Di susun oleh :
Kelompok I
1. Ambar Prasetyo
2. Dean Febriawan
3. Dea Musyarofah
4. Lenrima Hippal Manullang
5. Lu’lu Lailatifa
6. Milahudin
7. Marisah Nurlaela
8. Rasi
9. Yossi Maelani
Stroke iskemik merupakan gangguan pada fungsi otak yang terjadi secara
tiba-tiba, yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran ataupun
penurunan fungsi neurologi lainnya, yang terjadi lebih dari 24 jam dimana
penyebabnya adalah gangguan sirkulasi aliran darah ke otak (Anurogo,
2014)
Stroke iskemik adalah stroke yang disebabkan oleh karena adanya oklusi
yang terjadi akibat pembentukan trombus. Resiko diatas 55 tahun Wanita
lebih tinggi dibanding laki-laki (Munir, 2015).
2) Terapi Farmakologi
a) Trombolitik (Treptokinase); Obat untuk melarutkan gumpalan
darah. Diberikan 3 jam sejak gejala stroke ada.
b) Obat anti hipertensi; Pada penderita stroke biasanya tekanan darah
tidak diturunkan terlalu rendah agar terjaga suplai darah ke dalam
otak.
c) Antiplatelet atau antititrombolitik (Acetosal dan
Ticlopidin); Obat ini berfungsi untuk mencegah terjadinya
pembekuan darah.
d) Antikoagulan (Heparin); Anti koagulen berfungsi untuk mencegah
pembekuan darah. Heparin berfungsi mengubah komposisi faktor
pembekuan darah. Obat ini biasanya untuk pasien yang menderita
stroke dengan gangguan irama jantung.
e) Antagonis serotonin (Naftidrofuryl); Untuk meningkatkan
kapasitas oksidatif seluler.
f) Hemaohagea (Pentoxifylin); Obat yang digunakan untuk
meringankan gejala masalah aliran darah tertentu sepert dikaki
dan tangan.
g) Antagonis calcium (Nifedipine dan Piracetam) Piracetam adalah
obat untuk mengatasi penurunan fungsi kognitif. Nifedipine
adalah obat yang digunakan/ mengobati hipertensi dan angina.
2. Identifikasi Bahasa Asing
a. Aterosklerosis : adalah mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya
kelenturan atau elastisitas dinding pembuluh darah.
b. Transient Ischemic Attack : Serangan Iskemik Sepintas
c. Reversible Ischemic Neurological Deficit : Defisit Neurologik Iskemik
Sepintas
d. Amaurosis fugaks : buta mendadak
e. Hemiparesis kontralateral : Kelumpuhan pada sisi tubuh yang berlawanan
f. Aphasia : Hilangnya kemampuan dalam berbahasa
g. Disatria : Gangguan motoris pada lidah, mulut, rahang dan pita suara
sehinggapasien sulit bicara
h. Strupor : penurunan kesadaran secara lengkap
i. Hemianopia homonim : kurangnya daya gerak mata, kebutaan setengah
lapang pandang pada belahan kanan atau kiri kedua mata
j. Agraphia : adalah hilangnya kemampuan menulis akibat adanya kerusakan
otak.
c. Anamnesa
1) Keluhan Utama; Perubahan dalam pengucapan, wajah di sisi kiri
berubah, kelemahan di tubuh di sisi bagaian atas dan bawah.
2) Riwayat Penyakit Sekarang : pasien tiba-tiba mengalami perubahan
dalam pengucapan,wajah di sisi kiri berubah,di sertai kelemahan tubuh
di sisi kiri atas dan bawah istri pasien yang melihat timbulnya gejala
yang tiba-tiba ini dan segera memanggil ambulan.
3) Riwayat Penyakit Dahulu;
a. Asma sejak berusia 8 tahun
b. Hipertensi sejak 5 tahun yang lalu
c. Pradiabetes sejak 3 tahun yang lalu
d. Riwayat pengobatan : Seretide accuhaler, Ventolin ( jika
diperlukan dan sudah tidak digunakan selama lebih dari 1
tahun), Thiazide
4) Riwayat Penyakit Keluarga; tidak disebutkan
d. Pemeriksaan Fisik B6
1) B1 (Breathing)
Frekuensi nafas 20x/m
2) B2 (Blood)
Tekanan darah : 145/90 mmHg
Nadi : 82x/m
3) B3 (Brain)
Pasien terlihat kebingungan
Wajah kiri terkulai
Bicara tidak jelas
Kekuatan suara menurun
Penurunan sensasi
4) B4 (Bladder)
5) B5 (Bowel)
6) B6 (Bone)
Kelemahan motorik kiri dengan kekuatan otot ekstermitas atas
2/5, ekstremitas bawah 3/5
e. Pemeriksaan Psikososial
Tidak di sebutkan
f. Aktivitas Fisik
g. Data Penunjang
1) Labolatorium; INR 1,2 (INR normal <1,10)
2) CT-Scan : Hiperdensitas di segmen M1 arteri serebral tengah kanan.
3) terapi Obat : Aktivator plasminogen jaringan intravena (R-TPA)
4) Skor NIH : 19 saat masuk, 9 setelah 24 jam perawatan
h. Analisa Data
CT-Scan : Hiperdensitas di
Gangguan neuromuscular
segmen M1 arteri serebral tengah
kanan.
Kelemahan pada tangan kiri dan kaki kiri
Skor NIH : 19 saat masuk, 9
setelah 24 jam perawatan
2. Ds : Gangguan komunikasi
Iskemik dan infark pada otak bagian kanan (CT
Keluarga mengatakan pasien verbal b.d gangguan
scan)
mengalami perubahan dalam neuromuscular
pengucapan
Do :
Kerusakan neurocerebros
Pasien tampak sulit untuk
bicara,bicara tidak jelas
wajah kiri terkulai Kontrol otot facial/oral lemah
CT-Scan : Hiperdensitas di
segmen M1 arteri serebral tengah Ketidak mampuan bicara
kanan.
Ta ki 2 Ta ka 5
Ka ki 3 Ka ka 5
penurunan kekuatan mobilitas fisik meningkat dengan 2. Observasi adanya pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas
otot, gangguan kriteria hasil :
Terapeutik :
neuromuscular 1. Pergerakan ekstremitas
1. Latih pasien teknik nonfarmakologis (mis ROM
meningkat
aktif & pasif )
2. Kekuatan otot meningkat
2. Bantu pasien dalam pemenuhan ADL
3. Rentang gerak (ROM) 3. Libatkan keluarga dalam meningkatkan pergerakan
meningkat Edukasi :
4. Mampu melakukan 1. anjurkan untuk melakukan mobilisasi sederhana
aktivitas sehari-hari
(ADL) secara mandiri
2. Gangguan konikasi Setelah dilakukan tindakan Observasi :
verbal b.d gangguan keperawatan selama 3x24 1. Monitor proses kognitif, anatomis, dan fisiologis
neuromuscular komunikasi verbal meningkat yang berkaitan dengan bicara (mis. Memori, pendengaran,
dengan kriteria hasil : bahasa)
1. Kemampuan berbicara 2. Dengarkan dengan tekun jika pasien mulai bicara
meningkat Terapeutik :
2. Kesesuaian ekspresi wajah 1. Berdiri di lapang pasien pada saat berbicara
/tubuh meningkat 2. Lakukan komunikasi dengan wajar, bahasa jelas,
sederhana dan bila perlu diulang
Edukasi :
1. Ajarkan pasien dan keluraga dalam melatih komunikasi
verbal pada pasien
2. Latih otot bicara secara optimal
Kolaborasi :
Kolaborasi dengan ahli terapi wicara
DAFTAR PUSTAKA
Aliah, A; Limoa, R.A; Wuysang, G. (2000). Gambaran Umum Tentang GPDO dalam Harsono:Kapita Selekta Neurologi.
UGM Press, Yogyakarta.
Baehr M, Frotscher M. Duus’ : Topical Diagnosis in Neurology. 4th revised edition. New York : Thieme. 2005.
Batticaca, Framsisca B. 2008. Asuhan keperawatan dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta : salemba medika
Brunner, I ; Suddarth, Drs. (2002) Buku Ajaran Keperawatan Medical Bedah Volume 2. Jakarta: EGC.
Corwin, J, E. (2001.) Buku Saku Patofisiologi, Jakarta: EGC
Dochtermann, J. M. C dkk. (2008). Nursing Interventions Classification (NIC). United States of America: Mosby Elsevier.
Goetz Christopher G. Cerebrovascular Diseases. In : Goetz: Textbook of Clinical Neurology,3rd ed. Philadelphia : Saunders.
2007.
Herdman, Heather T.2009. diagnose Keperawatan 2009-2011. Jakarta : EGC Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran.
Jakarta: Media Aesculapius Moorhead, Sue dkk.2008.NOC.Edisi 4.USA : Mosby
Muttaqin, Arif.2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan/ Jakarta: Salemba
Price,Sylvia dkk.2007. patofisiologi “Konsep Klinis dan Proses Penyakit. Volume 2.Edisi 6.Jakarta :EGC
Redaksi AgroMedia. (2009). Solusi Sehat Mengatasi Stroke. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Ropper AH, Brown RH. Cerebrovascular Diseases. In : Adam and Victor’s Priciples of Neurology. Eight edition. New
York : Mc Graw-Hill. 2005.