemik dan pada mereka yang bepergian di
daerah tersebut dalam dua minggu terakhir. Timbulnya gejala setelah masa
inkubasi biasanya tiba-tiba. Demam merupakan ciri khas infeksi dan sering
timbul secara tiba-tiba dengan lonjakan tinggi 39,4-40,5°C. Ini mungkin juga
biphasic dan memiliki pola remittent atau kelas rendah, dan umumnya
berlangsung selama lima hingga tujuh hari. Pada anak-anak kecil demam dapat
Nyeri terutama sakit punggung, artralgia, mialgia, dan nyeri tulang, sering
terjadi. Sakit kepala juga tipikal infeksi dan umumnya konstan dan menuju
bagian depan kepala. Ini membaik dalam beberapa hari. Nyeri retro-orbital
yang parah pada gerakan mata atau dengan sedikit tekanan pada bola mata juga
biasa terjadi10.
pusing mungkin juga ada. Pasien sering melaporkan kurang nafsu makan atau
18
pernapasan atas (misalnya, batuk, radang tenggorokan) biasanya tidak ada,
Pemeriksaan Fisis
3 atau ke 4 demam. Ruam memudar seiring waktu, dan selama fase pemulihan
usia subur), atau perdarahan dari tempat venepuncture. Tanda-tanda ini dapat
mungkin ada. Bukti klinis adanya kebocoran plasma adalah asites atau efusi
pleura10.
Kolaps sirkulasi (yaitu, kulit dingin berkeringat, denyut nadi cepat dan
pengisian kapiler lebih dari tiga detik, berkurangnya output urin) menunjukkan
Fase Infeksi
Infeksi dengue memiliki tiga fase yang berbeda: febril, kritis, dan
penyembuhan. Fase febril ditandai dengan demam tinggi dan dehidrasi yang
tiba-tiba yang dapat berlangsung selama dua hingga tujuh hari. Fase kritis
19
organ dan berlangsung sekitar 24 hingga 48 jam. Biasanya dimulai sekitar
waktu penangguhan (ini tidak selalu terjadi), biasanya hari 3 sampai 7 infeksi.
Pasien dengan demam berdarah dengue atau sindrom syok dengue melewati
ketiga tahap. Fase kritis dilewati pada pasien dengan demam dengue10.
Pendarahan mukosa
Pembesaran hati> 2 cm
J. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Tes Serologis
a. Tes Hematologi
20
Penurunan jumlah trombosit di bawah 100.000 per μL dapat diamati pada
demam dengue tetapi itu adalah fitur konstan demam berdarah dengue.
Trombositopenia biasanya diamati pada periode antara hari ke-3 dan hari
kebocoran plasma11.
b. MAC-ELISA
lempeng mikro. Antigen spesifik dengue, dari satu hingga empat serotipe
secara langsung atau tidak langsung terkonjugasi dengan enzim yang akan
21
Gambar 4. Prinsip tes MAC-ELISA (WHO, 2009)
c. IgG ELISA
Antibodi IgG seumur hidup yang diukur dengan E/M tidak langsung
berlapis IgG ELISA tidak langsung antigen, tetapi peningkatan empat kali
lipat atau lebih besar dalam antibodi IgG dalam serum berpasangan akut
kasus demam dengue. Sistem ini didasarkan pada persaingan untuk situs
antigen oleh antibodi dengue IgG dalam sampel dan IgG anti-dengue
manusia terkonjugasi11.
d. IgM/IgG Ratio
Tangkapan IgM dan Tangkapan IgG ELISA adalah tes yang paling umum
sebagai primer jika rasio OD IgM/IgG lebih besar dari 1,2 (menggunakan
22
serum pasien pada 1/100 pengenceran) atau 1,4 (menggunakan serum
pasien pada pengenceran 1/20). Infeksi ini bersifat sekunder jika rasionya
kurang dari 1,2 atau 1,4. Algoritma ini juga telah diadopsi oleh beberapa
e. Haemagglutination-Inhibition Test
merah (RBC) dari ganders atau tripsin O RBC manusia. Antibodi anti-
demam dengue dalam serum dapat menghambat aglutinasi ini dan potensi
penghambatan ini diukur dalam tes HI. Sampel serum diobati dengan
tidak spesifik, dan kemudian diadsorpsi dengan gander atau RBC manusia
interval lebih dari tujuh hari. Pengujian tidak membedakan antara infeksi
oleh fl avivirus yang terkait erat (misalnya antara virus dengue dan virus
23
tingkat antibodi dalam serum fase akut yang diambil sebelum hari ke 5 dan
RNA virus dari spesimen dapat dilakukan dengan metode pemisahan fase
yang lebih mudah direproduksi dan lebih cepat, terutama karena mereka
24
PCR bersarang yang spesifik serotipe. Kombinasi dari empat primer
6. Isolasi Virus
Kultur sel adalah metode yang paling banyak digunakan untuk isolasi
virus dengue. Garis sel nyamuk C6/36 (diklon dari Ae. Albopictus) atau
AP61 (garis sel dari Ae. Pseudoscutellaris) adalah sel inang pilihan untuk
isolasi rutin virus dengue. Karena tidak semua virus dengue tipe liar
menginduksi efek sitopatik dalam garis sel nyamuk, kultur sel harus
Vero, LLCMK2, dan BHK21, juga dapat digunakan tetapi kurang efisien.
25
tersebut diangkut dan disimpan dengan baik untuk menjaga kelangsungan
K. PENATALAKSANAAN
5. Pasien harus menjalani dimonitor sampai tidak demam selama satu hari
L. KOMPLIKASI
yang dapat dikaitkan dengan perdarahan, dan keterlibatan organ, biasanya hati
atau neurologis13.
26
jika mereka tidak memiliki komplikasi besar, atau memiliki demam dengue
berat jika mereka mengalami komplikasi dalam salah satu dari tiga kategori,
(1) kebocoran plasma yang cukup parah untuk menyebabkan dengue shock
syndrome atau gangguan pernapasan, (2) perdarahan hebat, atau (3) kerusakan
organ parah13.
M. PENCEGAHAN
Karena tidak ada cara pengobatan khusus untuk infeksi dengue karena tidak
ada obat atau vaksin yang dikembangkan sampai sekarang, jadi pencegahan
mengendalikan nyamuk. Kita bisa melakukan ini dengan banyak cara yang
gigitan nyamuk dengan cara apa pun, kita dapat mengurangi kemungkinan
kapan saja di mana pun, jadi ingatlah hal ini, kita harus menerapkan strategi
dalam bentuk lotion tersedia secara komersial. Tetapi ingatlah hal ini bahwa
mereka.
27
DAFTAR PUSTAKA
3. Gibbons, RV., Vaughn DW. 2002. Dengue: an Escalating Problem. BMJ. 324:
1563-1566.
4. Deen, LJ., Harris, E., Wills, B., et all. 2006. The WHO Dengue Classification
5. Heilman, JM., Wolff, JD., Beards, GM, Basden, BJ. 2014. Dengue Fever: a
tanggal 12/11/2019.
10. Kularatne, SAM. 2015. Clinical Review: Dengue Fever. BMJ. 351:1-10.
11. WHO. 2009. Dengue: Guidelines For Diagnosis, Treatment, Prevention and
Control. France.
28
12. Ministry of Health & Family Welfare. 2008. Guidelines for Clinical
13. Smith, AW., Ooi, EE., Horstick, O., Wills, B. 2019. Dengue. The Lancet.
393:350-363.
14. Jaweria, A., Naeem, F., Malik, M., Javaid, F., Ali, Q., Ahmad, S., Khan, MF.,
Nasir IA. 2016. Dengue Fever: Causes, Prevention and Recent Advances.
29