PROTOZOA PARASIT
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5 SESI 2
ANGELA AKTA VIONA (20190301120)
CHRISTINA ANGELICA FEBRIANTI (20190301122)
OCTARIA ANANDA (20190301125)
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan anugrah nya,
kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum ini. Kami sangat bersyukur karena dapat
menyelesaikan laporan ini. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami selama pembuatan laporan ini berlangsung sehingga dapat
terealisasikanlah laporan ini. Kami menyadari sekali, didalam penyusunan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangan, baik dari segi tata bahasa maupun
menuruti egoisme pribadi. Untuk itu, besar harapan penulis jika ada kritik dan saran yang
membangun untuk lebih menyempurnakan laporan ini dilain waktu, agar pengembangan tata
bahasa penulis lebih baik lagi dan juga hal-hal yang diangkat dalam menyelesaikan laporan ini
Demikian yang dapat kami sampaikan dan harapan yang paling besar dari penyusunan
laporan ini ialah mudah-mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat,baik untuk pribadi,
teman-teman, serta orang lain yang ingin membaca dan menyempurnakan lagi atau mengambil
hikmah dari judul ini sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada dan dapat
memberikan manfaat bagi yang membaca untuk dapat dijadikan sebagai bahan diskusi bagi para
mahasiswa sebagai acuan yang dapat mengembangkan kreatifitas mahasiswa untuk berprestasi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN ……………………………………………………………………………....12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang bersifat aktif yang disebut tropozoit dan fase dorman dalam bentuk sista.
Tropozoit akan aktif mencari makan dan bereproduksi selama kondisi
memungkinkan. Jika kondisi tidak memungkinkan kehidupan tropozoit maka
protozoa akan membentuk sista. Sista merupakan bentuk sel protozoa yang
terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada
bakteri. Pada saat sista protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering
atau basah. Pada umumnya berkembang biak dengan membelah diri.
Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Protozoa hanya dapat
dilihat di bawah mikroskop. Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang
basah. Mereka umumnya hidup bebas dan terdapat di lautan, lingkungan air
tawar, atau daratan. Beberapa spesies bersifat parasitik, hidup pada organisme
inang. Inang protozoa yang bersifat parasit dapat berupa organisme sederhana
seperti algae, sampai vertebrata yang kompleks, termasuk manusia. Beberapa
spesies dapat tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan.
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah
satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel
itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma,
sitoplasma, dan mitokondria.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
nutrisi tersebut ke dalam tiga kelompok : protista yang menelan makanannya (seperti
hewan), atau protozoa (tunggal, protozoan); protista yang melakukan absorpsi (seperti
fungi dan protista fotosintetik (seperti tumbuhan) yaitu algae (Campbell 2003).
Hewan-hewan yang termasuk kelas ini mempunyai satu atau lebih flagela
(bulu cambuk). Bentuk tubuh lebih tetap tanpa rangka luar, tubuhnya dilindungi oleh
suatu selaput yang fleksibel yang disebut pellice, di sebelah luarnya terdapat selaput
plasma. Hidup di air tawar, di laut atau parasit pada organisme lain/manusia. Contoh
hewan anggota kelas ini yaitu Euglena, Volvox, Tripanosoma, dan Trichomonas.
4
D. Kelas Sporozoa
Umumnya hewan-hewan ini tidak mempunyai alat gerak dan hidupnya parasit
di dalam darah, dalam saluran usus, atau dalam jaringan tubuh lainnya. Berbiak
dengan spora dan berlangsung cepat. Penyakit malaria pada manusia dan hewan,
penyakit mencret berdarah pada unggas disebabkan oleh hewan-hewan anggota kelas
ini. Contoh hewan dari kelas ini yaitu : Plasmodium sp, Babesia dan Theileria.
E. Kelas Suctoria
Bentuk muda hewan ini mempunyai cilia yang oleh karena itu beberapa ahli
memasukkannya dalam kelas ciliata. Bentuk dewasanya hidup mandiri, mempunyai
tentakel dan melekat pada sesuatu benda dengan tentakelnya. Beberapa jenis bersifat
parasitis. Tentakel berguna untuk menusuk atau menghisap dan tidak mempunyai
cilia. Cara makannya bersifat holozoik. Reproduksi dengan pembentukan tunas-tunas.
Adapun contoh hewan dari kelas ini yaitu : Acineta dan Ephelota.
5
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3. lalu ambil parasit yang terdapat pada tubuh kecoa menggunakan pinset
6
4. lalu letakan pada objek glass
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sumber : Kecoa
Perbesaran : 40x
4.2 PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini, jenis kecoa yang digunakan ialah kecoa amerika
(Periplaneta Americana). Kecoa amerika mengalami metamorfosis tidak sempurna
yang berarti serangga ini hanya mengalami 3 fase dalam siklus hidupnya; Telur ,
8
Nimfa ,dan Kecoa dewasa. Dimana memiliki tampilan, kecoa dewasa mempunyai
panjang 35-40 mm, merupakan salah satu spesies kecoa terbesar, berwarna merah
terang hingga coklat tua. Memiliki siklus hidup Kecoa betina menghasilkan 10-90
ootheka (kantung telur), setiap kantung telur memuat 14-28 telur. Nimfa
membutuhkan waktu 150 hari untuk tumbuh menjadii dewasa. Siklus hidup kecoa
dewasa adalah 100 hari hingga 3 tahun. Serta memiliki kebiasaan lebih menyukai
lingkungan yang hangat dan lembab seperti saluran air dan selokan.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Blattodea
Famili : Blattidae
Genus : Periplaneta
Spesies : Periplaneta Americana
Pada kecoa yang kami amati, terdapat parasit didalam tubuhnya, parasite tersebut
mempunyai nama Nematomorpha atau dikenal dengan cacing Gordan atau cacing
bulu kuda. Biasanya parasit ini juga dapat ditemukan pada tubuh hewan belalang,
jangkring, dan kumbang.
9
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Pada praktikum pengamatan parasit protozoa, yang mengambil bahan dari
kecoa yang kita belah perutnya dan mengambil isi perut kecoa untuk diamati pada
mikroskop. Pada kecoa yang kami amati, terdapat parasit didalam tubuhnya, parasite
tersebut mempunyai nama Nematomorpha atau dikenal dengan cacing Gordan atau
cacing bulu kuda. Biasanya parasit ini juga dapat ditemukan pada tubuh hewan
belalang, jangkring, dan kumbang.
5.2 SARAN
Saran kepada para praktikan agar memperhatikan tempat serta alat yang harus
disterilkan sebelum dan sesudah digunakan, kemudian berhati-hati dalam
pengambilan parasit dan melakukan pengamatan menggunakan mikroskop.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
12
Mengambil parasit pada perut kecoa yang berwarna hitam
13