BLOK 4.1
CARDIORESPIRATORY DISORDERS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI (UGJ)
TA 2019/2020
KARDIOLOGI 2019
Tim Penyusun :
Emallia Fitriani., dr
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2020
MISI
KARDIOLOGI 2019
TATA TERTIB PRAKTIKUM BIOMEDIS BAGI MAHASISWA
1. Bepakaian rapi dan sopan (laki-laki: baju kemeja dan celana panjang;
perempuan: baju kemeja dan rok), dengan tidak menggunakan bahan
kaos dan jeans.
2. Wajib menggunakan sepatu tertutup, tidak diperkenankan memakai
sandal atau sepatu sandal.
3. Wajib menggunakan jas laboratorium tertutup.
4. Bagi yang berambut panjang, rambut harus diikat rapi.
5. Mahasiswa wajib membawa labkit sesuai dengan praktikum yang
berlangsung.
6. Mahasiswa hadir 15 menit sebelum praktikum dimulai, dengan
maksimal toleransiwaktu keterlambatan 10 menit.
7. Tugas dari instruktur praktikum harus sudah diselesaikan dan
diserahkan kepada asisten praktikum sebelum praktikum dimulai
8. Apabila ada alat atau preparat yang rusak harus diganti sesuai dengan
aslinya, dan bila pada praktikum berikutnya belum diganti, dilarang
mengikuti praktikum selanjutnya.
9. Membersihkan dan merapihkan kembali alat-alat praktikum yang sudah
digunakan.
10. Dilarang makan dan minum di dalam laboratorium.
11. Dilarang meninggalkan ruang praktikum tanpa seizin instruktur yang
bersangkutan.
12. Mahasiswa yang berhak mengikuti ujian praktikum adalah mahasiswa
yang telah mengumpulkan semua tugas praktikum dan kehadiran
praktikum sebanyak minimal 75%.
13. Mematikan handphone dan alat elektronik lainnya selama kegiatan
praktikum.
KARDIOLOGI 2019
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
PEWARNAAN BAKTERI
Tim Instruktur Praktikum
Tujuan :
Pada akhir praktikum, mahasiswa diharapkan :
1. Memahami teori dasar pewarnaan dan bahan – bahan yang digunakan.
2. Mengetahui berbagai jenis pewarnaan bakteri.
3. Mampu membuat sediaan bakteri untuk pewarnaan.
4. Mampu melakukan pewarnaan : pewarnaan Gram dan pewarnaan tahan asam.
5. Mampu menjelaskan gambaran morfologi bakteri berdasarkan pewarnaan.
PENDAHULUAN
Melihat mikroba dalam keadaan hidup sangatlah sulit, karena ukurannya
sangat kecil, transparan serta tidak berwarna. Untuk dapat melihatnya perlu
dilakukan pewarnaan. Secara kimiawi, bahan pewarna terdiri dari cincin benzene
ditambah chromophore dan grup auxochrome.
Benzene : suatu pelarut organik yang tidak berwarna.
Chromophore : suatu grup bahan kimiawi yang dapat memberi warna kepada
benzene, yang keduanya disebut sebagai chromogen, tetapi bukan
bahan pewarna.
Auxochrome : bahan kimiawi yang mampu melakukan ionisasi dari chromogen
(untuk membentuk garam) dan berikatan dengan serabut atau
jaringan. Bentuk baru dari ketiga bahan ini barulah merupakan
bahan pewarna.
Misalnya : benzene (tidak berwarna) + nitrit (chromophore) menjadi
trinitrobenzene (chromogen) yang berwarna kuning dan +
auxochrome maka menjadi trinitrohydroxybenzene (picric acid);
suatu bahan pewarna yang berwarna kuning.
KARDIOLOGI 2019
sedangkan bagian yang luntur yang akan terwarnai dengan pewarna ketiga sehingga
akan didapatkan kontras dari bagian – bagian sel bakteri.
Bahan pertama
Bahan kedua
Bahan ketiga
Bahan keempat
‘
Gambar 1. Pewaranaan Gram
KLASIFIKASI PEWARNAAN
1. Pewarnaan sederhana (simple staining) :
a. Pewarnaan negatif (negative staining)
- Burri (Tinta Cina/Tinta India)
- Nigrosin
- Congo red
b. Pewarnaan positif (positive staining)
- Methylen blue
- Air Fuchsin
- Carbol Fuchsin
- Crystal violet
2. Pewarnaan kompleks :
a. Pewarnaan differensial
- Gram
- Ziehl Nielsen
b. Pewarnaan khusus
- Spora (Klein)
- Flagella (Gray)
- Granula (Neisser)
- Kapsul (Gin Burri)
KARDIOLOGI 2019
PEWARNAAN SEDERHANA
Bahan pewarna :
1. Pewarna Loffler Methylen blue yang terdiri dari :
Larutan A : methylen blue 0,3 g dan ethyl alkohol 30 ml.
Larutan B : KOH 0,01 g dan aquadest 100 ml.
Kedua larutan di atas kemudian dicampur. Dapat juga menggunakan pewarna
yang lain yaitu :
2. Carbol fuchsin atau
3. Crystal violet
Cara Kerja :
1. Letakkan sediaan di atas rak pewarnaan, genangi dengan pewarna selama waktu
tertentu. Bila menggunakan :
- Methylen blue selama 1 – 2 menit.
- Carbol fuchsin selama 15 – 30 detik.
- Crystal violet selama 2 – 60 detik.
2. Cuci dengan air sampai bersih, ditiriskan (letakkan dalam posisi miring) supaya
cepat kering atau dikeringkan menggunakan kertas saring.
3. Setelah kering periksa dengan mikroskop menggunakan minyak emersi
(pembesaran lensa obyektif 100x).
PEWARNAAN NEGATIF
Pada pewarnaan ini tidak diperlukan pemanasan dan fiksasi pada gelas
obyek sehingga tidak mempengaruhi morfologi. Karenanya morfologi dan ukuran
sebenarnya dapat dilihat dengan cara ini.
Bahan pewarna : Tinta Cina.
Cara Kerja
1. Teteskan bahan pewarna pada salah satu ujung gelas obyek.
2. Secara aseptis menggunakan ose steril, ambil bakteri dalam biakan suspensi atau
biakan coloni dan letakkan di tempat pewarna tersebut dan campur sampai rata.
PEWARNAAN GRAM
Pewarna pertama yang dipakai adalah crystal violet yang memberi warna
biru – keunguan (purple – blue). Dengan penambahan larutan iodine yang berfungsi
sebagai mordant, akan terbentuk ikatan crystal violet – iodine yang berwarna hitam
– keunguan (purple – black) yang melekat pada komponen magnesium – nucleic
acid dari dinding bakteri yang sulit lepas. Mordant berarti dapat membuat bentuk
tak terlarut (insoluble) karena berikatan dengan pewarna pertama. Alkohol aseton
5% sebagai bahan pelarut berfungsi sebagai pelarut lemak dan protein dehydrating
agent. Aktifitasnya tergantung dari keberadaan lipid. Pada bakteri Gram (+)
dindingnya mengandung sedikit lipid (1-4%) sehingga terlarutkan juga sedikit dan
terbentuk lubang kecil yang dapat ditutup oleh protein yang mengalami dehidrasi,
sehingga warna pertama tetap. Sedangkan pada bakteri Gram (-), dindingnya
mengandung banyak lipid (11-22%) sehingga yang dilarutkan juga banyak dan
terbentuk lubang yang besar yang tidak dapat ditutup oleh protein yang dehidrasi.
Selain lipid kebedaan peptidoglikan yang ada pada diding sel bakteri merupakan
penjelasan dasar yang lain pada pewarnaan Gram. Dinding sel bakteri Gram (-)
mengandung pedtidoglikan yang tipis (10-15 nm) yang mengakibatkan ikatan
silang yang kurang ekstensif dibandingkan dengan bakteri Gram (+) yang lebih
tebal (15-80 nm). Hal-hal tersebut mengakibatkan pelepasan warna pertama
sehingga bakterinya menjadi tidak berwarna. Tahapan paling kritikal adalah
tahapan dekolorisasi ini karena kalau berlebihan akan menyebabkan
overdecolorization. Counterstain yang digunakan dapat safranin atau air fuchsin,
yang akan memberikan warna merah.
KARDIOLOGI 2019
Bahan pewarna Gram
A. Crystal violet : Crystal violet 10 ml.
B. Larutan lugol : Iodida 1 g.
Kalium Yodida 2 g.
Aquadest 300 ml.
C. Alkohol aseton 5%
D. Larutan safranin atau air fuchsin
Cara kerja
1. Letakkan sediaan di atas rak pewarnaan/ meja porslein, Sediaan diteteskan
Crystal violet menggunakan pipet hingga menutupi sediaan/menggenang
selama 1-2 menit.
2. Sediaan dicuci dengan air mengalir.
3. Sediaan diteteskan sedian dengan larutan Gram’s iodine menggunakan pipet
hingga menutupi sediaan/menggenang selama 30 detik.
4. Sediaan dicuci dengan air mengalir.
5. Sediaan diteteskan alkohol aseton 5% (dekolorisasi) hingga Crystal violet tidak
terlarut lagi. Hati – hati jangan sampai overdecolorize. dekolorisasi
6. Sediaan dicuci dengan air mengalir.
7. Sediaan diteteskan dengan larutan safranin menggunakan pipet hingga
menutupi sediaan/menggenang selama 1-2 menit.
8. Sediaan dicuci dengan air mengalir.
9. Sediaan dikeringkan dengan meletakkan miring objek glass diatas kertas saring
dan setelah kering diamati dengan mikroskop pada pembesaran lensa obyektif
100x menggunakan minyak emersi.
Bahan pewarna
Carbol fuchsin : Basic fuchsin 4 g.
Larutan fenol 5% (dalam air) 1000 ml.
Alkohol absolut 100 ml.
Larutan alkohol asam 3% (HCl dalam alkohol absolut).
Methylen Blue 1%.
KARDIOLOGI 2019
Cara kerja
1. Genangi sediaan dengan carbol fuchsin, panaskan di atas nyala api sampai
beruap (tidak mendidih) selama 5 menit. Usahakan jangan sampai pewarna
kering, kalau perlu pewarna ditambah serta jangan sampai mendidih.
2. Tunggu sampai sediaan dingin, kemudian dicuci dengan air.
3. Sediaan diteteskan alkohol asam 3% (dekolorisasi) hingga tidak terlarut lagi.
4. Sediaan dicuci dengan air mengalir.
5. Sediaan diteteskan dengan larutan methylen blue menggunakan pipet hingga
menutupi sediaan/menggenang selama 2 menit.
6. Sediaan dicuci dengan air mengalir.
7. Keringkan dengan kertas saring dan setelah kering diperiksa dengan
mikroskop menggunakan minyak imersi (pembesaran lensa obyektif 100x).
DAFTAR PUSTAKA
KARDIOLOGI 2019
PRAKTIKUM
FARMAKOLOGI
KLINIK
DAN TERAPI
Skenario Praktikum
Kasus Cardio
Nama : Ny. S
No. RM : 001.664
TTL : 15 Maret 1947
Jenis Kelamin : Perempuan
MRS : IGD / 15 Februari 2020 pukul: 23.30
Keluhan : Nyeri ulu hati sejak 1 hari yang SMRS, Mual (+),
BAB/BAK (baik), Sesak nafas (-), demam (-), pusing saat
berjalan (+)
RPD : HT (+), DM (-), Jantung (+), stroke (-)
Dx : obs. Epigastric pain, Susp. CAD
hb 12,6 g/dl
Hct 37,6%
Leukosit 10.940 sel/mm3
trombosit 297.000 sel/mm3
Ureum 33 mg/dl
Kreatinin 0,8 mg/dl
Asam Urat 7,6 mg/dl
GDS 217 mg/dL
SGOT 18 U/L
SGPT 15 U/L
Kolesterol Total 199 mg/dL
Trigliserida 127 mg/dL
HDL 62.4 mg/dL
LDL 111 mg/dL
CK/NAC 80 U/L
KARDIOLOGI 2019
Troponin Negatif
CKMB 15 U/L
LDH 278 U/L
GDP 153 mg/dL
GD2PP 204 g/dL