Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karunia-Nya kami diberikan kesempatan berupa nikmat
kesehatan sehingga bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Nutrisi
Pada Remaja” ini.
Pada makalah ini, kami membahas mengenai pengertian nutrisi pada usia
remaja hingga perhitungan status gizi pada remaja . Kami mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Ns.Dina Indrati.Ds,M.Kep.Sp.Mat selaku dosen koordinator
mata kuliah Gizi dan Diet.
Kami menyadari, bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih
terdapat banyak kekurangan.Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca
sangat kami harapkan agar makalah ini kedepannya dapat menjadi lebih baik
lagi.

Purwokerto, 31 Januari 2017

Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR SAMPUL…………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..…ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang…………………………………………………………………………..1
RumusanMasalah………………………………………………………………………..
Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………
BAB II ISI

BAB III PENUTUP


Kesimpulan………………………………………………………………………………
Saran……………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………
LAMPIRAN……………………………………………………………………………..
Asuhan
Keperawatan………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah gizi pada remaja akan menimbulkan dampak negative pada tingkat
kesehatan masyarakat, misalnya penurunan konsentrasi belajar, resiko melahirkan
bayi dengan BBLR ( Baya Berat Lahir Rendah), penurunan kesegaran jasmani.
Banyak penelitian telah membuktikan banyak sekali remaja yang mengalami
masalah gizi, masalah tersebut antara lain anemi dan IMT ( Indeks Masa Tubuh )
kurang dari batas normal atau kurus.

Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan prose kematangan


manusia serta perubahan fisik. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi
akan mempengaruhi kesehatan dan gizinya. Ketidakseimbangan antara asupan
kebutuhan akan menimbulkan masalah gizi baik itu berupa masalah gizi berlebih
maupun gizi kurang.

Status gizi dapat ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium maupun


antropometri. Kekurangan kadar hemoglobin atau anemi ditentukan dengan
pemeriksaan darah atau pemeriksaan laboratorium. Antropometri merupakan cara
penentuan status gizi yang paling mudah dan murah. IMT direkomendasikan
sebagai indikator yang baik untuk menentukan status gizi yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Remaja

Remaja adalah sutu periode transisi dari masa awal anak-anak hingga masa awal
dewasa. Usia remaja biasanya dimulai saat laki-laki atau perempuan berusia 10-12
tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik
yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh
dan perkembangan karakteristik seksual.

2.2 Definisi Nutrisi

Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu
energy, membangun dan mempelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan
(Soenarjo,2000)

Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesatu yang kita makan
sedangkan nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut
(Uri,2008)

Dibawah ini merupakan beberapa sumber atau jenis nutrisi :

1. Karbohidrat
Adalah komposisi yang terjadi dari elemen karbon hydrogen dan oksigen
terdapat dalam tumbuhan seperti beras, jagung, gandum, umbi-umbian dan
terbentuk melalui proses asimilasi dalam tumbuhan (Petik, 2007)
2. Lemak
Lemak merupakan sumber energy yang dipadatkan. Lemak dan minyak
terdiri dari gabungan gliserol dan asam-asam lemak.
3. Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrient ini
berupa struktur nutrient kompleks yang terdiri dari asam-asam amino.
4. Vitamin
Vitamin merupakan bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
5. Mineral
Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan
sangat penting dalam pengendalian sistem cairan tubuh.
6. Air
Air merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh manusia. Kurang
lebih 60-70 persen.

2.3 Fungsi Nutrisi Bagi Tubuh

Berdasarkan pengertian nutrisi itu sendiri zat ini memang menjadi asupan utama
bagi tubuh seseorang dalam melakukan berbagai kegiatan sebagai pembentuk
energy penting.

Fungsi nutrisi itu sendiri juga beragam seperti sebagai proses pengambilan zat-
zat makanan yang penting, sebagai substansi organic yang dibutuhkan organisme
untuk bergerak normal. Nutrisi juga berperan aktif sebagai asupan makanan yang
sehat bagi tubuh, tubuh setidaknya mengkonsumsi beberapa jenis makanan setiap
harinya.

2.4 Nutrisi Pada Usia Remaja

Masa pubertas yang dialami remaja adalah masa dimana terjadinya perubahan
hormonal. Perubahan hormonal ini berkaitan dengan pertumbuhan pada masa
remaja. Karena maslah inilah remaja membutuhkan banyak nutrisi karena kebutuhan
gizinya yang meningkat. Nutrisi yang penting dan dibutuhkan oleh tubuh antara lain
:

1. Kalori
Remaja laki-laki membutuhkan sekitar 2500-2800 kalori setiap harinya,
sedangkan remaja putri membutuhkan kira-kira 2200 kalori per hari. Idealnya
kebutuhan kalori tersebut bersumber dari protein, susu rendah lemak, biji-bijian
(kacang-kacangan, sayur-sayuran, buah-buahan).
2. Protein
Remaja membutuhkan protein sebesar 45-60 gram per hari untuk tumbuh dan
membentuk otot. Protein sangat mudah di dapat dari berbagi sumber makanan
sehat seperti daging, telur, ikan dan susu. Untuk vegetarian protein bisa di dapat
dari makanan kacang-kacangan.
3. Kalsium
Saat masa pubertas, tubuh membutuhkan banyak kalsium untuk menyimpannya
sebagai tabungan untuk membentuk tulang yang kuat saat dewasa. Karena
memasuki usia 20 tahun, penyerapan asupan kalsium akan berkurang. Remaja
membutuhkan asupan kalsium sebesar 1200mg per hari. Asupan kalsium dapan
berasal susu, sereal, buah, dan sayur yang kaya akan kalsium.
4. Zat Besi
Remaja laki-laki membutuhkan asupan zat besi sebanyak 12mg per harinya,
sedangkan remaja perempuan membutuhkan asupan zat besi 15mg per hari.
Kebutuhan zat besi perempuan lebih besar dari pada laki-laki karena perempuan
mengalami menstruasi, perempuan memerlukan zat besi yang lebih banyak
untuk mengurangi resiko kekurangan darah.
5. Vitamin
Remaja membutuhkan vitamin sebagai zat pengatur pertumbuhan. Kebutuhan
vitamin Thiamin, Riboflavin, dan Niasin pada remaja akan meningkat. Zat – zat
tersebut diperlukan untuk membantu metabolism energy begitu juga dengan
folat dan vitamin B12 untuk sintesis DNA dan RNA, vitamin D untuk
pertumbuhan otak, vitamin A, C dan E untuk pertumbuhan dan fungsi sel baru.

2.5 Penyebab dan Masalah Nutrisi Pada Remaja

Sedikit sekali pengetahuan tentang asupan pangan remaja menyebabkan masalah


nutrisi, meski asupan kalori dan nutrisi sudah tercukupi, namun elemen-elemen lain
seperti zat besi, kalsium dan beberapa vitamin masih kurang.
Mengkonsumsi makanan olahan seperti yang ditayangkan dalam iklan televisi
secara berlebihan. Makanan ini meskipun dalam iklan di klaim kaya akan vitamin
dan mineral tetapi sering didapat terlalu banyak mengandung gula serta lemak
disamping zat adiktif. Konsumsi makanan jenis ini secara berlebihan dapat
menyebabkan kekurangan zat gizi lain. Kegemaran pada makanan olahan yang
mengandung zat ini menyebabkan remaja mengalami perubahan patologis yang
terlalu dini.

Kekurangan zat besi dapat menimbulkan anemia dan keletihan. Remaja banyak
memerlukan zat besi apalagi remaja wanita untuk mengganti zat besi yang hilang
bersamaan dengan darh haid.

Kekurangan kalsium selagi muda merupakan penyebab osteoporosis di usia


lanjut, dan keadaan ini tidak dapat ditanggulangi dengan meningkatkan konsumsi
zat ini ketika tanda penyakit ini tampak. Ketidakseimbangan antara asupan dan
kekurangan energy mengakibatkan pertambahan berat badan. Obesitas yang muncul
pada usia remaja cenderung berlanjut bila dewasa dan lansia. Sementara obesitas itu
sendiri merupakan salah satu faktor penyebab penyakit degenerative seperti
penyakit kardiovaskuler, diabetes militus, arthritis, penyakit kantong empedu
beberapa jenis kanker dan gangguan fungsi pernapasan.

Remaja belum sepenuhnya matang, baik secara fisik, kognitif dan psikososial.
Dalam masa pencarian identitas ini remaja cepat sekali terpengaruh oleh
lingkungan. Kegemaran yang tak lazim, seperti pilihan untuk menjadi vegetarian
atau food faddism, merupakan sebagian contoh keterpengaruhan ini, kecemasan
akan bentuk tubuh akan membuat remaja sengaja untuk tidak makan untuk tetap
mempertahankan bentuk dan berat badannya yang akan berujung pada anorexia
nervosa atau merupakan suatu masalah kesehatan jiwa yang mana pengidapnya
terobsesi untuk memiliki tubuh kurus dan sangat takut untuk memiliki tubuh gemuk.

2.6 Cara mengatasi masalah nutrisi usia remaja


Peran pemerintah untuk program gizi masyarakat dengan tujuan penanggulangan
masalah gizi sudah banyak yang diluncurkan antara lain :

1. Program Edukasi Gizi


Upaya-upaya pendidikan gizi pada remaja lebih efektif dilakukan disekolah
lanjutan tingkat pertama dan sekolah lanjutan tingkat atas karena pada masa ini
remaja mengalami pertumbuhan cepat (growth spurt).
2. Program Suplementasi Gizi
Suplementasi adalah penambahan satu atau lebih unsure pada keadaan yang
biasa terjadi. Suplementasi gizi adalah satu atau lebih zat gizi yang ditambahkan
kekonsumsi makanan sehari-hari dengan harapan terpenuhinya kebutuhan gizi.
3. Program Fortifikasi Makanan
Fortifikasi adalah penambahan zat gizi tertentu kedalam bahan makanan dengan
tujuan agar masyarakat terhindar dari defisiensi atau kekurangan zat gizi
tersebut.Biasanya, zat gizi yang ditambahkan adalah zat gizi mikro yang masih
menjadi masalah di Negara bersangkutan contohnya umumnya bahan makanan
itu adalah bahan makanan yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat dan iodium
pada garam atau pun fortifikasi gizi pada tepung.

2.7 Perhitungan Status Gizi Pada Remaja

1. Rumus IMT
Status gizi pad remaja dihitung dengan menggunakan rumus indeks massa
tubuh (IMT) atau BMI (Body Mass Index). Akan tetapi IMT hanya
menggambarkan proporsi ideal tubuh seseorang antara berat badan saat ini
terhadap tinggi badan yang dimilikinya. IMT tidak mampu menggambarkan
tentang proporsi lemak yang terkandung dalam tubuh seseorang.
IMT = berat badan/(tinggi badan x tinggi badan)
2. Rumus Broca
IMT tidak bisa digunakan untuk menghitung berat badan ideal anda bisa
menggunakan rumus Broca = berat badan ideal: (TB (cm) – 100) x 0,9 .
3. Rumus mengetahui kebutuhan kalori tubuh per hari
BMR x Nilai level aktivitas
BMR atau Basal Metabolic Rate adalah energy atau kalori yang dibutuhkan
selama sehari dalam kondisi istirahat.
Rumus untuk mengetahui BMR Laki-laki = 66,4730 + (13,7516x BB kg ) +
(5,0033 x TB cm) – (6,7550 x usia)
Rumus untuk mengetahui BMR Perempuan = 655,0955 + (9,5634x BB kg) +
(1,8496xTB cm) – (4,6756756 x usia)
Kategori nilai level aktivitas adalah :
1. Tidak aktif = 1,2. Yang mana mereka tidak berolahraga sama sekali
dalam seminggu.
2. Aktivitas ringan=1,375. Yang mana mereka berolahraga sekitar 1-3 kali
dalam seminggu.
3. Aktivitas sedang=1,55. Yang mana mereka berolahraga sekitar 3-5 kali
dalam seminggu.
4. Aktivitas berat=1,725. Yang mana mereka berolahraga sekitar 5-6 kali
dalam seminggu.
5. Aktivitas sangat berat=1,9. Yang mana mereka berolahraga sekiar 2 kali
dalam sehari.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masa pubertas yang dialami remaja adalah masa dimana terjadinya perubahan
hormonal. Perubahan hormonal ini berkaitan dengan pertumbuhan pada masa
remaja. Karena maslah inilah remaja membutuhkan banyak nutrisi karena kebutuhan
gizinya yang meningkat. Nutrisi yang penting dan dibutuhkan oleh tubuh antara lain
kalori, protein, kalsium, zat besi, dan vitamin.

Penyebab masalah nutrisi pada remaja antara lain sedikit sekali pengetahuan
tentang asupan pangan remaja, seringnya mengkonsumsi makanan olahan (junk
food), kekurangan zat besi yang dapat menimbulkan anemia dan keletihan,
kekurangan kalsium selagi muda merupakan penyebab osteoporosis di usia lanjut,
ketidakseimbangan antara asupan dan kekurangan energy mengakibatkan
pertambahan berat badan yang dapat memicu timbulnya penyakit degenerative
seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes militus, arthritis, penyakit kantong empedu
beberapa jenis kanker dan gangguan fungsi pernapasan dan pengaruh lingkungan
seperti diet berlebih dapat mempengaruhi timbulnya masalah nutrisi pada remaja.

Perhitungan status gizi pada remaja dapat dihitung dengan rumus IMT (Indeks
Masa Tubuh) yaitu dengan cara IMT = berat badan/(tinggi badan x tinggi badan),
kemudian rumus Broca untk menghitung berat badan ideal dengan cara = berat
badan ideal: (TB (cm) – 100) x 0,9 , dan untuk mengetahui kebutuhan kalori tubuh
per hari menggunakan rumus BMR x nilai level aktivitas.
3.2 Saran
1. Remaja sebaiknya tetap sadar akan kebutuhan gizi walaupun mempunyai
aktivitas yang padat.
2. Sadar bahwa kesehatan itu mahal harganya, lebih baik mencegah dari
pada mengatasi.
3. Dengan pemenuhan kebutuhan gizi pada remaja, diharapkan semakin
banyak prestasi yang dihasilkan di Negara ini. Karena dengan remaja
yang terpenuhi zat gizinya semakin aktif dan konsentrasi dia di dalam
belajar dan berkreasi.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Mufakir.2015.Cara Menghitung Kebutuhan Kalori.


http://www.teknikhidup.com/2015/04/cara-menghitung-kebutuhan-kalori-tubuh-
per-hari.html

Herawati,Indriana.2015.Nutrisi Pada Remaja.

https://indriana112.blogspot.co.id/2015/10/f-bhavioururldefaultfmlo.html?m=1

Manjilala.2012.Pengukuran Status Gizi Pada Remaja.


http://manjilala.info//pengukuran-status-gizi-pada-remaja/

Pengertian Nutrisi Menurut Beberapa Ahli.2015.

http://alviescoot.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-nutrisi-menurut-beberapa-
ahli.html?m=1
KASUS

Pada tanggal 2 Januari 2017, pukul 11.30 WIB Nn. S yang berusia 17 tahun
datang ke rumah sakit dengan keluhan badan lemas, pusing, mata berkunang
kunang, wajah tampak pucat, konjungtiva pucat, nafsu makan menurun,
sariawan pada rongga mulut sudah 3 hari. Setelah ditanya klien mengatakan
bahwa sedang menjalani diet untuk menurunkan berat badan.

(TD : 90/70, C : 360C, RR : 20x/mnt, ND : 55x/mnt )


ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
I. IdentitasKlien
Namapasien : Ny.” S “
Jeniskelamin : Perempuan
Umur : 17Tahun
Agama : Islam
Sukubangsa : Jawa
Pendidikan : Mahasiswa
Pekerjaan :
Alamat : DesaTritih Kulon

Yang bertanggungjawab
Nama : Tn. “ F “
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 40 Tahun
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Swasta
Alamat : DesaTritih Kulon
Hub.denganpasien : Ayah

II. PengkajianRiwayatKesehatan
1. KeluhanUtama
Pasien mengatakan badan terasa lemas
2. RiwayatPenyakitSekarang
Pasien mengatakan badanlemas, pusing, mataberkunangkunang,
wajahtampakpucat, konjungtiva pucat, nafsumakanmenurun,
sariawanpadaronggamulutsudah 3 hari
3. RiwayatPenyakitDahulu
Pasien mengatakan belum pernah mengalami sakit sebelumnya
4. RiwayatPenyakitKeluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit menurun sebelumnya.

III. PemeriksaanFisik
1. Tanda-Tanda Vital
TD : 90/70
C : 360C
RR : 20x/mnt
ND : 55x/mnt
2. KeadaanUmum : badan klienlemas, pusing, mataberkunangkunang,
wajahtampakpucat, nafsumakanmenurun, sariawanpadaronggamulutsudah 3
hari
3. Kesadaran : composmentris

4. Pemeriksaan Head To Toe


a. Kepala : tidak ada edema, simetris, bersih, tidak ada tanda-tanda
kekurangan gizi
b. Mata : konjungtivapucat.
c. Mulut :gigi lengkap, tidak ada kerusakan gigi, tidak ada
perdarahan atau radang gusi
d. Hidung :tidsk ada lesi, tidak ada sumbatan, tidak ada perdarahan
dan tanda-tanda infeksi
e. Telinga : tidak ada tanda-tanda infeksi dan tidak menggunakan
alat bantu dengar
f. Leher :bentuk simetris, integritas kulit baik, tidak ada
pembesaran kelenjar gondok
g. Dada :bentuk dan postur normal, tidak ada tanda-tanda distres
pernapasan, tidak ada edema
h. Perut : tidak ada kelainan umbilicus, simetris, gerakan didinding
perut normal
i. Punggung :bentuk dan postur normal, tidak ada tanda-tanda distres
pernapasan, tidak ada edema
j. Genetalia :tidak ada nyeri, tidak terdapat edema, tidak ada tanda-
tanda infeksi dan pendarahan
k. Anus :tidak mengalami gangguan

IV. PemeriksaanPenunjang
PemeriksaanlaboratoriummenunjukkanHb 9 gr%.

B. ANALISA DATA
Tanggal Data Etiologi Masalah
02-01- DS : Kurang Ketidakseimbangan
2017 klienmengatakanbadanlemas, asupan nutrisi
pusing, mataberkunangkunang, makanan
nafsumakanmenurun,
sariawanpadaronggamulutsudah
3 hari
DO : konjungtiva pucat,
wajahtampakpucat
 TTV
TD : 90/70
C: 360C
RR : 20x/mnt
ND : 55x/mnt
Prioritasdiagnosakeperawatan :
1. Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan kurang asupan makanan

C. INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI

DiagnosaKepe
No Tujuan/KH Intervensi Rasional
rawatan
1. .Ketidakseimb Setelahdiberikanasu  Bantu  Aktivitas yang
angannutrisibe hankeperawatansela klienuntukmengiden teralauberatdantida
rhubunganden ma 2 x 24 jam tifikasiaktivitas ksesuaidengankon
gankurangasu diharapkanklienmeni yang disikliandapatmem
panmakanan ngkatkanaktivitas de mampudilakukan. perburukkeadaan
ngan KH:  Bantu klien
 Nafsu makan klienuntukmengontr  Memfasilitasiwakt
meningkat ol asupan makanan uistirahatklienuntu
 Mampumelakuka  Monitor waktu kmemperbaikikond
naktivitassehari- istirahat klien isiklien.
hari  Mengetahuisetiapp
 Tanda-tanda vital erkembangan
normal. klien.

D. EVALUASI
1. Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi
2. Klien dapat melakukan aktivitas seperti biasa
3. Kondisi klien pulih dengan adanya waktu istirahat yang cukup

Anda mungkin juga menyukai