PEWARNAAN GRAM
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5 SESI 2
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
anugrah nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum ini. Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
ini. Kami menyadari sekali, didalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kadangkala hanya menuruti egoisme pribadi. Untuk itu, besar harapan penulis jika
ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan laporan ini
dilain waktu, agar pengembangan tata bahasa penulis lebih baik lagi dan juga hal-
hal yang diangkat dalam menyelesaikan laporan ini tidak secara gegabah ataupun
Demikian yang dapat kami sampaikan dan harapan yang paling besar dari
penyusunan laporan ini mudah-mudahan apa yang kami susun ini penuh
manfaat,baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin membaca dan
menyempurnakan lagi atau mengambil dari judul ini sebagai tambahan dalam
menambah referensi yang telah ada dan dapat memberikan manfaat bagi yang
membaca untuk dapat dijadikan sebagai bahan diskusi bagi para mahasiswa sebagai
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang untuk meneliti apa saja yang
morfologi, struktur dan sifat-sifat yang khas. bakteri juga hampir tidak
keadaan hidup atau tanpa mikroskop sangat sulit. Untuk mengatasi hal
sel bakteri ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-
bakteri.
menggunakan lebih dari satu macam zat warna. Dan pewarnaan diferensial
sehingga bakteri dapat digolongkan menjadi dua yaitu Gram negatif dan
Gram positif. Bakteri juga dapat dibedakan melalui teknik pewarnaan gram.
Teknik pewarnaan gram tersebut dapat menghasilkan warna merah dan ungu.
yang positif berwarna merah. Hal ini bertujuan untuk memberikan warna
pada bakteri pada akhirnya dapat diidentifikasi dengan mudah. Selain itu, ada
1
dalam kondisi yang stres karena kurang nutrisi, yang memiliki kemungkinan
bakteri.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi
metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan
mempertahankan zat warna metil ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol,
sementara bakteri gram negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna
bakteri gram negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini
warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan
Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil
ungu sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau
3
ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram negative akan berwarna merah
muda. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan
tersebut sel bakteri akan berwarna merah tetapi sel jaringan akan berwarna hijau
(James, 2002). Banyak spesies bakteri gram negatif yang bersifat patogen, yang
berarti berbahaya bagi organisme inang. Sifat patogen ini umumnya berkaitan
dengan komponen tertentu pada dinding sel gram negatif, terutama lapisan
lipopoli sakarida (dikenal juga dengan LPS atau endotoksin) (Edwin, 2011)
dan pengecatan struktural. Pemberian warna pada bakteri atau jasad-jasad renik
lain dengan menggunakan larutan tunggal suatu pewarna pada lapisan tipis, atau
struktural hanya mewarnai satu bagian dari sel sehingga dapat membedakan
berdasarkan sifat sitologi (bentuk sel, gerak atau motilitas, sifat Gram dan
4
endospora), sifat morfologi, dan sifat fisiologi. Uji sifat morfologi mencakup
sifat-sifat koloni, seperti ukuran, bentuk, warna dan tepian, sedangkan uji sifat
fisiologi diantaranya uji hidrolisis pati, hidrolisis lemak, hidrolisis protein dan uji
5
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Rius
Dalam praktikum pengenalan alat – alat laboratorium, ada pun alat dan
Biomedik IV.
Bahan – bahan
5. Safranin (Gram D)
6. Aquades
7. Minyak immersi
Alat – alat
1. Mikroskop cahaya
6
2. Bunsen
3. Kaca obyek
4. Pipet tetes
kali
immersi
7
BAB IV
4.1 HASIL
SEL SEL
40X 100X
1. COCCUS UNGU POSITIF Untuk melihat Untuk
ungu bakteri
dengan
hasil
berwarna
ungu dan
terdapat
warna
pink
4.2 PEMBAHASAN
8
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dibawah mikroskop dengan perbesaran
menunjukan bahwa bakteri tersebut termasuk dengan bakteri gram positif, hasil
jenis bakteri yang didapatkan adalah bakteri Bacillus sp. Selanjutnya dengan
perbesaran 100x untuk melihat bentuk dari bakteri dengan warna pink.
Praktikum yang dilakukan kali ini adalah pewarnaan gram. Bakteri biakan murni
diteteskan pada objek dan didiamkan selama +1 menit bertujuan agar cat atau
pewarna ini dapat melekat sempurna pada dinding sel bakteri. Lalu, penambahan
lugol diteteskan dan didiamkan selama +1 menit bertujuan agar pengikatan warna
Alkohol 95% berfungsi untuk membilas kelebihan zat warna pada sel bakteri.
Pemberian reagen atau pewarna yang berganti dari satu pewarna ke pewarna lain
dengan waktu yang telah ditentukan disebabkan karena zat-zat warna tersebut
dapat berikatan dengan komponen dinding sel bakteri dalam waktu singkat.
9
Karena itulah rentang waktu pemberian zat warna yang satu ke yang lainnya tidak
berbentuk coccus. Dan bakteri tersebut termasuk gram positif. Hal ini karena pada
saat tahap pewarnaan gram setelah diberi larutan kristal violet,lugol,safranin dan
10
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dalam pewarnaan sederhana dilakukan untuk melihat bentuk dan struktur sel
bakteri dengan menggunakan satu jenis pewarna seperti safranin atau kristal
bakteri gram positif (+) dan gram negatif (-) dengan lebih dari satu zat warna.
Perbedaan pada gram positif dan gram negatif terletar pada warnanya,
pada gram positif berwarna ungu karena dapat mempertahankan zat pewarna
5.2 SARAN
menjaga kebersihan alat dan benda yang dipakai, seperti mikroskop yang
harus dibersihkan menggunakan alcohol dan tidak lupa merapikan semua alat
untuk dikembalikan ditempat semula agar dapat dipakai kembali dengan baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
Malang.
12
LAMPIRAN
Gambar 1
Peletakan bakteri pada kaca obyek yang sebelumnya diberi tetesan akuades steril,
ratakan.
Gambar 2
Fiksasi bakteri dengan melewatkan kaca obyek pada Bunsen beberapa kali
Gambar 3
Penetesan crystal violet pada bakteri, diamkan selama 30-60 detik
13
Gambar 4
Membuang sisa pewarna dan cuci preparat dengan air mengalir
Gambar 5
Menteteskan larutan iodin, diamkan 1-2 menit
14
Gambar 6
Membuang sisa pewarna dan cuci preparat dengan air mengalir
Gambar 7
Menteteskan safranin, dan diamkan selama 10-20 detik yang sebelumnya
decolorisasi dengan menambahkan alcohol pada preparat dan diamkan selama 20
detik
15
Gambar 8
Mencuci dengan air mengalir & mengkeringkan anginkan preparat hingga kering
16
Gambar 9
Mengamati preparat yang sudah kering dengan menggunakan mikroskop dengan
perbesaran 100x.
17
18