Page 1
BAB II
Jurnal Kejang Demam Pada Anak || SUHAINI S.Kep
Page 2
RESUME JURNAL
A; Nama Peneliti
Page 3
Page 4
Kejang demam biasanya terjadi pada awal demam. Anak akan terlihat aneh
untuk beberapa saat, kemudian kaku, kelojotan dan memutar matanya. Anak
tidak responsif untuk beberapa waktu, napas akan terganggu, dan kulit akan
tampak lebih gelap dari biasanya. Setelah kejang, anak akan segera normal
kembali. Kejang biasanya berakhir kurang dari 1 menit, tetapi walaupun
jarang dapat terjadi selama lebih dari 15 menit.
Kejang demam jarang terjadi lebih dari 1 kali dalam 24 jam. Kejang
karena sebab lain (kejang yang tidak disebabkan oleh demam) akan
berlangsung lebih lama, dapat terjadi pada salah satu bagian tubuh saja dan
dapat terjadi berulang.
Jika anak anda mengalami kejang demam, cepat bertindak untuk
mencegah luka.
Letakkan anak anda di lantai atau tempat tidur dan jauhkan dari benda
yang keras atau tajam
Palingkan kepala ke salah satu sisi sehingga saliva (ludah) atau muntah
dapat mengalir keluar dari mulut
Jangan menaruh apapun di mulut pasien. Anak anda tidak akan menelan
lidahnya sendiri.
a;
b;
Antikonvulsan
Pemakaian Diazepam oral dosis 0,3 mg/kg setiap 8 jam pada saat
Page 5
Page 6
BAB IV
IMPLIKASI KEPERAWATAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pedoman praktek klinis untuk
jangka panjang manajemen anak dengan kejang demam sederhana
bahwa
Page 7
kejang.
Dalam
situasi
dimana
kecemasan
orang
tua
berhubungan dengan demam yang parah, diazepam oral intermiten pada awal
penyakit demam kejang sederhana mungkin efektif dalam mencegah kekambuhan.
Meskipun antipiretik dapat meningkatkan kenyamanan anak, mereka tidak akan
mencegah kajang demam.
Manfaat yang efektif yaitu mencegah kejang demam berulang yang tidak
berbahaya dan tidak signifikan meningkatkan risiko untuk pengembangan epilepsi
masa depan akan tetapi efeksamping hepatoksisitas fatal termasuk langka
terutama pada anak-anak muda dari 2 tahun yang berisiko kejang demam,
penurunan Berat Badan, adanya gangguan pencernaan, pancreatitis dengan asam
valproik dan hiperaktif, mudah marah, lesu, gangguan tidur dan reaksi sensitivitas
dengan fenobarbital, kelesuhan, mengantuk, dan ataksia untuk diazepam
intermediet serta resiko tersembunyi infeksi systemsaraf pusat berkembang.
BAB VI
KESIMPULAN
Tingkat kekambuhan kejang demam sederhana dalam jangka panjang tidak
ada efek samping yang telah terindentifikasi. Karena resiko yang terkait dengan
kejang demam sederhana selain kekambuhan yang begitu rendah karena jumlah
anak yang mengalami kejang demam dalam beberapa tahun pertama sangat tinggi
Page 8
untuk menjadi seimbang tetapi terapi masih sangat rendah terapi akan diusahakan
atau diusulkan dalam resiko dan efek samping yang mudah dan sangat efektif.
1; Mengoptimalkan pemahaman praktisi dasar ilmiah untuk menggunakan
DAFTAR PUSTAKA
1; Chang YC, Guo NW, Huang CC, Wang ST, Tsai JJ. Neurocognitive
attention and behavior outcome of school age children with a history of
febrile convulsions: a population study. Epilepsia.2000 diakses pada
tanggal 1april 2012.
Page 9
Page 10