Anda di halaman 1dari 42

METABOLISME

VITAMIN

OLEH : SITI MAS’ODAH,S.Pd.,M.Gizi


VITAMIN
• Definisi
Vitamin (bahasa Inggris: vital
amine, vitamin) adalah
sekelompok senyawa organik ber
bobot molekul kecil yang memiliki
fungsi vital dalam
metabolisme setiap organisme, y
ang tidak dapat dihasilkan oleh
tubuh.
Fungsi
• dari sisi enzimologi : vitamin adalah kofaktor
dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh
enzim.
• Diperlukan sdkt dlm diet,ttp esensial utk reaksi
metabolisme dlm sel &penting digunakan
tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang secara normal.
• Jd ; vitamin berperan mengatur metabolisme,
mengubah lemak & Karbohidrat  energy,
mengatur pbtkn tulang & jaringan
• Vitamin nutrisi tanpa kalori yang penting
dan dibutuhkan untuk metabolisme tubuh.
Pada manusia, vitamin ǂ diproduksi tubuh,
 makanan sehari-hari.
• Fungsi khusus ; kofaktor (elemen
pembantu) untuk reaksi enzimatik. juga
berperan  berbagai macam fungsi tubuh
lainnya ; regenerasi kulit, penglihatan,
sistem susunan syaraf dan sistem
kekebalan tubuh dan pembekuan darah.
PENGELOMPOKAN
• Larut Air : B & C  jk lebih dlm tubuh,tdk
disimpan  dikeluarkan system
pembuangan tubuh
• Larut lemak/minyak : A, D,E,&K berlebih
akan disimpan dlm tubuh  tdk boleh
berlebih  racun/toxic
METABOLISME
• Definisi : segala proses reaksi kimia yg tjd
ddlm makhluk hidup, mulai bersel satu yg sgt
sederhana ex.bakteri, protozoa, jamur,
tumbuhan, hewan; sampai yg susunan
tubuhnya kompleks manusia. Dlm proses ini,
makhluk hidup dpt mengubah &memakai
senyawa kimia dari sekitarnya untuk
mempertahankan hidupnya.
• Meliputi : proses sintesis (anabolisme) & proses
penguraian (katabolisme) senyawa /komponen
dlm sel hidup.
METABOLISME VITAMIN

• Seringkali vitamin dlm makanan/minuman


tdk dlm keadaan bebas (terikat) 
fisik/kimia  proses dlm lambung / usus
halus  penyerapan oleh usus ( vit larut
lemak diserap bersama lemak yg
dikonsumsi dlm usus)  proses &
mekanisme yg berbeda.
BEDA PENYERAPAN VIT
LARUT AIR & LEMAK
• Larut lemak : diserap secara difusi pasif  dlm
dinding usus digabung dg kilomikron (lipoprotein ) 
diserap system limfatik  bergabung dlm saluran
darah  hati.
• Vit larut lemak mempnyi peranan faali ttt dlm tubuh,
sebagian diabsorbsi bsm lipida lain abs perlu
empedu & pancreashati dg sist limpatik sbg bag
dr lipoprot  dsimpan dbbg jar.tubuh,tdk dkeluarkn
mll urin
• Larut air : tdk memiliki provitamin, diserap dg
proses difusi biasa, tdk disimpan dlm tubuh,
dieksresikan mll urin.
Sifat vitamin
• Vitamin yang larut dalam lemak memiliki sifat-sifat
umum, antara lain :
1.Tidak terdapat di semua jaringan
2.Tdr dr unsur-unsur C, H & O
3.Memiliki bentuk prekusor atau provitamin
4.Menyusun struktur jaringan tubuh
5. Diserap bersama lemak
6. Disimpan bersama lemak dalam tubuh
7. Diekskresi melalui feses
8. Kurang stabil jika dibandingkan vitamin B, dapat
dipengaruhi oleh cahaya, oksidasi dan lain sebagainya
• Vitamin yang larut dalam air memiliki sifat-
sifat umum, antara lain :
1.Tdk hny tersusun atas unsur-unsur C, H & O
2.Tdk memiliki provitamin
3.Tdpt di semua jaringan
4.Sbgi prekusor enzim-enzim
5.Diserap dengan proses difusi biasa
6.Tdk disimpan secara khusus dalam tubuh
7. Diekskresi melalui urin
8.Relatif lebih stabil, namun pada temperatur
berlebihan menimbulkan kelabilan
• Proses dan mekanisme penyerapan
vitamin dalam usus halus diperlihatkan
pada tabel berikut:
Jenis Vitamin Mekanisme Penyerapan

Vitamin A, D, E, K dan beta-karoten Dari micelle, secara difusi pasif, digabungkan


dengan kilomikron, diserap melalui saluran
limfatik.
Vitamin C Difusi pasif (lambat) atau menggunakan
Na+(cepat)
Vitamin B1 (Tiamin) Difusi pasif (apabila jumlahnya dalam lumen
usus sedikit), dengan bantuan Na+ (bila
jumlahnya dalam lumen usus banyak).
Vitamin B2 (Riboflavin) Difusi pasif

Niasin Difusi pasif (menggunakan Na+)

Vitamin B6 (Piridoksin) Difusi pasif

Folasin (Asam Folat) Menggunakan Na+

Vitamin B12 Menggunakan bantuan faktor intrinsik (IF) dari


lambung.
METABOLISME VIT. A

• Sebagian dari retinol yang akan disimpan,


diubah menjadi Retinol Retinal
Oksidasi → Oksidasi
reversible irreversible
Asam Retinoat atau terkonyugasi sebagai
retinil glukoronat atau retinil fosfat
• Setelah asam retinoat terbentuk, maka akan
berkonversi menjadi bentuk yang siap untuk
dikeluarkan melalui urine atau melalui
empedu
Storage vit.A

• Bentuk retinol yang tidak di metabolisme atau


ditranspor dari hati, akan diesterifikasi kembali
untuk kemudian disimpan (storage) di parenkhim
sel hati atau 80 –95% disimpan sebagai cadangan
(reserve) pada sel stelat peri-sinusoidal
• Vitamin A di deposit di hati (50 –80%), juga di
jaringan adiposa, paru-paru, ginjal dalam bentuk
retinil ester, khususnya retinil palmitat
• Cadangan Vitamin A di hati terikat pada cellular
retinol binding protein(CRBP)
lanjutan

• Cadangan vitamin A dibutuhkan untuk


mencegah defisiensi, terutama pada saat
asupan vitamin A rendah
• Kadar vitamin A plasma
→menggambarkan asupan sehari-hari
dan cadangan vitamin A di hati.
Metabolisme Karatenoid

• Karotenoid pada jaringan umumnya akan


teroksidasi dan terdegradasi → sehingga
komponen tersebut kehilangan fungsi
biologis aktifnya
METABOLISME VIT.D
Vitamin D dari makanan diserap -proksimal usus halus.
vitamin D digabungkan dengan kilomikron 
diangkut dalam sistem limfatik vitamin D dilepaskan,
dari kilomikron  masuk ke saluran darah.
Di dalam plasma darah, vitamin D diikat oleh suatu
protein pentransport, yaitu vitamin D-binding protein
(DBP) atau globulin. Melalui saluran darah tersebut,
vitamin D ditransportasikan ke hati dan oleh
mikrosom/mitokondria hati, vitamin D3 dihidroksilasi
pada posisi ke-25, menjadi kalsidiol (calcidiol, atau
25-hidroksi-kolekalsiferol/ 25-hidroksi vitamin D3 )
dengan bantuan enzim 25-D3-hidroksilase 
memasuki sirkulasi menuju ginjal.
Kalsium darah tinggi  kelenjar gondok (tiroid)
mengeluarkan hormon kalsitonin (calcitonin) yang
akan mengubah kalsidiol menjadi 24,25-dihidroksi
vitamin D3 dengan adanya peran enzim 24-
hidroksilase yang menghidrolisis 25-hidroksi
vitamin D3 pada posisi 24.
Metabolit 24,25-dihidroksi vitamin D3 ini adalah
bentuk vitamin D inaktif, berkepentingan dalam
peningkatan absorbsi kalsium dari usus, tetapi
menurunkan kalsium dan fosfor serum untuk
meningkatkan mineralisasi tulang.
`
Bila kadar kalsium darah rendah  kelenjar
paratiroid mengeluarkan hormon parathormon
yang akan merubah kalsidiol menjadi kalsitriol 
terjadi di mitokondria tubulus proksimalis ginjal,
dimana 25-hidroksi vitamin D3 mengalami
hidroksilasi pada posisi ke-1 menjadi 1α- 25-
dihidroksi vitamin D3, dengan bantuan enzim 1α-
hidroksilase.
Senyawa 1α-25-dihidroksi vitamin D3 inilah yang
merupakan metabolit vitamin D3 yang paling kuat
dan berperan dalam meningkatkan absorbsi
kalsium dalam usus dan reabsorbsi kalsium dalam
ginjal.
VITAMIN E
METABOLISME
Sekitar 20-80 persen dari vitamin E yang dikonsumsi
diserap di bagian atas usus halus dalam bentuk misel
yang pembentukannya bergantung pada garam empedu
dan lipase pankreas. Penyerapan vitamin E dibantu oleh
trigliserida dan dihambat oleh asam lemak rantai
panjang ganda tidak jenuh.

Mekanisme transportasi vitamin E dimulai dari mukosa


usus halus, masuk ke dalam sistem limfa, dan
selanjutnya dibawa menuju ke hati. Dari hati, bentuk
alfatokoferol dibawa oleh VLDL (very low density
lipoprotein) masuk ke dalam plasma, sedangkan
gamatokoferol dikeluarkan melalui empedu.
Lanjutan
Di dalam plasma, vitamin E diterima oleh sel-sel reseptor
dan kemudian masuk ke dalam membran sel. Vitamin E
diakumulasikan di bagian-bagian sel dengan radikal
bebas paling banyak terbentuk, yaitu di mitokondria dan
retikulum endoplasma.
Vitamin E diangkut ke dalam darah oleh lipoprotein
plasma dan eritrosit, kemudian dibawa ke liver oleh
kilomikron. Pada proses katabolisme kilomikron yang
terjadi di dalam sistem sirkulasi, vitamin E diubah
menjadi high density lipoprotein (HDL), yang kemudian
dapat diubah lagi menjadi LDL (low density lipoprotein)
dan VLDL. Selanjutnya, vitamin E disimpan di dalam hati
dan jaringan lemak
.
METABOLISME VITAMIN
 Penyerapan vitamin K dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi
penyerapan lemak, antara lain cukup Tidaknya sekresi empedu dan
pankreas yang diperlukan untuk penyerapan vitamin K.
 Hanya sekitar 40 -70% vitamin K dalam makanan dapat diserap oleh usus.
 Setelah diabsorbsi, vitamin K digabungkan dengan kilomikron, diangkut
melalui saluran limfatik, kemudian melalui saluran darah ditranportasi ke
hati.
 Sekitar 90% vitamin K yang sampai di hati disimpan dalam bentuk
menaquinone. Dari hati, vitamin K disebarkan ke seluruh jaringan tubuh
yang memerlukan melalui darah. Saat di darah, vitamin K bergabung
dengan VLDL dalam plasma darah.
 Setelah disirkulasikan berkali-kali, vitamin K dimetabolisme
menjadi komponen larut air dan produk asam empedu
terkonjugasi. Selanjutnya, vitamin K diekskresikan melalui
urin dan feses.
 Sekitar 20% dari vitamin K diewkskresikan melalui feses.
Pada gangguan penyerapan lemak, ekskresi vitamin K bisa
mencapai 70 -80 %.

METABOLISME VIT.C
Metabolisme vitamin C terdiri dari oksidasi, ekskresi dan regenerasi.
Hasil oksidasi vitamin C yang pertama adalah radikal bebas askorbil yang
biasa berubah secara reversibel menjadi bentuk vitamin C kembali atau akan
mengalami oksidasi ireversibel menjadi dehydro-L-ascorbid acid.
Vitamin C dapat juga mengalami oksidasi setelah bereaksi dengan
vitamin E atau radikal urat. Vitamin C dapat dengan mudah melepaskan
elektron karena oksidasi monovalenreversibel menjadi radikal askorbil,
sehingga dapat berperan dalam system redoks biokimia. Peranan vitamin C
sebagai antioksidan karena kemampuan bereaksi dengan radikal bebas : SOR,
anion superoksida dan radikal hidroksil.Vitamin C bersifat hidrofilik lebih
berperan menjadi proteksi sel di dalam sitosol dengan cara menurunkan
semistabil radikal kromanoksil dan meregenerasi vitamin E (Carr 1999).
Efisiensi antioksidan vitamin C sangat besar pada
konsentrasi vitamin yang rendah, pada kondisi tersebut reaksi
yang predominan adalah reaksi pemutus. Pada konsentrasi tinggi,
vitamin C menghambat secara signifikan reaksi rantai yang
berlanjut antara asam askorbil dan molekul oksigen. Fungsi
metabolik vitamin C sebagai kofaktor enzim (hydroxilating
enzymes), agenprotektif (hydroxylases pada biosintesis
collagen), dan sebagai radikal yang bereaksi dengan metal ion
(Carr 1999).
Vitamin C dapat diabsorpsi secara aktif dan mungkin pula
secara difusi pada bagian atas usus halus lalu masuk ke peredaran
darah melalui vena porta. Rata-rata absorpsi adalah 90% untuk
konsumsi antara 20 dan 120 mg sehari. Konsumsi tinggi sampai
12 mg (sebagai pil) hanya diabsorpsi sebanyak 16%.Vitamin C
kemudian dibawa ke semua jaringan. Konsentrasi tertinggi adalah
didalam jaringan adrenal, pituitari dan retina (Almatsier 2004).
METABOLISME VIT B1
• Tiamin dari makanan setelah dicerna
• Diserap langsung oleh usus dan ke dalam saluran darah
(penyerapan maksimum 2,5 – 5 mg tiamin per hari)
• Pada jumlah kecil diserap melalui proses yang memerlukan
energy dan bantuan natrium
• Pada jumlah besar diserap secara difusi pasif.
• Kelebihan tiamin dikeluarkan lewat urine.
• Metabolisme tiamin adalah 2- metal – 4 – amino – 5 –
primidin dan asam 4 - metil – tiazol – 5 – asetat.
• Tubuh manusia dewasa menyimpan tiamin sekitar 30 – 70 mg
• sekitar 80% terdapat sebagai TPP (tiamin pirofosfat).
METABOLISME VIT B2
• Riboflavin dibebaskan dari ikatan-ikatan
protein sebagai FAD dan FMN di dalam
lambung yang bersuasana asam. FAD dan
FMN kemudian di dalam usus halus di
hidrolisis oleh enzim-enzim pirosfosfatase
dan fosfatase menjadi riboflavin bebas.
Riboflavin di absorpsi dibagian atas usus
halus secar aktif oleh proses yang
membutuhkan natrium untuk kemudian
mengalami fosforilasi hingga menjadi FMN di
dalam mukosa usus.
• Riboflavin dan FMN dalam aliran darah
sebagian besar terikat pada albumin dan
sebagian kecil pada imonoglobulin G.
Riboflavin dan metabolitnya terutama
disimpan didalam hati, jantung dan ginjal.
Simpanan riboflavin terutama dalam bentuk
FAD yang mewakili 70-90% vitamin tersebut.
Konsentrasinya lima kali FMN dan lima puluh
kali riboflavin. Sebanyak 200 g riboflavin dan
metabolismenya dikeluarkan melalui urin tiap
hari. Jumlahnya bergantung pada konsumsi
dan kebutuhan jaringan
Metabolisme vitamin B3
• Niasin dan prekursor nya mudah larut dalam air
dan dengan sendirinya mudah diserap diusus,
masuk ke porta, kemudian ke hati. NAD dan NADP
banyak terdapat dalam sel, terutama hati,
jantung, ginjal, otot skiet, dan otot polos.
Niasin d ekresikan ke urin sebagai N metil
niasinnamida, piridon. Metabolisme niasin
menghasilkan CO2 yang dikeluarkan ke paru-paru.
Metabolisme Vitamin B7
• Vitamin yang terikat protein ini dihidrolisis
menjadi biosistin yang diabsorbsi bersama
biotin bebas dalam usus. Biotin diabsorbsi
dalam usus halus serta disimpan atau
digunakan dalam bentuk aktif 5 adenilat di
dalam hati, otot dan ginjal
• Biosistin dihidrolisis menjadi biotin di
dalam plasma
• Biotin dan metabolit >> dikeluarkan lewat
urin
• Biotin dapat disintesis di usus besar
Metabolisme Vitamin B9
• Folat yang dalam bentuk poliglutamat
harus dihidrolisis menjadi monoglutamat di
mukosa usus yang dibantu oleh Zn.
• Setelah dihidrolisis monoglutamat folat
diikat oleh reseptor folat khusus pada
mikrofili usus, folat diubah menjadi 5-metil
tetrahidrofolat dan dibawa ke hati untuk
disimpan dalam jumlah kecil.
• Di hati folat diubah menjadi asam
tetrahidrofolat (THFA) mengeluarkan
gugus metil yang digunakan untuk
metionin
• Tetrahidrofolat kemudian bereaksi dengan
enzim poliglutamat sintase membentuk
poliglutamil folat yang bereaksi dengan
berbagai enzim penting
• Folat yang meninggalkan hati bersirkulasi
dalam plasma dan empedu dan digunakan
oleh sumsum tulang, kemudian folat
bersirkulasi sebagai poliglutamat dalam
sel darah merah
• Folat dikeluarkan dalam feses dan urin
• Umur simpanan folat adl ± 100 hari dan
habis dalam 140 hari
Metabolisme Vitamin B12
• Sebanyak 70% vitamin B12 yang
dikonsumsi dapat diabsorbsi namun jika
konsumsi melebihi 5x AKG
penyerapannya malah menurun s/d 10%
• Di lambung vitamin B12 dibebaskan dari
ikatannya dengan protein untuk cairan
lambung dan pepsin kemudian diikat
kembali oleh protein (faktor R) di lambung
• Vitamin B12 dilepas dari faktor R di usus
halus bernuansa alkali kemudian diikat
oleh faktor intrinsik (IF). Kompleks B12-IF
diikat reseptor khusus membran mikrovili
ileum usus dan diabsorbsi.
• Di dalam sel mukosa usus halus vitamin
B12 dilepas dan dipindah ke protein
transkobalamin II (TC 2) untuk dibawa ke
hati. Setelah 8-12 jam dihati vitamin B12
yang terikat transkobalamin II dibawa ke
jaringan tubuh
• Vitamin B12 yang terdapat dalam cairan
empedu & sekresi saluran cerna yang lain
disalurkan kembali melalui sistem
enterohepatik sehingga dapat
dipergunakan lagi sampai 10 tahun
lamanya

Anda mungkin juga menyukai