SKENARIO 4
“PUCAT DAN LEMAS”
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GUNUNG JATI
CIREBON
2020
Skenario 4
Seorang bayi berusia 10 bulan dibawa ke UGD RS dengan keluhan pucat dan lemas
sejak 2 minggu. Keluhan disertai rewel, minum asi sedikit, perut buncit, pertumbuhan dan
perkembangan terganggu, kadang-kadang batuk-batuk. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
keadaan compos mentis, tampak lemah, facies colley (+) dan anemis, denyut nadi
124x/menit, frekuensi nafas 40x/menit, dan suhu 36,2 oC. Bunyi jantung murni dengan
murmur sistolik grade II pada apex cordis, pemeriksaan paru vesicular breath sounds kasar,
slem (+/+), ronchi -/-, dan hepatosplenomegali. Pada pemeriksaan darah didapatkan Hb 4,8
gr/dl, Ht 32%, leukosit 5600/mm3 dan trombosit : 168.00/mm3. Dari hasil pemeriksaan darah,
dokter menduga pasien mengalami kelainan hematopoetik sehingga perlu dilakukan
pemeriksaan SADT dan kemungkinan sumsum tulang untuk melihat kelainan morfologi
darah sebelum penatalaksanaan lebih lanjut.
STEP I
1. Facies colley : Batang hidung masuk ke dalam, tulang pipi menonjol, jarak kedua
mata jauh, bibir agak tertarik
2. SADT : Pemeriksaan sediaan apus darah tepi, untuk evaluasi penyakit hematologi
termasuk anemi.
3. HB : metalprotein di dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut sel
darah merah.
4. Hematokrit : kadar sel darah merah dalam darah, kadar sel darah merah yang terlalu
tinggi atau rendah akan menunjukan keadaan kelainan dalam darah.
STEP II
1. Mengapa pasien mengalami pucat, lemas, minum asi sedikit, dan perkembangan
terganggu?
2. Bagaimana mekanisme terjadinya facies colley, murmur dan hematosplenomegali
pada pasien?
3. Bagaimana interpretasi lab pada kasus dan penegakan diagnosis yang lainnya pada
pasien?
4. Mengapa dokter melakukan pemeriksaan SADT, sumsung tulang dan pemeriksaan
morfologi darah pada pasien?
5. Bagaimana penatalaksanaan yang diberika pada pasien?
STEP III
1. Lemah
Pada pasien karena disebabkan penurunan kadar hemoglobin sehingga kadar
oksigen yang dibawa sedikit.
Kegagalan pembentukan sel darah, penumpukan fe di tulang, deformitas di
tulang yang mempengaruhi pertumbuhan.
Kemungkinan mengalami anemia, anemia akan mendorong poliferasi
elektrolit, mengakibatkan ekspansi pada tulang, mengakibatkan gangguan
metabolisme.
Terjadi disfungsi pada tiroid sehingga pertumbuhan dan perkembangannya
akan terganggu
Karena terjadinya metabolisme anaerob, transportasi ke jarngan menurun.
Anemia menjadi pendorong proliferasi eritroid yang terus menerus dalam
sumsum tulang yang inefektif ekspansi sumsum tulang deformitas skeletal dan
berbagai gangguan pertumbuhan dan metabolisme.
2. Facies colly
Terjadi akibat hematokoesis berlebihan sehingga tulang lain juga mengalami
hematokoesis.
Murmur
Ada hemosiderosis pada jantung yang menyebabkan anemia dan akhirnya
menyebabkna bunyi murmur pada jantung.
Pasien anemia karena penurunan hemoglobin, meningkatkan co2.
hepatospenomegali
Destruksi
Akibat hematokoesis terjadi di luar sehingga menyebabkan pembesaran di
hepar.
3. Interpretasi lab
Hb normal 12-15 pada pasien 4,8 terjadi penurunan hb pada anak kurang dari
11
6 bulan 11,3 pada kasus turun
Hematocrit 31 pada kasus normal
Leukosit 56.000 (turun) normalnya 17.000
Trombosit 168.000 masih normal karena normalnya 150.000 – 450.000
Anamnesis
Terdapat facies colly, terdapat kelainan darah bias anemia, thalassemia,
anemia aplastic
Penegakan diagnosis
STEP IV
3. Penegakan diagnosis
Anamnesis
Cari riwayat penyakitnya, keluarga, awal penyakit serta pertumbuhannya bias
menentukan derajat nya.
Pemeriksana fisik
Biasanya ada pucat, splenomegaly, pigmentasi.
Pemeriksaan penunjang
Retikulositnya, eritrositnya, apusan darah, hbf, laju endap darah, hitung
retikulosit.
Non farmako
ANEMIA Mikrositik
hipokrom
Faktor resiko Patofisiologi
Penegakan
Komplikasi diagnosis
STEP V
1. Hematopoiesis (eritopoiesis)
2. kelainan hematopoiesis
3. Patofisiologi kelainan hematopoiesis dihubungkan dengan manifestasi klinis
4. Penegakan diagnosis kelainan hematopoiesis termasuk pemeriksaan penunjang
5. Tatalaksana berdasarkan anemianya
Refleksi Diri
Alhamdulillah pada pbl pertemuan pertama scenario ke 4 ini berjalan lancar, semoga
kedepannya lebih baik lagi. Terimakasih kepada tutor yang sudah membimbing selama pbl
berlangsung.
STEP VI
BELAJAR MANDIRI
STEP VII