Anda di halaman 1dari 30

BAB II

ISI

2.1 Penanganan dan Pencegahan Kekurangan Vitamin

2.1.1 Sejarah Vitamin

Sekitar akhir abad XIX, ketika mulai dipergunakan bahan pakan murni
dalam percobaan – percobaan binatang, disangka bahwa susunan makanan sudah
cukup kalau hanya terdiri atas karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Ternyata
bahwa dengan susunan makanan demikian, binatang percobaan tidak
menunjukkan kesehatan dan pertumbuhan badan yang memuaskan.

Di dalam susunan makanan di atas, masih diperlukan zat gizi lain yang
pada saat itu masih belum diketahui ujudnya. Dalam penelitian penyakit beri-beri
di antara para tahanan dan hukuman di Indonesia pada pemulan abad XX,
EIJKMAN dan rekan rekannya menemukan adanya zat yang diperlukan ini, yang
kemudian diberi nama VITAmiNE oleh VLADIMIR FUNK, karena disangka
suatu ikatan organic anime, oleh adanya unsure N dan telah dikenal asam amino
pada saat itu. Zat vitamin ini diperlukan untuk kehidupan (vita), sehingga diberi
nama vitamine.

Kemudian ternyata bahwa zat esensial ini bukan suatu amine dan tidak
selamanya mengandung unsure nitrogen *N). karena itu nama vitamine banyak
yang menentangnya, sehingga diubah menjadi VITAMIN dengan membuang
huruf –e nya. Mengganti samasekali dengan nama lain agak sulit, karema nama
itu telah memasyarakat di kalangan para ilmuwan.

Definisi vitamin ini mula mula dianggap mudah, dan diformulasikan


sebagai suatu zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah jumlah kecil dan harus
didatangkan dari luar, karena tidak dapat disintesa di dalam tubuh “

Di dalam definisi ini tersirat :

a. Diperlukan tubuh dalam jumlah kecil dan

3
b. Harus datang dari luar tubuh, karena tidak dapat disintesa di dalam
tubuh sendiri

2.1.2 Pengertian Vitamin

Vitamin adalah sekelompok senyawa organic (Zat Organoleptik) yang


sangat dibutuhkan tubuh dan memiliki peranan penting dalam mengatur proses
metabolisme tubuh. Secara umum vitamin tidak dapat di produksi oleh tubuh.
Tiap tiap vitamin mempunyai fungsi dan tugas – tugas yang spesifik termasuk
dalam pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan. Secara umum vitamin
dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu :

 Vitamin yang larut dalam Lemak : Vitamin A,D,E,K


 Vitamin yang larut di dalam Air : Vitamin B dan C

2.1.3 Jenis Jenis Vitamin Serta fungsi dan Sumbernya.

A. Vitamin Yang Larut Dalam Lemak

1. Vitamin A

 Pengertian

Vitamin A adalah vitamin larut dalam lemak pertama yang ditemukan


secara luas. Vitamin A dikenal juga dengan nama Retinol.

 Fungsi
Vitamin A berperan dalam penglihatan, dan merupakan salah satu
komponen penyusun pigmen mata. Selain itu fungsi vitamin A juga ikut
berperan penting menjaga kesehatan, kekebalan tubuh, pertumbuhan dan
perkembangan dan sangat baik untuk menjaga kesehatan kulit.
 Sumber Sebagai Pencegah Kekurangan Vitamin A

Hewani : Hati, Kuning Telur, Susu, Mentega dan Minyak Ikan

4
Nabati : Karoten = sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau, dan
buah

buahan yang berwarna kuning kemerahan seperti Wortel, pisang , papaya.

 Penyakit Akibat Kurang Vitamin A

Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan gangguan penglihatan, rabun


senja, katarak dan penurunan daya tahan tubuh.

2. Vitamin D

 Pengertian

Vitamin D dibuat dari ergosterol yang diradiasi. Ergosterol diperoleh dari


ragi sisa industri bir. Vitamin D pertama kali ditemukan oleh Mc. Collum
dan Sherman. Mereka menyebutnya sebagai vitamin antirakhitis. Vitamin
D mulai dikenal dan dibedakan dari Vitamin A di dalam kandungan
minyak ikan, yang sanggup menghindari penyakit rickets dan mendorong
pertumbuhan. Vitamin D juga meningkatkan absorpsi kalsium dari saluran
cerna dan juga membantu mengontrol penyimpanan kalsium di tulang.

 Fungsi
Fungsi vitamin D antara lain mengatur kadar kalsium dan fosfor dalam
darah, memperbesar penyerapan kalsium dan fosfor dari usus, membantu
proses penulangan, serta memengaruhi kerja kelenjar endokrin.

 Sumber Sebagai Pencegah Kekurangan Vitamin D


Vitamin D dapat diperoleh dari hati, telur, susu, daging, minyak ikan,
mentega, dan kacang-kacangan

 Kekurangan Vitamin D

5
Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami
pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk
huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan
dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah
osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan
di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan
pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu
kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan
vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat
badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.

3. Vitamin E
 Pengertian
Vitamin E ditemukan oleh Evans dan Burr. Untuk pertama kalinya
Vitamin E diisolasi dari minyak tepung gandum pada tahun 1936. Vitamin
ini disebut vitamin E karena ditemukan stelah vitamin- vitamin yang sudah
ada, yaitu A,B,C dan D. Vitamin E merupakan kombinas dari delapan
molekul yang disebut dengan tocopherol.
 Fungsi
 Berperan sebagai kesehatan kulit, yaitu dengan menjaga,
meningkatkan elastisitas dan kelembaban kulit, mencegah proses
penuaan dini, melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar
ultraviolet.
 Meningkatkan daya tahan tubuh, membantu mengatasi stress,
meningkatkan kesuburan, meminimalkan risiko kanker dan
penyakit jantung koroner.
 Sumber Sebagai Pencegah Kekurangan Vitamin E

Vitamin E lebih banyak terdapat pada makanan segar yang belum diolah,
seperti pada bahan makanan yang berminyak atau sayuran. Vitamin E
terdapat pada buah-buahan, susu, mentega, telur, sayur-sayuran, terutama
kecambah.

6
Sayuran yang mengandung banyak vitamin E adalah biji gandum, kedelai,
jagung, alfalfa, selada, kacang-kacangan, asparagus, pisang, strawberi, biji
bunga matahari, buncis, ubi jalar dan sayuran berwarna hijau.

 Kekurangan Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam
tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain
itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara.
kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal
bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain
itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan. Nama
lain vitamin E ialah tokoferol dan vitamin antisterilitas.

4. Vitamin K

 Pengertian
Vitamin K merupakan vitamin yang bersifat tahan panas, namun
vitamin ini akan segera rusak apabila terpapar senyawa asam, basa.
Vitamin K merupakan vitamin yang tidak larut dalam air. Vitamin K
dibutuhkan untuk aktivitas protrombin dengan reaksi karboksilasi gugus
Glu pada residu protein perkursornya. Asam glutamate yang mengalami
reaksi karbosilasi akan merubah menjadi asam karbosiglutamat gamma.

 Fungsi
 Mengontrol pmbekuan darah.
Karena salah satu fungsi vitamin K dalam tubuh yaitu ` dalam
produksi prothrombin, yakni sutu protein plasma yang di produksi
di hati dan di ubah mnjadi thrombin yang sangat penting untuk
pembekuan darah sehingga jika kita kekurangan vitamin K ini
maka kita bisa kehabisan darah saat tubuh kita terluka.
 Menurunkan resiko penyakit Osteoporosis.
Vitamin K ini akan membantu senyawa osteokalsin yang berperab
dalam penyerapan mineral untuk membentuk struktur mineral yang

7
kuat. Sehingga dat menurunkan resiko terkena osteoporosis yakni
dimana tulang menjadi lemah dan rapuh.
 Mengobati Penyakit Osteoporosis.
Menurut survey sebuah buku ternama yakni Diabetes care. Vitamin
K ini termasuk kedqalam vitamin yang tidak larut dalam air tetapi
larut di dalam lemak dan banyak terdapat di bagian jaringan perut
dalam tubuh manusia dapat mengurangi resiko diabetes. Melalui
mekanisme yang sama, vitamin k dapat memperlambat proses
pembentukan sel kanker hati dan paru-paru.
 Sumber Sebagai Pencegah Kekurangan Vitamin K
. Vitamin K dapat diperoleh dari sayuran hijau, kedelai, dan hati. Vitamin
K penting dalam proses pembekuan darah karena dapat memengaruhi
pembuatan protrombin di dalam hati. Juga terdapat pada sayuran hijau :
bayam, katuk, kol, selada, dan brokoli dan makanan yang di fermentasikan
seperti keju.

 Kekurangan Vitamin K
Bila tubuh kekurangan vitamin K maka protrombin di dalam darah akan
berkurang. Nama lain vitamin K ialah filokuinon dan vitamin
antipendarahan.

B. Vitamin Yang Larut Dalam Air

1. Vitamin B1

 Pengertian
Sebuah vitamin dengan struktur kimia C12H17ClN4OS, salah satu
jenis dari vitamin B kompleks, yang banyak ditemukan dalam daging,
ragi, dan biji-bijian. Vitamin ini berfungsi sebagai metabolisme
karbohidrat dan juga menormalkan aktivitas saraf. Vitamin ini larut dalam
air, dan dalam metabolisme karbohidrat menjadikan gula yang lebih
sederhana dan setelah itu dapat digunakan sebagai bahan bakar energi
tubuh. Thiamin ini juga diperlukan untuk membuat kerja jantung menjadi

8
normal, membuat kerja otot baik, dan juga seperti yang telah disebutkan,
menormalkan fungsi saraf tubuh.

 Fungsi
Salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam
menjaga kesehatan kulit dan membantu proses pembakaran karbohidrat
menjadi energi, membantu proses metabolisme protein dan lemak.

 Sumber Pencegahan Kekurangan Vitamin B1


Jenis-jenis makanan yang banyak mengandung Vitamin B1 antara lain
gandum, nasi, daging (hati), susu, telur, dan kacang-kacangan.

 Kekurangan Vitamin B1
 Berbagai gangguan pada kulit, seperti kulit kering dan bersisik.
 Tubuh juga dapat mengalami penyakit beri-beri
 Gangguan fungsi saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf.

2. Vitamin B2

 Pengertian
Vitamin B2 atau Riboflavin berbentuk Kristal berwarna kuning-
oranye, sdikit larut dalam air memberika warna kuning dengan
fluoresensi kehijauan. Vitamin ini tidak larut dalam minyak atau zat-zat
pelarut lemak, stabil terhadap pmanasan dalam larutan asam mineral dan
tahan terhadap pengaruh oksidasi, tetapi sensitive terhadap larutan alkali,
dimana ia terurai irreversible oleh sinar ultraviolet maupun oleh cahaya
biasa.

 Fungsi
 Megatur Pertumbuhan dan Reproduksi
Bagi anda yang masih dalam tahap pertumbuhan sebaiknya jangan

9
sampai anda kekurangna vitamin b2 ini karena vitamin b2 ini
memiliki manfaat untuk memastikan agar pertumbuhan anda bisa
berlangsung dengan sehat dan baik serta perkembangan organ
reproduksi . dan vitamini ini juga bermanfaat untuk perkembangan
jaringan tubuh seperti mata,kulit, membran mucous,sistem
kekebalan tubuh dan juga untuk system syaraf.
 Mencegah Jerawat
Jerawat merupakan masalah paling sering kita hadapi apalgi bagi
para kaum hawa jika diwajahnya ada satu jeraawat aja udah panik
apalgi kalau banyak dan ditambah lagi dengan muka berminyak
duh itu pasti bikin kita stres dan gak pede, tahu kah anda ternyata
vitamin b2 ini juga mempunyai manfaat untuk mencegah
pertumbuhan jerawat karena Riboflavin ini dapat meningkatkan
keluarnya lendir atau minyak pada kulit sehingga akan
berkurangnya jumlah jerawat pada wajah.
 Membantu Produksi Energi Pada Tubuh
Menigkatkan jumlah energi didalam tubuh kita yakni dengan
fungsinya yang bisa merubah karbohidrat menjadi senyawa gula
sederhana yang dikenal dengan nama glukosa. Tanpa adanya
glukosa, tubuh tidak bisa memproduksi energi. Alhasil, tubuh akan
kesulitan menjalankan fungsinya, dan juga dan memiliki peran
penting dalam metabolisme atau pemrosesan lemak, karbohidrat
dan protein di dalam tubuh.

 Sumber vitamin B2 untuk mencegah penyakit kekurangan vitamin B2


Sumber vitamin b2 bisa kita dapatkan dari beberapa makan seperti
dari kacang-kacangan seperti kacang almond dan kacang kedelai dan
dapat juga kita dapatkan dari segala jenis ikan terutama ikan sardin,
daging sapi, daging ayam, daging itik, hati, ragi, tiram, kerang, keju, biji
gandum, asparagus, kubis, rumput laut, selada, dan alpukat.
Pencegahan dan pengobatan ariboflavinosis dapat dilakukan
dengan mengkonsumsi makanan seperti susu, telur, sayur mayur dan

10
daging (ikan dan unggas). Jika tubuh sudah sangat kekurangan vitamin
B2 dengan ditandainya tubuh mengalami penyakit diatas, ada baiknya
untuk dibawa ke rumah sakit. Karena biasanya penanganan cepat
dilakukan adalah operasi (untuk penyakit mata seperti katarak) kemudian
diberikan vitamin B2 sebagai pemulihan diri.

 Kekurangan Vitamin B2
Penyakit yang ditimbulkan adalah cheilosis (bibir meradang),
stomatitis angular (sudut mulut pecah), glossitis (lidah licin berwarna
keunguan), dan bisa mengakibatkan bayi lahir sumbing dan gangguan
pertumbuhan.

3. Vitamin B3
 Pengertian
Niacin atau vitamin B3 merupakan jenis nutrisi yang diperlukan
tubuh yang termasuk pada jenis vitamin B-Kompleks. Niacin atau vitamin
B3 diperlukan tubuh sebagai obat untuk jenis penyakit tertentu. Selain
dikenal dengan dua nama tersebut, jenis vitamin ini juga dikenal dengan
nama asam nikotinat. Jenis vitamin ini dapat kita temukan secara alami
dalam makanan yang kita konsumsi baik itu hewan atau pun tumbuhan.
Saat ini vitamin ini sudah diproduksi dalam bentuk pil atau tablet sehingga
kita lebih mudah mendapatkan dan mengkonsumsinya.

 Fungsi
Vitamin B3 atau niacin, jumlah viamin B3 yang cukup akan
memberikan banyaka manfaat bagi kesehatan kita. Beberapa manfaat yang
bisa kita peroleh diantaranya adalah menyembuhkan iritasi kulit,
membantu proses penceranan, menambah energi, menyembuhkan
diabetes, dan menurunkan tekanan darah tinggi.

11
 Sumber Sebagai Pencegah Kekurangan Vitamin B3
Ada banyak jenis makanan yang dapat kita konsumsi untuk
memperoleh asupan vitamin B3 atau Niacin. Hal itu baik berupa makanan
nabati atau pun hewani. Beberapa makanan yang memiliki kandungan
niacin yang cukup tinggi diantaranya adalah ikan tuna, ayam, kacang
tanah, hati, daging sapi, jamur, kacang hijau, biji bunga mata hari atau
kuaci dan alpukat.

 Kekurangan vitamin B3
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B3 =
terganggunya sistem pencernaan, otot mudah keram dan kejang, insomnia,
bedan lemas, mudah muntah dan mual-mual, dan lain-lain

4. Vitamin B5

 Pengertian
Vitamin B5 atau asam pantotenat adalah salah satu dari jenis
vitamin B kompleks. Vitamin B5 larut dalam air. Di pasaran, vitamin B5
ini memiliki dua bentuk dimana satu dan lainnya memiliki perbedaan
harga yaitu panthetine dan calcium panthotenate.

 Fungsi
Manfaat utama asam pantotenat dalam tubuh adalah sebagai
koenzim dimana membantu dalam proses asetilasi dan pelepasan energi
pada tubuh dari molekul mikronutrien. Karena asam pantotenat sendiri ini
yang membantu metabolisme lemak lalu protein serta karbohidrat. Dari
metabolisme tersebut akan dihasilkan energi yang dapat digunakan untuk
tubuh dalam menjalankan aktivitasnya. Vitamin B5 juga bermanfaat dalam
mencegah tubuh dari kejang dan mati rasa. Lalu gangguan sakit kepala dan
gangguan pencernaan pun dapat diatasi. Tanpa vitamin B5, tubuh akan
mengalami lelah dan lemas. Lemak, protein dan karbohidrat tidak akan

12
diproses dalam metabolisme secara optimal jika vitamin B5 tidak
terpenuhi secara baik. Sehingga dibutuhkan asupan vitamin B5 atau asam
pantotenat ini dengan dosis yang tepat setiap harinya.

 Sumber Sebagai Pencegah Kekurangan Vitamin B5


Daging, susu, sayur mayur hijau, kacang ijo, alpukat, brokoli, pisang,
asparagus.

 Kekurangan Vitamin B5
Defisiensi vitamin B5 ini tetap bisa terjadi. Pertama diakibatkan
seseorang tidak mengkonsumsinya dengan cukup. Lalu kondisi kedua
adalah dikarenakan memang adanya faktor genetik atau bawaan sejak lahir
bahwa usus tidak mampu menyerap vitamin B5 secara maksimal. Untuk
itu biasanya konsumsi vitamin B5 lebih dari dosis hariannya. Sedangkan
saat kekurangan asam pantotenat ini, seseorang akan mengalami gejala
seperti fatigue, timbulnya jerawat berlebihan, mengalami hambatan
pertumbuhan, rambut rontok dan beruban, muntah dan kejang perut,
mengalami insomnia atau sulit tidur, kesemutan dan kejang pada kaki,
kejang otot, gangguan saluran pernafasan, serta hiploglikemia.

5. vitamin B6

 Pengertian
Piridoksin adalah merupakan vitamin B kompleks yang termasuk senyawa
larut dalam air. Bersifat sebagai koenzim dalam metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein yang nantinya menjadi energi yang digunakan tubuh
untuk beraktivitas. Selain itu, metabolismenya juga menyangkut asam
amino dan juga sistem imunitas. Sehingga membantu tubuh tetap prima
dan tahan terhadap serangan penyakit.

 Fungsi

13
Vitamin b6 memainkan peran utama dkoordinasi proses metabolisme
tubuh secara keseluruhan, memastikan fungsi normal dan system saraf,
regulasi hormone, memperbaiki jaringan pertumbuhan sel, dan
pembentukan sel darah merah, asam nukleat, dan asam amino.

 Sumber Sebagai Pencegah Kekurangan Vitamin B6


Piridoksin memang banyak terdapat di sayur-sayuran. Namun
penelitian pertama kali menemukannya pada kacang, tentu dimungkinkan
juga terdapat pada sumber makanan alami lainnya. Piridoksin atau vitamin
B6 ini terutama terdapat pada sayuran. Misalnya seperti sayur paprika,
sayur lobak, dan sayur bayam. Pada takaran paprika 1 cangkir saja mampu
memenuhi 0,27 mcg vitamin B6. Kemudian pada buah-buahan juga
mengandung vitamin B6. Seperti pada buah pisang, buah alpukat, buah
tomat, buah melon, buah semangka. Pada takaran 1 buah pisang saja sudah
mengandung vitamin B6 sebanyak 0,43 mcg.

 Kekurangan vitamin B6
Kasus kekurangan vitamin B kompleks di jaman sekarang ini hampir
tidak pernah terjadi. Jika pun ada penyakit beri-beri pun tidak disebabkan
karena kekurangan vitamin B6 walaupun merupakan penyakit yang
disebabkan oleh jenis vitamin B kompleks lainnya. Secara lebih kompleks
kekurangan vitamin B6 ini dapat mengakibatkan penyerapan sari makanan
di usus terganggu. Sehingga tubuh akan menurun kondisinya karena
kekurangan gizi akibat hal ini. Biasanya terjadi pada mereka yang lebih
suka mengkonsumsi alkohol. Berlebihan terhadap konsumsi obat jenis
isoniazid dapat juga menyebabkan fungsi kerja vitamin B6 tidak berfungsi
dengan baik. Dampak defisiensi atau kekurangan vitamin B6 ini adalah
dermatitits, mulut yang meradang, sampai insomnia. Bahkan seharusnya
manfaat yang dapat diperoleh dari konsumsi vitamin B6 ini seperti yang
telah dijelaskan diatas malah dapat sebaliknya, menjadi sebab dari
penyakit lainnya.

14
6. Vitamin B12

 Pengertian
Vitamin B12 adalah vitamin dengan struktur molekul terumit
dibandingkan delapan vitamin lain dalam keluarga vitamim B kompleks.
Kobalamin (istilah lain dari vitamin B12) terdiri dari struktur beberapa
senyawa kompleks lainnya (vitamers) yang masing-masingnya aktif
sebagai vitamin. Uniknya, struktur vitamin B12 memiliki unsur Kobalt di
tengah tetra-pyrol ring yang menjadi pusat dari kobalamin. Keberadaan
unsur kobalt ini lah yang menyebabkan istilah kobalamin menjadi populer
dikalangan medis.

 Fungsi
Vitamin B12 juga disinyalir efektif untuk mengatasi gangguan sulit tidur,
pencegahan serangan jantung lanjutan, dan memperkuat ingatan dari
manula diatas usia 65 tahun. Biasanya vitamin B12 dikombinasikan
dengan vitamin lainnya. Beberapa penderita berikut juga bisa memperoleh
pengobatan vitamin B12 meski data medis yang dimiliki belum
memastikan seberapa besar tingkat efektifitasnya.

 Sumber Sebagai Pencegah Kekurangan Vitamin B12


Vitamin B12 atau kobalamin selain ditemukan dalam berbagai jenis
makanan, juga sering dibuat dalam laboratorium sebagai
hidroxokobalamin, yang merupakan salah satu bentuk dari kobalamin,
karena proses produksinya yang mudah dan murah

 Kekurangan Vitamin B12


Kasus yang paling mudah ditemui bagi penderita kekurangan vitamin B12
adalah anemia pernicious yakni anemia yang memang disebabkan khusus
karena kekurangan kobalamin. Untuk tingkat defisiensi vitamin B12 yang
lebih ringan, dapat ditemukan beberapa gejala sebagai berikut :

 Detak jantung dan nafas yang lebih cepat dari normal

15
 Letih dan lesu
 Kulit pucat
 Lidah terasa pahit
 Mudah lebam dan berdarah
 Nyeri lambung dan penurunan berat badan
 Diare atau konstipasi

7. Vitamin C

 Pengertian
Vitamin C adalah salah satu vitamin yang sangat di butuhkan oleh tubuh
yang mana berperan penting sekali dalam menjaga keseimbangan tubuh dan
menjauhkan dari berbagai penyakit. Karakteristik dari vitamin C adalah sala
satu jenis vitamin yan larut dalam air.

 Fungsi
 Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Manfaat vitamin C ternyata sangat baik sekali untuk meningkatkan
system imun yang mana hal ini dapat mencegah berbagai sumber
penyakit seperti kuman, bakteri, dan juga virus untuk dapat menyerang
tubuh sehingga tubuh tak mudah sakit karena tak mudah terserang
berbagai jenis penyakit.
 Mengatasi Flu dan pilek
 Menjaga dan Merawat Kulit
 Mengobati sariawan
 Bahan Kecantikan Alami
 Mengobati Gusi Bengkak dan berdarah

 Sumber Sebagai Pencegah Kekurangan Vitamin C


Jeruk, jambu biji, cabai, buah berry, paprika, papaya, tomat, strawberry.

16
 Kekurangan Vitamin C
Kulit kering dan bersisik, mudah infeksi pada luka, gusi berdarah, rasa nyeri
pada persendian

2.2 Pencegahan dan Penanganan Anemia

2.2.1 Pengertian

Anemia didefinisikan sebagai suatu keadaan kadar hemoglobin di dalam darah


lebih rendah daripada nilai normal untuk kelompok orang menurut umur dan jenis
kelamin. Anemia gizi adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin darah yang
lebih rendah daripada normal sebagai akibat ketidakmampuan jaringan pembentuk
sel darah merah dalam produksinya guna mempertahankan kadar hemoglobin
pada tingkat normal

Anemia gizi besi adalah anemia yang timbul karena kekurangan zat bezi
sehingga pembentukan sel sel darah merah dan fungsi lain dalam tubuh terganggu.
Anemia gizi sangat umum dijumpai di Indonesia dan dapat terjadi pada semua
golongan umur, dimana keadaan kadar hemoglobin di dalam darah lebih rendah
daripada normal.

2.2.2 Batas Nilai Normal Kadar Hemoglobin (Hb)

Hemoglobin merupakan zat warna yang terdapat dalam darah merah yang berguna
untuk mengangkut oksigen dan CO2 dalam tubuh. hemoglobin adalah ikatan
antara protein,garam besi, dan zat warna. Kadar Hb merupakan parameter yang
paling mudah digunakan dalam menentukan status anemia pada skala luas.
Sampel darah yang digunakan biasanya sampel darah tepi,seperti dari jari
tangan,dapat pula dari jari kaki serta telinga dan untuk memproleh hasil yang
lebih akurat dianjurkan menggunakan sampel darah vena. Akan tetapi kadar
hemoglobin bukan merupakan indicator yang sensitive untuk melihat status besi

17
seseorang karena turunnya kadar hemoglobin merupakan tahap yang sudah lanjut
dari adanya defisiensi besi.

Tiga tahap perkembangan defisiensi besi, tahap pertama terjadi bila


simpanan besi berkurang yang terlihat dari penurunan feritin dalam plasma hingga
12 U/L. Hal ini dikompensasi dengan peningkatan absorpsi besi yang terlihat dari
peningkatan kemampuan mengikat besi total. Pada tahap ini belum terlihat
perubahan fungsional pada tubuh. Tahap kedua terlihat dengan habisnya simpanan
besi, menurunnya jenuh transferin hingga kurang dari 16% pada orang dewassa,
dan meningkatnya protoporfirin yaitu bentuk pendahulu heme. Pada tahap ini nilai
hemoglobin di dalam darah masih berada pada 95% nilai normal. Pada tahap
ketiga terjadi anemia gizi besi diaman kadar hemoglobin total turun dibawah nilai
normal.

Namun untuk mempermudah pelaksanaan pengobatan dan menyukseskan


program penanggulan anemia maka criteria batasan kadar hemoglobin darah dapat
digolongkan pada tabel berikut:

KELOMPOK UMUR HEMOGLOBIN (gr/dl)


ANAK 6 bulan – 6 tahun 11
6 tahun – 14 tahun 12
DEWASA Laki-Laki 13
Wanita 12
Wanita Hamil 11

2.2.3 Penyebab Anemia

Dalam masyarakat yang diet sehari-harinya sebagian besar berasal dari sumber
nabati,adanya penyakit infeksi maupun investasi parasit sangat berperan dalam
terjadinya anemia gizi. Rendahnya kadar zat besi dalam diet sehari-hari maupun
kurangnya tingkatnya absorpsi zat besi yang terkandung dalam sumber nabati
hanya merupakan sebagian dari alasan tingginya angka prevalensi anemia gizi

18
besi di Indonesia. Investasi cacing dalam usus terutama cacing tambang dan
penyakit infeksi yang lain banyak dijumpai dan menambah timbulnya anemia.

Ada tiga factor terpenting yang menyebabkan seseorang menjadi anemia,


yaitu kehilangan darah karena pendarahan akut/kronis, pengrusakan sel darah
merah, dan produksi sel darah merah yang tidak cukup banyak.

Menurut etiologinya anemia defisiensi zat besi di bagi atas :

a. Masukan/ intake zat gisi kurang seperti pada KEP,defisiensi diet


relative yang disertai dengan pertumbuhan yang cepat.
b. Absorpsi zat besi kurang seperti pada KEP, enteritis yang berulang,
sindroma malabsorbsi
c. Kebutuhan zat gizi yang bertambah disebabakan karena
ankilostomiasis,amoebiasis yang menahun, polip,hemolisis
intravaskuler kronis yang menyebabkan hemosiderma.

Faktor-faktor yang mendorong terjadinya anemia gizi pada usia remaja (health
media nutrion series) adalah :

a. Adanya penyakit infeksi kronis .


b. Menstruasi yang berlebihan pada remaja putri.
c. Perdarahan yang mendadak seperti kecelakaan.
d. Jumlah makanan atau penyerapan diet yang buruk dari zat besi,
Vitamin B12, Vitamin B6, Vitamin C, dan tembaga.

2.2.4 Etiologi

Menurut etiologi anemia dibagi menjadi :

A. Anemia defisiensi
B. Anemia karena pendarahan
C. Anemia haemolitik
D. Anemia aplastik
E. Anemia karena sebab-sebab lain

19
1. Anemia Defisiensi
Adalah anemia yang disebabkan karena kekurangan zat bezi (fe),
zat asam folat, Vit B12, Protein dll.
a. Anemia defisiensi besi
Penyebab :
 Perdarahan kronik
 Infeksi yang berulang-ulang seperti pneumonia
 Diet buruk
Pengobatan :
 Transfuse darah,darah diberikan apabila Hb kurang
atau sama dengan 5gr%
 Antibiotic diberikan apabila ada infeksi
b. Anemia perniosa
Penyebab :
 Kekurangan B12
 Kekurangan reabsorbsi vitamin yang disebabkan
factor intrinsic
Pengobatan dan perawatan :
 Diet banyak mengandung vitamin b12
 Penyajian makanan yang dapat menimbulkan nafsu
makan
 Pemberian vitamin b12 100 microgram secara IM
 Penderita bedrest
 Perhatikan defacationnya
c. Anemia deffisiensi asam folat
Penyebab :
 Malnutrisi
 Gangguan saluran cerna
 Kebutuhan asam folat tubuh yang meningkat
Pengobatan dan perawatan :

20
 Pemberian diet yang banyak mengandung daging
atau sayuran hijau
 Pemberian asam folat
3 x 500mg/hari pada anak
3 x ½ mg/hari pada bayi
 Transfuse darah diberikan bila keadaan umum jelek
2. Anemia Karena Pendarahan
Anemia yang disebabkan karena volume darah dalam tubuh
berkurang.
Penyebab Utama :
 Pendarahan akut
 Pendarahan kronis

Terapi dan Perawatan :


 Mengatasi pendarahan
 Mengatasi syok dengan transfuse darah atau
pemberian cairan lewat infuse
 Pemberian preparat forum (besi)
 Terapi vitamin B12 injeksi, lever injeksi, diet
makanan yang banyak mengandung protein dan
vitamin B12

3. Anemia Haemolitica
Anemia yang disebabkan karena peningkatan kecepatan distruksi
sel darah merah.
Penyebab Utama :
 Kelainan erittrosit
 Racun, haemolisis, agglutinin
 Kelainan enzim : defisiensi glukosa
 Hb uri nocturnal paroksimal ( DNN )
Pengobatan dan Perawatan :

21
 Bila penyebabnya karena reaksi toksik diberikan
corticosteroid misalnya : prednisone, prenisolon
 Kalau perlu dilakukan splanektomi
4. Anemia Aplastik
Adalah anemia yang terjadi karena ketidak sanggupan sumsum
tulang untuk membentuk sel-sel darah merah.
Penyebab Utama :
 Obat-obatan : chlorampenicol , sulfanamid ,
antalgetik
 Penyinaran
 Idopatik
Pengobatan dan perawatan :
 Transplantasi sumsum tulang
 Mengatasi komlikasi dengan anti biotic
 Transfuse darah sebaiknya paked celi bila perlu
trombosit
 Paliatik ( meringankan gejala penyakit )
 Hygiene yang baik untuk mencegah timbulnya
infeksi
5. Anemia Karena Sebab Lain
Anemia Post Hemorrogik adalah anemia karena kehilangan banyak
darah, misalnya kecelakaan.
Terapi dan Perawatan :
 Istirahat di tempat tidur
 Diet banyak mengandung protein dan vitamin B12
 Obat-obatan vitamin B12 secara parental. Liver
injeksi dan vitamin lain.
 Kebersihan mulut , gigi untuk mencegah stomatis.
 Perhatikan defecatie
 Transfuse darah
 Mengontrol tanda vital, tensi nadi pernafasan,suhu.

22
2.2.6 Pencegahan Anemia

1. Meningkatkan asupan makanan yang banyak mengandung zat besi


Salah satu cara untuk mencegah serangan anemia yang
diakibatkan oleh kurangnya zat besi. Untuk mencegah anemia
salah satu hal yang paling penting adalah dengan meningkatkan
dan mencukupi asupan makanan yang mengandung zat besi dan
melakukan diet sehat
Sumber makanan yang banyak mengandung zat besi adalah
daging,ikan, kacang-kacangan, biji labu, buah labu, sayuran
berdaun hijau seperti bayam, dll.
2. Mengonsumsi makanan yang dapat membantu penyerapan zat bezi
Beberapa jenis makanan diketahui dapat meningkatkan dan
membantu tubuh dalam penyerapan sari makanan yang
mengandung zat bezi. Sumber zat besi ada pada buah-buahan dan
sayur-sayuran terutama buah yang banyak mengandung vitamin B
kompleks untuk meningkatkan produksi sel darah merah seperti,
tomat, pisang, papaya, wortel dll
3. Membatasi dan mengurangi minuman yang dapat memperlambat
penyerapan zat besi.
Jenis minuman yang harus dibatasi dan dikurangi
konsumsinya seperti kopi,the dan anggur merah saat makan. Kadar
kafein yang dimiliki minuman tersebut akan memberi pengaruh
keterlambatan kemampuan metabolisme tubuh untuk menyerap zat
besi.
4. Lakukan penanganan dan pengobatan jika menderita fybroids
Fibroids yakni kehilangan banyak darah saat menstruasi
yang berakibat pada serangan sakit anemia. Apabila seorang wanita
sering mengalami perdarahan hebat saat menstruasi maka perlu
dilakukan pemeriksaan dan pengobatan lebih cepat agar tidak
menimbulkan anemia yang semakin kronis.
5. Periksa kondisi kesehatan

23
Lakukan lah pemeriksaan secara rutin atau berkala minimal
1 atau 3 bulan sekali untuk mengecek kesehatan. Umumnya pihak
medis akan melakukan pengecekan pada tekanan darah. Hal ini
dapat dimanfaatkan untuk mengecek jumlah sel darah dan
pemberian suplemen penambah zat besi. Apabila anemia yang
dialami keadaan yang cukup parah maka akan disarankan untuk
melakukan transfuse darah segera.

2.3 Pencegahan dan Penanganan Cacingan

2.3.1 Definisi

Ancylostoniasis adalah penyakit cacing yang disebabkan oleh jenis


cacing Ancylostoma duodinalie atau Necator Americanus yang hidup pada
duodenas/ usus hals bagian atas. Penyakit ini banyak dijumpai di daerah
tropis dan sub tropis.

2.3.2 Etiologi

 Ancylostoma duodenale.
 Necator americanus
Cacing ini berwarna putih dan panjangnya lebih kurang 10 milimeter.
Sering disebut juga cacing tambang sebab dulu banyak ditemukan di
daerah pertambangan.
Cara penularan :
1) Melalui makanan/minuman yang terkontaminasi.
2) Melalui tangan yang ditempeli larva Ancylostoma.
3) Melalui kulit (telapak kaki tanpa alas).

2.3.3 Pathogenesis

a. Melalui mulut yaitu melalui makanan/ minuman yang terkontaminasi


atau dengan tangan yang kotor. Larva itu tertelan masuk lambung dan
hidup di duodenu.

24
b. Larva menembus kulit kaki melalui folikel rambut atau bagian
dibawah epidermis yang mengalami deskwamasi pembuluh limfe atau
daerah ke jantung. Selanjutnya menuju ke paru, alveolus, bronchus,
dan traches, laring, kemuudian melalui epiglostties tertelan dan
berkembang biak dan menjadi cacing dewasa dalam duodenum dan
usus halus.
Siklus ini memerlukan waktu 6 minggu. Cacing dewasa mempunyai
kait untuk bergantung pada usus, bekas kaitan ini menimbulkan luka
dan perdarahan di usus sehingga penderita akan menderita anemi, ini
merupakan gejala anclylostom yang utama.

2.3.4 Simtomatologi

Dejala dan tanda ini tergantung dengan jumlah cacing yang


menginfeksi untuk menyebabkan anemi dan gejala klinis dan diperlukan
investasi cacing sebanyak 500. Gejala dan tanda yang sering timbul yaitu :
 Rasa gatal pada kaki.
 Selama larva di paru bisa timbul batuk darah.
 Rasa tidak enak diperut (kembung, sering flatus diare) merupakan
gejala iritasi cacing terhadap usus halus yang terjadi lebih kurang 10-
20 mg setelah investasi cacing
 Oedem karena desinfeksi protein.
 Penderita lemah, lesu, kurus.
 Apati.
 Muka pucat.
Pengobatan
 Memberikan nutrisi yang baik.
 Preparat besi diberikan untuk penderita dengan gejala klinis berat dan
anemia.
 Pemberian obat-obat pembasmi ancylostoma antara lain :
a. Tetrakloroetilen.

25
b. Befenium hidrolesinfrat.
c. Pirantel pamost
d. Fleksilresorsional

2.3.5 Komplikasi

a. Kerusakan kulit dapat menimbulkan dermatritis, terutama bila


penderita sensitive.
b. Anemia yang berat dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan
turunnya daya tahan tubuh, gangguan perkembangan mental dan
payah jantung.
2.3.6 Diagnose

Untuk diagnosis tadi ditemukan telur cacng/larva di dalam feses atau


sputum penderita.penyediaan preparat harus dengan feses yang masih
baru.

2.3.6 Pencegahan

a. Biasakan berak ditempatnya.


b. Jamban harus baik dan bersih.
c. Pekarangan sekitar jamban bersih dan kering.
d. Lantai rumah bersih dan terang.
e. Biasakan cuci tangan sebelum makan.
f. Biasakan memakai alas kaki.

2.4 Penanganan dan Pencegahan KKP

2.4.1 Kurang Kalori Protein (KKP)

Kurang kalori protein atau KKP akan terjadi manakala kebutuhan tubuh
akan kalori, protein, atau keduanya tidak tercukupi oleh diet. Kedua bentuk
defisiensi ini tidak jarang berjalan bersisian, meskipun salah satu lebih dominan

26
ketimbang yang lain. Sindrom kwashiorkor terjelma manakala defisiensi lebih
menampakkan dominasi protein, dan marasmus termanifestasi jika terjadi
kekurangan energy yang parah. Kombinasi kedua bentuk ini,
marasmikkwasiorkor, juga tidak sedikit, meskipun sulit menentukan kekurangan
apa yang lebih dominan.

Kurang energi protein dikelompokkan menjadi KKP primer dan sekunder.


Ketiadaan pangan melatarbelakangi KKP primer yang mengakibatkan
berkurangnya asupan. Penyakit yang mengakibatkan pengurangan asupan,
gangguan serapan, dan utilisasi pangan serta peningkatan kebutuhan (dan/atau
kehilangan) akan zat gizi, dikategorikan sebagai KKP sekunder.

Keparahan KKP berkisar dari hanya penyusutan berat badan, atau


terlambat tumbuh, sampai ke sindrom klinis yang nyata, dan tidak jarang
berkaitan dengan defisiensi vitamin serta mineral.

Setidaknya, ada 4 faktor yang melatarbelakangi KKP, yaitu : masalah,


social, ekonomi, biologi, dan lingkungan. Kemiskinan, salah satu determinan
social-ekonomi, merupakan akar dari ketiadaan pangan, tempat mukim yang
berjejalan, kumuh, dan tidak sehat serta ketidakmampuan mengakses fasilitas
kesehatan. Ketidaktahuan, baik yang berdiri sendiri maupun yang berkaitan
dengan kemiskinan, menimbulkan salah paham tentang cara merawat bayi dan
anak yang benar, juga salah satu mengerti mengenai penggunaan bahan pangan
tertentu dan cara member makan anggota keluarga yang sedang sakit. Hal lain
yang juga berpotensi menumbuhsuburkan KKP di kalangan bayi dan anak adalah
penurunan minat dalam member ASI yang kemudian diperparah pula dengan
salah persepsi tentang cara menyapih. Selain itu, distribusi pangan dalam keluarga
terkesan masih timpang.

Tempat tinggal yang berjejalan dan tidak bersih menyebabkan infeksi


sering terjadi. Prosedur penyimpanan hasil produksi pascapanen yang buruk
mengakibatkan bahan pangan cepat rusak. Bencana alam, perang, atau migrasi
paksa telah terbukti mengganggu distribusi pangan.

27
Penyalahgunaan anak, ketidakberdayaan kaum ibu, penelantaran lansia,
kecanduan alcohol dan obat, pada akhirnya berujung pula sebagai KKP. Selain
itu, budaya yang menabukkan makanan tertentu (terutama terhadap balita serta ibu
hamil dan menyusui) dan mengosumsi bahan bukan pangan akan memicu
sekaligus melestarikan KKP.

Komponen biologi yang menjadi latar belakang KKP, antara lain,


malnutrisi ibu, baik sebelum maupun selama hamil, penyakit infeksi, serta diet
rendah energi dan protein. Seorang ibu yang mengalami KKP selama kurun waktu
tersebut pada gilirannya akan melahirkan bayi berberat badan rendah. Tanpa
ketersediaan pangan yang cukup, bayi KKp tersebut tidak akan mampu mengejar
ketertinggalannya, baik kekurangan berat semasa dalam kandungan maupun
setelah lahir.

Penyakit infeksi berpotensi sebagai penyokong atau pembangkit KKP.


Penyakit diare, campak, dan infeksi saluran nafas kerap menghilangkan nafsu
makan. Penyakit saluran pencernaan yang sebagian muncul dalam bentuk muntah
dan gangguan penyerapan, menyebabkan kehilangan zat-zat gizi dalam jumlah
besar. Percepatan proses katabolisme meningkatkan kebutuhan sekaligus
menambah kehilangan zat-zat gizi.

Kurang kalori protein sesungguhnya berpeluang menyerang siapa saja,


terutama bayi dan anak yang tengah tumbuh-kembang. Marasmus sering
menjangkiti bayi yang beru berusia kurang dari 1 tahun, sementara kwashiorkor
cenderung menyerang setelah mereka berusia 18 tahun. Jika dialami oleh anak
yang berumur lebih tua, kondisi tersebut biasanya ringan karena mereka pada
umumnya telah pandai “mencari makan” sendiri. Remaja, dewasa muda
(utmanya lelaki), wanita tidak hamil dan tidak menyusi, memiliki angka
prevalensi paling rendah.

2.4.2 KKP Derajat Ringan dan Sedang

28
Gambaran klinis utama KKP ringan sampai sedang ialah penyusutan berat
badan yang disertai dengan penipisan jaringan lemak bawah kulit. Jika KKP
berlangsung menahun, pertumbuhan memanjang akan terhenti sehingga anak akan
bertubuh pendek. Kegiatan fisik dan keluaran energi anak berkurang, di samping
berlangsung pula perubahan pada fungsi kekebalan, saluran pencernaan, dan
kebiasaan. Indikator terakhir ini tidak praktis digunakan sebagai butir diagnosis.
Perubahan komposisi tubuh yang mencolok pada orang dewasa ialah penyusutan
jaringan adipose sebesar 12% (lelaki) sampai 20% (wanita). Kemampuan untuk
melakukan pekerjaan fisik yang berat dan berlangsung lama juga berkurang.
Selain itu, kemungkinan wanita KKP melahirkan bayi dengan berat lahir rendah
lebih tinggi ketimbang wanita normal.

2.4.3 KKP Berat

Pada prinsipnya, diagnosis KKP berat ditegakkan berdasarkan riwayat pangan


serta gambaran klinis. Marasmus biasanya berkaitan dengan ketiadaan bahan
pangan yang sangat parah, semikelaparan berkepanjangan, dan penyapihan terlalu
dini, sementara kwashiorkor terkait dengan keterlambatan menyapih serta
kekurangan protein. Diare kronis dan infeksi merupakan gambaran yang lazim
terjadi.

1. Marasmus
Gambara penderitaan marasmus dapat terwakili dalam istilah
“tulang terbalut kulit” : jaringan lemak bawah kulit (nyaris) lenyap, otot
mengecil. Berat badan penderita marasmus biasanya sekitar 60% dari berat
yang seharusnya sementara pasien anak mengalami kemunduran
pertumbuhan longitudinal. Kulit kering, tipis, tidak lentur, serta mudah
berkerut. Rambut tipis, jarang, keing, tanpa kilap normal, dan mudah
dicabut tanpa menyisakan rasa sakit. Penderita kelihatan apatis, meskipun
biasanya masih tetap sadar, dan menampakkan gurat kecemasan. Tanda-
tanda itu, disokong dengan lekukan pada pipi dan cekungan di mata,
menjelaskan gambaran wajah seperti orang tua, atau bahkan “kera”.

29
Nafsu makan sebagian penderita hilang sama sekali. Sebagian lagi
masih dapat mengutarakan rasa lapar, namun jika diberikan sejumlah
makanan yang diperkirakan dapat melenyapkan rasa lapar, penderita tidak
jarang muntah. Memang, jumlah yang diperkirakan ini terlalu banyak
untuk mereka, dan tidak dapat ditoleransi. Diare menahun dan kelemahan
yang menyeluruh sering mendampingi KKP sehinggan anak tidak dapat
berdiri sendiri tanpa dibantu.
Detak jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh rendah, namun
takikardia sering terjadi. Hipogiklemia juga sering terjadi, dan tidak jarang
pula ditemani oleh hipotermia (suhu tubuh 35,5° C). organ dalam (visera)
biasanya kecil. Dinding perut menegang, sementara kelenjar limfe mudah
sekali diraba. Namun demikian, diagnosis banding harus ditegakkan untuk
membedakan KKP yang parah dengan KKP dekunder yang diakibatkan
oleh penyakit, misalkan saja, AIDS atau penyakit berat lain.
Penyulit yang paling lazim terjadi ialah gastroenteritis akut,
dehidrasi, infeksi saluran napas, dan kerusakan mata akibat kekurangan
vitamin A. infeksi yang bersifat sistemik bahkan dapat menimbulkan
renjatan septic atau intravascular slotting.

2. Kwasiorkor
Edema yang jika ditekan melekuk, tidak sakit, dan lunak, biasanya
terjadi di kaki, merupakan gambaran utama kwashiorkor. Edema bahkan
dapat meluas sampai ke daerah perineum, ekstremitas atas,dan muka. Pada
daerah edema tidak jarang pula timbul lesi kulit. Eritema yang timbul di
daerah edema biasanya berkilap, ada bagian yang kering, hyperkeratosis
dan hiperpigmentasi yang cenderung menyatu. Epidermis mengelupas
sehingga jaringan di bawah kulit mudah terinfeksi.
Jaringan lemak bawah kulit masih cukup baik, namun jaringan otot
tampak mengecil. Kekurangan berat, setelah dikurangi dengan berat cairan
edema, biasanya tidak separah marasmus. Tinggi badan dapat normal,
dapat juga tidak, bergantung pada kemenahunan penyakit yang tengah
berlangsung, di samping riwayat gizi di masa lalu.

30
Rambut kering, rapuh, tidak berkilap, dan mudah dicabut tanpa
menimbulkan rasa sakit. Rambut yang sebelumnya berombak berubah
menjadi lurus, sementara pgemn rambut brganti warna menjadi cokelat,
merah, atau bahkan putih kekuningan. Keberselangan antara asupan
protein yang buruk dan (agak) baik membentuk porsi depigmentasi dan
gambaran normal pada satu helai rambut sehingga member gambaran
seperti bendera. Ekspresi wajah tampak seperti susah dan sedih, di
samping apatis dan iritatif (cengeng).
Ketiadaan nafsu makan, muntah segera setelah makan, serta diare,
kerap terjadi. Kondisi ini akan membaik manakala keadaan gizi terkoreksi,
dan dilakukan pengobatan saluran gastrointestinal secara spesifik.
Perut tampak menonjol karena penegangan lambung dan usu yang
terpuntir. Hati membesar dengan sudut tumpul dan teraba lunak,
disebabkan oleh infiltrasi lemak. Peristaltic tidak teratur dan frekuensinya
rendah. Tonus dan kekuatan oto sangat berkurang. Selain itu, takikardia
tidak jarang terjadi, sementara hipotermia dan hipoglikemia dapat terjadi
tidak lama sesudah puasa.
Diagnosis banding harus dibuat untuk menyingkirkan kondisi lain
yang dapat menimbulkan edema dan hipoproteinemia, serta KKP sekunder
yang disebabkan oleh gangguan penyerapan protein dan metabolism.
Penyulit yang biasanya terjadi sama dengan marasmus, kecuali
diare, infeksi saluran napas dan kulit berlangsung lebih parah. Infeksi yang
serius dan fatal dapat terjadi tanpa disertai demam, takikardia, distress
pernapasan, atau lekositosis yang memadai. Penyebab kematian yang
utama ialah edema paru yang disertai oleh bronkopneumoni, septicemia,
gastroenteritis, serta ketidakimbangan air dan elektrolit.

3. Marasmik-kwasiorkor
Bentuk kelainan ini merupakan gabungan antara KKP yang disertai
oleh edema, dengan tanda dan gejala khas kwashiorkor dan marasmus.
Gambaran yang utama ialah kwasiorkor edema dengan atau tanpa lesi
kulit, pengecilan otot, dan pengurangan lemak bawah kulit seperti pada

31
marasmus. Jika edema dapat hilang pada awal pengobatan, penampakan
penderita akan menyerupai marasmus. Gambaran marasmus dan
kwashiorkor muncul secara bersamaan dan didominasi oleh kekurangan
protein yang parah.

2.4.4 Penanganan Kkp Berat

Pasien yang menderita KKP tanpa penyulit sangat dianjurkan untuk


dirawat di rumah saja. Menginap di rumah sakit justru meningkatkan risiko
infeksi silang, sementara suasana yang berlainan dengan dengan keadaan rumah
menyebabkan anak merasa diasingkan, kondisi tersebut menyuburkan suasana
apatis sekaligus memperburuk anoreksia yang telah ada. “Penjerumusan” ke
rumah sakit tak dapat dihindarkan lagi jika keadaan penderita dapat mengancam
jiwanya. Kondisi demikian hanya berlangsung pada KKP yang parah.

Secara garis besar, penanganan KKP berat dikelompokkan menjadi


pengobatan awal, dan rehabilitasi. Pengobatan awal ditujukan untuk mengatasi
keadaan yang mengancam jiwa, sementara fase rehabilitasi diarahkan untuk
memulihkan keadaan gizi. Yang pertama dimulai sejak pasien tiba di rumah sakit
hingga kondisi anak stabil dan nafsu makan pulih. Fase ini biasanya berlangsung
selama 2-7 hari. Jika lebih dari 10 hari keadaan pasien tidak juga pulih, berarti
diperlukan upaya tambahan. Upaya pengobatan awal meliputi :

1. Pengobatan atau pencegahan terhadap hipoglikemia, hipotermia, dan


pemulihan ketidakseimbangan elektrolit.
2. Pencegahan jika ada ancaman atau perkembangan renjatan septik.
3. Pengobatan infeksi.
4. Pemberian makanan.
5. Pengidetifikasian dan pengobatan masalah lain seperti kekurangan
vitamin,anemia berat, dan payah jantung.

Penilaian dehidrasi sulit dilaksanakan karena tanda klasih dehidrasi (bola mata
cekung, dan turgor kulit berkurang) kerap ada pada pasien yang keadaan
hidrasinya tidak terganggu, sementara hipovolemia tidak jarang terjadi bersamaan
dengan edema bawah kulit.

32

Anda mungkin juga menyukai