IDENTITAS
1. Nama Pasien : Ny. M
2. Umur : 45 Tahun
3. Suku/ Bangsa : Bugis/Indonesia
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Wiraswasta
7. Alamat : Samata, Sumatera selatan
8. Sumber Biaya : BPJS
IDENTITAS KELUARGA
1. Nama : Tn.N
2. Jenis kelamin : laki-laki
3. Umur : 47 tahun
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Wirausaha
7. Alamat : Samata, Sumatera Selatan
8. Hubungan dengan klien : suami
KELUHAN UTAMA
Keluhan utama: klien mengatakan badannya sering demam
Selama 3 bulan ini klien mengatakan badan terasa lemas dan cepat lelah terutama jika
melakukan aktivitas agak berat, dan sering pusing.
1. S = 37,5°C
2. TD = 130/90 mmHg
3. N = 120x/mnt
4. RR = 24x/mnt
3. Riwayat alergi:
Obat ya tidak jenis : Tidak mengkonsumsi obat
Ya tidak
47 45
? ?
: laki-laki
: Perempuan
: meninggal
: Klien
f. Ictus Cordis: 4 5 6
g. CRT : 3 detik
h. Akral: hangat kering merah basah pucat
panas dingin
i. Sikulasi perifer: normal menurun
j. JVP : < 8cm H2O
k. CVP : 10 mmHg
l. CTR : 40%
m. ECG & Interpretasinya:
n. Lain-lain :
7. Sistem Penglihatan
a. Pengkajian segmen anterior dan posterior
Masalah Keperawatan :
8. Sistem pendengaran
a. Pengkajian segmen anterior dan posterior
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
HB 15,0 g/dl
Leukosit 6,1x109 L
Trombosit 258x109 L
SGOT 59 µ/L
SGPT 110µ/L
HBsAg (-)
BUN 24 mg/dl
pO2 94,9mmHg
Urinalisis
Eritrosit 0-8 plp
1,3 plp
Loukosit
2-4 plp
Epitel
+3
Glukosa (-)
Keton (-)
Protein
GD 2 PP 300 mg/dl
K 4,6 mEq/L
Na 133 mEq
TERAPI
Amplodipine 5 mg
Tidak ada
(Revi)
ANALISA DATA
TGL
DATA FOKUS ETIOLOGI/PENYEBAB MASALAH TTD
2-9- Sistem Pernafasan Penyakit grave Pola napas
21 S : klien mengeluh sesak napas tidak efektif
Mengeluarkan hormon tiroid
O:
Hipertiroid
1. Klien tampak terengah-engah
2. Klien tampak gelisah
Hipermetabolisme
3. Napas dispnea
4. TTV :
Gangguan sistem pernafasan
S = 37,5°C
TD = 130/90 mmHg
Dispnea
N = 120x/mnt
RR = 24x/mnt Pola napas tidak efektif
2-9-21 Sistem Kardiovaskuler hipertiroid Risiko
S:- penurunan
aktivitas simpatik berlebihan curah jantung
O:
artimia
1. Irama jantung ireguler
2. TTV :
risiko penurunan curah
S = 37,5°C
jantung
TD = 130/90 mmHg
N = 120x/mnt
RR = 24x/mnt
Nama Klien :
Ruang
:
Nama Klien :
Ruang
:
INTERVENSI
DIAGNOSA KEPERAWATAN/
MASALAH KOLABORATIF LUARAN KEPERAWATAN
(D.0005) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Manajemen Jalan Napas (I.01011)
Pola Napas Tidak Efektif b.d gangguan jam, masalah pola napas tidak efektif teratasi : Observasi :
sistem pernafasan akibat KH : Pola Napas (L.01004) 1. Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
hipermetabolime d.d dispnea 1. Dispnea menurun, skala 3 5 Rasional : identifikasi pola napas
2. Frekuensi napas membaik, skala 3 5 2. Monitor bunyi napas tambahan (mis.gurgling, mengi, wheezing, ronkhi)
3. Kedalaman napas membaik, skala 35 Rasional : identifikasi adanya napas tambahan
Teraupetik :
(D.0057) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Edukasi Aktivitas/Istirahat (I.12362)
Keletihan b.d ketidakseimbangan energi jam, masalah keletihan dapat teratasi : Observasi :
dengan kebutuhan tubuh karena KH : tingkat keletihan (L.05046) 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
hipermetabolis d.d klien mengatakan 1. Verbalisasi lelah menurun, skala 35 Rasional : monitor kesiapan klien
cepat lemas dan lelah 2. Lesu menurun, skala 45 Teraupetik :
1. Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat
Rasional : mempermudah klien dalam memahami informasi
2. Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
Rasional : klien dibimbing secara rutin
3. Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
Rasional : menambah pengetahuan klien dan keluarga
Edukasi :
1. Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga secara rutin
Rasional : klien memahami pentingnya berolahraga
2. Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
Rasional : klien bisa mengatur waktu beraktivitas dan tidurnya
3. Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat (mis.kelelahan, sesak
napas saat aktivitas)
Rasional : klien dapat memahami kapan situasi harus beraktivitas kapan
harus beristirahat
4. Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas sesuai kemampuan
Rasional : mencegah klien kelelahan
D.0139 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Perawatan Integritas Kulit (I.11353)
Risiko gangguan integritas kulit / jam, risiko gangguan integritas kulit/jaringan dapat Observasi :
jaringan b.d hipertiroid akibat penyakit dicegah : 1. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis.perubahan sirkulasi,
grave d.d adanya eksoftalmus ringan dan KH : Integritas Kulit/Jaringan (L.14125) perubahan status nutrisi, penurunan kelembapan, suhu lingkungan ekstrem,
pembesaran tyroid 1. Kerusakan jaringan menurun, skala 45 penurunan mobilitas)
2. Kerusakan lapisan jaringan menurun, skala 45 Rasional : monitor ada tidaknya penyebab gangguan integritas kulit
Teraupetik :
1. Gunakan produk berbahan petrolium atau minyak pada kulit kering
Rasional : menjaga kulit tetap lembap
2. Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering
Rasional : menjaga kelembapan kulit
Edukasi :
1. Anjurkan menggunakan pelembab (mis.lotion, serum)
Rasional : menjaga kelembapan kulit
2. Anjurkan minum air yang cukup
Rasional : agar kulit tetap terhidrasi
3. Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
Rasional : menjaga kelembapan kulit
4. Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
Rasional : mencegah kulit kering
5. Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30 saat berada di luar
rumah
Rasional : menjaga kesehatan kulit agar tidak terbakar sinar matahari
TINDAKAN
KEPERAWATAN
Nama Klien :
Ruang
:
Tgl No. Dx. Jam Tindakan Keperawatan Respon Klien TTD &
Kep. Nama
Terang
2-09-21 1,2,3,4 09.00 1. Memeriksa TTV 1. TTV :
S=37,5°C
TD = 130/90 mmHg
Nadi = 120x/mnt
RR = 24 x/mnt
1 09.10 2. Memonitor keluhan nyeri dada (mi.intensitas, lokasi, radiasi, durasi, 2. Klien mengatakan tidak ada keluhan
presivitasi yang mengurangi nyeri) nyeri dada
1 09.15 3. Memonitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha napas) 3. Klien sesak napas
1 09.20 4. Memonitor bunyi napas tambahan (mis.gurgling, mengi, wheezing, 4. Tidak ada bunyi napas tambahan
ronkhi)
1 09.30 5. Memosisikan semi-Fowler 5. Klien dalam posisi nyaman
1 09.40 6. Melakukan fisioterapi dada 6. Klien tampak lebih rileks
1 09.50 7. Mengkolaborasikan pemberian bronkodilator, ventolin inhaler 7. Klien mengatakan sesak napas
100 mcg berkurang
2 10.10 8. Mengevaluasi denyut nadi dan pernapasan klien 8. Nadi klien membaik 110x/mnt, RR
tetap 24 x/mnt
2 10.20 9. Mengidentifikasi tanda/gejala adanya penurunan curah jantung 9. Klien mengalami dispnea, dan
(meliputi dispena, kelelahan, edema, ortopnea, paroxysmal kelelahan
nocturnal dyspnea, peningkatan CVP)
3 10.40 10. Menganjurkan beraktivitas fisik sesuai kemampuan dan bertahap 10. Klien beraktivitas semampunya
3 10.50 11. Menjelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga secara 11. Klien mulai tampak berolahraga
rutin ringan
3 11.00 12. Menganjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat 12. Klien dapat membagi waktunya
untuk hidup sehat
4 11.15 13. Mengidentifikasi penyebab gangguan integritas kulit 13. Kulit sekitar darah mata klien
(mis.perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi, penurunan tampak kering, adanya eksoftalmus
kelembapan, suhu lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas) ringan
4 11.30 14. Mengoleskan pelembab pada daerah sekitar mata dan menganjurkan 14. Kulit klien tampak lembap
menggunakan lotion pada tubuh klien
11.35 15. Menganjurkan minum air yang cukup (1-2 liter/hari) 15. Klien sehari minum 750 ml
4 11.40 16. Mengkolaborasikan pemberian Amiodarone HCl 200 mg 16. Klien menerima antiaritmia
1,2 11.45 17. Mengkolaborasikan penggunaan amplodipine 200 mg 17. Klien menerima diuretik
1,2 12.00 18. Memfasilitasi istirahat dan tidur 18. Klien beristirahat
1,2,3,4
3-09-21 1,2,3,4 09.00 1 Memeriksa TTV 1 TTV :
a. S=36,8°C
b. TD = 120/90 mmHg
c. Nadi = 100x/mnt
d. RR = 22 x/mnt
1 09.10 2 Memonitor keluhan nyeri dada (mi.intensitas, lokasi, radiasi, durasi, 2 Klien mengatakan tidak ada keluhan
presivitasi yang mengurangi nyeri) nyeri dada
1 09.15 3 Mengevaluasi efek samping pemberian ventolin inhaler 100 mcg 3 Klien mengatakan sesak napas
berkurang
1 09.20 4 Memonitor bunyi napas tambahan (mis.gurgling, mengi, wheezing, 4 Tidak ada bunyi napas tambahan
ronkhi)
1 09.30 5 Memosisikan semi-Fowler 5 Klien dalam posisi nyaman
1 09.40 6 Melakukan fisioterapi dada 6 Klien tampak lebih rileks
1 09.50 7 Mengkolaborasikan pemberian bronkodilator 7 Klien mengatakan sesak napas
berkurang
2 10.10 8 Mengevaluasi denyut nadi dan pernapasan klien 8 Nadi klien menurun 98x/mnt, RR
menurun 22 x/mnt
2 10.20 9 Mengidentifikasi tanda/gejala adanya penurunan curah jantung 9 Klien mengalami dispnea, dan
(meliputi dispnea, kelelahan, edema, ortopnea, paroxysmal kelelahan
nocturnal dyspnea, peningkatan CVP)
3 10.40 10 Menganjurkan beraktivitas fisik sesuai kemampuan dan bertahap 10 Klien beraktivitas semampunya dan
seperlunya
3 10.50 11 Menjelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga secara 11 Klien tampak berolahraga ringan
rutin
4 11.00 12 Memonitor kondisi kulit daerah mata klien 12 Kulit sekitar darah mata klien
tampak lebih lembap
4 11.15 13 Mengoleskan pelembab pada daerah sekitar mata dan menganjurkan 13 Kulit klien terhidrasi
menggunakan lotion pada tubuh klien
4 11.30 14 Menganjurkan minum air yang cukup (1-2 liter/hari) 14 Klien sehari minum 1 liter air
mineral
1,2 11.35 15 Mengkolaborasikan pemberian Amiodarone HCl 200 mg 15 Klien menerima antiaritmia
1,2 11.40 16 Mengkolaborasikan penggunaan amplodipine 200 mg 16 Klien menerima diuretik
1,2,3,4 11.45 17 Memfasilitasi istirahat dan tidur 17 Klien beristirahat
4-09-21 1,2,3,4 09.00 1 Memeriksa TTV 1 TTV :
a. S=36,5°C
b. TD = 120/80 mmHg
c. Nadi = 96x/mnt
d. RR = 20 x/mnt
1 09.10 2 Memonitor keluhan nyeri dada (mi.intensitas, lokasi, radiasi, durasi, 2 Klien mengatakan tidak ada keluhan
presivitasi yang mengurangi nyeri) nyeri dada
1 09.15 3 Mengevaluasi efek samping pemberian ventolin inhaler 100 mcg 3 Napas klien membaik, klien
mengatakan tidak sesak napas
1 09.20 4 Memonitor bunyi napas tambahan (mis.gurgling, mengi, wheezing, 4 Tidak ada bunyi napas tambahan
ronkhi)
1 09.30 5 Memosisikan semi-Fowler 5 Klien dalam posisi nyaman
1 09.40 6 Melakukan fisioterapi dada 6 Klien tampak lebih rileks
2 09.50 7 Mengidentifikasi tanda/gejala adanya penurunan curah jantung 7 Klien tidak mengalami dispnea,
(meliputi dispnea, kelelahan, edema, ortopnea, paroxysmal kelelahan klien menurun, klien
nocturnal dyspnea, peningkatan CVP) tampak lebih segar
2,3 10.10 8 Menganjurkan beraktivitas fisik sesuai kemampuan dan bertahap 8 Klien beraktivitas semampunya dan
seperlunya, dan terhindar dari
kelelahan
3 10.20 9 Menjelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga secara 9 Klien tampak berolahraga ringan
rutin
4 10.40 10 Memonitor kondisi kulit daerah mata klien 10 Kulit sekitar darah mata klien
lembap terhindar dari risiko
dekubitus
4 10.50 11 Mengoleskan pelembab pada daerah sekitar mata dan menganjurkan 11 Kulit klien lembap
menggunakan lotion pada tubuh klien
4 11.00 12 Menganjurkan minum air yang cukup (1-2 liter/hari) 12 Klien sehari minum 1 liter air
mineral
1,2,3,4 11.15 13 Memfasilitasi istirahat 13 Klien beristirahat
Evaluasi formatif
No.Diagnosa
Keperawatan Tgl: 2-9-2021 Tgl: 3-9-2021 Tgl: 4-9-2021 Paraf.
D.0005
S : S : klien mengeluh sesak napas S : klien mengatakan sesak napas berkurang S : klien mengatakan tidak sesak napas
O: O: O:
1
Klien tampak terengah-engah 1 Klien tampak lebih rileks 1 Klien tampak rileks dan nyaman
2
Klien tampak gelisah 2 TTV : 2 Tidak terdapat dispnea
3
Napas dispnea S = 36,8°C 3 Pernafasan membaik
4
TTV : TD = 120/90 mmHg 4 TTV :
S = 37,5°C N = 100x/mnt S = 36,5°C
TD = 130/90 mmHg RR = 22x/mnt TD = 120/80 mmHg
N = 120x/mnt N = 96x/mnt
RR = 24x/mnt RR = 20x/mnt
A : Masalah belum teratasi A : Masalah teratasi sebagian A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan P : Intervensi dilanjutkan P : Intervensi dihentikan
D.0011
S:- S:- S:-
O: O: O:
1 Irama jantung ireguler 1 Irama jantung reguler 1 Irama jantung reguler
2 Jantung berdebar-debar 2 Berdebar debar berkurang 2 Denyut nadi membaik, tidak berdebar-
3 TTV : 3 Nadi membaik debar
S = 37,5°C 4 TTV : 3 TTV :
TD = 130/90 mmHg S = 36,8°C S = 36,5°C
N = 120x/mnt TD = 120/90 mmHg TD = 120/80 mmHg
RR = 24x/mnt N = 100x/mnt N = 96x/mnt
RR = 22x/mnt RR = 20x/mnt
A : Kemungkinan terjadi risiko A : risiko dapat dicegah sebagian A : risiko dapat dicegah
P : intervensi dilanjutkan P : intervensi dilanjutkan P : intervensi dihentikan
D.0057
S : klien mengatakan cepat lemas dan S : klien mengatakan tingkat kelelahan S : klien mengatakan tubuhnya kembali
lelah berkurang dan lebih bersemangat fit dan tidak merasa lelah
O: O: O:
1. Klien tampak tremor 1. Klien tampak lebih bersemangat 1. Klien tampak segar dan
2. TTV : 2. Tremor menurun bersemangat
S = 37,5°C 3. TTV : 2. Tidak tremor
TD = 130/90 mmHg S = 36,8°C 3. TTV :
N = 120x/mnt TD = 120/90 mmHg S = 36,5°C
RR = 24x/mnt N = 100x/mnt TD = 120/80 mmHg
RR = 22x/mnt N = 96x/mnt
RR = 20x/mnt
A : Masalah belum teratasi A : masalah teratasi sebagian A : masalah teratasi
P : intervensi dilanjutkan P : intervensi dilanjutkan P : intervensi dihentikan
D.0139
S:- S:- S:-
O: O: O:
1. Adanya pembesaran tyroid 1. Tyroid membaik 1. Tyroid mengecil
2. Terdapat eksoftalmus ringan pada 2. Kulit sekitar mata klien lebih lembap 2. Kulit sekitar mata klien lembap
kelopak mata 3. TTV : 3. Kulit terhidrasi. Terhindardari
3. TTV : S = 36,8°C dekubitus
S = 37,5°C TD = 120/90 mmHg 4. TTV :
TD = 130/90 mmHg N = 100x/mnt S = 36,5°C
N = 120x/mnt RR = 22x/mnt TD = 120/80 mmHg
RR = 24x/mnt N = 96x/mnt
RR = 20x/mnt
A : kemungkinan dapat terjadi risiko A : risiko dapat dicegah sebagian A : risiko dapat dicegah
P : intervensi dilanjutkan P : intervensi dilanjutkan P : intervensi ddihentikan