MANUSIA
Keperawatan Dasar
Oleh
P17210193061
JURUSAN KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN MALANG
AGUSTUS 2021
LAPORAN PENDAHULUAN
I. DEFINISI
1. Nutrisi
Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia
menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan
kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap
organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi.
Sedangkan menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui
proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Gangguan pemenuhan nutrisi yaitu kebutuhan nutrisi dalam tubuh tidak
terpenuhi secara optimal.Secara umum faktor yang mempengaruhi kebutuhan
nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal, faktor
patofisiologi seperti adanya enyakit tertentu yang mengganggu pencernaan
atau meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor sosio-ekonomi seperti adanya
kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
2. Cairan
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat
tertentu (zat terlarut) sedangkan elektrolit adalah zat kimia yang
menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada
dalam larutan. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan
perpindahan berbagai cairan tubuh
Gangguan pemenuhan cairan yaitu kebutuhan cairan dalam tubuh tidak
terpenuhi secara optimal. Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar
yaitu: cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah
cairan yang berada di dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan
ekstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga
kelompok yaitu: cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan
transeluler. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan
yang lainnya, jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang
lainnya.
3. Gastritis
Gastritis merupakan suatu peradangan atau perdarahan mukosa lambung
yangdapat bersifat akut,kronis dan difus (local). Dua jenis gastritis yang
sering terjadiadalah gastritis superficial akut dan gastritis atropik kronis
(Hardi & Huda Amin,2015).
Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung.
Peradanganini dapat menyebabkan pembengkakan lambung sampai
terlepasnya epitel mukosasuferpisial yang menjadi penyebab terpenting dalam
gangguan saluran pencernaan.Pelepasan epitel dapat merangsang timbulnya
inflamasi pada lambung (Sukarmin,2011).
II. PATOFISIOLOGI
1. ETIOLOGI
Kebutuhan Nutrisi
1) Keseimbangan Metabolisme dan energi tubuh
a. Metablisme berarti perubahan yang menyangkut segala transportasi
kimiawi serta energi yang terjadi dalam tubuh.
b. Jumlah energi yang dibebaskan oleh katabolisme zat makanan dalam
tubuh sama dengan energi yang dibebaskan bila zat makanan dibakar
di luar tubuh.
c. Energi output = kerja luar + Simpanan energi + Panas
2) Dampak gangguan pemasukan nutrisi
Dampak gangguan pemasukan nutrisi tergantung pada macam dan tipe
nutrisi yang meliputi lamanya pemasukan yang inadekuat atau
konsumsi yang berlebihan dan juga umur seseorang.
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi pola diet :
a. Kebudayaan
b. Agama
c. Kesukaan seseorang terhadap makanan
d. Sikap dan emosi
e. Letak geografi
f. Faktor ekonomi
Keseimbangan Cairan
1. Usia. Berkaitan dengan permukaan tubuh, metabolisme yang
diperlukan, berat badan, dan perkembangan.
2. Temperatur. Panas yang berlebihan menyebabkan kertingat dimana
seseorang dapai kehilangan NaCl melalui keringat.
3. Diit. Pada saat tubuh mengeluarkan nutrisi, tubuh akan memesan
cadangan energi. Proses ini akan menimbulkan pergerakan cairan
dari insterstitial ke intraseluler.
4. Stress. Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, konsentrasi
darah dan glikolisis otot. Metabolisme ini dapat menimbulkan retensi
sodium dan air. Proses ini meningkatkan produksi ADH dan
menurunkan produksi urine.
5. Olah Raga. Olah raga menyebabkan peningkatan kehilangan air
kasat mata melalui keringat.
Defisit
Nutrisi
Risiko
Hipovolemia
III. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
1. Identitas. Terdiri nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan,
alamat, pendidikan, tanggal MRS dan diagnosa medis.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama. Berdasarkan PQRST, penyebab dari kekurangan
cairan, seberapa parah gangguan kekurangan cairan yang terjadi
seberapa jauh gangguan kekurangan cairan yang terjadi, kapan
gangguan kekurangan cairan mulai di rasakan pasien.
b. Riwayat Penyakit Dahulu. Meliputi riwayat penyakit menular,
penyakit keturunan dan alergi obat-obatan atau makanan.
c. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
1 Kebiasaan
2 Status Ekonomi
d. Pola Nutrisi dan Metabolisme
1 Pemenuhan Nutrisi
2 Cairan
3 Keadaan yang mengganggu nutrisi
4 Status gizi
e. Pola Eliminasi
1. DefekasiFrekuensi, feases konsentrasi, warna, bau
2. Urine / Miksi.Frekuensi, konsentrasi urine,warna, bau
f. Pola tidur dan istirahat.
1. Lamanya tidur
2. Suasana lingkungan
g. Pola aktifitas sehari-hari
h. Pola hubungan dan peran
1. Interaksi dengan orang lain.
2. Interaksi dengan keluarga.
i. Pola persepsi dan konsep diri
j. Pola sensoris kognitif
k. Pola reproduksi seksual
l. Pola penanggulangan stress
m. Pola tata nilai dan kepercayaan
3 Pemeriksaan Fisik
a. Status kesehatan umum
1 Keadaan penyakit : Ringan, sedang, berat, akut, kronik
2 Kesadaran : Apakah kompesmetis, apatis, soporus,
prekoma,koma
3 Suara bicara : Apakah Jelas, serak, aphasia.
4 Pernapasan : Apakah Meningkat/Menurun.
5 Suhu tubuh : Apakah Meningkat/Menurun.
6 Nadi : Apakah Meningkat/Menurun, kuat, lemah.
7 Tekanan darah : Apakah Meningkat/Menurun.
b. Sistem Intergumen
1 Kulit : Apakah pucat,oedem.
2 Turgor : Apakah Baik atau Jelek.
3 Rambut : Apakah kusam,kusut,rontok.
4 Kuku : Apakah Cyianosis, pucat.
c. Kepala
Ada tidaknya ubun-ubun terlihat cekung, sakit kepala, kepala
pusing / pening.
d. Muka. Apakah simetris,raut muka terlihat layu dan lemas.
e. Mata. Apakah konjungtifa pucat,simestris.
f. Telinga. Apakah simestris
g. Hidung. Apakah simestris, polip.
h. Mulut + Gigi. Apakah simestris, mukosa binir kering atau
basah,apakah ada caries gigi.
i. Leher. Apakah ada pembesaran limfe,vena jugluralis.
j. Thoraks. Apakah simestris
k. Paru. Apakah ada nyeri, whizzing,rhongki, timpani
l. Abdomen. Apakah abdomen terlihat membucit, datar atau
menonjol. Adakah nyeri tekan,bisung usus atau menunjukkkan
obstruksi.
4 Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Darah lengkap
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
1) Nyeri akut (D.0077)
Definisi : pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak tau
lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang
dari 3 bulan.
Penyebab :
1. Agen cidera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia, neoplasma)
2. Agen pencedera kimiawi (ms terbakar, bahan kimia iritan)
3. Agen pencedera fisik (mis.abes, amputasi, terbakar, terpotong,
mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)
Gejala dan tanda :
a. Mayor
Subjektif : mengeluh nyeri
Objektif :
- tampak meringis
- bersikap protektif (mis. Waspada, posisi menghindari nyeri)
- gelisah
- frekuensi nadi meningkat
- sulit tidur
b. Minor
Subjektif : (tidak tersedia)
Objektif :
- tekanan darah meningkat
- pola nafas berubah
- nafsu makan berubah
- proses berpikir terganggu
- menarik diri
- berfokus pada diri sendiri
- diaforesis
2) Defisit Nutrisi (D.0019)
Definisi : asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme
Penyebab :
1, ketidak mampuan menelan makanan
2, ketidak mampuan mencerna makanan
3, ketidak mampuan mengabsorbsi nutrien
4, peningkatan kebutuhan metabolisme
5, faktor ekonomis (mis. Finansial tidak mencukupi)
6, faktor psikologis (mis. Stres, keengganan untuk makan)
Gejala dan tanda
Mayor :
a subjektif :
- (tidak tersedia)
b objektif :
- Berat badan menurun minimal 10% di bawah rentang ideal
Minor :
a subjektif :
- Cepat kenyang setelah makan
- Kram/nyeri abdomen
- Nafsu makan menurun
b objektif :
- Bising usus hiperaktif
- Otot pengunyah lemah
- Otot menelan lemah
- Membran mukosa pucat
- Sariawan
- Serum albumin turun
- Rambut rontok berlebihan
- Diare
3) Risiko Hipovolemia (D.0034)
Definisi : beresiko mengalami penurunan volume cairan inravaskuler,
interstisial, dan / atau intraselular
Penyebab :
1, kehilangan cairan secara aktif
2, gangguan absorbsi cairan
3, usia lanjut
4, kelebihan berat badan
5, status hipermetabolik
6, kegagalan mekanisme regulasi
7, evaporasi
8, kekurangan intake cairan
9, efen agen farmakologis
4) Intoleransi aktivitas (D.0056)
Definisi : ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-
hari
Penyebab :
1, ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
2, tirah baring
3, kelemahan
4, imobilitas
5, gaya hidup monoton
Gejala dan tanda
Mayor :
a subjektif :
- Mengeluh lemah
b objektif :
- Frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi istirahat
Minor :
a subjektif :
- Dispnea saat/setelah aktivitas
- Merasa tidak nyaman setelah setelah beraktivitas
- Merasa lemah
b objektif :
- Tekanan darah berubah >20% dari kondisi istirahat
- Gambaran EKG menunjukkan aritmia saat/setelah aktivitas
- Gambaran EKG menunjukkan iskemia
- sianosis
3. RENCANA KEPERAWATAN
1. Manajemen Nyeri (l.08238)
Definisi : mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik atau
emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan ata7u fungsional
dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga
beratv dan konstan
Tindakan
- Observasi
1. Identifikasi lokasi, karkteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respons nyeri non verbal
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respons nyeri
7. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
8. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
9. Monitor efek samping penggunaan analgetik
- Teraupetik
1. Berikan teknik farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hipnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan_)
3. Fasilitas istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
- Edukasi :
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
2. Manajemen Nutrisi (l.03119)
Definisi : mengidentifikasi dan mengelola asupan nutrisi yang seimbang
Tindakan
- Observasi
1 Identifikasi status nutrisi
2 Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
3 Identifikasi makanan yang disukai
4 Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
5 Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
6 Monitor asupan makanan
7 Monitor berat badan
8 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
- Teraupetik :
1. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
2. Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida makanan)
3. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
4. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah kostipasi
5. Berikan makana tinggi kalori dan tinggi protein
6. Berikan suplemen makanan, jika perlu
7. Hentikan pemberian makan melalui selang nasogatrik jika asupan
oral dapat ditoleransi
- Edukasi :
1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
2. Anjurkan diet yang diprogramkan
- Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda
nyeri, antimietik, jika perlu
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
3. Manajemen Hipovolemia (l.03116)
Definisi : mengidentifikasi dan mengelola penurunan volume cairan
intravaskuler
Tindakan
- Observasi :
1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. Frekuensi nadi
meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan
nadi menyempit, turgor kulit menurun, membran mukosa kering,
volume urin menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah)
2. Monitor intake dan output cairan
- Teraupetik :
1. Hitung kebutuhan cairan
2. Berikan posisi modified Tredelenburg
3. Berikan asupan cairan oral
- Edukasi :
1. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
2. Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
- Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. NaCl, RL)
2. Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis. Glukosa 2,5%,
NaCl 0,4%)
3. Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. Albumin, Plasmanate)
4. Kolaborasi pemberian produk darah