PENDAHULUAN
Vitamin adalah jenis zat gizi mikro yang masih terbagi-bagi lagi dalam
kelompok dan jenis yang berbeda. Ada 6 jenis vitamin yang berperan penting
dalam menjaga fungsi tubuh manusia. Sedangkan dua kelompok vitamin yaitu
vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air. Vitamin juga
dibutuhkan untuk pertumbuhan yang normal, memelihara, dan menjaga fungsi
tubuh, Mempertahankan vitamin selama pengolahan dan penyimpanan
merupakan hal yang penting. Vitamin dapat rusak karena reaksi kimiawi
sehingga berubah menjadi senyawa yang tidak aktif, atau mengalami pelarutan
seperti pada kasus vitamin larut air yang hilang pada proses blansing atau
pemasakan. Vitamin yang dibutuhkan tubuh dipenuhi dari asupan yang cukup
dalam diit. Defisiensi vitamin menyebabkan hipovitaminosis. Sebaliknya
kelebihan vitamin dapat menyebabkan hipervitaminosis. Berdasarkan
klasifikasinya, vitamin diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu vitamin larut
lemak (fat soluble vitamin) dan vitamin larut dalam air (water soluble vitamin).
Vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K1 sedangkan
vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B1, B2, B6, nikotinamida
(nicotinamide), asam pantotenat (panthotenic acid), biotin, asam folat (folic
acid), B12, dan C.
Biotin adalah salah satu vitamin yang termasuk dalam kelompok
vitamin B kompleks, yang dikenal sebagai vitamin H atau B7. Vitamin ini larut
dalam air sehingga tidak bisa disimpan di tubuh dalam waktu yang lama. Jadi,
tubuh membutuhkan asupan biotin yang cukup agar tak kekurangan.
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Biotin.
2. Untuk mengetahui sifat dari Biotin.
3. Untuk mengetahui manfaat dari Biotin.
4. Untuk mengetahui proses terjadinya sintesa piruvat karboksilase dari
biotin.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Biotin pertama kali ditemukan dan diisolasi oleh Kogl (1942) dan
struktur biotin dijelaskan oleh du Vigneaud. Disebut juga sebagai anti egg
white injuri factor: yaitu factor yang memperbaiki keadaan defisiensi yang
dibuat pada hewan yang diberi dengan putih telur yang banyak. (Girindra:
1990).
Biotin sebenarnya dulu dikenal dengan vitamin H. Tentu hal ini
terjadi di tahun 1900-an. Kemudian ternyata dari struktur kimia merupakan
struktur yang memiliki kemiripan dengan vitamin B kompleks, maka biotin
dikelompokkan menjadi vitamin B kompleks. Fungsi dari biotin sendiri
adalah sebagai pembantu dalam reaksi biokimia di dalam tubuh. Reaksi
pembuangan karbon dioksida dan metabolisme karbohidrat merupakan
peran dari fungsi biotin ini. Biotin juga merupakan koenzim di dalam tubuh
yang berperan dalam metabolisme untuk menghasilkan energi. Penyakit
defisiensi biotinidase dan juga penyakit holokarboksilase sintetase juga
dapat diobati dengan penggunaan biotin ini. Bahkan biotin ini digunakan
dalam teknik biokimia analitik yaitu hibridisasi.
Biotin (atau vitamin B7) ialah vitamin larut air yang juga dikenal
dengan vitamin H. Vitamin ini memiliki peranan yang sangat besar dalam
reaksi biokimia di dalam tubuh, seperti dalam transfer karbon
dioksida dan metabolisme karbohidrat dan lemak. Tidak seperti kebanyak
vitamin lainnya, biotin merupakan salah satu jenis vitmin yang cukup stabil
diberbagai kondisi lingkungan, seperti panas, paparan cahaya matahari, dan
oksigen
Biotin (Vitamin B7) adalah kofaktor yang dibutuhkan untuk enzim
karboksilase menjadi aktif dan bergabung bersama holocarboxylase
synthase. Kompleks enzim ini memainkan peran penting dalam beberapa
proses metabolisme termasuk glukoneogenesis, sintesis asam lemak, dan
3
amino katabolisme asam. Fungsi biotin dalam sintesis protein adalah
produksi keratin yang memiliki kontribusinya terhadap pertumbuhan kuku
dan rambut yang sehat.
Biotin ditemukan di seluruh sel tubuh, meskipun dalam jumlah
relatif kecil, hati dan ginjal mengandung konsentrasi biotin tertinggi. Pada
tanaman dan bahanbahan makanan asal hewani, serta dalam tubuh manusia,
biotin terdapat dalam bentuk terikat dengan protein dan dalam bentuk ini
biotin berfungsi sebagai koenzim. Kehilangan biotin diekskresi melalui
urine. Ekskresi biotin tiga sampai enam kali lebih banyak dari jumlah biotin
yang dikonsumsi, membuktikan bahwa sintesis biotin oleh bakteri dalam
tubuh merupakan suplai biotin dalam jumlah besar. Beberapa bahan
makanan sebagai sumber biotin antara lain : hati sapi, tepung gandum,
kacang kedelai, telur, ikan salmon, susu, nasi merah, udang, ayam, avokado,
pisang, jeruk, apel merah, dan wortel ( Piliang, 2006).
4
2.3 Manfaat Biotin
1. Menjaga kehamilan tetap sehat dan vitamin yang baik saat menyusui
2. Pertumbuhan rambut
5
terhadap proses pemecahan lemak yang penting untuk kesehatan kulit.
Namun sampai saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa biotin
dapat meningkatkan kesehatan kulit pada orang yang tidak mengalami
kekurangan biotin.
6
karboksi pada biotin yaitu adanya beberapa enzim yang aktivitasnya
tergantung pada biotin antara lain piruvat karbosilase dan asetil KoA
karboksiklase Vitamin B7 merupakan kofaktor untuk berbagai enzim yang
terlibat dalam proses karboksilasi, salah satunya yaitu piruvat karboksilase
dalam proses glukoneogenesis. Koenzim tersusun atas zat organik yang
merupakan molekul kimia yang membawa substrat ke enzim. Kofaktor
adalah senyawa kimia yang terususun atas zat anorganik dan sebaagai
katalis untuk meningkatkan kecepatan reaksi enzim.
7
Piruvat mengalami karboksilasi oleh piruvat karboksilase
membentuk oksaloasetat. Enzim ini membutuhkan biotin, dan CO2 yang
akan mengubah piruvat menjadi oksaloasetat. Dalam glukoneogenesis,
reaksi ini melengkapi oksaloasetat yang digunakan untuk sintesis glukosa.
Karbon dioksida yang dilepaskan oleh fosfoenolpiruvat karboksikinase
(PEPCK) ditambahkan ke piruvat untuk membentuk oksaloasetat.
8
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Biotin adalah salah satu vitamin yang termasuk dalam kelompok vitamin B
kompleks, yang dikenal sebagai vitamin H atau B7. Vitamin ini larut dalam air
sehingga tidak bisa disimpan di tubuh dalam waktu yang lama.
Vitamin B7 memiliki peranan yang sangat besar dalam reaksi biokimia di
dalam tubuh seperti dlam transfer karbondioksida dan metabolisme karbohidrat
dan lemak. Biotin ditemukan di seluruh sel tubuh, meskipun dalam jumlah
relatif kecil, hati dan ginjal mengandung konsentrasi biotin tertinggi.
Biotin memiliki beberapa manfaat diantaranya menjaga kehamilan tetap
sehat dan vitamin yang baik saat menyusui, pertumbuhan rambut, mengatasi
kuku rapuh, mengatasi beberapa kerusakan kulit, mengatasi beberapa kerusakan
kulit, menurunkan kadar gula darah, mengatasi kerusakan saraf , dan engobati
multiple sclerosis.
Vitamin B7 adalah koenzim untuk enzim karboksilase. Peranan karboksi
pada biotin yaitu adanya beberapa enzim yang aktivitasnya tergantung pada
biotin antara lain piruvat karbosilase dan asetil KoA karboksiklase Vitamin B7
merupakan kofaktor untuk berbagai enzim yang terlibat dalam proses
karboksilasi, salah satunya yaitu piruvat karboksilase dalam proses
gluconeogenesis.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca yang bersifat membangun dan diharapkan
kedepannnya bisa menjadi acuan untuk penugasan makalah selanjutnya.