• Hydrocepalus
• Labioplatoskisis
• Atresia ani
Hydrocepalus PENGERTIAN
Anamnesa
• Pengumpulan data : nama, usia, jenis kelamin, suku/bangsa, agama,
pendidikan,pekerjaan, alamat.
• Kaji Riwayat penyakit / keluhan utama
• Muntah, gelisah nyeri kepala, lethargi, lelah apatis, penglihatan ganda,
perubahan pupil, kontriksi penglihatan perifer.
• Kaji Riwayat Perkembangan
• Kelahiran : Prematur, Pada waktu lahir menangis keras atau tidak.
Apakah pernah terjatuh dengan kepala terbentur.
• Keluhan sakit perut.
Riwayat Kesehatan
Ekstremitas
• Kelemahan, lelah, peningkatan tonus otot
Inspeksi :
• Anak dapat melihat keatas atau tidak.
• Adanya Pembesaran kepala.
• Dahi menonjol dan mengkilat. Serta pembuluh darah terlihat jelas.
Palpasi :
• Ukur lingkar kepala : Kepala semakin membesar.
• Fontanela : fontanela tegang keras dan sedikit tinggi dari
permukaan tengkorak.
Pemeriksaan Mata :
• Akomodasi.
• Gerakan bola mata.
• Luas lapang pandang
• Konvergensi.
Sistem persarafan:
• Sakit kepala, gangguan kesadaran, dahi menonjol dan
mengkilat, pembesaran kepala, kejang.
Sistem Pencernaan :
• Mual, muntah, malas makan
Sistem Perkemihan:
• Oliguria
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Pemeriksaan radiologis
• Dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya obstruksi
intestinal.
• Sinar X terhadap abdomen
• Dilakukan untuk menentukan kejelasan keseluruhan
bowel dan untuk mengetahui jarak pemanjangan kantung
rektum dari sfingternya.
• Ultrasound terhadap abdomen
• Digunakan untuk melihat fungsi organ internal terutama
dalam sistem pencernaan dan mencari adanya faktor
reversible seperti obstruksi oleh karena massa tumor
• CT Scan
• Digunakan untuk menentukan lesi.
• Pyelografi intra vena
• Digunakan untuk menilai pelviokalises dan ureter.
• Pemeriksaan fisik rectum
• Kepatenan rektal dapat dilakukan colok dubur
dengan menggunakan selang atau jari.
• Rontgenogram abdomen dan pelvis
• Juga bisa digunakan untuk mengkonfirmasi adanya
fistula yang berhubungan dengan traktus urinarius.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Intervensi:
• Kaji area stoma.
• Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian lembut dan
longgar pada area stoma.
• Tanyakan apakah ada keluhan gatal sekitar stoma.
• Kosongkan kantong kolostomi setelah terisi ¼ atau ⅓ kantong.
• Lakukan perawatan luka kolostomi.
3. Resiko infeksi berhubungan masuknya mikroorganisme sekunder
terhadap luka kolostomi.
Tujuan: Tidak terjadi infeksi.
Kriteria hasil:
• Tidak ada tanda-tanda infeksi
• TTV normal.
• Leukosit normal.
Intervensi:
• Kaji adanya tanda-tanda infeksi.
• Pantau TTV.
• Pantau hasil laboratorium.
• Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium.
• Kolaborasi dalam pemberian antibiotik.
4.Perubahan eliminasi berhubungan kolostomi.
Tujuan: Gangguan pola eliminasi teratasi.
Kriteria hasil:
• BAB normal.
• Frekuensi buang air besar 1-2x/ hari.
Intervensi:
• Kaji pola dan kebiasaan buang air besar.
• Kaji faktor penyebab konstipasi/ diare.
• Anjurkan orang tua klien untuk memberi minum
banyak dan mengandung tinggi serat jika konstipasi.
• Lakukan perawatan kolostomi.
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan perawatan di rumah.
Tujuan: Pasien dan keluarga memahami perawatan di rumah.
Kriteria hasil:
• Menunjukkan kemampuan untuk memberikan perawatan kolostomi
dirumah.
Intervensi:
• Ajarkan perawatan kolostomi dan partisipasi dalam perawatan sampai
mereka dapat melakukan perawatan.
• Ajarkan untuk mengenal tanda-tanda dan gejala yang perlu dilaporkan
perawat.
• Ajarkan bagaimana memberikan pengamanan pada bayi dan melakukan
dilatasi pada anal secara tepat.
• Ajarkan cara perawatan luka yang tepat.
• Latih pasien untuk kebiasaan defekasi.
• Ajarkan pasien dan keluarga untuk memodifikasi diit (misalnya serat).
Asuhan Keperawatan pada pasien
Labioplatoskisis
PENGKAJIAN
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
• BB normal neonatus : 2,75 – 3,00 kg
• TB normal neonatus : 50 cm
• LK normal neonatus : 43 -35 cm
• LD normal neonatus : 32 -33 cm
• Perkembangan motorik kasar
• Perkembangan motorik halus
• Perkembangan sensoris
• Perkembangan kognitif
• Perkembangan bahasa
• Perkembangan psikoseksual (Tahap oral)
• Perkembangan psikososial
• Perilaku social
• Perkembangan moral
• Perkembangan kepercayaan (tahap tidak membedakan)
Observasi dan Pengkajian
Respiratory Sistem
• RR neonatus normal : 30 – 50 x/menit
• RR bayi normal : 26 – 40 x/menit
• Pernafasan abdominal dan diafragma
• Pernafasan dangkal dan iregular
• Pada pasien dengan labio palatoschizis system
pernafasannya terganggu, karena bayi tidak dapat
bernafas melalui mulut apabila hidungnya tersumbat.
Akibatnya dapat terjadi distress pernafasan atau
sebagai kompensasi melakukan hiperventilasi dan
selanjutnya dapat terjdi dispnea
Kardiovaskuler
• TD neonatus normal 80/50 mmHg
• TD bayi normal 90/61 mmHg
• Nadi neonatus normal 70 -170 mmHg
• Nadi bayi normal 80 – 160 mmHg
• Pada pasien labio palatoscizis, sistem kardiovaskuler tidak
mengalami gangguan
Persyarafan
Reflek pada bayi :
• Babinski
Jari – jari kaki ekstensi ketika telapak kaki diusap. Pada
penderita labio palatoschizis reflek babinski positif
• Galant
Melengkungkan badan ke arah sisi yang di stimulasi ketika
dilakukan pengusapan di sepanjang tulang belakang. Pada
penderita labio palatoschizis reflek gallant positif
• Moro
Ekstensi tiba –tiba kea rah luar dan kembali kea rah garis tengah
ketika bayi terkejut akibat suara keras / perubahan posisi yang
cepat. Pada penderita labio palatoschizis reflek moro positif
• Palmar
Menggenggam objek dengan jari ketika telapak tangan disentuh.
Pada penderita labio palatoschizis reflek palmar positif
• Placing
Usaha untuk mengangkat dan meletakkan kaki di tepi
permukaan kaki ketika kaki disentuh di bagian atasnya.
Pada penderita labio palatoschizis reflek placing positif
• Plantar
Fleksi jari – jari kaki ke arah dalam, ketika tumit telapak
kaki diusap. Pada penderita labio palatoschizis reflek
plantar positif
• Righting
Berusaha untuk mempertahankan kepala pada posisi
tegak. Pada penderita labio palatoschizis reflek ini positif
• Rooting
Memiringkan kepala ke arah pipi yang diberi stimulus
sentuhan. Pada penderita labio palatoschizis reflek ini positif
• Sucking
Menghisap objek yang diletakkan dalam mulut. Pada
penderita labio palatoschizis reflek ini negative karena muara
tuba eustachiinya terganggu
• Stepping
Membuat gerakan melangkah ketika digendong pada posisi
tegak dengan kaki menyentuh permukaan. Pada penderita
labio palatoschizis reflek ini positif.
DIAGNOSA KEPERAWATAN