Oleh:
NAMA : FANDI OKTARIO
NIM : P17210203084
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN MALANG
TAHUN 2022
BAB I
KONSEP KEJANG DEMAM
2.1 Pengkajian
Pengkajian adalah hal yang penting dan mendasar dalam melakukan asuhan
keperawatan untuk hal ini dilakukan untuk mengumpulkan data tentang anak maupun
keluarganya, baik saat penderita penyakit baru pertama kali datang maupun selama
penderita dalam masa proses perawatan
Menurut Idrus, (2020) Adapun hal hal yang perlu dikaji pada penderita
penyakit dengan thypoid yaitu sebagai berikut:
1. Data umum identitas klien
Penyakit demam thypoid ini banyak ditemukan pada semua usia baik itu
mulai dari umur bayi di atas satu tahun hingga umur anak-anak, di dalam data
umum berisi nama klien, jenis kelamin, alamat, agama, bahasa yang digunakan,
golongan darah, asal suku, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, asuransi,
nomor register, tanggal MRS dan diagnosa medis.
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Biasanya anak mengalami peningkatan suhu tubuh >38,0⁰C, pasien
mengalami kejang dan bahkan pada pasien dengan kejang demam
kompleks biasanya mengalami penurunan kesadaran.
b. Riwayat penyakit sekarang
Biasanya orang tua klien mengatakan badan anaknya terasa panas,
nafsu makan anaknya berkurang, lama terjadinya kejang biasanya
tergantung pada jenis kejang demam yang dialami anak.
c. Riwayat perkembangan anak
Biasanya pada pasien dengan kejang demam kompleks mengalami
gangguan keterlambatan perkembangan dan intelegensi pada anak serta
mengalami kelemahan pada anggota gerak (hemifarise).
d. Riwayat imunisasi
Biasanya anak dengan riwayat imunisasi tidak lengkap rentan tertular
penyakit infeksi atau virus seperti virus influenza.
e. Riwayat nutrisi
Saat sakit, biasanya anak mengalami penurunan nafsu makan karena
mual dan muntahnya
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Biasanya anak rewel dan kesadaran compos mentis
b. TTV
Suhu : biasanya >38,0⁰C
Respirasi: pada usia 2- < 12 bulan : biasanya > 49 kali/menit
Pada usia 12 bulan - <5 tahun : biasanya >40 kali/menit
Nadi : biasanya >100 x/menit
c. Berat Badan
Biasanya pada anak dengan kejang demam tidak terjadi penurunan
berat badan yang berarti
d. Kepala
Biasanya tampak simetris dan tidak ada kelainan yang tampak
e. Mata
Simetris kiri-kanan, skelera tidak ikhterik, konjungtiva anemis.
f. Mulut dan lidah
mukosa bibir tampak kering, tonsil hiperemis, lidah tampak kotor
g. Telinga
Biasanya bentuk simetris kiri-kanan, normalnya pili sejajar dengan
katus mata, keluar cairan, terjadi gangguan pendengaran yang bersifat
sementara, nyeri tekan mastoid.
h. Hidung
Biasanya penciuman baik, tidak ada pernafasan cuping hidung, bentuk
simetris, mukosa hidung berwarna merah muda.
i. Leher
terjadi pembesaran KGB
j. Dada dan Thoraks
Inspeksi, biasanya gerakan dada simetris, tidak ada penggunaan otot
bantu pernapasan Palpasi, biasanya vremitus kiri kanan sama
Auskultasi, biasanya ditemukan bunyi napas tambahan seperti ronchi.
k. Abdomen
Lemas dan datar, kembung
l. Anus
Tidak terjadi kelainan pada genetalia anak
m. Ekstermitas
Tonus otot mengalami kelemahan, CRT > 2 detik, akral dingin.
2.2 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan suatu penilian klinis mengenai respons
pasien terhadap suatu masalah kesehatan atau proses kehidupan
Diagnosa yang biasanya muncul pada pasien Kejang Demam menurut Tim
Pokja PPNI SDKI (2016) adalah sebagai berikut:
1. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit (Kejang Demam)
2. Resiko deficit nutrisi berhubungan dengan keengganan untuk makan
3. Resiko Jatuh berhubungan dengan penurunan tingkat kesadaran
2.3 Rencana Keperawatan
No Diagnosis Kriteria Hasil Intervensi
. keperawat
an
1 Hipertermi Menurut Tim Pokja Menurut Tim Pokja PPNI (2018).
a b.d PPNI (2019) kriteria Intervensi pada hipertermia adalah
proses hasil yang didapatkan
Manajemen Hipertermia (I.15506)
infeksi adalah
(Kejang Termoregulasi
- Observasi
Demam) (L.14134)
Setelah dilakukan 1. Identifkasi penyebab
tindakan keperawatan hipertermi (mis. dehidrasi
diharapkan terpapar lingkungan panas
termoregulasi membaik penggunaan incubator)
dengan kriteria hasil: 2. Monitor suhu tubuh
1. Menggigil menurun 3. Monitor kadar elektrolit
2. Kulit merah 4. Monitor haluaran urine
menurun
- Terapeutik
3. Kejang menurun
1. Sediakan lingkungan yang
4. Akrosianosis
dingin
menurun
2. Longgarkan atau lepaskan
5. Konsumsi oksigen
pakaian
menurun
3. Basahi dan kipasi
6. Piloereksi menurun
permukaan tubuh
7. Vasokonstriksi
4. Berikan cairan oral
perifer menurun
5. Ganti linen setiap hari atau
8. Kutis memorata
lebih sering jika
menurun
mengalami hiperhidrosis
9. Pucat menurun (keringat berlebih)
10. Takikardi menurun 6. Lakukan pendinginan
11. Takipnea menurun eksternal (mis. selimut
12. Bradikardi menurun hipotermia atau kompres
13. Kuku sianolik dingin pada dahi, leher,
menurun dada, abdomen,aksila)
14. Hipoksia menurun 7. Hindari pemberian
15. Suhu tubuh antipiretik atau aspirin
Membaik 8. Batasi oksigen, jika perlu
16. Suhu kulit Membaik
17. Kadar glukosa darah - Edukasi
Membaik 1. Anjurkan tirah baring
18. Pengisian kapiler - Kolaborasi
Membaik 1. Kolaborasi cairan dan
19. Ventilasi Membaik elektrolit intravena, jika
20. Tekanan darah perlu
Membaik
- Edukasi
1. Anjurkan memanggil
perawat jika
membutuhkan bantuan
untuk berpindah
2. Ajurkan untuk
menggunakan alas kaki
yang tidak licin
3. Anjurkan berkonsentrasi
untuk menjaga
keseimbangan tubuh
4. Anjurkan melebarkan
jarak kedua kaki untuk
meningkatkan
keseimbangan saat berdiri
5. Ajarkan cara
menggunakan bel
pemanggil perawat
DAFTAR PUSTAKA
IDAI. (2017). Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. Jakarta : Badan Penerbit
IDAI
Indrus, Hasta Handayani. (2020). Buku Demam Tifoid Hasta 2020. Makasar:
Universitas Muslim Indonesia
Marwan, R. (2017). Faktor Yang Berhubungan Dengan Penanganan Pertama Kejadian
Kejang Demam Pada Anak Usia 6 Bulan - 5 Tahun Di Puskesmas. 1(1), 32–40.
Indrayati, Novi., Dwi Haryanti. 2019. Peningkatan Kemampuan Orangtua Dalam
Penanganan Pertama Kejang Demam Pada Anak. jurnal Peduli Masyarakat
Volume 1 Nomor 1, Desember 2019
PPNI (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator
Diagnostik Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.
PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.
Regina Putri, D. (2017). Askep dengan Kejang Demam. Journal Nursing, (45), 39.
Ridha, H., N. (2017). Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.