Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BIOKIMIA

VITAMIN B7 (BIOTIN)

DISUSUN OLEH :

Rizqa Ika Fitriyani (I1D018005)


Ellin Evitha Sari (I1D018029)
Intan Anggita Dewi (I1D018032)
Tania Gita Arofani (I1D018038)
Indah Amalia Safira (I1D018048)

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


PURWOKERTO
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Biotin (Vitamin B7 atau vitamin H) adalah kofaktor yang dibutuhkan untuk
enzim karboksilase menjadi aktif dan bergabung bersama holocarboxylase synthase
(Goldberg, 2010). Biotin merupakan salah satu bagian dari kelompok vitamin B
kompleks dan tergolong vitamin yang larut dalam air, dimana kandungan biotin
dalam tubuh berperan dan menjadi nutrisi yang penting untuk pertumbuhan kuku,
dan rambut serta dalam proses metabolisme Biotin merupakan derivat imidazol yang
tersebar luas dalam berbagai makanan alami. Biotin berfungsi sebagai koenzim pada
reaksi-reaksi yang menyangkut penambahan atau pengeluaran karbon dioksida
kepada atau dari senyawa aktif. Sintesis dan oksidasi asam lemak memerlukan biotin
sebagai koenzim.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan Vitamin B7?
2. Apa sajakah sumber, fungsi dan efek dari Vitamin B7?
3. Bagaimanakah metabolisme dan pengukuran dari Vitamin B7?

1.3 Tujuan Masalah


Tujuan umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia Gizi.
Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Vitamin B7.
2. Untuk mengetahui sumber, fungsi, dan efek dari Vitamin B7.
3. Untuk mengetahui metabolisme dan pengukuran dari Vitamin B7.
BAB II
ISI

2.1. Pengertian Biotin


Biotin pertama kali ditemukan dan diisolasi oleh Kogl (1942) dan struktur
biotin dijelaskan oleh du Vigneaud. Disebut juga sebagai anti egg white injuri factor:
yaitu factor yang memperbaiki keadaan defisiensi yang dibuat pada hewan yang
diberi dengan putih telur yang banyak. (Girindra, 1990). Biotin (Vitamin B7 atau
vitamin H) adalah kofaktor yang dibutuhkan untuk enzim karboksilase menjadi aktif
dan bergabung bersama holocarboxylase synthase (Goldberg, 2010).
Biotin merupakan salah satu bagian dari kelompok vitamin B kompleks dan
tergolong vitamin yang larut dalam air, dimana kandungan biotin dalam tubuh
berperan dan menjadi nutrisi yang penting untuk pertumbuhan kuku, dan rambut
serta dalam proses metabolisme. Biotin merupakan derivat imidazol yang tersebar
luas dalam berbagai makanan alami. Karena sebagian besar kebutuhan manusia akan
biotin dipenuhi oleh sintesis dari bakteri intestinal, defisiensi biotin tidak disebabkan
oleh defisiensi ditarik biasa tetapi oleh cacat dalam penggunaan. Biotin merupakan
koenzim pada berbagai enzim karboksilase (Triana, 2006).

2.2. Struktur Kimia Biotin


Biotin memiliki rumus molekul C16H28N4O4S dan berat molekul nya 372,5
gram / molekul. Struktur kimia biotin adalah sebagai berikut :
2.3. Sumber Biotin
Biotin dapat ditemukan pada makanan dan juga diproduksi oleh flora usus
normal. Makanan dengan jumlah biotin tertinggi meliputi kacang-kacangan, biji-
bijian, nasi, dan kuning telur. Disarankan setiap hari asupan biotin dapat tercukupi
walau hingga saat ini belum ditetapkan berapa banyak yang harus dikonsumsi.
Kuning telur merupakan sumber biotin yang baik, tetapi putih telur mengandung
protein bernama avidin yang dapat dapat mengikat biotin dengan kuat sehingga
biotin tidak dapat diserap oleh tubuh. Namun, avidin dapat dirusak melalui proses
pemanasan, sehingga orang yang mengalami defisiensi biotin adalah orang yang
gemar mengonsumsi telur mentah dalam jumlah banyak (6 butir per hari) dan dalam
jangka waktu yang lama (Brody, 1999).

2.4. Fungsi Biotin


Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut
penambahan atau pengeluaran karbon dioksida kepada atau dari senyawa aktif.
Sintesis dan oksidasi asam lemak memerlukan biotin sebagai koenzim. Demikian
pula deaminasi, yaitu pengeluaran NH2 dari asam-asam amino tertentu, terutama
asam aspartat, treonin, dan serin serta sintesis purin yang diperlukan dalam
pembentukan DNA dan RNA membutuhkan biotin. Secara metabolik, biotin erat
kaitannya dengan asam folat, asam pantotenat, dan vitamin B12 (Almatsier, 2010).
Biotin berfungsi memindahkan karbon dioksida dalam sejumlah kecil reaksi:
asetil-KoA karboksilase, piruvat karboksilase, propionil-KoA karboksilase, dan
metilkrotonil-KoA karboksilase. Holokarboksilase sintetase mengatalisis
pemindahan biotin menjadi residu lisin apo-enzim untuk membentuk residu biositin
holoenzim. Zat antara reaktifnya adalah 1-N-karbosibiotin, yang dibentuk dari
bikarbonat dalam sebuah reaksi yang bergantung-ATP. Gugus karboksil kemudian
dipindahkan ke substrat untuk mengalami karboksilasi. Biotin juga memiliki peran
dalam mengatur siklus sel, yang bekerja dengan melakukan biotinilisasi pada protein
nukleus panting (Rodwell, 2018).
Biotin (Vitamin B7 atau vitamin H) adalah kofaktor yang dibutuhkan untuk
enzim karboksilase menjadi aktif dan bergabung bersama holocarboxylase synthase.
Kompleks enzim ini memainkan peran penting dalam beberapa proses metabolisme
termasuk glukoneogenesis, sintesis asam lemak, dan amino katabolisme asam.
Fungsi biotin dalam sintesis protein adalah produksi keratin yang memiliki
kontribusinya terhadap pertumbuhan kuku dan rambut yang sehat. Biotin dapat
ditemukan pada makanan dan juga diproduksi oleh flora usus normal. Kerontokan
rambut adalah terlepasnya rambut dari permukaan kulit kepala dan menyebabkan
kehilangan fungsi biologis rambut sebagai pelindung dari sinar matahari. Alopesia
adalah kerontokan rambut di bagian kepala pada wanita maupun pria (Goldberg,
2010). Menurut penelitian Trueb (2016) suplementasi biotin dengan dosis 5 mg
selama 3 bulan dapat menurunkan angka kejadian alopesia dengan dermatitis
seroboik.

2.5. Efek dari Biotin


Biotin atau dikenal juga sebagai Vitamin H adalah bagian dari kelompok
vitamin B kompleks. Vitamin ini menjadi populer di kalangan tertentu setelah
diketahui bahwa efek dari kekurangan vitamin ini bisa menyebabkan kebotakan.
Sebenarnya biotin adalah salah satu agen yang mengubah makanan kita menjadi
energi. Dalam kasus ini Anda tak perlu merasa khawatir kekurangan biotin karena
biotin hampir selalu ada dalam setiap asupan makanan kita. Manfaat biotin antara
lain:
1. Membantu tubuh melakukan metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak.
2. Membantu tubuh memproses glukosa sehingga tubuh bisa menghasilkan energi
dengan lebih efisien. Hal tersebut berarti biotin membantu mengurangi rasa
lelah saat melakukan proses metabolisme.
3. Dalam beberapa penelitian, biotin juga mampu menurunkan kadar gula dalam
darah sehingga baik untuk penderita diabetes (baik tipe insulin maupun tna
insulin).
4. Bisa digunakan sebagai penanda kesehatan rambut dan kulit. Biotin sangat
bermanfaat untuk kesehatan rambut, kulit dan kuku. Banyak orang melihat
peningkatan nyata dalam kesehatann rambut, kulit dan kuku setelah
mengonsumsi suplemen biotin.
5. Membantu membangun dan mempertahankan jaringan otot, sumsum tulang,
saraf, dan sistem.

➢ Kekurangan biotin: kekurangan biotin jarang terjadi pd manusia. Hal tersebut


bisa terjadi jika kita memakan putih telur mentah terlalu banyak karena putih
telur mentah bisa menetralkan kandungan biotin. Gejala kekurangan biotin
antara lain timbulnya rasa lelah, kurang nafsu makan, rasa enek dan muntah-
muntah, otot terasa sakit, kebotakan (khusus pada orang dewasa), kulit kering
dan bersisik, dan kesemutan.
➢ Overdosis biotin: sampai saat ini belum ada efek samping dari mengonsumsi
biotin secara berlebih. Karena larut air makan kelebihan vitamin ini bisa ikut
keluar Bersama urin dan feses.
➢ Risiko kehilangan biotin saat pengolahan: Biotin tahan panas, jadi tidak maslah
jika pengolahannya menggunakan cara yang biasanya asalkan jangan terlalu
lama merndamnya saat mencuci dan saat memasak, jangan membuang airnya
karena biotin larut air. Salah satu gejala kekurangan bitoin adalah kebotakan.

2.6. Metabolisme vitamin B7


Makanan yang mengandung Biotin masuk ke Mulut (proses Mekanik
mengunyah) masuk ke Esofagus lalu Lambung. Vitamin yang terikat pada protein
dihidrolisis menjadi biositin yang diabsorbsi bersama biostin dibagian atas usus
halus setelah itu Biostin dihidrolisis menjadi biotin di dalam plasma, Biotin
dikeluarkan melalui urin dalam jumlah 6-50μg/hari. Biotin di dalam usus dapat
disintesis oleh bakteri, sehingga ekskresi biotin melalui feses dapat mencapai 3-6
kali lebih besar dari pada konsumsi melalui makanan. Kebanyakan vitamin B7
dalam makanan berbentuk biositin. Vitamin B7 dimasukkan ke dalam enzim pada
proteolisis, selanjutnya kemudian dihidrolisis oleh biotinidase di cairan pankreas dan
sekresi mukosa usus untuk menghasilkan biotin bebas, serapan vitamin B7 dalam
enterosit tergantung pada pembawa natrium tetapi dihambat oleh biositin, biotin
terjadi dari usus proksimal. Hal ini membuktikan bahwa biotin dari sintesis mikroba
dalam usus besar dapat berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Biotin
diserap dari usus manusia.
➢ Transportasi Biotin
Mekanisme transportasi biotin ke hati dan jaringan lain setelah penyerapan
belum di ketahui secara jelas dan pasti. Biotinidase telah di identifkasi sebagai
kemungkinan sebagai protein biotin mengikat dalam plasma atau sebagai protein
transporter untuk membantu masuknya biotin ke dalam sel, serum biotin lebih
dari 80 persen terikat. Pembawa asam anion dengan spesifisitas relatif untuk
biotin menyerupai pembawa usus mucul sebagai media penyerapan oleh sel sel
hati
➢ Metabolisme dan ekskresi
Sekitar setengah dari biotin yang mengalami metabolisme menjadi
bisnorbiotin dan biotin sulfoksida sebelum di ekskresi. Biotin, bisnorbiotin, dan
biotin sulfoksida yang ada dalam proporsi molar sekitar 3:2:1 dalam urin manusia
dan plasma. Dua metabolit minor tambahan, bisnorbiotin metil keton dan biotin
sulfon, telah teridentifikasi dalam urin manusia. Peningkatan konsentrasi biotin di
serum dan ekskresi pada urin dan metabolitnya diperkirakan sesuai dengan
peningkatan konsumsi oral atau intravena dari biotin itu sendiri.

2.7. Pengukuran B7
Metode pengukuran:
• Pemeriksaan biotin jarang tersedia di rumah sakit.
• Diukur secara isotope dilution, enzyme immunoassay dan
chemiluminescence.
• Analisa kadar botin metoda mikrobio-logis dan bioassay.
Berikut ini adalah beberapa indokator bahwa tubuh kekurangan biotin:
1. Rambut rontok
Mengonsumsi biotin dan seng melalui mulut dapat mengurangi
kerontokan rambut.
2. Penyakit bawaan yang disebut penyakit basal ganglia biotin-tiamin-responsif.
Orang dengan kondisi ini mengalami episode perubahan kondisi mental
dan otot. Penelitian awal menunjukan bahwa mengambil biotin dan
tiamintidak mencegah episode ini lebih baik dari pada hanya mengambil
tiamin. Tetapi kombinasi ersebut dapat mempersingkat beberapa lama
episode berlangsung ketika terjadi.
3. Kuku rapuh
Mengambil biotin melalui mulut hingga satu tahun dapat meningkatkan
ketebalan kuku pada orang dengan kukurapuh.
4. Nyeri saraf diabetic
Penelitian awal menunjukan bahwa mengambil biotin melalui mulut atau
menerimanya sebagai suntikan dapat mengurangi nyeri saraf di kaki
penderita diabetes.
5. Kram otot terkait dengan dialysis.
Orang yang menerima dialysis cenderung mengalami kram otot.
Penelitian awal menunjukan bahwa mengambil biotin melalui mulut dapat
mengurangi kram pada orang – orang ini.
6. Sklerosis multiple
Penelitian awal menunjukan bahwa mengambil biotin dosis tinggi dapat
meningkatkan penglihatan dan mengurangi kelumpuhan parsial pada
beberapa orang dengan multiple sclerosis.
BAB III
KESIMPULAN

Biotin merupakan salah satu bagian dari kelompok vitamin B kompleks dan
tergolong vitamin yang larut dalam air, dimana kandungan biotin dalam tubuh berperan
dan menjadi nutrisi yang penting untuk pertumbuhan kuku, dan rambut serta dalam
proses metabolisme. Makanan dengan jumlah biotin tertinggi meliputi kacang-kacangan,
biji-bijian, nasi, dan kuning telur. Vitamin ini menjadi populer di kalangan tertentu
setelah diketahui bahwa efek dari kekurangan vitamin ini bisa menyebabkan kebotakan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2010). A-Z multivitamin untuk anak & remaja. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Almatsier, Sunita. (2001). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Almatsier, Sunita. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Brody T. (1999). Nutritional Biochemistry. 2nd ed. California: Academic Press.
Dakshinamurti, K. (2005). Biotin – pengatur ekspresi gen. J Nutr.Biochem. 16 (7): 419-
423.
Daniells, S. dan Hardy, G. (2010). Rambut rontok dalam nutrisi parenteral jangka panjang
atau rumah: adakah defisiensi makronutrien yang harus disalahkan?.
Curr.Opin.Clin.Nutr.Metab Care. 13(6): 690-697.
Girindra, Aisjah. (1990). Biokimia I. Penerbit PT Gramedia Jakarta.
Goldberg LJ, Lenzy Y. (2010). Nutrition and hair. Clin Dermatol. 28:412-9.
Rodwell, V.W, et al. (2018). Biokimia Harper Edisi 30. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Stewart. (2012). Buku Ajar ILMU GIZI.. Jakarta: Perpustakaan Nasional.
Trueb RM. (2016). Serum biotin levels in women complaining of hair loss. Int J
Trichology. 8:73-7.
Vivi Triana. (2006). MACAM-MACAM VITAMIN DAN FUNGSINYA DALAM
TUBUH MANUSIA. Jurnal Kesehatan Masyarakat.1(1):46.

Anda mungkin juga menyukai