1. Diharapkan mahasiswa mampu menguasai kasus-kasus kejahatan seksual dan mengetahui bagaimana pemeriksaan medis kasus
kejahatan seksual.
Pendukung :
2. Samatha, SA., Dharnadhono, T., Bhima, SKL.2018. Aspek Medis pada Kasus Kejahatan Seksual. Jurnal Kedokteran
Diponegoro 7(2): 1012-29
3. Susanti, R.2012. Paradigma Baru Peran Dokter dalam Pelayanan Kedokteran Forensik. Majalah Kedokteran Andalas 36(2):
145-54
4. Adzanti, F., Saebani., Bhima, SKL., Dharnadhono, T.2019. Visum Et Repertum Quality of Sexual Violence Cases in Semarang
City. Indonesian Forensic and Legal Medicine Journal 1(1): 18-2
5. Idries, AM. 2014. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta. Binarupa Aksara.
6. Apriyansa, D. 2019. Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Pemerkosaan Terhadap Anak dibawah Umur dan Sanksi yang
diterapkan. Jurnal Panorama Hukum 4(2):135-45
7. Hadziq, S.2019. Pengaturan Tindak Pidana Zina dalam KUHP dikaji dari Perspektif Living Law. Fakultas Hukum Universitas
Islam Indonesia 4(1):25-4
8. Soge, P. 2016. Upaya Polisi Dalam Menangani Anak Korban Pencabulan di
Kota Yogykarta. Jurnal Fakultas Hukum Atmajaya Yogyakarta. Hal 1-2
9. Nasution, C., dkk. 2019. Penegakan Hukum Sanksi Pidana Terhadap Pelaku TindakPidana Pencabulan Anak Dibawah Umur
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 (Putusan Nomor 65/PID.SUSAnak/2017/PN-Medan). Jurnal Mutiara
Hukum 2(1):87-9
10. Budiyanto A, Widiatmaka W. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta:Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
11. Kalangit A, Mallo J, Tomuka D. 2010. Peran Ilmu Kedokteran Forensik Dalam Pembuktian Tindak Pidana Pemerkosaan
Sebagai Kejahatan Kekerasan Seksual
12. Dahlan, Sofwan. 2008. Ilmu Kedokteran Forensik : Pedoman bagi Dokter dan Penegak Hukum. Semarang. BP : UNDIP.
13. Syamsudin K. 2004. Persetubuhan Melawan Hukum. Palembang:Departemen Obstetri dan Ginekologi Universitas Sriwijaya.
14. Wantania J. 2016. Sexual Assault Medical Examination In Women. Manado. Bagian Obstetri & Ginekologi FK Unsrat.
15. Moeljatno. 2003. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Jakarta:Bumi Aksara
Sub Cp-MK
No
1 2
6 Mahasiswa (coas)s mampu menjelaskan aspek medis pada kasus Kejahatan Seksual
8 Mahasiswa mampu mempraktekkan dan mempresentasikan penentuan bukti medis (EBM) pada berkas laporan pemeriksaan di rekam medik