MIKROORGANISME
Disusun Oleh :
Yurike Mala
205110519
Kelas 1B
Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu yang mendasari kegiatan mikrobiologi itu berjalan lancar,
seperti alat-alat laboratorium mikrobiologi yang harus mendukung. Makhluk hidup yang ada dibumi
tidak hanya terdiri dari makhluk hidup yang ada dilihat oleh mata telanjang saja, tetapi juga ada
mikroorganisme yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat menggunakan teknik dan peralatan
khusus yaitu dengan alat laboratorium mikroskop atau dengan suatu medium untuk pertumbuhannya
Mikroorganisme berukuran kecil yang merupakan jasad hidup yang dapat mempengaruhi kehidupan
manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, yang dapat berperan sebagai kawan maupun
lawan. Mikroorganisme dapat berkembang biak secara alami atau dengan campuran tangan manusia.
Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui pertumbuhan menggunakan
media. Pertumbuhan sel dengan adanya suatu penambahan volume sel serta bagian-bagian lainnya,
dapat juga diartikan sebagai penambahan kuantitas isi dan kandungan di dalam sel. Sedangkan
pertumbuhan populasi merupakan akibat pertumbuhan individu. Misalnya, dari satu sel menjadi dua,
dari dua sel menjadi empat, dari sempat sel menjadi delapan sel.. Media berperan sebagai wadah atau
tempat zat hara yang digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan
energi dalam metabolisme dan pergerakan. Hal inilah yang melatarbelakangi dibuatnya makalah untuk
memenuhi tugas dan pembaca mampu dalam memahami dan mengerti apa saja konsep, prinsip dan
permasalahan dalam pembelajaran mikrobiologi ini lebih lanjutnya lagi, baik dalam media pertumbuhan
dan metode serta kultur pertumbuhan mikroba. Sebaiknya menjadikan pengalaman dasar untuk
pembelajaran selanjutnya.
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran atau subtansi atau masa zat suatu organisme, misalnya
makhluk makro ini dikatakan tumbuh ketika bertambah tinggi, bertambah besar atau bertambah berat. Pada
organisme bersel satu pertumbuhan lebih diartikan sebagai pertumbuhan koloni, yaitu pertambahan jumlah koloni,
ukuran koloni yang semakin besar atau subtansi atau masssa mikroba dalam koloni tersebut semakin banyak
(Anonim, 2010:10). Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil (biasanya kurang
dari 1 mm) sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme ini bersifat uniselular meskipun
beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat
mata telanjang. Contohnya seperti virus, bakteri, PPLO, alga dan jamur. Jadi, dapat dikatakan pengertian dari
pertumbuhan pada mikroba sebagai pertambahan jumlah sel mikroba itu sendiri. Pertumbuhan merupakan suatu
proses kehidupan yang irreversible artinya tidak dapat dibalik kejadiannya. Sebagai hasil pertambahan ukuran dan
pembelahan sel atau pertambahan jumlah sel maka terjadi pertumbuhan populasi mikroba (Iqbalali, 2008).
Media berfungsi sebagai tempat pembiakan, sumber makanan, dan penyedia nutrisi bagi mikroorganisme yang akan
dibiakan serta media juga berfungsi untuk membiakkan, mengasingkan, mengirimkan dan meyimpan
mikroorganisme dalam waktu yang lama di laboratorium. Media juga dapat digunakan untuk mempelajari sifat-sifat
pertumbuhan mikroorganisme, serta sifat biokimiawi. Di dalam laboratorium mikrobiologi kedokteran media juga
dapat digunakan untuk pembuatan antigen, toksin dan untuk pasasi kuman dengan tujuan perubahan virulensi
(Anonim, 2010:9).
Menurut Partono (1993) bahwasanya diperlukan syarat dalam suatu pertumbuhan. Dimana mikroorganisme untuk
pertumbuhannya memerlukan nutrisi dan factor lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Mikroorganisme
memerlukan komponenkomponen tertentu untuk pertumbuhannya, yaitu :
Energi , mikroorganisme dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan kebutuhan energinya, yaitu :
mikroorganisme fototrof dan kemotrof . Mikroorganisme fototrof menggunakan cahaya matahari sebagai
sumber energinya, sedangkan mikroorganisme kemotrof sumber energi berasal dari oksidasi senyawa
organik seperti glukosa atau senyawa anorganik seperti H2S atau NaNO2
Sumber karbon, berdasarkan kebutuhan karbonnya mikroorganisme dapat dibedakan menjadi 2 kelompok,
yaitu : mikroorganisme autotrof dan heterotrof. Mikroorganisme autotrof adalah mikroorganisme yang
menggunakan karbon anorganik (CO2) sebagai sumber karbonnya, sedangkan mikroorganisme heterotrof
memerlukan sumber karbon organik, misalnya glukosa.
Sumber nitrogen, mikroorganisme mengambil sumber N dalam bentuk gas nitrogen, amonium,garam nitrat
atau berupa N dari senyawa organic.
Elemen non metal, erutama sulfur dan fosfor.
Elemen metal, terdiri dari Ca2+,Zn2++, Na, Cu2+,, Mn2+ ,Mg2+, Fe2+ dalam bentuk garam-garam
anorganik. Ion-ion ini berperan penting dalam osmoregulasi, mengatur aktivitas enzim, dan transfer
elektron.
Vitamin, penting dalam pertumbuhan sel dan diperlukan dalam jumlah sedikit. Juga berperan sebagai
koenzim.
Air, semua sel memerlukan air dalam mediumnya sebagai pelarut, sehingga nutrien dengan berat molekul
rendah dapat melewati membran sel
2.4 Macam-macam waktu generasi pertumbuhan mikroba
Waktu generasi adalah waktu yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk meningkatkan jumlah sel menjadi
dua kali lipat jumlah semula. Selang waktu yang dibutuhkan bagi sel untuk membelah diri menjadi dua kali lipat
disebut sebagai waktu generasi. Waktu generasi pada setiap bakteri tidak sama, ada yang hanya memerlukan 20
menit bahkan ada yang memerlukan sampai berjam-jam atau berhari-hari (Sumarsih,2003).
Pertumbuhan dapat diamati dari meningkatnya jumlah sel atau massa sel. Pada umumnya maka pertumbuhan
dapat diukur dari bertambahnya jumlah sel. Waktu yang diperlukan oleh sejumlah sel atau massa sel menjadi dua
kali jumlah/massa sel semula disebut doubling time atau waktu penggandaan. Waktu penggandaan tidak sama antara
berbagai mikrobia, dari beberapa menit, beberapa jam sampai beberapa hari tergantung kecepatan pertumbuhannya.
Kecepatan pertumbuhan merupakan perubahan jumlah atau massa sel per unit waktu (Sumarsih, 2003).
Rumus dari waktu generasi adalah sebagai berikut:
Pertumbuhan sel mikroba dengan adanya bertambahnya jumlah sel atau massa sel merupakan hal yang penting
dalam fungsi mikrobia :
a.Bakteri : membelahdiridalamwaktu 20 30 menit
b.Fungi : 90 - 120 menit
c.Kapang : 4 - 8 jam
a.Jika sejumlah sel mikroba (Xo) dibiakkan dalam waktu (t) pada suatu medium, maka sel akan membelah dan
jumlahnya akan bertambah menjadi Xt
b.Pertambahan jumlah sel berhubungan dengan laju pertumbuhan serta waktu generasi sel tersebut membelah
Fase dalam pertumbuhan telah dikenal luas oleh ahli mikrobiologi. Terdapat 4 fase pertumbuhan bakteri ketika
ditumbuhkan pada kultur curah (batch culture), yaitu fase adaptasi (lag phase), fase perbanyakkan (exponential
phase), fase statis (stationer phase), dan fase kematian (death phase) (Purwoko, 2007). Kurva nya adalah sebagai
berikut:
Menurut Schlegel (1994) bahwa medium untuk perkembangan atau pembiakan mikroorganisme. Media berfungsi
untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah
mikroba, dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari
kontaminasi pada media. Beberapa media yang sering digunakan antara lain sebagai berikut:
1. Faktor Fisik
Faktor-faktor fisik yang mempengaruhi
pertumbuhan mikroorganisme yaitu temperatur,
pH, tekanan osmotik, oksigen, dan cahaya atau
radiasi.
Temperatur
Temperatur merupakan salah satu faktor yang
penting di dalam kehidupan.Temperatur
menentukan aktivitas enzim yang terlibat dalam
aktivitas kimia.Peningkatan temperatur
sebesar 10*C dapat meningkatkan aktivitas
enzim sebesar dua kali lipat. Beberapa jenis mikroba dapat hidup di daerah temperatur yang luas sedang jenis
lainnya pada daerah yang terbatas.Pada umumnya batas daerah tempetur bagi kehidupan mikroba terletak di antara
0*C dan 90*C, sehingga untuk masing-masing mikroba dikenal nilai temperatur minimum, optimum dan
maksimum. Temperatur minimum suatu jenis mikroba ialah nilai paling rendah dimana kegiatan mikroba masih
berlangsung.Temperatur optimum adalah nilai yang paling sesuai atau baik untuk kehidupan mikroba.Temperatur
maksimum adalah nilai tertinggi yang masih dapat digunakan untuk aktivitas mikroba tetapi pada tingkatan kegiatan
fisiologi yang paling minimal. Ada spesies yng mati setelah mengalami pemanasan beberapa menit didalam medium
pada temperature 60*C; sebaliknya bakteri yang membentuk spora seperti genus Bacillus dan genus Clostridium
tetap hidup setelah dipanasi dengan uap 100*C atau lebih selama 30 menit.Golongan bakteri yang dapat hidup pada
batas-batas temperature yang sempit, misalnya Gonococcus yang hanya dapat hidup pada kisaran 30-40*C.
Golongan mikroba yang memiliki batas temperatur minimum dan maksimum tidak telalu besar, disebut stenotermik,
tetapi Escherichia coli tumbuh pada kisaran temperatur 8-46*C, sehingga beda (rentang) antara temperatur
minimum besar, inilah yang disebut golongan euritermik. Bila mikroba dipiara dibawah temperatur minimum atau
sedikit diatas temperatur maksimum tidak segera mati, melainkan dalam keadaan dormansi (tidur). Berdasarkan
daerah aktivitas temperatur, mikroba di bagi menjadi 3 golongan, yaitu:
a) Mikroba psirkofilik (kryofilik) adalah golongan mikroba yang dapat tumbuh pada daerah temperatur
antara 0*C sampai 30*C, dengan temperatur optimum 15*C. kebanyakan golongan ini tumbuh d tempat-
tempat dingin, baik di daratan maupun di lautan.
b) Mikroba mesofilik adalah golongan mikroba yang mempunyai temperatur optimum pertumbuhan antara
25*C-37*C minimum 15*C dan maksimum di sekitar 55*C. umumnya hidup di dalam alat pencernaan,
kadang-kadang ada juga yang dapat hidup dengan baik pada temperatur 40*C atau lebih.
c) Mikroba termofilik adalah golongan mikroba yang dapat tumbuh pada daerah temperature tinngi, optimum
55*C-60*C, minmum 40*C, sedangkan maksimum 75*C. golongan ini terutama terdapat di dalam sumber-
sumber air panas dan tempat-tempat lain yang bertemperatur lebih tinggi dari 55*C.
pH
pH merupakan indikasi konsentrasi ion hidrogen, peningkatan konsentrasi ion hidrogen dapat menyebabkan ionisasi
gugus-gugus protein, amino dan karboksilat. Hal ini dapat menyebabkan denaturasi protein yang mengganggu
pertumbuhan sel. Mikroba umumnya menyukai pH netral (pH 7).Beberapa bakteri dapat hidup pada pH tinggi
(medium alkalin).Contohnya adalah bakteri nitrat, rhizobia, actinomycetes, dan bakteri pengguna urea.Hanya
beberapa bakteri yang bersifat toleran terhadap kemasaman, misalnya Lactobacilli, Acetobacter, dan Sarcina
ventriculi.Bakteri yang bersifat asidofil misalnya Thiobacillus.J amur umumnya dapat hidup pada kisaran pH
rendah.Apabila mikroba ditanam pada media dengan pH 5 maka pertumbuhan dominasi oleh jamur, tetapi apabila
pH media 8 maka pertumbuhan didominasi oleh bakteri Berdasarkan pH-nya mikroba dapat dikelompokkan
menjadi 3 yaitu:
a) mikroba asidofil, adalah kelompok mikroba yang dapat hidup pada pH 2,0-5,0,
b) mikroba mesofil (neutrofil), adalah kelompok mikroba yang dapat hidup pada pH 5,5-8,0, dan
c) mikroba alkalifil, adalah kelompok mikroba yang dapat hidup pada pH 8,4-9,5.
Tekanan osmotik
Osmosis merupakan perpindahan air melewati membran semipermeabel karena ketidakseimbangan material terlarut
dalam media. Dalam larutan hipotonik air akan masuk ke dalam sel mikroorganisme, sedangkan dalam larutan
hipertonik air akan keluar dari dalam sel mikroorganisme sehingga membran plasma mengkerut dan lepas dari
dinding sel (plasmolisis), serta menyebabkan sel secara metabolik tidak aktif. Berdasarkan tekanan osmosis yang
diperlukan dapat dikelompokkan menjadi:
a) mikroba osmofil, adalah mikroba yang dapat tumbuh pada kadar gula tinggi, contohnya adalah beberapa jenis
khamir. Khamir osmofil mampu tumbuh pada larutan gula dengan konsentrasi lebih dari 65 % wt/wt (aw =
0,94).
b) mikroba halofil, adalah mikroba yang dapat tumbuh pada kadar garam halogen yang tinggi, contohnya adalah
bakteri yang termasuk Archaebacterium, misalnya Halobacterium. Bakteri halofil ada yang mempunyai
membran purple bilayer, dinding selnya terdiri dari murein, sehingga tahan terhadap ion Natrium.
c) mikrobahalodurik, adalah kelompok mikroba yang dapat tahan (tidak mati) tetapi tidak dapat tumbuh pada
kadar garam tinggi, kadar garamnya dapat mencapai 30 %.
Oksigen
Berdasarkan kebutuhan oksigen, dikenal mikroorganisme yang bersifat aerob dan anaerob. Mikroorganisme aerob
memerlukan oksigen untuk bernapas, sedangkan mikroorganisme anaerob tidak memerlukan oksigen untuk
bernapas. Adanya oksigen pada mikroorganisme anaerob justru akan menghambat pertumbuhannya. Energi pada
mikroorganisme anaerob dihasilkan dengan cara fermentasi. Bakteri aerob dan anaerob dapat diidentifikasi dengan
menumbuhakan bakteri pada kultur cair. Bakteri obligat aerob yaitu berkumpul dibagian permukaan atas tabung
agar dapat memperoleh oksigen secara maksimal. Bakteri obligat anaerob yaitu berkumpul di dasar tabung untuk
menghindari oksigen. Bakteri fakultatif yaitu sebagian besar berkumpul di atas tabung karena harus melakukan
respirasi aerob.Mikroaerofil yaitu dengan berkumpul dibagian atas tabung tapi bukan bagian permukaan, bakteri ini
memerlukan oksigen dalam konsentrasi rendah. Bakteri aerotoleran yaitu tidak dipengaruhi oleh oksigen,bakteri ini
tersebar di seluruh tabung.
2. Faktor Kimia
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba yaitu seperti senyawa yang berupa desinfektan dan
antibiotik. Zat-zat yang hanya menghambat pembiakan bakteri dengan tidak sampai membunuhnya disebut zat
antiseptik atau zat baktetiostatik. Zat yang dapat membunuh bakteri disebut desinfektan, germisida atau bakterisida.
Desinfektan
a) Fenol Dan Senyawa-Senyawa Lain Yang Sejenis Larutan fenol 2 sampai 4% berguna bagi
desinfektan.Kresol atau kreolin lebih baik khasiatnya daripada fenol. Lisol ialah desinfektan yang berupa
campuran sabun dengan kresol; lisol lebih banyak digunakan daripada desinfektan-desinfektan yang lain.
b) Formaldehida (CH2O)
Suatu larutan formaldehida 40% biasa disebut formalin.Desinfektan ini banyak sekali digunakan untuk membunuh
bakteri, virus, dan jamur.
o Alkohol Etanol murni itu kurang daya bunuhnya terhadap bakteri.Jika dicampur dengan air murni, efeknya
lebih baik.Alcohol 50 sampai 70% banyak digunakan sebagai desinfektan.
o Yodium Yodium-tinktur, yaitu yodium yang dilarutkan dalam alcohol, banyak digunakan orang untuk
mendesinfeksikan luka-luka kecil.Larutan 2 sampai 5% biasa dipakai.
o Klor Dan Senyawa Klor Klor banyak digunakan untuk sterilisasi air minum.
zat warna
Beberapa macam zat warna dapat menghambat pertumbuhan bakteri.Pada umumnya bakteri gram positif iktu
lebih peka terhadap pengaruh zat warna daripada bakteri gram negative. Hijau berlian, hijau malakit, fuchsin
basa, kristal ungu sering dicampurkan kepada medium untuk mencegah pertumbuhanbakteri gram positif.
Kristal ungu juga dipakai untuk mendesinfeksikan luka-luka pada kulit.
detergen
Sabun biasa itu tidak banyak khasiatnya sebagai obat pembunuh bakteri, tetapi kalau dicampur dengan
heksaklorofen daya bunuhnya menjadi besar sekali.Sejak lama obat pencuci yang mengandung ion (detergen)
banyak digunakan sebagai pengganti sabun.Detergen bukan saja merupakan bakteriostatik, melainkan juga
merupakan bakterisida.Terutama bakteri yang gram positif itu peka sekali terhadapnya.
Sulfonamida
Sejak 1937 banyak digunakan persenyawaan-persenyawaan yang mengandung belerang sebagai penghambat
pertumbuhan bakteri namun tidak merusak jaringan manusia.Terutama bangsa kokus seperti Streptococcus yang
menyerang tenggorokan, Pneumococcus, Gonococcus , dan Meningococcus sangat peka terhadap sulfonamida.
Antibiotik
Antibiotik yang efektif bagi banyak spesies bakteri, baik kokus, basil, maupun spiril, dikatakan mempunyai
spektrum luas.Sebaliknya, suatu antibiotik yang hanya efektif untuk spesies tertentu, disebut antibiotik yang
spektrumnya sempit.Pinisilin hanya efektif untuk membrantas terutama jenis kokus, oleh karena itu penisilin
dikatakan mempunyai spektrum yang sempit.Tetrasiklin efektif bagi kokus, basil dan jenis spiral tertentu, oleh
karena itu tetrasiklin dikatakan mempunyai spektrum luas. Sebelum suatu antibiotik digunakan untuk keperluan
pengobatan, maka perlulah terlebih dahulu antibiotik itu diuji efeknya terhadap spesies bakteri tertentu.
Garam
Garam Logam
Garam dari beberapa logam berat seperti air raksa dan perak dalam jumlah yang kecil saja dapat membunuh
bakteri.Kelemahannya adalah garam dari logam berat ini mudah merusak kulit. Meskipun demikian orang masih
bisa menggunakan merkuroklorida (sublimat) sebagai desinfektan.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengukur atau menghitung jumlah jasad renik, yaitu :
1. Perhitungan jumlah sel
A. Hitungan mikroskopik, dimana cara perhitungan mikroskopik dibagi menjadi dua metode, yaitu :
a. Metode Petroff-Hausser Metode Petroff-Hausser dengan menghitung mikroskopik dilakukan dengan
pertolongan kotak-kotak skala.
b. Metode breed Metode ini digunakan untuk menganalisis susu yang mengandung bakteri dalam jumlah
tinggi. Cara ini merupakan cara cepat, yaitu menghitung bakteri langsung dengan menggunakan mikroskop.
B.Hitungan cawan Apabila sel microbe yang masih hidup ditumbuhkan pada medium, maka microbe tersebut akan
berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung, dan kemudian dihitung tanpa menggunakan
mikroskop.
C.MPN (Most Probable Number) Metode MPN dengan menggunakan medium cair di dalam tabung reaksi.
Perhitungan MPN berdasarkan pada jumlah tabung reaksi yang positif, yakni ditumbuhi oleh microbe setelah
inkubasi pada suhu dan waktu tertentu
Menurut Anonim (2013:24) bahwa adanya peranan dalam member suatu keuntungan dan kerugian dalam suatu
mikroba bagi lingkungan yang ada. Hal ini jelas terlihat bahwa semua mikroba tidaklah hanya yang negative saja
peranannya. Ternyata denga contoh dibawah ini ada yang bersifatpositif bagi lingkungan dan kelangsungan
hidupnya:
1. Mikroba Air Kehadiran mikroba di dalam air dapat menguntungkan tetapi juga dapat merugikan. Beberapa
keuntungan mikroba dalam air antara lain :
Banyak plankton, baik fitoplankton ataupun zooplankton yang merupakan makanan utama ikan, sehingga
kehadirannya merupakan tanda kesuburan perairan tersebut. Jenis-jenis mikroalgae misalnya adalah:
Chlorella, Hydrodyction, Pinnularia, Scenedesmus, Tubellaria.
Berperan sebagai jasad ”dekomposer”, artinya jasad tersebut mempunyai kemampuan untuk mengurai atau
merombak senyawa yang berada dalam badan air. Sehingga kehadirannya dimanfaatkan dalam pengolahan
buangan di dalam air secara biologis.
Penghasil oksigen, karena pada umumnya mikroalgae mempunyai klorofil, sehingga dapat melakukan
fotosintesis. Di dalam air, kegiatan fotosintesis akan menambah jumlah oksigen, sehingga nilai kelarutan
oksigen akan naik/ber-tambah, ini yang diperlukan oleh kehidupan di dalam air.
Kehadiran senyawa hasil rombakan bakteri atau fungi dimanfaatkan oleh jasad pemakai. Tanpa adanya
jasad pemakai kemungkinan besar akumulasi hasil uraian tersebut dapat mengakibatkan keracunan
terhadap jasad lain, khususnya ikan. Sedangkan kerugian adanya mikroba dalam air antara lain :
a) Jika di dalam badan air terdapat mikroba penyebab penyakitakan membahayakan, seperti: Salmonella
(penyebab penyakit tifus/paratifus), Shigella (penyebab penyakit disentri basiler), Vibrio (penyebab
penyakit kolera), Entamoeba (penyebab disentri amuba).
b) Dapat ditemukan mikroba penghasil toksin seperti : Clostridium yang hidup anaerobik, yang hidup aerobik
misalnya : Pseudomonas, Salmonella, Staphyloccus, serta beberapa jenis mikroalgae seperti Anabaena dan
Microcystis
c) Sering didapatkan warna air bila disimpan cepat berubah. Ini disebabkan oleh adanya bakteri besi misal
Crenothrix yang mempunyai kemampuan untuk mengoksidasi senyawa ferro menjadi ferri.
d) Di pemukiman baru yang asalnya persawahan, kalau air pompa disimpan menjadi berbau disebabkan
oleh adanya bakteri belerang misal Thiobacillus yang mempunyai kemampuan mereduksi senyawa sulfat
menjadi H Dapat menyebabkan warna air berubah menjadi berwarna hijau, biru-hijau atau warna-warna
lain yang sesuai dengan warna yang dimiliki oleh mikroalgae. Bahkan suatu proses yang sering terjadi
pada danau atau kolam yang besar yang seluruh permukaan airnya ditumbuhi oleh algae yang sangat
banyak dinamakan blooming. Biasanya jenis mikroalgae yang berperan didalamnya adalah Anabaena
flosaquae dan Microcystis aerugynosa.
2. Mikroba Tanah Tanah merupakan campuran yang terdiri bahan organik, anorganik, air, udara yang semuanya
tercampur. Secara langsung dan tidak langsung bahwa buangan dari manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad
hidup yang lain dibuang dan dikubur dalam tanah.Populasi mikrobe di dalam tanah terbagi menjadi tiga
golongan besar yaitu : Golongan Autohtonus, Golongan Zimogenik dan Golongan Transien.
3. Mikroba Udara Flora mikrobe yang ada bersifat sementara dan beragam. Jumlah dan tipe mikrobe yang
mencemari udara ditentukan oleh sumber pencemaran di dalam lingkungan, misalnya dari saluran pernafasan
manusia disemprotkan melalui batuk dan bersin.
a. Bakteri : Bacillus, Stapbylococcus, Pseudomonas
b. Kapang : Aspegillus, Mucor, Rhizopus, Penicillium, Trichoderma
c. Khamir : Candida, Saccharomyces, Paecylomyces
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://mydokterhewan.blogspot.com/2015/01/media-pertumbuhan-buatan-mikrobiologi.html
https://ibs.co.id/id/mengenal-jenis-jenis-media-mikrobiologi/
https://translate.google.com/translate?
u=https://en.wikipedia.org/wiki/Growth_medium&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=search