Anda di halaman 1dari 19

1) Vitamin

Vitamin merupakan bagian yang cukup berpengaruh terhadap makanan yang


dikatakan sehat. Pada tubuh manusia asupan vitamin yang dibutuhkan hanya sedikit, dimana
dalam pengkonsumsian vitamin yang berlebihan atau kekuranagn akan menimbulkan berbagai
gejala pada tubuh (kelaianan gizi). Vitamin juga banyak dikonsumsi dalam berbagai variasi
masakan, jika seseoramg megkonsumsinya dengan kadar yang cukup maka sangat rendah
kemungkinan seorang akan mengalami berbagai gejala penyakit.

Pada kasus seorang yang mengalami atau menjalani diet ketat, dapat dipastikan seorang
tersebut sebenarnya tidak mendapatkan cukup mineral dan vitamin di dalam tubuhnya. Pada
abad ke 20 telah dijelaskan bahwa diet yang baik ialah diet yang mengandung karbohidrat
murni, protein, mineral, dan lemak.1 Peran vitamin sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan sistem pertahan tubuh makhluk hidup (terutama bagi manusia), salah satu efek dari
tercukupinya asupan vitamin ialah, meningkatkan sistem kerja sel-sel yang ada di daam otak
kita.

Dengan maksud vitamin yang menetap pada sel otak akan menurunkan penyebab dari
kerusakan atau penurunan kinerja sistem otak itu sendiri, atau dengan kata lain pengurangan
pikun dini. Vitamin terbagi atas dua hal yakni :

1) Vitamin yang larut dalam air


2) Vitamin yang larut dalam lemak

Pada suatu kasus, jika seorang mengalami kekurangan vitamin A maka seorang
tersebut akan mengalami kerabunan (berpengaruh terhadap kesehatan mata). Jika, seorang
mendapati kekurangan vitamin D, maka seorang tersebut dalam usia senja sangat berpotensi
mengalami gejala penyakit osteoporosis (pengapuran tulang).

Sejarah penemuan vitamin

Pengenalan vitamin pertama kali dikemukakan oleh McCollum dan davis pada tahun
1915, dimana vitamin yang diperkenalkan adalah vitamin A, B, dan C. keduanya merasa
hanya ada dua vitamin yang berpengaruh yakni vit. A dab B yang larut dalam air dengan
fungsi sebagai antibody (anti beri-beri), Pada tahun 1930 an mereka juga menemukan vitamin
yang larut dengan lemak 2 yang dinamai dengan vitamin K.

Para ilmuan dan peneliti telah banyak melakukan berbagai investigasi mengenai
vitamin, pada tahun 1920 – 1930 an mereka dapat menemukan vitamin yang dapat larut dalam

1
Biochemistry hal 116
2
Ibid hal 116
air antara lain vitamin B dan C. vitamin B terbagi atas berbagai macam yakni : B1, B2, B3,
B4, B5, B6, B7, B8, B9, B10, B11, dan B12.3

2) Fungsi umum vitamin

Vitamin memiliki fungsi umum diantaranya :

a. Mengatur zat yang ada didalam tubuh.


b. Untuk menguatkan gigi dan tulang.
c. Untuk mempercepat dalam proses pertumbuhan.
d. Untuk memperkuat daya tahan tubuh.
e. Mempercepat proses penyembuhan penyakit.
f. Untuk menjaga dan meningkatkan kebugaran tubuh.
g. Digunakan untuk melambatkan proses penuaan.
h. Dapat membangun sistem imun.
i. Untuk menjaga tubuh segar dan menghilangkan rasa capek.
j. Sebagai katalisator dalam biokimia.

Selain itu fungsi vitamin bagi tubuh sangat vital karena dalam jumlah sedikit
menjadi bagian dari enzim-enzim yang berperan dalam berbagai metabolisme tubuh atau
menjadi bsgian structural molekul seluler.

3) Macam vitamin

a. Vitamin yang larut dalam lemak


Vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K. Ketersediaannya
dalam makanan, penyerapan dan transportasi dikaitkan dengan lemak. Vitamin ini dapat
larut dalam lemak, minyak dan juga pelarut lemak (alkohol, aseton dll). Vitamin yang larut
dalam lemak dapat disimpan di hati dan jaringan adiposa. Vitamin ini tidak mampu
diekskresikan dalam urin. Konsumsi berlebihan vitamin ini (terutama A dan D) dapat
menibulkan efek toksik. Semua vitamin yang larut dalam lemak adalah senyawa
isoprenoid, karena mereka terdiri dari satu atau lebih lima unit karbon yaitu unit isoprena
(CH C.CH3 CH CH). Vitamin yang larut dalam lemak melakukan beragam fungsi. Vitamin
K memiliki fungsi koenzim tertentu.
b. Vitamin yang larut dalam air
Vitamin yang larut dalam air merupakan kelompok senyawa yang heterogen
karena secara kimia berbeda. Satu-satunya karakter umum yang dimilikinya adalah larut
dalam air. Sebagian besar vitamin ini mudah dikeluarkan dalam urin dan tidak beracun bagi
tubuh. Vitamin yang larut dalam air tidak disimpan dalam tubuh dalam jumlah besar

3
Ibid hal 117
(kecuali B12). Vitamin ini harus terus dipasok dalam makanan. Secara umum, defisiensi
vitamin dapat menyebabakan berbagai penyakit
Vitamin yang larut dalam air membentuk koenzim yang berpartisipasi dalam
berbagai reaksi biokimia, yang terkait dengan pembangkit energi atau hematopoiesis.
Mungkin karena alasan inilah kekurangan vitamin menyebabkan sejumlah gejala yang
tumpang tindih. Gejala umum dari kekurangan satu atau lebih vitamin yang terlibat dalam
metabolisme energi termasuk dermatitis, glositis (lidah merah dan bengkak), cheilitis
(pecah di sudut bibir), diare, kebingungan, depresi dan malaise.
4) Kebutuhan Vitamin Bagi Tubuh
Vitamin adalah senyawa organik yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit
untuk mengatur fungsi-fungsi tubuh yang spesifik, seperti pertumbuhan normal, memelihara
kesehatan dan reproduksi. Vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh sehingga harus diperoleh
dari bahan makanan. Vitamin digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Vitamin yang larut dalam air
Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan vitamin C. Jenis ini tidak dapat
disimpan dalam tubuh. Kelebihan vitamin ini akan dibuang lewat urine sehingga
kekurangan (defisiensi) vitamin B dan C lebih mudah terjadi.
b. Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin yang termasuk dalam kelompok ini adalah vitamin A, D, E, dan K. jenis vitamin
ini dapat disimpan dalam tubuh dengan jumlah cukup besar terutama dalam hati.
Dalam tubuh, vitamin bekerja sebagai Biokatalisator, yakni berperan untuk
memperlancar reaksi-reaksi dalam tubuh, misalnya vitamin B6 membantu pemecahan asam
amino menjadi glikogen. Setiap vitamin mempunyai fungsi khusus. Walaupun demikian
beberapa vitamin dapat berperan bersama-sama dalam mengatur fungsi tubuh, misalnya
memacu dan memelihara:
- Pertumbuhan
- Reproduksi
- Kesehatan dan kekuatan tubuh
- Stabilitas sistem syaraf
- Selera makan
- Pencernaan
- Penggunaan zat-zat makanan lain

Selain itu, vitamin berperan sebagai antioksidan, yakni zat untuk menghindarkan
terjadinya radikal bebas (free radikal). Jenis vitaminnya adalah A, C, dan E.

Berikut tabel bahan makanan sumber vitamin.


Vitamin Bahan Makanan Sumber Fungsi
Vitamin
A; Retinol/karoten Hati, telur, wortel, sayuran Proses penglihatan, jaringan
hijau, produk susu, keju ikat dan kulit
B1; Thiamin Daging, padi-padian Metabolisme karbohidrat,
fungsi susunan syaraf pusat
(SSP)
B2; Riboflavin Kacang-kacangan, htai, produk Metabolisme karbohidrat,
susu, daging, sereal penglihatan, kulit
B6; Piridoksin Daging, ikan, sayuran hijau, biji- Metabolisme protein,
bijian dan kacang-kacangan pembentukan sel darah merah
dan fungsi syaraf pusat
B12; Cianoko balamin Daging, ikan, produk susu Pembentukan sel darah merah,
fungsi SSP
C; Asam Askorbat Sayuran hijau, buah-buahan, Jaringan kulit, penyerapan dan
kentang, roti putih metabolisme, penyembuhan,
dan pertahanan terhadap infeksi
D; Kalsiferol Produk susu, pengaruh sinar Metabolisme kalsium, tulang
matahari terhadap kulit dan gigi
E; Tokoferol Minyak nabati, hati, sayuran Pembekuan darah, pencernaan
warna hijua, produk susu dan lemak
biji-bijian

Kebutuhan vitamin akan meningkat sejalan dengan tingkat aktivitas. Atlet yang
melakukan olahraga berat akan memerlukan vitamin lebih banyak. Kecukupan vitamin dari
bahan makanan alami sering sulit dipenuhi pada anak-anak dan atlet karena pada umumnya
tidak mudah mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan dalam jumlah yang dapat memenuhi
kebutuhannya. Oleh karena itu, diperlukan suplemen vitamin.

Kebutuhan vitamin beraneka ragam tergantung pada fungsinya, misalnya kebutuhan


vitamin E 15 IU atau setara dengan 10 mg/orang/hari, sedangkan kecukupan vitamin B1
dikaitkan dengan kecukupan energi yakni 0,4 mg setiap 1.000 kalori (FAO/WHO, 1985).
Perbedaan terhadap kebutuhan vitamin tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
berikut:

1) Kebiasaan minum alkohol dapat menganggu penyerapan vitamin B1, asam folat, B12 dan
vitamin C.
2) Kebiasaan makan aspirin dosis tinggi dan obat-obatan inflamasi dapat menurunkan kadar
vitamin C.
3) Kontrasepsi oral dapat mengurangi cadangan vitamin B1, B2, B6, asam folat dan vitamin
C.
4) Merokok meningkatkan kebutuhan vitamin C karena asap rokok (karbonmonoksida)
termasuk zat radikal bebas dan menganggu metabolisme B1 dan B12.
5) Akibat kelebihan dan kekurangan vitamin:
1. Vitamin A
Kelebihan Vitamin A: dapat menyebabkan reaksi alergi pada wajah, bibir, lidah atau
tenggorokan. Selain itu, overdosis vitamin yang menunjang kesehatan mata ini juga dapat
menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial, pusing, mual, nyeri sendi dan bahkan
koma.
Kekurangannya Vitamin A : Katarak, Hyperkeratosis (benjolan putih pada folikel
rambut), Rabun Senja, , Keratomalacia.
2. Vitamin B
Kelebihan Vitamin B: Akan mengakibatkan penyakit alergi,urin berwarna
kuning,diare,sakit dan masih banyak hal ini karena vitamin b merupakan vitamin komplek
yang apabila di konsumsi belebihan akan menimbulkan banyak masalah pada tubuh.
Kekurangannya Vitamin B: Banyak menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan,
seperti beri;beri,kesemutan,hingga anemia.
3. Vitamin B1
Kelebihan Vitamin B1: Terlalu banyak vitamin B1 dapat mengganggu perut dan
menyebabkan alergi. Selain itu, efek samping terlalu banyak asupan vitamin B1 bisa
membuat bibir menjadi biru dan sesak napas.
Kekurangannya Vitamin B1: Penyakit Beri-beri, kurang nafsu makan, Daya tahun tubuh
berkurang, kulit kering, kulit bersisik, susah buah air besar.
4. Vitamins B2 
Kelebihan Vitamin B2: Jika mengonsumsi suplemen vitamin B2 dengan dosis tinggi, maka
dapat menyebabkan urin menjadi warna kuning-oranye. Selain itu, berpotensi diare,
meningkatkan frekuensi urin. memicu reaksi alergi seperti gatal-gatal, bengkak pada wajah,
bibir dan lidah.
Kekurangannya Vitamin B2:Turunnya daya tahan tubuh, : Penyakit Ariboflavinosis, kulit
kering, kulit bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah.
5. Vitamin B3
Kelebihan Vitamin B3: Overdosis vitamin B3 dapat menimbulkan gatal-gatal, sakit perut,
kemerahan pada kulit diikuti pusing (terutama di wajah, lengan dan dada), sakit sendi, diare
atau meningkatkan detak jantung menjadi lebih cepat. Kekurangannya Vitamin B3:
Penyakit Pellagra , insomnia mual-mual , otot mudah keram dan kejang.
6. Vitamin B5
Kelebihan Vitamin B5: Menyebapkan alergi dan juga pembekakan. Kekurangannya
Vitamin B5: Otot mudah kram, sulit tidur, Penyakit Paresthesia, kulit kering dan bersisik.
7. Vitamin B6
Kelebihan Vitamin B6: Ada beberapa efek samping yang serius jika terlalu berlebihan
mengonsumsi vitamin B6 seperti mati rasa di kaki dan tangan menjadi kaku. Bisa juga
menimbulkan sensasi sentuhan, suhu dan getaran.  Selain itu, overdosis vitamin B6 dapat
membuat kehilangan keseimbangan dan koordinasi.Kadang-kadang, efek yang ditimbulkan
yaitu membuat nafas menjadi berat, pembengkakan pada wajah, bibir dan tenggorokan.
Kekurangannya Vitamin B6: Penyakit Anemia (kekurangan darah), Gangguan sistem saraf.
8. Vitamin B7 
Kelebihan Vitamin B7: Dosis berlebih dari vitamin yang disebut juga dengan biotin dapat
meningkatkan intensitas  buang air kecil dan keringat. Selain itu, kelebihan kadar vitamin
B7 juga dapat  menyebabkan mual ringan, kram di perut dan diare. Kekurangannya
Vitamin B7: Dapat meningkatkan risiko terkena, Enteritis, depresi, nusea, dapat
meningkatkan risiko terkena .anemia dan kerontokan rambut
9.  Vitamin B9 
Kelebihan Vitamin B9: Mengonsumsi vitamin B9 terlalu banyak dapat menyebabkan
masalah perut, reaksi kulit, kejang dan gangguan tidur. Kekurangannya Vitamin B9:
Kecacatan pada.
10.Vitamin B12
Kelebihan Vitamin B12: Ada berbagai potensi efek samping dari asupan surplus Vitamin
B12. Hal itu dapat menyebabkan mati rasa di lengan, tangan dan wajah. Kelebihan dosis
vitamin yang banyak terkandung pada daging dan ikan ini juga dapat menyebabkan
kerusakan saraf optik. Selain itu, sebuah penelitian menunjukkan, kelebi vitamin B12 dapat
meningkatkan risiko terkena kanker prostat. Kekurangannya Vitamin B12: Penyakit
Anemia, cepat lelah, dapat meningkatkan risiko terkena.
11.Vitamin C
Kelebihan Vitamin C: Kelebihan Vitamin C dapat menyebabkan masalah pencernaan,
diare, mual, muntah, sakit kepala, batu ginjal, insomnia, sakit kepala dan mulas.
Kekurangannya Vitamin C: Berkurangnya energi atau cepat lelah,, anemia. penyakit
sariawan, penyakit kudis..
12.Vitamin D 
Kelebihan Vitamin D: Menyebapakan Overdosis vitamin yang larut dalam lemak ini dapat
menurunkan nafsu makan, mual, lemah otot, , dehidrasi dan bahkan diare. Selain itu,
vitamin D juga bisa menjadi penyebab penyakit kardiovaskular. Kekurangannya Vitamin
D: Rheumatoid arthritis (radang sendi), Penyakit Osteomalasia (hilangnya unsur fosfor dan
kalsium secara berlebihan), diabetes, Penyakit Rahkitis
13.Vitamin E
Kelebihan Vitamin E: Jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat menyebabkan mual,
kelelahan, sakit kepala dan ruam ringan. Vitamin E juga bisa membuat pandangan menjadi
kabur, sakit perut, pusing berat dan kesulitan bernapas. Kekurangannya Vitamin E:
gangguan saraf, kemandulan dan otot.
14.Vitamin K
Kelebihan Vitamin K: Efek samping kelebihan dosis vitamin K yaitu hati membesar, pucat,
meningkatkan keringat, kesulitan bernapas, otot menjadi kaku, pembengkakan tubuh,
pernapasan tidak teratur, penurunan gerakan atau aktivitas, pembengkakan kelopak mata
atau kemerahan pada kulit. Kekurangannya Vitamin K:, Menurunnya kepadatan tulang.
menghambat pembekuan darah.
6) Jenis-jenis vitamin.
1. Tiamin (Vitamin B1)
Tiamin telah lama dikenal sebagai antineuritik karena digunakan untuk membuat
normal kembali susunan syaraf merupakan vitamin yang larut dalam air. Koenzim yang
berasal dari vitamin ini adalah tiamin pirofosfat (TPP) yang sebagian besar terkait dengan
karbohidrat metabolisme.
Kimia
Kelompok tiamin alkohol (OH) adalah esterfikasi dengan fosfat (2 mol) untuk
membentuk koenzim, tiamin pirofosfat (TPP atau cocarboxylase). Bagian pirofosfat
disumbangkan oleh ATP, reaksinya dikatalisis oleh enzim tiamin pirofosfat transferase.
Fungsi biokimia
Beberapa enzim yang membutuhkan tiamin pirofosfat (TPP)
a) Enzim piruvat dehydrogenase catalyses (dekarboksilasi oksidatif) merupakan konversi
piruvat menjadi asetil yang tidak dapat diubah CoA.
b) α-Ketoglutarate dehydrogenase adalah enzim dari siklus asam sitrat.
c) Transketolase tergantung pada TPP.
d) Rantai bercabang α-keto acid dehydrogenase (decarboxylase) mengkatalisis
dekarboksilasi oksidatif asam amino rantai cabang (valine, leusin dan isoleusin) ke
asam keto masing-masing.
e) TPP memainkan peran penting dalam transmisi impuls saraf.
Diet yang direkomendasikan
Kebutuhan harian tiamin tergantung pada asupan karbohidrat. Pasokan makanan 1-1,5
mg/hari direkomendasikan untuk orang dewasa (sekitar 0,5 mg/1.000 kalori energi). Untuk
anak-anak adalah 0,7-1,2 mg / hari. Tiamin sedikit ditingkatkan pada ibu hamil dan
menyusui (2 mg / hari), usia tua dan alkoholisme.
Sumber makanan
Sereal, kacang-kacangan, biji minyak, kacang-kacangan dan ragi. Tiamin sebagian
besar terletak di lapisan luar sereal. Proses poles pada beras menghilangkan sekitar 80%
tiamin. Vitamin B1 juga ada dalam makanan hewani seperti hati, jantung, ginjal, susu dll.
Gejala kekurangan
Kekurangan vitamin B1 menyebabkan penyakit beri-beri. Beri-beri sebagian besar
diderita oleh orang yang mengkonsumsi beras poles sebagai makanan pokok. Gejala awal
kekurangan tiamin adalah kehilangan nafsu makan, lemas, sembelit, mual, dll.
Perubahan biokimia karena kekurangan vitamin B1
a) Metabolisme karbohidrat terganggu.
b) Kekurangan tiamin, menyebabkan terjadinya perubahan pada penghalang darah ke otak
yang memungkinkan piruvat untuk memasuki otak secara langsung.
c) Kekurangan tiamin menyebabkan gangguan dalam transmisi impuls saraf.
d) Aktivitas transketolase dalam eritrosit menurun.
Pada orang dewasa, terdapat dua jenis beri-beri, yaitu beri-beri basah dan beri-beri
kering. Beri-beri basah ditandai dengan pembengkakan tungkai, wajah, badan, sesak napas.
Tekanan darah sistolik meningkat sedangkan diastolik menurun. Hati lemah dan kematian
dapat terjadi karena gagal jantung. Sedangkan Beri-beri kering ditandai dengan otot-otot
menjadi semakin lemah, sulit berjalan.
Beri-beri pada anak-anak yaitu beri-beri infantile ditandai dengan sulit tidur, gelisah,
muntah, kejang-kejang dan dilatasi jantung.
Sindrom Wernicke-Korsakoff Gangguan ini juga dikenal sebagai beri-beri otak,
sebagian besar terlihat pada pecandu alkohol kronis. Hal ini ditandai dengan hilangnya
memori, apatis dan gerakan ritmis bola mata.
2. Riboflavin ( Vitamin B2 )
Riboflavin melalui koenzimnya mengambil bagian dalam berbagai oksidasi sel-
reduksi reaksi.
Kimia
Riboflavin mengandung 6,7-dimetil isoalloxazine (struktur 3 cincin heterosiklik)
melekat pada D-ribitol oleh atom nitrogen. Riboflavin stabil terhadap panas tetapi peka
terhadap cahaya. Saat terpapar sinar ultra-violet sinar matahari, riboflavin dikonversi
menjadi lumiflavin yang menunjukkan fluoresensi kuning
Fungsi biokimia
Koenzim berpartisipasi dalam banyak redoks reaksi yang bertanggung jawab untuk
produksi energi. Enzim yang menggunakan koenzim flavin (FMN atau FAD) disebut
flavoprotein. bab masing-masing.
Kebutuhan vitamin riboflavin
Riboflavin untuk orang dewasa adalah 1,2-1,7 mg/hari. Asupan lebih tinggi
disarankan untuk hamil dan wanita menyusui (0,2-0,5 mg / hari).
Sumber makanan
Riboflavin terdapat pada susu dan produk susu, daging, telur, hati, ginjal. Terdapat
juga pada Sereal, buah-buahan, sayuran, dan ikan.
Gejala kekurangan
Gejala kekurangan riboflavin adalah keilosis (kerak di sudut mulut), glositis (Lidah
halus dan keunguan) dan infeksi kulit. Pecandu alkohol kronis rentan terhadap defisiensi
riboflavin.
3. Niasin ( Vitamin B3 )
Niacin atau asam nikotinat juga dikenal sebagai pellagra preventive (P.P.). Koenzim
dari niacin (NAD + dan NADP +) dapat disintesis oleh yang esensial asam amino,
triptofan. Sebelum diakui sebagai vitamin, asam nikotinat dikenal sebagai bahan senyawa
kimia, diproduksi oleh oksidasi nikotin (ada dalam daun tembakau).
Fungsi biokimia
Vitamin ini merupakan bahan dasar dari koenzim nikotinaida adenine dinukleotida
(NAD+). Telah kita ketahui bahwa koenzi ini merupakan koenzim dari dehydrogenase,
dengan mentransfer hydrogen dalam reaksi oksidasi reduksi.
Kebutuhan vitamin niasin
Kebutuhan harian niasin untuk orang dewasa adalah 15-20 mg/hari dan untuk anak-
anak sekitar 10-15 mg/hari. Istilah niacin equivalents (NE) sering digunakan saat
mengekspresikan RDA-nya. Satu NE = 1 mg niasin atau 60 mg triptofan. Kehamilan dan
laktasi pada wanita disarankan untuk meningkatkan kebutuhan niasin.
Sumber makanan
Sumber alami niasin yaitu hati, ragi, biji-bijian utuh, sereal, susu, ikan, telur dan
sayuran. Yang penting asam amino triptofan dapat berfungsi sebagai precursor untuk
sintesis koenzim nikotinamid. satu gram protein berkualitas baik, mengandung sekitar 60
mg triptofan setara dengan 1 mg niacin.
Peningkatan konversi tryptophan menjadi niasin telah dilaporkan dalam diet rendah
protein dan kelaparan. Tryptophan dapat menggantikan niasin sampai batas tertentu 10%
untuk sintesis koenzim. Karena itu, baik niacin dan triptofan harus selalu berbeda
disediakan dalam makanan.
Gejala kekurangan
Kekurangan Niasin menghasilkan suatu kondisi yang disebut pellagra (kulit kasar).
Penyakit ini melibatkan kulit, saluran pencernaan dan sistem saraf pusat. Gejala-gejala
pellagra biasa disebut sebagai tiga Ds. Penyakit ini dapat berkembang menjadi radang
kulit, diare, demensia, dan jika tidak diobati jarang menyebabkan kematian.
Dermatitis (radang kulit) biasanya ditemukan di area kulit yang terkena sinar matahari
(leher, bagian punggung kaki, pergelangan kaki dan bagian wajah).
Diare mungkin dalam bentuk tinja yang encer, seringkali dengan darah dan lendir.
Diare yang berkepanjangan dapat menyebabkan penurunan berat badan. Demensia
dikaitkan dengan degenerasi jaringan saraf. Gejala-gejala demensia termasuk
cemasa,mudah marah, memori berkurang, insomnia (sulit tidur) dll. Pellagra sebagian
besar diderita orang-orang yang makanan pokoknya adalah jagung.
1) Niasin menghambat lipolisis pada adipose jaringan dan mengurangi lemak bebas
sirkulasi asam.
2) Sintesis triasilgliserol dalam hati menurun.
3) Tingkat serum kepadatan rendah lipoprotein (LDL), lipoprotein densitas sangat rendah
(VLDL), triasilgliserol dan kolesterol diturunkan.
Meskipun meskupun mengkonsusi niacin dalam jumlah yang banyak bermanfaat
untuk pengobatan hiperlipidemia, pasti efek samping yang berbahaya juga.
a) Cadangan glikogen dan lemak kerangka dan otot jantung habis.
b) Ada kecenderungan peningkatan level glukosa dan asam urat dalam sirkulasi.
c) Penggunaan niasin dalam waktu dapat merusak hati.

4. Vitamin B9 (Folic acid).

Vitamin B9 memiliki nama Biokimia (Vitaminer) yaitu Folic acid (Asam Folat).
Kebutuhan harian asam folat ada di sekitar 200 Pg. Pada wanita, asupan yang lebih tinggi
direkomendasikan selama kehamilan (400 Pg / hari) dan laktasi (300 Pg / hari).Asam folat
banyak ditemukan dalam sayuran berdaun hijau.Asam folat terdiri dari tiga komponen - cincin
pteridine, asam p-amino benzoat (PABA) dan asam glutamat . koenzim asam folat, terlibat
aktif dalam asam folat metabolisme karbon. THF berfungsi sebagai akseptor atau donor satu
unit karbon (formil, metil dll) dalam berbagai reaksi yang melibatkan amino metabolisme
asam dan nukleotida. 4. N-Formylmethionine, penggagas biosintesis protein terbentuk.

Fungsi vitamin B9 adalah  Mencegah kecacatan pada janin, membantu tubuh dalam proses
metobolisme protein yang berlangsung, membangun sel-sel darah merah yang sehat,
menurunkan resiko penyakit jantung.

Sumber Makanan Vitamin B9 : Asam folat tersebar luas di alam. Itu Sumber yang kaya
adalah sayuran berdaun hijau, utuh biji-bijian, sereal, hati, ginjal, ragi dan telur. Susu bukan
sumber asam folat yang buruk

Kelebihan Vitamin B9: Mengonsumsi vitamin B9 terlalu banyak dapat menyebabkan


masalah perut, reaksi kulit, kejang dan gangguan tidur, dan apabila kadar homosistein plasma
yang meningkat adalah terkait dengan peningkatan risiko aterosklerosis, trombosis dan
penyakit jantung koroner. Hyperhomocysteinemia sebagian besar disebabkan oleh defisiensi
folat fungsional yang disebabkan oleh gangguan untuk membentuk metil-tetrahidrofolat oleh
enzim metilen tetrahidrofolat reduktase.

kurangannya vitamin B9: Kekurangan asam folat mungkin yang paling banyak defisiensi
vitamin umum, terutama diamati pada wanita hamil yang biasanya menimbulkan kecacatan
pada janin
5. Vitamin B12 (Cyanocobalamin, hydroxycobalamin, methylcobalamin)

Vitamin B12 memiliki nama Biokimia (Vitaminer) : Cyanocobalamin,


hydroxycobalamin, methylcobalamin. Vitamin B12 hadir dalam makanan ia bentuk terikat
pada protein. B12 dibebaskan oleh Enzim asam hydrolase di perut. Itu sumber makanan B12
dikenal sebagai faktor ekstrinsik

Kastil. Perut mengeluarkan protein khusus disebut faktor intrinsik (IF). Ini adalah
glikoprotein (8-15% karbohidrat) dengan berat molekul sekitar 50.000. Asupan harian sekitar
3 Pg vitamin B12 adalah memadai untuk memenuhi persyaratan dewasa. Untuk anak-anak,
0,5-1,5 Pg / hari dianjurkan. Selama kehamilan dan menyusui, syaratnya adalah 4 Pg / hari.
Vitamin B12 merupakan satu-satunya vitamin dengan struktur yang kompleks. Rumus empiris
dari vitamin B12 (cyanocobalamin) adalah C63H90N14 O14PCo. Struktur vitamin B12 terdiri
dari cincin corrin dengan atom kobalt pusat. Cincin corrin memiliki empat unit pirol, sama
seperti sebuah porfirin. Dua unit pirol (A dan D) secara langsung terikat satu sama lain
sedangkan dua lainnya (B dan C) dipegang oleh jembatan metena.

Atom kobalt juga memiliki keenam kelompok substituen yang terletak di atas bidang
cincin koreksi. Itu cincin corrin hampir mirip dengan tetrapyrrole struktur cincin ditemukan
pada porfirin lain senyawa mis. heme (dengan Fe) dan klorofil (dengan Mg). Cincin corrin
memiliki empat unit pirol, sama seperti sebuah porfirin. Dua unit pirol (A dan D) secara
langsung terikat satu sama lain sedangkan dua lainnya (B dan C) dipegang oleh jembatan
metena. Kelompok-kelompok yaitu metil, asetamin dan propionamid adalah substituen pada
pirol berdering. Vitamin B12 memiliki atom kobalt dalam a keadaan koordinasi enam. Cobalt
hadir di pusat cincin corrin terikat ke empat pirol nitrogen. Cobalt juga memegang (di bawah
bidang corrin) dimethylbenzimidazole (DMB) mengandung. Kelompok substituen dapat
menjadi salah satu dari berikut ini : Sianida (dominan) dalam sianokobalamin (B12a),
Hidroksil dalam hidroksikobalamin (B12b), Nitrit dalam nitrocobalamin (B12c). Ada dua
bentuk koenzim vitamin B12 .

Fungsi : Menjaga kesehatan sistem saraf, mencegah penyakit anemia dan penting untuk
pertumbuhan bagi anak-anak dan juga Vitamin B12 diberikan dalam terapi dosis (100-1000
Pg) secara intramuskular. Asam folat administrasi juga dapat membalikkan hematologi
kelainan yang diamati pada defisiensi B12. Namun, gejala neurologis tetap ada. Oleh karena
itu, suplementasi gabungan B12 dan folat digunakan untuk merawat pasien dengan anemia
megaloblastik.

Kekurangan vitamin B12: anemia yang merusak Ini ditandai dengan kadar hemoglobin yang
rendah, penurunan jumlah eritrosit dan manifestasi neurologis. Satu atau lebih dari penyebab
berikut ini dikaitkan dengan terjadinya anemia pernisiosa.
Kelebihan Vitamin B12: Ada berbagai potensi efek samping dari asupan surplus Vitamin
B12. Hal itu dapat menyebabkan mati rasa di lengan, tangan dan wajah. Kelebihan dosis
vitamin yang banyak terkandung pada daging dan ikan ini juga dapat menyebabkan kerusakan
saraf optik. Selain itu, sebuah penelitian menunjukkan, kelebihan vitamin B12 dapat
meningkatkan risiko terkena kanker prostat.

6. Vitamin C (Ascorbic acid )

Nama Biokimia (Vitaminer) : Ascorbic acid (Asam Askorbat).Vitamin C menjadi


yang paling banyak vitamin kontroversial dalam beberapa tahun terakhir. Ini adalah karena
klaim dan klaim balik pada penggunaan vitamin C dalam megadosis untuk menyembuhkan
segalanya dari flu biasa hingga kanker.

Fungsi  Sebagian besar fungsi vitamin C saling berhubungan ke propertinya untuk


mengalami oksidasi yang dapat dibalik– reduksi yaitu, konversi asam askorbat dan asam
dehidroaskorbat.

Pembentukan kolagen: Vitamin C berperan sebagai peran koenzim dalam hidroksilasi


prolin dan lisin sementara protocollagen dikonversi menjadi collagen (mis. modifikasi pasca-
translasi). Reaksi hidroksilasi dikatalisis oleh lisil hidroksilase (untuk lisin) dan prolyl
hidroksilase (untuk prolin). Reaksi ini tergantung pada vitamin C, oksigen molekuler dan D-
ketoglutarate Hydroxyproline dan hydroxylysine adalah penting untuk collagen cross-linking
dan kekuatan serat. Dengan cara ini, vitamin C adalah diperlukan untuk pemeliharaan ikat
normal proses penyembuhan jaringan dan luka.

Kekurangannya Vitamin C: kudis, anemia, penyakit sariawan, cepat lelah, Lidah


pecah-pecah ,penyakit.

Kelebihan Vitamin C: Kelebihan Vitamin C dapat menyebabkan masalah


pencernaan,diare, mual, muntah, sakit kepala, batu ginjal, insomnia, sakit kepala dan mulas.

Sumber Makanan Vitamin C : Jeruk, Tomat, arbei, Strawberry, asparagus, kol, susu,
mentega dan ikan.

5. Vitamin D

Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak. Ini menyerupai sterol dalam struktur dan
berfungsi seperti hormone.

Kimia
Ergocalciferol (vitamin D2) terbentuk dari ergosterol dan hadir dalam tanaman Cholecalciferol
(vitamin D3) ditemukan pada hewan. Kedua sterol memiliki struktur yang sama kecuali bahwa
ergocalciferol memiliki gugus metil tambahan dan ikatan rangkap. Ergocalciferol dan
cholecalciferol adalah sumber untuk aktivitas vitamin D dan disebut sebagai provitamin.
Selama biosintesis kolesterol, 7-dehydrocholesterol terbentuk sebagai zat antara. Pada paparan
sinar matahari, 7-dehydrocholesterol dikonversi menjadi cholecalciferol di kulit. Vitamin D
dianggap sebagai vitamin sinar matahari.

Fungsi biokimia

Calcitriol (1,25-DHCC) adalah bentuk vitamin D yang aktif secara biologis. Ia mengatur kadar
kalsium dan fosfat dalam plasma. Calcitriol bekerja pada 3 level yang berbeda (usus, ginjal
dan tulang) untuk mempertahankan kalsium plasma (normal 9-11 mg / dl).

1. Tindakan calcitriol pada usus: Calcitriol meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfat usus.
Di sel-sel usus,kalsitriol berikatan dengan reseptor sitosolik untuk membentuk kompleks
reseptor kalsitriol. Kompleks ini kemudian mendekati nukleus dan berinteraksi dengan DNA
spesifik yang mengarah ke sintesis protein pengikat kalsium spesifik. Protein ini
meningkatkan penyerapan kalsium oleh usus. Mekanisme kerja calcitriol pada jaringan target
(usus) mirip dengan aksi hormon steroid.

2. Tindakan kalsitriol pada tulang: Dalam osteoblas tulang, kalsitriol merangsang penyerapan
kalsium untuk pengendapan sebagai kalsium fosfat. Jadi kalsitriol sangat penting untuk
pembentukan tulang. Tulang merupakan cadangan kalsium dan fosfat yang penting. Kalsitriol
bersama dengan hormon paratiroid meningkatkan mobilisasi kalsium dan fosfat dari tulang.
Ini menyebabkan peningkatan kadar kalsium dan fosfat plasma.

3. Tindakan kalsitriol pada ginjal: Kalsitriol juga terlibat dalam meminimalkan ekskresi
kalsium dan fosfat melalui ginjal, dengan mengurangi ekskresi mereka dan meningkatkan
reabsorpsi. Urutan peristiwa yang terjadi sebagai respons terhadap rendahnya konsentrasi
kalsium plasma dan aksi calcitriol pada usus, ginjal dan tulang, akhirnya mengarah pada
peningkatan kalsium plasma tersebut. 24,25-Dihydroxycholecalciferol (24,25-DHCC) adalah
metabolit vitamin D. Ini juga disintesis di ginjal oleh 24-hidroksilase. Fungsi pasti dari 24,25-
DHCC tidak diketahui. Dipercayai bahwa ketika konsentrasi kalsitriol memadai, 24-
hidroksilase bertindak mengarah pada sintesis senyawa yang kurang penting 24, 25-DHCC.
Dengan cara ini, untuk mempertahankan homeostasis kalsium, sintesis 24,25-DHCC juga
penting.

Vitamin D adalah hormon dan bukan pembenaran vitamin Calcitriol (1,25-DHCC) sekarang
dianggap sebagai hormon calciotropic yang penting, sementara cholecalciferol adalah
prohormone. Ciri-ciri khas vitamin D berikut (sebanding dengan hormon) membenarkan
statusnya sebagai hormon.

1. Vitamin D3 (cholecalciferol) disintesis di kulit oleh sinar ultra-violet sinar matahari.

2. Bentuk aktif vitamin D, kalsitriol diproduksi di ginjal.

3. Calcitriol memiliki organ target — usus, tulang, dan ginjal, di mana ia bertindak secara
spesifik.

4. Tindakan kalsitriol mirip dengan hormon steroid. Ia berikatan dengan reseptor dalam sitosol
dan tindakan kompleks pada DNA untuk merangsang sintesis protein pengikat kalsium.

5. Aktinomisin D menghambat kerja kalsitriol. Ini mendukung pandangan bahwa calcitriol


memberikan efeknya pada DNA yang mengarah pada sintesis RNA (transkripsi).

6. Sintesis kalsitriol diatur sendiri oleh mekanisme umpan balik yaitu, kalsitriol menurunkan
sintesisnya sendiri.

Recommended dietary allowance (RDA)

Kebutuhan harian vitamin D adalah 400 Unit Internasional atau 10 mg cholecalciferol Di


negara-negara dengan sinar matahari yang baik (seperti India), RDA untuk vitamin D adalah
200 IU (atau 5 mg cholecalciferol).

Sumber makanan

Sumber vitamin D yang baik termasuk ikan berlemak, minyak hati ikan, kuning telur, dll. Susu
bukan sumber vitamin D yang baik. Vitamin D dapat diberikan ke tubuh dalam tiga cara

1. Paparan kulit terhadap sinar matahari untuk sintesis vitamin D;

2. Konsumsi makanan alami;

3. Dengan menyinari makanan (seperti ragi) yang mengandung prekursor vitamin D dan
fortifikasi makanan (susu, mentega dll.).

Gejala kekurangan

Kekurangan vitamin D relatif kurang umum, karena vitamin ini dapat disintesis dalam tubuh.
Namun, paparan sinar matahari yang tidak cukup dan konsumsi makanan yang kurang vitamin
D menyebabkan kekurangannya. Kekurangan vitamin D terjadi pada vegetarian yang ketat,
pecandu alkohol kronis, individu dengan penyakit hati dan ginjal atau sindrom malabsorpsi
lemak. Pada beberapa orang, yang menutupi seluruh tubuh (purdah) karena kebiasaan
keagamaan, kekurangan vitamin D juga diamati, jika kebutuhannya tidak terpenuhi melalui
diet. Kekurangan vitamin D menyebabkan rakhitis pada anak-anak dan osteomalacia pada
orang dewasa. Rickets berasal dari kata bahasa Inggris kuno 'wrickken', yang berarti
memuntir. Osteomalacia berasal dari bahasa Yunani (tulang-osteon; kelembutan-malakia).
Vitamin D sering disebut sebagai vitamin antirachitic.

Rakhitis pada anak-anak ditandai dengan kelainan bentuk tulang karena mineralisasi yang
tidak lengkap, menghasilkan tulang lunak dan lentur dan keterlambatan dalam pembentukan
gigi. Tulang yang menahan beban ditekuk untuk membentuk busur-kaki. Pada rakhitis, kadar
kalsitriol plasma menurun dan aktivitas alkali fosfatase meningkat. Alkaline phosphatase
berkaitan dengan proses pembentukan tulang. Ada kelebihan produksi alkali fosfatase terkait
dengan aktivitas seluler yang lebih banyak dari tulang. Hal ini diyakini karena upaya sia-sia
untuk menghasilkan pembentukan tulang. Dalam kasus osteomalacia (rakhitis dewasa) terjadi
demineralisasi tulang (tulang lebih lunak), meningkatkan kerentanan mereka terhadap patah
tulang.

Rakitis ginjal (osteodistrofi ginjal)

Ini terlihat pada pasien dengan gagal ginjal kronis. Rakitis ginjal terutama disebabkan oleh
penurunan sintesis kalsitriol dalam ginjal. Ini dapat diobati dengan pemberian kalsitriol.

7. VITAMIN E

Vitamin E (tokoferol) adalah antioksidan alami. Sangat penting untuk reproduksi normal pada
banyak hewan, karenanya dikenal sebagai vitamin anti-sterilitas. Vitamin E digambarkan
sebagai 'vitamin dalam mencari penyakit.' Ini disebabkan oleh kurangnya penyakit kekurangan
vitamin E spesifik apa pun pada manusia. Evans dan rekan-rekannya (1936) mengisolasi
senyawa aktivitas vitamin E dan menamainya sebagai tokoferol (bahasa Yunani: tokos-child
birth; pheros-to bear; ol-alcohol.

Kimia

Vitamin E adalah nama yang diberikan kepada sekelompok tokoferol dan tokotrienol. Sekitar
delapan tokoferol (vitamin E vitamin) telah diidentifikasi – D, E, J, G dll. Di antaranya, D-
tokoferol adalah yang paling aktif. Tokoferol adalah turunan dari cincin 6-hidroksi kromana
(tokol) dengan rantai samping isoprenoid (3 unit). Sifat antioksidan disebabkan oleh gugus
hidroksil dari cincin kromana

Fungsi biokimia vitamin E, yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
sifat antioksidannya, diberikan di bawah ini

1. Vitamin E sangat penting untuk struktur membran dan integritas sel, karenanya dianggap
sebagai antioksidan membran.
2. Ini mencegah peroksidasi asam lemak tak jenuh ganda di berbagai jaringan dan membran.
Ini melindungi sel darah merah dari hemolisis oleh agen pengoksidasi (mis. H2O2).

3. Hal ini terkait erat dengan fungsi reproduksi dan mencegah kemandulan. Vitamin E
memelihara dan memelihara epitel germinal gonad untuk fungsi reproduksi yang tepat.

4. Ini meningkatkan sintesis heme dengan meningkatkan aktivitas enzim Gaminolevulinic acid
(ALA) synthase dan ALA dehydratase.

5. Diperlukan untuk respirasi sel melalui rantai transpor elektron (diyakini menstabilkan
koenzim Q).

6. Vitamin E mencegah oksidasi vitamin A dan karoten.

7. Diperlukan untuk penyimpanan kreatin yang tepat dalam otot rangka.

8. Vitamin E diperlukan untuk penyerapan optimal asam amino dari usus.

9. Terlibat dalam sintesis asam nukleat yang tepat.

10. Vitamin E melindungi hati dari kerusakan oleh senyawa beracun seperti karbon
tetraklorida.

11. Ia bekerja dalam kaitannya dengan vitamin A, C dan E-karoten, untuk menunda timbulnya
katarak.

12. Vitamin E telah direkomendasikan untuk pencegahan penyakit kronis seperti kanker dan
penyakit jantung. Uji klinis dalam hal ini agak mengecewakan, karenanya tidak lagi
direkomendasikan. Namun, beberapa dokter terus menggunakannya terutama pada subjek
yang rentan terhadap serangan jantung. Diyakini bahwa vitamin E mencegah oksidasi LDL.
(Catatan: LDL teroksidasi telah terlibat untuk mempromosikan penyakit jantung.)

Vitamin E dan selenium

Unsur selenium ditemukan dalam enzim glutathione peroksidase yang menghancurkan radikal
bebas. Dengan demikian, Se juga terlibat dalam fungsi antioksidan seperti vitamin E, dan
keduanya bertindak secara sinergis. Sampai batas tertentu, Se dapat menyisihkan kebutuhan
vitamin E, dan sebaliknya.

Recommended dietary allowance (RDA)

Asupan vitamin E secara langsung berkaitan dengan konsumsi asam lemak tak jenuh ganda
(PUFA) yaitu, kebutuhan meningkat dengan meningkatnya asupan PUFA. Dianjurkan
konsumsi harian D-tokoferol sekitar 10 mg (15 IU) untuk pria dan 8 mg (12 IU) untuk wanita.
Satu mg D-tokoferol sama dengan 1,5 IU. Diet tambahan vitamin E disarankan untuk wanita
hamil dan menyusui.

Sumber makanan

Banyak minyak nabati yang kaya akan sumber vitamin E. Minyak biji gandum, minyak biji
kapas, minyak kacang, minyak jagung, dan minyak bunga matahari adalah sumber vitamin ini.
Juga ada dalam daging, susu, mentega, dan telur.

Gejala kekurangan

Gejala kekurangan vitamin E bervariasi dari satu spesies hewan ke yang lain. Pada banyak
hewan, defisiensi dikaitkan dengan sterilitas, perubahan degeneratif pada otot, anemia
megaloblastik, dan perubahan sistem saraf pusat. Gejala defisiensi vitamin E yang parah tidak
terlihat pada manusia kecuali peningkatan kerapuhan eritrosit dan gejala neurologis minor.

Keracunan vitamin E

Di antara vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, K), vitamin E adalah yang paling beracun.
Tidak ada efek toksik yang telah dilaporkan bahkan setelah menelan 300 mg / hari selama 23
tahun.

8. VITAMIN K

Vitamin K adalah satu-satunya vitamin yang larut dalam lemak dengan fungsi koenzim
tertentu. Ini diperlukan untuk produksi faktor pembekuan darah, penting untuk koagulasi
(dalam bahasa Jerman-Koagulasi; oleh karena itu nama K untuk vitamin ini)

Kimia

Vitamin K ada dalam berbagai bentuk. Vitamin K1 (phylloquinone) ada pada tanaman.
Vitamin K2 (menaquinone) diproduksi oleh bakteri usus dan juga ditemukan pada hewan.
Vitamin K3 (menadione) adalah bentuk sintetis. Ketiga vitamin (K1, K2, K3) adalah turunan
naphthoquinone. Rantai samping isoprenoid hadir dalam vitamin K1 dan K2. Ketiga vitamin
ini stabil terhadap panas. Namun, aktivitas mereka hilang oleh zat pengoksidasi, iradiasi, asam
kuat, dan alkali.

Fungsi biokimia

Fungsi vitamin K berkaitan dengan proses pembekuan darah. Ini membawa modifikasi
posttranslasional (setelah protein dalam sel) dari faktor pembekuan darah tertentu. Faktor
pembekuan II (protrombin), VII, IX dan X disintesis sebagai prekursor tidak aktif (zymogen)
di hati. Vitamin K bertindak sebagai koenzim untuk karboksilasi residu asam glutamat yang
terdapat dalam protein dan reaksi ini dikatalisis oleh karboksilase (mikrosomal). Ini
melibatkan konversi glutamat (Glu) menjadi J-karboksglglamat (Gla) dan membutuhkan
vitamin K, O2, dan CO2 (Gbr.7.12). Pembentukan J-carboxyglutamate dihambat oleh
dicumarol, suatu antikoagulan yang ditemukan dalam semanggi

Recommended dietary allowance (RDA)

Sebenarnya, tidak ada AKG untuk vitamin K, karena dapat disintesis secara memadai di usus.
Namun, direkomendasikan bahwa setengah dari kebutuhan tubuh disediakan dalam makanan,
sementara separuh lainnya dipenuhi dari sintesis bakteri. Dengan demikian, RDA yang
disarankan untuk orang dewasa adalah 70-140 Pg / hari.

Sumber makanan

Kubis, kembang kol, tomat, alfa alfa, bayam dan sayuran hijau lainnya merupakan sumber
yang baik. Ini juga hadir dalam kuning telur, daging, hati, keju, dan produk susu.

Gejala kekurangan

Kekurangan vitamin K jarang terjadi, karena terdapat dalam makanan dalam jumlah yang
cukup dan / atau disintesis secara memadai oleh bakteri usus. Namun, kekurangan vitamin K
dapat terjadi karena penyerapan yang salah (kurangnya garam empedu), kehilangan vitamin ke
dalam kotoran (penyakit diare) dan pemberian antibiotik (membunuh

flora usus). Kekurangan vitamin K menyebabkan kurangnya protrombin aktif dalam sirkulasi.
Hasilnya adalah pembekuan darah dipengaruhi secara negatif. Individu berdarah deras bahkan
untuk cedera ringan. Waktu pembekuan darah meningkat.

Hypervitaminosis K

Pemberian vitamin K dosis besar menghasilkan anemia hemolitik dan penyakit kuning,
terutama pada bayi. Efek toksik disebabkan oleh peningkatan kerusakan sel darah merah.

Antagonis vitamin K

Senyawa-senyawa yaitu heparin, bishydroxycoumarin bertindak sebagai antikoagulan dan


merupakan antagonis terhadap vitamin K. Salisilat dan dicumarol juga merupakan antagonis
terhadap vitamin K.4

4
U.Satyanarana, dan U.Chakrapani, Biochemistry, hal 117-125
DAFTAR RUJUKAN

U.Satyanarana, U.Chakrapani. 2013. Biochemistry. India : Books & Allied Pvt. Ltd

Anda mungkin juga menyukai